Kota Ceria
Kalian
pernah mendengar kota Boring? Letaknya sangat jauh sekali. Penduduk
Boring tak pernah tersenyum. Mereka tidak tahu bagaimana tersenyum.
Semua anak hanya pergi ke sekolah dan kembali ke rumah, melakukan
pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk ulangan dan ujian sekolah.
Jika
anak-anak bertemu, mereka tidak bermain. Mereka sibuk belajar. Yang
mereka inginkan hanyalah nilai, nilai, dan nilai bagus saat tes. Mereka
tidak tahu bagaimana tersenyum, mereka tidak tahu bagaimana bercanda dan
mereka tidak tahu bagaimana tertawa dan tertawa.
Suatu hari,
datanglah seorang nenek tua dengan rambut keperakan dan senyum yang
membentang dari telinga ke telinga. Dia bermaksud mengunjungi cucunya,
Ekta, untuk pertama kalinya.
Pada akhir hari pertama di kota, ia
langsung mendapatkan kesan sesuatu yang tidak beres, sangat salah.
Ketika dia tersenyum dan mengangguk, tak seorang pun tersenyum kembali.
Termasuk cucunya sendiri!
Nenek sebenarnya kagum karena Ekta pintar. Tapi di sisi lain dia menemukan hal lain yang keliru.
Melihat
semua ini, Nenek memutuskan untuk mengajarkan anak-anakkota Boring
berhenti berpikir tentang pekerjaan sekolah dan nilai ujian, lalu mulai
bermain, tertawa dan tersenyum. Itulah satu-satunya cara untuk
menyelamatkan kota Boring. Sudah waktunya untuk menggunakan senjata
rahasia dia!
Nenek memiliki teman bernama Peri Tertawa. Namanya
Hasyaa. Kebiasaan Hasyaa menceritakan lelucon kepada manusia. Dia tahu
banyak lelucon lebih banyak dibandingkan bintang-bintang di langit.
Semua leluconnya bisa membuat orang tertawa dan terasa hangat terhadap
satu sama lain.
Suatu kali, Nenek pernah tertawa selama 24 jam
sampai gigi palsunya jatuh keluar! Dia telah membuat seluruh desa
tertawa bersamanya. Sejak itu tidak ada yang pernah jatuh sakit di desa.
Hasyaa
pernah memberikan sebotol kecil krim untuk Nenek. “Krim ini bisa
membuat rang tertawa dengan mengoleskannya di kulit mereka,” kata Haasya
kepada Nenek.
Nenek ingin memberikannya kepada Ekta.
Ketika
Ekta bersiap-siap untuk sekolah, Nenek memberinya segelas susu. Saat
itulah, Nenek menyentuh bawah dagu Ekta. Sesuatu terjadi. Rasanya
seperti sengatan listrik. Ekta terkikik. Dia tampak terkejut saat ini
terdengar aneh yang keluar dari tenggorokannya! Lalu dia pergi ke cermin
dan menatap bayangannya. Dan dia terkikik. Nenek puas!
Ternyata
tidak di rumah saja. Setelah ebberapa jam di sekolah, semua murid ikut
cekikikan saat istirahat dan pulang sekolah. Setiap kali mereka
mengucapkan kata ‘nilai ujian’, mereka tertawa. Bahkan ada yang tertawa
sampai terguling-guling.
Dan kemudian sesuatu yang menakjubkan
terjadi. Anak-anak yang tidak pernah berhitung dengan benar, tiba-tiba
mereka jadi pintar. Saat ditanya dua tambah dua, mereka pergi ke taman,
menyentuh dua bunga mawar dan dua bunga melati, lalu mengatakan,”empat!”
sambil tertawa.
Bahkan guru-guru pun mulai tersenyum. Terutama
karena melihat anak-anak jadi ceria. Dan ternyata, belajar dengan hati
riang justru membuat anak-anak mudah menerima pelajaran.
Menjelang
sore para orang tua sudah mulai tersenyum dan tertawa. Keesokan
harinya, stasiun radio lokal menyiarkan berita tentang beberapa
suara-suara aneh yang menyerbu kota! Tak seorang pun tahu apa yang
penyiar katakan berikutnya, karena ia juga mulai cekikikan!
Nenek
merasa puas. Dia pun kembali ke desanya. Nama Kota Boring pun diganti
oleh Walikotanya yang selalu tersenyum dengan nama Kota Ceria.
No comments:
Post a Comment