Saturday, April 28, 2007

CERNAK 29 April 07


Tak Mau Minum Obat

Oleh Benny Rhamdani

Prita sakit. Seperti biasanya, seisi rumah akan kerepotan bila si bungsu sakit. Mulai dari teriak minta diambilkan sesuatu, sampai jeritan menolak disuapi makanan oleh Ibu. Tapi yang paling parah adalah ketika jam makan obat tiba.

“Aku nggak mau makan obat!” teriak Prita.

“Kalau nggak makan obat, bagaimana mau sembuh?” desak Ibu.

“Pokoknya nggak mau!” jeritnya nyaring.

“Itu obatnya manis,” kata Bang Danu.

“Biar manis tetap obat. Nggak enak!” timpal Prita.

“Ayo minum, Prita! Masa kamu mau sakit terus menerus?” tanya Ayah.

“Biar. Nanti juga sembuh kalau nggak minum obat. Yang penting Prita jangan di ganggu tiduran di kamar,” kata Prita.

Ayah, Ibu dan Bang Danu tidak mau menyerah membujuk Prita. Ini hari kedua Prita sakit. Hari kemarin Prita masih bisa dibujuk minum obat asal diberikan mainan. Tapi masak sih hari ini harus dibujuk lagi.

“Nanti kalau mau minum obat Ibu belikan buku cerita yang baru,” bujuk Ibu.

Prita terdiam. Dia melihat ke botol obat sirup seperti melihat binatang paling menjijikan di seluruh dunia.

“Bukunya boleh dua,” tawar Ayah.

Prita kemudian terdiam. Dia kemudian mengangguk tanda bersedia minum obat.

Ibu buru-buru memberi Prita obat sebelum berubah pikiran. Semua langsung bernapas lega ketika tiga jenis obat yang harus dimakan Prita akhirnya masuk ke mulut Prita.

Sejam kemudian Prita tertidur. Sore hari ia terbangun. Suara ribut dari luar membuatnya terbangun. Prita bangun dari tempat tidurnya menuju jendela kamar. Dari jendela kamar ia melihat teman-teman sebayanya sedang bermain skuter di jalanan. Mereka sedang berlomba cepat.

“Kalau aku tidak sakit, pasti aku yang menang,” pikir Prita.

“Hei Prita! Kamu masih sakit ya?!” teriak Salsa di pinggir jalan.

Prita mengangguk.

“Sayang banget. Kami sedang latihan. Minggu depan ada lomba skuter. Hadiahnya handphone,” tambah Salsa.

Prita mendelik. Handphone? Sudah lama Prita menginginkan benda itu. Ya, kalau dia ikut lomba skuter mungkin bisa menang. Ah, tapi kalau tidak latihan bisa dikalahkan teman-temannya yang terus berlatih.

“Uh ini gara-gara sakit,” keluh Prita. Dia terus berpikir agar bisa mendapatkan hadiah handphone itu.

Malam ketika saatnya Prita minum obat, semua kembali berkumpul. Tapi kali ini tanpa diduga-duga, Prita tidak menjerit karena menolak. Ibu sampai bingung melihatnya.

“Lho, kok Prita sekarang jadi suka minum obat?” tanya Ibu.

“Obatnya manis kok, Bu,” jawab Prita.

“Iya, tadi siang juga sudah tahu manis tapi tetap nggak mau,” kata Bang Danu.

“Kalau sekarang sih mau. Prita pengin cepat smebuh soalnya.”

Ibu mencegah Ayah dan Bang Danu bertanya-tanya lagi sebelum Prita berubah pikiran. Akhirnya Prita benar-benar mau minum semua obat. Seisi rumah lega.

Keesokan harinya kesehatan Prita emmbaik. Ibu kaget ketika melihat Prita bersiap-siap membawa skuter ketika siang hari.

“Lho, Prita lagi sakit kok malah mau main skuter?” tanya Ibu.

“Sudah sehat kok.”

“Iya, tapi jangan main dulu. Nanti kalau sudah sehat benar baru boleh.”

Prita akhirnya tidak jadi keluar rumah. Ia bermain skuter di dalam rumah. Dua hari kemudian ketika benar-benar smebuh, barulah Prita berlatih di luar rumah. Hey, tapi kemana Salsa dan lainnya? Mengapa mereka tidakl latihan?

Prita mendatangi rumah Salsa untuk bermain skuter bersama.

“Kamu tidak latihan?” tanya Prita ketika bertemu Salsa.

“Nanti saja. Lombanya ternyata tidak jadi. Diundur nnggak tahu sampai kapan,” kata Salsa.

“Diundur?” Prita kaget. Seketika hilang bayangan handphone di tangannya. Dia merasa jengkel dan kesal ketika pulang ke rumah.

Prita pun menceritakannya kepada Ibu.

“Sudahlah Prita, lombanya memang tidak jadi. Ada naiknya juga lomba itu sampai kamu ketahui, jadinya kamu berani minum obat dan sehat sekarang,” kata Ibu.

Prota hanya mengangguk. Ia melihat sebatang handphone terbang ke langit dari kamarnya.

^-^

29 April 2007


Ketika Aku Sakit

Teman-teman, bagimana rasanya ketika kita sakit? Tidak menyenangkan, bukan? Apalagi jika kita harus lebih banyak istirahat di tempat tidur atau malah menginap di rumah sakit. Nah, biar kita tidak cepat bosan saat sakit, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.

Bersabar dan Berdoa

Apa kalian suka mengeluh dan terus menerus berteriak ketika sakit? Cobalah menguranginya dan sebaiknya kita berusaha lebih sabar menerima kondisi yang tak sehat itu. Kita harus yakin, bahwa sakit yang kita dapat merupakan sebuah ujian dari Tuhan. Ya, mungkin karena kita selama ini kurang bisa menjaga kesehatan, jarang berolahraga ataupun tidak pernah bersyukur dengan kesehatan yang kita miliki.

Cobalah lebih banyak berdoa ketika kita sakit. Mintalah kepada Tuhan agar menyembuhkan penyakit kita. Mintalah teman-teman atau saudara agar mendoakan kesembuhan kita. Dengan banyak berdoa, kita akan semakin bersemangat agar cepat sembuh.

Patuhi Nasehat Dokter

Kalau sakit tentunya kita harus meminta ayah dan ibu mengantar ke dokter. Ya, nanti dokter akan memeriksa tubuh kita untuk mengetahui penyakit kita dan mencari penyebabnya. Cobalah dengarkan nasehat dokter agar kita cepat sembuh. Misalkan dokter meminta kita istirahat, ya kita harus istirahat. Bahkan kalau dokter menyarankan kita agar tidak bersekolah dulu pun harus kita patuhi.

Jika penyakitmu mudah menular, ada kemungkinan dokter tidak akan mengijinkanmu bertemu banyak orang lain dulu. Bahkan mungkin kamu harus menginap di ruma sakit. Hal itu tentu harus kita patuhi juga.

Dokter juga biasanya menasehati kita untuk pantang makan sesuatu yang bisa membuat sakit kita bertambah parah. Misalnya ketika kita batuk, pasti dokter akan melarang kita mimum es. Ya, kita ahrus patuhi. Dokter tentunya punya alasan yang bisa kita tanyai mengapa kita dilarang. Kita juga harus mau menuruti ketika dokter meminta kita memakan sesuatu yang biasanya kita tidak sukai. Misalnya karena radang tenggorokan kita harus makan bubur nasi.

Disiplin Minum Obat

Saat sakit biasanya kita harus minum obat. Memang ada obat yang pahit, ada juga yang manis. Kita tidak perlu malas memnium obat yang pahit sekalipun karena tujuannya demi kesehatan kita. Obat pahit itu hanya akan terasa sesaat ketika melewati lidah saja. Tetapi begitu kita minum air putih, rasa pahit itu akan hilang. Masa kalian lebih suka merasakan sakit berlama-lama ketimbang minum obat yang pahitnya sebentar.

Ada beberapa jenis obat yang harus dihabiskan sesuai pemberian dokter meskipun kondisi kesehatan kita membaik. Sebaiknya kita harus habiskan. Misalnya saja beberapa jenis obat antibiotika. Tanyakan kepada orangtua kita mengenai kepastiannya.

Kegiatan Positif

Saat sakit biasanya secara otomatis tubuh kita melamah sehingga kita malas beraktifitas. Meski demikian bukan berarti kita tidak bisa melakukan kegiatan positif. Misalnya, saja membaca buku. Karena kita sedang sakit, sebaiknya jangan membaca buku yang memusingkan. Baca saja buku-buku cerita ringan atau majalah anak-anak. Kita juga bisa menulis puisi atau menulis cerita yang pendek-pendek.

Kita juga bisa mencoba beberapa permainan yang tidak terlalu memerlukan kegiatan gerak. Tapi bisa dilakukan sambil duduk misalnya main game station, puzzle, atau mainan ringan lainnya.

Lebih Dekat

Saat sakit, biasanya ayah dan ibu akan lebih banyak meluangkan waktu untuk kita. Nah, cobalah untuk lebih dekat dengan mereka. Mintalah mereka bercerita tentang pengalaman ketika sakit di masa kecil atau cerita-cerita lucu di masa kecil. Kita juga bisa minta hal yang sama dari nenek, paman, kakek, tante atau siapapun yang kebetulan menjenguk kita. Bahkan terhadap teman-teman sekelas yang menjenguk pun bisa kita mintain mereka bercerita.

Manfaatkanlah agar kita lebih dekat lagi dengan orang-orang yang kita cintai. Ya, siapa tahu ketika kita sehat memang tak pernah memikirkan hal itu.

Wah, mudah-mudahan kalian jadi lebih tahu apa yang akan dilakukan ketika sakit. Eits, tentu saja yang lebih penting adalah menjaga kesehatan kita. Caranya? Jagalah kebesrihan, banyak berolahraga, makan dan minum yang sehat, dan istirahat yang cukup.

(benny rhamdani)

Saturday, April 21, 2007

Cernak 22 April 2007



Akibat Malas Mandi

oleh Benny Rhamdani

“Dre, sudah siang. Ayo mandi!” pinta Ibu ketika melihat Andre masih duduk malas di depan televisi.
“Hari ini Andre tidak kemana-mana. Ngapain mandi?” tanya Andre.
“Iya nih Kak Andre! Malas amat sih mandi aja!” tambah Nunik, adiknya.
“Anak kecil jangan ikut-ikutan! Yang nggak mandi aku ini. Ngaain kamu yang bawel?” hardik Andre.
“Iya, tapi baunya kan menyebar ke mana-mana.”
“Kalau nggak suka baunya jangan dicium. Tutup hidung aja.”
“Ih, dasar malas mandi. Mentang-mentang hari libur. Mandinya juga libur!”kata Nunik sambil pergi meninggalkan ruang tengah.
Tak lama kemudian Ayah datang ke ruang tengah. “Dre, bantu Ayah bersih-bersih gudang. Mumpung kamu belum mandi,” ajak Ayah.
“Iya, Yah.” Meski malas Andremengikuti Ayah membereskan gudang. Banyak barang di gudang yang sudah harus dibuang atau diberikan ke orang lain. Lumayan lama juga. Hingga banyak keringat yang menetes di tubuh Andre. Tapi hal itu tidak membuat Andre lantas mau mandi.
Kalau sudah selesai beres-beres, langsung mandi ya!” kata Ibu.
Andre tak menjawab. Ternyata, pukul tiga sore Andre dijemput Bram. Seperti biasa Bram mengajak Andre bermain skateboard.
“Ih, belum mandi udah pergi!” ledek Nunik.
“Ya, nanti saja mandinya, abis pulang main sakte board. Kalau mandi dulu nanti kan percuma. Main skate board pasti keringatan lagi,” Andre membela diri.
Akhirnya Andre pergi dengan Bram. Mereka meluncur di sepanjang trotoar kompleks. Tujuan mereka adalah arena skate board di ujung kompleks.
Andre memang suka sekali main skate board. Makanya, ia begitu senang ketika dua tahun lalu Ayah menghadiahinya skate board. Karena serius atihan sakte board, sudah beberapa kali Andre jadi juara di beberapa perlombaan.
“Kita pulang yuk! Tapi kita balapan!” ajak Bram setelah lama latihan.
“Yuk!” Andre setuju.
Mereka kemudian mulai meluncur. Tapi entah mengapa, keringat yang mengucur deras di tubuh Andre membuat tubuhnya gatal-gatal. Andre berusaha menahan gatalnya karena dia sedang emmacu agar sakte board-nya melaju cepat mendahuli Bram.
Uh ...
Tapi andre tak tahan.
Aduh.
Tubuh Andre malah limbung. Brak! Ia menabark dagangan Pak Herman hingga berantakan.
“Hei! Tunggu! Jangan lari!”
Andre semula beriat kabur. Tapi dia mengurungkan niatnya. Ya, nanti Pak Herman pasti akan mengadu pada Ayah. Wah, pasti Ayah akan marah karena selama ini Ayah minta agar Andre berhati-hati bermain skate board.
“Maaf, Pak Herman. Saya bantu merapikannya kembali,” kata Andre.
Bram yang sudah melaju di depan pun kembali. Ia merasa ikut bersalah. Akhirnya Bram membantu Andre merapikan dagangan buah yang berantakan itu.
Setelah beres, Andre dan Bram kembali ke rumah amsing-masing. Tapi sepanjang jalan Andre merasa tubuhnya makin gatal. Ia baru ingat bahwa ini disebakan karena dia belum mandi sejak pagi.
“Duh, gara-gara tidak mandi pagi, aku jadi gatal-gatal begini,” sesal Andre.
Begitu sampai rumah Andre langsung masuk ke kamar amndi dan membersihkan tubuhnya dengan sabun.
Apakah Andre jadi rajin mandi di setiap hari Minggu sejak kejadian itu?
Hm, entahlah. Nuniktidak mau menceritakan tentang kakaknya itu kepadaku. Nanti kalau Nunik bertemu aku dan bercerita tentang Andre, akan aku beritahu kepada kalian. Ya, aku harap sih Andre jadi rajin mandi.
^-^

Hore, 22 April 2007



Sejarah Panjang Sabun Mandi


Kalian tahu nggak ternyata sabun yang setiap hari kita pakai untuk mandi ternyata memiliki sejarah yang amat panjang.
Sabun pertama kali ternyata dibuat dari lemak yang dipanaskan dengan abu. Para ahli menemukan bejana dari tanah liat yang dalamnya ada sabun mula-mula itu, ketika mereka menggali kota Babylon kuno. Diperkirakan benda tersebut merupakan peninggalan tahun 2800 SM.
Orang Mesir kuno juga sudah mandi secara teratur. Ini diketahui dari Ebers Papyrus, yaitu dokumennya orang Mesir dari tahun 1500 SM. Sabun yang mereka pakai itu berasal dari campuran minyak hewan dan minyak tumbuhan dengan garam. Mereka menggunakan sabun itu selain untuk mandi juga untuk perawatan kulit.
Bagaimana dengan orang Yunani ? Eh mereka tidak pakai sabun, tapi mereka membersihkan tubuh dengan tanah liat, pasir, batu apung, dan abu. Apa nggak tambah kotor? Tunggu dulu, abis itu mereka menyiram dengan minyak, dan menghilangkan minyak yang melekat dan kotoran dengan alat dari metal yang disebut strigil.
Sementara orang Roma lain lagi. Prajurit Roma membuat saluran air pada tahun 312 SM untuk mandi. Mereka mandi kayak raja-raja, sangat lux dan mandi menjadi sesuatu yang popular. Orang Romawi membuat sabun dari batu kapur yang dipanaskan. Kapur tersebut kemudian ditaburkan ke atas abu kayu yang masih panas dan diaduk rata. Selanjutnya dimasukkan dalam air panas dan mendidihkannya dengan tambahan beberapa potong domba selama beberapa jam. Ketika lapisan buih berwarna cokelat kotor yang tebal terbentuk di permukaannya, dan menjadi keras setelah mendingin, mereka memotong-motong lapisan keras tadi. Jadi deh sabun. Namun, setelah kejatuhan dari kekaisaran Roma pada tahun 467 masehi, kebiasaan mandi menjadi luntur. Maka pembuatan sabun juga mulai tidak populer. Terutama lagi pada masa kegelapan di abad ke-14.
Pada abad ke-17, mandi mulai menjadi suatu mode di Eropa. Di Jepang pada jaman pertengahan, mandi sudah menjadi suatu tradisi. Dan di Iceland, kolam air hangat dari sumber air panas menjadi sangat popular, terutama saat weekend.

Pabrik Sabun Pertama
Pabrik sabun pertama kali itu ada di Eropa (Italia, Spanyol, dan Prancis) pada abad ke-7. Dalam proses pembuatannya mereka dijaga oleh tentara, karena formulanya dianggap rahasia. Inggris mulai membuat sabun pada abad ke-12. Sementara Amerika membuat sabun pada tahun 1608.
Sabun pertama kali di-patent-kan oleh Nicholas Leblanc, seorang kimiawan dari Prancis, pada tahun 1791. Leblanc, membuat sabun soda abu (atau nama kerennya natrium karbonat) dari garam. Hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi rendah. Michel Eugene Chevreul dari Prancis, tidak mau kalah. Pada 20 tahun kemudian, dia membuat sabun dari lemak, gliresin, dan asam lemak. Pembuatan sabun secara modern dengan proses ammonia dilakukan oleh ahli kimia Belgia, namanya Ernest Solvay.
Hingga memasuki abad ke-19, sabun menjadi barang yang mahal, karena dikenakan pajak yang tinggi. Namun setelah itu, sabun menjadi hal yang umum setelah pajak untuk sabun dicabut dan biaya produksi untuk membuat sabun semakin murah. Tahun 1916, detergen sintetis pertama kali dikembangkan di Jerman. Kemudian di awal tahun 1930an, Amerika memproduksinya secara masal untuk rumah tangga.
Pada tahun 1946, surfaktan mulai dikenalkan. Surfaktan itu adalah bahan campuran sabun, yang membantu membersihkan kotoran secara lebih efektif. Sekitar tahun 1970-an barulah sabun cair ditemukan.

Biar Lebih Bersih
Ya, kalian tentunya dibiasakan mandi sehari dua kali demi menjaga kesehatan tubuh kita, khususnya kulit. Nah, agar lebi bersih lagi mandinya, kalian harus menyabuni tubuh kalian saat mandi. Tentu saja kalian harus memilih sabun yang cocok. Saat ini sudah tersedia berbagai jenis sabun mandi. Ada yang wangi ada juga yang biasa saja. Ada yang cair, juga yang banyak busanya.
Jika kalian bermasalah dengan sabun yang kalian gunakan, misalnya kulit menjadi kering atau gatal, kalian harus segara memberitahukan ibu atau ayah. Sebaiknya kita tidak sering-sering berganti-ganti jenis sabun. Kalau sudah cocok dengan satu jenis, teruslah pakai jeis tersebut.
Selamat mandi pakai sabun ya!
(benny rhamdani)

Saturday, April 14, 2007

Cernak, 15 April 2007


Bocah Perempuan Misterius

Oleh Benny Rhamdani

Kalau tidak demi Mama, Kelly tidak mau pergi malam-malam ke supermarket membeli obat batuk. Apalagi udara sangat dingin begini.

Begitu beres membayar ke ke kasir, Kelly buru-buru ke luar menuju tempatnya memarkir sepeda. Kelly baru menduduki jok sepedanya ketika seseorang memegang bahunya.

“Tolong aku. Tolonglah. Aku ikut denganmu diboncengan,” kata seorang anak peremuan dengan muka ketakutan.

“Siapa kamu?” Kelly bingung.

“Tolong jangan Tanya aku dulu. Cepatlah mengayuh sepedamu!” anak perempuan itu tahu-tahu sudah membonceng.

Kelly mengayuh sepedanya tanpa diminta dua kali. Dia langsung berpikir, anak perempuan ini pasti dalam kesulitan. Mungkin dia sedang dikejar-kejar berandalan jahat.

“Kemana tujuanmu?” tanya Kelly setelah lama mengayuh. Dia tiba di perempatan jalan.

“Aku ikut ke rumahmu saja,” katanya.

Kelly bingung. Sudahlah, nanti di rumah bisa ditanya maksud anak perempuan itu, pikirnya.

Tak lama mereka tiba di rumah Kelly. Anak perempuan itu turun dari boncengan.

“Trima kasih, Kelly. Kamu baik sekali. Namaku Diane,” katanya.

Kelly terkejut. “Bagaimana kamu tahu namaku?” Tanya Kelly.

“Tentu saja aku tahu. Aku tahu banyak hal tentangmu. Karena aku adalah mahkluk dari Planet Mars,” kata Diane.

Kelly menahan rasa gelinya. “Planet mars? Kenapa tidak kamu bilang bahwa kamu dating dari Planet Jupiter saja, biar lebih jauh,” kilah Kelly.

“Terserah kamu mau percaya atau tidak. Hmm, sekarang aku butuh bantuanmu lagi. Aku ingin menumpang di kamarmu malam ini. Tapi aku tidak mau ibu dan ayahmu tahu kedatanganku,” kata Diane.

“Hah?! Mana bias aku menyusupkan orang yang baru kukenal ke rumah. Apalagi orang yang mengaku dari Planet Mars.”

“Tolonglah. Aku benar-benar membutuhkan pertolonganmu. Oke, aku tahu kamu puny ape-er matematika dua puluh soal yang belum kamu kerjakan, kan? Nah, aku akan membantumu menyelesaikan semuanya,” tawar Diane.

Hah! “Kamu tahu pe-erku juga? Hm, okelah kalau begitu. Kamu masuk lewat belakang denganku.”

Kelly mengajak Diane berjalan ke belakang rumah. Dia masuk ke rumah dan mengajak Diane masuk ke kamarnya di loteng. Setelah itu, barulah Kelly memberikan obat pesanan Mama. Papa tampak asyik nonton televise.

Kelly kembali ke kamar. Diane tengah mengerjakan soal pe-er matematika di meja belajar.

“Sudah selesai!” kata Diane begitu Kelly tiba.

“Selesai? Mana mungkin. Soalnya susah. Pasti kamu mengisinya asal-asalan.”

“Kamu periksa lagi saja kalau tidak percaya. Sekarang aku numpang tidur dulu ya.” Diane langsung ke tempat tidur Kelly.

Kelly memeriksa soal yang dikerjakan Diane. Ternyata semuanya betul. Tapi hal itu tidak membuat Kelly betul-betul percaya Diane adalah makluk dari Planet Mars.

“Sekarang katakan terus terang, kamu pasti kabur dari rumah, kan?” Tanya Kelly.

“Tidak. Aku diutus oleh panglimaku untuk ke bumi,” jawab Diane.

“Jangan membual terus. Aku akan telepon polisi agar mereka menjemputmu dan memulangkan ke rumahmu,”

“Aduh, jangan. Aku akan pergi dari sini. Mungkin tak lama lagi. Aku hanya perlu menumpang di sini sebentar. Ada serang professor bumi yang bias melacak keberadaanku. Dia mengejar-ngejarku. Mungkin dengan tinggal di sini, aku aman semntara. Tak lama lagi jemputanku akan muncul.”

“Kamu pati terlalu banyak nonton film planet-planet. Okelah kalau kamu mau numpang semalam di sini, aku tidak keberatan. Tapi besok pagi, sebleum ibuku masuk kamar, kamu harus pergi.”

“Ya, terima kasih, Kelly.”

Dia menyelimuti dirinya. Kelly ikut berbaring di sebelahnya. Dia berusaha untuk tidur, tapi tidak bias. Entaha bagimana dia bias membiarkan anak itu tidur di kamarnya. Bagaimana kalau dia ternyata orang gila?

Entah jam berapa, tiba-tiba badai datang. Hujan lebat turun di luar. Jluger! Tiba-tiba terdengar bunyi halilintar. Lalu sebuah cahaya terang masuk dari jendela ke kamar Kelly.

Cahaya itu tetap tinggal di kamar Kelly, lalu cahaya itu berubah-ubah warnanya. Akhirnya, cahaya itu menjadi sebuah tabung menyerupai mobil kecil berwarna keperakan.

“Jemputanku sudah tiba. Terima kasih, Kelly.” Diane kemudian berdiri dan masuk ke mobil-mobilan itu.

Zap! Mobil itu kemudian menghilang secepat kilat, membawa Diane pergi.

Kelly terpana. Detik itu juga dia percaya bahwa Diane bukan anak perempuan biasa seperti dirinya. Mungkin dia benar-benar dari Planet Mars. Atau munkin juga planet lainnya, sebab yang Kelly tahu di Mars tidak ada kehidupan.

Kalau menurut kalian, siapakah Diane itu?

^-^

Hore, 15 Aprl 2007


Cita-citaku Jadi Antariksawan

Apakah kalian pernah membayangkan pergi ke luar angkasa? Atau kalian ingin mennerbangkan pesawat luar angkasa? Apakah justru kalian ingin berjalan-jalan di bulan? Ya, keinginan kalian bias terwujud kalau kalian nanti jadi antariksawan

Antariksawan adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awak pesawat antariksa. Istilah "astronot" juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia. Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot (meski bukan istilah resmi pemerintah RRC), antariksawan dari China. Taikonot pertama adalah Yang Liwei.

Antariksawan-antariksawan pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur - umumnya pilot-pilot penguji - dengan latar belakang militer. Antariksawan militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.

Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan antariksawannya ke luar angkasa. Hingga kini (April 2007), sembilan belas antariksawan telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh antariksawan telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.

Antariksawan Internasional

Hingga akhir 1970-an hanya orang-orang Amerika dan Soviet yang merupakan antariksawan aktif. Pada 1976 pihak Soviet memulai program Intercosmos dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 6 antariksawan dari negara-negara sosialis lainnya, diikuti kelompok kedua yang berlatih pada 1978. Pada sekitar waktu yang hampir sama pada 1978 Badan Luar Angkasa Eropa memilih 4 antariksawan untuk berlatih untuk misi Spacelab pertama mereka di pesawat ulang alik NASA. Pada 1980 Perancis memulai pemilihan antariksawan mereka (mereka dipanggil "spasionot"), diikuti oleh Jerman pada 1982, Kanada pada 1983, Jepang pada 1985 dan Italia pada 1988.

Yuri Alekseyevich Gagarin (9 Maret 1934 - 27 Maret 1968) adalah seorang kosmonot Uni Soviet. Ia lahir di Gzhatsk, Rusia. Pada tanggal 12 April 1961, Gagarin merupakan manusia pertama yang pergi ke luar angkasa dengan pesawat roket Vostok 1. Ia meninggal ketika sedang melakukan latihan dengan pesawat MiG-15 dekat Moskwa, 1968.

Neil Alden Armstrong (lahir pada 1930 di Ohio, Amerika Serikat) adalah astronot AS, dan orang pertama yang menjejakkan kaki di Bulan. Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat di Bulan dengan kendaraan udara kecil, yang telah dikirim ke bulan dengan roket Saturn V. Mereka berdua berjalan di Bulan, dan jutaan orang menonton peristiwa ini dari TV.

Turis Antariksa

Saat ini , orang tidak harus capek-capek ikut pendidikan yang lama. Ya, salakan punya uang. Rusia punya cara kreatif untuk membiayai program luar angkasanya. Dengan membayar biaya sekitar US$ 20 juta atau sekitar rRp200 milyar, siapa saja bisa mengikuti penerbangan antariksa Rusia. Dengan cara ini pula, Dennis Tito, seorang milyarder asal AS, akhirnya bisa tercatat sebagai turis antariksa yang pertama dalam sejarah. Belakangan, Rusia berniat menjadikan program "turis antariksa" ini sebagai salah satu cara untuk memperoleh dana segar guna melanjutkan program luar angkasanya.

Tapi kalau kalian tidak punya uang sebanyak itu, berarti kalian harus tekun belajar dan menjaga kesehatan. Indonesia pernah punya seorang astronot wanita berama Pratiwi Sudharmono. Rencana keberangakatannya gagal karena krisis moneter.

Nah, siapa tahu kalian bias menjadi pengganti beliau!

(benny rhamdani)

Friday, April 06, 2007

Cernak, 8 April 2007


Janji Ayah

Oleh Benny Rhamdani

Hari ini ulang tahunku yang ke sepuluh. Sejak jauh-jauh hari Ibu sudah memintaku untuk merayakannya. Ya, tentu saja aku mau merayakannnya. Tapi yang paling aku inginkan adalah Ayah dapat berada di acara ulangtahunku. Apalagi tahun ini hari ulangtahunku tepat di hari Minggu. Berarti ketika Ayah tidak kerja.

Ulang tahun tahun lalu Ayah tidak bisa datang karena sedang ada seminar di luar kota. Jdi tahun ini sejak sebulan lalu aku meminta Ayah tidak mengikuti seminar apapun di hari ulangtahunku.

“Ya, Mia. Tentu Ayah akan hadir di pesta ulang tahun Mia,” janji Ayah.

Aku senang mendengar janji Ayah itu. Ayah orang yang selalu menepati. Sepertinya hari ini juga begitu.

“Selamat ulang tahun, Mia,” kata Ayah ketika aku bangun pagi.

“Terima kasih, Ayah.”

“Kado ulang tahunnya nanti saja pas pesta ya,” ucap Ayah.

Aku mengangguk. “Iya. Ayah bisa berada di acara nanti saja, Mia sudah sernang kok,” kataku.

“Tentu saja. Ayah kan tidak akan ke mana-mana,” kata Ayah.

Kami lantas sibuk membenahi rumah. Ulangtahunku memang diadakan di rumah. Tepatnya pukul empat sore nanti. Semua teman sekelasku sudah kuberikan udnagan. Juga teman-teman sebayaku di kompleks temapat tinggal.

Di antara semua temanku itu, yang paling kuharapkan kehadirannya adalah Sandra. Dia adalah teman sebangku aku di kelas. Mengapa aku snagat menginginkan kehadiran Sandra? Karena Sandra penah meragukan Ayah akan hadir di acara ulang tahun kamu.

“Ayah kamu dokter. Pasti sibuk,” begitu kata Sandra.

“Dokter kan juga punya hari libur,” kataku dua hari lalu.

“Bagaimana kalau ada panggilan mendadak?” tanya Sandra.

“Ayah sudah janji akan ada di acaraku. Kita lihat saja nanti,” tantangku.

“Iya. Aku pasti datang,” kata Sandra.

Sekarang pukul setengah empat. Aku bisa memastikan ucapan Sandra itu salah. Ayah masih di rumah. Malah sudah berpakaian rapi khusus untuk acara ulang tahunku. Sama seperi halanya Ibu dan aku yang berpakaian khsusus pula.

Pukul empat kurang lima menit, tamau-tamuku mulai berdatangan. Aku sibuk menyambut mereka. Mulai dari menerima ucapan selamat, menerima kado, atau meminta mereka mengambil makanan ringan.

Pukul empat Ibu mendekatiku karena teman-temanku sudah berkumpul. Tapi aku tidak melihat Sandra. Kemana Sandra ya?

“Kita mulai saja acaranya ya?” tanya Ibu.

“Iya. Ayah mana? Bukankah Ayah yang akan membuka acara ini?” Mataku langsung mencari sosok Ayah.

“Anu ... Mia. Ayah ... tadi pergi .... ke rumah sakit dulu. Mia jangan marah ya. Ada pasien gawat yang harus segara dioperasi. Dokter yang seharusnya mengoperasi berhalangan karena ....”

Aku tak mau lagi mendengar kalimat Mama. Rasanya aku mau menangis. Dadaku sampai sesak karena menahan air mataku agar tak keluar.

“Mia ... maafkan Ayah ...” pinta Ibu.

Aku terdiam lalu berlari ke kamarku. Aku menangis karena tak bisa menahan rasa kecewaku. Pintu kamar kukunci sehingga Ibu hanya bisa memanggilku di luar. Aku tidak peduli lagi dengan bajuku yang acak-acakan. Aku juga tidak peduli dengan pesta ulangtahunku.

Cukup lama aku menangis. Tahu-tahu terdengar suara handphone hadiah dari Paman Johan berbunyi. Aku membaca tulisan di layar HP. Itu nomor HP Sandra.

“Mia .. selamat ulang tahun ya. Maaf, aku tidak bisa datang. Mamaku harus operasi. Jadi aku menunggu. Baru saja masuk ke ruang operasi. Doakan ya. Oh iya, aku juga mengucapkan terima kasih ... karena kamu mengizinkan Ayahmu meninggalkan acaramu yang penting. Iya, Mia. Ayahmu yang akan emngoperasi Mama aku ...”

“Oh ...” Aku terbata-bata.

“Ya, pasti kamu sedih dan kecewa karena ayahmu tidak menepati janji. Tapi jangan marahi ayahmu ya. Marahi aku saja nanti. Aku yakin ayahmu orang yang sangat baik ...”

“Ya, ayahku memang orang yang baik.”

Aduh pulsanya sudah mau habis. Makasih ya, mia. Selamat ulangtahun. Aku akan bangga seklai jika jadi kamu karena punya Ayah yang mau menolong orang sakit. Salam!”

Percakapan kami terputus. Aku jadi terdiam mengingat kata-kata Sandra tadi. Ya ... harusnya aku tidak kecewa dengan Ayah. Harusnya aku bangga.

Oh Ayah ... maafkan aku yang sempat menyalahkan Ayah ...

Aku langsung buru-buru menghapus sisa air mataku. Buru-buru aku mengubah mukaku agar ceria. Ya, aku harus segera menemui Ibu yang sudah capek-capek membuat acara ulang tahun istimewa ini. Juga teman-temanku yang sudah datang. Aku tidak ingin mengecewakan mereka!

***

Hore, 8 April 2007


Cita-citaku Jadi Dokter


Apakah di antara kalian yang bercita-cita menjadi dokter? Dokter adalah orang yang bertugas menyembuhkan orang-orang yang sakit. Tidak semua orang yang menyembuhkan penyakit bisa disebut dokter. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran. Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran

Kedokteran adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut. Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang spesialis, dari pediatri (ilmu kesehatan anak), ginekologi (ilmu penyakit pada wanita), neurologi (ilmu penyakit saraf), hingga melingkupi bidang lainnya seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan masyarakat.

Sistem kedokteran dan praktek perawatan kesehatan telah berkembang sejak awal sejarah tercatatnya manusia. Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah tradisi Ayurveda dari India dan pengobatan tradisional Tionghoa. Berbagai tradisi perawatan kesehatan non konvensional juga dikembangkan di dunia Barat yang berbeda dari ilmu kedokteran pada umumnya. Di berbagai tempat, sistem kedokteran Barat seringkali dipraktekkan bersama-sama dengan sistem kedokteran tradisional setempat atau sistem kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing atau bahkan bertentangan.

Oh iya, adalagi yang tidak kalah penting yang harus kalian tahu. Kedokteran veteriner atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah praktek kesehatan yang dikhususkan untuk spesies hewan lainnya.

Sejarah kedokteran

Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur.

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno.

Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing). Kedokteran berdasarkan bukti adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.

Praktek Kedokteran

Dalam praktek, seorang dokter harus:

* membangun hubungan dengan pasien
* mengumpulkan data (riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dengan hasil laboratorium)
* menganalisa data
* membuat rencana perawatan (tes yang harus dijalani berikutnya, terapi, rujukan)
* merawat pasien
* memantau dan menilai jalannya perawatan dan dapat mengubah perawatan bila diperlukan.

Semua yang dilakukan dokter tercatat dalam sebuah rekam medis, yang merupakan dokumen yang berkedudukan dalam hukum.

Hubungan pasien dan dokter adalah proses utama dari praktek kedokteran. Terdapat banyak pandangan mengenai hubungan relasi ini. Pada dasarnya, tugas seorang dokter adalah berperan sebagai ahli biologi manusia. Oleh karena itu, seorang dokter harus paham benar bagaimana keadaan normal dari manusia sehingga ia dapat menentukan sejauh mana kondisi kesehatan pasien. Proses inilah yang dikenal sebagai diagnosis.

Ketika bertemu dengan dokter, pasien akan memaparkan tanda-tanda kepada dokter, yang nantinya akan memberikan berbagai informasi tentang tanda-tanda klinis tersebut. Kemudian dokter akan memeriksa, mencatat segala yang ditemukannya pada diri pasien dan memperkirakan berbagai kemungkinan diagnosis. Bersama pasien, dokter akan menyusun perawatan berikutnya atau tes laboratorium berikutnya bila diagnosis belum dapat dipastikan. Bila diagnosis telah disusun, maka dokter akan memberikan nasihat medis.


Dokter Spesialis
Dokter umumnya dibedakan menjadi:
* dokter umum - memeriksa segala macam penyakit secara umum
* dokter spesialis - mempunyai keahlian dalam suatu bidang medis secara spesifik
* dokter gigi - mempunyai keahlian khusus dalam bidang gigi

Dokter spesialis adalah dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Seorang dokter harus menjalani pendidikan dokter spesialis untuk dapat menjadi dokter spesialis. Pendidikan dokter spesialis merupakan program pendidikan lanjutan dari program pendidikan dokter setelah dokter menyelesaikan wajib kerja sarjananya dan atau langsung setelah menyelesaikan pendidikan dokter umum.
Beberapa contoh dokter spesialis yang mungkin sering kita dengar adalah: Sp.A - spesialis anak, Sp.B - spesialis bedah umum, Sp.JP - spesialis jantung dan pembuluh darah, Sp.KG - spesialis konservasi gigi (termasuk penambalan dan perawatan urat saraf gigi), Sp.KGA - spesialis kedokteran gigi anak, Sp.KJ - spesialis kesehatan jiwa, Sp.M - spesialis mata, dan lain-lain.

Rajin Belajar
Nah, jika kalian ingin menjadi dokter tentu saja kalian harus pandai. Agar kalian pandai, kalian harus rajin belajar sejak sekarang. Karena seorang dokter harus pandai. Seorang dokter harus banyak membaca dan mengenal banyak istilah-istilah yang rumit. Apalagi pekerjaan seorang dokter berhubungan dengan keselamatan nyawa manusia.
Selain itu, jika ingin menjadi dokter, dar sekarang kita harus melatih diri kita agar menjadi orang yang mau menolong orang lain. ebab jika tidak, mungkin nanti kita akan menjadi dokter yang hanya mau diayar saja. Tentu kalian juga harus mau mebantu amsyarakat tidak mampu yang butuh pertolongan dokter!

Nah, sampai di sini dulu tentang dunia dokter. Minggu depan kita akan ngobrol lagi tentang dunia cita-cita yang lain ya!
(benny rhamdani)