Friday, February 27, 2015

ARena KKPK, 1 Mret 2015



Kisah Izza




Judul: Cermin Daun

Penulis: Caca

104 halaman




 Kalian punya teman yang unik di sekolah? Apakah seunik Izza di dalam cerita ini? Ya, kalau kalian baca kisah di buku KKPK ini pasti akan sedikit merasa heran.

Sebenarnya, Izza anak yang cantik dan baik. Herannya, dia tidak suka mengobrol dengan teman-temannya. Dia lebih suka mengobrol dengan cerminnya, cermin daun. Teman-teman heran melihat sifat Izza yang aneh itu. Bahkan, mama Izza juga berusaha agar Izza tidak lagi berbicara dengan cermin daunnya tapi bermain dengan teman-temannya.

            Suatu hari, mama Izza memiliki sebuah ide! Beliau yakin idenya itu bisa membuat Izza berubah! Apa, sih, ide mama Izza? Mengapa Izza lebih suka mengobrol dengan cermin daunnya? Mau tahu jawabannya? 
Baca sendiri ya.


(Geus Rama S, Palembang)

Hore, 1 Maret 2015

Wahana Rumah Hantu Terseram di Dunia
Pernah masuk ke wahanan rumah hantu di pasar malam? Tahukah kamu, wahanan rumah hantu terseram ada di mana?

Menguji mental di wahana rumah hantu biasanya hanya menghabiskan waktu 15 menit. Di Jepang, orang akan menghabiskan waktu satu jam untuk berpetualang di rumah hantu terbesar sedunia!





Tempat ini bernama Ghost House atau dalam bahasa Jepang bernama Obake-yashiki. Rumah hantu terbesar dan terseram di dunia ini berada di taman bermain Fuji Q Highland Park di kaki Gunung Fuji.

Ghost House mengangkat tema rumah sakit berhantu dan menggunakan bangunan tua dua lantai seluas 900 meter persegi. Pengunjung membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk berkeliling di rumah hantu terseram se-Jepang ini. Berbeda dari rumah hantu lainnya, Ghost House di Jepang tidak menentukan rute pengunjung untuk memulai petualangan.



Siapapun bebas mulai mejelajahi dari bagian mana saja. Rumah hantu ini benar-benar menyuguhi pengalaman nyata. Desainer Ghost House sangat matang merancang berbagai jebakan dan perangkap. Tujuannya tidak lain untuk menakut-nakuti Anda.

Konon, sejarah wahana rumah hantu ini berawal dari kisah rumah sakit yang ada di kaki Gunung Fuji. Rumah sakit ini dahulu sangat besar dan memiliki dokter profesional dan fasilitas hebat. Kemudian kepala dan staf rumah sakit mulai mengambil beberapa organ segar dari pasien yang datang ke sini untuk operasi.

Organ segar para pasien dimasukkan ke dalam bahan kimia dan dijual ke tempat yang jauh. Sementara jasadnya dimasukkan ke dalam peti kayu besar. Arwah korban bergentayangan dan membunuh para dokter. Akhirnya seluruh rumah sakit ditinggalkan. Begitulah kisah yang dipercaya orang-orang.





Figur hantu dan efek cahaya di wahana rumah hantu ini dirancang sedemikian rupa hingga menimbulkan suasana yang sangat menyeramkan. Banyak perangkap dan pintu yang harus traveler buka sendiri untuk mengetahui kejutan menyeramkan apa yang selanjutnya akan Anda dapatkan.

Banyak aktor berperan sebagai hantu dan mayat. Mereka melakukan beberapa gerakan kecil di pojokan untuk membuat Anda kaget. Riasan dan kostum mereka pakai juga memiliki standar khusus seperti hantu di film. Wahana rumah hantu berbentuk rumah sakit ini dibuka hanya di musim panas, dan akan membuat pengunjung menggigil dan merinding di tengah musim panas.


Friday, February 20, 2015

Cernak, 22 Februari 2015




Teka Teki Anna




oleh Benny Rhamdani


Sebenarnya sudah lama aku melihat kolam itu. Waktu itu sedang mencari kupu-kupu untuk tugas sekolah. Lalu aku melihat kupu-kupu yang unik di belakang rumah besar itu. Ragu-ragu aku mendekati pagarnya. Dan, ya aku melihat kolam renang di sana. Tak seberapa besar. Tapi aku ingin sekali berenang di sana.



“Bagaimana kalau kita berenang di sana sekarang?” ajak Dion.



“Kamu yang minta izin?” tanyaku.



Aku, Dion dan Rendy sedang berbincang di pinggir lapangan.



“Aku nggak kenal sama pemiliknya. Kita menyusup saja. Kalau tidak salah, pemiliknya jarang ada di rumah,” kata Dion.



“Ya, dan tidak ada pembantu di rumah itu. Aku tahu itu,” tambah Rendy.



“Tapi itu sama saja dengan pencuri,” tolakku.



“Kamu pengecut,” ledek Dion.



Karena tak mau dikatakan pengecut, aky berubah pikiran. Aku mengikuti Dion dan Rendy ke rumah besar itu. Letaknya sedikit di atas kaki bukit. Kemi bersepeda ke sana. Dion merencanakan untuk memeriksa dulu tidak ada orang di rumah itu.



Dion memencet bel. Menunggu sebentar. Memencet lagi. Tak ada yang ke luar.



“Sepertinya tidak ada orang di dalam,” kata Dion.



“Berarti kita bisa masu,” kata Rendy.



“Lewat pagar belakang saja,” saranku.



Lami menyimpan sepeda di semak-semak, lalu berjalan mengendap ke belakang. Aku tahu ada bagian pagar yang rusak. Kami menerobos.



“Wuah, kolam renangnya keren,” kata Rendy sambil melepas bajunya.



Dion ikutan membuka baju. Aku masih memasang mata. Setelah beberapa menit, aku ikut nyebur ke kolam renang. Byur! Segarnya!



“Hai, kalian siapa?”



Aku menoleh kaget. Suara anak perempuan. Dan di pinggir kolam aku melihat seorang anak perempuan sebaya dengan kami berdiri dengan mka heran.



“Lari!” teriak Dion.



“Jangan lari! Rudi akan menggigit kalian!” teriak anak perempuan itu. Aku melihat seekor anjing herder besar siap mengejar kami.



“Maafkan kami, berenang tanpa izin,” kataku akhirnya sambil menepi. “Namaku Mike. Ini temanku Dion dan Rendy.”



Kami keluar dari kolam renang sambil memandangi anjing bernama Rudi.



“Aku akan melaporkan kalian,” kata anak perempuan itu.



“Tolong, jangan. Kami bersedia melakukan apa saja untukmu,” kataku. Membayangkan orangtuaku dan guru di sekolah menghukum kami saja sudah menakutkan.



“Baiklah kalau begtu. Oh iya, namaku Anna. Kalau kalian tidak mau dilaporkan, kalian harus menolongku,” kata Anna.



“Menolong apa?” tanyaku.



“Kalian lihat pohon kecil itu. Cabutlah. Lalu gali tanahnya. Kalian bisa mengambil sekop di kabin gudang,” kata Anna.



Kami menuruti permintaannya. Bukan apa-apa, kami takut dengan anjing herder yang terus menggeram itu.






Kami terus mengali tanah yang ditunjuk Anna. Sampai akhirnya kami mencum bau tak sedap. Aku langsung mual. Ketika aku menoleh, tak ada Anna dan anjing herdernya.



“Dia masuk ke dalam. Ayo kita kabur. Aku tak kuat dengan baunya,” ajak Dion.



“Hei ini ada tulang,” teriak Rendy.



Dion lari, aku dan Rendy menyusul. Kami menuju sepeda kami. Ketika bertemu dengan Pak John kami memberitahu hal yang telah kami lakukan. Pak John adalah polisi.



Pak John menyuruh kami diam di kantornya. Lalu Pak John pergi bersama teman-temannya ke rumah besar itu.



Beberapa jam kemudian, kami akhirnya tahu. Tanah yang kami gali itu adalah kuburan seorang anak perempuan. Penyelidikan pun berkembang. Begini ceritanya.



Pak Henry adalah pemilik rumah besar itu. Suatu hari anaknya berenang dan tenggelam. Pak Henry sangat menyayangi anak perempuannya itu. Dia lalu menguburnya di halaman belakang rumahnya. Padahal harusnya dia menguburkan di tempat pemakaman. Tentu saja Pak Henry melanggar peraturan kota.



Oh iya, anak permpuannya itu bernama Anna. Itulah yang membuatku tak habis pikir hingga saat ini. Sedangkan Rudi adalah anjing yang menjaga rumah Pak Henry sampai sekarang.

Hore Aku Tahu, 22 Februari 2015



Asal-usul Seragam Sekolah




Memakai seragam ke sekolah adalah salah satu kewajiban kita sebagai pelajar. Tahukah kamu kenapa kita diwajibkan menggunakan seragam? Sebelum mendapatkan jawaban dari pertanyaan tadi, kita cari tahu dulu sejarah seragam , yuk!

Asal-usul

Seragam sekolah  pertama kali dikenalkan di Inggris pada abad ke-16. Waktu itu, sekolah yang pertama kali mengenalkan seragam sekolah ini bukanlah sekolah untuk golongan bangsawan. Justru sebaliknya, seragam sekolah itu hanya diberlakukan untuk sekolah-sekolah bagi rakyat miskin atau kalangan bawah.

Salah satu sekolah yang menggunakan seragam adalah sekolah desa Jan Steen’s Dutch. Sekolah ini berdiri di Inggris tahun 1665. Selain itu, masih banyak sekolah gratis untuk kalangan bawah yang juga mewajibkan muridnya berpakaian seragam. Pada waktu itu, tujuan diwajibkannya memakai seragam adalah adalah untuk membedakan murid-muridnya dari sekolah umum yang saat itu sudah berbayar.

Tujuan Memakai Seragam di Indonesia



Di Indonesia, tidak semua pelajar harus menggunakan seragam sekolah . Ada juga beberapa sekolah swasta yang membebaskan muridnya untuk tidak memakai seragam, yang penting menggunakan pakaian yang sopan.

Pemakaian seragam tujuannya, yang pertama adalah untuk menyeragamkan siswa . Maksudnya agar tidak ada perbedaan antara siswa yang mampu dan kurang mampu, karena pakaian yang digunakan sama. Jadi, tidak ada siswa yang menggunakan pakaian mewah yang mencolok.

Kedua adalah untuk melatih kedisiplinan  siswa. Biasanya seragam sekolah itu juga ada atribut pelengkap, seperti dasi, topi, dan lain-lain. Nah, kelengkapan itu menujukkan kita disiplin atau tidak. Misalnya apakah kita menggunakan atribut sesuai peraturan atau tidak. Jika iya, berarti kita bisa dinilai disiplin karena mengikuti peraturan sekolah.



Ketiga adalah sebagai identitas  seorang pelajar. Dengan menggunakan seragam sekolah , orang akan tahu kalau kita adalah pelajar. Di sekolah swasta, seragam yang digunakan biasanya berbeda-beda tiap sekolah. Maka dari itu, seragam sekolah swasta juga bisa jadi identitas sekolah atau penanda, mana murid sekolahnya dan mana yang bukan.

 (ben\net)


Arena KKPK, 22 Februari 2015

Rahasia Arlessa



Judul: Rahasia Sang Bintang

Penulis: Karisa

114 halaman


Kalin menyimpan rahasia temanmu? Hmm, hati-hati ya. Jangan dibocorkan dulu. Seperti cerita KKPK ini.

Latisya adalah fans berat Arlessa. Selain cantik, suara Arlessa juga sangat merdu. Betapa senangnya Latisya karena dapat menyaksikan Arlessa secara langsung di studio.

Tak disangka, Arlessa menjadikan Latisya sebagai sahabatnya. Tapi, Latisya sangat kaget setelah mengetahui siapa Arlessa yang sebenarnya. Demi persahabatan mereka, Latisya menyimpan rahasia itu sendiri. Sayangnya, Viona mengetahui rahasia itu dan membocorkan pada media.

Bagaimana kisah persahabatan antara Latisya dan Arlessa selanjutnya? Rahasia apa yang dimiliki Arlessa yang cantik dan baik itu? Cari sama-sama di buku ini, yuk!

 (Geus Rama SA, Palembang)

Friday, February 06, 2015

Cernak, 8 Februari 2015






Sang Juara

oleh Benny Rhamdani

"Tya, kamu sudah baca pengumuman lomba cerpen untuk anak di Facebook KKPK?" tanya Sasha saat bertemu teman sebangkunya di kelas pagi hari.

"Belum. Kamu mau ikut?" Tya balik bertanya.

"Iya. Aku mau coba. Siapa tahu bisa menang kayak kamu tahun lalu," jawab Sasha. "Kamu ikut juga, kan?"

"Belum tahu. Eh, aku mau ke kantin dulu. Mau ikut?"

Sasha menggeleng. Tya segera melangkah keluar kelas. Sebenarnya dia tadi berbohong. Semalam dia sudah membaca pengumman lomba cerpen itu di Internet. Tapi dia malas menjawab dengan jujur. Sebab biasanya Sasha akan banyak bertanya nantinya. Bagaimana caranya menang? Bagaimana bikin judul? Kalau nama tokohnya Xandra bagus nggak? Sangat mengganggu Tya.

Sebenarnya yang juga bikin Tya terganggungu, Sasha menulis cerpen hanya karena ikut-ikutan saja.

Sore harinya, Tya membuka laptopnya di kamar. Dia sudah punya ide. Tema lomba cerpen tahun ini adalah Keluargaku. Tya. ingin menulis cerpen tentang Ibu.

Tring. Smartphone Tya berbunyi. Rupanya Sasha mengirim BBM.

"Kamu sudah lihat pengumumannya, kan?"

Tya membalas: "Sudah."




Sasha: "Sudah ada ide?"

Tya : "Belum."



Sasha: "Aku tadi mau menulis tentang Ibu. Tapi, kayaknya akan banyak saingan. Jadi aku akan menulis tentang kakak saja. Menurutmu bagaimana?"

Tya: "Aku mau off dulu ya. Mama menyuruhku masak."

Sasha: "Oke. Terima kasih ya."


Tya langsung mematikan smartphone-nya. Dia kembali mengetik cerpennya. Tapi kalimat Sasha tadi mengganggunya." Aku tadi mau menulis tentang Ibu. Tapi, kayaknya akan banyak saingan." Sementara yang ditulis Tya adalah tentang Ibu. Memang menulis tentang Ibu sangt mudah. Banyak cerita tentang Ibu ketimbang Ayah. tapi pasti semua peserta berpikir sama.

Aha, biar saja. Aku menulis dulu tentang Ibu. Nanti aku menulis yang lainnya, Pikir Tya. Dia pun terus menulis cerpennya.

Keesokan paginya, ketika masuk kelas Tya kaget melihat mejanya dikerumuni beberapa temannya. Rupanya, sasha sedang memamerkan cerpen yang ditulisnya kepada beberapa teman.

"Aduh, Sasha, cerpen kamu bagus banget. Mengharukan sekali," kata Pia.

"Iya, pasti menang lomba deh," ucap Ruri.


"Eh, ada Tya. Maukah kamu membaca cerpenku dan memberi komentar," pinta Sasha sambil menyodorkan cerpen.

Walaupun malas, Tya mengambil dan membacanya. Tapi Tya benar-benar jadi terhanyut dengan cerpen Sasha. Ceritanya bagus.

"Ini kamu sendiri yang nulis?" tanya Tya.

"Iya. Masa pembantu aku?"

"Ceritanya bagus," kata Tya sambl tersenyum.

"Terima kasih. Aku mau mengirimnya hari ini."

Tya jadi tidak konsentrasi saat belajar. Cerpen yang ditulisnya tidak sebagus cerpen Sasha. Hal itu membuat Tya ingin menulis cerpen lainnya.

Keinginan Tya untuk menulis cerpen lagi tak mudah terwujud. Tugas sekolah menyita waktunya. Belum rencana pementasan balet di tempat kursusnya, ditambah seleksi olimpiade matematika.

Dua bulan kemudian pengumuman pemenang lomba cerpen KKPK diumumkan di Internet. Tya tidak menemukan namanya, tapi nama Sasha ada di urutan kedua. Tya sedih dan kecewa.

Sore harinya, Tya dikejutkan dengan kedatangan Sasha. Bukan cuma Sasha, tapi juga ibunya.

"Kami datang secara khusus untuk memberi hadiah buat Tya. Karena Tya telah menjadi motivator dan guru juga bagi sasha dalam hal menulis cerpen," kata ibunya Sasha kepada Mama Tya.

Hadiahnya raibow cake.

"Aku juga mau mengucapkan selamat kepada Tya. Tadi aku baca di Internet, Tya terpilih ke tingkat nasional untuk olimpiade matematika. Tahun kemarten aku gagal di tingkat provinsi, Tya malah bisa ke tingkat nasional," kata Sasha. "Kita gantian rupanya."

Tya tersenyum. Dipikir-pikir untuk apa dia bersedih gagal di lomba menulis cerpen. Dia masih bisa ikut lagi tahun depan. Lagipula, saat ini seharusnya dia berbahagia bisa memiliki sahabat yang baik hati seperti Sasha.

^_^

Hore, 8 Februari 2015

Ini Dia si Undur-undur




Kalian pernah melihat binatang hecil berjalan mundur? Nama "undur-undur" diberikan pada hewan ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang jebakan di tanah. 

Di negara barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion (semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya para semut".

Undur-undur dewasa memiliki penampilan yang sekilas mirip dengan capung karena sama-sama memiliki abdomennya panjang dan memiliki dua pasang sayap transparan berurat pada thoraxnya. Ia bisa dibedakan dengan capung dengan melihat antenanya yang panjang dan ujungnya sedikit melengkung, ukurannya yang rata-rata lebih kecil, dan matanya yang terletak di sisi kepala serta berukuran lebih kecil dibandingkan mata capung. 

Undur-undur juga tidak bisa terbang secepat dan selincah capung karena ia pada dasarnya merupakan penerbang lemah.

Undur-undur memiliki ukuran yang bervariasi. Jenis undur-undur terbesar di dunia diketahui berasal dari genus Palpares yang hidup di Afrika dan rentang sayapnya mencapai 16 cm. Spesies yang terkecil berasal dari wilayah Arabia dan rentang sayapnya hanya sekitar 2 cm. Mayoritas undur-undur sendiri umumnya berukuran antara 4–10 cm

Metamorfosis



Undur-undur mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Perkembangan undur-undur dimulai ketika betina meletakkan telurnya di dalam tanah berpasir dengan cara mengetuk-ngetuk abdomennya ke dalam tanah dan mengeluarkan telur-telurnya di sana. 

Di dalam tangkapan, undur-undur betina bisa mengeluarkan telur hingga 20 butir sekali bertelur dan biasanya ia memilih pasir yang bersuhu hangat. Kadang-kadang, undur-undur betina yang sedang menaruh telur di atas pasir tertangkap oleh larva undur-undur lain yang kebetulan membuat jebakan yang berdekatan dengan tempatnya bertelur..

Telur undur-undur akan menetas menjadi larva yang bertubuh gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki sepasang taring panjang di kepalanya. Mayoritas spesies larva undur-undur selanjutnya akan membuat jebakan di tanah dengan cara bergerak mundur memakai tubuhnya seperti mata bor dan mulai menggali dengan gerakan spiral hingga akhirnya membentuk sarang jebakannya yang berbentuk seperti corong (biasa disebut "liang undur-undur"). 


 .

Fase selanjutnya dalam pertumbuhan undur-undur adalah fase kepompong atau pupa. Kepompong mereka berupa kumpulan butiran pasir di sekitarnya yang disatukan dengan sutra dari kelenjar di abdomennya. Kepompong ini biasanya terkubur hingga beberapa sentimeter di dalam tanah. 

Pada fase kepompong terjadi perubahan bentuk di dalamnya dan setelah sekitar satu bulan, undur-undur dewasa akan keluar dan mulai menunggu sayapnya kering sebelum bisa terbang untuk mencari pasangan. Undur-undur dewasa rata-rata berusia antara 20-25 hari, sementara sebagian dari mereka juga diketahui bisa hidup hingga usia 45 hari.


Makanan
Larva undur-undur terkenal sebagai pemangsa yang ganas karena ia memakan hampir segala jenis Arthropoda kecil, terutama semut. Ia berburu secara pasif dengan cara membuat sarang jebakan berbentuk corong, lalu bersembunyi di tengahnya sambil menunggu ada mangsa yang terperosok masuk. 

Bila ada mangsa terjebak masuk ke dalam perangkapnya namun masih bisa bergerak naik, larva undur-undur akan melempari mangsanya dengan butiran pasir agar tergelincir. Larva undur-undur mengetahui kehadiran korbannya dengan cara merasakan getaran dari gerakan korbannya Larva undur-undur juga memiliki sepasang rahang tajam dan di ujungnya terdapat lubang untuk menyuntikkan racun ke dalam tubuh mangsanya untuk membunuhnya, lalu mulai menghisap cairan tubuhnya.

Makanan undur-undur dewasa lebih bervariasi. Sebagian spesies hidup dengan memakan nektar dari bunga, sementara beberapa spesies lainnya hidup dengan memakan Arthropoda kecil seperti halnya larva undur-undur.


(ben/net)

Arena KKPK, 8 Februari 2015

Misteri  Miss Virgo



Judul: Hacker Detected  

Penulis: Yasmin Kamila

 112 halaman 



“Hiasilah hidupmu dengan kegigihan meraih cita-cita, Miss virgo. Bukan dengan facebook!" Begitulah nasihat Via kepada Alice.

Tidak hanya itu, Via juga terkena penyakit. Meningitis! Mungkin Via tidak perlu berkata seperti itu. Toh, dia juga suka menggunakan twitter. Siapakah Miss Virgo? Apa yang terjadi pada Via selanjutnya? Bisakah seluruh akunnya kembali?

Kalo kamu penasaran juga,  lebih baca baca sendiri kelanjutannyaya ya. Kalo aku suka dengan ceritanya.keren. Kita bisa mengambil hikmah cerita dari buku ini.

(Geus Ramas S, Palembang)