Friday, August 26, 2016

Cernak, 28 AGustus 2018

Dongeng si Pahit Lidah



Dahulu di Sumatera Selatan tepatnya di daerah Sumidang ada sebuah kerajaan besar. Di Kerajaan itu hidup seseorang pangeran yang bernama Serunting. la memiliki sifat iri hati terhadap apa yang dimiliki orang lain. Pangeran Serunting telah memiliki istri. lstrinya memiliki seorang adik yang bernama Aria Tebing, yang kini menjadi adik ipar Pangeran Serunting.

Serunting dan Aria Tebing masing-masing memiliki ladang, letak ladang mereka bersebelahan yang hanya dipisahkan pepohonan. Dan di bawah pepohonan itu tumbuh tanaman Cendawan. Namun, Cendawan yang tumbuh itu menghasilkan hal yang jauh berbeda. Jika diamati Cendawan yang menghadap ke arah ladang milik Aria Tebing tumbuh menjadi logam emas.

Sedangkan Cendawan yang menghadap ke arah ladang milik Serunting tumbuh menjadi tanaman parasit tanaman tidak berguna.

Mengetahui hal tersebut, Serunting menjadi iri hati pada Aria Tebing, setiap hari ia terus berburuk sangka pada adik iparnya itu, "Cendawan yang menghadap ke ladangku tumbuh menjadi tanaman yang tidak berguna, sedangkan yang menghadap ke arah ladang milik Aria Tebing tumbuh menjadi logam emas. Aku yakin, Ini pasti perbuatan Aria Tebing".

Keesokan harinya, Serunting menghampiri Aria Tebing dengan perasaan dendam dan marah, ia kemudian mengajak Aria Tebing untuk berduel. "Kau telah berbuat curang kepadaku! Aku menantangmu untuk berduel esok hari!!" ucap Serunting.

"Tapi, tapi aku tidak pernah berbuat curang," sahut Aria Tebing. Serunting tidak memperdulikannya, ia tetap menantangnya untuk berduel. Aria Tebing kebingungan. la tahu bahwa kakak iparnya itu adalah orang yang sakti, setelah lama berpikir, akhirnya Aria Tebing mendapat ide.

la kemudian menceritakan kejadian itu dan membujuk kakak kandungnya yang tak lain adalah istri dari serunting untuk memberitahukan rahasia kelemahan Serunting.

"Kak, beritahukanlah aku rahasia kelemahan suamimu. Aku dalam keadaan terdesak, jika aku kalah maka aku akan terbunuh," ucap Aria Tebing memohon.

"Maaf adikku, aku tak mau mengkhianati suamiku, aku tak bisa memberi tahumu," jawab istri serunting keberatan.



"Percayalah kak, ini demi adikmu! Jika aku mengetahui kelemahan suamimu, aku tidak akan membunuhnya," bujuk Aria tebing lagi.

Akhirnya istri Serunting iba melihat adiknya yang terus memohon, kemudian ia memberitahukan bahwa kesaktian Serunting berada pada tumbuhan ilalang yang bergetar meskipun tak tertiup angin.

Keesokan harinya, sebelum bertanding, Aria Tebing sudah menancapkan tombaknya ke ilalang yang bergetar meskipun tak tertiup angin. Serunting pun akhirnya terluka parah dan kalah.

Serunting mengetahui bahwa istrinya lah yang memberi tahu Aria Tebing tentang kelemahannya, merasa dikhianati akhirnya Serunting pergi mengembara, ia bertapa di Guning Siguntang.

Saat sedang bertapa, ia mendengar suara Hyang Mahameru, "Wahai Serunting! Aku akan menurunkan ilmu kekuatan gaib kepadamu, apakah kau maul' tanya Hyang Mahameru.

"Aku mau kekuatan gaib itu, wahai Hyang Mahameru, aku mau kekuatan itu," jawab Serunting.

"Tapi, ada satu syarat yaitu kau harus bertapa di bawah pohon bambu. Setelah tubuhmu ditutupi oleh daun-daun dari pohon bambu itu, maka kamu berhasil mendapatkan kekuatan itu," ucap Hyang Mahameru.

