Friday, June 27, 2008
Hore, 29 Juni 2008
Teratai si Tanaman Suci
Siapa bilang tanaman hanya tumbuh di atas tanah? Tak sedikit tanaman yang bisa tumbuh di permukaan air, salah satunya adalah teratai. Berbeda dengan eceng gondok yang banyak dimusuhi, tanaman teratai justru banyak penggemarnya. Malah ada yang menganggapnya sebagai tanamn suci.
Air Tenang
Teratai (Nymphaea) adalah nama genus untuk tanaman air dari suku Nymphaeaceae. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai waterlily. Di Indonesia, Teratai juga digunakan untuk menyebut tanaman Nelumbo (Lotus).
Pada zaman dulu, orang memang sering mencampur adukkan antara tanaman genus Nelumbo seperti Seroja dengan genus Nymphaea (Teratai). Pada tanaman genus Nelumbo, bunga terdapat jauh di atas permukaan air, daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.
Teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun.
Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air. Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga antara 5-10 cm.
50 Jenis
Teratai terdiri dari sekitar 50 spesies yang tersebar dari wilayah tropis hingga daerah subtropis seluruh dunia. Teratai yang tumbuh di daerah tropis berasal dari Mesir.
Teratai menjadi tanaman di kebun-kebun karena bunganya yang indah. Pelukis Perancis bernama Claude Monet terkenal dengan lukisan bunga teratai. Bunga seroja merupakan bunga yang biasa berada di istana sebagai lambang kesucian.
Pada zaman Mesir kuno, Teratai dan Lotus banyak tumbuh di pinggir sungai Nil. Nymphaea caerulea dan Nymphaea lotus adalah dua spesies yang berasal dari Mesir. Bunga Nymphaea caerulea hanya berumur sehari, mekar di pagi hari dan tenggelam di bawah air di senja hari. Bunga dari Nymphaea lotus mekar pada malam hari dan menguncup di pagi hari. Peninggalan dari kedua jenis bunga Teratai asli Mesir ditemukan di makam Ramses II.
Teratai masih satu suku dengan genus Nuphar yang perbedaannya terletak pada besar daun mahkota. Bunga Teratai memiliki daun mahkota yang lebih besar dari daun kelopak, sedangkan genus Nuphar memiliki daun mahkota yang lebih kecil daripada daun kelopak. Pematangan buah Teratai terjadi di bawah permukaan air, berbeda dengan pematangan buah dari genus Nuphar yang terjadi di atas permukaan air.
Pemeluk agama Budha menganggap bunga ini sebagai lambang kesucian, tercermin dalam berbagai lukisan dan patung yang menggambarkan Sang Budha sedang duduk bersemedi di atas bunga teratai.
Tanaman Obat
Selain sebagai tanaman hias, teratai juga bisa dikonsumsi. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda dan biji bisa dimakan. Selain itu tertai dikenal pula sebagi tanaman obat. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan antara lain diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia; hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung, beri-beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, dan anemia.
Karena banyak manfaatnya, saat ini teratai juga dibudidayakan.Nah, apakah di antara kalian ada yang belum pernah melihat tanaman indah ini?
(ben)
Cernak, 29 Juni 2008
Impian Laura
Oleh Benny Rhamdani
Laura adalah peri kecil yang sangat mencintai tanaman. Karena itulah, Laura sangat senang tinggal di hutan. Namun suatu hari, Laura ketika sedang asyik tidur di atas sehelai daun, ia tertiup angin lalu terjatuh ke atap sebuah bis yang melintasi pinggir hutan.
Laura baru tersadar ketika sampai kota. Dadanya langsung sesak oleh udara kotor kota.
“Huh, tempat apa sih ini? Mengapa udaranya kotor sekali?” gumam Laura sambil terbangun. Dia melihat sekelilingnya yang ramai oleh manusia dan kendaraan.
Laura terbang mencari pohon terdekat. Hup baru saja dia hinggap di dahan pohon kenari. Tiba-tiba dia mendengar suara isakan tangis.
“Siapa yang menangis ya?” tanya Laura.
“Aku …. Pohon yang kamu singgahi.”
Laura baru tahu kalau suara itu berasa dari pohon.
“Mengapa kamu menangis?” tanya Laura.
“Karena aku sakit. Dan aku sudah tak kuat lagi hidup dengan penyakitku,” ucap pohon kenari.
“Mengapa pohon sekuat kamu bisa sakit?” tanya Laura.
“Bagaimana tidak sakit. Lihatlah sekitar kita. Asap kendaraan bermotor sangat banyak. Belum lagi tangan-tangan manusia yang jahil. Coba lihat batangku. Penuh paku. Manusia senang sekali memaku sesuatu di batangku. Mulai dari iklan, kampanye, sampai sekadar iseng,” keluh pohon kenari.
“Iya, ya. Manusia tidak pernah berpikir kalau tubuh mereka yang dipaku,” timpal Laura.
“Bukan cuma itu. Cobalah lihat beberapa saat lagi,” kata pohon kenari.
Laura tak mengerti maksud pohon kenari. Dia kemudian menunggu beberapa saat. Dia kemudian melihat seorang pria dewasa mendekati pohon. Pria itu kemudian dengan santainya membuang air kecil dekat batang pohon itu.
“Hmm, menyebalkan!” kesal pohon kenari setelah pria itu pergi. “Ingin rasanya aku merobohkan tubuhku ke pria tadi. Mengapa dia harus buang air kecil di sini. Padahal, tak jauh dari sini ada toilet untuk umum.”
“Apakah hanya kamu yang bernasib malang seperti ini?” tanya Laura.
“Tidak. Sebagian besar tanaman di kota ini bernasib malang sepertiku,” kata pohon kenari.
“Kalau begitu aku harus berbuat sesuatu,” pikir Laura.
Dia kemudian mendatangi beberapa pohon di kota. Laura menanyakan data beberapa orang kota yang pernah menyakiti pohon-pohon di kota. Malam harinya, Laura mengeluarkan kesaktiannya.
Beberapa manusia diubahnya menggantikan pohon-pohon yang sering disakiti di kota selama beberapa hari. Kebanyakan dari mereka sudah menangis ketika menjadi pohon dalam sehari. Ya menangis karena tak tahan dengan perlakuan yang pernah mereka lakukan. Mereka baru merasakannya ketika menjadi pohon.
“Tolong kembalikan aku jadi manusia lagi. Aku janji tidak akan menyakiti pepohonan lagi,” janji mereka sambil menangis.
