Daun Si Pembungkus Makanan
Daun merupakan
salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang. Umumnya barwarna
hijau (mengandung klorofil) dan berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari melalui fotosintesis. Di sini daun menjadi organ
terpenting tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah
organisme autotrof abligat.
Bentuk daun sangat beragam. Ada yang
berupa helaian, tipis, atau tebal. Namun, daun yang sering dijumpai
biasanya memiliki bentuk dasar bulat dengan variasi cuping menjari atau
menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Dari berbagai bentuk daun, ada beberapa yang bisa dijadikan pembungkus
makanan.
Daun sebagai pembungkus makanan dipercaya memberi aroma
tersendiri bagi bahan makanan yang dibungkusnya.
Daun pisang
Zat lilin yang
melapisinya membuat daun pisang dapat menampung hidangan berkuah kental.
Daun pisang pun memberi aroma sedap pada masakan. Daun ini dipercaya
sebagai pembungkus alami yang serbaguna dan relatif mudah ditemukan.
Daun
pisang dapat digunakan untuk pembungkus beberapa jenis makanan, seperti
lemper, tempe, nagasari, dan nasi bakar. Daun pisang akan semakin kuat
dan elastis jika terlebih dahulu dipanaskan di atas api kecil atau
dijemur, sehingga menjadi layu.
Daun pisang yang cocok untuk
membungkus makanan, adalah daun pisang raja, daun pisang batu, dan daun
pisang kapok. Empat wadah model lipatan dari daun pisang yang paling
populer:
- Pincuk. `Piring` saji tradisional berbentuk segiempat
dengan tiga sisi yang biasanya dilengkapi dengan suru (sendok dari daun
pisang yang dilipat menjadi dua).
- Tum. `Piring` saji tradisional yang dibuat dengan cara menangkupkan ujung-ujung dari daun pisang dan `dikunci` dengan biting.
-
Takir. Wadah berbentuk `bak`, kotak yang terbuka bagian atasnya.
Biasanya dipakai untuk lauk-pauk berkuah kental, bubur merah dan bubur
putih.
- Sudi. Wadah berbentuk bundar dengan `tonjolan` di bagian tengahnya.
Daun jati
Umumnya
besar, bulat telur terbalik, dan berhadapan dengan tangkai yang sangat
pendek. Daun pada anaknya pohon berukuran besar sekitar 60-70 cm x
80-100 cm. Sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi sekitar 15x20 cm.
Berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di permukaan bawahnya.
Daun
yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah berwarna merah
darah apabila diremas. Ranting yang muda berpenampang segi empat dan
berbonggol pada buku-bukunya.
Daun jati dapat dimanfaatkan
menjadi pembungkus makanan seperti nasi bakar dan nasi jamblang. Makanan
yang dibungkus dengan daun jati akan terasa nikmat, wangi, dan tahan
lama. Daun jati yang digunakan sebagai pembungkus makanan adalah daun
yang masih muda karena lebih ulet dan tidak mudah robek.
Daun kelapa (janur)
Daun
kelapa yang paling baik digunakan adalah daun kelapa yang masih muda.
Untuk menjaga kesegarannya, daun kelapa muda ini dapat disimpan di
tempat yang sejuk selama di tempat yang sejuk selama sehari. Contoh
makanan yang dapat dibungkus dengan daun kelapa adalah clorot, ketupat,
dan legondo (makanan khas Jogja).
Daun mangkokan
Daun
mangkok di Indonesia sangat familiar karena bentuknya seperti mangkok.
Daun mangkokan ini biasa digunakan untuk menyegarkan aroma anyir pada
bahan masakan seperti ikan atau otak sapi.
Cara penggunaannya
adalah dengan mengiris tipis-tipis kemudian mencampurkannya dengan
masakan. Atau jika mau, daun bisa dicampur dengan bahan lain yang
langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu. Misalnya, dibuat pecel.
Selain
itu, daun mangkokan ini sering pula dijadikan tempat makanan seperti
bubur sagu, pepes, dan pecel sayur. Gunakan daun mangkok yang masih
muda, berwarna hijau segar, dan urat daun terlihat jelas agar dapat
memberi aroma yang khas dan menghilangkan bau amis.
No comments:
Post a Comment