Monday, July 20, 2009
Cernak, 26 Juli 2009
Princess Aishwarya
oleh Benny Rhamdani
Suatu hari Princess Aishwarya ingin mengetahui kesetiaan rakyatnya, terutama kau wanitanya. Ia mengumpulkan seluruh wanita di depan istana kerajaan. Jumlahnya sangat banyak.
“Hari ini aku akan menyimpan keranjang sampah raksasa di dekat hutan. Nah, semua yang hadir akan aku berikan ember secara cuma-cuma. Setiap ember nantinya harus dipenuhi sampah yang ada di rumah hari ini. Kemudian pada malam harinya sampah itu dibuang ke keranjang raksasa,” Princess Aishwarya mengumumkan.
Para wanita itu mengangguk tanda mengerti.
“Apakah ada yang keberatan dengan tugas ini?” tanya Princess Aishwarya.
“Tidak!” jawab para wanita itu.
"Jika tidak ada, sekarang silakan kembali ke rumah masing-masing,” kata Princess Aishwarya.
Kerumunan di depan istana itu kembali ke rumah masing-masing dengan membawa satu ember.
Salah satu wanita di antara kerumunan itu bernama Salma. Dia senang sekali bisa mendapat ember gratis dari Princess Aishwarya. Walaupun hanya ember, bentuknya sangat cantik.
”Ayah, sayang sekali jika ember ini dipakai sebagai pengangkut sampah,” kata Salma kepada ayahnya.
”Tapi kita kan harus menjalankan permintaan Princess Aishwarya,” ucap ayahnya.
”Begini saja, Ayah. Biar ember ini tidak kotor, aku masukan satu helai daun kering saja ke dalam ember ini. Biar nanti ember ini tidak kotor. Lagi pula, pasti berat sekali membawa satu ember sampah ke keranjang raksasa itu. Apalagi malam hari, saat aku ngantuk sekali,” keluh Salma.
”Ya, boleh saja. Tapi jangan sampai ketahuan siapa pun,” kata ayahnya.
Salma pun menjalankan rencananya di malam hari. Dia hanya membawa sehelai daun kering di ember. Padahal, banyak sampah di rumahnya. Tapi Salma berpikir, sampah-sampah itu bisa dibuang di sungai dekat rumahnya.
Setelah membuang satu helai daun kering, Salma kembali ke rumahnya dengan ember yang masih bersih.
Keesokan siangnya, Princess Aishwarya memanggil kembali semua wanita di kerajaannya. Mereka berkumpul di depan istana.
”Hari ini aku sangat kecewa sekali. Aku benar-benar sedih dan ingin menangis,” kata Princess Aishwarya.
Para wanita yang berkumpul merasa kaget.
”Ternyata semuanya tidak menjalankan perintahku. Kalian hanya membawa sehelai daun kering ke keranjang sampah raksasa itu,” kata Princess Aishwarya.
Lagi-lagi para wanita yang berkumpul bertambah kaget. Princess Aishwarya kemudian memilih seorang wanita untuk maju di dekatnya. Ternyata wanita itu adalah Salma.
”Mengapa kamu tidak memenuhi embermu dengan sampah semalam?” tanya Princess Aishwarya.
”Aku ... menyukai ember itu. Sayang sekali kalau sampai ember itu kotor. Aku bisa membuang sampah ke sungai di dekat rumah,” kata Salma.
”Tapi aku memberi ember itu untuk pengangkut sampah, bukan untuk hiasan. Nah, hanya gara-gara menyayangi ember itu, jadinya sampah itu dibuang ke sungai. Padahal, nantinya sungai akan banjir,” ucap Princess Aishwarya.
Para wanita yang berkerumun tertunduk malu. Rupanya mereka juga punya pikiran yang sama dengan salma. Mereka pikir untuk apa mengotori ember yang cantik itu. Mereka pun hanya membuang satu daun kering dari ember itu. Sampah yang banyak di rumah dibuang ke sungai.
”Ingatlah, jangan pernah berpikir kalian saja yang melakukan kejahatan. Meskipun kecil, tapi kalau dilakukan banyak orang dan terus menerus, pasti akan merugikan kita semua. Sebaliknya, jika kalian berpikir melakukan kebaikan, meskipun kecil, tapi kalau banyak dan terus menerus, maka manfaatnya akan kita rasakan bersama,” jelas Princess Aishwarya.
Para wanita itu kian tertunduk malu. Princess Aishwarya kembali memberi mereka hadiah berupa ember. Sejak hari itu, setiap wanita di kerajaan diminta mengisi dua ember dengan sampah di sekitar mereka, lalu membuangnya ke tempat sampah setiap sore.
Mulanya para wanita itu merasa terpaksa, tapi lama-kelamaan mereka jadi biasa. Apalagi ketika mulai terasa lingkungan mereka semakin bersih. Sungai tak tercemar sampah lagi, bahkan saat musim hujan mereka tak repot lagi mengungsi karena banjir.
^-^
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment