Jago Makan Pakai Sumpit
Kalian suka memakai sumpit untuk makan? Ternyata nggak mudah ya. Tapi nggak sedikit lho yang jago makan menggunakan sumpit. Eh, sumpit itu berasal dari mana ya?
Sumpit adalah alat makan yang berasal dari Asia Timur, berbentuk dua batang kayu sama panjang yang dipegang di antara jari-jari salah satu tangan. Sumpit digunakan untuk menjepit dan memindahkan makanan dari wadah, dari piring satu ke piring lain atau memasukkan makanan ke dalam mulut. Sumpit bisa dibuat dari bahan seperti bambu, logam, gading dan plastik yang permukaannya sudah dihaluskan atau dilapis dengan bahan pelapis seperti pernis atau cat supaya tidak melukai mulut dan terlihat bagus.
Kualitas bahan dan bentuk sumpit bisa bermacam-macam, tapi
sumpit umumnya terdiri dari sepasang tongkat pendek dan lurus yang mempunyai
panjang yang sama. Di bagian pangkal sumpit kadang-kadang diberi hiasan dengan
motif dekorasi atau gambar yang menarik agar pasangan sumpit tidak saling
tertukar. Hiasan pada pangkal sumpit juga berfungsi sebagai pembeda bagian
pangkal dengan bagian ujung sumpit. Bagian ujung sumpit digunakan untuk
menjepit makanan sewaktu jari-jari tangan memegang bagian pangkal sumpit.
Sumpit di Berbagai Negara
Panjang sumpit berbeda-beda bergantung pada negara asal
sumpit. Sumpit dari Tiongkok biasanya lebih panjang dari sumpit Korea atau
Jepang, dengan diameter bagian pangkal dan bagian ujung yang hampir sama.
Bagian ujung sumpit tidak dibuat runcing agar tidak digunakan untuk menusuk
makanan. Batang sumpit dari Tiongkok lebih berbentuk segi empat panjang supaya
tidak mudah tergelincir dari meja. Plastik merupakan bahan pembuat sumpit yang
populer di Tiongkok.
Sumpit Korea umumnya terbuat dari bahan logam dan lebih
ceper dibandingkan sumpit dari Jepang dan Tiongkok. Sumpit dari Jepang sebagian
besar terbuat dari kayu, lebih pendek dibandingan sumpit dari Korea atau
Tiongkok dan mempunyai ujung sumpit yang langsing. Bagian ujung yang sangat
langsing pada sumpit Jepang dimaksudkan untuk mengangkat tulang dari daging
sewaktu orang Jepang makan ikan. Bagian ujung sumpit ada kalanya dibuat berulir
agar makanan yang dijepit tidak jatuh.
Bambu dan kayu merupakan bahan pembuat sumpit sekali pakai
yang banyak disediakan di restoran termasuk restoran-restoran di Indonesia.
Waribashi adalah sebutan untuk sumpit sekali pakai asal Jepang berbentuk
sepotong kayu ringan yang diberi belahan di tengahnya tapi tidak dibelah sampai
putus. Pemakai bisa membelah sendiri waribashi menjadi sepasang sumpit yang
siap digunakan. Waribashi biasanya disediakan di restoran Jepang atau
disisipkan sewaktu membeli paket makanan yang disebut bentÅ.
Di beberapa negara Asia Timur, sumpit yang panjangnya
sekitar satu setengah kali sumpit untuk makan dipakai untuk memasak di dapur.
Sumpit dapur digunakan untuk pekerjaan menumis dan menggoreng di dalam minyak
yang banyak. Tempura digoreng dengan menggunakan sumpit dapur tebal dari kayu
atau bahan logam.
Sumpit diciptakan bangsa Tiongkok dan sudah dikenal di
Tiongkok sejak 3.000 hingga 5.000 tahun yang lalu. Di dalam masyarakat
Tionghoa, makan bersama dianggap sebagai sarana mempererat tali persaudaraan
dan kesempatan berkumpul dengan sanak keluarga dan teman-teman, sehingga
penggunaan alat makan yang tajam harus dihindari.
Cara Memegang Sumpit
Sumpit bisa dipegang dengan tangan kiri atau tangan kanan
tergantung pada kebiasaan orang. Batang sumpit
pertama dipegang seperti memegang pensil yang dijepit di antara ibu jari,
telunjuk, dan jari tengah. Batang sumpit
kedua diletakkan di antara jari tengah dan jari manis.
Pastikan kedua
batang sumpit dalam keadaan sejajar. Posisi kedua
batang sumpit bisa dianggap benar jika bisa batang sumpit pertama bisa
melakukan gerakan ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang, sementara batang
sumpit kedua dalam keadaan diam.
Di sebagian besar negara-negara Asia Timur, sumpit juga
bukan satu-satunya alat makan yang ada di atas meja. Di Tiongkok dan Korea
misalnya, sumpit digunakan bersama-sama dengan sendok dan sendok bebek. Dalam
menikmati masakan Jepang, orang Jepang biasanya hanya memerlukan sumpit sebagai
satu-satunya alat makan, walaupun sendok dan alat makan lainnya juga digunakan
sesuai dengan makanan yang dihidangkan.
Secara garis besar etiket penggunaan sumpit berlaku di semua
negara walaupun ada perbedaan di sana-sini bergantung pada negara dan
daerahnya.
Sumpit biasanya
tidak ikut diayun-ayunkan bersama gerakan tangan ketika sedang berbicara,
dipukul-pukulkan ke meja atau digunakan untuk mendorong piring dan mangkok.
Sumpit biasanya tidak dipakai untuk memilih-milih apalagi mengacak-acak makanan di piring lauk, dan makanan dilarang dikembalikan lagi kalau sudah diambil.
Sumpit biasanya tidak digunakan untuk menusuk makanan seperti ketika menggunakan garpu, walaupun boleh saja digunakan untuk membelah sayur-sayuran atau kimchi yang masih berukuran besar.
Sumpit biasanya tidak diletakkan begitu saja di atas meja, melainkan di atas serbet, di atas sandaran sumpit atau di atas mangkok.
Di Tiongkok dan Jepang, sumpit dipegang di bagian tengah dan digunakan secara terbalik (bagian pangkal sumpit dijadikan bagian ujung sumpit) sewaktu memindahkan makanan dari piring makanan ke mangkuk nasi tapi bukan ke mulut. Di Korea cara memindahkan makanan dengan bagian pangkal sumpit justru dianggap tidak higienis.
Mangkuk nasi boleh-boleh saja diangkat sampai ke depan mulut, tapi di Korea mangkok nasi harus tetap berada di atas meja.
(ben/net)
No comments:
Post a Comment