Saturday, March 17, 2007


Lagu Kebangsaan

Kalian pernah mendengar istilah lagu kebangsaan? Lagu kebangsaan adalah lagu yang menjadi simbol suatu negara. Biasanya lagu ini ditetapkan oleh hokum Negara yang bersangkutan.

Tentunya, bangsa Indonesia pun memiliki lagu kebangsaan, yakni Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya pertama kali dimainkan pada Kongres Pemuda (Sumpah Pemuda) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman ini dijadikan lagu kebangsaan.

Dilarang

Ketika memublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po.

Setelah dikumandangkan tahun 1928, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Belanda — yang gentar dengan konsep kebangsaan Indonesia, dan dengan bersenjatakan politik divide et impera — lebih suka menyebut bangsa Jawa, bangsa Sunda, atau bangsa Sumatra, melarang penggunaan kata "Merdeka, Merdeka!"

Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka ikuti lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!", bukan "Merdeka, Merdeka!" pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia Merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.

Panjang

Dari susunan liriknya, Lagu Indonesia Raya merupakan soneta-atau sajak 14 baris yang terdiri dari satu oktaf (atau dua kuatren) dan satu sekstet. Penggunaan bentuk ini dilihat sebagai "mendahului zaman" (avant garde), meskipun soneta sendiri sudah populer di Eropa semenjak era Renaisans. Rupanya penggunaan soneta tersebut mengilhami karena lima tahun setelah dia dikumandangkan, para seniman Angkatan Pujangga Baru mulai banyak menggunakan soneta sebagai bentuk ekspresi puitis.

Lirik Indonesia Raya merupakan seloka atau pantun berangkai, menyerupai cara empu Walmiki ketika menulis epik Ramayana. Dengan kekuatan liriknya itulah Indonesia Raya segera menjadi seloka sakti pemersatu bangsa, dan dengan semakin dilarang oleh Belanda, semakin kuatlah ia menjadi penyemangat dan perekat bangsa Indonesia.

Musisi sekaligus pengamat musik Cornel Simanjuntak dalam majalah Arena berpendapat , rentang nada pada Indonesia Raya secara umum terlalu besar untuk lagu yang ditujukan bagi banyak orang. Dibandingkan dengan lagu-lagu kebangsaan lain yang umumnya berdurasi setengah menit bahkan ada yang hanya 19 detik, Indonesia Raya memang jauh lebih panjang.

Secara musikal, lagu ini telah disempurnakan oleh orang Eropa bernama Jos Cleber yang tutup usia tahun 1999. Setelah menerima permintaan Kepala Studio RRI Jakarta Jusuf Ronodipuro pada tahun 1950, Jos Cleber pun menyusun aransemen baru, yang penyempurnaannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari Presiden Soekarno. Lagu Indonesia Raya pun akhirnya menjadi lagu kebangsaan yang agung, namun gagah berani.

Peraturan

Karena status Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan, kita tidak dapat sembarangan melantunkannya. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan hanya saat-saat tertentu, misalnya untuk menghormati Kepala Negara/Wakil Kepala Negara, juga pada waktu penaikan/penurunan Bendera Kebangsaan yang diadakan dalam upacara. Indonesia Raya juga diperdengarkan bebagai pernyataan perasaan nasional, misalnya saat memenangkan medali di ajang Internasional.

Indonesia Raya dilarang juga dipakai untuk kepentingan iklan, dan tentu saja diperdengarkan di tempat-tempat seperti untuk dansa atau bermain-main.

Oh iya, kalian tahu lagu kebangsaan Negara lain. Ini beberapa di antaranya:

Argentina (Oid, Mortales), Australia (Advance Australia Fair), Belanda (Wilhelmus van Nassouwe), Brunei (Allah Peliharakan Sultan), Filipina (Lupang Hinirang), India (Jana-Gana-Mana), Italia (Inno di Mameli), Jepang (Kimigayo), Malaysia (Negaraku), Mesir (Biladi, Biladi, Biladi), Perancis (La Marseillaise), dan Singapura (Majulah Singapura).

Untuk lagu kebangsaan Negara lainnya, coba kalian cari tahu sendiri ya!

(benny rhamdani)

No comments: