Malam Mencekam
Di belakang wilayah
di Midwest terdapat hamparan hutan yang
lebat. Konon, hutan itu sangat angker meskipun kabar orang yang pernah melihat hantu
itu tidak jelas. Di dekat hutan terdapat rumah kayu tua yang sudah tidak ada
penghuninya.
Semuanya dimulai ketika tiga gadis muda memutuskan untuk
berkemah jauh ke dalam hutan ...
Sally, Jennifer dan Britney semua berusia tiga belas tahun.
Mereka telah saling mengenal sejak kelas empat dan kemudian bershabat. Sally tinggal di sebuah rumah yang dikelilingi oleh
hutan lebat. Tidak ada tetangga sekitar hingga ratusan meter.
Suatu hari, Sally memiliki ide kemping di hutan tersebut. Hutan itu adalah hutan pinus di mana tanahnya sangat lembut. Sally dankedua temannya mendapat izin dari
orang tua mereka.
Pada hari Sabtu pada akhir September. Cuaca masih hangat saat awal musim gugur, suasana makin gelap dan
dingin. Mereka mendirikan tenda di sore hari. Mereka juga menyiapkan api
ungggun, mengumpulkan kayu bakar dan hati-hati mencari ranting untuk membakar hot dog dan marshmallow. Saat
makin larut, mereka mengambil kantong tidur, senter, dan makanan ringan dari tenda mereka.
Mereka kemudian bercanda dan berbagi cerita saat api unggun
mulai menyala. Mereka duduk membentuk lingkaran dan mengeluarkan hotdog serta tongkat
mereka. Mereka mulai memanggang sosis dan ngobrol .
Jika kamu pernah duduk di sekitar api unggun, kamu tentu tahu kita hanya bisa di sekitar api unggun. Di
belakang kita hanya ada kegelapan serta gemerisik
daun. Lalu, tiba-tiba terdengar suara ranting …
Jennifer adalah orang pertama yang mendengar suara itu dan
berseru dengan bisikan "Apa itu? Dengarkan!"
Britney membeku tak
bicara dan Sally mencondongkan tubuh ke depan di kursinya, berusaha untuk mendengar.
Untuk waktu yang lama, tidak ada suara selain derak api.
Kemudian Sally berkata kepada Jennifer, "Jennifer, bukan
apa-apa. Kau membuatku takut. Jangan ulangi lagi!"
Begitu ia mengucapkan kata-kata, angin yang luar biasa datang
melalui hutan, meniup awan dan daun pinus ke udara. Guguran daun menerpa wajah mereka dan menyengat mata mereka. Angin
meniup rambut mereka dan membalik peralatan mereka. Begitu tiba-tiba sehingga
hampir memadamkan api unggun. Sally jatuh
dari kursinya. Lalu angin itu reda tiba-tiba.
Gadis-gadis itu ketakutan. Mereka duduk diam sejenak, tidak
tahu apa yang harus dilakukan berikutnya atau apa yang diharapkan. Hutan benar-benar
sunyi.
Kemudian, dari dalam hutan terdengar suara meratap begitu
keras dan begitu tersiksa, sangat mengerikan. Gadis-gadis menutup telinga
mereka dengan tangan dan mencoba untuk menghalau suara ratapan itu. Mereka belum
pernah dengar suara seperti itu sebelumnya dan mereka tahu itu bukan dari dunia
ini.
Jennifer adalah orang pertama yang memecah keheningan. Dia
melompat dari posisinya. Beberapa detik kemudian, Sally dan Britney melakukan
hal yang sama. Reaksi mereka begitu spontan sehingga mereka tidak berpikir
tentang meraih senter. Mereka melesat melalui hutan, tersandung kayu dan
melalui semak-semak. Jika mereka tersandung, mereka dengan cepat bangun sendiri. Tujuan mereka hanyalah menyelamatkan
diri kerumah Sally.
Mereka akhirnya berhasil sampai ke teras belakang. Mereka
menemukan tatapan mengantuk ibu Sally yang berdiri di dapur mengepalkan jubah
mandinya. Terengah-engah dan gemetar,
tiga gadis ini secara bergantian menjelaskan
dalam kalimat patah-patah apa yang telah terjadi. Ibu Sally mendengarkan
sementara ayahnya, begitu mendengarkeributan, bangkit dari tempat tidurnya dan bergabung
dengan mereka di dapur.
Setelah mendengarkan cerita mereka, ia dengan cepat
berpakaian dan memberanikan diri ke perkemahan untuk menyelidiki masalah ini
dan memadamkan api mereka. Dia pergi selama lebih dari satu jam.
Ketika ia kembali, wajahnya pucat. Dia tampak tgang. Dia
tidak mengatakan apa-apa, dan tidak akan mengomentari apa yang telah ditemukan,
tidak peduli berapa kali Sally atau ibunya memohon untuk mengetahui hasilnya.
Tiga gadis itu dikirim ke rumah orang tua mereka.. Mereka
semua berjanji mereka tidak akan berkemah lagi.
Keesokan harinya, keluarga Sally menerima kabar bahwa
neneknya telah meninggal dunia. Pada hari-hari berikutnya, kejadian di hutan
tak ada yang mau membicarakan.
Seiring waktu berlalu, keluarga Sally pindah.
Tiga gadis ini tetap
berteman sampai kini. Tapi kenangan
berkemah mereka terukir dalam pikiran
mereka. Malam itu tidak akan pernah terlupakan.
No comments:
Post a Comment