Katakan ‘Tidak’ Untuk Kantong Plastik
Kantong plastik atau tas plastik adalah kantong pembungkus yang dibuat dari plastik (poliolefin atau polivinil klorida). Kantong plastik digunakan untuk memuat dan membawa barang konsumsi. Bagian dasar dan sisi kiri/kanan kantong umumnya direkatkan dengan mesin penyegel plastik, namun ada kantong plastik yang disatukan dengan perekat atau dijahit.
Jenis-jenis tas plastik antara lain, kantong plastik untuk kemasan, kantong belanja, kantong sampah, dan kantong besar untuk keperluan industri
Bahaya bagi anak-anak
Kantong plastik, khususnya kantong plastik yang dipakai penatu untuk membungkus pakaian yang dicuci kering, berpotensi mendatangkan celaka bagi anak-anak, terutama asfiksia (mati lemas). Anak-anak harus dicegah agar tidak bermain-main memasukkan kepala ke dalam kantong plastik.
Di Amerika Serikat, setiap tahunnya sekitar 25 orang anak (sebagian besar berusia di bawah 1 tahun) meninggal dunia akibat mati lemas yang disebabkan kantong plastik. Produsen kantong plastik secara sukarela mencantumkan peringatan agar tidak meletakkan kantong plastik di dekat ranjang bayi.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang. Hal ini dapat memperburuk global warming karena kurangnya pohon sebagai paru-paru bumi yang dapat menyerap emisi gas rumah kaca. Plastik juga tidak hemat energi dalam proses pembuatannya.
Dimakan Penyu
Sampah yang timbul dari pemakaian kantong plastik pun dapat menjadi masalah. Hampir semua kantong plastik akhirnya dibuang dan berakhir menjadi sampah. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terurai. Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 500 tahun hingga dapat terdekomposisi dengan sempurna. Sampah kantong plastik yang ditimbun dapat mencemari tanah dan air tanah sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia.
Apalagi jika sampah kantong plastik itu dibuang sembarangan. Ratusan ribu penyu, paus, dan mamalia laut lainnya mati karena memakan sampah plastik (salah satunya kantong plastik bekas) yang dibuang ke laut. Mereka salah mengiranya sebagai makanan.
Sampah plastik yang dibuang sembarangan juga dapat menyumbat saluran drainase dan mengotori sungai. Sebagai contoh, banjir besar yang terjadi di Bangladesh tahun 1998 dan India tahun 2002 disebabkan karena sampah plastik yang menumpuk di sungai. Banjir yang melanda sebagian wilayah
Walaupun plastik telah digunakan sejak 50 tahun lalu, namun penggunaannya meningkat tajam sejak 25 tahun terakhir seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat menjadi semakin konsumtif. Plastik memang memiliki kelebihan yaitu ringan, kuat, tahan lama, mudah dibentuk, dan merupakan isolator yang baik. Sampai sekarang belum ditemukan materi pengganti plastik yang ramah lingkungan.
Kita memang tidak mungkin bisa menghapuskan penggunaan kantong plastik 100%, tapi kita dapat menguranginya dengan membawa tas sendiri yang dapat dipakai berulang kali saat berbelanja.
Ayo, katakan tidak pada kantong plastik sekarang juga!
(ben)
No comments:
Post a Comment