Friday, June 28, 2013

Cernak, 30 Juni 2013


Ketika Kemarau Tiba

Kegembiraan Princess Humayra


Musim kemarau yang singkat telah berakhir. Hujan mulai mengguyur istana dan sekelilingnya. Princess Humayra merasa senang karena rakyat di negerinya telah melewati masa-masa sulit mendapatkan air bersih.
“Alhamdulillah, hujan mulai turun. Semoga hujan ini membawa berkah untuk seluruh rakyat,” doa Princess Humayra di hendela kamarnya.
“Princess Humayra, hujan belum turun di semua tempat negeri ini. Bahkan ada sebuah desa yang sudah sangat kekeringan,” tiba-tiba terdengar suara burung kecil di dekat Princess Humayra.
“Opps! Assalammualaikum, burung kecil. Kukira siapa?” kata Princess Humayra sambil tersenyum.
“Waalaikumsalam. Maaf aku mengejutkan Princess karena tidak mengucapkan salam dulu,” burung kecil tersipu malu.
“Benarkah kabar yang kau sampaikan tadi?” tanya Princess Humayra.
“Ya, aku mendengar dari beberapa temanku yang terbang ke sana. Namanya Desa Silamaya. Letaknya di sebelah barat kerajaan,” jelas burung kecil.
“Kalau begitu aku akan mengunjungi desa itu segera,” ucap Princes Humayra.
Keesokan harinya atas seizin Baginda Raja Akbar, Princess Humayra melakukan perjalanan dengan rombongan pengawal. Mereka membawa serta persediaan air dan makanan untuk bantuan.
Begitu memasuki Desa Simalaya, Princess Humayra merasa sedih melihat pemandangan di depannya. Tanah-tanah kering kerontang. Pepohonan tak bisa tumbuh di atasnya. Warga desa banyak yang terserang penyakit.
“Padahal beberapa bulan sebelumnya desa ini baru saja melewati panen dan merayakannya bermewah-mewahan,” jelas seorang pengawal.
Princess Humayra segera menemui Kepala Desa. Tapi keadaan Kepala Desa sedang sakit. Tak banyak yang bisa diharapkan darinya..
“Kalau begitu, kita langsung bergerak membantu warga desa ini,” ajak Princess Humayra kepada pra prajurit. “Pertama-tama, kita harus mencari sumber air untuk dibagikan kepada warga desa,” ucap Princess Humayra.
“Kami siap mengerjakan!” jawab para parjurit.
Tanpa membuang banyak waktu para prajurit segera bekerja. Tapi dari pagi hingga waktu shalat zuhur tiba, mereka belum menemukan satu sumber air pun.
“Kita harus mencari sumber air dari desa terdekat, lalu memasang pipa hingga ke desa ini,” saran seorang prajurit.
“Baiklah, itu saran yang bagus. Tapi sebaiknya kalian shalat zuhur dulu dan berdoa agar kita diberi kemudahan,” kata Princess Humayra.
Usai shalat zuhur dan makan siang, sebagian prajurit mengantar Princess Humayra menuju ke desa terdekat. Namanya Desa Kiarani.
“Subhanallah, desa ini hijau sekali,” kata Princess Humayra saat memasuki desa itu.
Kepala Desa menyambut kedatangan Princess Humayra dengan senang hati. Dia malah menawarkan warganya untuk ikut membantu Desa Simalaya.
Akhirnya, para prajurit membuat pipa panjang dari sumber air di Desai Kiarani menuju Desa Simalaya. Jumlahnya tak banyak, tapi untuk sementara cukup membantu warga Desa Simalaya.
“Alhamdulillah, sekarang warga desa bisa menggunakan air bersih untuk masak,” kata Princess Humayra senang.
“Pak Kepala Desa, bagaimana desa ini bisa terhindar dari kekeringan? Padahal letaknya bersebelahan dengan Desa Simalaya,” tanya Princess Humayra.
“Yang utama kami selalu berusaha menjaga alam dan lingkungan hidup di desa kami. Selain itu, kami biasa beristighfar kepada Allah agar senantiasa diampuni kesalahan kami. Bisa saja dalam bertani, beternak, ataupun pekerjaan lainnya kami melakukan kesalahan, baik sengaja maupun tidak,” jelas Kepada Desa.
“Istighfar? Ya, selama bekerja membangun pipa tadi, aku mendengar warga Desa Kiarani terus beristighfar. Rupanya memang sudah menjadi kebiasaan mereka,” kata Princess Humayra.
“Begitulah adanya, Princess Humayra,” kata kepala Desa.
Princess Humayra pun merenung beberapa saat.Princess Humayra kemudian mengumpulkan warga Desa Simalaya. Juga Kepala Desanya.
“Mulai hari ini, seluruh warga desa ini harus meniru desa sebelah. Mereka sangat mencintai dan menjaga kelestarian alam. Sehingga ketika musim kemarau tiba mereka tidak dilanda bencana kekeringan,” kata Princess Humayra.
“Siap!” seru warga desa.
“Kalian juga harus memperbanyak istighfar kepada Allah, agar desa ini senantiasa dilindungi Allah,” tambah Princess Humayra.
Sejak itu warga desa mulai melaksanakan titah Princess Humayra. Mereka mengucapkan astagfirullahhaladzim saat berdoa, saat bicara, saat bekerja dan saat-saat lainnya yang memungkinkan.
Mereka juga mulai menjaga kelestarian alam di sekitar mereka. Pengalaman telah mengajarkan mereka untuk mencintai lingkungan hidup.
Tiga hari kemudian, hujan turun di Desa Simalaya. Semua warga bersuka cita.
“Alhamdulillah, Allah mendengar doa kami,” kata warga desa.
Kegembiraan warga desa itu juga dirasakan warga desa lainnya, bahkan sampai juga ke telinga Princess Humayra yang sudah kembali ke istana.
“Aku berharap warga Desa Simalaya mau belajar dari ujian berat yang baru saja mereka lewati. Semoga Allah selalu bersama mereka. Astagfirullahhaladzim. Amin,” doa Princess Humayra.
Berbulan-bulan kemudian Desa Simalaya kembali subur. Saat panen raya di pertanian, warga desa tak merayakannya dengan bermegah-megahan lagi. Mereka menggunakan harta bersama untuk membangun sebuah bendungan. Suatu hari kelak bendungan itu akan berguna sebagai persediaan pengairan di kala musim kemarau.

ARENA KKPK, 30 Juni 2013

Kejutan Ulang Tahun


Judul: Amazing Birthday

Penulis: Anisa
112 halaman





Ada yang aneh dengan Ibu, Ayah, dan Kak Sisil. Tapi Raini tidak terlalu mempermasalahkan sikap mereka. Cobaan yang lebih besar justru datang dari geng Girls Lovers. Aneh! Mereka tidak kapok-kapoknya mengganggu Raini? Tapi, gangguan dari mereka juga belum seberapa buat Raini. Namun, ketika Salsa raib, Raini benar-benar merasa kehilangan. Ke mana sahabatnya itu?

Pertanyaan itu terjawab bersamaan dengan cerita Claressia tentang Laura. Siapa Laura? Mengapa Raini tidak pernah melihatnya? Bagaimana nasib Salsa dan geng Girls Lovers? Kalau kamu baca buku ini kamu akan tahu jawabnya

Semua ternyata ada hubungannya dengan ulang tahun Rani. Tapi seperti apa ya kejutannya. Aku sendiri paling senang kalau mendapat kejutan ulang tahun. Misalnya, tiba-tiba ada yang memberi aku hadiah. Hehehehe. Apalagi kalau hadiahnya buku KKPK terbaru.

Oh iya, apakah kalian pernah mendapat kejutan ulang tahun?

Geus Rama S, SD Az zahra, Palembang


HORE, 30 Juni 2013

Mengenal Pandawa Lima

Bagaimana jika liburan kali ini kita mengenal tokoh terkenal pewayangan? Namanya Pandawa Lima.
Pandawa adalah sebuah kata dari bahasa Sanskerta yang secara harfiah berarti anak Pandu, yaitu salah satu Raja Hastinapura dalam wiracarita Mahabharata. Dengan demikian, maka Pandawa merupakan putra mahkota kerajaan tersebut.

Yudistira

Yudistira merupakan saudara para Pandawa yang paling tua. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama dan lahir dari Kunti. Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi dan suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Memiliki julukan Dhramasuta (putera Dharma), Ajathasatru (yang tidak memiliki musuh), dan Bhārata (keturunan Maharaja Bharata).
Ia menjadi seorang Maharaja dunia setelah perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya. Setelah pensiun, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama dengan saudara-saudaranya yang lain sebagai tujuan akhir kehidupan mereka.

Bima

Bima merupakan putra kedua Kunti dengan Pandu. Nama bhimā dalam bahasa Sanskerta memiliki arti "mengerikan". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala dan pandai memasak.
Bima juga gemar makan sehingga dijuluki Werkodara. Kemahirannya dalam berperang sangat dibutuhkan oleh para Pandawa agar mereka mampu memperoleh kemenangan dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Ia memiliki seorang putera dari ras rakshasa bernama Gatotkaca, turut serta membantu ayahnya berperang, namun gugur.
Akhirnya Bima memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada kakaknya, Yudistira. Menjelang akhir hidupnya, ia melakukan perjalanan suci bersama para Pandawa ke gunung Himalaya. Di sana ia meninggal dan mendapatkan surga. Dalam pewayangan Jawa, dua putranya yang lain selain Gatotkaca ialah Antareja dan Antasena.

Arjuna

Arjuna merupakan putra bungsu Kunti dengan Pandu. Namanya (dalam bahasa Sanskerta) memiliki arti "yang bersinar", "yang bercahaya". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran akbar di Kurukshetra.
Arjuna memiliki banyak nama panggilan, seperti misalnya Dhananjaya (perebut kekayaan – karena ia berhasil mengumpulkan upeti saat upacara Rajasuya yang diselenggarakan Yudistira); Kirti (yang bermahkota indah – karena ia diberi mahkota indah oleh Dewa Indra saat berada di surga); Partha (putera Kunti – karena ia merupakan putra Perta alias Kunti). Dalam pertempuran di Kurukshetra, ia berhasil memperoleh kemenangan dan Yudistira diangkat menjadi raja.
Setelah Yudistira wafat, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama para Pandawa dan melepaskan segala kehidupan duniawai.

Nakula


Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Sadewa, yang lebih kecil darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama adiknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain.
Nakula pandai memainkan senjata pedang. Dropadi berkata bahwa Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam masa pengasingan di hutan, Nakula dan tiga Pandawa yang lainnya sempat meninggal karena minum racun, namun ia hidup kembali atas permohonan Yudistira.
Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengasuh kuda. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya.

Sadewa

Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama kakaknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain.
Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. Yudistira pernah berkata bahwa Sadewa merupakan pria yang bijaksana, setara dengan Brihaspati, guru para Dewa. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengembala sapi. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga.

Friday, June 21, 2013

CERNAK, 23 Juni 2013




Mama is The Best

oleh Benny Rhamdani


Hari Minggu berarti libur. Aku belum punya rencana apa-apa. Biasanya selalu saja ada teman yang mengajakku bermain. Terkadang Papa yang mengajak jalan-jalan. Kalau Mama, hari Minggu tetap sibuk di rumah. Mulai dari memasak, merapikan taman, dan segalanya. Mama memang paling suka bersih-bersih di rumah setiap hari.

Kalau aku? Hahaha, kata Mama sih, aku ini anak paling mals di dunia. Tempat tidur sendiri saja aku menyuruh Bik Sumi yang membereskan.

Hari Minggu ini Papa masih di luar kota. Aku bingung bikin acara apa ya?

"Ikut Mama ke pasar yuk!" ajak Mama.

"Maksud Mama ke supermarket gosir?" tanyaku.

"Bukan. Ke pasar tradisional."

"Ih, Mama. Pasar tradional kan bau amis, becek lagi."

"Sekali-kali. Kamu pakai masker kain aja biar nggak mencium bau."

Aku berpikir sebentar. "Iya Salsa ikut. Tapi jangan lama-lama ya," syaratku.

Aku pun ikut Mama ke pasar tradisional. Kata Mama, belanja di pasar tradisional lebih murah. Barang-barangnya juga bisa ditawar.

Kami turun dari mobil di parkiran pasar yang sebenarnya tak begitu jauh dari rumah.
Hidungku langsung mencium aroma tak sedap. Wuek. rasanya perutku mual. AKu buru-buru menutup hidung sambil berjalan di samping Mama. Kenapa begini sih bau pasar? Hehehe, soalnya ini bukan mall.

Mama mengajak aku membeli ayam potong. Tempat yang baunya bikin kepalaku pusing. Apalagi aku melihat tukang jualannya benar-benar memotong ayam di tempat itu. Tapi jadi tahu bagaimana memotong ayam. Kalau di supermarket sudah ayam potong yang bersih.


Mama kemudian mengajakku ke tempat penjual bumbu dapur. lagi-lagi aku jadi banyak tahu tentang bumbu dapur. Ternyata ketumbar dan merica itu bentuknya mirip tapi berbeda. haha, aku benar-benar norak deh. Juga ketika aku tahu ada bumbu dapur yang namanya kemiri, jinten, dan nama-nama asing lainnya di telingaku. Aku kan tahunya makan saja. Bukan memasak! Tapi aku janji nanti akan belajar emmasak.

Setelah dari penjual bumbu dapur, menuju penjual sayur. Aku jadi tahu asli bentk aneka sayuran. Tidak seperti di supermarket yang sedikit macamnya. Wah, ternyata ikut ke pasar membuatku pintar nih.

Setelah ke beberapa penjual lagi, Mama mengajakku pulang. Wow, belanjaan mama banyak juga. Jadi aku harus ikut membantu dong.


Tapi saat berjalan ke tempat parkir tiba-tiba ....

"Copet! Copet!" teriak seorang ibu.

Aku menoleh. Kulihat seorang copet berlari menuju arahku. Aku ketakutan dan bersembunyi di belakang Mama. Kuperhatikan Mama berusaha tenang. Saat copet itu mendekat, Mama langsung menurunkan belajannya, dan ....

Ciaaaat! Bak! Buk! Bruk!

"Adow!"

Copet itu teriak kesaktan karena dihanta bertubi-tubi oleh Mama. Dia tidak bisa bergerak. Seorang satpam langsung meringkusnya.

"Terima kasih, Bu," kata satpam itu smabil menunduk kepada Mama.

Mama mengangguk dan mengajakku cepat ke mobil.

"Wah, Mama hebat! Aku ingin hebat sepert Mama. Bisa masak, bertaman, sampai jago silat!" seruku senang.


Oh iya, aku lupa memberitahu kalian. mamaku ini dulunya juara nasional pencak silat lho, malah sempat juara tingkat Asia. Jadi jangan macam-macam sama Mama ya!

ARENA KKPK, 23 Juni 2013


Sekolah di Jepang


Judul: The Story od Shara
Penulis: Nabila
108 halaman


“Lho? Kok, berair, nih?” tanya Zaffi penuh curiga.
            “Hah? Iya?” tanyaku takut-takut.
            “Kamu tidak bisa buat puding?” tanya Zaffi lagi.
            “Eh, e ... e ... eh ... tidak bisa,” jawabku perlahan sambil tersenyum malu. Seketika, semua teman di kelompokku tertawa. Tuh, kan.         
Hihihi, seru banget hari-hari Shara! Mulai dari dikerjai oleh sahabatnya pas hari ulang tahun, heboh-hebohan saat camping dan tracking, mendapat beasiswa study tour ke Jepang, sampai menjadi penulis buku best seller! Hm ... bisa dibayangkan, kan, asyiknya?
          Kalo kamu suka cerita petualangan di tempat baru, buku ini pasti cocok. Apalagi yang punya ke Jepang. Kamu harus baca buku ini biar siap-siap punya pengalaman baru

(Geus Rama S, SD Az zahra, Palembang)

HORE, 23 Juni 2013


Tak cuma alam, karya seperti patung juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Contohnya empat patung aneh yang ada di dunia ini. Bentuk dan ukurannya bisa membuat wisatawan tak percaya dan melongo. Patung manusia tentunya tidaklah aneh. Tapi, lain cerita kalau patung tersebut memiliki tinggi hingga puluhan meter dan ukuran super besar.

Hand of the Desert di Chili

Sekitar 47 km ke sebelah selatan Kota Antofagasta, terdapat sebuah gurun pasir tandus bernama Gurun Atacama. Gurun yang berada tepi jalan Pan-Ameriucan Highway ini punya patung yang tak biasa.

Telapak tangan setinggi 10,8 meter, terlihat seperti terkubur di gurun pasir tersebut. Telapak tangan raksasa dari pasir ini dibuat oleh pematung asal Chili Mario Irarrazabal. Pada awal pembuatannya, sekitar tahun 80-an, telapak tangan raksasa ini diberi nama Mano de Desierto dan sampai kini dikenal dengan nama Hand of the Desert.

Posankka di Finlandia

Posankka adalah nama patung yang dalam bahasa Finlandia diartikan sebagai babi dan bebek. Patung karya dari Alvar Gullichsen ini terbentuk dari bahan katun dan permen warna-warni yang menjadi patung bebek-babi setinggi 4,8 meter.

Ide awalnya, patung yang ingin dibuat adalah sebuah truk minyak dan penyedot limbah beracun dari Pelabuhan Turku yang disebut Bonk's Atomic LLBH Succer. Namun, tiba-tiba muncul patung babi-bebek yang terlihat aneh.



Le Passe-Murraile di Prancis

Saat berlibur di Montmartre, Paris, Prancis, Anda akan dikejutkan dengan seorang pria yang keluar dari dinding. Namun, bila Anda mendekatinya ternyata itu hanyalah sebuah patung pria yang terbuat dari perunggu.

Pembuatan patung ini terinspirasi dari cerita 'Le Passe-Muraille' karangan Marcel Ayme. 'Le Passe-Muraille' menceritakan tentang seorang pria yang memiliki kemampuan supranatural. Tapi, dia memanfaatkan kemampuannya untuk merampok bank. Akhirnya dia terjebak di dalam dinding.

Floralis Generica di Argentina

Buenos Aires di Argentina punya bunga raksasa yang terbuat dari baja dan alumunium. Lucunya, setiap pukul 08.00 WIB patung Floralis Generica yang ada di pelataran United Nations Plaza ini mekar.

Patung bunga ini dibuat pada tahun 2002 oleh Eduardo Catalano. Saat mekar di siang hari, kelopak bunga bisa meregang sampai 31,5 meter. Begitu juga pada malam hari, kelopak bunga akan menutup dan tingginya bisa mencapai 22,5 meter.

Kalau patung yang menurutmu paling menarik yang mana?

(ben/net)

Friday, June 14, 2013

CERNAK, 16 Juni 2013



Kalung Titipan
Oleh Benny Rhamdani

“Sudah siap?”
“Tunggu sebentar. Tinggal pakai kaos kaki,” kujawab pertanyaan Mama.
“Salsa, pakai kaos kakinya jangan sambil nonton televisi. Jadinya lama,” protes Kak Aga.
“Ini seru banget. Ada lima penghuni penjara yang lepas tadi malam. Tuh, orang-orangnya. Mukanya ada yang seram, ada juga yang tidak seperti penjahat,” kataku.
“Sayang, tidak semua orang jahat itu mukanya menyeramkan. Juga, tidak semua orang yang mukanya menyeramkan itu hatinya jahat,” kata Mama.
“Hihihi, misalnya Kak Aga ya?” kataku sambil melirik kakakku yang langsung melotot.
Kak Aga langsung mematikan teve agar aku segera bersiap. Kami hendak pergi ke rumah nenek di luar kota akhir pekan ini.

Lima menit kemudian kami sudah berada di dalam mobil yang dikendarai Papa. Mobil pun melaju meninggalkan halaman rumah. Saat melintasi perempatan jalan, Papa sempat membeli koran Berita Pagi. Aku melihat di halaman paling depan terpampang wajah lima tahanan yang kabur.

“Buronan apaan sih, Pa?” tanyaku ketika membaca judul berita.

“Artinya orang yang sedang diburu oleh petugas polisi. Biasanya orang yang menjadi burona ini pernah berbuat jahat dan dianggap meresahkan masyarakat,” jelas Papa.

“Wah, Kak Aga buronan dong. Soalnya suka mencuri kue di kulkas,” ledekku.

Kak Aga mencibir kepadaku.

Mobil pun melaju dan mulai meninggalkan kota. Di tengah perjalanan Papa harus mengisi bensin lebih dulu. Kebetulan di sampingnya ada rumah makan. Jadi kami sekalian istirahat.

Kami pun memesan makanan yang kami suka. Sambil menunggu hidangan, aku tak mau duduk diam. Aku pun berjalan-jalan di sekitar rumah makan. Bahkan aku ke luar untuk melihat pemandangan sekitar. Saat itulah aku melihat sorang lelaki sedang keletihan di bawah pohon.

“Pak, sedang apa di sini?” tanyaku.

“Ng … anu, sedang istirahat,” jawab lelaki itu.

“Kayaknya kecapekan. Sudah makan atau minum?”

Lelaki itu menggelengkan kepalanya. Kasihan …

“Tunggu sebentar, Pak.” Aku kembali ke dalam. Kubelikan sekotak minuman dingin juga sebungkus roti pakai uangku. Tapi saat hendak berjalan kembali, tiba-tiba aku teringat sesuatu.

Wajah lelaki itu mirip dengan foto salah satu buronan yang aku lihat di teve dan koran. Jadi … dia buronan itu kah? Atau hanya mirip?

Aku jadi ragu-ragu melangkah. Bagimana kalau orang itu bebuat jahat kepadaku?

Setelah berdoa sebentar, kuputuskan untuk tetap bertemu lelaki itu. Dia membutuhkan air dan roti untuk mengisi perutnya.

“Pak, ini roti da minuman kotak. Mudah-mudahan cukup untuk mengisi perut,” kataku sambil menyodorkan makan dan minuman kepadanya.

“Terimakasih, nak.” Lelaki itu kemudian menghabiskan minuman kotak dan rotinya. Dia kemudian menatap kepadaku. “Nak, maukah kau menolongku sekali lagi?”

“Aaapa, Pak? Pertolongan apa?” tanyaku.

“Tapi berjanjilah, kau tak akan memberitahu siapapun.”

Aku mengangguk.

“Sebenarnya aku ini kabur dari tahanan semalam. Semula aku tak mau ikut. Tapi hari ini adalah ulangtahu anakku. Aku ingin bertemu dengannya dan memberinya hadiah. Tapi …. Sepertinya keluargaku tidak akan membiarkan aku menemui anakku. Jadi … aku ingin menitipkan hadiah untuk anakku kepadamu. Tolong sampaikan. Ini sudah kutulis nama dan alamatnya.”

Aku menerima sebuah kalung sederhana juga sepotong kertas bertulisakan nama dan alamat. Nama puterinya Zahra.

“Bapak sekarang mau kemana?” tanyaku.

“Aku ingin menyerahkan diri kembali ke polisi,” katanya sedih.

Aku mengangguk, lalu pamit.

“Bilang pada Zahra, ayahnya minta maaf. Suatu hari pasti akan menemuinya dalam keadaan bebas,” pesan lelaki tua itu.

Aku kembali ke rumah makan. Hidangan sudah siap. Papa dan mama menanyakan kepergianku. Kubilang saja lihat-lihat pemandangan di sekitar.

Setelah menghabiskan makanan dan membayarnya, kami melanjutkan perjalanan. Saat itulah aku menyodorkan kertas kepada Papa.

“Pa, apakah kita bisa menemui Zahra di tempat ini?” tanyaku.

“Ya, tentu saja. Kita akan melewati alamat itu sebelum sampai rumah nenek.”

“Terima kasih, Pa.”

“Dia temanmu?”

“Iya.”

Mobil pun terus melaju. Papa kemudian keluar dari jalan raya menuju jalan perkampungan. Setelah menyamakan sebuah nomor rumah dengan keterangan di kertas, kami pun turun.

Aku paling depan menuju pintu rumah itu. Kuketuk pntu rumahnya. Seorang anak perempuan keluar. Dia memakai kruk. Kakinya lumpuh sebelah. Seorang ibu mengikutiya di belakang.

“Apakah ini rumah Zahra?” tanyaku.

“Iya, benar. Aku Zahra.”

“Oh, selamat ulangtahun, Zahra. Namaku Salsa. Aku … hanya ingin menyampiakan titipan hadiah ulangtahun untukmu. Ini dia.” Aku menyodorkan seuntai kalung untuk Zahra. Dia kelihatan senang.

“Terima kasih. Dari siapa ini?” tanya Zahra.

“Orang yang sangat mencintaimu. Dia hanya berpesan, suatu hari nanti akan bertemu denganmu dalam keadaan bebas.”

Zahra terpana. Dia mulai menangis. Aku tak tahan melihatnya menangis. Buru-buru aku pamit.

Di mobil aku terus berterima kasih kepada Tuhan, karena hingga saat ini bisa selalu berada di dekat kedua orangtuaku, Papa dan Mama. Juga Kak Aga. Ya walaupun kadang aku sedikit kesal kepadanya.
^_^

ARENA KKPK, 16 JUNI 2013

Congklak Ajaib


Judul: Congklak Misterius

Penulis: Anjali

112 halaman



Flo senang sekali mendengar kabar kalau Hanny, sepupunya, akan menginap di rumahnya selama beberapa hari. Hanny datang membawa oleh-oleh sebuah congklak. Setiap saat mereka bermain congklak. Di kompleks perumahan tempat tinggal Flo juga banyak anak yang senang bermain congklak. Mereka kemudian membuat Perkumpulan Anggota Congklakholic Club atau PACC dan mengadakan Hari Congklak.

Perayaannya di dalam kompleks dan ada lomba bermain congklak. Pak Gemuk, pemilik Choco Shop, menyumbang cokelat berbentuk Congklak. Wow, kan? Suatu hari, saat sedang bermain congklak, Flo, Hanny, dan beberapa teman lainnya tiba-tiba mengecil dan menjadi biji congklak. Bagaimana bisa terjadi, ya? Dapatkah mereka kembali menjadi seperti semula?

Pasti kalian penasaran baca lanjutannya. Buku ini memang bikin penasaran. Tapi sayang aku suka buku ini mengangkat tema permainan anak-anak tradisional Indonesia yang sudah langka. Menarik kan?

(Geus Rama S, SD AS Zahra, Palembang)

Hore, 16 Juni 2013


Kota Paling Hijau di Dunia
Tidak semua  kota besar identik dengan polusi. Di negara tertentu kota besar terkenal mereka banyak yang hijau alias banyak tumbuhan yang menutupi kota tersebut. Dimulai dari beberapa negara maju yang telah sadar akan pentingnya lingkungan hijau untuk kehidupan sampai negara berkembang yang tekah merencanakan sistem kota hijau.

Vancouver, Canada

Daerah pernah menyelenggarakan olimpiade musim dingin pertama di muka bumi yang mengusung tema sustainable ini, memanfaatkan sampah elektronik sebagai medali, membangun stadion yang sangat “green”. namun ini bukan cuma sebuah usaha karena adanya olimpiade musim dingin. Vancouver telah berbenah sejak dulu. 90% kebutuhan listrik kota ini dipasok dari hydroelectric.

Angin, matahari, gelombang telah digunakan secara luas untuk menjaga kelestarian lingkungan di kota ini. Walikota Vancouver, Gregor Robertson mengatakan di situs resmi kota Vancouver bahwa ”Vancouver akan menjadi kota paling hijau di dunia pada tahun 2020". Untuk itu warga Vancouver yang sering disebut dengan Vancouverites ingin tinggal di sebuah kota yang hidup, terjangkau dan berkelanjutan.


Malmo, Swedia

Ini adalah salah satu kota internasional yang difokuskan pada ruang hijau. Terkenal dengan taman mereka, tetapi juga pada pengembangan perkotaan yang berkelanjutan. Ini adalah salah satu kota terbesar di Swedia dan benar-benar kota yang indah. Mereka telah mengubah lingkungan mereka menjadi daerah yang ramah lingkungan.

Di kota ini kita akan menemukan banyak orang bersepeda dikarenakan di kota ini banyak dibangun jalan khusus untuk mereka yang bersepeda. Kota ini sangat menghargai langit hijau mereka dan tidak ingin langit hijau mereka menjadi berpolusi. Hari ini sekitar 20% dari populasi Malmo berasal dari berbagai negara, membuatnya menjadi kota yang paling kosmopolitan di Swedia.

Hal ini telah berkontribusi terhadap kehidupan budaya yang kaya dan kesempatan menikmati banyak makanan enak dan eksotis. Hari ini kota industri tua telah diganti dengan luas wilayah pinggiran kota kelas menengah modern, perumahan dan lingkungan pemukiman yang ramah lingkungan.

Curitiba, Brazil

Curitiba adalah sebuah kota di selatan Brasil dan ibukota negara bagian Paraná (estado) sejak 1854. Kota ini didirikan pada 1654 sebagai sebuah kamp pertambangan emas. Populasi: 1,8 juta (2007). Dari awal abad ke-19, kota itu telah menerima banyak imigran dari Jerman, Italia, dan Polandia, dan imigrasi terus berlangsung selama abad ke-20 dengan kedatangan bangsa Siria dan Jepang, serta masuknya secara besar-besaran migran dari daerah pedesaan.


Kota ini memiliki banyak sekali ruang hijau seperti taman dan kebun botani yang sangat indah seperti Bosque Alemão, Bosque de Portugal, Bosque Italiano, dan lain-lainnya. Kota ini difokuskan untuk menjadi kota paling hijau dan para penduduk disarankan untuk meninggalkan mobil mereka di rumah.

(ben)