Saturday, August 25, 2007

Cernak, 26 Agustus 2007


Detektif Tempe

Oleh Benny Rhamdani

“Vin, kamu mau nolong aku? Ada misteri yang harus kamu pecahkan,” kata Irwan di jam istirahat.

“Misteri apa dulu?” Alvin balik bertanya.

“Hilangnya bunga-bunga mawar ibuku.”

Alvin menahan tawanya. “Cuma bunga mawar? Apa nggak ada lagi tantangan yang lebih berat buatku?” ujar Alvin.

“Ya, mungkin tidak berat bagimu. Tapi ada yang aneh dengan pencuri mawar ini. Sudah tiga hari ini, ibuku kehilangan tiga bunga mawar setap pagi. Aneh, kan? Kenapa jumlah yang hilang sama dalam tiga hari? Kenapa tidak mencuri kurang atau lebih di hari lainnya?”

“Hmmm …” Alvin mulai tergoda. Dia memicingkan matanya.”Menarik juga.”

“Tertarik?” Irwan bertanya sekali lagi.

“Ya. Apa yang sudah kamu selidiki?” Alvin ingin tahu.

“Tadi pagi aku mengintai dari jendela kamarku. Ya, ada beberapa orang yang mauk ke perkarangan rumah. Pengantar susu, pengantar Koran, tukang jamu, dan tetangga sebelah rumah. Saat mereka masuk dan keluar aku perhatikan. Ternyata bunga mawar itu tak ada yang mereka petik. Juga tak ada yang hilang. Sayangnya, aku harus mandi. Nah, selesai mandi, aku kemudian melihat bunga-bunga mawar itu hilang tiga,” jelas Irwan.

“Hmm … aneh. Aku tertarik. Tapi ada syaratnya. Kamu harus ….”

“Aku tahu syaratnya. Pasti nanti aku penuhi. Yang penting aku ingin kamu memecahkan misteri ini dulu. Soalnya aku penasaran sekali,” kata Irwan.

Alvin manggut-manggut. Kalau begitu nanti malam, aku menginap di rumahmu ya,” katanya kemudian.

“Boleh,” sahut Irwan mengangguk mantap.

Sekitar pukul tujuh malam Alvin tiba di rumah Irwan. Semula Irwan berpikir Alvin akan langsung mengambil aksi menyelidiki misteri itu. Entah itu mendatangi kebun bunga mawar ibu atau melihat-lihat di tempat perkara. Alvin malah langsung minta di antar ke kamar mandi.

Tak lama kemudian Alvin masuk kea mar Irwan lalu tidur-tiduran.

“Aku minta syaratnya dulu dipenuhi,” kata Alvin.

“Huh, dasar! Iya, aku sudah siapain. Tunggu dulu ya,” kata Irwan sambil ke luar kamar. Tak lama kemudian Irwan kembali ke kamar sambil membawa sepiring tempe goreng hangat.

Semua orang tahu makanan kesukaan Alvin. Ya, tempe goreng. Dan setiap ada kasus yang harus dipecahkan Alvin, syaratnya harus disediakan tempe goreng dulu. Hm, entah apa hubungannya antara tempe dan jadi detektif.

Sambil makan tempe, Alvin melihat-lihat isi kamar Irwan.

“Ini foto keluargamu ya?” Tanya Alvin sambil memegang bingkai foto di meja belajar.

“Iya. Itu ibuku, ayah, Kak Melly, Kak Acha, dan adikku Nirina,” jelas Irwan.

“Semuanya suka bunga mawar?”

“Sebenarnya hanya ibuku yang suka bunga mawar. Dan … aku juga suka karena itu bunga kesukaan ibuku,” jawab Irwan.

Alvin manggut-manggut sambil menahan tawa. Jarang anak lelaki suka bunga. Tapi Irwan sudah menjawab jujur. “Lalu, siapa saja yang tahu tentang hilangnya bunga mawar itu?”

“Aku dan ibuku. Kami berdua. Karena hanya kami yang merawatnya.”

Alvin mencomot satu tempe lagi. Matanya menerawang. Entah sedang berpikir atau menikmati tempe goreng itu.

Anehnya sampai waktu tidur, Alvin tidak lagi bertanya-tanya hal yang berhubungan dengan bunga mawar. Irwan jadi ragu Alvin akan mampu memecahkan misteri bunga mawar yang hilang itu.

Tapi keesokan harinya, Alvin sudah bangun sejak pagi. Dia mandi paling awal di antara yang lain di rumah Irwan. Setelah itu, dia duduk di jendela mengamati kebun mawar. Sementara Irwan juga ikut mengamati. Beberapa orang terlihat berlalu lalang masuk melewati kebun mawar. Sama seperti harai-hari seblumnya. Dan tidak ada mawar yang hilang.

Irwan pun ke kamar mandi. Tak lama setelah Irwan masuk kamar amndi, tiba-tiba Alvin melihat sesosok orang melangkah dengan cepat ke kebun meawar. Orang itu kemudian menggunting tiga tangkai mawar, lalu menghilang dengan cepat pula.

Klik!

Alvin tersenyum karena berhasil memotret diam-diam adegan pemotongan tiga tangkai mawar itu.

Saat Irwan kembali ke kamar, Alvin langsung HP berkamera milik Irwan.

“Ini pelakunya. Aku sudah menduganya sejak semalam. Pelakunya tidak mungkin orang lain. Pasti orang di rumahmu. Dan pelakunya tahu benar saat yang tepat untuk memotong bunga mawar ibumu, yakni saat pagi hari ibumu menyiapkan sarapan dan kamu mandi. Ya ahanya dua orang yang dia tunggutidak mengawasinya karena dia juga tahu ahanya dua orang yang akan bingung dengan hilangnya mawar-awar itu,” jelas Alvin panjang lebar.

Irwan ternganga melihat gambar Kak Melly tengah memotong bunga mawar.

“Buat apa kak melly memotong bunga mawar itu? Kak melly kan nggak sua bunga mawar?” Tanya Irwan.

“Tugasmu menanyakan kepadanya. Sekarang aku mau pulang dulu ke rumah ya,” kata Alvin sambil melangkah pulang ke rumahnya yang jaraknya seratus meter.

Ketika di sekolah Irwan menceritakan kejadian berikutnya setlah Alvin pulang.

“Kak Melly mengakui perbuatannya. Katanya dia terpaksa mengambil mawar itu tanpa izin karena khawatir tidak dibolehkan. Selama ini an Kak melly nggak mau merawat kebun mawar ibu. Katanya, tiga bunga mawar itu diambilnya untuk diberikan kepada panitia penerimaan mahasiswa baru. Kak melly memang mendapat tugas setiap hari membawa tiga tangkai mawar,’ jelas Irwan.

“Ooooh begitu …. Ya sudah. Pokoknya imbalannya jangan lupa. Setiap minggu au disediakan tempe goreng sepiring kalau main ke rumahmu.”

“Huh, dasar detektif tempe!”

^_^

HORE, BP 26 Agustus 2007


Aku Suka Makan Tempe!

Hai, apakah kalian suka makan tempe? Ya, banyak yang suka makan tempe tapi tidak mau mengatakannya. Mereka lebih suka bilang penggemar makanan asing seperti pizza ataupun burger. Hm, mungkin setelah membaca tulisan ini, banyak orang yang tidak malu lagi mengatakan suka makan tempe.

Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan. Fermentasi tempe menggunakan kapang rhizopus atau ragi tempe. Tempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam. Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Terutama kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menemukan tempe sebagai pengganti daging. Dengan ini sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia.

Dari kelas bawah, tempe terangkat menjadi makanan primadona yang kaya gizi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit berat. Namun demikian, beberapa negara maju berlomba-lomba membuat varian dan mempatenkan tempe. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengancam keberadaan tempe dari makanan rakyat menjadi sumber komoditi yang bersifat monopoli pemegang lisensi.

Sejarah Tempe

Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah ditemukan kata tempe, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan.

Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.

Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Tiongkok, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.

Pada tahun 1940-an dilakukan usaha untuk memperkenalkan tempe ke Zimbabwe sebagai sumber protein yang murah. Namun demikian, usaha ini tidaklah berhasil karena masyarakat setempat tidak memiliki pengalaman mengkonsumsi makanan hasil fermentasi kapang.

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.

Perhatian yang begitu besar terhadap tempe sebenarnya telah dimulai sejak zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat itu, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Dengan adanya tempe dan kandungan gizi yang dimilikinya, serta harga yang sangat terjangkau, menyelamatkan masyarakat miskin dari malagizi (malnutrition).

Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe

Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.

Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.

Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.

Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada balita.

Vitamin

Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.

Nah, mengingat manfaatnya makan tempe, untuk apa malu-malu mengakui suka makan tempe? Apalagi tempe adalah makanan asli bangsa kita.

(benny rhamdani)

Friday, August 17, 2007

Cernak, 19 AGustus 2007


Juara Marathon


oleh Benny Rhamdani

Perayaan kemerdekaan Indonesia tahun ini kembali diadakan komba marathon. Tentu saja bukan sejauh marathon sungguhan. Ini hanya marathon mini yang jaraknya lima kilometer. Peseratanya juga dibagi tiga bagian. Ada anak-anak, dewasa dan orangtua.

“Tahun lalu aku juaranya. Jadi tahun ini aku pasti menang lagi,” kata Dion beberapa hari lalu.

“Jangan sombong. Siapa tahu nanti ada yang mengalahkanmu,” kataku.

“Siapa? Kamu? Tahun lalu bias sampai finish saja sudah syukur. Kalau nggak salah kamu diurutan nomor dua puluh kan?” ledek Dion.

“Iya. Tapi aku dulu kan nggak pakai latihan kayak kamu.”

“Tahun ini juga aku nggak latihan. Tapi aku yakin aku tetap jadi juara marathon bagian anak-anak,” kata Dion sombong.

Aku hanya menarik nafas. Setelah itu aku makin semangat latihan lari setiap sore. Ternyata bukan hanya aku yang beratih lari sejak sebulan lalu. Salah satu yang juga latihan adalah tetangga baruku, Firman. Kami berlatih lari mengelilingi lapangan sepakbola setiap sore.

Mulanya, aku hanya sanggup berlari satu putaran lapangan, selanjutnya aku berjalan. Tapi lama kelamaan aku bisa berlari mulai dua putaran, tiga putaran, hingga lima putaran tanpa berhenti ataupun berjalan.

Kalau Firman berbeda dengan aku. Dia suka main sepak bola jadi sudah terbiasa lari dan berenang. Nafasnya kuat. Aku yakin dia akan jadi pemenang lomba marathon besok.

Tapi

Sore tadi aku mendapat kabar, Firman terjatuh saat dibonceng motor oleh pamannya. Aku segera mengejenguknya. Lukanya tidak terlalu parah.

“Aku baik-baik saja. Tapi aku nggak bisa ikutan marathon besok. Tumitku masih sakit. Untuk berjalan saja terasa linu. Apalagi lari marathon,” katanya.

Aku sedih mendengar kabar tersebut.

“Ilham, kamu harus memenangkan pertandingan maratgon besok. Ingat ya, kau harus menang bukan hanya untukmu, tapi juga untukku,” kata Firman.

Aku mengangguk sambil membisu. Sebenarnya aku ragu untuk memenangkan pertandingan bsok pagi. Ah, tapi aku harus berusaha!

Malanya aku membaca-baca majalah. Aku menemukan catatan sejarah tentang lari marathon. Ternyata marathon diambil dari nama daerah di Yunani tempat terjadinya peperangan antara tentara Yunani dan Persia. Tentara Yunani menang, kaku mengutus seorang prajurit untuk memberi kabar ke ibu kota, yakni Athena. Prajurit itu harus berlari sekitar 42 km, dan berhadil. Tapi sampai ditempat ia meninggal dunia.

Wah, aku juga harus punya semangat tinggi untuk berhasil menang, pikirku.

Keesokan paginya, aku bangun pagi-pagi sekali. Aku berangkat menuju garis finis lomba marathon diantar Ayah. Kulihat Dion juga sudah bersiap-siap. Dia tersenyum mengejek ke arahku.

Lomba lari pun dimulai dengan tanda kibasan bendera oleh Pak Camat. Aku pun berlari bersama lima puluh anak lainnya. Kulihat Dion melesat maju di antara lainnya. Kainya yang panjanh membuat langkahnya lebar.

“Ayo, Ilham! Kamu bias lebih cepat!”

Aku melirik ke pinggir jalan. Ternyata Firman! Dia menyemangatiku dengan teriakannya.

Aku makin beresemangat mendengarnya. Aku langsung membayangkan diriku tidak sedang berlomba marathon mini. Tapi aku adalah seorang pejuang yang harus menyampaikan pesan rahasia di garis finish nanti. Jika tidak, maka banyak korban yang akan berjatuhan.

Ya … cepat … cepat!

Aku berlari secepat mungkin. Dion pun berhasil kulewati. Juga beberapa pelari di depan Dion.

Aku harus segera menyampaikan pesan rahasia ini … ya … harus …

Tali yang membentang di garis finish mulai kulihat. Dan … oh akhirnya aku berhasil menjadi orang pertama yang sampai finish.

“Ilham kamu hebat!”

Ternyata Ayah, Ibu, kakakku dan juga Firman langsung menyambutku di garis finish. Ayah memintau tiduran sebentar lalu duduk.

“Kamu hebat. Larimu kencang sekali. Jauh lebih kencang dibandingkan saat latihan,” kata Firman sambil menyodorkan minuman.

“Aku memang punya rahasia. Tapi aku malu bilangnya …”

“Kenapa malu?”

“Hehe, lihat itu Dion baru sampai!” teriakku ke garis finish.

Ya aku lihat Dion tiba di garis finish dengan nafas tersengal-sengal. Hm, padagal tahu lalu dia bisa menjuarai lomba marathon mini ini dengan hebatnya.

“Biarpun dia juara tahun lalu, kalau tidak pernah latihan, bagaimana mau menang?” kata orang-orang di dekatku.

Ya, artinya … kalau tahun depan aku tetap mau jadi juara marathon, aku tetap harus latihan! Itulah rahasia kemenanganku sesungguhnya.

^-^

Hore, 19 AGustus 2007


Merah Putih Teruslah Berkibar

Apa yang kalian ketahui tentang bendera kebangsaan kita? Ya, watnanya merah dan putih. Tapi apakah teman-teman tahu banyak tentang sejarah bendera kita? Kalau belum, yuk kita sama-sama mengenal lebih jauh bendera kebangsaan kita.

Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal). Warnanya diambil dari warna Kerajaan Majapahit.

Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini pertama kali digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-20 di bawah kekuasaan Belanda. Setelah Perang Dunia II berakhir, Indonesia merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional.

Arti Warna

Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubuh manusia, sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan untuk Indonesia.

Ditinjau dari segi sejarah, sejak dahulu kala kedua warna merah dan putih mengandung makna yang suci. Warna merah mirip dengan warna gula jawa/gula aren dan warna putih mirip dengan warna nasi. Kedua bahan ini adalah bahan utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa.

Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.

Bendera kita mirip dengan bendera negara Bendera Monako dan Solothum yang mempunyai warna sama namun rasio yang berbeda. Selain itu bendera kita juga mirip dengan Bendera Polandia yang mempunyai warna yang sama namun warnanya terbalik.

Julukan

Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.

Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.

Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya.

Paskibraka

Paskibraka adalah singkatan dari pasukan pengibar bendera pusaka. Anggotanya berasal dari pelajar tingkat menengah kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17 Agustus di beberapa tingkat wilayah, provinsi dan nasional.

Tahun 1967, Hussein Mutahar dipanggil Presiden Suharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogjakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu: Kelompok 17 / PENGIRING (PEMANDU), Kelompok 8 / PEMBAWA (INTI), dan Kelompok 45 / PENGAWAL.

Ini merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera Pusaka.

Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI). Usul lain menggunakan anggota Pasukan Khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, MARINIR dan BRIMOB) juga tidak mudah, akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.

Pada 17 Agustus 1968, petugas pengibar Bendera Pusaka adalah para pemuda utusan propinsi. Tetapi propinsi-propinsi belum seluruhnya mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.

Pada 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakrta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan.

Pada tahun itu resmi anggota PASKIBRAKA adalah para remaja siswa SMTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari 26 propinsi di Indonesia, dan tiap propinsi diwakili oleh sepasang remaja. Dari tahun 1967 sampai tahun 1972 anggota yang terlibat masih dinamakan sebagai anggota "Pengerek Bendera". Pada 1973 Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian PENGIBAR, RA berarti BendeRA dan KA berarti PusaKA, mulai saat itu singkatan anggota pengibar bendera pusaka adalah PASKIBRAKA.

Nah, kalian juga bias menjadi anggota Paskibraka lho!

(benny rhamdani)

Saturday, August 11, 2007

CERNAK, BP 12 Agustus 2007



Tempat Les Misterius

Oleh Benny Rhamdani

Anak-anak kelas lima kaget dengan prestasi belajar Rini belakangan ini. Rini yang semula tidak terlalu diandalkan, ternyata nilai-nilai ulangannya mampu menyamai tiga anak paling pintar di kelas. Bahkan ulangan matematikanya terakhir bias mengalahkan nilai ulangan Priska, sang juara kelas.

“Rini, kamu hebat. Dapat sepuluh ya? Kudengar Priska hanya dapat sembilan setengah,” kata Salsa.

“Iya. Terus terang aku juga nggak menyangka bisa mengalahkan nilai Priska,” jawab Rini.

“Bagaimana caranya kamu belajar? Belakangan nilai-nilaimu selalu tinggi,” Salsa bertanya lagi. “Kamu nggak nyontek kan kalau ulangan?”

“Ah, aku sih lebih baik dapat nilai jelek tapi usaha jujur, daripada dapat nilai bagus tapi boleh nyontek,” sahut Rini.

“Terus, bagaimana caranya?” desak Salsa.

“Aku ikut les,” jawab Rini.

“Les? Ya, aku juga ikut les kok. Tempat les yang paling mahal. Tapi tidak bisa langsung sepandai kamu. Memangnya kamu les di mana? Pasti mahal ya?”

Rini menggelengkan kepalanya. “Siapa bilang mahal? Murah kok!”

“Terus, di mana dong?” Salsa malah penasaran.

Rini hanya tersenyum. “Aku tidak mau bilang sama kamu,” kataRini.

Salsa merengut kesal. Tapi dia tidak berani marah-marah sama Rini. Salsa yakin, nanti juga Rini akan mengatakannya.

Sayangnya, setelah seminggu berlalu Rini belum juga menceritakan soal tempat lesnya. Salsa akhirnya memutuskan untuk menyelidiki sendiri tempat les misterius itu.

Aku akan mengikuti Rini biar tahu tempat lesnya, kata Salsa dalam hati.

Hari Senin adalah hari pertama Salsa menguntit Rini. Mulai dari spulang sekolah, Salsa terus mengamati rumah Rini. Dia mengawasi dari mobil yang disupiri Pak Sapri. Tapi Salsa tidak melihat Rini ke luar rumah sampai sore.

Hari Selasa, Salsa kembali menguntit Rini. Kali ini dia melihat Rini keluar rumah menuju ke perpustakaan kota. Tapi tak lama kemudian Rini pulang membawa buku-buku perpustakaan yang dipinjamnya.

Hari Rabu, Salsa melihat Rini keluar rumah bersama seseorang. Bukan pergi perpustakaan, tapi ke supermarket mini. Tapi lagi-lagi hanya sebentar.

Hari Kamis, Rini tidak ke luar rumah sama sekali.

Hari Jumat, Rini ke luar rumah. Bukan ke perpustakaan atau supermarket mini. Salsa gembira mengetahuinya. Rini menuju sebuah rumah.

Ah, jangan-jangan ini tempat les Rini, pikir Salsa.

Tapi kegembiraan Salsa berubah ketika melihat papan di depan rumah itu. Sangar Tari Bali.

Jadi tempat itu memang tempat les, tapi les tari Bali. Salsa kecewa. Tidak mungkin orang jadi pintar karena belajar tari Bali, pikirnya.

Hari Sabtu Salsa sudah tidak tahan dengan rasa ingin tahunya. Dia sengaja mendatangi rumah Rini di sore hari. Ternyata Rini tidak ke mana-mana hari itu.

“Silakan masuk, Salsa. Tante sering melihat mobil kamu di seberang jalan. Kenapa tidak masuk saja?” tanya mama Rini yang menyambut masuk. Rini sedang berada di kamar mandi.

Salsa tersipu malu. “Maaf, tante, sebenarnya Salsa sedang menyelidiki Rini. Makanya Salsa mengintai dari seberang,” jelas Salsa.

“Mengintai? Mengintai apa?” Mama Rini bingung.

“Itu … tentang tempat les Rini.”

“Tempat les? Rini kan tidak les. Tante sedang tidak punya uang.”

“Tapi Rini bilang, dia sekarang les. Itu sebabnya nilai-nilai ulangan dia selalu tinggi,” jelas Salsa.

Mama Rini manggut-manggut. “Oh, maksudnya itu ya? Tante tahu jawabannya.

“Bagaimana?” Salsa tidak sabar.

“Sejak Ayah Rini meninggal, Tante harus berusaha mencari penghasilan tambahan. Tante lantas membuka kost-kost-an di rumah ini. Ada enam kamar kost. Kebetulan yang mgisi banyak mahasiswi. Nah, salah satu penghuni kamar kost sangat dekat dengan Rini. Namanya Kak Wida. Nah, kak Wida inilah yang banyak membantu Rini belajar. Tempat lesnya ya di rumah ini. Tidak ke mana-mana,” jelas mama Rini.

“Iya …” tiba-tiba Rini masuk ke ruang tengah bersama seseorang yang pernah dilihat Salsa. “Nah ini kenalkan Kak Wida, guru lesku.”

Salsa menatap Rini dan Kak Wida bergantian. Dia masih tidak percaya kalau Rini bisa pintar hanya karena les di rumah.

“Bagaimana kalau Kak wida nanti pindah kost> Nanti kamu les di mana?” tanya Salsa kemudian.

“Ya, nggak mungkin. Kak wida sudah mau tunangan dengan Kak Irfan, kakakku. Nanti Kak Wida malah akan tinggal di rumah ini, tidak sebagai anak kost lagi,” kata Rini sambil tersenyum.

Salsa menelan ludah. Duh betapa enaknya Rini, punya orang dekat yang pandai dan bias mengajarinya menjadi pandai.

“Ngomong-ngomong, aku boleh ngak les dengan Kak wida?” Tanya salsa kemudian.

“Boleh … tapi uang bayarannya mahal. Sekarung uang logam setiap bulan,” sahut Rini.

“Kok begitu?” Salsa cemberut.

“Ya, nggak usah bayar juga nggak apa-apa kok. Rini tadi hanya bercanda. Yang penting, kamu harus tambah serus belajarnya,” sela kak wida sambil tersenyum.

Duuuh, senangnya hati salsa mendengar hal itu. Ya, hari ini gembira karena dua hal. Pertama, dia tahu tempat les misterius itu. Kedua,. dia langsung diterima jadi murid di tempat itu.

^-^


Hore, BP 12 Agustus 2007


Pilih-pilih Bimbel, Yuk!

Hai teman-teman, bagaimana kelas baru kalian sekarang? Menyenangkan? Bagaimana dengan pelajarannya? Semoga kalian tetap bias menikmati pelajaran yang baru. Jika kalian menemui kesulitan dalam belajar, jangan malu-malu bertanya dengan guru kalian atau orangtua kalian.

Memang, ada juga guru yang sibuk sehingga sering kali menjelaskan pelajaran tidak sampai kita mengerti. Akhirnya kita harus mencari tahu ke tempat lain. Di rumah, kalau ada kakak yang bias membantu akan lebih baik. Tapi kalau tidak ada bagaimana? Juga kalau orangtua kita sibuk dengna pekerjaan mereka.

Nah, salah satu cara yang dapat membantu kita belajar dengan baik adalah ikut les atau bimbingan belajar di tempat-tempat yang kini banyak tersedia. Tapi, kita tetap harus teliti tempat untuk les atau bimbingan belajar itu. Terutama bagi kalian yang duduk di kursi kelas 6 karena harus menghadapi ujian akhir. Buat teman-teman yang bingung menentukan tempat Binbel, ini ada beberapa tips yang mungkin akan lebih memudahkan kamu menentukan pilihan.

Kumpulkan Informasi

Cari informasi di mana tempat Bimbingan Belajar (bimbel) diselenggarakan. Kamu bisa mencarinya melalui koran atau media massa yang lain. Sebaiknya, kumpulkan sebanyak-banyaknya dulu bimbel yang kamu tahu, lalu kelompokkan mulai dari yang jaraknya dekat rumah atau sekolahmu, sampai yang paling jauh dengan rumah atau sekolahmu. Cobalah untuk membanding-bandingkan satu sama yang lain anatra kekuarangan dan kelebihan. Sebaiknya, bimbel yang kalian pilih dekat dengan rumah atau sekolah sehingga kamu tidak capai di tengah perjalanan karena harus bolak-balik sekolah, bimbel dan rumah.

Fasilitas

Perhatikan fasilitas yang bakal kamu dapatkan dari iklan bimbel tersebut. Tapi ingat, Jangan mudah terpengaruh penawaran-penawaran yang diberikan dalam iklan. Bimbel yang baik memiliki ruangan yang nyaman untuk belajar. Kalau tidak ada AC, sebenarnya tidak masalah kalau ruangannya mempunya sirkulasi udara yang baik. Tak lupa penerangan yang baik pula. Sebaiknya ikuti bimbel yang kelasnya tidak terlalu banyak peserta. Karena kalau terlalu banyak, nanti suasana belajar akan mirip dengan sekolah kalian.

Selain itu, bimbel yang kalian pilih harus mempunyai guru yang berpengalaman di bidangnya. Guru bimbel harus mempunyai kemampuan lebih baik dari pada guru di sekolah kita sehingga dia akan menjelaskan suatu materi pelajaran yang sulit yang tidak kita mengerti saat dijelaskan guru di kelas.

Minta Pendapat

Pelajari informasi mengenai bimbel tersebut dengan seksama. Tanyakan pada guru atau teman yang mungkin tahu tentang keberadaan binbel tersebut. Minta pertimbangan orangtua sebelum mengambil keputusan memilih tempat yang diinginkan. Biasanya orangtua kita akan ikut pula mencari bimbel yang baik. Orangtua kita bsia bertanya ke teman-temannya atau mungin mengajak kita mendatangi tempat-tempat bimbel itu.

Jika ada temanmu yang sudah belajar di bimbel itu kalian akan lebih mudah menilai. Apakah teman kalian setelah mengikuti bimbel itu nilai-nilai pelajarannya membaik. Kalau memang membaik, maka kamu dapat mengikuti jejak temanmu. Jangan asal-asalan mengikuti jejak temanmu, karena kalau hanya ikut-ikutan belum tentu nanti kamu betah.

Metode Belajar

Mintalah informasi selengkap-lengkapnya mengenai metode belajar atau penyelesaian soal yang diterapkan di setiap bimbel. Biasanya bimbel yang baik mempunya metode khusus untuk menyerap pelajaran dengan cepat dengan mudah. Ada yang menggunakan metode asosiasi ada juga yang menggunakan metode kumon.Intinya, kalau metodenya sama dengan di sekolah, berarti bimbel itu bukan untuk kita pilih.

Bimbel yang bagus biasanya akan memberi kesempatan pada kalian untuk mengikuti percobaan selama sehari untuk mencoba metode mereka. Atau kalian bias juga bertanya-tanya pada peserta bimbel tersebut, seberapa jaug sih metode di bimbel itu bias membuat mereka lebih hebat mencerna pelajaran.

Biaya

Pilihlah tempat bimbel yang sesuai dengan kemampuan/kondisi keuangan. Salah satu alas an untuk memilih bimbel yang dekat rumah atau sekolah, kita tidak perlu mengeluarkan ongkos tamabahan. Oh iya, tidak semua bimbel yang bagus itu mahal. Banyak lho bimbel yang bagus dan terkenal tapi emmasang tariff murah.

Perhatikan pula paket-paket kelas pilihan di bimbel itu. Ada paket murah yang biasanya jumlah waktu pertemuannya lebih singkat dalam seminggu, misalnya dua jam. Ada juga paker mahal yang waktu pertemuannya lebih lama, misalnya 8 jam dalam seminggu. Kalian bias mencoba dulu untuk mengambil paket yang murah. Jika kalian cocok dan ingin meneruskanya bias mengambil paket mahal. Atau kalian baru mengambil paket mahal nanti begitu waktu ujian makin dekat.

Nah, mudah-mudahan tips di atas bisa membantu teman-teman agar tidak bingung memilih bimbingan belajar. Oh iya, sebenarnya untuk menajadi anak pandai juga tergantung tekad kalian juga lho. Biar kalian ikut bimbel, tapi kalian malas-malasan, mungkin akan percuma. Semoga belajar kalian sukses ya!

(benny rhamdani)

Saturday, August 04, 2007

Cernak, 5 Agustus 2007


Suatu Saat Tanpa Listrik

Oleh Benny Rhamdani

“Salsa, matikan lampunya. Masih siang ini kan? Lho, itu radionya kan sudah tidak didengar. Dimatikan dong,” kata Kak Aga di pintu kamar.

“Aduh, Kak Aga ini bawel. Sore-sore sudah makan ceramah Kak Aga. Waduh, belum nanti malam. Matikan teve, kipas angina juga jangan dipasang terus. Uuh, memangnya yang bayar listrik Kak Aga?” timpal Salsa kesal sambil melempar komiknya.

“Bukan karena masalah yang bayar itu siapa, tapi kita harus hemat listrik,” kata Kak Aga.

“Kita hemat listrik, tapi orang lain tidak hemat, ya listriknya ettap saja boros,” tambah Salsa tak mau kalah.

“Hu-uh, kamu dikasih tahu malah rewel!” Kak Aga akhirnya meninggalkan kamar Salsa.

Kejadian seperti ini sering sekali terjadi di rumah. Kak Adam emmang terkenal sangat hemat listrik, sebaliknya Salsa sering boros memakai listrik. Papa sebenarnya ingin menegur kebiasaan buruk salsa, tapi Papa tahu Salsa tidak mudah untuk diberitahu.

Sampai suatu hari, Papa mengajak salsa, Mama, dan kak Aga pikinik ke hutan. Merka berencana kemping di hutan.

“Wah, asyik! Aku nanti mau memetik bunga-bunga liar yang cantik di hutan,” kata Salsa.

“Jangan dong, sayang,” kata Mama.”Kita kemping di hutan untuk menikmati keindahan alam yang masih alami, bukan untuk merusaknya.”

Mereka berempat berangkat sabtu siang ke luar kota menggunakan mobil. Tepat menjelang hutan. Papa memarkirkan mobil di ujung jalan beraspal. Ada sebuah pondok kecil yang dihuni penjaga hutan. Setelah meminta izin, Papa mengajak semuanya berjalan mengikuti jalan setapak.

“Mudah-mudahan tidak jaug ya tempat kempingnya,” kata Salsa setelah berjalan beberapa ratus meter dan kelelahan.

“Ah, kamu cuma menenteng kantong plastic aja sudah capek!” ledek Kaka Aga yang menggendong tas ransel besar.

Tak lama mereka sampai di sebuah tempat yang rata dekat kerumunan pohon pinus. Sebelum malam tiba, mereka segera mendirikan tenda. Setelah beres, mereka bersama-sama ke sungai kecil yang tak jauh dari tenda mereka.

“Wah, sungainya jernih dan segar!” kata Salsa.

“Hei, jangan buang sampah bekas botol minumanmu ke sungai!” larang Kak Aga.

“Memangnya kenapa? Nanti juga terbawa hanyut,” Tanya Salsa.

“Iya, tapi kamu sudah mengotori sungai ini. Sini biar aku yang bawakan!” kata Kak Aga sambil mengambil botol minuman yang hendak dibuang Salsa.

Saat kembali ke tenda, Salsa mencari handphonenya di tas. Salas ingin menelepon teman-temannya dan bercerita kalau ia tengah kemping di hutan. Ia baru tersadar handphone-nya mati karena habis baterenya.

“Kak Aga, pinjam charger dong,” pinta Salsa.

“Kakak nggak bawa. Lagi pula buat apa? Di sini nggak ada listrik,” kata Kak Aga.

“Oh iya, ya!” Salasa memukul kepalanya. Duh, bagaimana dia bisa menyalakan handphone kalau tidak ada listrik? Huh, betapa tidak enaknya tinggal di hutan yang tidak ada listrik. “Kalau begitu pinjam handphonenya, boleh, kan?”

“Kami semua tidak membawa handphone. Dititipkan di Pak penjaga hutan tadi,” kata Mama.

Salsa merengut. Tidak ada handphone tidak ada hiburan. Padahal di handphonenya ada segala fasilitas.

Malam pun datang. Stelah shalat berjamaah, mereka menyiapkan makan malam. Mama, Papa dan Kak Aga sibuk memasak.

“Kenapa harus repot-repot memasak? Kan, ada makanan yang sudah tinggal makan? Mama kok pakai masak nasi segala. Papa juga nih, kok baker-bakar sate segala. Kita makan mie instant saja yuk!” protes Salsa.

“Kalau mau makan mie instant bisa di rumah. Kita kan lagi kemping, jadi harus benar-benar seperti orang kemping,” kata Kak Aga.

Salsa langsung berdiri dan masuk ke tenda. Tapi di tenda pun gelap. Hanya ada cahaya dari api unggun yang dipakai memasak. Tidak ada penerang untuk menerangi komik yang ingin dibacanya, tidak ada bunyi musik selain suara serangga malam.

Salsa menyesal ikut kemping.

“Salsa, ayo kita makan!” ajak Mama.

Tadinya Salsa ingin mogok makan, tapi perutnya terasa lapar. Akhirnya ia kembali bergabung di sekitar api unggun. Makan nasi liwet dan ayam bakar. Hmm, rasanya enak juga makan di antara api unggun seperti ini, pikir Salsa.

Beres makan, mereka bersantai sambila bernyanyi bersama. Kak Aga dan papa bergantian memetik gitar. Salsa dan Mama yang menyanyi. Kalau di rumah, biasanya mereka memasang karaoke. Tapi di sini mana ada listrik, jadi tidak bisa berkaraoke.

Tapi asyik juga bernanyi hanya dengan gitar, pikir Salsa senang.

Ketika malam semakin larut, papa mengajak semua ke tepi bukit lalu duduk memandangi langit yang penuh bintang. Cahaya rembulan serasa terang benderang.

Baru kali ini salsa menyadari betapa indahanya cahaya langit di waktu malam. Ada bintang dan bulan. Lebih indah dari pada lampu-lampu hias di kota. Rasa menyesalnya ikut kemping luntur seketika.

“Heh lihat itu banyak kunang terbang!” teriak Kak aga.

“Wah, indahnya!” seru Salsa takjub. Dia terus mengamati kunang-kunang itu sampai akhirnya kunang-kunang itu terbang entah ke mana.

Tak terasa mereka pun mulai letih. Papa dan Mama mengajak mereka tidur di tenda. Mama dan Salsa tidur lebih dulu karena Pa dan Kak Aga masih ingin ebrjaga-jaga di luar tenda.

Biasanya salsa paling susah tidur dalam keadaan gelap. Di kamar pun, dia harus tidur dengan lampu dalam keadaan menyala. Tapi karena tidak ada listrik, Salsa tidak bisa tidur tanpa penerangan. Tapi akhirnya dia tertidur lelap karena letih.

Ya, saat ini walaupun tanpa listrik, Salsa masih bisa menikmati hari-harinya.

“Semoga setelah pulang kemping ini, salsa akan sadar bahwa kita tidak perlu tergantung terus dengan listrik ya, pa,” kata Kak Aga berbisisk di lua tenda.

“Ya. Tapi harus pelan-pelan dan kita harus mencontohkannya dengan benar. Jangan hanya diceramahi,” tambah Papa.

Dan malam pun semakain larut …..

^-^

Hore, 5 Agustus 2007


Listrik Dari Mana asalnya?

Kalian suka menyalakan lampu atau menghidupkan televise kan? Ya, seandainya tiba-tiba tidak ada alairan listrik, di malam hari rumah kita bias gelap karena lampu tidak bias nyala. Lampu itu bias nyala karena adanya energi listrik.

Energi Listrik adalah energi akhir yang dibutuhkan bagi peralatan listrik untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Energi yang dihasilkan ini dapat berasal dari berbagai sumber misalnya, air, minyak, batu bara, angin, panas bumi, nuklir, matahari dan lainnya. Energi ini besarnya dari beberapa volt sampai ribuan hingga jutaan volt lho!

Karena listrik itu dibutuhkan oleh banyak orang, maka energi listrik yang dibuat harus besar jumlah. Dari mana ya asal listrik itu? Untungnya ada sebuah sistem yang namanya pembangkit listrik.

Pembangkit listrik adalah suatu rangkaian alat atau mesin yang merubah energi mekanikal untuk menghasilkan energi listrik, biasanya rangkaian alat itu terdiri dari Turbin dan Generator Listrik. Ada berbagai cara kerja pembangikt listrik tersebut. Ayo sebutkan apa saja?

Pembangkit Listrik Tenaga Air

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.

Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah motor yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.

Beberapa contoh PLTA di Indonesia adalah PLTA Jatiluhur di Jawa Barat dan PLTA Sigura-gura Terdapat di Provinsi Sumatra Utar.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.

Hingga tahun 2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia, dengan 441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.

Keuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah:

* Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas)

* Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia

* Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

* Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan

* Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan

* Baterai nuklir - (lihat SSTAR)

Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN:

* Resiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building)

* Limbah nuklir - limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat berthan hingga ribuan tahun

Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia, dari pulau-pulau besar yang ada, hanya pulau Kalimantan saja yang tidak mempunyai potensi panas bumi.

Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan dengan mengebor tanah di daerah yang berpotensi panas bumi untuk membuat lubang gas panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke Generator.

Untuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu.

Turbin Angin

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dsn lainnya. Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda, dan negara-negara Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill.

Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensonal, turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui(seperti batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.

Teman-teman, meskipun abnyak sekali sumber pembangkit tenaga listrik di Indonesia, bukan berarti kita boleh boros energi listrik lho. Kita tetap harus menghemat agar listrik di negeri kita ini bias terus tersedia hingga ratusan tahun ke depan.

Ayo kita biasakan hemat listrik ya!

(benny rhamdani)



teks photo: pembangkit listrik tenaga air