Friday, July 25, 2008

Cernak, 27 Juli 2008


Kenangan Indah

Oleh Benny Rhamdani

Musim hujan belum juga tiba. Belakangan ini matahari terasa terik. Cukup lama juga hujan tidak turun. Aku jadi merindukan hujan.

Ya, hujan selalu membuatku teringat sebuah cerita yang kualami.

Hari itu awal musim hujan. Mama memintaku membawa payung ke sekolah.

“Ma, aku kan sudah bawa jas hujan,” kataku.

“Ya, jas hujan memang bisa melindungi kita dari hujan. Tapi itu kalau hujannya kecil atau gerimis. Sekarang kan musim hujan. Biasanya hujannya lebat. Belum lagi kalau hujan disertai angin. Jas hujan saja tidak cukup untuk melindungimu,” kata Mama.

Aku tidak berani melawan permintaan Mama. Akhirnya terpaksa kubawa payung biru dari rumah. Sebenarnya agak merepotkan juga. Sudah membawa tas harus membawa payung juga. Apalagi payung biru Mama besar dan tidak bisa dilipat.

Setiba di sekolah kulihat cuaca sangat cerah. Aku jadi menyesal bawa payung segala.

“Pulang sekolah mau ngojek payung ya, Ryu?” ledek Ken.

“Sampai rumah ngojek payung berapa, Ryu?” ledek lainnya.

Uuuuh, aku benar-benar kesal mendengar ledekan mereka. Ah, tapi kata Mama aku tidak perlu meladeni teman-teman yang meledek. Mereka nanti malah akan kesenangan dan terus meledekku. Jadi aku diamkan saja mereka.

“Biar saja,Ryu. Aku juga bawa payung meskipun sudah bawa jas hujan. Kita kan nggak pernah tahu nanti hujan lebat atau nggak,” hibur Mia sahabat sebangkuku.

Payung Mia kecil dan bisa dilipat. Jadi tak ada anak lelaki yang melihatnya. Mia tak diolok-olok mereka seperti aku.

Pelajaran pertama adalah bahasa Inggris. Aku senang sekali pelajaran ini. Di kelas lima kami memang mulai diajari bahasa Inggris. Kali ini Bu Nurky mengajarkan tentang nama-nama benda dalam bahasa Inggris.

“Payung dalam bahasa Inggris adalah umbrella,” kata Bu Nurky.

“Bu saya mau tanya boleh?” tanya Ken.

“Ya, silakan,” ucap Bu Nurky.

“Kalau ojek payung bahasa Inggrisnya apa?” tanya Ken kemudian.

Seisi kelas tertawa. Tentu saja mereka menertawai aku, bukan Ken. Untung Bu Nurky tidak menyahuti pertanyaan konyol Ken tadi.

Pelajaran berikutnya Pak Juhro membahas tentang makhluk hidup spora.

“Salah satu tanaman spora adalah jamur payung,” jelas Pak Juhro.

“Wah, jamur payung sebesar payung yang dipakai Ryu ya, Pak?” celetuk Ken.

Anak-anak tak berani tertawa karena Pak Juhro tak suka kalau di kelas murid-muridnya berisik. Tapi aku tahu pasti sebagian besar isi kelasku pasti menahan tawa untukku.

Uh, aku jadi sebal setiap kali mendengar kata payung.

Saat istirahat tiba, kami bisa bermain d halaman seperti biasanya. Di luar cuaca mulai mendung, tapi hujan belum turun. Ken dan kawan-kawan terus mengejekku tentang payung. Mia berusahamenguatkan aku agar tidak membalas.

“Biar tahu rasa kalau hujan lebat nanti,” ucap Mia.

Ternyata apa yang dikatakan Mia terjadi. Menjelang pulang di luar hujan turun lebat. Bahkan anginnya terasa sampai ke dalam kelas. Begitu kelas bubar, kami memakai jas hujan kami. Meskipun begitu tak semua anak berani langsung pulang karena derasnya hujan.

“Ojek payung! Buruan pulang mumpung hujan. Jangan lupa mampir ke mall karena banyak yang membutuhkan ojekpayung,” ledek Ken dan kawan-kawan sambil berlari menerobos hujan. Mereka tidak peduli dengan hujan yang deras. Mungkin karena merasa cukup terlindungi oleh jas hujan yang mereka pakai.

Aku pun membuka payungku. Mia melakukan hal yang sama. Tapi ooops!

“Wah, payungku macet. Sepertinya rusak,” kata Mia.

