Princess Alamanda dan Hujan
Princess Alamanda tidak bisa bermain di luar istana karena hari ini hujan. Akhirnya dia hanya bisa menghabiskan waktu dengan membaca di kamar. Namun lama kelamaan bosan juga. Sementara hujan di luar masih turun walau tak seberapa deras.
“Dayang, apakah aku boleh bermain di luar?” tanya Princess Alamanda kepada kepala dayang yang menjaganya.
“Belum, Princess. Di luar masih hujan,” jawab Dayang.
Princess Alamanda kemudian mengambil teropong. Di amelihat-lihat ke luar istana dari jendela. Tampak olehnya beberapa anak lelaki dan perempuan sedang bermain hujan-hujanan. Mereka sepertinya sangat senang.
Mengapa aku tidak boleh bermain di bawah hujan? Tanya Princess Alamanda heran. Ah, aku ingin bermain hujan-hujanan juga sepert mereka. Kalau mereka bisa, mengapa aku dilarang.
Diam-diam Princess Alamanda keluar dari istana. Dia kemudian menyelinap melalui pintu belakang meninggalkan istana. Mulanya, Princess Alamanda masih memakai paying.
Ufh! Princess Alamanda mengelurukan telapak tangannya untuk merasakan rintik hujan. Hmm, dingin dan menyegarkan.
Princess Alamanda kemudian menurunkan payungnya. Kali ini dia benar-benar berada di bawah hujan.
“Wow! Rasanya menyenangkan!” seru Princess Alamanda sambil meretangkan tangannya. Dia kemudian berputar di bawah hujan.
Belum lama Princess Alamanda hujan-hujanan, beberapa dayang langsung menemukannya. Mereka langsung menutupi tubuh Princess Alamanda dengan selimut tebal. Ada juga yang membawa payung lebar. Princess Alamanda langsung di bawa ke istana.
Ibunda Ratu begitu cemas ketika mengetahui Princess Alamanda hujan-hujanan. Dia meminta Princess Alamnda mandi dengan air hangat dan segera mengeringkan tubuhnya.
“Ah, kenapa sih aku tidak boleh hujan-hujanan?” tanya Princess Alamanda kepada dayang yang mengurusnya.
“Kami khawatir kalau nanti Princess sakit,” kata dayang.
“Masa sih hujan-hujanan bisa membuat sakit? Aku lihat banyak anak-anak yang hujan-hujanan di luar sana,” kata Princess Alamanda.
“Mereka bebrbeda dengan Princess. Anak-anak itu sudah terbiasa dengan udara dingin dan kehujanan. Tubuh mereka sudah terbiasa. Kalau Princess kan jelas berbeda. Di istana ini, kalau terasa dingin, akan segera dihidupkan penghangat ruangan. Kalau panas sedikit, akan dinyalakan pendingin ruangan,” jelas dayang.
Princes Alamanda pun menyadarinya. Sebagai puteri raja, hidupnya memang selalu dibuat nyaman. Tidak boleh kepanasan atau kedinginan.
“Hatsyh!” tiba-tiba Princess Alamanda bersin.
“Tuh,baru hujan-hujanan sebentar saja, Princess bisa langsung flu,” kata dayang.
Untunglah Ibunda Ratu sudah meminta pelayan menyiapkan sup ayam yang hangat. Princess Alamanda kemudian diminta menghabiskan sup itu. Tak berapa lama, Princess Alamanda merasa tubuhnya lebih segar setelah menghabiskan sup ayam.
Saat Princess Alamanda merasa lebih baik, tiba-tiba masuk beberapa orang ke kamarnya. Wuah, itu kan anak-anak yang hujan-hujanan tadi. Princess Alamanda berkenalan dengan mereka. Kemudian mereka bermain bersama di taman dalam istana.
“Wuah, kalau kami punya taman bermain seperti ini, kamia tidak akan hujan-hujanan,” kata anak-anak itu gembira.
Princess Alamanda ikut bahagia karena dia bisa bermain dengan anak-anak sebaya meskipun di luar hujan.
^_^
No comments:
Post a Comment