Friday, April 14, 2017

Cernak, 16 April 2017

Hadiah dari Penyu



Anak-anak berlarian kesana kemari mengejar bola kemudian menendangnya kencang-kencang ke gawang lawannya. Begitu asyiknya hingga mereka tidak menyadari ada seekor kura-kura yang terjebak di tengah mereka mencoba keluar dari keramaian. 

Kura-Kura tersebut berusaha sekuat mungkin mempercepat langkahnya menuju ke tengah laut. Wajahnya pucat. Keringat menetes membasahi mukanya yang berkerut-kerut. Sayangnya sebelum mencapai laut, anak-anak telah mengetahui kehadirannya terlebih dahulu.

“Hai, teman-teman, lihat! Ada seekor Kura-Kura sedang berjemur di pantai. Ayo kita keluarkan dia dari rumah tempurungnya ini,”ajak seorang anak yang bertubuh paling besar. Ia lalu mengambil batang kayu dan mencungkil-cungkil kepala Kura-Kura agar keluar dari tempurungnya yang sangat keras. Namun seorang anak yang bertubuh paling kurus tiba-tiba saja merebut Kura-Kura tersebut dari tangannya kemudian melemparkannya pada yang lain ketika anak bertubuh paling besar mencoba merebutnya kembali.

Untuk beberapa saat Kura-Kura malang itu menjadi rebutan anak-anak dan dilempar kesana kemari seperti bola hingga kepalanya terasa pusing. Siksaan tersebut baru terhenti setelah ada seorang pemuda yang melihat datang mendekat dan mengusir anak-anak tersebut.

 Pemuda itu merasa kasihan pada Kura-Kura.


“Terimakasih, Nak, karena kau telah menyelamatkan nyawaku. Sebagai hadiah atas kebaikanmu padaku, aku akan mengajakmu datang ke istanaku yang sangat indah di bawah laut sana,”ajak Si

Kura-Kura kepada Pemuda baik hati tersebut. Si Pemuda setuju. Ia lalu naik ke atas punggung Kura-Kura dan ikut menyelam ke tengah laut dalam.

Mulutnya ternganga lebar begitu sampai di Istana Kura-Kura karena melihat begitu megah dan indahnya istana tersebut. “Wow! Inikah istanamu Kura-Kura? Cantik sekali tempat ini. Aku belum pernah melihat istana sebagus ini sebelumnya,”puji Si Pemuda.

Kura-Kura senang sekali mendengarnya. Ia lalu menghidangkan makanan yang lezat dan minuman coklat yang sangat nikmat. Si Pemuda sangat senang dengan sambutan yang begitu hangat dan ramah dari Kura-Kura sebagai tuan rumah.

Namun Si Pemuda tidak bisa tinggal lebih lama karena ada urusan penting yang harus diselesaikannya. Maka iapun mohon ijin kepada Kura-Kura.


“Sebenarnya aku betah sekali dan ingin bertahan lebih lama lagi. Tapi aku ada urusan mendesak di luar sana. Jadi aku harus pulang sekarang. Terimakasih atas suguhan enak tadi. Lain waktu mungkin aku bisa main lagi kemari jika diperbolehkan,”pamit Si Pemuda.


“Ya, sama-sama. Aku juga berterimakasih atas pertolonganmu tadi. Sebagai ucapan terimakasihku, aku akan memberimu dua buah kotak tapi hanya satu yang boleh dibuka. Satunya harus kau buang atau disimpan saja di rumah. Ingat! Hanya satu saja yang boleh dibuka,”pesan Kura-Kura pada Si Pemuda.


“Baiklah. Aku janji akan membuka satu kotak saja. Terimakasih hadiahnya. Kau baik sekali,”janji Si Pemuda. Setelah mengucapkan selamat tinggal, iapun kembali ke darat. Si Pemuda lalu pergi ke kota untuk membeli peralatan pertanian, dan sekembalinya dari sana ia lalu membuka kotak pemberian Kura-Kura.


Isinya ternyata aneka perhiasan emas permata yang mahal harganya. Si Pemuda senang bukan kepalang. “Aku akan jadi orang kaya sekarang,”pikirnya takjub dengan keberuntungan yang dialaminya.


“Jika kotak satunya aku buka lagi, isinya pasti uang dan aku jadi semakin kaya. Hidupku akan bahagia selamanya!”serunya tak sabar untuk membuka kotak yang satunya lagi. Namun setelah kotak di buka, isinya kosong, tidak ada apa-apa di dalamnya.

Si Pemuda malah berubah menjadi orang tua. Rambutnya memutih dan kulitnya menjadi keriput semua. Tubuhnya bungkuk dan tangannya gemetaran. Ia berubah menjadi orang tua berusia tujuh puluh tahunan.

Kejadiannya berlangsung sangat cepat. Dalam sekejab kegembiraannya berubah menjadi tangis penyesalan yang dalam. Namun semua sudah terlambat. Nasi telah menjadi bubur. “Semuanya terjadi karena aku telah mengingkari janjiku pada Kura-Kura,” gumam Si Pemuda menyesali keputusannya.

No comments: