Friday, September 22, 2017

Hore, 24 September 2017

Jangan Takut Matahari

Saat kalian melihat sinar matahari, biasanya apa yang akan dilakukan? Biasanya kita menutupi permukaan kulit atau justru memilih berdiam diri di dalam ruangan untuk menghindari sengatan panasnya. Alasannya, karena takut kulit menjadi gelap, terbakar atau terkena kanker kulit.

Namun, di balik pengaruh buruknya, sinar matahari ternyata memiliki beberapa manfaat yang baik bagi kesehatan.

Sumber Utama Vitamin D

Radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh sinar matahari tidak selalu membahayakan. Sinar matahari ternyata dapat merangsang produksi vitamin D pada tubuh. Tidak seperti kawan-kawannya, vitamin C dan E, vitamin D kerap dilupakan. Padahal vitamin D merupakan nutrisi vital bagi kesehatan, terutama untuk menjaga kesehatan tulang.

Tidak hanya itu, menurut sebuah penelitian, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 1, nyeri tulang dan otot, kanker payudara, prostat, ovarium, usus besar, dan esofagus.

Untuk mendapat asupan vitamin D yang cukup, kita tidak perlu menghabiskan banyak uang. Cukup terkena paparan sinar matahari secara teratur saja sudah dapat merangsang kulit untuk menghasilkan vitamin D yang jauh melebihi kebutuhan kita.

Jangan sampai kulit terbakar

Jika kulit sampai terbakar, bukan manfaat lagi yang kita dapatkan, melainkan bencana. Kita harus tahu kapan waktunya berhenti. Sebaiknya waktu terkena sinar matahari berkisar antara 15 hingga 30 menit tanpa penggunaan pelindung kulit. Setelahnya, jika masih ingin berlama-lama bersama matahari, gunakan pelindung seperti topi, kacamata, dan baju berwarna terang.

Gunakan tabir surya

Gunakan tabir surya  pada bagian kulit yang paling sering terpapar sinar matahari seperti lengan, kaki, wajah, dan leher. Gunakan tabir surya antiair jika kita mudah berkeringat atau ingin bermain ke pantai.

Atur kadar paparan matahari

Anggaplah sinar matahari ini seperti obat-obatan. Untuk mendapatkan manfaat sinar matahari, gunakanlah dosis efektif yang terendah. Namun, yang perlu menjadi catatan adalah tidak semua orang memiliki dosis yang sama. Semua tergantung pada usia dan jenis kulit. Untuk orang berkulit putih, 10-15 menit terpapar sinar matahari sudah cukup, sedangkan untuk berkulit lebih gelap memerlukan waktu sedikit lebih lama.

Teratur terkena sinar matahari

Sebaiknya kita mulai mengatur jadwal untuk terkena sinar matahari seperti 2-4 kali seminggu dengan durasi 15-30 menit tanpa penggunaan pelindung kulit. Manfaat sinar matahari dapat terasa jika paparannya bisa mengenai kulit secara singkat dan dilakukan dengan rutin. Sinar matahari harus langsung mengenai kulit. Manfaat tidak bisa didapatkan jika berjemur di balik jendela kaca karena sinar UVB yang diperlukan untuk memproduksi vitamin D dapat terserap oleh kaca.

Kini tidak perlu takut lagi dengan sinar matahari. Manfaatnya bisa kita dapatkan jika diatur secara bijak. Tidak hanya sinar matahari, segala hal yang dikonsumsi secara berlebihan pasti akan berdampak buruk.

No comments: