Saturday, April 23, 2016

Cernak, 24 April 2016



Baju Naruto


Oleh Benny Rhamdani

Kalian tahu Naruto? Pasti tahu dong. Nah, adikku sedang tergila-gila dengan tokoh jagoan satu itu. Gara-garanya, dia sering menonton film animasinya di televisi. Akhirnya, adikku yang bernama Dhika jadi suka Naruto.

“Apa sih hebatnya Naruto?” ledekku.

“Naruto itu hebat, ninta jagoan, berani, kuat, suka menolong. Nggak seperti Kak Dea yang penakut,” jawab Dhika.

“Tapi Naruto juga sering kalah,” lanjutku.

“Semua juga punya kelemahan. Namanya juga manusia,” Dhika tak mau kalah.

“Naruto bukan manusia. Dia tokoh khayalan!”

“Manusia!”

“Bukan!”

“Eh, apa-apaan sih? Kakan beradik kalau main bersama harus akur,” tegur Ayah.
Ibu memanggilku agar menjauh dari Dhika dan menemani Ibu memasak di dapur.

“Jangan ledek adikmu yang suka Naruto. Ambil hikmahnya saja. Sekarang adikmu, jadi pemberani, mau bekerja membantu ibu di rumah, juga tidak cengeng,” kata Ibu.

Aku mengangguk. Memang, ada benarnya kata Ibu. Adikku sekarang tidak pernah cengeng lagi. Soalnya, kalau adikku nangis, pasti Ibu akan berkata,”Masa sih Naruto cengeng? Malu ah!”

Kalau Ibu meminta Naruto mengangkat jemuran. Ibu akan berkata,”Naruto itu kuat dan suka membantu.” Pasti Dhika dengan hati riang segera membantu Ibu.

Tapi bagiku, kesukaan Dhika kepada Naruto tetap saja, kadang menjengkelkan. Apalagi belakangan ini, Dhika seperti makin menggila-gila menyukai Naruto. Dia minta dibelikan buku-buku Naruto, gambar-gambar Naruto, boneka Naruto, dan yang terakhir baju jaket seperti Naruto. Untuk permintaan terakhir ini, Ayah belum mengabulkan.

“Dhika harus membuktikan dulu bisa naik kelas dua, baru nanti Ayah belikan,” begitu janji Ayah.

Ternyata ucapan Ayah itu membuat Dhika semangat belajar. Sementara kulihat Ayah makin bingung ketika mendekati hari kenaikan kelas. Menurut Ibu, Ayah bingung menepati janjinya. Bukan karena bingung. Dhika kan berbadan gemuk, sangat susah mendapat baju Naruto yang ukurannya pas dengan Dhika.

Ketika hari kenaikan kelas tiba, Dhika langsung menagih Ayah. Dhika memang berhasil naik kelas dua. Malah duduk di rangking dua. Sementara aku naik ke kelas enam.

“Ayah mana bajunya?” tagih Dhika.

Ayah langsung mengajak kami jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Aku dibelikan sepatu baru model yang keren. Sementara Dhika tetap ingin baju Naruto.

Wah, ternyata tidak mudah mendapatkannya. Kami sudah keluar masuk berapa toko penjual kostum superhero. Memang kami menemukan baju itu, tapi ukurannya sempit ketika dicoba.

“Kamu sih gendut. Jadinya, nggak muat tuh. Harusnya kamu cari kostum Hulk aja,” saranku.

“Aku kan nggak suka warna ijo,” kata Dhika.

Dhika sudah hampir menangis. Ibu mencoba membujuk Dhika agar memberi baju super hero lainnya, seperti Spiderman. Tapi Dhika menolak.

“Pokoknya harus Naruto,” tolaknya setengah menjerit.

Ternyata menjelang sore. kami menemukan sebuah kios yang menjual baju Naruto yang ukurannya pas untuk Dhika! Hore, senang rasanya. Mungkin Ayah yang agak cemberut karena harganya mahal dan penjualnya tidak mau menurunkan harga seperak pun.

Tiba di rumah Dhika langsung memakainya lengkap dengan ikat kepala. Dia main loncat-loncatan seolah Naruto. Yang konyol, dia mencoba melompat dari pohon.

“Hei, jangan!” teriakku yang melihatnya.

“Tenang. Naruto hebat kjok!” katanya.

Ciiiaaat!

Akhirnya dia terjatuh. Untuk tidak tinggi. Tapi kulihat Dhika kesakitan.

“Sakit ya? Kalau nggak kuat nangis aja,” saranku.

“Nggak ah. Aku Naruto, bukan Superceng alias Super Cengeng,” tolak adikku membuat aku ingin tertawa.

Malamnya, bahkan adikku tidak ingin melepas baju Naruto itu. Tapi Ibu merayu, karena bajunya harus dicuci, biar esok kalau kering bisa dipakai lagi. Dhika pun mau melepasnya.
Baju pun dicuci Ibu. Tapi kemudian masalah timbul. Ternyata bahan baju itu jelek. Baju Naruto luntur. Warna oranye baju itu terkena lunturan warna hitam bagian kerahnya. jadi tercampur. 
"Waduh, baju Naruto jadi kayak batik begitu!” seruku ketika melihat baju Naruto yang kelunturan.

Tapi marahkah Dhika?

“Biar saja. Bajunya luntur juga tidak apa-apa. Yang penting kebaikan dan kekuatan Naruto tidak luntur,” katanya seperti orang dewasa.

Aku, Ayah dan Ibu tertawa melihat lagaknya. Apalagi kemudian Dhika langsung memakai baju itu dan pura-pura mengeluarkan jurus seribu bayangan. Hm, kalau sudah begini, aku harus bersyukur adikku suka Naruto. Terima kasih, Naruto. Adikku sekarang tidak cengeng lagi.
^-^

Friday, April 22, 2016

Hore, 24 April 2016

Jangan Malas Mandi



Mandi merupakan kegiatan wajib sehari-hari guna membersihkan tubuh kita dari kotoran yang melekat dengan cara mengalirkan air ke seluruh tubuh. Menurut kamus bahasa Indonesia Online, mandi  adalah membersihkan tubuh dengan air dan sabun (dengan cara menyiramkan, merendamkan diri dalam air).  
Manfaat dari mandi mungkin sudah dipahami bersama yaitu membersikan tubuh dari kotoran sehingga kulit kita sehat, ada pula manfaat yang lainnya dari mandi tersebut, diantaranya

Detoksifikasi Racun Dalam Tubuh

Mandi dengan menggunakan air hangat 32-35 derajat celcius membuat pori-pori kulit kita terbuka dan dapat membantu mengeluarkan racun atau toxin, juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik.

Membantu meredakan Flu dan Sakit Kepala

Merendam kaki dalam air hangat dipercaya dapat membantu meredakan flu dan sakit kepala. Rendam kaki dan pergelangan kaki pada air hangat dan tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin.

Melancarkan Peredaran Darah

Untuk membantu melancarkan peredaran darah rendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin . Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian dalam air dingin. Lakukan selama 15 menit kemudian akhiri dengan air dingin.

Mengurangi kelelahan fisik dan Stress

Berendam dengan air hangat yang telah ditambah dengan ramuan aroma therapi ala spa dapat membuat tubuh kita rilex dan menghilangkan rasa lelah atau cape setelah bekerja atau setelah dari perjalanan jauh.

Membantu masalah susah tidur

Bagi mereka yang memiliki masalah tidur atau insomnia, cobalah rendam kaki dalam air dingin . Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Cara ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.

Mengobati penyakit gatal-gatal

Untuk Penyakit kulit seperti eksema, ruam atau gatal-gatal, kita dapat merendam bagian yang gatal dengan air hangat yang ditambah satu pound baking soda (sodium bicarbonate). Sodium bicarbonate bertindak sebagai antiseptik.

