Saturday, March 28, 2015

Cernak, 29 Maret 2015

Kisah Princess Lotusya




Princess Lotusya sangat senang bermain di sisi telaga di dekat istana.  Princess Lotusya bermain selalu ditemani dayang-dayang.

Suatu hari ketika Princess Lotusya sedang bermain sendiri, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi dari tengah telaga.

“Suara bayi siapa itu? Sepertinya dari tengah telaga,” kata para dayang.

Princess Lotusya segera mendayung sampannya ke tengah telaga.  Ia terkejut ketika melihat sebuah keranjang mengapung di telaga. Keranjang itu berisi seorang bayi. Princess Lotusya segera membawa bayi itu bersamanya ke sisi telaga.

“Aduh, bayi siapa ini?” tanya para dayang sambil mendekat.

“Sepertinya dia kehausan atau kelaparan. Kita harus membawanya ke istana,” ajak Princess Lotusya bingung.

Mereka kemudian kembali ke istana dengan tergesa-gesa. Langkah pertama yang dilakukan Princess Lotusya adalah menenangkan bayi itu. Seorang  pelayan istana kebetulan memiliki bayi pula yang sedang menyusui. Karenanya Princess Lotusya meminta  pelayan bernama Bu Yuka  untuk menyusui bayi itu.

“Baiklah, aku akan menyusuinya,” kata Bu Yuka sambil menggendong bayi lelaki itu.

Tapi ketika Bu Yuka melihat gelang di kak bayi itu, Bu Yuka langsung menolak menyusuinya.

“Maaf, Princess Lotusya. Bayi ini berasal dari Suku Berryz, sedangkan saya dari Suku Simyan. Peraturan suku kami adalah tidak boleh membantu suku mereka sekecil apapun,” kata Bu Yuka.

Princess Lotusya menarik napas. Dia memang pernah mendengar, di negerinya ada dua suku yang selalu berselisih. Keduanya sama-sama merasa suku paling unggul dari yang lain. Akhirnya, mereka justru saling memusuhi.

 “Bayi ini mungkin memang dari Suku Berryz. Tapi percayalah, bayi ini tidak tahu apa-apa soal permusuhan ayah, ibu, kakak, atau bahkan nenek moyangnya dengan suku lainnya. Dia juga tidak minta dilahirkan di Suku Simyan. Tolonglah dia. Anggaplah dia adalah bayimu sendiri,” kata Princess Lotusya.

Bu Yuka berpikir sebentar. Akhirnya, dia mau juga menyusui bayi yang masih menangis itu.

 Tak lama kemudian Princess Lotusya mengumumkan tentang penemuan bayi itu. Dia menjelaskan tentang cirri-ciri bayi itu. Tak lama kemudian seorang wanita datang mengakuinya.

“Dari mana aku bisa mengetahui bahwa itu bayimu?” tanya Princess Loutusya.

“Aku memberinya gelang bayi suku Berryz,” kata wanita itu.

“Bayi itu telah disusui oleh seorang ibu dari suku Simyan,” kata Puteri Lotusya.

“Aku tidak akan marah. Dia telah memberi makan anakku. AKu malah akan berterima aksih,” katanya. 

“Aku malah akan memberikan kalungku sebagai tanda terima kasih.”

 Princess Lotusya senang. Dia kemudian menceritakan kejadian sesungguhnya tentang kebaikan itu kepada seluruh rakyatnya. Betapa saling menolong walaupun berbeda suku adalah hal yang baik.

Lama kelamaan permusuhan antarsuku Berryz dan Simyan pun berakhir. Mereka kini hidup damai.

No comments: