Friday, February 28, 2014

Cernak, 2 Maret 2014






Siapa yang Menangis Semalam?



Bagus merasa senang karena diajak sepupunya, Fira, liburan akhir pekan di villa keluarganya. Subuh-subuh dia sudah bersiap. Baru kali ini dia pergi menginap tanpa Ibu dan Ayah. Dan yang terpenting adalah tanpa Kak Heru yang sering menjahilinya.

Tak lama kemudian mobil van yang dikendarai om Hans tiba. Di dalamnya ada  Fira dan Tante Mira, adik kandung ibu Bagus. Ibu langsung ngobrol sama Tante Fira. Ayah juga ngobrol dengan Om hans. Hanya sebentar, karena sepuluh menit kemudian mobil pun berangkat mneinggalkan rumah Bagus.

"Kamu bawa buku berapa?" tanya Fira.

"Tiga. Aku belum beli buku baru," ucap Bagus.

"Aku bawa sepuluh. Kamu boleh pinjam kok nanti," jawab Fira.

Bagus tersenyum senang. Fira anak tunggal dan sangat dimanja orangtuanya. Koleksi bukunya lebih banyak dari Bagus. Sebagai sesama penyuka kegiatan membaca buku. bagus merasa beruntung bersepupu dengan Fira. Walau belum tentu semua buku Fira disuka Bagus. Fira lebih suka buku tentang Princess, sementara Bagus lebih suka buku petualangan.

Setelah tiga jam perjalanan, akhirnya sampai ke daerah perbukitan yang sejuk. Tampak pohon pinus tinggi berjajar rapi menutup bukit. Hanya satu dua rumah yang terlihat. Sampai kemudian mobil berhenti di depan sebuah villa yang cantik.

Sepasang suami isteri menyambut mereka. Pak Ujang dan Bu Lilis. mereka adalah penjaga villa milik Om Hans.

PakUjang langsung membantu mengangkat barang bawaan dengan cekatan. Bu Lilis langsung mendekati Tante Mira menceritakan tentang bunga-bunga yang dirawatnya. Bagus dan Fira langsung berlari ke kamar besar yang akan mereka tempati. Bagus satu kamar, di sebelah kamar Fira.

"Wuah, lihat bukit di sana. Sudah mulai ditebangi pohonnya. Sepertinya akan dibangun villa," ucap Bagus sambil melihat ke luar jendela.

"Ya, sayang sekali ya. Sekarang makin banyak villa di sini," kata Fira yang bermain di kamar Bagus.

"Kata Ayah, semakin bagus sebuah tempat, akan semakin banyak villa. Tapi nantinya tempat itu jadi tidak indah lagi," tutur Bagus.

"Iya sih. Tapi Villa papa ini kan bukan villa baru. Ini villa lama sejak zaman Belanda. Cuman diubah lagi sama Papa. Jadi, Papa bukan perusak daerah perbukitan," kata Fira. "Kata Papa, kemungkinan sekarang informasi tentang keindahan tempat ini gampang disebar lewat Facebook. Orang yang ke sini motret, lalu tersebar di internet, jadi banyak orang tahu, akhirnya pada bikin villa di sini."

"Ayo makan dulu," tiba-tiba Tante Mira masuk kamar memanggil Bagus dan Fira.

Bagus dan Fira pun menuju ruang makan di teras samping villa. Makan bersama di ruang terbuka memang lebih asyik. yang penting tidak ada serangga yang menggangu.

Hidangan makan siang dimasak oleh Bu Lilis. Ada ayam kampung goreng, sayur lodeh, sambel, tempe, tahu, perkedel, dan banyak lagi. Pokoknya Bagus memakannya dengan lahap.

Setelah makan siang, Bagus dan Fira bermain bersama pindah-pindah tempat. Kadang di dalam villa, kadang di halaman yang luas. Tanpa terasa waktu makan malam tiba. Bagus pun kembali makan dengan lahap.

Acara malam hari diisi dengan bernyanyi bersama. Om Hans bermain gitar, Tante Mira bermain Piano.

"Permisi, kami mau pulang dulu," kata Pak Ujang dan Bu Lilis pamit saat pukul sepuluh malam.

Bagus tahu Pak Ujang dan Bu Lilis tinggal di dekat daerah sini. Mereka memang tidak menginap di villa jika Fira sekeluarga menginap.

Tak lama setelah Pak Ujang dan Bu Lilis pamit, bagus mulai mengantuk. Begitu juga Fira. Mereka kemudian memutuskan ke kmar masing-masing dan tidur lelap.

.... lalu Bagus terbangun entah jam berapa. Telinganya sayup-sayup mendengar suara orang menangis.

Apakah itu Fira?

Bagus berjalan meninggalkan tempati tidur. Suara tangisan itu berhenti. Tapi Bagus tetap penasaran. Dia membuka pintu kamar. Dia terkejut ketika melihat ... Fira!

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Fira.

"Aku mendengar suara orang menangis."

"Aku juga. Tapi tadi," kata Fira. "Kamu takut?"

"Nggak. Kamu?"

"Nggak juga. Tapi kalau suara itu terdengar lagi, aku pasti takut."

"Ya sudah, kita ke kamar lagi sekarang. Tidur. Mudah-mudahan nggak ada suara tangis lagi."

Bagus kembali ke tempat tidur. Tidak bisa langsung tidur. Dia malah menunggu suara itu. Tapi tidak terdengar lagi. Sampai akhirnya Bagus tertidur.

Keesokan paginya Bagus dan Fira membahasnya di meja makan saat sarapan.


"Suara tangis siapa ya semalam?" tanya Bagus.


"Iya. Suaranya seram," tambah Fira.

"Suara tangis?" tiba-tiba Bu Lilis menyela. "Ah, maaf. Semalam handphone Bu Lilis ketinggaln di ruang aquarium. Ng, bunyi rintone SMS-nya memang suara tangis anak kecil. Itu suara anak kami. Sepertinya tadi malam berbunyi karena ada SMS iklan."

Bagus dan Fira saling berpandang. Tiba-tiba ringtone HP Bu Lilis berbunyi.

Suara tangis seoprang anak. Persis yang didengar bagus dan Fira semalam.


***















Hore, 2 Maret 2014




Kenapa Kita Menangis?

Kalian pernah menangis. Ya, tentu saja. Semua manusia dikarunia bisa mengeluarkan ai mata. Tapi tahukah kalian apakah itu menangis? Mengapa samapai mengeluarkan air mata?

Menangis adalah respon fisik akibat dari  gejolak emosi yang dirasakan oleh seseorang. Pada beberapa kasus menangis adalah sinyal yang dikirimkan oleh seseorang pada orang lain untuk memberitahu bahwa seseorang itu betul betul sedih atau tertekan. Tapi tidak semua mengeluarkan air mata karena sedih lho.

Ada tiga macam air mata yang dikeluarkan oleh manusia. Pertama, air mata Basal berasal dari kelenjar air mata dan bertujuan sebagai pelumas agar mata kita sehat.

Kedua, air mata Refleks berasal dari respon yang terjadi alamiah dari mata apabila mata kemasukan zat-zat dari luar yang tidak seharusnya masuk ke mata, seperti debu, sabun, saat anda memotong dan mengupas bawang dan lain sebagainya. Air mata ini memicu reaksi berantai yang mengaktifkan bagian di otak agar kelenjar lacrimal di atas mata melepaskan air mata pada kelopak mata agar mengeluarkan zat-zat tersebut.

Ketiga, air mata emosional hanya terjadi pada manusia dan berasal dari pemicu yang sama dengan gejolak emosi yang mengakibatkan wajah seorang merona merah karena malu atau marah.

Mengandung Protein

Reaksi menangis tidak mudah untuk dibuat-buat atau dipalsukan karena pada saat menangis air mata yang diproduksi seseorang mengaburkan pandangannya dan melumpuhkan kemampuannya untuk menyerang ataupun bertahan dan mengirimkan sinyal pada orang orang terdekat bahwa seseorang tersebut dalam keadaan butuh pertolongan, ditenangkan, atau ditemani.

Pada suatu penelitian mengungkapkan bahwa air mata adalah pelengkap kesedihan. Pada penelitian ini dua foto digunakan, satu foto adalah foto orang menangis dengan air mata dan foto lain adalah orang menangis namun air matanya dihilangkan menggunakan teknik digital, orang yang melihat foto tersebut menyatakan bahwa orang yang difoto terlihat lebih sedih, sedangkan apabila air matanya dihapus secara digital, orang yang melihatnya banyak yang salah dan mengungkapkan ekspresi orang difoto membingungkan.

Pendapat lain menyatakan bahwa menangis adalah mekanisme dari badan untuk melepas stress. Karena air mata refleks dan air mata emosional memiliki komposisi senyawa yang berbeda, dimana air mata refleks mengandung lebih banyak air (H2O) sementara air mata emosional mengandung lebih banyak protein ACTH yang banyak dikaitkan dengan tingkat stress seseorang.


Berdasarkan penelitian, perempuan menangis 30 hingga 64 kali per tahun dan, sementara pria menangis 6 hingga 17 kali per tahun. Pria menangis antara dua hingga empat menit, sementara wanita rata-rata enam menit, dimana menangis menjadi terisak-isak untuk wanita dalam 65 persen kasus, namun untuk pria dalam 6 persen kasus.

Anehnya pada waktu anak-anak lelaki ataupun perempuan memiliki frekuensi menangis yang sama

Nah, kalian termasuk yang jarang atau sering menangis?

Arena KKPK, 2 Maret 2014



Resep Lezat Unggulan


Judul: Special Zuppa Soup
Penulis Wafa
112 halaman



Safira lagi bantu Bunda nyari resep masakan. Setelah lihat-lihat buku resep, eh, ada makanan yang unik. Namanya zuppa soup! Bunda bilang bakal beli bahan-bahannya sore ini. Waaah … asyik. Terus, kenapa Safira harus bantuin Bunda segala nyari resep masakan? Sebab masakan Bunda mau diberikan ke chef restoran, untuk dijadikan menu spesial. Hmmm … berhasil nggak ya Bunda membuat makanan spesial?

Masalahnya, semua orang tahu dan suka zuppa soup. Gimana caranya nih bikin zuppa soup yang beda dan unik? Oh, Safira tahu! Safira punya ide bagus supaya zuppa soup bikinan Bunda beda dari yang lain. Mau tahu caranya?

Buku seri Karya Penulis Cilik (KPCI) ini seru sekali lho. Aku suka sekali bacanya karena bercerita tentang makanan. Malah di buku ini ada resep rahasia membuat zuppa soup yang lezat. Selain tentang makanan, buku ini juga memberi semangat kepada aku agar mengerjakan hal aku suka dengan penuh cinta. Pokoknya membuat aku semangat.


(Geus R Syaruf, Palembang)


Friday, February 21, 2014

Cernak, 24 Februari 2014

Kota Ceria

Kalian pernah mendengar kota Boring? Letaknya sangat jauh sekali. Penduduk Boring tak pernah tersenyum. Mereka tidak tahu bagaimana tersenyum. Semua anak hanya pergi ke sekolah dan kembali ke rumah, melakukan pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk ulangan dan ujian sekolah.

Jika anak-anak bertemu, mereka tidak bermain. Mereka sibuk belajar. Yang mereka inginkan hanyalah nilai, nilai, dan nilai bagus saat tes. Mereka tidak tahu bagaimana tersenyum, mereka tidak tahu bagaimana bercanda dan mereka tidak tahu bagaimana tertawa dan tertawa.

Suatu hari, datanglah seorang nenek tua dengan rambut keperakan dan senyum yang membentang dari telinga ke telinga. Dia bermaksud mengunjungi cucunya, Ekta, untuk pertama kalinya.

Pada akhir hari pertama di kota, ia langsung mendapatkan kesan sesuatu yang tidak beres, sangat salah. Ketika dia tersenyum dan mengangguk, tak seorang pun tersenyum kembali. Termasuk cucunya sendiri!

Nenek sebenarnya kagum karena Ekta pintar. Tapi di sisi lain dia menemukan hal lain yang keliru.

Melihat semua ini, Nenek memutuskan untuk mengajarkan anak-anakkota Boring berhenti berpikir tentang pekerjaan sekolah dan nilai ujian, lalu mulai bermain, tertawa dan tersenyum. Itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan kota Boring. Sudah waktunya untuk menggunakan senjata rahasia dia!

Nenek memiliki teman bernama Peri Tertawa. Namanya Hasyaa. Kebiasaan Hasyaa menceritakan lelucon kepada manusia. Dia tahu banyak lelucon lebih banyak dibandingkan bintang-bintang di langit. Semua leluconnya bisa membuat orang tertawa dan terasa hangat terhadap satu sama lain.

Suatu kali, Nenek pernah tertawa selama 24 jam sampai gigi palsunya jatuh keluar! Dia telah membuat seluruh desa tertawa bersamanya. Sejak itu tidak ada yang pernah jatuh sakit di desa.

Hasyaa pernah memberikan sebotol kecil krim untuk Nenek. “Krim ini bisa membuat rang tertawa dengan mengoleskannya di kulit mereka,” kata Haasya kepada Nenek.
Nenek ingin memberikannya kepada Ekta.

Ketika Ekta bersiap-siap untuk sekolah, Nenek memberinya segelas susu. Saat itulah, Nenek menyentuh bawah dagu Ekta. Sesuatu terjadi. Rasanya seperti sengatan listrik. Ekta terkikik. Dia tampak terkejut saat ini terdengar aneh yang keluar dari tenggorokannya! Lalu dia pergi ke cermin dan menatap bayangannya. Dan dia terkikik. Nenek puas!

Ternyata tidak di rumah saja. Setelah ebberapa jam di sekolah, semua murid ikut cekikikan saat istirahat dan pulang sekolah. Setiap kali mereka mengucapkan kata ‘nilai ujian’, mereka tertawa. Bahkan ada yang tertawa sampai terguling-guling.

Dan kemudian sesuatu yang menakjubkan terjadi. Anak-anak yang tidak pernah berhitung dengan benar, tiba-tiba mereka jadi pintar. Saat ditanya dua tambah dua, mereka pergi ke taman, menyentuh dua bunga mawar dan dua bunga melati, lalu mengatakan,”empat!” sambil tertawa.

Bahkan guru-guru pun mulai tersenyum. Terutama karena melihat anak-anak jadi ceria. Dan ternyata, belajar dengan hati riang justru membuat anak-anak mudah menerima pelajaran.

Menjelang sore para orang tua sudah mulai tersenyum dan tertawa. Keesokan harinya, stasiun radio lokal menyiarkan berita tentang beberapa suara-suara aneh yang menyerbu kota! Tak seorang pun tahu apa yang penyiar katakan berikutnya, karena ia juga mulai cekikikan!

Nenek merasa puas. Dia pun kembali ke desanya. Nama Kota Boring pun diganti oleh Walikotanya yang selalu tersenyum dengan nama Kota Ceria.

Hore, 24 Februari 2014

Jadi Pengusaha Cilik Yuk!


Jadi pengusaha cilik? Wuah, ternyata ada lho teman-teman kita yang sejak kecil jadi pengusaha. Siapa saja ya mereka? Yuk, kita cari tahu.


Leanna Archer (15 Tahun)

Pemudi berusia 15 tahun ini membuktikan bahwa menjalankan bisnis skala kecil yang bisa meraih kesuksesan bisa dibuat layaknya tempat bermain anak-anak.

Leanna Archer memutuskan untuk menjadi pebisnis di bidang perawatan rambut ketika berusia 11 tahun.

"Idenya datang ketika saya menerima banyak sanjungan mengenai rambutku dan seketika itu saya sadar harus berterima kasih pada produk rumahan yang saya buat," kata Archer. "Saya tidak akan kehilangan apa-apa karena saya pikir kalau ini tidak berhasil, perjalanan hidup saya masih panjang."

Perusahaan yang didirikan Archer, Leanna's Inc, membuat delapan produk organik, produk perawatan rambut, yang didalamnya termasuk tata rambut, krim rambut dan sampo.

Rahasia produknya merupakan resep turun menurun di keluarganya sejak lama dan dijamin bebas dari zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.

Tahun lalu, Leanna's Inc mampu meraup pendapatan lebih dari US$100 ribu. Pebisnis cilik asal Long Island menargetkan pertumbuhan menjadi lebih dari US$300 ribu. Saat ini, perusahaan tengah berencana membangun kantor perwakilan di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Robert Nay (14 Tahun)


Pada usia 14 tahun, permainan pertama yang dibuat Robert Nay, Bubble Ball, telah diunduh lebih dari 2 juta sejak dua pekan diluncurkan. Hal yang tidak terlalu buruk mengingat rata-rata permainan mobile hanya diundur beberapa ribu kali. 

Pada Januari lalu, Bubble Ball malah berhasil mengalahkan game mobile terbesar Anggry Birds sebagai permainan yang banyak diunduh dalam fasilitas Apple App store.

"Teman saya mengusulkan agar membuat permainan yang bisa digunakan di perangkat Apple. Saya berpikir ini hal yang menarik dan saya pun mencobanya," kata Nay.

Tanpa latar belakang ilmu pengkodean dalam komputer, Nay pergi ke perpustakaan publik untuk mempelajari bagaimana membuat program permainan.

Satu bulan setelah membaca beberapa buku dan memproduksi lebih dari 4.000 kode-kode program, Bubble Ball berhasil dibuat. Total biaya untuk memproduksi permainan ini mencapai US$1.200 yang berasal dari sumbangan orangtua Nay untuk membeli komputer Machintos dan perangkat lunak berlisensi.

Program permainan Puzzle yang tersedia untuk Apple dan perangkat berbasis Android ini, kini sudah diunduh lebih dari tujuh juta kali.

Perusahaan pengembangan permainan yang sudah memasuki tahun ke delapan ini, Nay Games, saat ini sedang mengembangkan beberapa tambahan baru pada Bubble Ball seperti proyek program lainnya.


 Lizzie Marie Likness (11 Tahun)


Juru masak yang mampu memberikan insiprasi sejak berusia dua tahun ini, dianggap sedang dalam jalurnya untuk menjadi pengganti Rachel Ray, juru masak yang membawakan program memasak di televisi.

Suatu ketika, orangtua Lizzie pernah bertanya bagaimana caranya memperoleh uang. Seketika itu, Lizzie menjawab, "Saya menjual makanan rumahan yang sehat untuk pasar lokal." Sejak saat itu, Lizzie dianggap sebagai pendiri dari Lizzie Marie Cuisine.

"Lizzie Marie Cuisine sangat unik karena saya mengajarkan anak-anak bagaimana memasak makanan sehat yang menyenankan dan bagaimana hidup sehat," ujar Lizzie. "Perusahaan saya mengajarkan masyarakat, tidak hanya memakan yang sehat tetapi juga bagaimana hidup sehat."

Beberapa tahun kemudian, pembicaraan mengenai resep originil dan kemampuan untuk memberdayakan kaum modal yang dimiliki Lizzie menjadi percakapan hangat penduduk lokal. Lizzie kemudian mendapat sejumlah undangan untuk memamerkan caranya memasak bersama sejumlah koki terkenal dalam sebuah acara.

Saat ini, Likness merupakan serial televisi paling diminati di WebMD Fit Channel dengan nama program Healthy Cooking with Lizzie. Dia juga baru saja menandatangani kontrak program terkenal TV terkenen dengan salah satu perusahaan di New York, DBG. Serta agen pemasaran digital global, Digitas. 

ARENA KKPK, 24 Februari 2014

Mengejar Impian



Judul: Aku Bisa

Penulis:  Ayu K

112 halaman



Aku suka buku KKPK ini karena bercerita tentang Risa yang berusaha mengejar impiannya menjadi penulis. Ya, kita kan punya hak untuk memiliki impian, dan sebisa mungkin kita harus mengejarnya. Jadi nggak cuma mimpi.Apakah impian Risa?

“Menjadi penulis dan pergi ke Inggris? Duh, mimpi kali!” ejek Aura dan Farah pada Risa. 
 
Risa pun tahu diri. Tak ingin berkhayal muluk-muluk. Apalagi, dia juga bukan anak orang kaya. Syifa, sahabat akrabnya selalu menyemangati. Bahkan, dia memberikan laptop, walaupun bekas, ketika ada sebuah lomba menulis. Ya, menulis mungkin bisa. Tapi ke Inggris? Bisakah Risa sampai ke sana? Bagaimana caranya? Ikuti novel yang bisa menyuntik semangat ini, ya!

Eh, buku KKPK ini nggak cuman untuk yang punya mimpi jadi penulis terkenal lho. Apa saja impianmu, pasti akan tersemangati setelah membaca buku ini
 
 
(Salsa, Palembang)

Friday, February 14, 2014

Cernak, 16 Feb 2014

 Rumah Tua

Oleh Benny Rhamdani

“Jangan main terlalu jauh sendiri ya! Kalau bosan, nanti Nenek carikan teman anak ellaki sebaya denganmu.”

Pesan Nenek seperti kulupakan begitu saja. Aku keasyikan mengejar seekor kelinci putih di belakang rumah nenek. Tanpa sadar aku sudah begitu jauh bermain. Sampai akhirnya kelinci yang kukejar lari masuk ke sebuah perkarangan rumah tua.

Masuk atau tidak ya? Aku bingung karena kulihat di dalam perkarangan itu si kelinci terduduk diam. Seperti menantangku untuk menangkapnya. Aku memutuskan untuk melewati pagar kayu yang sudah tua dan bolong-bolong pada beberapa bagian.

“Hei, mengapa kamu masuk ke sini?”

Aku kaget karena mendengar suara nyaring yang mendadak. Kutengok ke samping kiri dan kanan , tapi tak ada orang. Ke belakang juga tak ada orang.

“Aku di atas pohon mangga,” kata suara itu lagi.

Aku menengadahkan kepalaku. Seorang anak lelaki tengah asyik memakan mangga. Dia pasti mengupas kulitnya menggunakan gigi karena tak memegang pisau.

“Kamu nggak takut main ke sini?” tanya anak lelaki itu setelah turun. “Rumah tua itu kan kosong.”

“Kamu sendiri nggak takut, kenapa aku harus takut?” aku balik bertanya.

“Hebat. Oh iya, namaku Igo. Kamu siapa? Sepertinya pendatang ya?”

“Indra. Aku liburan di rumah nenekku. Kamu bukan penghuni rumah itu?”

“Bukan. Aku anak kampung. Kebetulan aku lewat sini. Kulihat mangganya matang, jadi aku ambil saja,” ucap Igo santai. “Eh kamu tadi ngejar-ngejar kelinci ya? Di dalam rumah itu banyak kelincinya kalau kamu mau.”

“O ya?” Karena penasaran aku berjalan mendekati rumah tua itu.

“Lewat samping saja,” kata Igo memintaku membuntutinya. “Aku kebetulan beberapa kali main ke sini jadi aku tahu keadaannya.”

“Hatsyih!” aku bersin karena hidungku tergelitik debu.

“Guriparas!” timpal Igo.

Aku tersenyum geli. Seperti nenekku, orang-orang di daerah ini selalu mengatakan kata asing itu setiap mendengar orang bersin. Mungkin kebiasaan atau tradisi. Tapi kata Nenek, itu semacam doa agr cepat sembuh.

Igo mendorong pintu samping. Ternyata tak dikunci. Igo memberiku isyarat agar masuk. Semula aku ragu. Tapi Igo kemudian menarikku masuk. Suasana di dalam tak separah yang kubayangkan. Tampak bersih, walaupun tak banyak perabotan. Aku melihat beberapa bingkai foto di dinding.

“Itu!” tunjuk Igo. Dua ekor kelinci menjauh ketika melihat kami. Aku mengejar. Kelinci itu menuju ruangan bawah tanah. Aku ragu-ragu menuruni tangga.

“Masuklah!” Igo mendorongku hingga aku menuruni tangga. Tapi ternyta Igo tak ikut. Dia malah menutup pintu ke ruang bawah tanah. Mungkin semacam gudang.

BRUK!

“IGO! Apa yang kamu lakukan?” aku langsung berteriak nyaring. “Jangan bercanda! Aku nggak suka!”

Sama sekali tak ada sahutan dari balik pintu. Aku meraba-raba dinding mencari saklar lampu. Tapi aku gagal. Akhirnya, aku menaiki tangga dan duduk di undakan teratas sambil terus menggedor pintu. Barangkali ada yang mendengar.

Entah berapa puluh menit kemudian, pastinya aku sudah putus harapan, tiba-tiba pintu dibuka dari luar. Kupikir Igo yang mengerjaiku, makanya aku sudah bersiap menghajarnya. Ternyata bukan.

“Siapa kamu? Mengapa ada di rumah kami?”

“Kalian siapa?” tanyaku.

“Kami Rahmi dan Rahma. Kami tinggal di sini. Dan kamu?”

Tanpa berlama-lama aku segera menceritakan segalanya sambil duduk di kursi. Kulihat dua anak kembar itu hanya terbengong-bengong tak percaya.

“Igo? Jadi kamu bertemu Igo? Tidak mungkin. Dia itu orang kampung yang sudah meninggal setahun lalu,” kata satu dari mereka. Entah Rahma atau Rahmi.

“O ya?” Kali ini aku yang terkejut. Tapi tak terlalu lama. Mataku tertuju pada deretan figura foto. Ada foto keluarga rumah ini. Di sana jelas ada dua anak perempuan kembar dan satu anak lelaki.

“Hatsyih!” aku bersin karena hidungku gatal.

“Guriparas!” aku mendengar suara kedua anak kembar mendoakanku. Ah, bukan cuma dua tapi ada tiga suara. Dan aku tahu di mana asalnya. Di salah satu kamar. Aku langsung membuka pintu kamar itu. dan kutemukan Igo tengah berdiri.

“Apa maksudmu mengurungku di bawah tanah tadi?” aku langsung mendorong Igo. Meskipun tubuhnya sedikit lebih besar, aku tidak takut.

Tiba-tiba pintu depan dibuka. Aku lihat seorang wanita setengah baya masuk bersama… nenekku!

“Lho, Indra sudah kenal sama Igo? Baru nenek mau ajak Igo ke rumah buat nemanin kamu selama liburan di sini,” kata Nenek bingung.

“Siapa yang mau main dengan dia?” kataku sambil menjauhi Igo.

“Lho, katanya kamu mau belajar naik kuda. Igo ini punya kuda dan pandai naik kuda. Dia bisa mengajarimu,” kata Nenek.

Aku menghentikan langkahku. Menurut kalian kuterima atau tidak permintaan Nenek agar aku bersahabat dengan Igo? Memang benar, aku ingin belajar menunggang kuda. Tapi aku juga masih jengkel sama Igo!

ARENA KKPK, 16 Maret 2018

Hantu di Sekolah


Judul: The Ghost in My School
Penulis: Ranti
114 halaman




 Pentas Seni gagal dilaksanakan! Kacau! Benar-benar kacau! Tiba-tiba muncul desas-desus, penyebab  mati lampu di sekolah itu adalah hantu. Hah! HANTU? Menurut teman-teman sekelasku yang enggak jelas sumbernya, semua itu terjadi karena hantu yang menunggu sekolahku marah. Ini gara-gara anak laki-laki suka menyorotkan senter di kelas 1B dan gudang. 
“Kedua ruang itu angker!” kata Marsela dengan mata jelalatan ke kiri-kanan, seolah takut kalau ada orang lain yang mendengar kata-katanya.
 “Tapi, bisa juga gara-gara anak perempuan yang selalu berteriak-teriak takut sama cicak yang sengaja disodorkan anak laki-laki kelas enam,” timpal Dina dengan gaya mirip Marsela. Matanya jelalatan ke kiri dan ke kanan juga.
Ada apa sebenarnya di sekolah itu? Benarkah hantu penunggu sekolah marah? Yuk, baca aja cerita seru ini juga cerita-cerita lainnya sampai tuntas!

(Geus R S, Palembang)

Hore, 16 Februari 2014

Baterai si Penyimpan Energi



Kalian pasti sudah akrab dengan baterai. Nah kali ini kita akan pelajari sedikit tentang batere yuk! Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik.

Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai), dan pasta sebagai elektrolit (penghantar). Baterai yang biasa dijual sekali pakai mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak.

Baterai ada yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder. Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik . Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik .

Penemu Baterai

Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta lahir di Como, Italia, dan mengajar di sekolah-sekolah umum di sana. Pada 1774 ia menjadi profesor fisika di Sekolah Royal di Como. Setahun kemudian, ia memperbaiki dan mempopulerkan electrophorus, sebuah alat yang menghasilkan muatan listrik statis. promosinya itu begitu luas sehingga ia sering dikreditkan dengan penemuannya, meskipun mesin yang beroperasi dalam prinsip yang sama pada tahun 1762 digambarkan oleh profesor Swedia Johan Wilcke.

Volta merupakan seorang fisikawan Italia. Ia terutama dikenal karena mengembangkan baterai pada tahun 1800. Ia melanjutkan pekerjaan Luigi Galvani dan membuktikan bahwa teori Galvani yaitu efek kejutan kaki kodok adalah salah. Secara fakta, efek ini muncul akibat 2 logam tak sejenis dari pisau bedah Galvani. Berdasarkan pendapat ini, Volta berhasil menciptakan Baterai Volta (Voltac Pile). Atas jasanya, satuan beda potensial listrik dinamakan volt.

Pada 1776-1777 Volta mempelajari kimia gas. Ia menemukan metana dengan mengumpulkan gas dari rawa-rawa. Dia merancang percobaan seperti pembakaran metana oleh percikan listrik dalam wadah tertutup. Volta juga mempelajari apa yang sekarang kita sebut kapasitansi listrik, pengembangan sarana terpisah untuk belajar baik potensial listrik (V) dan muatan (Q), dan menemukan bahwa untuk suatu objek mereka proporsional. Hal ini mungkin disebut Volta Hukum tentang kapasitansi, dan kemungkinan untuk pekerjaan ini unit potensi listrik itu disebut Volt.

Pada tahun 1779 ia menjadi profesor fisika eksperimental di Universitas Pavia, ia menduduki kursi selama hampir 25 tahun. Pada 1794, Volta menikahi Teresa Peregrini, yang mengangkat tiga anak, Giovanni, Flaminio dan Zanino. Dalam menghormati karyanya, Volta dibuat menghitung oleh Napoleon pada tahun 1810. Lebih jauh lagi, ia digambarkan pada 10.000 Lire Italia (tidak lagi dalam sirkulasi) bersama dengan sketsa terkenal volta Pile.

Volta mulai belajar sekitar 1791, "listrik" hewan dicatat oleh Luigi Galvani ketika dua logam berbeda yang dihubungkan secara seri dengan kaki katak dan satu sama lain. Volta menyadari bahwa kaki katak menjabat baik sebagai konduktor listrik (elektrolit) dan sebagai detektor listrik. Dia diganti kaki katak oleh kertas direndam air garam-, dan mendeteksi aliran listrik dengan cara lain yang dia kenal dari studi sebelumnya. Dengan cara ini dia menemukan seri elektrokimia, dan hukum bahwa gaya gerak listrik (ggl) dari sebuah sel galvanik, yang terdiri dari sepasang elektroda logam yang dipisahkan oleh elektrolit, perbedaan antara dua elektroda potensi mereka. Ini dapat disebut Hukum Volta tentang seri elektrokimia.

Pada tahun 1800, sebagai hasil dari perselisihan profesional atas tanggapan galvanik dianjurkan oleh Galvani, dia menciptakan tumpukan volta, baterai listrik awal, yang menghasilkan arus listrik stabil. Volta telah menentukan bahwa pasangan yang paling efektif logam berbeda untuk menghasilkan listrik seng dan perak. Awalnya dia bereksperimen dengan sel individu dalam seri, setiap sel menjadi piala anggur diisi dengan air garam dimana dua elektroda berbeda adalah mencelupkan. Tumpukan volta menggantikan gelas dengan karton direndam dalam air garam.

Dalam mengumumkan penemuan tumpukan, Volta penghormatan kepada pengaruh William Nicholson, Tiberius Cavallo dan Abraham Bennet. Sebuah penemuan tambahan dirintis oleh Volta, adalah pistol yang dioperasikan jarak jauh. Dia menggunakan botol Leyden untuk mengirim arus listrik dari Como ke Milan (50 km atau 30 mil). Arus dikirim sepanjang kabel yang terisolasi dari tanah dengan papan-papan kayu. Temuan ini merupakan pelopor penting dari ide telegraf, yang juga memanfaatkan arus untuk berkomunikasi.

Baterai yang dibuat oleh Volta dikreditkan sebagai sel elektrokimia pertama. Ini terdiri dari dua elektroda: yang terbuat dari seng, yang lain dari tembaga. elektrolit adalah asam sulfat atau campuran air garam garam dan air. elektrolit yang ada dalam bentuk 2H + dan SO42-. Seng, yang lebih tinggi dari tembaga dan hidrogen dalam seri elektrokimia, bereaksi dengan sulfat bermuatan negatif. (SO42-) Ion-ion hidrogen bermuatan positif (proton) menangkap elektron dari tembaga, membentuk gelembung gas hidrogen, H2. Hal ini membuat seng batang elektroda negatif dan tembaga batang elektroda positif.

Baterai yang dibuat oleh Volta dikreditkan sebagai sel elektrokimia pertama. Ini terdiri dari dua elektroda: yang terbuat dari seng, yang lain dari tembaga. elektrolit adalah asam sulfat atau campuran air garam garam dan air. elektrolit yang ada dalam bentuk 2H + dan SO42-. Seng, yang lebih tinggi dari tembaga dan hidrogen dalam seri elektrokimia, bereaksi dengan sulfat bermuatan negatif. (SO42-) Ion-ion hidrogen bermuatan positif (proton) menangkap elektron dari tembaga, membentuk gelembung gas hidrogen, H2. Hal ini membuat seng batang elektroda negatif dan tembaga batang elektroda positif.

Nah, sekarang kalian sudah lebih tahu banyak tentang baterai.