Ketika mereka diubah kembali menjadi manusia, kelakuan mereka pun berubah. Mereka mulai menyayangi tanaman yang ada di kota. Bahkan mereka pun mulai mencegah oaring lainnya untuk mengganggu tanaman yang ada.
Laura amat senang dengan perubahan itu. Banyak pohon yang berterima kasih padanya.Orang-orang kota tak lagi merusak tanaman di kota. Jika ada yang melanggar, Laura akan segera mengubahnya menjadi pohon.
Karena makin lama keadaan pepohonan di kota membaik, Laura memutsukan kembali ke hutan.
“Oh, kalau kamu pergi aku khawatir manusia akan kembali berbuat jahat kepada kami,” kata beberapa pohon.
“Aku harap tidak begitu. Tapi kalau pun manusia berbuat jahat lagi, alam pasti akan membalasnya,” kata Laura.
“Maksudmu?” tanya pohon kenari.
“Ya, misalnya saja dengan datangnya bencana seperti banjir atau kekeringan air,” kata Laura.
Pohon-pohon itu mengangguk tanda mengerti.
Laura pun kemudian pamitan. Dia segera kembali ke hutan.
Tapi … suatu pemandangan yang menyesakkan dada menyambut Laura ketika sampai hutan. Pohon-pohon di hutan tampak sedih dan ketakutan.
“Laura, Kaman saja kamu? Di sini kami sangat ketakutan dan sedih. Orang-orang kota masuk ke hutan dan menebangi kami seenaknya. Mereka membawa batang-batang kayu kami ke kota begitu banyak. Entah untuk apa?” keluh pohon-pohon itu.
Laura bersedih. Ia bingung dengan ulah manusia yang serakah. Mengapa banyak sekali manusia yang tidak mau bersahabat dengan pepohonan? Padahal pepohonan sangat mencintai manusia. Ya, Laura berharap suatu hari nanti semua manusia bisa mencintai tanaman.
^-^
Friday, June 20, 2008
Cernak, 22 Juni 2008
Keripik Pisang Salsa
Oleh Benny Rhamdani
“Liburan kali ini ayah berjanji akan mengajak jalan-jalan ke luar kota,” kata Alika.
“Kalau Ayahku akan membelikan aku videogame. Jadi selama liburan nanti aku akan asyik main videogame,” kata Aga.
“Kalau aku sih mau belajar masak,” kata Salsa.
“Belajar masak? Memangnya kamu ibu-ibu?” ledek Alika sambil tertawa.
“Iya nih. Ngapain belajar masak?” Aga ikut bertanya.
“Pokoknya aku mau belajar masak,” kata Salsa.
Sebenarnya Salsa hanya asal ngomong. Dia belum punya rencana liburan yang pasti. Sejak kenaikan harga BBM dan harga-harga lainnya, Salsa tahu orangtuanya semakin sering mengeluh. Apa-apa serba mahal. Bahkan ibunya sempat bingung mencari uang untuk biaya masuk sekolah Muti, adik Salsa yang tahun ini harus masuk sekolah dasar.
Kalau sudah melihat orangtua pusing begitu, mana mungkin tiba-tiba Salsa merengek minta liburan, kan?
Ah, sebenarnya setiap liburan tiba Salsa tidak pernah benar-benar mengisi liburan seperti teman-temannya. Boro-boro ke luar kota seperti Alika, ke luar komplek rumahnya saja jarang. Liburan selama ini lebih banyak diisi di rumah. Kalau tidak membantu ibunya, ya menemani Muti bermain.
Seminggu lalu, ibunya sempat memutuskan untuk bisnis kue kecil-kecilan. Kue kering yang kemudian dijual ke beberapa toko. Ada juga yang pesanan. Nah, dari situlah Salsa kepikiran untuk belajar memasak seperti ibu.
Selama ini, ibu belum mengizinkan Salsa membantu memasak sepenuhnya. Paling Salsa kebagian disuruh-suruh membeli bahan kue yang kurang atau menjaga Muti yang rewel. Terlebih, biasanya Ibu lebih banyak memasak kue-kue untuk jualan itu dari tengah malam sampai subuh. Wuih, Salsa kan lagi ngantuk-ngantuknya.
“Bu, Salsa mau belajar bikin kue ya selama liburan ini, sambil bantu-bantu Ibu,” kata Salsa.
“Boleh. Tapi Ibu kasihan sama Salsa. Ibu kan membuat kuenya tengah malam. Nanti kamu mengantuk,” kata Ibu.
“Ya, Salsa kan liburan. Jadi siangnya bisa istirahat,” kata Salsa.
Tapi belum sempat belajar, sore harinya Salsa melihat Ibu dan Ayah berdiskusi di ruang tengah.
“Keuntungan membuat kue kita sangat kecil. Tidak seimbang dengan waktu dan tenaga yang Ibu habiskan untuk memasaknya,” kata Ayah.
“Habis kue-kue yang Ibu buat banyak juga yang bikin dan jual,” kata Ibu.
“Kalau begitu kitaharus buta yag lainnya,” kata Ayah.
“Iya, tapi apa?” Ibu pusing.
“Bagaimana kalau keripik pisang. Bahannya bisa diambil dari kebun kita,” saran Ayah.
“Tapi keripik pisang juga sudah ada yang jual,” kata Ibu.
“Harus dibuat lain rasanya,” saran Ayah.
“Iya, Ayah. Rasanya harus modern. Harus ada rasa keju, cokelat, brownies, strawberi,” Salsa tak tahan memberi usulan. Saat ini teman-temannya memang lebih suka jajanan aneka rasa seperti itu.
“Wah, ide Salsa hebat!” kata Ayah. “Ayo kita coba dulu beberapa resepnya!”
Ibu akhirnya mulai mengolah keripik pisang anekarasa itu. Mulanya ada beberapa rasa yang kurang enak. Salsa yang diminta mencoba berusaha menjawab apa adanya.
“Ibu, ini keripik pisang kejunya terlalu asin,” kata Salsa.
Ibu kemudian mencoba mengubah resepnya. Sampai akhirnya ditemukan resep yang pas untuk bahan-bahan setiap jenis keripik pisang.
Mereka kemudian memasak beberapa keripik pisang aneka rasa itu. Ketika hari pertama, ibu belum terlalu banyak membuat. Takut kurang laku. Ternyata yang membeli pun tidak terlalu banyak. Sisa keripik pisang yang tidak terjual dibagikan ayah kepada teman-teman ayah di kantor. Salsa juga mengantar beberapa bungkus ke teman-temannya. Ibu kebagian membagi-bagikan beberapa bungkus ke pengajian.
Beberapa hari kemudian, teman-teman Salsa dating ke rumah memesan keripik pisang buatan Ibu. Ada yang memesan keripik pisang keju, ada juga yang rasa cokelat dan stroberi. Begitu juga teman-teman Ayah. Tak kalah banyaknya adalah teman-teman pengajian ibu.
Seminggu kemudian Ibu mulai kewalahan menerima pesanan keripik pisang itu. Orang-orang mulai bertanya nama keripiki pisang itu.
“Namanya Keripik Pisang Salsa!” begitu kata Ibu. Soalnya yang menemukan idenya memang Salsa.
Wah, Salsa bangga sekali. Apalagi kemudian keripik pisang Salsa itu diliput di Koran dan majalah.
Tiga bulan kemudian Ibu punya sebuah toko kue sendiri di tempat yang cukup ramai. Ayah memutuskan berhenti bekerja untuk membantu Ibu memulai bisnisnya.
Tentu saja Salsa, ayah dan Ibu tak akan berhenti menemukan resep baru untuk dijual di toko itu. Salh satu di antaranya adalah membuat aneka rasa pada masakan mpek-mpek yang sudah terkenal itu. Jangan heran ya kalau nanti akan ada mpek-mpek rasa stroberi, keju ataupun cokelat dari toko kue Salsa. Soalnya saat ini Ibu sedang mengolah dulu resepnya.
^_^
HORE, 22 Juni 2008
Liburan Hemat dan Kreatif
Libur telah tiba! Beruntung jika kalian punya tabungan yang cukup untuk libur. Tapi jika orangtua kita sedang pusing dengan kenaikan harga apapun, sebaiknya kita tidak merengek untuk minta mengisi liburan yang mahal. Ya, kita bisa mengisi liburan ini dengan sesuatu yang hemat dan kreatif.
Origami
Salah satu cara mengisi liburan yang hemat adalah belajar membuat origami. Apaan sih origami?
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan.
Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts'ai Lun.
Pembuatan kertas dari potongan kecil tumbuhan dan kain berkualitas rendah meningkatkan produksi kertas. Contoh-contoh awal origami yang berasal daripada Republik Rakyat Tiongkok adalah tongkang Tiongkok dan kotak.
Pada abad ke-6, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab. Pada tahun 610 di masa pemerintahan kaisar wanita Suiko (zaman Asuka), seorang biksu Buddha bernama DonchÅ (Dokyo) yang berasal dari Goguryeo (semenanjung Korea) datang ke Jepang memperkenalkan cara pembuatan kertas dan tinta.
Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi.
Salah satu bentuk origami yang paling mudah adalah membuat kapal terbang kertas,pesawat kertas ialah ialah kapal terbang mainan yang dibuat daripada kertas. Dalam bahasa Jepang disebut kami hikoki (kami=kertas, hikoki=terbang). Kapal terbang kertas adalah terkenal, karena ini adalah reka bentuk yang paling mudah dalam seni membentuk kertas. Bentuk lainnya yang sederhana adalah burung bangau.
Saat ini buku belajar membuat aneka bentuk origami mudah kalian temui di toko buku. Harganya juga tidak mahal, tapi manfaatnya banyak. Untuk membuat origami kalian hanya membutuhkan kertas lipat dan ketekunan. Jika kalian sering berlatih, maka kalian akan semakin mahir. Kalian biasa membuat aneka hiasan dari kertas, dan tentu saja nantinya dapat dijual. Asyik, kan?
Bunga Kering
Apabila seseorang memberi bunga pada hari ulang tahun, janganlah dibuang setelah layu. Kita dapat mengabadikannya dengan mengeringkan bunga tersebut. Kita juga dapat mengeringkan bunga dari halaman.
Cara pengeringan bunga adalah dengan pengeringan klasik oleh udara dan pengeringan tekanan yang bias diselipkan di buku tebal. Bunga yang dapat dikeringkan adalah bunga yang tidak mengandung terlalu banyak air, seperti bunga bogenvil, bunga hortensia, bunga mawar, bunga margerit, bunga chrysantium dll. Bunga dari tanaman berakar bawang biasanya susah dikeringkan, contohnya : gladiol, tulip, lili, jacinthe, dahlia, begonia, dan lainnya.
Pengeringan klasik oleh udara adalah pengeringan yang paling mudah. Dua hari sebelum bunga menjadi layu, segera persiapkan untuk dikeringkan. Jangan menunggu hingga menjadi layu.
Caranya mudah : Ambil sekitar 8 -10 tangkai bunga (varietas yang sama), dan potong tangkai bunga sama panjang (sekitar 30 cm dari bunga). Petik daun daun yang ada di tangkai bagian bawah. Sebaiknya jangan membiarkan terlalu banyak daun, karena daun menyerap zat warna bunga.
Jadikan satu semua tangkai bunga dengan mengikatnya pada bagian bawah dengan tali rapia. Setelah itu gantungkan terbalik (bunga dibawah). Usahakan untuk memilih tempat paling kering di rumah, dan tidak terkena cahaya langsung. Akan lebih baik lagi bila ditempatkan di tempat yang tidak terdapat cahaya sama sekali, karena zat warna bunga akan lebih bertahan.
Untuk bunga yang mempunyai kelopak lemah, kita dapat mengeringkannya dengan cara lain. Siapkan wadah yang lebar dan agak dalam (keranjang bambu / baskom besar). Lapisi dasarnya dengan kertas koran atau kertas penyerap kelembaban (absorbant). Lalu tata kelopak bunga atau bunga diatasnya tanpa menyentuh satu sama lain. Biarkan kering selama beberapa hari di tempat yang tidak terkena cahaya langsung. Setelah kering, kita dapat menempatkannya didalam wadah kaca atau keranjang bambu kecil dan tambahkan beberapa tetes parfum bunga. Hiasan ini dapat dipergunakan sebagai pengharum ruangan atau kamar mandi.
Untuk perawatannya, keringkan bunga tersebut dengan pengering rambut 4 bulan sekali, terutama di daerah yang lembab.
