Friday, April 29, 2011

CERNAK, 1 Mei 2011




Jangan Lewat Sana!


Oleh Benny Rhamdani


“Jangan lewat sana!”


“Kenapa?” Aku heran Rani malah menyuruh kami berjalan lurus, bukannya belok.


Di perempatan jalan ini, baik lurus maupun belok kanan nantinya akan tiba ke rumah Rani. Cuma kalau jalan lurus akan lebih jauh jaraknya. Jalan lebih singkat ya belok kanan.


“Aku mau ke toko Pak Ahmad dulu,” jawab Rani.


“Di dekat rumahmu kan ada minimarket. Jauh lebih lengkap,” kilahku.


“Aku sudah cari kok. Barangnya nggak ada di sana,” kata Rani.


Kami mengayuh sepeda masing-masing lebih cepat. Rencananya, pulang les ini Rani ingin meminjami aku buku cerita serial Kelas Ajaib. Aku sudah baca seri pertamanya, Inilah kelas Paling Ajaib. Sangat bagus ceritanya. Nah, Rani sudah membeli dua buku lainnya dari seri itu, yakni Makin Seru di Kelas Ajaib dan Saatnya Menjerit.


Menjelang Toko Pak Ahmad aku memelankan kayuhan. Soalnya Rani kan harus ke toko itu. Tapi …


“Katanya mau ke toko Pak Ahmad dulu?” tanyaku heran karena Rani melewati begitu saja toko Pak Ahmad.


“Aku lupa bawa uangnya,” jawab Rani cepat seperti sudah menyiapkan sejak lama.


Kami mengayuh sepeda lebih cepat lagi. Kalau lewat jalan yang belok kanan tadi, mungkin kami sudah sampai. Lewat jalan ini kami harus memutar lagi. Untung kakiku masih baik-baik saja ketika sampai rumah Rani. Dan rasa capekku terbayar dengan dua buku yang dipinjamkan Rani.


Aku pulang buru-buru setelah mendapat dua buku dari Rani. Aku ingin sampai rumah sebelum magrib. Tentu saja aku tidak mau mengambil jalan memutar. Aku lewat jalan yang lebih dekat.


“Andini!”


Aku mendadak menerem sepadaku. Aku menoleh. Kulihat teman sekelasku, Fira, datang mendekat setengah berlari.


“Dari mana kau?” tanya Fira.


“Rumah Rani pinjam buku.”


“Oh … kok tadi tidak kulihat lewat sini?” Fira bertanya lagi.


“Mutar.”


“Oh ….”


“Aku pulang ya. Harus buru-buru sampai rumah,” kataku. Setelah Fira mengangguk aku langsung melanjutkan kayuhan sepedaku.


Keesokan paginya di kelas aku langsung berkomentar tentang buku yang kupinjam. Belum tamat semua kubaca, tapi aku ingin mengomentarinya ketika jam istirahat.


“Rani, aku suka bukunya. Memang benar katamu, lebih asyik. Aku jadi makin penasaran. Oh iya, waktu pulang kemarin aku bertemu Fira.”


“Oh iya? Dia bilang apa saja?”


“Tidak ada yang penting sih,” kataku.


“Jangan ke sana! Kita ke kantin lain saja,” kata Rani tiba-tiba.


Kami tengah berjalan menuju kantin. Ada dua kantin di sekolah. Satu berjalan lurus dari koridor sekolah di dekat meshola, satunya lagi berbelok dekat perpustakaan.


“Lho, katamu nggak suka jajanan di kantin dekat perpustakaan?” tanyaku heran.


“Sesekali kan nggak apa-apa,” jawab Rani.


Aku menurut saja. Aku memang terbiasa jajan bareng Rani di saat istirahat. Lumayan mengirit uang sakuku, karena Rani suka mentraktir.


Tiba di kantin dekat perpustakaan, Rani kelihat bingng memilih jajanan. Kalao di kantin dekat mushola biasanya Rani akan memesan batagor atau mie ayam. Tapi di kantin ini tidak ada. Lebih banyak kue-kue basah dan kering.


Akhirnya Rani mengambil roti keju dan teh botol, begitu juga aku. Lalu Rani membayar semuanya. Sepertinya Rani kurang puas dengan acara mengisi perut istirahata kali ini. Tapi makanan yang dijualtidak disukainya. Akhirnya kami kembali ke kelas.


“Rani, kamu menganggap aku sahabat, kan?” tanyaku begitu duduk di kelas.


Rani mengerutkan keningnya. “Tentu saja. Kalu tidak, untuk apa aku meminjamkan buku-bukuku kemarin, juga mentraktirmu jajan tadi,” kata Rani.


“Iya. Tapi sahabat itu nggak cuma meminjam atau membelikan sesuatu,” kataku.


“Maksudmu?” Rani heran.


“Sebenarnya ada masalah apa sih? Kamu merahasiakan sesuatu dariku. Iya, kan?” tanyaku lagi.


Rani terdiam, lalu mengangguk.” Bagaimana kamu tahu?”


“Iya, soalnya dari kemarin kamu selalu aneh. Sepertinya kamu sedang menghindari seseorang. Kamu kemarin mengajak berputar, lalu hari ini menghindari kantin dekat mushola. Siapa orang yang kamu hindari itu?” tanyaku.


“Fira,” jawab Rani.


“Hah? Fira? Bukankah kalian sudah bermaafan?” tanyaku.


Ya, kemarin memang Rani dan Fira bertengkar di kelas. Gara-gara Fira meledek Rani karena mendapat nilai jelek di ulangan matematika. Menurut Rani, biarpun jelek ia sudah berusaha mengerjakannya sendiri. Sedangkan Fira mendapat nilai bagus karena mencontek dari Salsa, teman sebangkunya.


Bu Aminah langsung melerai mereka. Keduanya kemudian diminta saling memaafkan dan bersalaman. Ya, kupikir masalahnya berhenti sampai situ.


“Aku masih dendam sama Fira. Bahkan aku membencinya,” kata Rani.


“Ah … mudah-mudahan jangan lama-lama mendendam dan membenci nya. Soalnya kita yang akan rugi,” kataku.


“Kok kita yang rugi?” Rani heran.


“Iya. Jadinya kita selalu berusaha menghindari orang yang kita benci itu. Ke mana-mana kita berusaha menghindarinya. Akhirnya kita sendiri yang capek dan kesal, sementara orang itu belum tahu kita mbenci atau tidak,” jelasku.


Rani terdiam sebentar. “Ya, sebenarnya aku tidak mau membenci Fira. Tapi setiap aku ingat kejadian itu, aku jadi membencinya,” kata Rani kemudian.


“Nah, sekarang jangan ingat yang kemarin. Coba ingat kebaikan-kebaikan Fira. Ingat, dulu siapa yang membantu kamu ketika jatuh dari sepeda dan hampir ditabark truk. Lalu siapa yang datang hujan-hujan ke rumahmu mengantar kalkulatormu yang tertinggal di kelas? Fira, kan?”


Rani mengangguk. “Ya, Fira juga yang pertama menjenguk aku ketika sakit demam berdarah tahun lalu, bahkan dia yang mencarikan aku jus jambu batu. Dan … duh lebih banyak kebaikan Fira ketimbang hal-hal yang menjengkelkan darinya,” kata Rani.


“Ya, sudah. Jangan hanya satu kesalahan, kita lupakan kebaikannya yang banyak itu. Apalagi kalian sudah saling memaafkan,” kataku sambil menarik napas.


“Terima kasih, Andini. Kamu telah mengangatkan aku. Kamu memang sahabat sejatiku,” kata Rani.

Aku tersenyum. Inilah enaknya punya seorang sahabat. Apakah kalian juga punya sahabat?

^_^

Hore, 1 Mei 2011

Wayang Kulit atau Golek?


Kalian tahu bedanya wayang kulit dan golek? Jangan sampai kita tidak tahu ya, soalnya wayang adalah budaya kita yang terkenal sampai ke luar negeri.


Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.


Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).


Ada versi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.


Pertunjukan wayang disetiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri. Dengan demikian, wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita, gaya, dan dalang yang luar biasa. Kadangkala cerita Panji dan cerita Menak (cerita-cerita Islam) dipentaskan pula.






Tiga Bagian



Wayang oleh para pendahulu negeri ini mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kalijaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan wayang. Para Wali di tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama lain. Yaitu "Mana yang Isi (Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit) harus dicari (Wayang Golek)".


Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata Ma Hyang artinya menuju kepada yang maha esa, . Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.


Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang(lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.


Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.



Kulit Kerbau



Wayang kulit dibuat dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses memjadi kulit lembaran, perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan bentuk lainnya yang masing-masing mempunyai fungsinya berbeda-beda. Namun pada dasarnya, untuk menata atau membuat berbagai bentuk lubang ukiran yang sengaja dibuat hingga berlubang.



Selanjutnya dilakukan pemasangan bagian-bagian tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai yang fungsinya untuk menggerak bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan menggunakan prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan. Wayang yang menggunakan prada, hasilnya jauh lebih baik, warnanya bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan yang bront.



Tujuh Jam



Wayang Golek adalah sebuah boneka tradisional orang sunda asal Jawa Barat, Indonesia. Terbuat dari kayu albasiyah. Diukir dan dicat dengan detil dan dikenakan baju. Semuanya dibuat dengan tangan.





Dimainkan oleh satu orang, seorang Dalang. Dalang menyuarakan berbagai tokoh wayang, menggerakan kepala, tangan, dan badan sehingga wayang terlihat hidup.


Pertunjukkannya disebut Pagelaran Wayang Golek. Diiringi berbagai macam alat musik gamelan dan sinden (penyanyi wanita) serta alok (penyanyi laki-laki). Pagelaran wayang golek biasanya dilakukan malam hari, memakan waktu kurang lebih 6-7 jam.


Ceritanya mengambil dari kisah Mahabrata (Turunan Bharata) dan Ramayana (Petualangan Rama), tetapi dikurangi dan ditambahkan disesuaikan dengan budaya setempat, yakni budaya Sunda. Pagelaran wayang golek biasanya digelar dalam rangka syukuran khitanan, pernikahan, peresmian berbagai hal, baik oleh perorangan maupun instansi. Penuh dengan didikan dan hiburan.


Nah, sekarang tentunya makin mengenal tentang wayang. Hm, adakah di antara kalian yang ingin menjadi dalang?



(ben)

Friday, April 22, 2011

Cernak, 24 April 2011



Sepatu Baru Princess Laura


Princess laura selalu ingin tampil menawan. Terutama dengan sepatu yang digunakannya. Dia mengganti sepatunya hampir satu jam sekali. Bahkan tak jarang dia menghabiskan waktyunya hanya untuk memilih sepatu yang akan digunakannya.


Suatu hari dua penipu datang ke kota. Mereka menyatakan bisa membuat sepatu terbaik dari yang pernah dibayangkan manusia. Warna dan pola, kata mereka, tidak hanya sangat indah, tapi sangat istimewa.


Princess Laura mendengar juga kabar itu. “Aku harus memiliki sepatu yang indah dari mereka,” pikir Princess Laura.


Tanpa membuang waktu, Princess Laura meminta dua orang itu membuatkan sepatu khusus untuknya. Princess Laura menyediakan sebuah ruangan khusus di dekat istana. Dia memberikan segala jenis bahan sepatu yang mewah, juga aneka hiasan pemata untuk sepatu. Bahkan perkakas tukang sepatu pun disediakan.


Dua penipu itu kemudian membawa semua pemberian itu. Mereka hanya bekerja pada malam hari. Tentu saja Princess Laura jadi ingin tahu.


"Aku ingin tahu bagaimana mereka membuat sepatuku," kata Princess Laura dalam hati. Tapi ia malu mengendap-endap. Apalagi dua penipu itu telah mengajukan syarat agar mereka tidak diganggu selama seminggu mengerjakan sepatu pesanan Princess Laura.


"Aku akan mengirimkan menteriku yang paling jujur ​​saja," pikir Princess Laura.


Pak Chandra, menteri yang dipilih pun pergi ke ruangan tempat penipu duduk di depan perkakas pembuat sepatu.


Dia membuka mata lebar-lebar.


"Aku tidak bisa melihat apa-apa," tapi dia tidak berkata begitu.


“Ah, sayang sekali. Sepatu ini hanya bisa dilihat orang yang pintar. Orang bodoh tidak bisa melihatnya,” kata dua penipu.


“Oh… aku melihatnya,” kata Pak Chandra.


“Syukurlah. Berarti bapak orang yang pintar. Lihatlah permata di sepatu ini, indah, kan? Princess Laura pasti akan menyukainya,” kata dua penipu.


Pak Chandra hanya menganggukkan kepalanya. Dia kemudian melaporkan kepada Princess laura.


“Sepatunya sangat indah. Tapi percayalah, hanya orang-orang pandai yang bisa melihatnya,” kata Pak Chandra.


Princess laura percaya kepada Pak Chandra. Lima ari kemudian waktu yang diberikan oleh Princess Laura usai. Princess laura mendatangi ruang kerja dua penipu. Dan dia tidak elihat apa-apa di atas meja.


“Lihat, sepatunya indah kan?” tunjuk dua penipu.


“Ya… iya… indah sekali,” kata Princess laura. Dia tidak ingin disebut bodoh karena tidak bisa melihat sepatu itu.


Dua penipu itu berjalan ke meja, lalu seolah mengambil sepatu. Seorang memasangkan sepatu ke kaki kiri, seorang lagi ke kaki kanan.


“Aku ingin memperlihatkannya kepada Baginda Raja,” kata Princess Laura. “Tapi aku ingin memamerkannya kepada rakyatku dulu.”


Princess Laura pun berjalan seolah memakai sepatu yang indah. Semua yang melihat semula merasa bingung. Tapi kemudian mereka pura-pura kagum dengan sepatu yang dipakai Princess Laura.


Princess laura kemudian menaiki kereta kencana. Dia minta diantar ke alun-alun. Tiba di alun-alun dia turun dari kereta kencana dan berjalan mengelilingi alun-alun dengan nyeker alias tanpa alas kaki. Seagian rakyat kebingungan ada juga yang menahan geli. Baru kali ini mereka melihat Princess Laura tak bersepatu.


“Wuah, lihat, Princess Laura tak memamerkan sepatunya lagi.Aku kagum padanya. Ayo kita beri dia tepuk tangan!” teriak seseorang.


Akhirnya semua rakyat bertepuk tangan. Princess laura mengira semua rakyat kagum dngan sepatunya.


Setelah puas berjhalan di alun-alun, ia kembali ke istana. Dia menemui baginda Raja. Melihat kaki Princess yang kotor tanpa alas kaki, Baginda Raja tertawa.


“Kenapa kau tidak memakai sepatu, Princess?” tanya Baginda Raja.


“Aku memakainya. Apakah Baginda tidak melihatnya. Kata pembuatnya, sepauku hanya bisa dilihat orang yang pandai,” kata Princess Laura.


“Tidak ada sepatu seperti itu. Kau pasti tertipu,” kata Baginda Raja.


Princess Laura marah. Dia menyuruh pengawal membawa dua penipu itu. Tak lama kemudian dua penipu itu diserahkan. Namun Baginda Raja justru memaafan dua penipu itu.


“Princess Laura, kita harus berterimakasih kepada mereka. Karena merekalah Princess laura mestinya menyadari bahwa sepatu bukanlah segalanya. Rakyat mencintaimu bukan karena sepatumu, aku pun demikian,” kata Baginda Raja.


Princess Laura tersipu malu. Dia akhirnya mengurangi kebiasaannya berganti-ganti sepatu setiap jam. Dia masih mengoleksi sepatu, tapi jumlahnya jauh lebih kurang dari sebelumnya.


(ben)

^_^

HORE, 24 APRIL 2011

Tempat Unik Tanpa Gravitasi


Kalian sudah belajar hukum gravitasi Newton yang terkenal itu? Teorinya, setiap benda itu akan saling tarik menarik satu sama lainnya. Namun, satu fenomena alam yang aneh telah melawan hukum gravitasi Newton itu.




Di wilayah Santa Cruz, California, Amerika Serikat, terdapat suatu fenomena alam yang sangat menakjubkan. Di tempat itu banyak terjadi kejanggalan yang mungkin membuat kita kebingungan. Pasalnya, ditempat yang merupakan hamparan hutan subur itu hukum gravitasi seakan-akan sudah tidak ada artinya sama sekali,semua pepohonan berdiri miring dengan arah kemiringan yang sama bahkan bisa dibilang hampir tumbang.Banyak orang yang menyebut tempat ini "titik misterius".


Jika manusia berada disekitar "titik misterius" sekalipun, seluruh badannya tanpa dikehendaki juga ikut-ikutan miring,walaupun berusaha untuk berdiri dengan tegak,hasilnya akan sama saja. Anehnya,walaupun dalam keadaan posisi yang miring dalam sekala yang besar,seluruh benda yang ada tidak akan terjatuh atau kehilangan keseimbangannya.Jika mencoba berjalan, langkah kita tetaplah stabil dan berjalan tanpa kesulitan walaupun dalam posisi miring. Lucu ya?



Bila berkunjung ketempat ini,kita bisa melihat keanehan-keanehan seperti rumah yang terlihat hampir roboh (padahal sebenarnya masih kokoh), sapu yang bisa berdiri sendiri dalam keadaan yang miring, manusia yang dapat berdiri ditembok, dan keanehan-keanehan lainnya.


Parahnya lagi,dengan adanya fenomena ini,hewan-hewan hutan tidak ada yang mau mencari makan disekitar "titik misterius", mereka mungkin ketakutan.



Empat Abad




"Mystery Spot" bisa membuktikan akan kelemahan teori Gravitasi, dengan hukum gravitasinya menyatakan bahwa semua benda akan ditarik kearah semua benda lainnya oleh kekuatan gravitasi.


Kekuatan ini tergantung pada seberapa banyaknya zat yang tergantung dalam benda dan pada jarak diantaranya. Hukum itu menerangkan mengapa orbit planet dan bulan berbentuk elips.Hukum itu menerangkan juga gerak semua benda dalam alam semesta yang mahaluas.


Dengan adanya fenomena ini, hukum gravitasi Newton yang bertahan kurang lebih selama empat abad mungkin sudah saatnya untuk direvisi.


Namun sampai saat ini, Para Ilmuwan belum dapat menjelaskan bagaimana fenomena ini bisa terjadi,mungkin masih menunggu beberapa waktu lagi untuk memecahkan misteri ini,atau mungkin kalian kalian yang belajar di fisika CS sudah mempunyai sebuah teori atau argumen untuk memberi pencerahan bagaimana fenomena ini bisa terjadi?


Sebenarnya, fenomena-fenomena seperti ini tidak hanya terjadi diwilayah Santa Cruz, California saja, tetapi ditempat lain juga bisa ditemukan. Memang kebanyakan berada di USA, tapi di wilayah Eropa juga dapat ditemui tempat seperti ini, contohnya disekitar Warsawa, Polandia. Hal serupa juga ada di sebuah wilayah di China, namun yang ini berupa tanjakan jalan raya. Uniknya ditempat itu seluruh benda beroda yang mudah menggelinding akan tertarik menuju ke atas tanjakan, padahal jika dipikir secara logika hal tersebut sangatlah tidak masuk akal.


Keanehan Lain


Di Indonesia belum lama ini juga terjadi fenomena alam ini. Tepatnya didaerah Banyumas, Jawa Tengah. Misteri kendaraan bermotor yang melaju tanpa mesin menyala ternyata tidak hanya terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Misteri serupa juga ditemukan di banyak belahan daerah lain di berbagai negara.


Fenomena alam ini ditemukan di sebuah negara di sebelah selatan Indonesia, tepatnya di Australia. Jika medan magnet di Indonesia, terjadi di kawasan menanjak sebuah perbukitan, medan magnet yang terjadi di Negara Kangguru ini terjadi di sebuah padang rumput.


Selain di benua Australia, medan magnet bumi juga ditemukan di wilayah Asia. Bahkan, saking kuatnya medan medan, sebuah bus berukuran besar di Arab Saudi bisa ditarik oleh medan magnet ini.


Lain lagi ceritanya di India, seorang pemilik kendaraan bahkan harus mengejar mobilnya dalam uji coba mengetes kekuatan medan magnet bumi tersebut. Beruntung mobil tersebut masih terkejar si pemilik.


Dari beberapa medan magnet yang ada di belahan muka bumi ini, ada kesamaan bagaimana orang mengetes ada tidaknya fenomena alam ini. Kesamaan itu adalah, mobil dikendarai dalam posisi mati dan medan magnet menarik mundur mobil tersebut.

(ben)