Bahasa isyarat adalah
bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir,
bukannya suara, untuk berkomunikasi. Kaum tunarungu adalah kelompok utama yang
menggunakan bahasa ini, biasanya dengan mengkombinasikan bentuk tangan,
orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk
mengungkapkan pikiran mereka.
Bertentangan dengan pendapat banyak orang, pada kenyataannya
belum ada bahasa isyarat internasional yang sukses diterapkan. Bahasa isyarat
unik dalam jenisnya di setiap negara. Bahasa isyarat bisa saja berbeda di
negara-negara yang berbahasa sama. Contohnya, Amerika Serikat dan Inggris
meskipun memiliki bahasa tertulis yang sama, memiliki bahasa isyarat yang sama
sekali berbeda (American Sign Language dan British Sign Language). Hal yang
sebaliknya juga berlaku. Ada negara-negara yang memiliki bahasa tertulis yang
berbeda (contoh: Inggris dengan Spanyol), namun menggunakan bahasa isyarat yang
sama.
Untuk Indonesia, sistem yang sekarang umum digunakan ada dua
sistem adalah BISINDO (Berkenalan Dengan Sistem Isyarat Indonesia) yang
dikembangkan oleh Tuna rungu sendiri melalui GERKATIN (Gerakan Kesejahteraan
Tuna rungu Indonesia) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) hasil rekayasa
orang normal bukan hasil dari Tuna rungu sendiri yang sama dengan bahasa
isyarat America (ASL - American Sign Language).
Bahasa Isyarat Militer
Bahasa isyarat militer adalah bahasa isyarat yang digunakan
oleh para militer untuk di medan perang. Bahasa isyarat ini dilakukan oleh
pemimpin pasukan untuk berkomunikasi dengan pasukannya disaat komunikasi biasa
sulit, atau tidak mungkin dilakukan. Komunikasi ini juga dilakukan oleh para
pasukan infanteri untuk berkomunikasi dengan pasukan tempur lainnya disaat
alat-alat komunikasi tidak bisa digunakan. Bahasa isyarat paling sering sering
dilakukan di antara pasukan-pasukan infanteri di darat. Tetapi bahasa isyarat
ini tidak hanya dilakukan oleh pasukan-pasukan infanteri di darat, namun juga
bisa digunakan kepada sesama pasukan dilaut, pasukan infanteri dengan pasukan
helikopter, atau pasukan infanteri dengan pasukan tank.
Sampai sekarang belum ada sejarah yang jelas tentang siapa yang pertama kali menggunakan bahasa isyarat di medan perang. Ini dikarenakan banyak dokumentasi yang menyatakan bahwa bahasa isyarat sudah sering digunakan dalam perang untuk memudahkan pemimpin pasukan memberikan perintah kepada pasukannya. Indian amerika dikatakan sebagai salah satu masyarakat yang pertama kali menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi saat perang.
Bahasa isyarat ini dilakukan oleh para prajurit untuk mengkomunikasikan tentang posisi, jarak, dan juga jumlah dari musuh. Mereka melakukan komunikasi ini biasanya dikarenakan mereka tidak ingin mengeluarkan suara apapun. Selain Indian Amerika, bangsa Romawi juga terlihat sering menggunakan bahasa isyarat saat perang. Mereka menggunakan bahasa isyarat karena pasukan mereka yang cukup banyak dan mereka belum tentu bisa mendengar apa yang dikatakan oleh pemimpin pasukannya. Bahasa isyarat ini biasanya digunakan untuk memerintahkan “serang”, membentuk formasi-formasi tertentu, atau bahkan untuk “mundur”.
Bahasa Isyarat Bayi
Bahasa isyarat bayi adalah bahasa isyarat khusus yang biasa digunakan untuk berkomunkiasi dengan bayi dan balita. Ketika bayi dan balita ingin mengunkapkan keinginan dan maksud mereka , mereka tidak mampu untuk melakukannya karena kemampuan untuk berbicara tertinggal . Kesenjangan antara keinginan berkomunikasi dengan ketidakmapuan mereka untuk berkomunikasi bisa menimbulkan rasa frustasi. Akan tetapi karena koordinasi mata-tangan terbangun lebih awal daripada kemampuan untuk berbicara maka balita bisa belajar isyarat sederhana untuk kata kata sederhana seperti "makan", "tidur", "lagi", "peluk", "main", "kue", "tedy bear", sebelum mereka mampu memproduksi kata kata yang mampu dimengerti.
(ben/net)
Sampai sekarang belum ada sejarah yang jelas tentang siapa yang pertama kali menggunakan bahasa isyarat di medan perang. Ini dikarenakan banyak dokumentasi yang menyatakan bahwa bahasa isyarat sudah sering digunakan dalam perang untuk memudahkan pemimpin pasukan memberikan perintah kepada pasukannya. Indian amerika dikatakan sebagai salah satu masyarakat yang pertama kali menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi saat perang.
Bahasa isyarat ini dilakukan oleh para prajurit untuk mengkomunikasikan tentang posisi, jarak, dan juga jumlah dari musuh. Mereka melakukan komunikasi ini biasanya dikarenakan mereka tidak ingin mengeluarkan suara apapun. Selain Indian Amerika, bangsa Romawi juga terlihat sering menggunakan bahasa isyarat saat perang. Mereka menggunakan bahasa isyarat karena pasukan mereka yang cukup banyak dan mereka belum tentu bisa mendengar apa yang dikatakan oleh pemimpin pasukannya. Bahasa isyarat ini biasanya digunakan untuk memerintahkan “serang”, membentuk formasi-formasi tertentu, atau bahkan untuk “mundur”.
Bahasa Isyarat Bayi
Bahasa isyarat bayi adalah bahasa isyarat khusus yang biasa digunakan untuk berkomunkiasi dengan bayi dan balita. Ketika bayi dan balita ingin mengunkapkan keinginan dan maksud mereka , mereka tidak mampu untuk melakukannya karena kemampuan untuk berbicara tertinggal . Kesenjangan antara keinginan berkomunikasi dengan ketidakmapuan mereka untuk berkomunikasi bisa menimbulkan rasa frustasi. Akan tetapi karena koordinasi mata-tangan terbangun lebih awal daripada kemampuan untuk berbicara maka balita bisa belajar isyarat sederhana untuk kata kata sederhana seperti "makan", "tidur", "lagi", "peluk", "main", "kue", "tedy bear", sebelum mereka mampu memproduksi kata kata yang mampu dimengerti.
(ben/net)
No comments:
Post a Comment