Bukan hanya bunga yang dapat dikeringkan, tapi juga daun daunan, padi, gandum, daun bambu kuning dan bahkan tumbuhan semak yang memiliki bentuk indah. Kita juga dapat mengeringkan apat juga mengeringkan bumbu dan sayuran untuk penambah nilai komposisi bunga anda, seperti : cengkeh, daun salam, potongan melintang jeruk bali, potongan melintang belimbing, biji kedondong atau rambutan, juga jagung
Setelah tanaman kering terkumpul, anda dapat mengkreasikannya dalam banyak cara. Tatalah bunga bunga sesuai dengan selera. Kita bias mencontoh juga dari hiasan bunga yang ada. Kita juga bias menyusun bunga atau daun pada karton sesuai kreatifitas, dan bingkailah dengan kaca.
Di Perancis, terdapat kebiasaan kuno yang indah untuk mengeringkan bunga di kebun, ditata didalam bingkai untuk menyertai puisi yang anda tulis tangan. Nah, berarti kita bias juga menghiasi kartu undangan, kartu lebaran, kartu natal dan lainnya.
Hm, sekarang kalian sudah mengenal dua cara mengisi liburan. Biar lengkap infonya kalian bias melihat di buku-buku panduan atau cari saja di Internet. Percayalah, kalian tidak akan rugi bila mengisi liburan kalian dengan belajar origami dan merangkai bunga kering.
(ben)
Friday, June 13, 2008
Cernak, 15 Juni 2008
Penculikan
Akhir pekan, aku dan Esha sudah mencatat rencana untuk melihat pementasan drama Shirley. Aku diantar Ayah hingga di depan gedung pertunjukan. Ayah dan Ibu tidak bisa ikut menonton karena ada acara sendiri malam ini.
Aku menunggu Esha di lobi gedung. Tak lama kemudian aku melihat Esha datang dengan dua pengawal yang mengikutinya. Oh iya, Esha itu adalah puteri seorang pemimpin kerajaan dari luar negeri. Dia ada di sini karena sekolah.
“Aduh, maaf ya aku agak terlambat. Tadi aku minta para pengawalku tidak ikut. Sampai aku marah-marah. Tapi mereka keberatan,” katanya sambil mendengus kesal.
“Sudahlah tidak apa-apa mereka ikut menonton juga,” kataku.
“Eh, kita ke belakang panggung yuk. Aku ingin melihat persiapan Shiley,” ajak Esha sambil menarikku.
Aku menurutinya berjalan ke samping gedung. Dua petugas keamanan sempat menanyai kami. Ketika kami keluarkan kartu undangan khusus. Mereka mempersilakan kami masuk jalan khusus. Tapi dua pengawal Esha tidak bsia amsuk meskipun mereka sempat memaksa.
Esha akhirnya tersenyum karena bisa lepas dari kawal dua orang bertubuh tegap itu. Kami terus berjalan melewati gang yang sepi. Tiba-tiba ...
“Hupf!”
Mulutku disekap seseorang dari belakang. Paru-paruku jadi sesak. Tubuhku sulit digerakkan.Tapi aku sempat melihat dua orang datang menyekap Esha dan membawanya pergi dari pandanganku.
Esha diculik! Dan orang yang menyekapku embiarkanku tergeletak lemas doi lantai.
Jantungku berdegap keras. Apa yang harus kulakukan sekarang?
Aku langsung berjalan kembali ke luar. Kutemui dua pengawal Esha yang berdiri di lobi.
“Ada beberapa orang yag menculik Esha. Mereka kabur dari pintu belakang,” kataku buru-buru.
Dua pengawal itu langsung mengambil telepon genggam mereka sambil bergerak cepat menghilang dariku.
Aku makin kebingungan. Entah apa yang harus kulakukan. Aku terduduk.
“Farah, apa yang kamu lakukan di sini? Ayo masuk! Pertunjukkan sebentar lagi dimulai. Lho, mana Esha?”
Aku menoleh. Shirley datang mengenakan kostum pementasannya.
“Esha .... tadi ...” Aku bingung antara mengatakan kejadian yang sesungguhnya atau tidak.
Jika aku mengatakan hal sebenarnya, aku takut mengacaukan pertunjukkan pertama Shirley. Dia pasti tidak bisa konsentrasi. Atau bahkan tidak mau ikut pementasan. Oh, aku tidak ingin ini terjadi.
“Sudah, masuk saja dulu. Pasti Esha nanti menyusul,” Shirley menarik tanganku.
“Esha belum tentu menyusul,” kataku akhirnya. “Ah ... dia minta maaf karena tiba-tiba ada urusan mendesak sehingga tidak bisa datang. Kalau sempat dia akan menyusul ...”
“Oh, jadi itu yang membuat mukamu pucat. Takut aku kecewa karena dia tidak bisa datang? Aku tidak apa-apa kok. Nanti biar Esha melihat pertunjukkanku dari rekaman camera video saja.”
Aku hanya mengangguk lalu mencari tempat dudukku di dalam gedung. Tapi karena aku terus memikirkan Esha, pertunjukkan di depanku sama sekali tidak bisa kunikmati.
Oh, mudah-mudahan saja para pengawal itu berhasil mengalahkan para penculik dan menemukan Esha dalam keadaan selamat.
Ketika pementasan berakhir, aku buru-buru menemui Shirley di belalkang panggung.
“Ada yang harus kukatakan padamu, Shirley. Tentang Esha. Dia tidak bisa datang ke sini karena tadi dia diculik,” kataku kemudian.
“Diculik?” Shirley panik bukan main.
Aku segera menelepon Ayah untuk menjemputku. Shirley memberitahu orangtuanya yang mengantar tentang penculikan Esha. Aku pun menceritakan halyang sama kepada Ayah begitu Ayah menjemputku.
“Sebaiknya Farah pulang dan berdoa di rumah supaya semuanya baik-baik saja. Kasus penculikan Esha pasti sudah ditangani pihakyang berwajib,” kata Ayah di dalam mobil.
Namun kata-kata Ayah belum cukup menenangkanku. Aku sama sekali tidak bisa tidur bahkan sampai aku selesai shalat malam. Aku menunggu HP-ku berbunyi dan seseorang meneleponku, mengatakan Esha sudah diselamatkan dari tangan para penculik.
Tapi sampai aku tertidur keinginanku tidak terkabulkan. Justru keesokan paginya, aku mendengar Ayah membangunkanku yang bangun kesiangan.
“Farah, lihat di teve. Ada berita tentang penangkapan penculikan Esha,” seu Ayah.
Aku segera bangun dan mengarahkan mataku ke televisi. Benar saja. Ada berita penangkapan para penculik Esha. Rupanya pihak berwajib berhasil membebaskan Esha dari tangan para penculik.
Aku buru-buru menelepon Shirley. Ternyata Shirley pun baru saja menonton berita itu.
“Syukurlah, Esha selamat. Mudah-mudahan saja dia tidak terluka,” harap Shirley di telepon.
Siang harinya aku baru diizinkan menemui Esha di rumah pamannya. Shirley ikut denganku. Ketika bertemu dengan Esha, aku langsung memeluknya..
“Tenang saja, aku sudah bebas tanpa cedera sedikit pun. Kata pengawal-pengawalku, mereka bisa mengejarnya karena kamu langsung memberitahu apa yang telah terjadi padaku. Kalau saja kamu terlambat semenit, para pengawal itu susah mencari jejak penculikku,” kata Esha.
“Soalnya hanya itu yang bisa kulakukan semalam,” jawabku.
“Shirley, maafin aku ya. Aku tidak bisa melihat pementasan dramamu,” kata Esha kemduian.
“Jangan konyol!Aku yang merasa bersalah karena mengajakmu nonton, akhirnya kamu malah diculik,” ucap Shirley.
“Ah, kalau itu sih aku yang salah. Ya, sekarang aku makin menyadari kalau para pengawal itu memang penting untukku. Mungkin agak mengesalkan. Tapi aku harus memikirkan keselamatanku juga karena aku harus terus sekolah, lalu menjadi dokter untuk negeriku,” ucap Esha.
“Amin!” kataku.
“Ayahku meminta aku menenangkan pikiranku dulu di Zapnaland. Besok aku akan berkhir pekan di Zapnaland. Kalian ingin ikut lagi?”
Aku dan Shirley langsung bersorak girang. Ke Zapnaland lagi? Siapa takut!!!!!? Kalian mau ikut? Gampang kok. Pejamkan mata kalian, lalu sebut Zapnaland tujuh kali.
^_^
Hore 15 Juni 2008
Main Catur Yuk!
Apakah liburan kali ini kalian sudah punya rencana? Jika belum, kalian bisa berlatih menjadi pecatur. Untuk menjadi pemain catur handal, kalian tidak usah mengeluarkan biaya mahal. Apalagi perlengkapan catur terbilang murah. Tentu saja kalian harus mempunyai lawan berlatih.
Catur adalah permainan mental yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian sampai permainan selesai.
Empat
Kata catur diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "empat". Namun kata ini sebenarnya merupakan singkatan dari caturangga yang berarti empat sudut. Di India kuno permainan catur memang dimainkan oleh empat peserta yang berada di empat sudut yang berbeda. Hal ini lain dari permain catur modern di mana pesertanya hanya dua orang saja.
Kemudian kata caturangga ini diserap dalam bahasa Persia menjadi shatranj. Kata chess dalam bahasa Inggris diambil dari bahasa Persia shah.
Ketentuan
Permainan dilangsungkan di atas papan yang terdiri dari 8 lajur dan 8 baris kotak/petak berwarna hitam dan putih (atau terang dan gelap) secara berselang seling. Permainan dimulai dengan 16 buah pada masing-masing pihak, yang disusun berbaris secara khusus pada masing-masing sisi papan catur secara berhadap-hadapan. Satu buah hanya bisa menempati satu petak. Pada bagian terdepan masing-masing barisan - terdapat 8 pion, diikuti di belakangnya dua benteng, dua kuda, dua gajah, satu menteri, serta satu raja.
Sebelum bertanding, pecatur memilih warna buah yang akan ia mainkan. Pemegang buah putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang buah hitam secara bergantian. Tujuan permainan adalah mencapai posisi skak mat. Hal ini bisa terjadi bila Raja terancam dan tidak bisa menyelamatkan diri ke petak lain. Tidak selalu permainan berakhir dengan kekalahan, karena bisa terjadi pula peristiwa seri atau remis di mana kedua belah pihak tidak mampu lagi meneruskan pertandingan karena tidak bisa mencapai skak mat. Peristiwa remis ini bisa terjadi berdasarkan kesepakatan maupun tidak. Salah satu contoh remis yang tidak berdasarkan kesepakatan - tetapi terjadi adalah pada keadaan remis abadi. Keadaan remis yang lain adalah keadaan pat, dimana yang giliran melangkah tidak bisa melangkahkan buah apapun termasuk Raja, tetapi tidak dalam keadaan terancam skak. Dalam pertandingan catur pihak yang menang biasanya mendapatkan nilai 1, yang kalah 0, sedang draw 0.5.
Juara
Seorang pecatur yang telah memenangi berbagai turnamen berhak mendapatkan gelar catur yang sesuai dengan prestasinya. Dalam dunia catur terdapat beberapa macam gelar - Gelar Internasional yaitu Grandmaster (GM), Master Internasional (MI), Master FIDE (MF). Gelar Internasonal dikeluarkan oleh FIDE (Organisasi Catur Dunia). Dan di Indonesia juga dikenal gelar lokal yaitu Master Nasional (MN), Master Percasi (MP). Gelar nasional dikeluarkan oleh PERCASI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia).
Setiap pemain catur mempunyai nilai/skor yang bernama rating catur. Rating catur ini adalah angka yang menggambarkan kekuatan seorang pecatur. Semakin tinggi ratingnya, pemain ini cenderung semakin kuat. Daripada gelar, rating lebih efektif menggambarkan kekuatan seorang pecatur. Rating ini didapat dari kemenangan-kemenangan pecatur dalam pertandingan resmi. Bila seorang pecatur menang dengan pecatur yang lebih kuat, dia mendapatkan rating yang lebih banyak. Jika dia kalah, ratingnya akan dikurangi sesuai rumus yang ada. FIDE mengeluarkan daftar rating yang bernama ELO Rating untuk pecatur internasional setiap 3 bulan sekali. Sedang PERCASI mengeluarkan Daftar Rating Nasional (DRN) setiap 6 bulan sekali (setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli).
Catur Cina
Xiangqi merupakan permainan dari Tiongkok yang dimainkan oleh dua orang dan termasuk dalam permainan papan berstrategi sekelompok dengan catur.