“Kita berpayung berdua saja. Payungku lumayan besar,” ajakku.

Kami pun berjalan berdua menggunakan payung yang kami bawa. Untungnya rumah Mia berada sebelum rumahku. Jadi aku bisa mengantarnya dulu.

“Mampir dulu yuk! Nanti kubuatkan minuman hangat untukmu,” ajak Mia.

“Terima kasih, Mia. Aku mau mau buru-buru pulang. Aku ingin mengucapkan terima kasih kepada Mama. Karena Mama tadi pagi sudah memintaku membawa payung ini. Ternyata payung ini berguna sekali,” tolakku halus.

Aku pun berjalan pulang. Begitu sampai di rumah aku langsung menemui Mama dan memeluknya. Aku bersyukur memiliki Mama yang baik dan sangat memerhatikan aku. Coba kalau aku tidak menuruti kata Mama.

Oh iya keesokan harinya aku tetap emmbawapayung. Aku tak takut lagi diledek. Lagipula tidak ada yang meledekku. Soalnya Ken tidak masuk sekolah. Dia demam karena kemaren kehujanan. Jas hujan saja tidak cukup untuk melindunginya.

Ah ... hujan begitu penuh kenangan indah. Terutama kenangan bersama Mama.

Kini tidak akan ada lagi yang akan mengingatkanku untuk membawa payung bila musim hujan tiba nanti. Mama sudah meninggal dunia karena sakit kanker sebulan lalu. Meskipun begitu, aku akan selalu mengingat pesan-pesan Mama.

I love you, Mama ....

Hore, 27 Juli 2007

Ada Apa di Jalan Raya?

Kalian suka jalan-jalan keliling kota? Nah, coba perhatikan apa saja yang menarik di sepanjang jalan raya itu. Hm, tahukah kalian fungsi semua itu? Biar kalian tidak bingung, yuk kita baca saja penjelasan tentang hala-hal yang biasa kita temui di sepanjang jalan raya.

Zebra cross

Zebra cross adalah tempat penyeberangan di jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki yang akan menyeberang jalan, dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih dan hitam yang tebal garisnya 30 cm dan dengan celah yang sama dan panjang sekurang-kurangnya 25 m, menjelang zebra cross masih ditambah lagi dengan larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan.


Pejalan kaki yang berjalan diatas zebra cross mendapatkan perioritas terlebih dahulu. Sayangnya, di daerah kita banyak pengemudi yang tidak mau mengalah dengan pejalan kaki. Mereka tidak mau memperlambat laju kendaraan sebelum zebra cross. Kalaupun mereka berhenti, malah tepat di atas zebra cross yang semestinya buat pejalan kaki yang menyebari jalan.


Jika kalian sedang menumpang kendaraan bersama ayah atau ibu, jangan lupa ingatkan mereka ya agar menjalankan kendaraan perlahan menjelang zebra cross, biar pejalan kaki bias menyeberangi jalan dengan nyaman.


Oh iya, disebut sebagai zebra cross karena menggunakan warna hitam dan putih seperti warna pada hewan zebra dari kelompok hewan kuda yang hidup di Afrika.

Trotoar


Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan.


Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar.


Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan masyarakat. Sayangnya di daerah kita, trotoar sering disalahgunakan sebagai tempat berjualan pedagang kaki lima. Hm, mereka tahu tidak ya sebenarnya fungsi trotoar itu apa?


Lampu Lalu Lintas



Lampu lalu lintas adalah suatu peranti pemberi sinyal yang ditempatkan di persimpangan jalan, penyeberangan jalan, atau lokasi-lokasi lain untuk menunjukkan keadaan aman untuk mengendarai atau berjalan sesuai dengan kode warna universal (dan suatu urutan yang persis bagi orang-orang yang menderita buta warna). Lampu lalu lintas disebut juga sebagai alat pemberi isyarat lalu lintas /APILL.


Sistem pengaturan lampu lalu-lintas pertama kali diperkenalkan di Inggris, yaitu di daerah Westminster pada tahun 1868. Adapun pada saat itu digunakan semacam gas sebagai alat pengendalinya. Penggunaan gas tidak berlangsung lama, karena gas tersebut mudah meledak. Pada tahun 1918 di New York mulai diperkenalkan penggunaan sinyal sebagai pengendali untuk mengontrol lampu lalu-lintas dengan penggunaan lampu 3 warna.


Sementara itu penggunaan sinyal secara manual yang menggunakan tenaga manusia sebagai operatornya, mulai digunakan di Piccodity pada tahun 1925. Pada tahun 1926 di Wolverhamton, Inggris digunakan sistem pengaturan lampu lalu lintas otomatis untuk pertama kalinya.


Lampu merah mberarti kendaraan harus berhenti. Lampu hijau kendaraan silakan melaju. Lampu kuning berarti kendaraan harus memperlambat lajunya.


Jembatan Penyeberangan Orang



Jembatan penyeberangan orang disingkat JPO adalah fasilitas pejalan kaki untuk menyeberang jalan yang ramai dan lebar atau menyeberang jalan tol dengan menggunakan jembatan, sehingga orang dan lalu lintas kendaraan dipisah secara phisik.


Jembatan penyeberangan juga digunakan untuk menuju tempat pemberhentian bis (seperti busway Transjakarta diJakarta), untuk memberikan akses kepada penderita cacat yang menggunakan kursi roda, tangga diganti dengan suatu akses dengan kelandaian tertentu.


Di daerah kita, jembatan penyeberangan juga dipakai untuk alat promosi. Sayangnya juga, banyak JPO yang tampak kumuh dan dihuni pedagang kaki lima, sehingga kenyamanan penyeberang berkurang.


Nah, kita berkenalan dulu dengan empat hal di atas. Kalau kalian menemukan hal yang menarik lainnya di jalan raya, segera ceritakan ya!

(ben)

Friday, July 18, 2008

Cernak, 20 Juli 2008




Dua Temanku






Oleh Benny Rhamdani


Kali ini aku ingin bercerita tentang dua temanku. Aku sudah izin sama mereka untuk bercerita kepada kalian.



Teman pertamaku bernama Julia. Dari namanya sudah ketahuan dia lahir di bulan Juli. Ya, bulan ini. Tepatnya tiga hari lagi dari sekarang.



Julia sedang bingung dengan rencana pesta hari ulang tahunnya.



“Aku ingin merayakannya. Tapi kulihat ayah dan ibuku sedang kerepotam,” katany beberapa hari lalu.



“Ya, sudah jangan rayakan. Kalaupun mau merayakan, ya sederhana saja,” saranku.



“Sederhana bagaimana?” tanya Julia.



“Nggak usah pakai kue ulangtahun yang mahal. Undangan juga jangan banyak-banyak. Cukup teman dekat saja. Terus jangan minta hadiah yang mahal-mahal sama orangtuamu,” kataku seperti nenek cerewet.



Julia tidak menjawab lagi. Kupikir tadinya dia menerima saranku. Tapi ternyata tidak. Dua hari kemudian dia membagi-bagikan undangan. Dia akan mereyakan ulangtahunnya di sebuah restoran. Semua teman sekelas diundang.



“Lho, katanya kamu tidak mau merepotkan orangtuamu?” tanyaku.



“Iya, tapi nenekku yang minta aku merayakannya besar-besaran. Katanya, aku ini cucu tercinta stu-satunya. Jadi setiap ulangtahun harus dirayakan,” kata Julia. Tapi dia masih bingung sampai sekarang. Bingung ingin pakai gaun ulangtahun apa nanti.



Teman keduaku bernama Arini. Dia juga sedang bingung. Tepatnya sejak menerima kartu undangan ulangtahun dari Julia.



“Aku bingung nih. Datang nggak ya ke ulangtahun Julia nanti?” tanya Arini.



“Lho, memangnya kamu kenapa nggak datang?” aku balik bertanya.



“Aku nggak punya uang untuk beli kadonya,” kata Arini.



“Kamu bisa minta belikan sama mama kamu,” kataku.



“Aku sudah terlalu banyak minta. Minggu kemarin ada teman lesku yang ulantahun, aku sudah minta belikan Mama. Sebelumnya juga begitu. Uuuuh, bingung!” tambah Arini.



“Ya, walaupun tidak bawa kado kan datang saja tidak apa-apa,” saranku.



“Mana bisa, Waktu aku ulangtahun, Julia ngasih aku kado bagus. Masa sekarang aku datang nggak kasih kado,” tolak Arini.



Aku menarik nafasku. Ikut-ikutan bingung.



Karena aku tidak mau keduanya bingung terus menerus, aku mengajak mereka main ke rumahku. Pertama aku meminta Arini mengatakan sebenarnya kepada Julia tentang masalahnya.



Arini semula malu-malu mengatakannya. Tapi akhirnya dia berani juga.



“Julia, aku lagi bingung mau datang ke ulangtahun kamu atau nggak nanti. Soalnya aku nggak punya uang buat beli kado. Aku juga malu minta terus uang buat beli kado sama Mama,” ungkap Arini.



Julia tersenyum.



“Kado memang penting buatku. Tapi lebih penting dari itu adalah kehadiran sahabatku. Aku sudah dapat kado banyak dari nenek dan pamaku. Tenang saja, aku tidak akan mengusirmu karena tidka bawa kado,” kata Julia.



Arini tersenyum senang. Ia kelihatan lega sekarang. Ia berjanji akan datang bersamaku ke ulangtahun Julia.



Lalu, Julia mengungkapkan kebingungannya memilih gaun ulangtahun nanti kepada Arini dan aku. Akhirnya aku dan Arini menjadi penasihat bagi Julia dalam memilih haun. Tak lama kemudian Julia bisa menentukan gaun yang akan dipakainya. Sebuah gaun biru yang pernah dipakai mamanya ketika masih kecil.



Kali ini giliran aku yang bingung.



Terus terang saja sampai saat ini aku belum bisa menentukan akan datang ke ulangtahun Julia atau tidak. Bukan apa-apa sih. Pada hari yang sama aku mendapat dua kartu undangan ulangtahun lainnya yang waktunya bersamaan. Yang pertama dari sahabat di tempat les menariku. Satu lagi dari teman di tempat les renangku.



Aduh, besok-besok aku tidak ingin menambah lagi teman yang ulangtahunnya bersamaan dengan teman yang sudah ada. Kalau begini kan aku yang jadi kebingungan!

^-^

Hore, 20 Juli 2008



Yuk Kita Rayakan Hari Anak Nasional!

Tahukah kalian, setiap tanggal 23 Juli kita merayakan peringati Hari Anak Nasional? Ketetapan tersebut dibuat oleh Presiden Soeharto pada 19 Juli 1984. Wah, sudah lama juga ya kita punya Hari Anak Nasional. Tapi kok masih banyak teman-teman kita yang belum tahu.

Oh iya, Hari Anak juga dirayakan di banyak negara lho. Umumnya, negara-negara komunis seperti Cina dan pecahan Uni Soviet mereka merayakan pada 1 Juni. Sementara PBB menetapkan Hari Anak se-Dunia dirayakan setiap 20 November.

Hm, bagaimana ya, anak-anak di Negara lain merayakan hari istimewa mereka itu? Kita lihat yuk!

Jepang: Bendera Ikan

Hari Anak adalah salah satu hari libur resmi di Jepang yang jatuh tanggal 5 Mei. Hari libur ini merupakan serangkaian hari libur di akhir April dan awal Mei yang disebut Golden Week (Minggu Emas) di Jepang.

Hari Anak-anak diperingati sejak tahun 1948 dan ditetapkan dengan undang-undang hari libur Jepang (Shukujitsu-hō) untuk "menghormati kepribadian anak, merencanakan kebahagiaan anak sambil berterima kasih kepada ibu."

Hari Anak-anak dulunya disebut Hari Anak Laki-laki, sehingga hari libur ini pada prakteknya diwarnai tradisi untuk anak laki-laki. Perayaan khusus untuk anak perempuan disebut Hina Matsuri dan dirayakan pada 3 Maret yang bukan hari libur.

Tradisi kuno Tiongkok mengenal perayaan yang berkaitan dengan musim yang disebut di Jepang sebagai sekku. Sejak zaman dulu, bulan ke-5 kalender Tionghoa diisi dengan kegiatan mengusir roh-roh jahat. Tanggal 5 bulan 5 dikenal sebagai Tango no sekku dan merupakan hari untuk merayakan kesehatan dan pertumbuhan anak laki-laki.

Selama perayaan Hari Anak-anak, di rumah keluarga yang memiliki anak laki-laki terdapat tradisi memajang replika yoroi (pakaian ksatria zaman dulu) dan kabuto (helm samurai). Keluarga yang memiliki anak laki-laki juga memasang koinobori (bendera berbentuk ikan mas). Pada bendera ikan mas yang paling besar digambarkan anak laki-laki super kuat Kintarō sedang menunggang ikan emas. Kabuto, Yoroi, dan tokoh Kintarō digunakan sebagai simbol harapan anak laki-laki yang sehat dan kuat. Kue yang dimakan selama perayaan adalah kue chimaki dan kashiwamochi.

India: Liburan

Hari Anak di India merupakan hari libur besar. Mereka merayakannya setiap tanggal 14 November, bertepatan dengan tanggal lahir Perdana Menteri pertama Pandit Jawaharlal Nehru. Ya, Nehru memang dikenal sebagai tokoh nasional yang sangat dekat dan menyayangi anak-anak.

Jika Hari Anak tiba, umumnya anak-anak akan ditraktir orangtua mereka nonton film ataupun makan siang. Ada juga yang merayakan di sekolah dengan acara tarian dan nyanyian. Yang tak kalah seru, biasanya para guru membuat pementasan khusus buat murid-murid mereka di Hari Anak.

Sebagian anak-anak di India ada yang merayakannya dengan menonton acara teve yang khusus hari itu hanya menayangkan acara anak-anak sepanjang hari.

Selain di Jepang dan India, Hari Anak juga dirayakan di China. Setiap 1 Juni emreka mendapat hari libur. Mereka juga akan mendapat bingkisan hadiah di Hari Anak. Di Polandia yang juga merayakan setiap 1 Juni, Hari Anak dipusatkan di taman-taman kota dengan mengelar aneka atraksi dan pertunjukkan untuk anak. Di Turki setiap 23 April mengundang anak-anak dari berbagai Negara untuk merayakan Hari Anak Turki. Mereka merayakan dengan memberi hadiah untuk pemimpin Turki lalu dihibur dengan tarian dan nyanyian.

Wah, seru ya! Hm, bagimana kalian merayakannya? Bagimana kalau kita rayakan Hari Anak NAsional tahun ini dengan mematikan teve, lalu kita bermain bersmaa-sama di halaman dengan teman-teman. Biarkan dihari istimewa kita ini kita lepas dari telebisi. Mau, kan?

(benny)

Friday, July 11, 2008

Cernak, 13 Juli 2008


Kasih Sayang Haruka

Keluarga miskin itu sangat bahagia. Malam ini sang ibu melahirkan bayi laki-laki yang sudah lama mereka nantikan. Tetapi kegembiraan itu lenyap saat sang ayah mengangkat bayi laki-laki itu dan melihatnya lebih saksama. Ternyata bayi laki-laki itu memiliki tanduk di kepalanya.

“Bagaimana kalau orang-orang tahu tentang tanduk itu, Bu?” tanya sang Ayah panik.
Ibu yang baru saja melahirkan menangis. “Jangan sampai orang-orang desa tahu, Pak. Kita akan kena malu.”

“Baiklah kalau begitu, kita hanyutkan saja bayi ini di sungai.”

Mendengar perkataan ayah dan ibunya, Haruka, kakak perempuan bayi itu sangat sedih. Diam-diam ia mengikuti ayahnya keluar rumah membawa bayi itu ke sungai. Bayi itu diletakkan di dalam peti yang dibekali sebutir telur dan secangkir beras. Lalu peti itu di hanyutkan ke sungai.

Setelah ayahnya meninggalkan sungai, Haruka mengikuti peti adiknya yang hanyut mengikuti arus sungai. Hatinya sedih sekali setiap mendengar adiknya menangis. Ia berusaha menghibur adiknya dari pinggir sungai.

“Wahai adikku sayang, jangan engkau menangis. Jika engkau lapar, makanlah sebutir beras agar engkau kenyang!” kata Haruka.

Setelah berkata seperti itu, tak lama kemudian tangis adiknya berhenti. Beberapa hari kemudian, terdengar ciap ayam dari dalam peti. Haruka mengira pastilah telur di peti adiknya sudah menetas.

Berbulan-bulan kemudian kakak perempuan bayi itu mengikuti peti adiknya dan menghiburnya dengan penuh kasih sayang saat adiknya menangis. Sampai kemudian peti itu terbawa arus sungai ke tepian.Haruka dengan gembira meraih peti itu.

“Syukur padamu Tuhan, akhirnya aku bisa meraih peti adikku,” kata Haruka sambil meraih peti.

Ketika peti dibuka melompatlah seorang anak laki-laki yang gagah dan tampan. Tidak terlihat tanduk di kepalanya. Di belakangnya seekor ayam jantan menemaninya. Haruka sangat gembira melihat hal itu.

“Adikku, kaukah ini? Akhirnya aku bisa memelukmu,” kata Haruka sambil memeluk adiknya erat-erat.

Sang adik tersenyum bahagia. “Terima kasih kakak, kamu selalu menjagaku.”

Mereka lalu berjalan menuju desa terdekat dan bertegur sapa dengan banyak orang. Beberapa hari kemudian, sampailah mereka di tanah kelahirannya. Para penduduk desa menanyakan asal usul mereka.

“Kami warga desa sini, Paman. Namun sudah lama meninggalkan desa ini. Orang tua kami tinggal di desa tepi sungai,” kata Haruka.

Mendengar penjelasan itu, penduduk desa tahu siapa mereka. Khabar tentang kedatangan kakak beradik itu juga tersebar ke seluruh desa. Kedua orang tua miskin yang dulu membuang si tanduk panjang mendengar khabar itu. Dengan gembira mereka segera menemui anaknya. Awalnya, Haruka itu masih menyimpan kemarahan. Namun si adik yang dberi nama Ken membujuk kakaknya.

“Kakak, bagaimanana pun mereka orang tua kita. Kita harus memaafkan mereka dan tetap berbakti pada mereka,” kata si adik lembut.

Haruka lalu tersenyum dan memeluk kedua orang tuanya. Begitu juga Ken. Mereka berkumpul kembali dan mulai hidup baru yang lebih bahagia.

(ulang kisah oleh benny rhamdani)

Thursday, July 10, 2008

Hore Aku Tahu!, 13 Juli 2008



Tidak terasa sebentar lagi liburan sekolah akan berakhir. Teman-teman akan kembali masuk sekolah. Kembali bertemu dengan teman lainnya, bertemu dengan guru dan bertemu dengan pelajaran-pelajaran. Buat siswa-siswi, hari pertama masuk sekolah merupakan satu peristiwa penting. Ada rasa senang yang meluap-luap karena akan pakai sepatu, baju, tas yang serba baru. Tapi ada juga yang cemas membayangkan sekolah yang bakal dimasukinya. Semua ini mengganggu stabilitas emosi. Apalagi untuk adik-adik yang baru mau masuk Sekolah Dasar.


Nah, berikut ini ada tips buat teman-teman dalam menghadapi hari pertama masuk sekolah. Apa saja tips nya? Berikut adalah beberapa tips yang bisa teman-teman coba pada hari pertama masuk sekolah.

Siap-siap
Sebelum tidur, persiapkan perlengkapan sekolahmu, seperti tas, buku, alat tulis, sepatu, dan seragam sekolah. Jangan sampai besok pagi kalian kelabakan mencari sepatu, atau ternyata seragam kalian kusut karena menyimpan sembarangan. Semua perlengkapan sekolah di simpan di tempat yang mudah kalian temukan. Sebisa mungkin kalian yang mempersiapkan. Jangan selalu mengandalkan Mama atau pembantu.


Tidurlah Lebih Awal

Jika selama liburan kalian biasanya tidur menjelang tengah malam, segera hentikan. Tidur lebih awal agar besoknya dapat bangun lebih pagi dari biasanya sehingga persiapan ke sekolah tidak tergesa-gesa. Lebih baik kalian bangun lebih awal dari biasanya. Jika perlu kalian minta ingatkan kepada siapapun di rumah untuk membangunkanmu. Atau pasang saja alarm pembangun tidur.

Sarapan

Sarapan pagi itu sangat penting. Jangan lupa sarapan lho! Nggak usah terlalu kenyang. Nanti mengantuk. Tapi jangan terlalu sedikit juga ya! Cobalah minta kepada Mama minta menu istimewa untuk sarapan hari pertama. Tentu saja janan yang mahal atau aneh.

Diantar Orangtua
Beberapa di antara kita biasanya akan diantar dan dijemput oleh orangtua agar bisa beradaptasi dahulu dengan teman-teman dan lingkungan sekolah. Tidak usah malu kalau diantar Ayah ataupun Ibu dengan angkot ataupun motor butut. Eit, bukan berarti pula kalau diantar orangtua kalian jadi tidak mandiri. Umumnya, hari pertama masuk sekolah jam belajar belum berjalan seperti sebelumnya. Gunakan waktu tersebut untuk berkenalan dengan teman sebangku dan sekelas. Jika waktu sekolah usai, tunggulah orangtua menjemputmu. Jangan pulang sendirian.

Selalu Tersenyum
Tebarkan senyummu agar teman-teman baru tidak segan berkenalan denganmu. Terakhir, ceritakanlah pengalaman pertama kalian masuk sekolah kepada orangtua kalian.

Nah, kalian sudah siap ke sekolah, kan?

(ben)