Buka Puasa Istimewa
oleh Benny Rhamdani
Pernahkah kamu mengalami peristiwa yang tak terduga di bulan Ramadhan? Aku pernah. Dan aku akan ceritakan kepada kalian.
Setahun lalu di bulan puasa, aku diajak ibuku pergi ke pasar. Tadinya aku malas karena khawatir lemas karena puasa. Hal lain, takut aku ngiler melihat jajanan di pasar. Ya, ternyata benar saja kan. Banyak makanan di pasar yang membuatku menelan ludah.
Aku juga heran melihat beberapa orang makan begitu bebas di tempat terbuka. Padahal ini bulan puasa.
"Kok mereka nggak puasa sih, Bu?" tanyaku ketika kami hendak beli ikan. Di seberang sana ada warung nasi yang dipenuhi lelaki dewasa.
"Mereka bukan orang Islam, jadi nggak puasa," kata Ibu.
Ya, kalau orang Islam pasti nggak puasa dong.
Lalu, aku terus menemani Ibu keliling pasar. Setelah dapat semua belanjaan untuk berbuka dan sahur, kami pulang naik motor yang dikendarai Ibu. Tapi beberapa ratus meter menjelang gang rumahku, aku melihat asap hitam mengepul ke udara. Juga beberapa orang yang berlari ke sana. Di belakang kudengar suara sirine mobil pemadam kebakaran.
Ketika makin mendekat rumah, barulah aku sadar, gang tempatku tinggal terjadi kebakaran. Aku langsung memeluk Ibu. Ibu langsung mengeluarkan HP-nya dan menelepon Ayah. Ibu kemudian bertanya kepada tetangga yang keluar dari mulut gang dengan membawa televisi.
"Rumah siapa yang terbakar?" tanya Ibu.
"Rumah Bu ratmin di ujung," kata Pak Sapri.
Rumah itu masih jauh dengan rumahku. Mudah-mudahan tidak sampai rumahku.
Ternyata doaku terkabul. Saat pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, kebakaran itu satu rumah lagi akan menyambar rumah kami. Ayah datang menghibur kami. Lalu kami sibuk membantu tetangga.
Hai itu bulan puasa, dan tetangga kami tentunya banyak yang berpuasa. Tapi mereka sedang sedih jadi tidak memikirkan puasa mereka. bahkan ada yang belum memikirkan buka puasa mereka. Ada beberapa temanku yang menjadi korban.
Ibu dan Ayah kemudian menyiapkan buka puasa. Kami berbagi dengan mereka.
Aku bersyukur rumahku tidak kebakaran, ya sangat senang. Tapi aku juga sedih rumah teman-temanku ada yang kebkaran. Kuajak mereka buka puasa di rumahku. bahkan tinggal di rumahku. Sebagian ada yang menolak dan ingin tidur di rumah saudara mereka. Ada juga yang ingin tidur dengan keluarga mereka di gedung sekolah.
Ya, buka puasa hari itu sangat istimewa. Karena aku benar-benar dalam keadaan bersyukur.
^_^
No comments:
Post a Comment