Asyiknya Bangun Sahur!
Sahur…..! Sahur…..! Bunyi suara di pengeras suara dari masjid atau mereka yang berkeliling kampung bisa jadi membangunkan kita untuk sahur di hari-hari pertama Ramadhan. Tetapi, belum tentu untuk hari-hari berikutnya, karena telinga kita sudah tak kaget lagi mendengarnya. Lalu, bagaimana caranya agar kita tetap bersemangat makan sahur? Hm, pastinya kita perlu bekerjasama dengan orangtua kita lho.
Mengusir Kantuk
Lawan utama kita untuk bangun sahur adalah rasa kantuk. Untuk melawan kendala ini, harus dipastikan bahwa jatah tidur kita setiap harinya tetap terpenuhi, tidak berkurang lamanya. Jika di luar bulan puasa kita tidur dalam sehari selama delapan jam, maka sejumlah itu pulalah kita perlu tidur di bulan suci Ramadhan.
Jumlah jam tetap sama, hanya pemilihan waktunya yang bisa divariasi dan disesuaikan dengan jadwal kegiatan Ramadhan kita secara keseluruhan. Ada diantara kita yang memiliki banyak teman bermain di sekitar rumah, sehingga memilih untuk menghabiskan waktu siang dan sore hari untuk bermain. Maka, teman kita yang seperti ini harus segara tidur seusai shalat tarawih, agar bisa bangun ketika sahur.
Namun jika jumlah tidur di malam hari ini pun belum mencukupi jumlahnya, kita bisa tidur barang satu hingga dua jam usai shalat subuh untuk mengganti jam tidur yang kurang. Anak yang tidak memiliki teman bermain, mungkin lebih memilih tidur siang, sehingga di malam hari ia masih bisa meluangkan waktu menonton televisi acara khusus Ramadhan.
Mengusir Malas
Lawan nbesar kedua bangun sahur adalah rasa malas, karena tubuh masih lemas setelah tidur berjam-jam lamanya. Aliran darah belum bisa tersalur lancar ke seluruh bagian tubuh, sehingga banyak bagian badan kita yang terasa lemas dan susah bergerak.
Secara alami, tubuh kita akan mengatasi kendala ini dengan gerakan meregang (molet). Secara refleks tangan dan kaki ditarik-tarik, supaya otot tergerak dan darah bisa mengalir lebih lancar. Tulang-tulang pun digerak-gerakkan supaya tidak terasa kaku.
Kita harus segera duduk setelah membuka mata. Biarkan beberapa saat, baru kemudian kita turun dari tempat tidur menuju ruang makan. Jangan terlampau tergesa untuk segera berada di depan meja makan. Kalau perlu, kita bisa meminta ibu minuman hangat ke tempat tidur dan kita pun meminumnya sembari duduk, agar lebih cepat menyegarkan badan.
Menyegarkan Mata
Selain menyegarkan tubuh dengan gerakan-gerakan ringan, mata kita pun sebaiknya segera disegarkan kembali. Televisi merupakan cara terbaik untuk merangsang mata kita agar cepat terbuka. Lagu-lagu Ramadhan untuk anak, cerita kartun kisah nabi-nabi, akan cukup menyenangkan sebagai teman sahur kita.
Bagi teman-teman yang terbiasa membaca buku cerita, akan lebih baik jika menyiapkan buku-buku menarik di dekat tempat tidur kita..
Kita juga bisa langsung mencuci muka agar mata kita segar lho!
Menyegarkan Hidung dan Mulut
Lawan terakhir adalah rasa malas menghabiskan santap sahur. Dalam hal ini, lidah dan hidung memiliki peranan besar. Jika ke dua indera ini sudah terpancing, kita akan menghabiskan hidangan sahur dengan penuh semangat.
Mintalah kepada Ibu memilih menu-menu makanan yang beraroma harum. Opor, soto maupun rawon yang terhidang hangat, baunya cukup nikmat untuk menyegarkan hidung. Tiap anak memiliki kegemaran aroma yang berbeda-beda. Biasanya ibulah yang paling mengenali kegemaran kita.
Untuk merangsang lidah, pilih menu-menu ringan kesukaan kita. Tetapi kita juga harus menghargai usaha ibu memasak untuk kita, jadilah coba untuk menyantap hidangan yang ada. Jika kita tidak suka, beritahu saja kepada ibu agar tidak memasaknya di waktu sahur berikutnya. Akan lebih bagus jika kita menanyakan menu masakan sahur sebelum kita tertidur biar kita bersemangat.
Jangan lupa lho, bahwa makan sahur itu sangat penting bagi tubuh kita. APalagi kita akan berpuasa dalam waktu yang cukup lama. Dengan makan sahur, kita akan bisa bertahan dengan baik selama siang hari. Nah, sekarang jangan malas bangun sahur ya!
(ben)
No comments:
Post a Comment