Dua tahun berlalu, Serunting masih bertapa, akhirnya daun-daun dari pohon bambu sudah menutupinya. Kini ia memiliki kesaktian yaitu setiap perkataan yang keluar dari mulutnya akan menjadi kenyataan dan kutukan.

Suatu hari, ia berniat ingin pulang ke kampung halamannya, di Sumidang. Di perjalanannya, ia mengutuk semua pohon tebu menjadi batu. "Hai pohon tebu, jadilah Batu," teriaknya lantang. Dan dalam sekejap, pohon-pohon tebu tersebut menjadi batu. Lalu di sepanjang tepi Sungai iambi, ia kembali mengutuk semua orang yang ia jumpai menjadi batu.

Lama-kelamaan Serunting menjadi orang yang angkuh dan sombong. Akhirnya orang menjulukinya dengan nama Si Pahit Lidah. Namun saat Serunting tiba di sebuah Bukit Serut yang gundul, ia mulai menyadari kesalahannya. Lalu ia mengubah Bukit Serut menjadi hutan kayu. Dalam sekejap bukit itu berubah menjadi hutan kayu hingga masyarakat setempat berterima kasih kepadanya karena bukit itu telah menjadi hutan kayu yang akan menghasilkan hasil kayu yang berlimpah dan dijual di pasar untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Kemudian ia melanjutkan perjalanan dan tiba di Desa Karang Agung. Serunting melihat gubuk tua yang dihuni suami-istri yang sudah tua. Serunting mendatangi sepasang suami istri tua renta itu. Serunting berpura-pura meminta seteguk air minum.

Sepasang kakek dan nenek itu sangat ramah dan baik hati. Ternyata sudah lama mereka ingin dikaruniai seorang anak untuk membantu mereka bekerja. Serunting pun mengabulkannya.

Ketika melihat ada sehelai rambut yang rontok menempel pada baju sang nenek, Serunting mengambilnya lalu mengubah rambut itu menjadi seorang bayi. Pasangan tua itu bahagia dan berterima kasih kepada Serunting.

Serunting bahagia bisa membantu orang lain. Di sisa perjalanannya, Serunting belajar untuk membantu dan berusaha menolong orang yang kesulitan. Namun meskipun kalimat yang keluar dari mulutnya adalah kalimat baik dan untuk membantu orang yang membutuhkan, tetap saja orang-orang masih menjulukinya dengan nama Si Pahit Lidah.

Hore, 28 Agustus 2016

Empat Perpustakaan Unik di Indonesia

Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia juga ada lho perpustakaan yang unik. Mau tahu apa saja?


1. Kuda Pustaka
Pernahkah kamu mendengar yang namanya kuda pustaka? Yap, perpustakaan keliling yang dicetuskan oleh salah satu warga Purbalingga ini sudah mendunia. Bagaimana tidak, kegiatan seorang Ridwan Sururi ini sampai diliput berbagai media nasional dan internasional.
Tidak bakal kamu sangka deh, kalau sebenarnya pria ini sebenarnya hanya mencari kepuasan hati saja lho. Profesinya sebagai seorang perawat kuda ini membuatnya suka berkeliling bersama kudanya yang bernama 'Luna'. Sehingga salah satu temannya pun memberi ide agar selama berkeliling, ia dan 'Luna' bisa memberi manfaat yang lebih bagi masyarakat sekitar. Gimana menurutmu?

 

2. Perpustakaan Universitas Malahayati

Siapa sih yang mengira kalau di negara kita bakal ada perpustakaan yang keren abis seperti perpustakaan mahasiswa di Universitas Malahayati? Yap, perpustakaan yang terletak di Bandar Lampung ini memang tidak biasa banget. Bagaimana tidak, bangunan yang luas ini memang dilengkapi dengan ribuan buku-buku yang tertata rapi di setiap rak-rak bukunya.
Namun, yang bikin kamu terkesima adalah perpustakaan itu dikelilingi kolam ikan dan dilengkapi dengan miniatur rumah adat dari seluruh Indonesia lho. Jadi, ketika para pengunjung perpustakaan bakal merasa nyaman dan tenang saat membaca buku-buku sambil mendengar suara gemericik air kolam di sana.


3. Kereta Perpustakaan
Bagi yang suka pergi ke mana-mana menggunakan jasa transportasi kereta api mungkin sudah tak asing dengan nama ini. Yap, kereta api pustaka yang diresmikan pada tahun 2011 silam adalah kereta khusus untuk perpustakaan dan museum keliling.
Di dalam kereta tersebut, kamu bisa membaca dan melihat berbagai informasi soal sejarah kereta api di Indonesia. Selain bisa duduk santai sambil lesehan dan berbincang. Kamu juga bisa menikmati hiburan televisi di dalam kereta ini lho. Apalagi kalau kamu suka berbagi foto-foto selama perjalanan, di sini sudah disediakan medianya lho

4. Becak Perpustakaan

Kamu tak kan percaya sebelumnya kalau becak bisa juga dijadikan perpustakaan. Sampai akhirnya kamu bertemu dengan sosok Muhammad Ridwan Alimuddin asal Tinambung, Sulawesi Barat ini. Cowok yang memiliki prinsip mulia ini hanya ingin menyebarkan ilmu dengan mengajak orang lain untuk sadar membaca.
Becak pustaka ini ia jadwalkan mampir dari desa ke desa terdekat yang digilir bergantian setiap harinya. Pria yang ingin mewujudkan mimpinya itu ingin setiap orang terutama anak-anak menjadi suka membaca. Di mana, pria kelahiran tahun 1978 ini tengah menyiapkan motor pustaka agar bisa menjangkau daerah-daerah tertentu yang lebih jauh lagi jaraknya


Arena KKPK, 28 Agustus 2016

Liburan Paling Seru


Judul: My Wonderful Holiday

Penulis: Aini

140 halaman




Hari pertama liburan. Cheryl, Sandra, Syerli, dan Lyssa sedang berkunjung ke rumah Lizzie. Kebetulan, saat itu Lizzie mendapat kiriman pos yang aneh. Sebuah surat dalam bentuk puzzle!

Lizzie dan teman-temannya mencoba menyusun surat tersebut. Akhirnya, mereka berhasil menyusun puzzle tersebut. Ya, sebuah surat dari teman dekat Lizzie yang berada di Perancis, Soffie! Awal surat itu berbunyi:


... Kamu tahu apa yang diberikan nenekku untuk hari ulang tahunku? Terbang ke Indonesia! Oh, aku bahagia sekali! Tapi, kata ibuku, aku hanya boleh ke sana jika kamu mengundangku! Jadi, cepat undang aku, oke?

Aku suka sekali dengan buku KKPK ini karena ceritanya sangat seru dan bikin ingin ikut liburan bareng mereka.

(Salsa, Palembang)


Friday, August 19, 2016

Hore, 21 Agustus 2016

Siapa Suka Naik Angkot?



Kalian pernah naik angkot alias angkutan perkotaan? Yuk, kita kenali sejarah angkot.

Dewasa ini, kian banyak angkutan-angkutan massal yang jadi moda transportasi masyarakat, baik di kota maupun daerah. Mengingat sejarahnya, angkutan publik pernah jadi primadona buat rakyat di zaman ‘kuda gigit besi’ ketika masih kesulitan punya kendaraan sendiri.
Angkutan berpelat merah (milik negara) masih bisa bertahan, meski mulai dikepung armada-armada angkutan lain, baik itu milik swasta maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), macam Transjakarta misalnya.
Sejarah singkat angkutan umum (angkot) di Indonesia bisa dikatakan berawal sejak era pendudukan Jepang, 1943. Saat itu, pemerintahan militeris Jepang membentuk dua institusi angkutan berbayar, yakni Jawa Unyu Zigyosha berupa kendaraan truk, gerobak atau cikar (sejenis dokar).
Sedangkan satu angkutan lainnya, Zidosha Sokyoku, lebih kepada kendaraan dengan mesin bermotor dan bus. Ketika Jepang menyerah dan Republik Indonesia lahir dengan pembacaan proklamasi 17 Agustus 1945, dua jawatan itu diambil alih Jawatan Perhubungan (kini Kementerian Perhubungan).
Jawa Unyu Zigyosha diubah namanya jadi Djawatan Pengangkoetan yang dikhususkan untuk angkutan barang, serta Zidosha Sokyoku diubah jadi Djawatan Angkutan Darat untuk penumpang. Kedua jawatan ini pun digabungkan pada 25 November 1946 menjadi Damri.
Di banyak daerah, angkutan Damri tetap menjelajahi sejumlah rute angkutan seperti biasa. Tapi di Ibu Kota, Damri lebih dikhususkan untuk pengangkutan penumpang menuju dan ke Bandara Soekarno-Hatta serta Bandara Halimperdanakusuma, serta tujuan antara provinsi.
Angkutan kota atau angkot di Indonesia memiliki berbagai macam istilah tergantung daerah masing-masing. Di Jakarta angkutan kota dikenal dengan istilah mikrolet. Di Surabaya angkutan kota lebih dikenal dengan istilah bemo. Di Kota Makassar dikenal dengan istilah pete-pete. Sementara, di Di Bandung angkutan kota lebih dikenal dengan sebutan angkot. Medan dikenal sebutan sudako. Malang dikenal sebutan angkota. Beberapa kota lain seperti Samarinda dan Bengkulu dikenal istilah taksi.



Tips Aman naik angkot.

1. Jangan naik angkot sendirian. Coba ajk temanmu naik angkot bersama.
2. Jangan membawa barang berharga
3. Jangan tertidur di angkot.
4. Jangan mau menerima makanan dan minuman dari orang asing.
5. Tetap berhati-hati di dalam angkot dan saat turun.


(Ben)




Arena KKPK, 21 Agustus 2016

Liburan Ke Jepang



Judul: I Love Japan
Penulis: Nasyiwa
92 halaman





Naya, gadis cilik ini bermimpi bisa pergi jalan-jalan ke negeri sakura, Jepang. Mimpinya akhirnya terkabul. Papanya mengajak mereka sekeluarga berlibur ke Jepang. Wah, tentu saja Naya sangat senang. Di Jepang, mereka mengunjungi banyak tempat dan melihat indahnya bunga sakura. Namun, liburan harus berakhir. 

Mereka harus kembali pulang ke Indonesia. Tetapi, saat mereka sudah berada di bandara, papa Naya memberikan kabar mengejutkan yang selama ini disembunyikannya. Mereka akan tinggal di Jepang selama satu tahun. 

Wow, sungguh kejutan yang menyenangkan bagi Naya! Bagaimana Naya menjalani hari-harinya di Jepang, ya? Kita ikuti cerita Naya selama berada di negeri sakura. Saya sangat cerita ceritanya.

(Salsa, Palembang)

Friday, August 12, 2016

Cernk 14 Agustus 2016


Belanja Baru Sendiri 




Oleh Bennny Rhamdani

“Ma, katanya mau belikan Fia baju baru hadiah kenaikan kelas?” tanya Fia sabil mendekati Mama di depan komputer.

“Maafin mama ya. Mama belum sempat. Banyak pekerjaan yang belum Mama terjemahkan,” kata Mama sambil menatap Fia.

Fia garuk kepala. Dia tahu Mama tengah sibuk. Walaupun bekerja di rumah sebagai penerjemah buku, tapi Mama selalu sibuk. Apalagi kalau ada penerbit yang meminta Mama menerjemahkan dalam waktu singkat, padahal bukunya tebal.

“Jadi kapan?” tanya Fia yang sudah tak sabar. Rosa, teman dan tetangganya, sudah dibelikan baju dari orangtuanya karena naik kelas.

“Bagaimana kalau tiga hari lagi?” tanya Mama berbalik.

“Ah, Mama. Kelamaan. Nanti keburu Mama dapat orderan baru,” kata Fia.

“Terus gimana?” Mama bertanya lagi.

“Fia beli baju sendiri boleh, kan?” tanya Fia berbalik.

Mama tersenyum. “Kamu yakin bisa beli baju sendiri?” Mama juga balik bertanya.

“Bisa dong. Fia udah sering belanja bareng Mama. Jadi sudah tau caranya,” jawab Fia.

“Kalau begitu malah lebih baik.” Mama kemudian mengambil dompetnya lalu memberi dua lembar uang seratus ribu dan beberapa lembar lima ribuan. “Yang lima ribuan buat ongkos. Hati-hati uangnya jangan sampai hilang.”

Fia tertawa. “Beres, Ma!” Fia kemudian mengganti pakaiannya. Tak lama kemudian Fia pamit kepada Mama.

Fia naik kendaraan umum menuju mal di pusat kota. Begitu di depan mal, Fia mulai memikirkan baju yang akan dibelinya. Tiba-tiba Fia ingat pakaian yang pernah dilihatnya di majalah. Baju bermotif kotak-kotak yang lucu.

Fia pun masuk ke mall. Dia segera berjalan ke counter pakaian anak perempuan. Matanya beredar mencari pakaian yang diinginkannya.

“Ada yang bisa dibantu, dek?” tiba-tiba sales penjaga menghampiri Fia.
“Saya mau beli baju kotak-kotak,” kata Fia.

“Oh, coba di sebelah kanan sana,” tunjuk sales itu.

Fia pun berjalan ke arah yang ditunjukkan. Tapi ternyata baju kotak-kota ada bermacam model. Warnanya pun tidak hanya satu.

Aduh, pilih yang mana ya? Fia mulai memilih. Dia kebingungan. Tidak ada Mama yang ikut membantu memilihkan. Ketika menemukan model yang disukai, Fia bingung memilih warnanya. Lama sekali Fia menimbang-nimbang, akhirnya dia melilih warna biru. Baju itu pun dibawanya ke ruang coba pakaian.

Di ruang coba pakaia, Fia kembali bingung. Tak ada yang mengomentari bajunya cocok atau tidak. Fia juga tidak tahu bagian maa yang harus lebih diperhatyikan. Biasanya Maama akan memerhatikan bagian pinggangnya, lengannya, dan … apalagi ya?

Tok-tok-tok.

Wuah, Fia kelamaan diruang pas. Sampai ada pembeli lain yang ingin mencoba, tidak sabar menunggunya.

“Maaf ya kelamaan,” kata Fia ketika keluar. Ternyata ada tiga orang yang antre.
“Gimana, dek? Jadi beli yang itu?” tanya sales.

Fia tidak menjawab. Yang ada kepalanya malah bingung. “Boleh lihat-lihat dulu, kan?” tanya Fia.

“Ya,” kata si sales. Tapi tidak seramah tadi. Sepertinya dia kesal karena Fia sudah mengacak-acak baju tapi tidak jadi mengambilnya.

Fia kembali memilih. Semakin banyak yang dilihat, Fia malah semakin bingung. Ada yang disukainya, tapi harganya mahal sekali. Tidak cukup dengan uang pemberian Mama.
Akhirnya Fia mencoba beberapa baju. Sampai lebih satu jam tak ada yang yakin di hatinya. Sampai akhirnya dia menemukan baju kotak-kotak berwarna ungu. Setelah mencobanya, Fia memutuskan membelinya.

Fia pun menuju kasir. Lumayan antri. Sambil menunggu giliran Fia hendak menyiapkan uangnya. Dia membuka dompet.

Tidak ada!

Ya, Fia tidak menemukan dua lembar uang seratus ribu dari Mama. Fia bingung. Apakah ada yang mengambil uangnya? Ataukah terjatuh?

“Dek, silakan maju,” kata orang di belakang Fia.

“Bu, silakan duluan. Saya tidak jadi belinya. Uang saya di dompet hilang,” kata Fia.

Ibu itu langsung maju. Sama sekali tidak peduli dengan keterangan Fia. Tidak ada rasa kasihan sedeikit pun. Fia keluar antrian.

Tiba-tiba Fia teringat sesuatu. Ya, dia tadi memang tidak menyimpan uang di dompet! Fia membuka sepatunya. Sebelum berangkat, Fia menyimpannya diinjakan sepatunya. Saking khawatir uangnya itu hilang dicopet.

Ah, Fia merasa lega. Dia kembali antrian dan membayar bajunya ketika di depan kasir.
Begitu beres, Fia langsung pulang ke rumah.

“Bagaimana acara belanjanya bajunya tadi?” tanya Mama yang masih di depan komputer.

“Nggak seru! Nggak asyik! Pokoknya, Fia kapok belanja baju tanpa ditemani Mama,” kata Fia.

Mama tersenyum sambil membuka tas belanjaan Fia. Ketika Mama membuka baju yang dibeli Fia, Mama langsung mengerutkan alisnya. “Lho, Fia kok beli baju kayak gini?” tanya Mama

“Kenapa, Ma? Jelek ya?” tanya Fia.

“Bukan. Tapi baju ini kan sama seperti yang dibeli Rosa dua hari lalu,” kata Mama.
Fia terbelalak. “Wuaduh, nanti dikira Fia ikuta-ikutan nih,” kata Fia menyesal.

“Ya, sudah dibeli mau gimana lagi. Nanti kamu bilang aja sama Rosa, kalau mau pakai bajunya jangan barengan. Nanti dikra anak kembar lagi,” ledek Mama.
Fia makin tertunduk lesu.

^_^

Hore, 14 Agustus 2016


Kita Main Yuk!


 Apakah kalian ska bermain? Tahukah jika bermain itu bisa membuat kita cerdas? Nah belum tahu, kan. Yuk kita cari tahu alasannya.


Belajar bagaimana dunia ‘bekerja’.
 


Penah main sekolah-sekolahan atau dokter-dokteran? Permainan ‘pura-pura’  ini memperagakan apa yang kita lihat dalam dunia orang dewasa. Dari permainan ini, kita akan tahu bagaimana dunia itu ‘bekerja’ dan belajar bagaimana orang dewasa berinteraksi.

 Berhubungan dengan orang lain

Tak hanya membantu dalam pengembangan kemampuan sosial saja, bermain peran juga akan mendorong kita untuk bisa belajar menempatkan diri pada posisi orang lain dan memiliki perasaan terhadap orang lain.
Permainan ini akan membuat kita melatih perilaku, sopan santun, dan bahasa yang diperlukan ketika  berinteraksi dengan dunia sebenarnya kelak. Termasuk mengetahui tingkah laku apa saja yang tidak diterima dalam masyarakat.

  Perkembangan bahasa.

Bermain juga akan meningkatkan kemampuan berbahasa kita. Karena kita dilatih terus berbicara dengan teman-teman. Juga mengenal kata-kata baru. Apalagi jika kita mengulang-ulang terus kata-kata baru itu.

 Mengasah imajinasi.

Bermain juga mengasah imajinasi kita. Jadi kita mendapatkan ide apa saja. Tak hanya penting untuk masa anak-anak saja, tapi imajinasi juga sangat krusial dalam menjalani hidup kelak. Bayangkan dunia tanpa ada imajinasi, maka kita tidak akan mengenal ilmuwan yang dapat menemukan temuan baru, atau seniman yang menciptakan karya baru yang luar biasa.

 Memupuk rasa percaya diri.

Bermain juga membuat kita tambah percaya diri. Kita tidak takut melakukan kesalahan asal nanti diperbaiki. Kita akansemakin berani melakukan hal-hal baru.


nah, ternyata bermain itu ada positifnya. Tapi tentu saja asal ingat waktu. Kita kan harus belajar juga.

KKPK, 14 Agustus 2016

Hadiah Impian


Judul: Al Quran Impian

Penulis: Aida

102 halaman



Atika merasa Allah tidak memahami keinginannya. Dia hanya ingin Al-Quran baru. Al-Quran satu-satunya peninggalan ayah telah rusak karena kehujanan. Tapi, kenapa sulit sekali untuk mendapatkannya? Usaha terakhir Atika untuk mendapatkan Al-Quran adalahdengan mengikuti Lomba Hafalan Al-Quran. Apakah Atika berhasil memenangkan lomba tersebut? Apakah Al-Quran impian Atika bisa didapatkannya?

Baca cerita serunya, yuk! Selain cerita di atas, ada sembilan cerita lain yang tak kalahseru, lho! Semuanya mengajarkan tentang cinta Al-Quran. Aku suka dengan buku KKPK kali ini yang temanya sangat bagus. Aku juga suka cerita tentang Atika.