Permainan ini menggunakan bidak-bidak, mirip dengan catur. Terdapat bidak raja, patih, gajah, kuda, benteng, dan prajurit. Bidak raja dalam catur Tiongkok hanya bisa dijalankan di empat kotak, konon sesuai dengan fungsi raja yang tidak boleh keluar di lingkungan istana. Bidak gajah dijalankan di kotak empat miring dan tidak menyeberang ke daerah lawan. Bidak kuda, benteng, dan prajurit langkahnya hampir sama dengan catur biasa.
Ada sedikit keunikan dalam permainan ini adalah adanya bidak Meriam, yang memiliki gerak mirip dengan bidak benteng, namun jika hendak menyerang bidak ini harus melompati satu bidak lain, baik bidak musuh maupun bidak kawan.
Catur Jepang
Shogi atau catur Jepang merupakan permainan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang diatas papan berukuran 9x9 dan termasuk dalam permainan papan berstrategi sekelompok dengan catur.
Biji catur shogi berbentuk kotak lancip dan salah satu sisinya berbentuk oval dan diatasnya terdapat tulisan jepang. kedua pemain dibedakan seperti catur barat, hitam dan putih (jepang: sente & gote). Perbedaan utama pada shogi dibanding catur lainnya adalah adanya "promosi naik pangkat", maksudnya jika salah satu biji catur berada di salahsatu kotak pada 3 baris paling belakang wilayah musuh maka biji catur tersebut akan berubah, sebagai contoh biji benteng dapat di promosikan menjadi biji naga.
(ben)
gbr1. catur cina
gbr2. catur jepang
gbr3. catur yang kita kenal
Friday, June 06, 2008
CERNAK, 8 Juni 2008
Pelajaran Buatku
Oleh Benny Rhamdani
Sejak kenaikan harga BBM ada saja yang membatasi kesenanganku. Segalanya berubah jadi tak nyaman. Apalagi Mama dan Papa membuat aturan yang membuatku mengada-ada. Bukan hanya Mama dan Papa, tapi juga Kak Rani dan Kak Indra.
“Fajar, jangan main game melulu. Boros listrik. Kita harus hemat listrik. Matikan teve dan game-nya,” kata Kak Indra saat aku asyik bermain game.
“Fajar, lampu kamarnya jangan dinyalakan terus. Kalau sudah siang ya matikan. Kalau mau tidur nyalakan lampu tidurnya saja. Kita semua sudah berjanji untuk hidup lebih hemat, kan?” kata Kak Rani tak kalah cerewet.
Aturan dari Mama lebih banyak lagi. Aku tidak boleh berlama-lama di kamar mandi, apalagi sampai menghabiskan air setengah bak mandi. Aku juga tidak boleh setiap hari mencuci sepedaku dengan air bersih. Pokoknya yang berurusan dengan hemat air, Mama paling cerewet.
Aturan dari Papa tak banyak. Papa hanya meminta aku tidak terlalu lama menggunakan telepon. Semua isi rumah sama-sama harus berhemat karena gaji Papa belum naik. Sementara uang belanja Mama harus naik, uang transport kami semua juga naik.
“Daripada banyak main game, mendingan baca buku. Membaca buku itu bikin kita tahu banyak hal,” kata Kak Indra.
“Tapi aku bukan kutu buku kayak Kak Indra. Lagipula, aku nanti takut berkacamata tebal kayak Kak Indra,” jawabku.
“Kak Indra berkacamata bukan karena membaca buku. Tapi karena kebiasaan Kak Indra yang kurang baik saat membaca dulunya. Membaca sambil tidur-tiduran. Ya, kalau Kak Indra tahu dari dulu, Kak Indra juga tidak akan membaca sambil tidur-tiduran,” kata Kak Indra.
“Ya, sama saja,” kataku sambil meninggalkan Kak Indra.
Tadinya aku berniat bersepeda ke luar rumah. Tapi sejam lalu baru saja hujan lebat. Jalanan pasti becek. Nanti sepedaku kotor. Artinya aku harus membersihkannya. Dan bila aku mencuci sepedaku dengan air bersih, pasti Mama ngomel lagi.
“Harusnya tadi kamu tampung air hujan di pancuran buat mencuci sepeda,” begitu pasti nanti kata Mama.
Padahal aku lupa tadi menampung air hujan di cucuran atap.
Aku terus berjalan menyusuri jalan komplek hingga keluar komplek. Aku akhirnya menuju rental penyewaan game. Aku tidak membawa uang. Jadi aku hanya duduk saja di dekat meja kasir sambil melihat anak-anak yang sedang bermain game.
Penajaga kasir di rental itu namanya Anto. Dia temanku di klub sepakbola. Umurnya dua tahun lebih tua dariku. Tapi dia tak tampak seperti lebih tua dariku karena tubuhku yang besar, sedangkan dia kecil. Mungkin dia sekarang harusnya sudah kelas dua SMP. Tapi aku tahu dia tidak sekolah lagi.
“Bapakku sakit-sakitan tidak bisa cari uang lagi. Ibuku jadi buruh cuci, uangnya hanya cukup untuk makan kami. Syukur kalau ada uang lebih bisa buat beli obat,” kata Anto.
Karena itulah Anto di rental ini sebagai kasir sekaligus penjaga rental di siang hari. Katanya sih, gajinya tidak besar, tapi dia ingin menabung gajinya untuk melanjutkan sekolah.
“Fajar, mukamu kok kelihatan lesu begitu?” tanya Anto saat aku mendekat.
“Aku lagi kesal sama peraturan di rumah. Ini dilarang, itu dilarang. Alasannya harus hemat listrik, hemat air, hemat energi,” jawabku.
“Tapi kan kamu tidak dilarang sekolah. Jadi harusnya kamu bersyukur,” kata Anto.
“Aku lebih suka kayak kamu. Bisa cari uang sendiri dari kecil. Jadi mau apa-apa pakai uang sendiri,” kataku.
“Ah, jangan begitu. Uangku tidak banyak. Enakan juga sekolah, nanti kalau sekolahnya tinggi dan selesai baru cari uang. Pasti jumlahnya lebih banyak,” kata Anto.
“Iya, tapi banyak aturannya,” protesku.
“Memangnya bekerja tidak pakai aturan? Aku bekerja di sini juga banyak larangannya. Aku dilarang meninggalkan rental seenaknya. Kadang mau ke kamar kecil saja kalau lagi ramai, aku tidak bisa lakukan. Aku juga tidak bisa bolos kerja,” kata Anto. Aku langsung bersungut. Sebal juga karena Anto tidak mendukungku.
“Sudahlah, Fajar, jangan cemberut. Mukamu jadi jelek. Main game saj sana. Di nomor sembilan kosong tuh!” kata Anto.
“Aku tidak bawa uang. Memangnya boleh utang?” tanyaku.
“Sudah main saja sana gratis. Tapi nanti kalau ada tamu yang mau main, kamu berhentidulu,” kata Anto.
“Nanti boss kamu marah,” tolakku.
“Bossku baru datang sore nanti. Sudah main sana!” kata Anto.
Aku pun bermain game meskipun tidak enak hati. Tapi lebih tidak enak hati lagi menolak kebaikannya.
Selama satu jam aku bermain gratis. Aku berhenti ketika ada anak yang ingin bermain game. Kemudian aku menemai Anto menjaga rental. Karena Anto pandai menghibur dengan cerita-cerita lucunya, rasa kesalku jadi hilang. Saat azan ashar berkumandang aku melangkah pulang.
Keesokan harinya sepulang sekolah aku menemui Kak Indra.
“Kak Indra, punya buku-buku bacaan yang bisa dipinjam nggak?” tanyaku.
“Wah tumben nanyain buku. Jangan-jangan sebentar lagi hujan salju,” ledek Kak Indra.
“Bukan buatku. Anto yang jaga rental kemaren tanya, apa boleh pinjam buku buat bacaan saat menjaga rental atau di rumahnya,” kataku.
“Oh, Anto teman main sepbakbolamu itu. Ya, ambil saja yang dikardus itu. Itu novel dan beberapa buku bacaan petualangan yang asyik. Itu koleksi lama. Tadinya mau Kak Indra sumbangin ke perpustakaan kampong. Tapi kalau Anto suka membaca, lebih baik kasih ke dia saja,” kata Kak Indra.
Aku langsung membawa kardus itu. Lumayan banyak juga. Aku membawanya dengan sepeda ke rental tempat Anto bekerja. Untung hari tidak hujan.
Begitu sampai sdi depan rental aku melihat ke meja kasir bukan Anto yang bekerja, tapi pemilik rental.
“Pak Kadir, Anto tidak masuk?” tanyaku.
“Tadi dia buru-buru sekali pulang,” kata Pak Kadir.
“Kenapa, Pak?” aku mencemaskan keadaan ayah Anto yang sakit-sakitan.
“Enggak tahu. Katanya ada masalah ramie-rame di kampungnya,” jawab Pak Kadir sambil sibuk meladeni penyewa game yang mau membayar.
Aku segera meraih sepedaku dan mengayuhnya ke perkampungan Anto tinggal. Letaknya lumayan jauh. Tapi dengan sepeda dan memotong jalan aku bisa menmpuhnay dengan cepat.
Aku kaget ketika sampai perkampungan itu. Di depanku, aku melihat ebberapa petuigas berseragam mengusir warga. Jumlah petugas itu banyak sekali. Lalu ada kendaraan besar buldoser berjalan di antara rumah-rumah kayu. Sebagian sudah roboh kena lindas.
Beberapa warga kampong kulihat marah, menangis dan kesal. Ada juga yang membawa karton bertuliskan: JANGAN GUSUR RUMAH KAMI.
Setelah mencari-cari, akhirnya aku menemukan Anto di antara kerumanan warga. Dia berdiri mematung bersama keluarganya di antara tumpukkan barang-barang yang tak seberapa mahal.
“Anto, kamu tidak apa-apa, kan? Rumah kamu kena gusur? Bagimana kamu tinggal?” tanyaku bingung.
Anto menggeleng pelan. “Kami baik-baik saja. Sudah biasa kami digusur. Ini yang kelima kalinya rumah kami digusur ….”
Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Airmataku jatuh karena sedih.
Tes.
*******
HORE, 8 Juni 2007
Pedang dari Masa ke Masa
“Aku seorang kapiten. Mempunyai pedang panjang …”
Kalian tahu lagu itu? Hm, lagu itu meceritakan tentang kegagahan seorang kapiten yang mempunyai pedang panjang. Meskipun demikian, pedang bukan hanya dimiliki oleh seorang kapiten, tapi banyak orang. Nah, sekarang kita kenal lebih jauh tentang pedang, yuk!
Pedang adalah senjata tajam yang memiliki bilah panjang. Pedang dapat memiliki dua sisi tajam atau hanya satu sisi tajam saja. Di beberapa kebudayaan jika dibandingkan senjata lainnya pedang biasanya memiliki prestise lebih atau paling tinggi.
Pedang memiliki dua bagian, yakni bilah dan gagang. Bilah pedang biasanya dibuat dari logam keras seperti besi atau baja. Meski begitu terdapat pedang dari emas yang digunakan sebagai hiasan saja. Untuk latihan biasanya pedang kayu yang digunakan, meski pedang dari kayu keras masih berbahaya. Senjata serupa pedang dan tombak yang menggunakan bilah kayu keras digunakan oleh suku-suku asli amerika tengah dan selatan yang pada saat kolonisasi Eropa belum mengenal logam.
Gagang pedang adalah bagian untuk memegang pedang. Pada beberapa jenis pedang gagangnya memiliki penahan di atas dan di bagian bawahnya, penahan bagian atas biasanya untuk menahan tangan ketika melakukan serangan.
Sejarah Pedang
Manusia telah membuat dan menggunakan senjata berpedang dari mulai zaman perunggu.. Pedang berukuran lebih dari 1,5 meter. Bagian gagang pedang pada mulanya memungkinkan cengkraman yang kuat, dan mencegah kemungkinan tangan terpeleset ketika melakukan tusukan kearah sasaran.
Pedang zaman perunggu pertama kali mucul dengan bentuk seperti daun di sekitar laut tengah dan laut hitam, dan di Mesoppotamia. Pedang dari zaman perunggu nordic sekitar 1400 SM menunjukkan karakteristik pola spiral. Produksi pedang di china dimulai dari zaman Dinasti Shang.
Pedang besi mengalami kenaikan penggunaan pada abad 13 SM. Bangsa Hittie, Myceania, Yunani, dan Proto-Celtic Halstatt memiliki kebudayaan yang memiliki kaitan dengan penggunaan awal pedang besi. Besi memiliki kelebihan dalam produksi massal dengan ketersediaan bahan baku yang banyak. Pedang besi pada masa awal tidak bisa dibandingkan dengan pedang baja masa sekarang; lebih lunak dan rapuh, ini bahkan lebih jelek daripada pedang perunggu yang bagus kualitasnya, tetapi dengan produksi yang lebih mudah, ketersediaan bahan baku membuat seluruh pasukan dapat menggunakan senjata logam, walaupun pasukan mesir pada zaman perunggu sudah melengkapi pasukkannya dengan senjata perunggu.
Kemudian para penempa mempelajari bahwa menambahkan sejumlah karbon (dimasukkan pada saat peleburan dalam bentuk bebatuan) kedalam besi, mereka dapat membuat logam yang lebih baik (sekarang dikenal dengan sebutan "besi baja").
Ketika memasuki zaman klasik, bagi bangsa Parthia dan Sassanid di Iran, pedang besi sudah menjadi umum. Xiphos dari Yunani dan Gladius dari Romawi adalah contoh sejenis, memiliki panjang 60-70 cm. Kekaisaran Roma akhir memprkenalkan Spatha yang lebih panjang (istilah untuk pemakainya, spatharius, menjadi pangkat kerajaan di Konstantinopel), dan mulai saat itu, istilah "pedang panjang" dialamatkan pada pedang yang termasuk panjang dalam periode ini.
Pedang baja China muncul pada masa abad ke 3 SM Dinasti Qin. Dao dari china adalah pedang bermata satu, terkadang diterjemahkan sebagai sabre atau broadsword, dan Jian bermata dua.
Zaman Pertengahan Akhir dan Renaissance
Dari sekitar tahun 1300, dengan semakin tebal dan bagus produksi zirah, desain pedang terus berevolusi dengan cepat. Transisi utamanya ialah perpanjangan gagang pedang, memungkinkan penggunaan dua tangan, dan mata pedang yang lebih panjang.
Pada 1400 pedang seperti ini dinamai dengan Langes Schwert ( longsword ) atau pedang panjang atau spadone, telah umum, dan beberapa Fechtbucher pada abad 15 dan 16 menawarkan bagaimana menggunakan pedang tersebut. Varian lain adalah pedang penusuk zirah dengan tipe estoc. Pedang panjang terkenal dengan jangkauan ekstrim dan kemuampuan memotong serta menusuknya.
Tipe estoc menjadi terkenal karena kemampuannya untuk menembus gap antara pelat zirah. Pegangannya terkadang dilapisi dengan kabel atau kulit binatang untuk membuat pegangan yang lebih mantap dan membuatnya lebih sulit dijatuhkan dari si pengguna pedang.
Pada abad ke 16, Doppelhander (disebut Zweihander sekarang) membuat tren peningkatan ukuran dari pedang, dan zaman moderen kembali kepada desain pedang yang ringkas dan ringan dengan penggunaan satu tangan.
Pedang di zaman ini menjadi senjata paling personal, paling prestisius, dan paling mematikan untuk pertempuran jarak dekat, tetapi ditolak dalam penggunaannya oleh militer karena pergantian teknologi peperangan. Bagaimanapun, pedang tetap menjadi peran kunci dalam beladiri sipil.
Rapier merupakan evolusi dari espada ropera dari Spanyol sekitar abad ke i6. Baik rapier maupun schiavona dari italia mengubah bentuk crossguar menjadi seperti keranjang untuk perlindungan bagian tangan. Selama abad ke 17 dan 18, pedang pendek yang lebih ringkas menjadi bagian esensial dari fashion di negara-negara eropa dan dunia baru, dan orang terkaya dan pejabat militer memilikinya. Baik pedang pendek maupun Rapier menjadi populer sebagai pedang eropa untuk berduel hingga abad ke 18.
Jarang Digunakan
Setelah pemakaian pedang ketinggalan zaman, tongkat bantu berjalan menjadi bagian dari pakaian gentelman. Beberapa contohnya ialah pedang tongkat yang memasukkan mata pedang kedalam tongkat untuk menyamarkannya. beladiri la canne dikembangkan untuk bertarung menggunakan tongkat ini dan sekarang berevolusi menjadi olahraga.
Setelah masa penggunaanya telah usai, pedang telah menjadi alat pertahanan diri dibandingkan menjadi perangkat persenjataan di medan perang setelah zaman moderen. Bahkan sebilah pedang telah berkurang penggunaanya setelah abad 19, karena kalah praktis dengan senjata api..
Pedang masih digunakan, namun hanya sebatas pada pejabat militer dan seragam upacara kemiliteran saja, walaupun kebanyakan tentara menggunakan kavaleri berat sebelum PD II. Seperti kavaleri inggris yang sudah mendesain unit pedang kavaleri baru, tetapi diganti menjadi kavaleri lapis baja pada masa akhir 1938. Tetapi peperangan menggunakan kavaleri dan pedang masih terjadi di era PD II, ketika tentara Jepang bertempur melawan penduduk pasifik, para penduduk itu masih menggunakan pedang. Tetapi pasukan jepang dengan senjata moderen dengan mudah menundukkan para prajurit berpedang itu.
Golok
Peadang bermata ganda banyak digunakan di Tiongkok, Mediterania, dan Skandinavia. Pedang jenis ini memiliki kemampuan sama baiknya untuk menebas dan menusuk. Berikut daftar nama-nama pedang bermata ganda: Gladius, Jian/Kiam, Spatha, Rapier, Urumi/Chuttuva dan Xiphos
Pedang bermata tunggal biasanya adalah pedang yang dimaksimalkan untuk fungsi tebasan. Oleh karenanya Xenophon (Prajurit dan sejarawan Yunani kuno) menyarankan kavaleri untuk menggunakan peadang jenis ini (Makhaira) dibandingkan Xiphos.
Pedang bermata tunggal biasanya mempunyai lengkungan, biasanya ke belakang(sisi tajam berada di luar lengkungan), walau ada yang lurus atau memiliki lengkungan ke depan(sisi tajam berada di dalam lengkungan). Kegunaan lengkungan adalah untuk memperlebar lukaan akibat tebasan. Berikut nama-nama pedang bermata tunggal: Bolo, Clurit, Dao, Golok, Kampilan, Katana, Kilij, Kopis, Machete, Makhaira, Mandau, Parang, Saber dan Scramasax
Jika kalian sudah nonton film Narnia, Lord of The Ring ataupun film fantasi lainnya, kalian akan mengenal beberapa jenis pedang yang disebutkan di atas.
(ben)
Subscribe to:
Posts (Atom)