Friday, April 27, 2012

ARENA KKPK, 29 APRIL 2012





Persahabatan Indah

Judul: My Lovely Friends
Penulis : Shara
124 halaman


Aku paling senang membaca KKPK karya Wanda Amyra Mayshara alias Shara. Mulai dari Reporter Cilik, My Frist Make Up, dan masih banyak lagi. Kali in aku juga senang membaca karya terbarunya My Lovely Friends. Bagi penggemar KKPK, nama Shara adalah jaminan mutu. Semua buku yang ditulisnya selalu membuat kita ingin membacanya berulang-ulang.


Bingung enggak, sih, bila suatu hari ada beberapa orang yang namanya mirip kita mengajak kenalan? Wew ... pasti, dong! reka? kan, asyik, tuh, Seperti Acha, Icha, dan Mischa. Jadinya ... kayaknya kembar empat, kan?

Keempat sahabat ini melalui hari-hari bersama dalam suka dan duka. Liburan seru, belanja asyik, dan sekolah yang menyenangkan. Tapi, ada juga saat mereka harus berpisah sementara, dan harus kehilangan seseorang diantara mereka. Duh ... senungguh mengharukan, deh. Pssst ... mereka juga punya time box yang dikubur di suatu tempat, lho! Mau tahu, apa isinya? Cari sendiri dalam buku ini, ya!

Oh, iya aku tahu Shara juga lagi menulis buku dari film AMbilkan Bulan. Aku nggak sabar membacanya lagi.

Balkis Shafira, SD IBA Palembang


CERNAK, 29 APRIL 2012


Ayum



Hari Minggu! Aku senang kalau hari Minggu tiba. Bisa santai. Apalagi Mama dan Papa tadi subuh pergi ke Bandung menghadiri acara pernikahan teman Papa.

“Aku mau bermalas-malasan sepuasnya! Teriakku sambil memutar musik Korea keras-keras.

Tok-tok-tok.

“Fika, jangan keras-keras dong!” teriak Kak Dion.

Uh, usil banget sih? Aku mengecilkan suara musik. Aku berdiri di depan kaca. Menari seperti di video klip musik Korea. Ah, ternyata aku berbakat jadi anggota girlband. Hahaaha.

Tok-tok-tok.

Ah mengganggu saja. Aku mengecilkan suara musik. Lalu, aku membuka pintu kamar. Kulihat Kak Dion berdiri sambil menempelkan jari telunjuk ke bibirnya. Memintaku tidak bersuara.

“Ada apa?” bisikku kaget. Ada maling, kah?

“Ada anak kecil masuk ke halaman rumah kita. Dia menangis,” kata Kak Dion.

Aku penasaran menuju ruang depan. Dari jendela kulihat anak kecil itu duduk di teras. Ya, dia menangis.

“Siapa dia?” tanyaku.

“Nggak mungkin anaknya ondel-ondel, kan?” jawab Kak Dion asal.

“Kita ajak masuk aja. Kasihan,” pintaku. AKu memang gampang sekali kasihan.

“Kamu yang ingin, kamu yang ngajak,” kata Kak Dion.

“Kak Dion kan yang tua.”

“Aku belum tua.”

Percuma ah ngobrol sama Kak Dion. Aku membuka pintu. Anak itu kaget dan melihat aku. AKu berusaha tidak membuatnya takut.

“De, cari siapa?” tanyaku.

“Aku pisah sama Mamaku di pasar,” katanya.

Oh iya, rumahku rmermang dekat pasar. Cuman 50 meter.
“Terus kenapa ke sini?” tanyaku.

“Aku takut di pasar. Siapa tahu kakak mau nolong.”

“Ya, udah kalo gitu kamu masuk dulu. Nanti Kak Dion ikut bantu.”

Aku mengajaknya masuk ke dalam rumah. Kuberi dia minuman, buku, dan mainan biar tidak sedih lagi.


“Kak Dion, jangan diam aja. Lapor ke polisi sana,” pintaku.

“Eh, iya. Kak Dion ke kantor polisi dulu ya.” Kak Dion langsung pergi.

Aku melihat anak kecil itu. “Namamu siapa?”

“Ayum.”

“Oh, namaku Fika.”

“Kak Fika baik sekali.”

