Friday, August 29, 2014

Hore Aku tahu, 30 Agustus 2014

Mengenal Alat Minum


Sebagai manusia modern, kita tidak pernah lepas dari yang namanya perlatan. Termasuk peralatan minum. Ada berapa alat untuk minum ya? Yuk kita kenali satu persatu.


Cangkir





Cangkir adalah wadah kecil untuk minum teh atau kopi dengan pegangan di salah satu sisi yang digunakan sewaktu memegang dengan ibu jari dan jari tangan yang lain. Cangkir kadangkala berisi teh atau kopi yang panas sehingga pegangan pada cangkir berguna agar tangan tidak kepanasan sewaktu mengangkat cangkir.

Cangkir biasanya dibuat dari porselen dan mempunyai pasangan berupa piring kecil yang juga dikenal dengan nama tatakan. Cangkir dan tatakannya biasanya merupakan bagian dari perangkat minum teh  yang terdiri dari teko, cream jug, mangkuk gula bertutup, dan slop bowl.

Di Indonesia, cangkir masih sering digunakan sebagai satuan ukuran pada resep kue, 1 cangkir kira-kira sama dengan 150 cc dan tidak sama dengan 1 cup.


Cangkir harus berpasangan dengan tatakan yang memiliki motif yang sama. Cangkir yang berkualitas tinggi dan mahal biasanya dibuat dari porselen yang hampir bening dengan motif bunga yang indah. Kolektor sering menghabiskan waktu mencari pasangan dari cangkir dengan tatakan yang hilang atau pecah. Cangkir antik yang pernah dipakai tokoh ternama selalu menjadi incaran kolektor. Sendok teh dari perak dengan tangkai yang memiliki sedikit keramik berhias motif yang serupa dengan cangkir juga merupakan barang incaran kolektor.

Cangkir pertama yang dikenal Eropa berasal dari pusat produksi keramik Imari di Jepang. Cangkir diimpor oleh orang Eropa khusus untuk minum teh yang merupakan minuman baru pada masa itu. "Cangkir" teh (mangkuk teh) yang digunakan di Asia Timur tidak mempunyai pegangan. Cangkir pertama yang dibuat orang Eropa di Meissen juga tidak mempunyai pegangan karena sekadar meniru "cangkir" teh dari Asia.


Gelas



Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.

Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan material lainnya, antara lain: estetika atau keindahan, tembus pandang secara optik (transparan), elastic, dan ketahanan terhadap zat/reaksi kimia. Namun kekurangan dari gelas adalah sifat nya yang getas dan mudah pecah.


Mug

Mug adalah tipe alat minum sejenis cangkir yang umumnya digunakan untuk meminum minuman panas, seperti kopi, teh, atau coklat panas. Mug memiliki pegangan dan mampu menampung sejumlah fluida yang lebih banyak dari jenis alat minum lainnya. Umumnya mug menampung sekitar 12 ons fluida atau 350 ml cairan, setara dengan dua cangkir teh. Mug merupakan alat minum yang biasanya tidak ditempatkan di acara formal.

Mug zaman dulu dibuat dengan cara memahat kayu atau tulang, atau tanah liat yang dibentuk. Mug modern


dibuat dari keramik. Beberapa dibuat dengan menggunakan kaca yang diperkuat, pyrex, polimer, baja, dan enamel. Beragam teknik dikembangkan untuk menghias mug.

Mug tanah liat berdekorasi yang ditemukan di Yunani bertanggal 4000 sampai 5000 SM.Kekurangan terbesar dari mug tanah liat adalah tebalnya dinding mug sehingga tidak cocok untuk mulut. Dinding mug kemudian ditipiskan dengan menggunakan logam. Selain itu, mug yang terbuat dari logam juga diproduksi, yaitu terbuat dari perunggu, perak, emas dan bahkan timah hitam,yang dimulai sekitar tahun 2000 SM, yang umumnya sulit digunakan untuk meminum minuman panas.

Mug kayu kemungkinan telah lama dibuat sebelum mug tanah liat dan mug logam, namun tidak dapat bertahan lama karena mudah lapuk seiring waktu. Penemuan porselen sekitar tahun 600 M di Cina membawa era baru mug berdinding tipis yang cocok untuk minuman panas maupun dingin.


(ben/net)

Friday, August 22, 2014

Cernak, 24 Agustus 2014




Jo & Jim Jerami
       
        Hari masih gelap karena matahari masih malu-malu menyembul. Jo sudah bangun membantu ayah mengangkat barang-barang dagangannya ke atas kereta kuda.
        “Sudah semua, Ayah!” teriak Jo setelah meletakkan gentong terakhir berisi selai stroberi.
        Ayah mengangguk. “Terima kasih. Kalau begitu, kita sarapan dulu, yuk!” ajak Ayah sambil merangkul kepala Jo.
        Jo menyiapkan telur dadar istimewa untuk ayah. Ia selalu melakukan hal itu bila ayah akan berdagang ke kota karena ibu telah meninggal sebulan lalu.
        “Berapa lama Ayah akan pergi kali ini?” tanya Jo sambil menghabiskan sarapannya.
        “Sekitar satu minggu,” jawab Ayah.
        Mata Jo melebar. “Satu minggu? Lama sekali!” Ya, kalau masih ada ibu, maka Jo tidak akan merasa kesepian ditinggal selama itu.
        “Tak usah sedih begitu. Ayah sudah menyiapkan teman untukmu,” kata Ayah kemudian.
        Selesai sarapan, Ayah mengajak Jo ke kamarnya. Ia lantas menunjukkan sebuah boneka dari jerami setinggi Jo.
        “Bagus sekali boneka jerami ini. Sayang, ia tidak bisa kuajak bermain jika aku kesepian,” gumam Jo.          
        “Boneka jerami ini akan hidup seperti manusia jika matahari bersinar dan kembali seperti ini kalau matahari tenggelam. Jadi, sepanjang siang kamu bisa berteman dengannya,” kata Ayah sambil tersenyum.
        “Wah, hebat benar!”
        Ayah mengangguk. Ia sebentar melihat keluar jendela.
        “Fajar hampir menyingsing. Ayah berangkat dulu agar bisa secepatnya sampai ke kota,” kata Ayah.
        “Terima kasih atas bonekanya, Ayah!” kata Jo saat Ayah naik ke atas kereta kudanya.
        “Ya. Jangan lupa memberinya nama. Dan, jangan menyalakan api di dekatnya,” pesan Ayah sebelum berangkat.
        Jo mengamati kereta kuda ayahnya hingga lenyap dari pandangan. Ia lalu melihat ke ufuk timur. Tampak olehnya fajar telah menyingsing.
        “Cihuuui …, boneka jerami itu pasti sudah hidup,” teriak Jo.
        Ia bergegas menuju rumah. Ternyata, boneka jerami itu sedang menengok-nengokkan kepalanya, seperti sedang kebingungan berada di kamar sendirian.
        “Hai, selamat pagi! Kata ayah, mulai hari ini kamu menjadi sahabatku,” sapa Jo seraya mengulurkan tangannya.
        “Aku bersedia. Tapi, kamu harus memberiku nama dulu,” sahut boneka jerami.
        Jo kebingungan. “Ah, bagaimana kalau kupanggil Jim? Kamu suka nama itu?”
        “Ya, aku suka. Jim si Boneka Jerami. Hahaha …,” Jim tertawa riang.
        “Bagus, kalau kamu suka.”
        “Lantas, apa yang harus kita lakukan sepagi ini?” tanya Jim.
        “Bagaimana kalau kita membersihkan rumah? Sejak ibuku meninggal, kami tidak pernah membersihkan rumah ini.
        “Aku setuju!”
        Mereka pun bekerja membersihkan rumah sambil bernyanyi riang.
        Jim ternyata punya kekuatan ajaib lainnya. Ia bisa merayap naik ke dinding untuk membersihkan sudut-sudut rumah. Ia juga dapat mengangkat lemari besar dengan satu tangan. Wah, dalam waktu singkat semuanya sudah beres.
        “Rumahku sekarang bersih sekali. Ayah pasti senang. Tanpamu aku tak mungkin mengerjakan ini dalam sehari,” ungkap Jo.
        “Aku juga senang dapat melakukan semua ini. Sekarang, apalagi yang akan kita kerjakan?” tanya Jim.
        “Kita memerah susu dulu, mengumpulkan telur ayam, dan memetik jagung di ladang. Setelah itu, baru kita makan siang,” usul Jo.
        Mereka lantas menjalankan rencana itu. Karena Jim punya kekuatan ajaib, semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan cepat.
        “Aku akan menyiapkan hidangan istimewa untukmu, Jim,” kata Jo usai memetik jagung di ladang. Ia segera ke dapur memasak.
        “Jo, tunggu dulu. Jangan menyalakan api di dekatku,” tiba-tiba terdengar teriakan Jim.
        “Oh, maaf. Aku lupa. Tapi, aku harus masak untuk makan siang kita,” kata Jo.
        “Kalau begitu, biarkan aku menjauh dari sini dulu.”
        Belum sempat Jo menyahut, Jim sudah pergi. Jo pun segera memasak. Begitu Jo membawa masakannya ke meja makan, Jim datang.
        Jo dan Jim menghabiskan makan siang mereka. Setelah selesai makan, mereka istirahat sebentar.
        “Boleh kutahu, kenapa aku tidak boleh menyalakan api di dekatmu?” tanya Jo.
        “Ada satu hal yang memusuhiku. Namanya si Lidah Api.  Ia selalu berusaha memusnahkan aku,”jelas Jim.
        Jo akhirnya mengerti. Lalu, ia mengajak Jim bermain bola. Menjelang matahari terbenam Jim masuk ke kamar ayah. Ia kembali menjadi boneka jerami ketika matahari tenggelam.
        Jo yang kesepian memandang bintang di langit. Tubuhnya letih dan ingin segera tidur. Tapi, brrrr … udara malam terasa dingin.
        “Ah, sebaiknya kunyalakan perapian saja,” pikir Jo. Sebentar, ia teringat pesan ayah agar tidak menyalakan api di dekat Jim.
        “Tapi, Jim berada jauh di kamar ayah,” gumam Jo. Ia segera menyalakan perapian. Tubuhnya pun mulai hangat. Pelan-pelan ia tertidur pulas.
        Tanpa  disadari Jo, angin berembus masuk dari sela-sela rumah. Si Lidah Api kegirangan. Apalagi kamar tidur ayah tak tertutup pintunya. Bara dari perapian  beterbangan ditiup angin. Bara itu beberapa ada yang hinggap di tubuh Jim.
        Ketika esok paginya Jo terbangun, ia kaget melihat tubuh Jim sudah menjadi abu. Jo menyesal dan bersedih. Tak disangka sahabatnya harus jadi abu karena keteledorannya.

