Ayo Menulis Surat!
Tahukah teman-teman bahwa 9 Oktober adalah Hari Surat
Menyurat Internasional? Wuah, memangnya
di era Internet masih ada yang
menulis surat? Tentu saja masih.
Surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh
suatu pihak kepada pihak lain. Fungsinya mencakup lima hal: sarana
pemberitahuan, permintaan, buah pikiran, dan gagasan; alat bukti tertulis; alat
pengingat; bukti historis; dan pedoman kerja. Pada umumnya, dibutuhkan perangko
dan amplop sebagai alat ganti bayar jasa
pengiriman. Semakin jauh tujuan pengiriman surat maka nilai yang tercantum di
perangko harus semakin besar juga.
Surat-menyurat dahulu adalah kegiatan yang erat kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari. Memberitakan kabar gembira, menyampaikan kabar
duka, bahkan menyampaikan perasaan suka terhadap seseorang dapat
dilakukan di atas kertas dengan komunikasi tertulis. Dengan surat, kita bisa
berkomunikasi tampa terhalang jarak yang jauh. Kita dapat berkelana dari satu
daerah ke daerah lain, bahkan mengelilingi dunia bertukar informasi dengan
menceritakan ragam budaya, peninggalan sejarah, atau pesona alam masing-masing
daerah atau negara.
Hal-hal menarik lainnya bisa ditulis apalagi disertai
kiriman kartu pos bergambar sekaligus sebagai promosi pariwisata. Namun
sekarang seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat tampaknya
kegiatan ini sudah jarang dilakukan terutama di kalangan muda, surat dengan
kumunikasi tertulis di atas kertas sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke
surat elektronik dan handphone dengan SMSnya. Tapi, bagaimanapun surat dengan
komunikasi tertulis di atas kertas tidak bisa disamakan dengan surat elektronik
dan SMS, menulis surat diatas kertas merupakan seni, seni yang didalamnya dapat
menggambarkan perasaan, watak, dan karakteristik orang yang menulisnya.
Susunan kata-kata, pola bahasa, dan karakteristik bentuk
tulisan adalah ekspresi perasaan dan gambaran umun seseorang yang dapat
dirasakan orang yang membacanya. Jadi dalam rangka memperingati hari
surat-menyurat internasional apa salahnya kita menyempatkan waktu untuk menulis
surat kepada siapa saja orang kalian cintai, sayangi, bahkan orang kalian benci
sekalipun untuk menyampaikan kata-kata, perasaan, dan ekspresi kepada meraka.
Manfaat Menulis Surat
Pekan Surat Menyurat Internasional (PSMI) atau Internasional
Letter Writing Week. Ide ini muncul pertama kali pada kongres UPU (Universal
Postal Union atau Uni Pos Sedunia) di
Ottawa Kanada tahun 1957. Indonesia sebagai bagian dari dunia ikut ambil bagian
dalam menyelenggarakan PSMI yang berlangsung selama dua minggu setiap tahun
yaitu 8-12 Oktober sejak 1958. Untuk menyambut hari UPU (Universal Postal Union
atau Uni Pos Sedunia) 9 Oktober dan untuk memperat persahabatan dengan sesama
di seluruh dunia, maka tiap administrasi pos yang menjadi anggota UPU
menyelenggarakan Pekan Surat Menyurat Internasional (PSMI) atau Internasional
Letter Writing Week.
Menulis surat pribadi memiliki banyak manfaat. Dengan menuis surat kita bisa engekspresikan berbagai perasaan. Bukan
hanya puisi, cerpen, naskah drama, dan buku harian, melainkan surat pribadi pun
dapat menjadi media untuk
mengekspresikan berbagai perasaan, bahkan seseorang dapat
mengungkapkannya secara jujur, seperti permasalahan pribadi. Seseorang akan
lebih mudah mencurahkan isi hatinya melalui media tulisan daripada lisan karena
dengan media tulis, seseorang dapat menata hati dan kalimatnya sebelum ditulis.
Tentu saja surat dapat menjadi duta/wakil dari pribadi
seseorang, yaitu pesan pribadimu dapat diterima oleh orang yang kamu tuju
walaupun dalam jarak yang cukup jauh dan
dapat menjadi alat untuk mempererat tali persaudaraan. Oleh karena itu,
bahasa yang digunakan dalam surat pribadi dapat menunjukkan kepribadian
seseorang yang menulisnya.
Melalui surat pribadi, kamu dapat menyampaikan gagasan yang
banyak dan bebas tanpa batas. Surat pribadi dapat menjadi sarana awal dalam
latihan menulis, terutama dalam mengembangkan kreativitas menulis. Dengan
latihan ini, secara tidak sadar, kita pun akan melalui tahap latihan
mengungkapkan perasaan dari hati secara jujur.
Kita bayangkan saja, seandainya Ibu Kartini tidak menulis
surat kepada kawannya di Belanda. Tentunya kita tidak pernah tahu pemikiran Ibu
Kartini, dan mungkin Ibu Kartini tidak akan dikenal sebagi tokoh emansipasi
wanita di Indonesia.
Pada awalnya, surat berisikan dokumen-dokumen pemerintah
yang biasa dikirimkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kuda ataupun
kereta kuda. Sistem pengiriman pos di dunia dimulai di Mesir sekitar tahun 2000
SM. Di Mesir, di mana pertukaran kebudayaan dengan Babilonia terjadi, pembungkus surat atau amplop bisa
berupa kain, kulit binatang, atau beberapa bagian sayuran. Mereka juga
membungkus pesan mereka menggunakan lapisan tipis dari tanah liat yang dibakar.
Sedangkan kekaisaran Persia di bawah kekuasaan Cyrus sekitar tahun 600 SM
menggunakan sistem pengiriman pesan.
Pengendara kuda (Chapar) akan berhenti di titik-titik pos tertentu
(Chapar-Khaneh). Di sini, pengendara kuda akan mengganti kudanya dengan yang
baru untuk mendapatkan kecepatan maksimum dalam pengiriman pesan. Sistem ini
disebut dengan angariae.
Sekarang teknologi
makin maju. Surat elektronik sudah menggantikan surat menggunakan amplop
dan prangko. Tapi sekali-kali, kita bisa juga lho mengirim surat ke kantor pos.
Kita akan mengalami pengalaman berbeda. Aapalagi saat kita menerima surat
balasan. Ayo, kita kirim surat kepada orang yang kita sayangi nun jauh di sana.
(ben/net)
No comments:
Post a Comment