Aku tersenyum. Ya, aku memang anak paling baik sedunia. Hehehe.

“Kak, aku lapar. Biasa mama bikinin mie.”

“Oh, bentar. Kakak biknin ya.” AKu ke dapur. Memanaskan air, memasukkan mie instant dan menyiapkan ke piring. Paling kurang dari 10 menit. Tapi begitu aku kembali ke ruang depan, aku tak melihat Fika. Yang kulihat malah Kak Dion yang baru saja masuk pintu dengan seorang polisi muda.

“Fika mana?” tanya Kak Dion.

“Nggak tau. Aku tadi bikini dia mie rebus,” jawabku.

“Ah, pasti anak nakal itu lagi. Dia sudah menipu di beberapa rumah,” kata Pak Polisi.

“Maksudnya?” aku bingung.

“Heh, mana handphoneku di meja?” tanya Kak Dion.

“Nggak tahu.”

“PAsti diambil anak kecil itu,” kata Pak Polisi.

“Oh, bonekaku yang mahal juga hilang!” teriakku.

Ya, akhirnya aku tahu AYum adalah anak kecil yang suka menipu dan mencuri. Polisi kini terus mencarinya. Entah siapa yang mengajarinya. Aku kasihan sebenarnya dengan Ayum. Seseorang pasti telah megajarinya melakukan perbuatan buruk. Semoga saja seseorang menyadarkannya. Amin.


^_^

HORE, 29 APRIL 2012


Yuk, Kita Berwisata

Musim liburan belum tiba. Tapi tak ada salahnya kita mulai merencanakan wisata liburan nanti.
Berwisata memang merupakan suatu hal yang sangat kita inginkan, karena dengan berwisata kita bisa sejenak melupakan kegiatan sehari-hari. Banyak yang bilang, berwisata itu membuang uang. Tapi tidak juga lho. Kegiatan lain tidak akan pernah sebanding dengan kepuasan rohani dan jasmani yang kita dapatkan. Selain itu jalan-jalan juga bermanfaat untuk kita dalam masa pertumbuhannya.


Belajar Komunikasi dan Berbahasa.

Karena pada saat berjalan-jalan kita akan bertemu orang selain diluar rumah. Kita akan lebih berani untuk berkomunikasi dengan orang baru dan juga mengetahui perbedaan-perbedaan cara berkomunikas. Kita juga akan menyadari bahwa dunia ini terdiri dari berbagai macam jenis bahasa.
Ya, siapa tahu nanti kita teratrik untuk belajar bahasa lain. Baik itu bahasa daerah maupun bahasa asing di luar Indonesia.


Belajar Geografi



Geografi adalah ilmu mengenai alam dan sekitarnya. Percaya atau tidak, ilmu ini sangat penting untuk kita pelajari. Dan ada baiknya kita tidak hanya belajar dari buku. Tapi kita juga bisa belaar langsung dengan wisata. Kita bisa belajar tentang budaya  dan ilmu fenomena bumi seperti cuaca, iklim, geofisika dan bencana alam. Bahkan kita bisa belajar langsung tentang gunung, sungai, laut, dan masih banyak lagi.

Cobalah ingat-ingat pelajaran yang pernah kita dapat saat berwisata. Dengan begitu ilmu yang kita peroleh di bangku sekolah akan lebih mudah kita ingat.

Belajar Menghargai Perbedaan


Masih hubungan dengan belajar geografi, selama perjalanan kita pasti akan menemukan berbagai macam ras dan suku bangsa. Ya, kita tidak bisa hidup sendirian dan membutuhkan bantuan orang lain, tak peduli dari mana mereka berasal.  Selain berwisata ke mall, cobalah ke desa biar kita mengenal berbagai macam jenis profesi juga.

Dengan mengenal banyak perbedaan kita akan belajar bertoleransi. Kita juga akan banyak belajar tentang kehidupan yang luas. Cobalah mewawancarai petani, pedagang sayuran, dan sebagainya. Tulislah di buku harian atau kirimkan ke majalah dinding sekolah.



Menjauhkan dari Konsumsi Materialistis


Tahukah kalian,  anak-anak yang sering diajak jalan-jalan akan lebih pintar dibandingkan dengan yang sering diberi mainan? Anak-anak yang sering dibawa bepergian akan faham akan pentingnya pengalaman, menikmatinya dan akan terus mencari pengalaman yang baru, berbeda dengan anak yang hanya diberi mainan yang akan mudah cepat lupa dengan mainannya karena merasa bosan.

Kita bisa minta juga kepada orangtua untuk ikut dalam merencanakan dan mempersiapkan perjalanan, maka kita akan belajar bertanggung jawab terhadap pilihannya sendiri. Misalnya apa yang perlu mereka bawa dan yang tidak. 

Karena banyak manfaat yang kita peroleh, ayo kita isi liburan dengan berwisata!

(ben/net)

Friday, April 20, 2012

ARENA KKPK, 22 APRIL 2012



Kompak Seru!
Judul: Three Boys & Three Girls
Penulis:  Nisa Humairani
124 halaman

Kali ini aku mau cerita buku KKPK tentang kekompakan persahabatan. Biasanya kan kalau anak perempuan gabungnya sama anak perempuan. kalau ini tiga anak perempuan dan tiga anak lelaki. Wuah, siapa saja mereka?


Three Boys and Three Girls adalah enam orang sahabat yang sangat kompak. Mereka itu Naila, Zahra, Lulu, Roy, Baim, dan Yuga. Setiap hari mereka selalu bersama; belajar di sekolahlah yang sama, dan bermain bersama-sama. SUka duka pun mereka lalui bersama.

Simak saja serunya mereka memebentuk grup musik yang dinamakan The Space Band. Atau bagaimana paniknya Naila dan teman-temannya ketika Yuga tiba-tiba menghilang dari sekolah. Ke manakah perginya Yuga? Apa yang terjadi? Naila dan teman-temannya harus bermain detektif untuk menyelediki hilangnya Yuga.
Apakah yang terjadi ketika Naila tiba-tiba harus pindah ke Australia? apakah Three Boys and Three Girls ini harus bubar? Kalian harus baca seluruh ceritanya. Seru banget, lho!

 Balkis Shafira, SD IBA Palembang

Cernak, 22 April 2012





Suatu Pagi


oleh Benny Rhamdani

Suatu pagi Dini bermain di halaman belakang rumah. Sekalian menemani Ayah yang sedang merapikan taman.

Di sudut halaman belakang, tiba-tiba Dini melihat seekor burung yang terluka. Burung itu berusaha terbang tapi tidak bisa. Sepertinya burung itu sudah berada di sana sejak lama.

"Ssst, Ayah, ada burung terluka di pojok sana," Dini memberi tahu Ayah setengah berbisik. Dia cemas burung itu terkejut lalu semakin panik.

"Sebentar, Ayah akan ambilkan obat dulu. Jangan didekati ya," kata Ayah sambil bergegas ke dalam.

 Dini mengamati burung itu dari kejauhan. Lalu, tiba-tiba muncul seeokor burung lainnya. Burung itu mendekati burung yang terluka. Diparuhnya seperti ada serangga kecil. Burung itu kemudian memberikan serangga di paruhnya kepada burung yang yang terluka. Burung yang terluka memakan serangga itu.

"Ah..." Dini tertegun.

Ayah juga menyaksikan pemandangan itu.

"Lihat, Ayah. Tuhan memberikan rejeki  kepada burung terluka itu," kata Dini. "Jadi kita jangan takut walaupun susah, ya kan?"

Ayah tersenyum. "Ya, betul. Tapi cobalah lihat burung yang memberikan serangga itu. Dia sehat dan kuat. Kita juga harus seperti dia, sehat dan kuat. Jadi kita bisa membantu yang lemah. Bukankah memberi lebih baik daripada menerima?"

Dini mengangguk.

Hebatnya lagi, setelah makan, burung terluka itu kemudian berhasil terbang seidkit demi sedikit. Malah akhirnya terbang jauh. Padahal Dini dan Ayah belum mengobati lukanya.

Matahari pun kian meninggi. Dini masuk ke rumah bersama Ayah. Ibu baru saja selesai masak. Setelah membersihkan badan, Dini ikut makan bersama Ayah dan Ibu. Dini menceritakan pengalamannya melihat burung yang terluka kepada Ibu.

"Wuah, coba Ibu juga tadi lihat," komentar Ibu menyesal.

Selesai makan, Ayah mengajak Ibu dan Dini jalan-jalan.

"Aku ingin ikut. Tapi tunggu sebentar ya, Ayah," kata Dini.

"Mau ngapain dulu?" tanya Ayah.

"Kejutan."

Dini pergi ke kamarnya. Dia segera menuju ke rak buku. Dipilihnya beberapa buku yang tidak pernah dibacanya lagi. Buku-buku itu kemudian dimasukkan ke dalam tas plastik. Uuups, ternyata berat juga.

"Dini, bawa apa itu?" tanya Ibu.

"Nanti kita mampir dulu ke panti asuhan ya, Ayah. Dini mau menyumbangkan buku-buku ini untuk teman-teman di panti," kata Dini.

Ayah dan Ibu terkejut, lalu tersenyum senang. Padahal selama ini Dini paling tidak suka jika buku koleksinya diganggu. Ada yang hilang satu saja bisa marah berhari-hari.

Dini pun masuk mobil dengan hati riang. Ayah mengantar Dini ke panti asuhan terdekat. Kebetulan pengurus panti itu adalah teman Ayah. Dini kemudian menyerahkan tas berisi buku kepada pengurus panti. Setelah itu Dini kembali ke mobil.

"Wuah, ternyata berbagi itu rasanya menyenangkan, ya. Pantas saja burung kuat tadi membagi makanan yang didapatnya," kata Dini di Mobil.

"Betul. Berbagi itu menyenangkan. Apalagi kalau kita ikhlas membaginya," kata Ibu.

Ayah kemudian mengajak Dini ke toko buku. Tentu saja Dini kaget. Padahal Ayah hanya mengijinkannya membeli buku sebulan sekali. Itu pun hanya tiga buku.

"Sekarang, Dini boleh membeli lima buku," kata Ayah.

Wuah, senangnya Dini. Dan tahu apa lagi kejutan buat Dini? Ketika Dini membayarnya di kasir, tiba-tiba sirine di meja kasir berbunyi.

"Selamat, adik adalah pembeli 20 hari ini. Toko kami sedang ulangtahun ke 20. pembeli ke 20 akan mendapat gratis voucher belanja seharga Rp500 ribu," kata kasir itu.\

"Alhamdulillah!" ucap Dini. Dia malah bisa membeli buku lagi, dan jumlahnya lebih banyak dari yang disumbangkan tadi.

^_^


HORE. 22 April 2012

Agar Siap Menghadapi Ujian

Awal Mei nanti, teman-teman yang duduk di kelas 6 SD akan menempuh ujian nasional. Tulisan kali ini, membantu kalian yang siap menghadapi ujian. Jika kalian belum kelas 6 SD, ada baiknya dibaca juga lho.

Curhat

Mungkin kita lagi sibuk belajar, ikut try out, tapi sempatkanlah untuk tetap ngobrol sama orangtua kita. Cobalah curi waktu orantua kita meskipun mereka sibuk. Misalanya saja, saat di meja makan atau dalam perjalanan Jika ada ganjalan di hati, jangan disimpan saja. Katakan alias curhat saja kepada orangtua. Dengan demikian kita bisa tetap konsentrasi dengan pelajaran. Masalah kecil saja, seperti bertengkar dengan kakak atau teman, bisa jadi mengacaukan konsentrasi kita lho.

Jangan berharap hadiah

Belajar adalah kewajiban kita sebagai seorang pelajar. Jadi, jangan meminta orangtua kita untuk memberikan hadiah jika nilai kita bagus. Justru kitalah yang harus memberikan hadiah kepada orangtua kita nilai yang bagus. Kalau pun ingin merayakan keberhasilan belajar kita saat ujian, minta saja Ibu memasak makanan yang kita suka. Biar hadiah itu bisa kita nikmati bersama sekeluarga. Kita akan terbiasa menjadi orang yang berharap pamirih/balas budi, bila menuntut sering menuntut hadiah kepada orangtua kita. Kecuali, orangtua kita sendiri yang memberikannya, tentu kita juga jangan menolaknya.

Tahan emosi



Menjelang ujian, biasanya orangtua kita lebih cerewet dari biasanya. Kita dengarkan saja. Biar bagaimanapun, orangtua kita ingin yang terbaik untuk kita. Tapi bila kita tidak suka, misalnya orangtua kita membandingkan dengan ank-anak lainnya, kita katakan dengan tenang. Jangan emosi karena nanti malah merusak konsentrasi kita.

Beristirahat

Belajar  menjelang ujian terkadang menguras enerji kita. Untuk itu, jangan lupa istirahat ya. Jangan sampai ketika waktunya ujian tiba, kita malah sakit. Kurangi saja hal-hal yang tidak perlu, seperti nonton teve, main game, jalan-jalan ke mall. Kalau bisa, minta bantuan orangtua mengatur jadwal kegiatan bersama.

Bangun kepercayaan diri

Cobalah meyakinkan diri untuk lebih percaya diri dengan kemampuan diri. Jangan sampai mencontek saat ujian nanti. Buang jauh-jauh kebiasaan buruk kita sebelumnya yang membuat kita kadang ragu dengan kemampuan sendiri.



Ingat makan

Jangan lupa makan lho. Karena sibuk belajar, kamu malah lupa makan. Nanti jadinya sakit. Siapkan makanan ringan saat belajar. Tapi jangan yang terlalu manis atau jajanan yang bisa merusak kesehatan kita. Buah-buahan atau masakan di rumah jauh lebih sehat.




Berdoa

Jangan lupa berdoa kepada Tuhan. Mintalah agar kita diberikan kemudahan belajar, ketenangan pikiran dan kesehatan. Biasakan berdoa sebelum belajar. Jangan takut juga meminta kepada orangtua agar mendoakan kita. Bahkan kepada saudara dan kerabat kita bisa juga didoakan agar ujian kita lancar dan meraih nilai yang bagus.


Nah, itulah yang bisa kita lakukan menjelan ujian. Mudah-mudahan tulisan ini membantu kalian. Dan semoga kalian semua lulus ujian dengan nilai yang bagus. Amin.



(ben)

Friday, April 13, 2012

CERNAK, 15 APRIL 2012



Kak Kirana

oleh Benny Rhamdani

Aku tinggal di daerah yang sering kali kalian sebut kumuh.Seebenarnya aku lebih suka tinggal di perumahan yang bersih dan rumah yang besar. Tapi harus bagaimana lagi? Ayahku hanya bekerja sebagai kuli di pasar, ibuku penyapu jalanan.

Jadi, ya kami harus bersenang-senang tinggal di daerah tinggalku. Rumah kami kecil dan berdempetan. Kalu musim hujan tiba, kami seringkali kebanjiran. Bila musim panas tiba, kami takut sekali jika terjadi kebakaran.

Kami tidak punya taman bermain. Jadi sebagian dari kami sering bermain di jalan. Kalau yang sekolah, ya harus puas-puas bermain di sekolah.

Tahun ini aku harus berhenti sekolah karena abangku harus masuk SMA. Dan Ayah harus banting tulang mencari uang masuk sekolahnya. Tak apalah aku berhenti sekolah dulu. Mudah-mudahan atahun depan Ayah bisa memasukkan kembali aku ke sekolah. Meski begitu aku tak berhenti belajar. Soalnya di dekat pemukimanku adalah sekolah khusus. Sekolah untuk anak-anak tidak mampu sepertiku.

Sekolah itu tidak seperti sekolahku dulu. Sekolah ini berupa rumah bekas milik seorang tukang becak yang kemudian pergi bekerja di luar negeri. Sementara kosong, rumah itu dipakai untuk sekolah khusus.

"Kalian boleh memanggil Kak Karina," itu suara guru yang mengajar ketika dia baru masuk.

Kak Karina cantik. Dia seorang mahasiswi. Dan aku yakin dia anak orang kaya.

Ruang belajar kami hanya bisa menampung sepuluh orang. Dulu tidak pernah penuh. Tapi setelah Kak Karina mengajar, selalu penuh.

 Kami belajar banyak hal. Tidak cuma membaca dan menulis, tapi juga membuat benda-benda kerajinan. Kak karina pintar sekali mengajarkan kami membuat benda daur ulang. Misalnya dari botol plastik, pembungkus makanan, sampai bungus sabun deterjen. Kami diajarkan membuat boneka, tas, sampai mainan.

Setelah berminggu-mingu belajar, aku baru berani bertanya kepada Kak Karina.

"Kak Karina, mengapa kakak mau mengajar kami di tempat kumuh ini?" tanyaku sepulang sekolah.

"Karena kakak senang melakukannya," kata Kak Karina.

"Mengapa senang? Kami kan tidak membayar kakak," tanyaku lagi.

"Kakak senang, karena kalian semangat belajar. Kebahagiaan tidak hanya datang dari uang," kata Kak Karina.

Aku manggut-manggut meski tidak begitu mengerti. "Sampai kapan kakak akan mengajar kami?" tanyaku.

"Sampai Kakak bisa mengajar kalian tentunya," jawab Kak Karina.

Aku senang mendengarnya.

Kak Karina kadang berbaik hati membawakan kami makanan ataupun pakaian, juga peralatan belajar. "Ini bukan dari kakak lho. Tapi dari teman-teman kuliah kakak."

"Mengapa mereka tidak ke sini?" tanyaku.

"Mereka sibuk. Jadi hanya menitip saja."

"Pasti mereka jijik datang ke sini ya, Kak?" tanyaku.

"Suatu hari Kakak akan mengundang mereka."

Ternyata Kak karina benar. Lima orang teman Kak karina datang. Tapi kulihat wajah mereka tak sebahagia Kak karina ketika bersama kami. bahkan ada seorang yang terus menutup hidungnya. Mungkin badan kami bau seperti sampah. Tapi biarlah. Yang penting kak Karina bahagia seperti kami.

Hingga suatu hari Kak Karina tidak datang. Mungkin Kak Karina sedang ujian, pikirku. Tapi ternyata Kak Karina tidak datang keesokan harinya, bahkan sampai tiga hari. AKu langsung menemui Pak Jiwo, Pak RT kami.

"Mengapa Kak Karina tidak datang?" tanyaku.

Pak Jiwo bingung menjawabnya. "Wiwin ... sebenarnya Kak Karina itu sedang dirawat di rumah sakit," jawab Pak Jiwo.

"Bolehkah kami menjenguknya?" tanyaku.

"Kak Karina bilang, rumah sakit tidak akan menijinkan anak-anak masuk ke ruangan rawatnya."

"Memang Kak Karina sakit apa?" tanya Dita, temanku.

Pak Jiwo menggeleng.

Akhirnya, kami memutuskan berdoa bersama untuk kebaikan Kak Karina. Karena aku yang paling besar, aku mengganti Kak Karina mengajar di kelas. terutama untuk yang lebih kecil. Kalau yang sebaya denganku, kami hanya membaca buku-buku yang diberikan Kak Karina.

Hari kelima, kami mendengar kabar yang menyedihkan. Kak Karina meninggal dunia. Aku sedih sekali sampai menangis tak terhankan. Pak Jiwo membawa kami ke rumah kak karina. Rumah yang besar dan bersih. banyak sekali orang yang datang. Setahuku dari buku cerita, orang yang baik hatinya akan didatangi orang banyak saat meninggal.

Aku juga baru tahu kalau Kak Karina sakit Kanker darah sejak lama.

Ya, Tuhan, terimalah Kak karina di surgaMu. Juga, tolong kirimkan kepada kami orang seperti Kak karina, agar kami bisa terus belajar. Amin.


^_^




HORE, 15 APRIL 2012

Agar Rajin Menabung



Terkadang kita diberi uang lebih oleh Ayah, Ibu atau Paman. Hm, apa yang langsung terbayang oleh kita? Membelikan sesuatu atau menabung? Wuah, susah sekali ya membiasakan diri kita menabung. Bahkan uang saku kita biasanya langsung habis seketika.

Eh, tapi tahu nggak kalau kita sebenarnya harus terbiasa menabung. Menabung adalah menyisihkan uang dari pendapatan saat ini untuk disimpan. Kita harus menahan diri tidak menghabiskan uang kita untuk hal-hal yang tidak begitu perlu. Menabung juga mengajarkan diri kita lebih disiplin dan mampu menentukan hal yang lebih utama untuk kita beli.

Nah, agar kita terbiasa menabung, ada caranya lho.

1. Belilah  celengan atau minta buatkan kepada ayah dan ibu kita rekening tabungan di bank. Untuk  yang masih berusia pra sekolah dan taman kanak-kanak, bisa mulai belajar menaruh uang di celengan. Carilah celengan yang tidak mudah kita buka.

2. Mari membuat daftar keinginan Dengan adanya daftar keinginan itu kita bisa lebih termotivasi untuk menabung. Kita jadi tahu ada yang menyenangkan untuk menghabiskan uang kita dengan daftar keinginan tersebut.

3. Buat gambar. Kalau kita menabung untuk membeli suatu benda yang spesial, tidak ada salahnya kita menaruh gambar benda tersebut di kamar. Gantung gambar benda itu agar kita selalu ingat  tujuan kita menabung.



4. Minta contoh. Tentu saja kita bisa meminta contoh orangtua soal  aktivitas menabung ini. Minta orangtua kita punya celengan sendiri, dan juga minta orangtua kita mengajak ke bank. Minta penjelasan kepada orangtua tentang manfaat menabung. Dengan adanya contoh ini, kita pun bisa belajar dari orangtua kita.

5. Mungkin teman-teman kita  bisa jadi terlalu fokus menabung, hingga tidak mau mengeluarkan uangnya untuk apapun. Jika hal itu terjadi, minta orangtua agar mengingatkan dan membantu kita untuk kembali menikmati uang misalnya membeli benda-benda kecil.

7. Belajar berbagi. Selain menabung, jangan lupa juga untuk belajar berbagi sejak kecil. Saat orangtua bersedekah atau membayar zakat, kita bisa ikut lho. Sisihkan uang kita untuk disedekhakan pula dengan orang yang tidak mampu. Sehingga kita juga selalu ingat bahwa uang itu benar-benar sesuatu yang berharga tidak untuk selalu dijajankan.

Yuk kita menabung. Jangan ditunda lagi.

(ben/net)

Saturday, April 07, 2012

ARENA KKPK, 8 APRIL 2012

Asyiknya Menginap 
 
 
 
Judul: Sleepover Party
Penulis: chennie
124 Halaman


 



Friday, April 06, 2012

CERNAK, 8 APRIL 2012


Dhika Kecil

oleh Benny Rhamdani

 Hari ini aku harus segera ke rumah sepulang sekolah. Biasanya, aku mampir ke perpustakaan. Habis di rumah juga sepi. Papa dan Mama kerja. Kak Tika kuliah. Paling hanya ada Bi Yani.

"Tante Mia mau nitip Dika siang ini. Ghea tolong jagain ya," begitu kata Mama pagi ini.

Aku senang sekali mendengarnya. Aku sangat suka sepupu kecilku itu. Umurnya baru tiga tahun. Dhika itu lucu dan menggemaskan.

Sampai di rumah aku hanya menemukan Bi Yani. Aku langsung salin pakaianku dan makan siang. Kali ini Bi Yani memasak sayur lodeh kesukaanku dan ayam goreng.

"Assalammualaikum!"

Aku sudah menghabiskan makan siang, ketika mendengar suara Tante Mia yang memasuki rumah.

"Waalaikumsalam," jawabku,

Aku langsung menghampiri Dhika. Dhika juga senang melihatku.

"Ghea, Tante titip Dhika sebentar ya. baby sitternya Dhika sakit. nanti sore Tante ambil ke sini," kata Tante Mia.

"Iya, Tante. Tenang aja."

Lima menit kemudian, Tante Mia berangkat pergi.

"Dhika mau main apa?" tanyaku.

"Naik pesawat."

"Hah? Di sini nggak ada pesawat."

"Kakak aja jadi pesawat."

Hah! Aku menyerah karena Dhika mulai merajuk. Aku mengendongnya, tapi tanganku dibentangkan seperti sayap pesawat.

"Ngeeeeng!" teriak Dhika kegirangan.

"Sudah sampai."

"Belum lagi."

Ah, aku capek.

"China kan jauh."

"Isi bensin dulu ya," kataku.

"Jangan lama-lama ya."

Aku yang kehausan langsung  ke dapur.

"Aku haus. Gendong Dhika terus," kataku kepada Bi Yani.

"Kalo terus dituruti memang cape. Mengasuh anak kecil ada caranya," kata Bi Yani. "Mas Dhika itu kan sukanya pesawat. Kalo main pesawat terus bisa gempor. Bisa dialihkan ke nonton tentang pesawat atau baca buku tentang pesawat."


"Oh iya juga."

Aku langsung mengeluarkan DVD tentang pesawat dan mengaduk-aduk buku tentang pesawat. Bi Yani benar, ternyata Dhika langsung berhenti menjadikan aku pesawat terbang.

Bahkan akhirnya Dhika pun tidur nyenyak.

Huaaahhh... kini aku yang ngantuk.

^_^





HORE, 8 April 2002

Pesawat Tempur Canggih


Kalian pernah naik pesawat? Bagaimana kalau naik pesawat tempur? Tidak semua orang bisa menaikinya lho. Harus pilot khusus. Nah kali ini kita akan mengenal peswat tempur. Maksudnya, untuk menambah pengetahun saja. Bukan mengajak kalian ikut bertempur.

Pesawat tempur adalah pesawat militer yang dirancang untuk menyerang pesawat lain di udara. Berbeda dengan pesawat pengebom, yang dirancang untuk menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif lebih kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada Perang Dunia I untuk menghadapi pesawat pengebom dan balon udara yang mulai lazim digunakan untuk melakukan serangan darat dan pengintaian.

Pesawat tempur pertama awalnya berupa pesawat sayap ganda kayu yang diberi senapan mesin ringan. Pada Perang Dunia II, pesawat tempur lebih banyak dibuat dari logam, bersayap tunggal, dan menggunakan senapan mesin yang tertanam pada sayap. Setelah Perang Dunia II, mesin turbojet mulai menggantikan mesin piston, dan peluru kendali mulai digunakan untuk menggantikan senapan mesin sebagai senjata utama.

Klasifikasi pesawat tempur dibuat berdasarkan generasi. Penggunaan generasi ini awalnya digunakan petinggi pertahanan di Rusia, yang menyebut F-22 Raptor Amerika Serikat sebagai pesawat tempur "generasi kelima".

Pesawat tempur adalah pesawat yang digunakan untuk perang di udara. Umumnya pesawat tempur berbentuk ramping, dapat bergerak lincah, membawa canon (senapan mesin) serta rudal dan bom, berkecepatan tinggi, dilengkapi dengan perlengkapan avionik yang lebih banyak daripada pesawat sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan pengecoh dan pengacau radar, sampai berkemampuan "siluman"


Balon Udara


Pada awalnya manusia menggunakan layang-layang untuk menakuti-nakuti musuh serta memberikan informasi tentang posisi baik kawan maupun lawan atau bahkan menakut-nakuti musuh. Kebiasaan ini dilakukan oleh bangsa Cina kuno. Kemudian pada layang layang dilengkapi dengan manusia untuk mengetahui secara detail posisi lawan.

Penemuan balon udara dan Zeppelin juga mewarnai perkembangan pesawat militer. Digunakan mulai dari sekedar pengintaian dan digunakan sebagai pembom untuk mengebom posisi musuh. Tercatat diantaranya adalah Jerman yang memanfaatkan zeppelin untuk membom Inggris dalam Perang Dunia I. Dalam perjalanannya dibuat pesawat-pesawat dan dikembangkan untuk kepentingan peperangan dan pertempuran

Pesawat Siluman





F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics  adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

Versi produksi pesawat ini diberi nama F-22 Raptor ketika pertama kali dimunculkan pada tanggal 9 April 1997 di Lockheed-Georgia Co., Marietta, Georgia.

Pada September 2002, petinggi Angkatan Udara Amerika Serikat mengubah nama Raptor menjadi F/A-22. Penamaan ini, yang mirip dengan penamaan F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat, bertujuan untuk mendorong citra Raptor sebagai pesawat tempur sekaligus pesawat serang darat, dikarenakan oleh perdebatan yang terjadi di pemerintahan AS tentang pentingnya pesawat tempur superioritas udara yang sangat mahal. Nama ini kemudian dikembalikan lagi menjadi F-22 saja pada 12 Desember 2005, dan kemudian pada 15 Desember 2005 F-22A secara resmi mulai dipakai.

Hingga kini, peswat F 22 dianggap pesawat tempur tercanggih lho. Sayangnya, pesawat ini digunakan untuk berperang.

(ben/net)