Jangan Lupa!
Hari ini aku puasa. Boleh dibilang ini puasa pertamaku. Mungkin agak telat aku berniat puasa seharian di usiaku yang ke sepuluh tahun.
“Memang tahun-tahun sebelumnya kamu nggak pernah puasa di bulan ramadhan?” tanya Sita.
“Tahun lalu nggak. Aku sakit dan harus masuk rumah sakit hampir dua minggu,” jelasku.
Ya, aku berdoa berbulan-bulan kemudian agar tak pernah sakit lagi. AKu juga ingin berpuasa di bulan Ramadan.
Semalam aku ikut shalat tarawih. Rasanya senang sekali. Walaupun beberapa temanku berisik ngobrol saat ada ceramah, aku sih tidak. Aku berusaha mendengarkan ceramah tentang makna puasa. Ternyata banyak sekali manfaat puasa. Mulai dari melatih kesbaran, keinginan, sampai juga menjaga kesehatan.
Sebelum subuh tadi aku ikut makan sahur bersama ayah, ibu dan Kak Irfan. Makan sahur pertama dengan lauk rendang. Memang tidak senikmat saat makan di siang hari. Habis aku makan dalam keadaan setengah ngantuk.
“Elen, itu kolak kok dicampur nasi?” Tanya Ibu ketika aku menyendok lauk-pauk.
Ah, iya, ternyata yang di mangkok itu kolak untuk cuci mulut. Kupikir sayur. Hahaha, mataku masih mengantuk sih.
Hari ini sekolah libur, setelah shalat subuh, aku bisa tidur lagi dan bangun agak siang. Aku buru-buru ke kamar mandi. Baru saja aku hendak menggosok gigi …
“Elen, jangan lupa hari ini kamu puasa ya. Gosok giginya jangan lama-lama, nanti tertelan. Sebaiknya gosok gigi setelah sahur tadi,” kata Ibu di luar kamar mandi.
Aku jadi tidak gosok ggi karena takut batal. AKu kumur-kumur saja karena mulutku tidak enak rasanya.
Setelah itu aku berpikir sebentar. Apa yang akan kulakukan sekarang? Bermain sepeda di luar aku takut capek. Jadi, aku memutuskan membaca saja. Buku yang ubaca adalah KKPK. Tapi baru beberapa halaman aku membaca, perutku berbunyi. Hahaha, abis buku KKPK yang kubaca becerita tentang makanan sih. Jadinya begini deh.
Kutunda dulu melanjutkan membacanya. Aku memutsukan ke luar rumah, tapi bukan untuk bersepeda. Hm, bagaimana kalau ke super market saja. AKu bisa membeli makanan kesukaanku untuk berbuka nanti.
AKu pun pergi membawa uang simpananku. AKu memilih beberapa beberapa makanan ringan, juga minuman dalam kemasan. Eh, cokelat juga. Lalu apa lagi ya? Es krim… wow, di pojok ada es krim. Pasti enak nih.
Aku ke kotak es krim. Hm, harumnya. AKu mengambil salah satu yang rasa cokelat. Aku mendekatkan es krim itu.
“Elen ….”
Aku menoleh. Sita!
“Lho, katanya kamu puasa hari ini?” tanya Sita.
“Memang. Aku kan tidak makan es krim ini sekarang.”
“Tapi kamu seperti ingin menjilatnya. Lidahmu sudah keluar tuh.”
Up! Aku malu sekali. Aku menyimpan es krim itu kembali. “Tapi kan aku belum menjilatnya. Aku belum batal,” kataku buru-buru.
Setelah itu aku segera ke kasir membayar semuanya. Di tengah perjalanan aku bertemu dengan penjual stroberi. AKu membelinya untuk buka juga. Buah stroberi yang dikemas dalam plastik.
Setelah itu aku kembali ke kamar. Belanjaan makananku aku simpan di dekat meja.
Hm, buah stroberi itu menggodaku. Bolehkah aku memakannya?
Rasanya kalau satu saja tidak apa-apa…
Lagi pula tidak ada yang melihat.
Aku mengambil satu stroberi. Pasti rasanya manis.
“INgatlah Allah itu Mahamengetahui …”
Tiba-tiba aku teringat cermah taraweh semalam. Ya di kamar ini tidak ada yang melihat. Tapi Allah pasti melihatku. Aaah, aku malu sekali. Baru jam segini sudah mau batal.
Buru-buru aku menjauhkan makananku itu. Lebih baik sekarang aku ngapain ya? Ayo dong teman-teman, bantu aku ya biar puasa pertamaku ini tidak batal. Aku ingin puasaku penuh sebluan penuh. Seperti Sita dan teman-temanku tahun lalu….
^_^