Friday, September 15, 2017

HOre, 17 September 2017

Mengenal Lubang Hitam di Angkasa


Pernah dengar istilah Black Hole? Black Hole (Lubang Hitam) dipercaya punya medan gravitasi yang sangat kuat. Saking kuatnya, lubang ini mampu menyedot semua benda langit di sekitarnya dalam bentuk apapun. Bahkan, cahaya pun enggak luput dari daya hisap maha dahsyat ini.

Lubang Hitam terbentuk saat sebuah bintang besar mulai habis usianya akibat kehabisan energi dan bahan bakar. Lubang Hitam jadi penemuan paling fenomenal di bidang astronomi pada abad ke-20. Enggak ada ilmuwan yang pernah mengira sebelumnya kalau di langit ada sejumlah bintang yang misterius dan mengerikan. Soalnya, Lubang Hitam itu memang enggak pernah terlihat.


Lubang Hitam punya banyak sebutan, seperti Dark Star, Frozen Star, Collapsed Star, dan terakhir disebut Black hole. Lubang ini disebut hitam karena memang enggak ada cahaya apapun. Para ilmuwan beranggapan kalau fenomena Lubang Hitam yang konon bisa menelan benda-benda di angkasa itu memang benar-benar nyata.

Keberadaan Lubang Hitam awalnya diperkenalkan sekitar 200 tahun lalu oleh John Mitchell. Keyakinan Mitchell akan adanya Lubang Hitam timbul setelah meneliti teori gravitasi Isaac Newton. Akan tetapi, istilah ini lebih dikenal setelah zaman Einstein dan lebih dipertimbangkan keberadaannya oleh ilmuwan fenomenal, Stephen Hawking.

Menggunakan teleskop sinar-X, sistem bintang Cygnus X-1 dipercaya sebagai objek pertama yang dianggap sebagai Lubang Hitam pada era ‘60-an. Akan tetapi, hal tersebut baru diidentifikasi sebagai Lubang Hitam setelah beberapa tahun kemudian. Menurut NASA, Lubang Hitam tersebut memiliki massa sepuluh kali massa Matahari. Di dekat Lubang Hitam ada sebuah bintang superbesar yang terlihat sedang terhisap ke dalamnya.

Lalu bagaimana cara para astronom melihat Lubang Hitam yang notabene gelap gulita? Lubang Hitam memiliki ukuran tertentu dan bergerak di ruang angkasa. Benda ini pasti akan lewat di depan sebuah bintang, sehingga cahayanya tertutup. Peristiwa ini agak mirip sama gerhana matahari.

Lubang Hitam memiliki ukuran yang bermacam-macam. Menurut NASA, setidaknya ada tiga ukuran umum yang dimiliki oleh Lubang Hitam. Yang terbesar biasanya berada di pusat galaksi. Ukurannya, diperkirakan, satu juta kali massa Matahari.

Berikutnya ada Lubang Hitam yang seukuran dengan besar suatu bintang. Beberapa Lubang Hitam jenis ini terdapat di galaksi Bima Sakti. Sementara itu, Lubang Hitam terkecil diperkirakan berukuran satu atom sampai dengan sebesar gunung. Lubang Hitam diperkirakan berjumlah miliaran. Banyak banget, kan?


Cara kerja Lubang Hitam, tuh, seperti penyedot debu. Karena ukurannya sangat besar, Bumi pun bisa “ditelan” sama Lubang Hitam. Gerakan Lubang Hitam memang enggak kelihatan, tetapi bisa menelan semua benda termasuk cahaya secara tiba-tiba. Lubang Hitam akan terus bergerak dan enggak ada yang bisa selamat kalau berhadapan dengannya. Beruntung, Lubang Hitam enggak ngasal berkeliling di angkasa cuma buat menelan bintang, planet, dan bulan. Meskipun ada hipotesis yang menyatakan kalau pusat dari Galaksi Bima Sakti adalah sebuah Lubang Hitam, setidaknya kita bisa bernafas lega kalau melihat jaraknya yang cukup jauh dari Bumi, yaitu sekitar 26 ribu tahun cahaya.


Sampai detik ini, masih banyak hal yang belum diketahui secara pasti mengenai Lubang Hitam dan teori pendukungnya. Para ilmuwan pun masih terus melakukan penelitian mengenai benda langit ini. Setiap kali langit memberikan teka-teki dan misteri, saat itu pula Lubang Hitam dan lorong waktu masuk ke ruang spekulasi. Setinggi apapun kemajuan teknologi saat ini, jagad yang tak bertepi ini masih menyisakan banyak misteri.

No comments: