Kupu-Kupu Di Dalam Botol
Widi terjaga di tempat tidurnya. Dia baru saja mimpi indah, memenangkan pertandingan menari dalam kompetisi antarsekolah. Widi bersiap-siap menerima piala ketika alarm berbunyi. Begitu keras hingga dia terjaga.
Widi agak kecewa ketika bangun. Dia berlari langsung ke meja belajar nya. Di sana terdapat satu botol bekas selai berisi seekor kupu-kupu kecil berwarna-warni. Betapa sulit Widi menangkapnya. Kupu-kupu itu terbang terus menjauh darinya. Apalagi Widi menangkap tanpa jaring. Tapi akhirnya berhasil. Kalau tidak dia tidak bisa ikut proyek biologi di sekolah.
Proyek biologi tersebut adalah setiap siswa diminta membuat penelitian tentang mahluk hidup . Kebanyakan teman-teman sekelasnya hanya menyaln dari buku dan internet. Tapi Widi ingin melakukan sesuatu yang berbeda. Dia akan menyajikan makhluk hidup - kupu-kupu.
Widi menyukai warna yang berbeda pada sayap kupu-kupu. Merah, hijau dan biru. Betapa indahnya saat sayap itu mengepak. Widi telah membuat beberapa lubang di tutup botol agar ada aliran udara, dan ditambahkan daun agar kupu-kupu menggigitnya. Widi mungkin telah memenjarakan makhluk itu, tapi dia tidak mau tahu.
Karena semangat menampilkan tugasnya kepada guru biologi, Widi berpakaian buru-buru, dan berangkat ke sekolah. Jarak dari rumah ke sekolah cukup berjalan kaki. Dia mengambil jalan pintas melalui halaman belakang rumah Tante Sinta. Angin sangat menyenangkan karena hujan pada malam sebelumnya. Taman bunga semerbak harum melati. Widi melirik botolnya, kemudian tersenyum pada kupu-kupu yang berkibar sayapnya.
Ketika ia sampai di sekolah, gerbang belum sepenuhnya terbuka. Baru kali ini Widi datang sangat awal ke sekolah. Seorang anak perempuan bermain basket di lapangan. Biasanya Widi bergabung di lapangan tanpa berpikir dua kali. Tapi hari ini, dia berjalan langsung ke kelasnya. Dia membuka jendela dekat bangkunya dan menyimpan botol di ambang jendela.
Sinar emas matahari mengalir melalui kaca menerpa sayap lembut kupu-kupu. Kupu-kupu Widi tampak cantik. Dalam beberapa menit, bangku sekitar Widi dikerubuti teman-temannya. Kelas biologi jadi sangat menyanangkan. Bu guru sangat senang dengan inisiatif dan meminta semua orang di kelas untuk berterima kasih kepada Widi. Karena Widi telah memungkinkan mereka untuk mempelajari kupu-kupu dengan baik. Widi merasa seperti bintang karena diperlakukan seperti selebritis.
Pulang sekolah, ia kembali mengambil rute favorit melalui kebun Tante Sinha. Dalam botol, kupu-kupu masih bergetar sayapnya penuh semangat. Kebahagiaan hari ini membuat Widi tidur nyenyak lebih awal pada malamnya.
Widi terbangun sekitar tengah malam tiba-tiba. Dia pergi ke meja belajar dan menepuk tutup botol. Kupu-kupu tak bergerak. Widi mengira kupu-kupu itu tidur. Ia mengguncang botol beberapa kali, tetapi tetap tidak ada gerakan sedikit pun. Widi takut. Dia menuangkan sedikit air dari gelas di meja ke dalam botol.
Air membantu kupu-kupu menggigil sedikit. Widi menghela napas lega. Sambil duduk di tempat tidurnya, ia menatap botol untuk waktu yang lama.
Setelah beberapa saat Widi bangkit, memegang botol erat di tangannya, lari ke luar. Udara begitu segar dan sejuk. Dia pergi ke halaman belakang rumahnya, dengan cepat membuka tutup botol. Kupu-kupu mulai bergerak, tetapi perlahan-lahan, seakan terbangun dari tidur. Ini bertengger sendiri di pinggir botol dan mengepakkan sayap. Ini menunggu di sana untuk waktu yang lama. Widi juga menunggu.
Tiba-tiba itu mulai sayapnya mengepak. Untuk Widi, suara kecil kepakan sayap adalah musik. Tiba-tiba ada bunyi gedebuk keras di belakangnya, Widi menoleh. Sebuah kelapa jatuh dari pohon. Ketika Widi melihat botol lagi, ia menemukan kupu-kupunya telah pergi.
Widi duduk menatap botol kosong untuk sementara waktu. Sedih hati Widi. Tapi ia kemudian merasa senang karena ia telah mengiirim kupu-kupu itu kembali ke tempatnya …. Yakni alam.
(ben)
No comments:
Post a Comment