KKPK, 24 Agustus 2014

Komik Detektif Cilik




Judul: Penelepon Misterius

Penulis: Shofiyya Aliyatunnisa, dkk

104 halaman



Pernah baca komik Conan dari Jepang, kan? Nah, kali ada komik KKPK deteketif cilik asli Indonesia lho. Siapa ya namanya?
 
Kumy adalah anggota dari Det-Lik (Detektif Cilik). Namun sudah beberapa hari Kumy mengurung diri di kamar karena takut setelah menerima telepon misterius. Melihat Kumy seperti ini, anggota Det-Lik yang lain seperti Amanda, Meimy, dan Depi berusaha mencari tahu penelepon misterius itu. Apa saja yang mereka lakukan untuk memecahkan kasus ini? Yuk, ikuti kisah Det-Lik!

Cerita di komik ini nggak cuma tentang KUmy. Masih ada empat cerita lainnya yang tak kalah seru. Tapi jadi nggak seru kalau dioecritakan di sini. Kita baca aja yuk.


(Geus Rama S, Palembang)

Hore 24 Agustus 2014




Sehat di Musim Pancaroba


Akhir-akhir ini sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim pancaroba. Jika siang hari matahari bersinar sangat terik sehingga suasana terasa amat panas, namun tiba-tiba cuaca dapat berubah seketika menjadi hujan dan udara menjadi terasa dingin. Perubahan cuaca yang tiba-tiba inilah yang disebut dengan musim pancaroba.
 
Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit) kita berkurang, sehingga sering menyebabkan orang sakit di musim pancaroba.

Selain itu temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil.
  
Kita bisa mencegah atau mengantisipasinya,sehingga tubuh kita mampu bertahan menghadapi musim pancaroba seperti saat ini.

Berikut ini adalah solusi agar tubuh tetap fit di tengah cuaca yang kurang bersahabat :


1. Konsumsi makanan bergizi. Daya tahan tubuh yang baik selain butuh makanan yang cukup jumlahnya, juga harus memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan tubuh yaitu : karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

2. Cukup Istirahat. Kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh kita. Tidur 6-8 jam sehari, memberikan tubuh kita istirahat yang cukup.

3. Sempatkan untuk berolahraga. Usahakan berolahraga secara rutin minimal 3 kali seminggu selama 30 menit. Pilih olahraga yang bersifat aerobik seperti jogging, senam,  bersepeda, atau sekedar berjalan kaki berkeliling kompleks.



4. Kelola Stress dengan baik. Dewasa ini sangat sulit untuk menghindari stress. Hanya dengan belajar mengelolanya secara tepat, kita dapat terhindar dari dampak negatif stress seperti sulit tidur, nafsu makan berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi daya tahan tubuh kita.

5. Konsumsi Suplemen yang tepat. Sebagian besar dari kita sulit memenuhi kebutuhan gizi harian dengan diet yang seimbang, sehingga suplemen tambahan diperlukan terutama di musim pancaroba. Vitamin C, Zinc, dan Echinachea adalah sebagian dari suplemen yang telah dibuktikan mampu mendongkrak daya tahan tubuh kita. Pilih suplemen yang tepat dan minumlah sesuai kebutuhan kita.

6. Kurangi minum minuman dingin dan perbanyak minum air putih (suhu normal) minimal 8 gelas sehari. Minuman dingin dapat menurunkan daya tahan tubuh kita terhadap peralihan cuaca.

Ya, lakukan tips di atas secara rutin dan berkelanjutan maka kita sudah menutup pintu masuk bagi penyakit pancaroba untuk masuk ke dalam tubuh.

Friday, August 08, 2014

Cernak, 10 Agustus 2014

Penghuni Rumah Hantu
Murid baru di kelas lima menarik perhatian Fira. Anak perempuan bernama Winda itu nyaris tidak pernah berkata sedikit pun, kecuali bila seseorang bertanya padanya. Itu pun dijawabnya hanya sepotong kata. Selebihnya, cuma kepalanya yang menggeleng dan mengangguk.
“Sepertinya dia enggak suka sekolah di sini,” lapor Yuli yang baru saja mencoba mengajak Winda bicara, tapi gagal.
“Pasti ada sesuatu yang membuatnya begitu. Aku jadi penasaran, nih. Di mana anak baru itu sekarang?” tanya Fira.
“Di belakang. Dekat kebun sekolah,” jawab Yuli.
Fira langsung berjalan ke kebun belakang gedung sekolah. Benar saja. Fira menemukan Winda tengah duduk sendirian di atas bangku kayu.
“Hei, ngapain bengong sendirian? Nanti digodain setan, lho!” sapa Fira sambil mendekat.
Tiba-tiba, mata Winda membelalak kaget. Tapi, setelah melihat sekelilingnya, ia tampak tenang. Apalagi yang datang hanyalah Fira.
“Gara-gara kamu menyendiri terus selama istirahat, teman-teman jadi merasa bersalah, lho. Mereka khawatir ada perkataan mereka yang membuatmu tersinggung,” lanjut Fira.
Winda memandangi Fira. “Teman-teman enggak ada yang salah, kok. Maaf ya, kalau sikapku kurang menyenangkan kalian. Soalnya …,” Winda memotong kalimatnya ragu.
 “Kenapa? Rahasia, ya. Tenang, aku enggak akan bilang ke siapa-siapa, kok,” desak Fira ingin tahu.
“Karena aku sangat ketakutan tinggal di rumah baru yang ditempati keluarga kami. Di rumah itu … ada … hantunya!”
Fira melongo. “Hantu? Kayak apa hantunya?” tanyanya kemudian.
“Hantu yang bisa menampakkan diri jadi manusia. Dia sangat sering muncul menyerupai … aku,” jawab Winda.
Fira melongo lebih lebar. “Sudah berapa kali kamu melihatnya?”
”Sering. Pokoknya, sejak aku mengisi rumah itu seminggu lalu.”
“Dia mengganggumu?”
“Sebenarnya sih, enggak. Hantu itu hanya menampakkan diri. Tapi, biar bagaimanapun, aku tetap saja takut.”
Fira berpikir sebentar.
“Pasti kamu enggak percaya. Kalau pengin bukti, nanti pulang sore main saja ke rumahku.”
“Boleh, ya? Nanti, aku datang bersama teman-teman yang lain.
Winda buru-buru menggelengkan kepala. “Kamu tadi udah janji, bakal menjaga rahasiaku ini!”
Bel berbunyi. Mereka segera masuk kelas. Penghuni kelas lima berusaha mengorek keterangan dari Fira. Namun, Fira memegang teguh janjinya.
Setelah sekolah bubar, Winda memberika alamat rumahnya, lengkap dengan nomor telepon. “Khawatir kalau kamu nyasar,” katanya.
“Aku datang pukul dua, ya! Setannya kalau siang mau nongol, kan?’
“Iya. Mau!”
**
“Sebenarnya, setan itu ada apa enggak sih, Nek?”
Fika bertanya setelah makan siang kepada Nenek Tomboi. “Dalam Al-Quran, kan, dijelaskan ada,” jawab Nenek Tomboi.
“Apa kita bisa melihatnya?”
“Dulu, waktu Nenek masih kecil diajari cara melihat setan.”
“Oya? Gimana caranya?”
“Ambil arang, lalu, kita coretin wajah kita dengan arang itu. Kalau wajah kita udah tercoreng, kita tinggal menghadap ke cermin ….”
“Setannya kelihatan ya, Nek?”
“Hihihi … sebenarnya bukan setan. Tapi, bayangin kita sendiri yang jelek karena dicoret arang. Konon, wajah setan seperti itu … hihihi ….”
“Uuuh, Nenek. Fira tanya serius, jawabannya bercanda.”
“Habisnya, Fira nanya soal setan, sih. Nenek kan, bukan temennya setan.”
“Idih, siapa yang bilang begitu …. Kalau memang Nenek enggak tahu, kan, tinggal bilang aja enggak tahu.”
Nenek Tomboi bingung melihat Fira bersiap-siap hendak pergi. “Mau pergi ke mana panas-panas begini?” tanya Nenek Tomboi.
“Mau ke rumah teman baru. Mau melihat hantu ….”
**
Letak rumah Winda lumayan jauh dari rumah Fira. Tapi, Fira bisa mencapainya hanya dengan sekali naik angkot. Begitu tiba di teras rumah, Fira langsung disambut Winda ramah.
Rumah Winda terbilang besar, dengan model seperti rumah peninggalan Belanda. Pintu dan jendelanya lebar. Tangga menuju ke lantai dua juga terbilang lebar.
“Duduk dulu, Fira. Aku ke dapur dulu bikin minuman buat kamu,” pinta Winda di ruang tamu.
“Enggak usah repot-repot. Sirup jeruk pake es di gelas yang besar aja, Win,” timpal Fira.
Winda meninggalkan Fira sambil tersenyum. Sementara Fira duduk sambil memerhatikan isi ruangan. Mata Fira terbelalak ketika melihat Winda menuruni tangga sambil memainkan biola.
“Lho, kamu kok, ada di atas? Bukannya tadi masuk dapur? Cepat banget sih, kamu ganti baju?”
Winda tak menjawab. Dia malah kembali ke loteng sambil terus memainkan biola. Sedetik kemudian, muncul Winda melalui pintu depan berjalan sambil menunduk.
“Win … da?” Fira gemetar.
Winda tak menjawab. Ia masuk ke salah satu kamar. Belum habis rasa heran Fira, Winda masuk sambil membawa gelas minuman untuk Fira.
“Kenapa mukamu pucat, Fira? Ah … pasti hantu itu sudah menampakkan diri, ya?” tanya Winda.
Fira tak langsung menjawab. Benarkah itu hantu? Fira berdiri sebentar melihat dinding, seolah hendak membuktikan hantu-hantu tadi tak akan nongol dari dinding. Kemudian, ia berjalan ke jendela rumah dan memerhatikan pemandangan di luar. Keningnya berkerut ketika melihat pakaian yang berjajar di tali jemuran.
“Sekarang kamu percaya, kan, di rumah ini ada hantunya. Itu sebabnya aku jadi takut. Hmmm … kira-kira bagaimana menangkap hantunya, ya?” tanya Winda.
Fira tertawa kecil. “Hantu itu enggak perlu kamu usir, karena memang enggak ada hantu di rumah ini. Aku tahu, kok, kamu pasti membuat sandiwara seolah di rumah ini ada hantunya, kan? Sandiwara itu kamu buat dengan saudara-saudaramu. Kalian pasti kembar tiga, kan?”
Winda tercengang. Dia tak menyangka permainan rahasianya terbongkar dengan mudah oleh Fira. Dia lantas memberi isyarat dengan bertepuk tangan. Dua saudara kembarnya muncul. Saat mereka berjajar bertiga, wajah mereka tampak persis. Winda pun mengenalkan Fira dan dua saudara kembarnya, Windi dan Wendi.
“Bagaimana kamu tahu kami kembar tiga?” tanya Winda kemudian.
“Sebenarnya ada dua petunjuk, sih. Pertama, di tembok rumah kalian enggak ada foto keluarga. Tapi, aku menemukan paku untuk mengaitkan bingkai foto. Jadi aku mengira, kalian sengaja menyembunyikan anggota keluarga kalian. Lalu, aku berjalan ke jendela dan melihat ke tiang jemuran. Di sana, aku melihat tiga baju dengan model dan ukuran yang sama sedang dijemur. Biasanya, cuma orang kembar yang demikian,” jelas Fira.
“Ooo …,” tiga saudara kembar itu memberi komentar kompak.
“Ngomong-ngomong, mengapa kalian tidak satu sekolah?” tanya Fira kemudian.
“Ibu kami yang mau. Tapi, kami sih senang aja. Jadi, kami bisa ngerjain teman-teman baru kami. Sejauh ini, udah ada tiga orang yang lari terbirit-birit dari rumah ini,” jelas Winda.
“Untung aku enggak.”
“Tapi, kalau bisa jangan bocorkan pada teman-teman yang lain. Soalnya, aku masih pengin ngerjain yang lain.”
“Oke. Itu urusan gampang. Cuma aku suka lupa menyimpan rahasia kalau sehari saja enggak makan cokelat.”
“Huuuh, dasar!” ledek Winda dan dua kembarannya sambil cekikikkan.
**

