Hilangnya Katrina
Hari makin larut malam. Mama, Papa, dan Salman duduk membisu di ruang tengah.
“Sudah hampir pukul delapan,” bisik Salman.
“Katrina belum juga pulang,” sambung Mama.
“Harusnya dia ngasih kabar. Bisa telepon atau kirim SMS,” kata Papa.
“Aku sudah telepon tapi nggak ada nada sambung. SMS juga nggak sampai,” kata Salman. “Jangan-jangan HPnya mati karena baterenya habis.”
“Mama juga udah tanya-tanya teman-teman sekelasnya, juga teman les baletnya. Tapi semua nggak ada yang tahu pasti,” ucap Mama.
Salman menggaruk bingung. Ke mana ya perginya Katrina, adiknya yang baru kelas lima SD itu?
Sebenarnya Katrina suka juga pulang malam, tapi biasanya bilang dulu. Dan perginya pun tidak jauh-jauh dari sekitar komplek. Paling telat tiba di rumah pukul delapan.
“Sudah pukul delapan. Kita cari lagi ke sekitar komplek dulu,” kata Papa mengajak Salman.
“Mama akan Tanya lagi sama teman-teman di Facebook dan Twitternya,” Mama ikutan cemas.
Semua bergerak mencari Katrina. Tapike mana Katrina?
Semua bermula dari tadi siang. Sepulang sekolah, dia tak langsung pulang ke rumah. Dia berjalan ke sebuah toko buku tua di sudut alun-alun kota. Katrina menyusuri rak buku untuk anak-anak. Lalu, matanya tiba-tiba tertumpu kepada sebuah buku berjudul Dunia Ajaib.
“Hm, kayaknya menarik buku ini,” gumamnya. Dia lalu membeli buku itu.
“Apakah kau benar-benar pembaca buku yang baik?” tanya pemilik toko di meja kasir.
“Maksud, Bapak?” tanya Katrina.
“Karena buku itu harus dibaca langsung sampai tamat. Tidak boleh ditunda membacanya, kalu tidak ….”
“Kenapa?”
“Aku tidak bisa bilang.”
Huh, Pak Tua yang aneh! Katrina tidak percaya. Dia membelinya. Di tengah jalan dia melewati taman. Saat itulah dia memutuskan untuk membaca buku di bawah pohon. Asyik juga …
Ternyata dari halaman pertama, buku itu sudah sangat seru. Katrina sampai tak sabar membaca halaman berikutnya. Hanya, angin yang bertiup dan udara segar membuat mata Katrina berat. Dia berusaha menyingkirkan rasa kantuknya. Tapi di halaman 120, matanya tak kuat membaca. Dia tertidur.
Saat itulah tiba-tiba Katrina menghilang bersama buku yang di pangkuannya. Katrina tak sadar karena tertidur. Ketika terbangun dia ternyata berada di sebuah negeri yang aneh.
“Di mana aku?” Katrina bertanya bingung.
Semua di sekelilingnya berisi warna putih. Tak ada satu pun benda. Katrina berjalan. Tiba-tiba dia melihat seekor bebek.
“Hai, kamu mau ke mana?” bebek itu menyapa.
“Aku nggak tahu ada di mana ini. Jadi aku nggak tahu mau ke mana. Aku mau pulang.”
“Kalau begitu jalanlah lurus.”
Katrina terus berjalan lurus. Tak lama kemudian dia bertemu seekor kucing.
“Kamu mau ke mana?” tanya kucing itu.
“Aku mau pulang ke rumahku.”
“Kalo begitu jalan lurus saja.”
Begitulah seterusnya. Katrina bertemu bintang-bintang lainnya. Katrina terus berjalan. Sampai akhirnya dia melihat sebuah ranjang. Katrina memutuskan untuk tidur dulu sebentar karena lelah.
Katrina merasa baru sebentar tertidur. Dia terbangun dengan kaget. Katrina mendapatkan dirinya berada di kamarnya.
Katrina buru-buru keluar dari kamarnya. Hampir saja dia menubruk kakaknya, Salman.
“Katrina, dari mana kamu?” tanya Salman bingung. “Mama sama Papa sampai bingung nyari kamu. Barusan berangkat ke kantor polisi mau laporan.”
“Aku baru saja dari sebuah negeri yang aneh.”
“Jangan ngawur kamu.”
“Beneran. Tadi tuh aku lagi baca buku di taman, terus ketiduran, tahu-tahu aku berada di negeri serba putih. Lalu aku tertidur dan terbangun di kamarku ….”
“Hahahaha…. Sudah jangan berbohong.”
“Kalau tidak percaya….” Katrina mengambil buku cerita yang tergeletak di ranjangnya. “ Baca buku ini, tapi jangan sampai tamat.”
Salman mengambil buku itu. Dia membaca buku itu beberapa halaman. “Sudah, lihat… aku tidak apa-apa kan?” katanya kemudian sambil mengangkat buku itu.
BUZZ!
Tiba-tiba Salman menghilang dari hadapan Katrina. Begitu pula dengan buku itu. Katrina bingung. Untunglah dia mendengar suara mobil Papa masuk halaman rumah.
“Papa … Mama ….” Teriak Katrina sambil memeluk Papa dan Mama.
Papa dan Mama memeluk senang. “Oh, Katrina kamu sudah di rumah. Dari mana saja?” tanya Mama?”
“Nanti saja, Ma. Sekarang ada hal penting yang harus kita lakukan.”
“Apaan?”
“Kak Salman hilang …..”
^_^
No comments:
Post a Comment