(Salsa, Palembang)

Friday, August 05, 2016

Cernak, 7 Agustus 2016

Sekolah Lagi



Dita duduk santai di sofa ruang tengah. Di depannya, tergeletak mangkok bakso yang sudah tandas. Kini, Dita beralih menghabiskan cokelat batang kesukaannya. Seminggu setelah lebaran, di rumah masoih banyak makanan.
“Dita, besok masuk sekolah, kan?” tanya Dina, kembarannya.
“Ya iyalah. Kamu juga pasti tahu,” timpal Dita.
“Maksudku, kok belum beres-beres? Sepatu sekolah terakhir dipakai kan masih kotor kena lumpur. Buku-buku sekolah juga belum dirapikan,” kata Dina.
Dita terdiam. Saat libur lebaran banyak sepupunya yang berkunjung. Mereka mengacak-acak rak buku Dita karena ingin membaca buku seri Kecil-Kecil Punya Karya. Tapi sekarang Dita belum sempat merapikannyalagi.
“Nanti repot lho,” ujar Dina lagi.
“Ih, kamu cerewet banget kayak Ibu, nenek, dan yang lainnya. Tenang aja, pasti aku bereskan rak buku aku. Memangnya kamu sudah?” tanya Dita.
“Sudah dari kemarin.”
“Nah, kalau begitu rapikan sekalian rak buku punyaku.”
Dina melempar bantal kursi. “Enaknya. Kata Ibu, nanti kebiasaan,” sergah Dina sambil melihat di sekiatr Dita. Ya, ampun! Bukan Cuma mangkuk bakso, tapi juga ada bungkus keripik pedas dari Badung, mangkok kecil bekas empek-empek.
“Kamu kok makan yang pedas-pedas melulu? Nanti sakit perut lho,” kata Dina.
“Nggak mungkin. Aku ini hobi makanan pedas. Memangnya kamu. Makan tekwan aja mules,” ledek Dina.
“Biar saja. Yang penting aku masih bisa makan sayur dan buah-buahan,” kata Dina.
“Kalo cokelat mau nggak?” tanya Dita sambil menyodorkan cokelat di tangannya.
“Tadi sudah. Terlalu banyak juga bisa bikin mules,” kata Dina.
“Uh, dasar usus tipis. Dikit-dikit mules!” ledek Dita.
Dina dan Dita memang saudara kembar. Tapi dalam beberapa hal mereka sangat berbeda. Dita sangat tomboy, sementara Dina halus dan lembut. Dita sangat berantakan, sementara Diana sangat rapi. Yang pasti, keduanya saling menyayangi. Buktinya, beberapa jam kemudian ketika Dita merasa sakit perut, Dina tidak menyalahkannya.
“Aku buatkan teh pahit hangat ya,” kata Dina.
“Iya. Sekalian obatnya,” kata Dita yang terbaring di sofa menahan sakit perutnya.
Dina membuatkan teh pahit hangat dan obat sakit perut. Dita meminumnya sambil berdoa sakit perutnya segera hilang. Tapi ternyata sakit perutnya belum hilang-hilang juga. Dita malah sekarang bolak-balik ke toilet.
Dina langsung memberi tahu Ibu ketika Ibu dan Ayah pulang dari acara halal bi halal. Ibu langsung khawatir dengan kondisi kesehatan Dita.
“Kita ke rumah sakit ya. Ini hari Minggu, dokter praktik pasti masih pada tutup,” kata Ayah.
DIta kemudian dibawa ke rumah sakit. Dina ikut mengantar. Sepanjang jalan Dina berdoa, sesekali menghibur Dita yang terus menahan sakit perutnya.
“Coba tadi aku tidak ngatain kamu usus tipis,” gumam Dita menyesal.
“Ah, kayaknya bukan karena kamu ngatain aku deh. Tapi karena kamu terlalu banyak makan yang pedas dan cokelat,” kilah Dina.
Dita dirawat sebentar di ruang UGD rumah sakit. Setelah menghabiskan satu botol caira infus, Dita diijinkan pulang. Sakit perutnya sudah berkurang. Hanya badannya saja yang masih lemas.
Dita berbaring di kamar.
“Duh, aku belum siap-siap utuk sekolah besok,” gumam Dita.
“Kalau masih belum sehat benar, jangan sekolah dulu ya,” kata Ibu.
Dina mengiyakan. Dina kemudian merapikan rak buku Dita yang berantakan.
Keesokan harinya Dita ternyata sudah sehat. Dita memaksa untuk sekolah karena ingin segera bertemu teman-temannya. Ayah dan Ibu mengijinkan selama Dita tidak lari-larian di sekolah.
Saat melihat sepatunya, Dita kaget karena sudah bersih. Dita tahu kepada siapa harus berterimakasih.
“Dina, terima kasih ya. Aku menyayangimu. Jangan bosan ya menasehati aku agar jadi anak baik sepertimu,” ucap Dita saat berangkat sekolah.
“Aku juga menyayangimu, Dita,” jawab Dina.
^-^

Arena KKPK, 7 Agustus 2016

Petualangan Seru di Desa



Judul: Lili dan Lyliu

Penulis: Queen

108 halaman




Lyliu kesal. Bunda mengubah rencana mereka berlibur ke Australia menjadi ke desa kakek.
Lyliu pasti akan kesepian. Dia, kan, tidak mengenal siapa pun di sana selain kakek dan neneknya. Enggak seru dan enggak asyik! Apa yang akan Lyliu alami di desa?
"Tolong … tolooong!" Tangan Lyliu menggapai-gapai minta tolong.
Melihat Lyliu berteriak minta tolong, Mang Ujang dengan gesit melompat ke dalam sungai.
Nah, kejadian apa lagi yang akan dialami Lyliu di desa? Maukah Lyliu berteman dengan dua anak usil itu? Akankah keajaiban terjadi pada Lyliu? Ikuti serunya petualangan Lyliu di desadalam buku ini. Aku suka sekali buku tentang liburan di desa ini. Sungguh di luar dugaanku.
(Geus, Palembang)


Hore Aku tahu 7 Agustus 2016

Yuk, Makan Sayuran








Kalian suka makan sayur? Makanan yang paling sehat dikonsumsi untuk tubuh yaitu sayuran. Mengonsumsi sayuran memang salah satu syarat utama dalam melakukan pola hidup sehat.

Sayuran Hijau memang sangat diperlukan tubuh, karena kaya dengan nutrisi bermanfaat dalam mengontrol berat badan dan menghambat perkembangan jenis penyakit tertentu. Apa saja ya ya sayuran yang paling baik?



1. Asparagus


Asparagus merupakan anggota keluarga Lily (Liliaceae) yang meliputi bawang putih dan bawang merah. Sayuran tersebut mengandung folat dan vitamin B. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin B dalam asparagus sangat bermanfaat untuk memerangi tekanan darah tinggi.

2. Bayam


Bayam menjadi salah satu sayuran bervitamin yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Faktanya, bayam memiliki berbagai kandungan nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh. Berbagai nutrisi dan vitamin yang terkandung dalam bayam yaitu sumber vitamin A dan K. Sayuran hijau ini tidak hanya dipercaya sebagai sumber energi, tetapi dapat menurunkan peluang Anda terkena diabetes tipe 2.



3. Kacang Polong


Sayuran yang bentuknya mungil memiliki khasiat yang banyak. Setidaknya terdapat tujuh macam mineral, delapan jenis vitamin, dan juga kaya akan serat protein di dalamnya.

Sekira 150 gram kacang polong mengandung 6 gram serat. Serat membantu Anda merasa kenyang, sehingga membuat Anda makan lebih sedikit. Serat baik untuk pencernaan dan membantu menurunkan kolesterol.

4. Paprika


Sayuran yang juga merupakan keluarga dari Cabe ini banyak mengandung nutrisi. Kandungan gizi yang paling umum pada paprika adalah karoten, vitamin B serta vitamin C. Selain itu, satu buah paprika ukuran sedang kaya vitamin B, beta karoten, dan memenuhi dua kali lipat kebutuhan harian vitamin C Anda. Sehingga Anda terhidnari sariawan yang dimana penyakit ini sering sekali terjadi di sekitar mulut.

6. Brokoli


Sayuran yang termasuk dalam jenis kubis-kubisan ini, kandungan vitamin C yang terdapat dalam brokoli membuat sayuran ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Salah satu manfaat brokoli bagi kesehatan tubuh adalah mencegah kanker.