kkpk, 10 Agustus 2014

KEMAH MENAKUTKAN







Judul: Scary Camping
Penulis: M. Faza Fauzan Adzim, Dkk
94 halaman


Liburan sudah tiba, Raihan, Dani dan Ardi berencana untuk berkemah di kaki gunung. Mereka menikmati perjalanan dan bermain-main di hutan. Hingga ketiganya berada di hutan menjelang sore, tiba-tiba Ardi mendengar suara di balik semak-semak. Raihan dan Dani pun terkejut. Kira-kira suara apakah yang terdengar? Ikuti perkemahan Raihan, Danu dan Ardi, yuk

Masih ada empat cerita komik seru lainya di buku ini. Yang pasti, bakal bikin kamu ketagihan baca ceritanya. Oh iya, jangan lupa, ada caranya juga agar komik kamu dibukukan seperti teman-temanmu lainnya lho.

Selamat membaca dan berkarya.

Geus Rama S, Palembang

Hore, 10 Agustus 2014

Lima Kucing Terkenal di Internet

Kalian suka kucing? Berikut ini adalah lima dari ribuan ekor kucing di dunia ini yang memperoleh kepopuleran di dunia maya karena foto-fotonya yang di-upload di internet berhasil menarik perhatian jutaan pasang mata pengguna internet di seluruh dunia. Masing-masing dari mereka memiliki keunikannya masing-masing yang menjadi ciri khas ataupun daya pikat yang luar biasa.


 1. Colonel Meow (kucing paling sadis di dunia)

Ekspresi wajah serta penampilannya yang dibuat begitu antagonis tidak membuat orang-orang membencinya, tetapi malah justru menganggapnya menggemaskan. Ditambah lagi dengan narasi kocak yang ditulis di profil Facebook Fanspage-nya

 2. Spangles (si kucing bajak laut yang juling)


 Kondisi matanya yang tidak normal justru menjadi daya tarik tersendiri bagi kucing yang mulai terkenal di internet karena kostum bajak laut yang dikenakannya ini. Kucing lucu ini memiliki Fanspage sendiri yang sudah di-Like oleh lebih dari 30.000 penggemar.

3. Maru (kucing yang suka duduk)




 Kucing jenis Scottish Fold memang terkenal karena hobinya yang suka duduk dengan posisi budha. Namun sepertinya Maru berhasil mendulang kepopuleran yang lebih dari yang lain berkat hobinya itu.

4. Gua Gua (kucing Costplay)


Pemiliknya adalah seorang seniman dan pecinta kucing. Menggabungkan dua kesukaannya tersebut, menghasilkan sebuah karya seni unik yang menggabungkan antara sketsa dan ekspresi kucing. Seperti apa jadinya?

5. Snoopy kucing paling imut di dunia
Kucing-kucing paling terkenal di internet (Snoopy the cutest cat)
Kucing Exotic ini berhasil mencuri banyak sekali perhatian dari para pengguna internet di dunia setelah foto-foto lucunya di-upload di internet. Kucing paling lucu di dunia ini juga memiliki Facebook Fanspage sendiri loh!


Nah, sekarang gilirang kamu publikasikan kucingmu lewat sosial media. Siapa tahu bisa terkenal seperti mereka. Boleh kucing, maupun hewan peliharaanmu lainnya.


(ben/net)