Arena KKPK, 24 april 2016

Kelompok Persahabatan


Judul: Five Smart Girls

Penulis: Najma

112 Halaman



Ada yang aneh dengan Jane. Tidak mungkin hanya ka rena naik roller coaster dia muntah dan pingsan. Ada apa? Ada kenangan apa yang disembunyikan Jane? Netta berusaha mencari tahu rahasia yang disimpan Jane. Namun, Netta mendapat kabar yang sangat me ngejutkan. Dia memiliki kakak kandung? Bagaimana mung kin dia bisa tidak tahu? Mengapa Mama dan Papa tidak mem be ri tahukannya? Benarkah berita yang dia terima?

Ada banyak rahasia yang dimiliki Geng TFSG. Ba gai mana hubungan mereka dengan Geng Wonder Me. Lalu siapa itu Geng Nostalgia Friend? Banyak sekali kisah rahasia dalam buku ini yang menarik untuk disimak. Kalian penasaran?

Aku suka buku KKPK ini karena membuat aku kadang ketawa sendiri dan sedikit. Ada beberapa bagian cerita di buku ini seperti yang pernah aku alami lho.

(Salsa, Palembang)

Friday, April 15, 2016

Cernak, 17 April 2016



Takut Ondel-Ondel 


Hadi paling takut dengan ondel-ondel. Pernah sekali dia diajak ayahnya nonton ondel-ondel, malamnya dia mimpi buruk. Hadi dikejar-kejar ondel-ondel yang akan menculiknya.

Sejak itu Hadi tak mau melihat ondel-ondel. Lihat di Internet saja dia sudah ketakutan. Apalagi melihat langsung.

Siang tadi dia terpaksa pulang terlambat karena di jalan menuju pulang dia melihat pawai ondel-ondel. Hadi menunggu lama di sebuah mushola. Sampai dia ketiduran.

"Mengapa terlambat pulang?" tanya Ibu.

"Hadi ketiduran di mushola. Tadi ada ... pawai."

"Lho, apa hubungannya?" tanya Ibu.

"Pawai ondel-ondel. Jadi Hadi sembunyi."

Ibu menggelengkan kepala melihat anak lelakinya menunduk. Ibu tak mau memarahi Hadi atau mengatai Hadi pengecut. Tapi Ibu ingin sekali Hadi menghilangkan rasa takutnya.

"Memangnya apa sih yang membuat kamu takut?"

"Hadi takut diculik."

Ibu tersenyum. Dia punya rencana.

Keesokan harinya Ibu dan Ayah mengajak Hadi jalan-jalan ke rumah temannya. Seperti biasa ayah dan Ibu memang mengajak Hadi jalan-jalan setiap Minggu. Kali Hadi ingin diajak ke rumah seorang teman Ibu. Rumahnya terletak di pinggir kota.  Suasananya masih teduh karena banyak pepohonan.

Teman Ibu bernama Bu Munih. Suaminya sedang tidak ada karena harus bekerja. Bu Munih memiliki seorang anak lelaki sebaya dengan Hadi. Namanya Nata.

Dalam waktu sekejap Hadi sudah akrab dengan Nata. Mereka pun bermain di halaman rumah Nata yang luas.Tak lama kemudian Nata mengajak Hadi.

"Kita main ke rumah Dodi yuk. Nggak jauh kok," ajak Nata.

Hadi menurut saja. Lalu dia mengikuti Nata berjalan kaki hingga sebuah rumah yang dipenuhi blah-bilah bambu dan ada ... Hadi merinding.

"Aku tidak mau ke sana," katanya.

"Mengapa? Nggak ada anjingnya kok."

"Aku ...."

"Tenang saja ada aku. Dodi juga baik."

Mereka masuk ke halaman. Ada beberapa orang sedang membuat kerangka dari bambu. Dodi keluar rumah dan berkenalan dengan Hadi.

"Di sini tempat pembuatan ondel-ondel," kata Nata.

Dodi lalu menjelasksn proses pembuatannya. Mulai dari membelah bambu. lalu membuat kerangka, membungkusnya, hingga membuat topeng ondel-ondel. Hadi tertarik melihat proses pembuatan ondel-ondel. Dia jadi lupa dirinya takut dengan ondel-ondel.

Rupanya karena tahu ondel-ondel bukan monster, dan berisi orang yang baik, Hadi jadi berani sekarang memegang ondel-ondel yang sudah jadi. Malah dia ikut masuk ke dalamnya.

Tidak ada yang menculiknya.

Hadi kemudian kembali menemui ibunya dengan sneyum ceria. Dia menceritakan tentang Dodi dan pembuatan ondel-ondel di rumah Dodi. Ayah tampak tersneyum.

Di perjalanan pulang, Hadi tertidur lelap. Kali ini dia bermimpi bertemu anak ondel-ondel. Mereka bermain bersama.

SEjak itu Hadi tak takut lagi dengan ondel-ondel. Bagimana dengan kamu?

Hore, 17 April 2016


Tiga Kesenian Betawi yang Terkenal



Kalian sudah pernah melihat kesenian Betawi? Jika belum pernah melihatnya langsung, kita bisa lho melihat di Internet. Ada baiknya kita manfaatkan Internet untuk mengenal seni budaya tanah air.

Nah, kali ini kita kenalan dengan tiga kesenian Betawi yang terkenal yuk. Apa saja ya?

Ondel-ondel



Ondel-ondel adalah manekin raksasa yang tak dapat dipisahkan dari budaya Betawi dan Ikon Jakarta. Tingginya sekitar 2 meter. Ondel-ondel biasanya tampil berpasangan, sang pria mengenakan topeng merah dengan kumis dan cambang serta pakaian berwarna gelap. Sementara si wanita bertopeng putih dengan gincu merah dan menggunakan pakaian berwarna terang. Keduanya dilengkapi hiasan kepala khas Melayu bernama Kembang Kelapa. 

Agar bisa dimainkan dan tampak hidup, ondel-ondel dibuat dari rangka bambu yang memungkinkan orang membawanya dari dalam. Ondel-ondel biasanya ditampilkan pada sebuah arak-arakan dalam sejumlah acara, seperti pernikahan atau sunatan. Arak-arakan semakin meriah karena ada irama tanjidor atau gambang kromong yang mengiringinya.

Lenong



Lenong adalah teater rakyat khas Betawi yang dikenal sejak tahun 1920-an. Sejak awal keberadaannya, lenong diiringi dengan musik gambang kromong. Dalam Lenong dikenal dua jenis cerita, yaitu Lenong Denes yang bercerita tentang kerajaan atau kaum bangsawan, dan Lenong Preman yang berkisah tentang kehidupan rakyat sehari-hari.

Lenong Denes sendiri adalah perkembangan dari bermacam bentuk teater rakyat Betawi yang sudah punah, seperti wayang sumedar, wayang senggol ataupun wayang dermuluk. Sementara Lenong Preman disebut-sebut sebagai perkembangan dari wayang sironda. Yang cukup signifikan dalam perbedaan penampilan kedua lenong tersebut, Lenong Denes umumnya menggunakan bahasa Melayu halus, sedangkan Lenong Preman rata-rata menggunakan bahasa Betawi sehari-hari. Beberapa seniman Lenong Betawi terkenal antara lain H.M. Nasir T, H. Bokir, Mpok Nori, dan Mandra.

Tanjidor



Musik Tanjidor Betawi ternyata dilahirkan dari perkebunan Belanda yang terletak di pinggiran Batavia seperti Depok, Cibinong, Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Yang memainkannya adalah budak-budak seraya mempersembahkan pertunjukan untuk menir-menir Belanda.

Saat perbudakan dihapus pada abad ke-19, kelompok tanjidor tetap bermusik dengan cara mengamen demi mendapatkan penghasilan. Pengaruh Eropa tampak jelas dari penggunaan alat musik seperti terompet, bas, klarinet, dan simbal. Saat ini tandijor sudah melebur dengan musik tradisional Melayu, yaitu gambang kromong yang menggunakan rebana, beduk, gendang, kempul, dan masih banyak lagi.

Arena KKPK, 17 April 2016

Ondel-Ondel


Judul Bapakku Ondel-Ondel

Penulis:Alyssa

100 halaman


Kalian tahu ondel-ondel? Boneka raksasa ini merupakan seni budaya dari Betawi atau Jakarta. Aku senang membaca buku ini karena jadi tahu tentang ondel-ondel lho.

luarga Mamat adalah keluarga Betawi asli. Mereka masih memegang kuat adat dan budaya. Di rumah pun mereka berbicara dengan bahasa Betawi.

Itu bukan masalah besar buat Mamat. Yang menjadi masalah adalah … bagaimana kalau teman-teman di sekolah tahu babe adalah pemain ondel-ondel? Ugh, bisa-bisa diejek dan ditertawakan!

Kepala Mamat makin pusing ketika sekolahnya mengadakan Festival Budaya Indonesia. Semua anak diminta tampil dengan budaya khas Indonesia. Dan babe? Babe langsung menyodorkan kostum ondel-ondel pada Mamat. Aduuuh! Bagaimana ini?

(Salsa, Palembang)

Friday, April 08, 2016

Cernak, 10 April 2016

 

 

Sang Penari Balet

 
Kapan kamu terakhir mendapat teman baru? Aku sih, tiga hari lalu. Namanya Maya. Cantik dan pintar bergaya. Aku yakin dia anak orang kaya.
Siang itu studio tempat aku latihan balet cukup ramai. Kelasku baru akan mulai latihan ketika Tante Lista berjalan masuk beserta seorang anak perempuan sebaya kami.
“Anak-anak Tante yang cantik, hari ini kalian akan mendapat teman baru. Namanya Maya,” begitu kata Tante Lista.
Kami semua langsung mengamati Maya.
“Wuah, cantiknya. Dia bisa jadi saingan kamu, Mia,” kata Wulan kepadaku.
“Maksudmu?” aku mendelik.
“Iya, kamu bisa kalah cantik.”
“Memangnya aku akan meleleh kalau ada yang lebih cantik dari aku. Nggak masalah. Yang penting dia baik hatinya,” kataku.
Latihan pun dimulai. Ternyata Maya tak cuma cantik. Dia juga sudah mahir menari balet. Setiap gerakan baru yang diajarkan Tante Lista, dia dengan cepat menguasainya.
“Dia benar-benar akan menjadi ancaman bagimu,” bisik Wulan lagi.
“Ancaman apa?”
“Dia lebih jago dari kamu. Selama ini kamu yang paling jago di kelas. Setiap semester kamu terpilih jadi pemeran utama di pentas balai kota. Kayaknya, semester ini tempatmu akan tergeser.”
“Wulan, tutup mulutmu. Aku tidak suka kamu menghasut begitu,” kataku.
Wulan terdiam. Pelan-pelan dia mulai mendekatkan dirinya dengan Maya. Entah apa tujuannya. Yang aku tahu, Wulan memang sangat suka mendekati siapapun yang populer.
Seusai latihan aku  menuju locker room. Aku harus mengganti pakaian.
“Hai, Mia!” terdengar suara sapa di belakangku. “Senang rasanya bisa sekelas denganmu.Aku suka gerakanmu di latihan tadi.”
Maya berjalan mendekatiku. Rupanya, letak lockernya di sebelah lockerku.
 “Aku juga senang. Sebelumnya kamu latihan di studio balet mana?” tanyaku.
“Ini pertama kali aku latihan di studio.”
“Oh ya?” Aku tak percaya. “Kok bisa?”
Maya tak menjawab. Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Aku jadi tak enak hati.
“Kamu mau pulang bareng denganku?” Maya mengalihkan pembicaraan.
“Rumahku hanya satu blok dari sini. Aku bisa berjalan kaki. Lagi pula, aku harus mampir ke toko buku sebentar. Aku ingin membeli buku KKPK terbaru.”
“Oh, kamu suka membaca buku? Aku juga. Kapan-kapan kita tukaran yuk!” pinta Maya.
“Boleh.”
Kami kemudian bicara tentang buku-buku kesukaan kami, sampai kami berpisah di depan studio. Kami sempat saling tukar nomor telepon, PIN BB, Facebook dan twitter.
Malam hari ketika aku sedang belajar, Maya mengirim BBM.
“Pasti kamu lagi belajar ya?”
Aku membalas,”Iya. Kamu juga, kan?”
Maya mengirim BBM lagi,”Nggak. AKu lagi baca KKPK. Selamat belajar. Maaf mengganggu.”
Aku tidak membalasnya karena harus menegrjakan PR yang banyak jumlahnya. Selesai belajar aku tertidur pulas. Besok paginya aku terbangun. Ketika kubuka BBku, aku melihat ada beberapa BBM masuk dari Maya.
“Sudah belajarnya?”
PING
“Pasti kamu sudah tidur. Selamat tidur.”
“Aku tidak bisa tidur.”
“Apakah kamu pernah berpikir  jika besok kamu akan meninggal?”
Aku kaget membaca pesan terakhirnya. Buru-buru aku mengirim BBM,” Maya, maaf aku baru baca BBM kamu.”
Tidak ada balasan. Mungkin Maya masih tidur. Aku pun bergegas mandi dan melakukan kegiatan lainnya bersiap sekolah.
Di sekolah aku tidak bisa mengirim BBM karena Mama melarangku membawa BB-ku ke sekolah.  Sepulang sekolah aku langsung melihat BB. Tidak ada jawaban BBM dari Maya. Mungkin dia sibuk. Anak orang kaya biasanya banyak kegiatan.  Aku memutuskan istirahat sebelum latihan balet sore nanti.
Pukul tiga aku berangkat balet dengan semangat. Tadi aku sudah izin kepada Mama akan main ke rumah Maya pulang latihan nanti. Tiba di studio aku mencai Maya. Tapi belum datang. Mungkin dia terlambat. Namun… sampai Tante Lista masuk kelas, Maya tak juga hadir.
Dan … aku baru tahu ketika Tante Lista bercerita.
“Anak-anakku yang cantik, hari ini kita kehilangan teman baru kita … Maya. Tadi pagi Maya telah meninggal dunia. Tapi dia meninggal dunia dalam kebahagiaan. Sejak balita Maya menderita penyakit aneh yang membuat fisiknya lemah. Dia tidak bisa berlama-lama di luar ruangan, sehingga dia tidak pernah sekolah atau bermain di luar rmah. Dia punya hobi balet dan belajar balet sendiri dari internet Keinginan terakhirnyaadalah bisa belajar balet di sebuah studio. Dan itu dipenuhi orangtuanya kemarin,” tutur tante Lista sambil berlinang air mata.
Aku ikut sedih. Air mata teman-temanku juga menetes.
Rasanya aneh kehilangan seorang teman baru. Benar-benar membuatku tak habis pikir selama berhari-hari.
Aku sedih sampai kini, mengenang seorang teman yang baru kukenal tiga hari yang lalu.

^_^

Hore 10 April 2016


Ingin Belajar Balet?


Tarian balet pertama kali dipertunjukkan pada awal tahun 1600an, dan pertunjukan awal kesenian yang elegan dan anggun ini dilakukan menggunakan rok panjang dan boneka kayu. Tarian balet sangat terkenal di seluruh dunia, dan belajar menarikannya bisa membantu pembentukan tubuh yang kuat, membangun kesadaran spasial dan temporal, serta meningkatkan koordinasi.

Lakukan peregangan seluruh otot tubuh 
Peregangan sangat penting untuk mengendurkan dan memperkuat otot, serta memperpanjang postur tubuh. Peregangan sangat penting dilakukan pada awal setiap sesi balet, termasuk sebelum pertunjukan. Terkadang juga penting melakukan peregangan setiap hari selama paling tidak 10 - 15 menit untuk memberikan kesempatan pemanasan otot, sehingga mengurangi risiko cedera. Kita juga harus melakukan peregangan untuk pendinginan setelah selesai menari balet.


Selalu kenakan sepatu balet
Sepatu balet yang cocok harus pas tetapi tidak ketat sehingga menghambat aliran darah dan membuat kaki terasa kebas. Ada beberapa gaya dan jenis sepatu balet, jadi tanyakan pendapat pelatih, atau penjual sepatu balet untuk mendapatkan sepatu yang cocok dengan tujuan menari.
  • Jangan beli sepatu yang longgar, karena kaki akan tampak bengkok di ujungnya dan terlihat datar. Sepatu yang dikenakan harus pas saat talinya diikat sedikit longgar. Tali hanya membantu agar sepatu lebih pas, tetapi bukan dibuat untuk mengencangkan sepatu yang terlalu longgar.
  • Jika tidak bisa membeli sepatu balet, tidak apa-apa. Kenakan kaus kaki tanpa perekat di dasarnya, sehingga  bisa membaliknya!

Kenakan pakaian senam yang pas dan nyaman. 
Hal yang paling penting adalah  merasa nyaman, dan jangan mengenakan pakaian yang longgar sehingga kita bisa memastikan bahwa posisi dan gerakan dengan benar di cermin. Atasan senam berwarna hitam dan celana ketat berwarna merah muda biasanya adalah pilihan yang tepat. Sepatu balet hitam atau merah muda juga cocok untuk digunakan.
  • Jika  mendaftar di kelas balet, tanyakan pada pelatih jika ada seragam di kelas tersebut. Beberapa sekolah balet mengharuskan siswanya berpakaian seragam dan sekolah lainnya mungkin hanya meminta pakaian ketat dan terkadang rok balet. Sebagian besarnya, mereka mengharuskan pakaian ketat sehingga otot Anda bisa terlihat apakah bergerak dengan benar dan seterusnya.
Cari tempat yang cocok untuk berlatih. 
Balet bukanlah hanya sekadar belajar bergerak dan tetapi jauh lebih pada penyempurnaannya. Gerakan balet sendiri relatif jelas, tetapi pengambilan posisi, waktu, dan keanggunannya membutuhkan latihan seumur hidup. Untuk alasan ini, selalu lebih baik berlatih balet di studio dengan arahan pelatih yang baik, yang akan membantu memperbaiki posisi dan memastikan kita menari dengan benar. Studio tari juga dilengkapi dengan cermin untuk memperbaiki posisi dan melihat apa yang kita lakukan dengan tepat, dan pegangan horizontal untuk berlatih.
  • Jika ingin berlatih di rumah, pastikan  memilki ruang terbuka yang cukup besar agar dapat bergerak dengan bebas, lebih baik lagi di atas lantai kayu keras. Punggung kursi bisa menggantikan pegangan di studio. Letakkan cermin besar sehingga bisa memeriksa posisi dan melihat apa yang  lakukan.

 Selamat berlatih, ya.

Arena KKPK, 09 April 2016

Congklak Persahabatan


Judul: Congklak Misterius

Penulis: Anjali 

124 halaman



Flo senang sekali saat mendengar kabar kalau Hanny, sepupunya, akan menginap di rumahnya selama beberapa hari. Hanny datang membawa oleh-oleh sebuah congklak. Setiap saat mereka bermain congklak. 

Di kompleks perumahan tempat tinggal Flo juga banyak anak yang senang bermain congklak. Mereka kemudian membuat Per kum pulan Anggota Congklakholic Club atau PACC dan mengadakan Hari Congklak. Perayaannya di dalam kompleks dan ada lomba bermain congklak. Pak Gemuk, pemilik Choco Shop menyumbang cokelat berbentuk congklak. Wow, kan? 

Suatu hari, saat sedang bermain congklak, Flo, Hanny, dan beberapa teman lainnya tiba-tiba mengecil dan menjadi biji congklak. Bagaimana bisa terjadi, ya? Dapatkah mereka kembali menjadi seperti semula? Yuk, baca cerita serunya!

(Salsa, Palembang)