Friday, November 29, 2013

Cernak, 1 Desember 2013

Kebaikan Puteri Kanaya

 


Puteri Kanaya sangat senang bermain di sisi telaga yang letaknya agak jauh di luar istana. Puteri Kanaya bermain selalu ditemani dayang-dayang.

Suatu hari ketika Puteri Kanaya sedang bermain sendiri, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi dari tengah telaga.

“Suara bayi siapa itu? Sepertinya dari tengah telaga,” kata para dayang.

Puteri Kanaya segera mendayung sampannya ke tengah telaga. Ia terkejut ketika melihat sebuah keranjang mengapung di telaga. Keranjang itu berisi seorang bayi. Puteri Kanaya segera membawa bayi itu bersamanya ke sisi telaga.

“Aduh, bayi siapa ini?” tanya para dayang sambil mendekat.

“Sepertinya dia kehausan atau kelaparan. Kita harus membawanya ke istana,” ajak Puteri Kanaya bingung.

Mereka kemudian kembali ke istana dengan tergesa-gesa. Langkah pertama yang dilakukan Puteri Kanaya adalah menenangkan bayi itu. Seorang pelayan istana kebetulan memiliki bayipula yang sedang menyusui. Karenanya Puteri Kanaya meminta pelayan bernama Bu Yuka untuk menyusui bayi itu.

“Baiklah, aku akan menyusuinya,” kata Bu Yuka sambil menggendong bayi lelaki itu.

Tapi ketika Bu Yuka melihat gelag di kak bayi itu, Bu Yuka langsung menolak menyusuinya.

“Maaf, Puteri Kanaya. Bayi ini berasal dari Suku Berryz, sedangkan saya dari Suku Simyan. Peraturan suku kami adalah tidak boleh membantu suku mereka sekecil apapun,” kata Bu Yuka.

Puteri Kanaya menarik nafas. Dia memang pernah mendengar, di negerinya ada dua suku yang selalu berselisih. Keduanya sama-sama merasa suku paling unggul dari yang lain. Akhirnya, mereka justru saling memusuhi.

“Bayi ini mungkin memang dari Suku Berryz. Tapi percayalah, bayi ini tidak tahu apa-apa soal permusuhan ayah, ibu, kakak, atau bahkan nenek moyangnya dengan suku lainnya. Dia juga tidak minta dilahirkan di Suku Simyan. Tolonglah dia. Anggaplah dia adalah bayimu sendiri,” kata Puteri Kanaya.

Bu Yuka berpikir sebentar. Akhirnya, dia mau juga menyusui bayi yang masih menangis itu.

“Tapi tolong, jangan katakan kepada siapapun dari suku saya soal ini,” kata Bu Yuka.

Puteri Kanaya mengangguk. Untunglah di istana hanya ada lima orang sesuku dengan Bu Yuka. Mereka juga tidak tahu yang telah dilakukan Bu Yuka.

Setelah bayi itu disusui, tangsinya pun mereda. Puteri Kanaya kemudian menitahkan pengawal kerajaan mencari tahu orangtua dari bayi itu. Untunglah tanda gelang di kakinya memudahkan pencarian. Para prajurit istana segera mendatangi wilayah suku Simyan.

Ternyata bayi itu adalah cucu dari Kepala Suku Simyan. Dia sangat senang mendengar kabar cucunya selamat.

“Anakku bersama isterinya sedang bermain di telaga dengan perahu. Tapi tiba-tiba perahu bocor. Padahal mereka tidak bisa berenang. Akhirnya mereka tenggelam. Kami sudah mencari bayinya, tapi rupanya diselamatkan Puteri Kanaya,” kata Pak Hatiche.

Pak Hatiche kemudian ke istana. Untuk menejemput cucunya. Bayi itu masih bersama Puteri Kanaya.

“Terima kasih, Puteri Kanaya. Cucvuku selamat karena pertolongan Puteri,” kata Pak Hatiche.

“Berterimakasihlah kepada Bu Yuka. Dia yang menyusui bayi ini ketika kelaparan tadi,” kata Puteri Kanaya sambil menunjuk Bu Yuka.

Pak Hatiche menatap Bu Yuka. Dari anting yang dipakai Bu Yuka, Pak Hatiche segera mengenali Bu Yuka dari Suku Berryz.

“Bu Yuka, terima kasih kuucapkan. Mengapa kau mau menolong bayi ini? Padahal kamu pasti tahu bayi ini dari suku yang bersleisih dengan suskumu,” kata Pak Hatiche.

“Saya adalah seorang ibu dan tahu benar bagaimana perasaa ibu bila melihat bayinya menangis karena lapar dan haus. Karena itu saya mau menyusui bayi itu. Tadi Puteri Kanaya juga mengingatkan saya agar tidak memikirkan perselisihan yang ada. Biarlah orangg tuanya tidak mau berdamai, tapai anak-anak jangan sampai ditumbuhi bibit kebencian,” kata Bu Yuka.

Pak Hatiche mengangguk haru.

Puteri Kanaya kemudian meminta Baginda Raja untuk mengumpulkan tokoh penting dari kedua suku. Mereka kemudian diminta membuat perjanjian perdamaian.Kedua suku ini tidak boleh lagi berselisih karena akan menimbulkan kebencian, dan kebencian akan menimbulkan dendam yang terus menerus.

Hore, 1 Desember 2013

Hai, sudah siap menghadapi  Ujian Akhir Semester (UAS) tak lama lagi? Wuah, berart sudah waktunya mengurangi acara jalan-jalan, nonton TV, apalagi main game. Sebab jika tidak fokus belajar sejak sekarang, maka bisa saja kalian tidak bisa mengerjakan soal UAS..

Tenang, jangan gelisah. Ini ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar bisa melewati UASmu dengan tenang.


1. Cari teman belajar
Malas mengulas ulang materi pelajaran? Cari teman belajar yang asyik, rajin, dan kooperatif. Enggak mau juga kan kalau dapat teman belajar yang terlalu serius dan enggak bisa diajak kerja sama dalam membahas mata pelajaran? Sstt.. Anehnya, teman belajar itu kadang bukan teman yang sehari-harinya gaul bareng kamu loh.


2. Cari tempat asyik
Daripada belajar di kamar atau menunggu pulang ke rumah untuk membuat tugas, lebih baik sambangi perpustakaan. Cari satu lokasi paling strategis dan nyaman untuk kamu singgahi . Jadi, kamu dengan sendirinya akan semangat mengulang pelajaran. Nggak mau yang jauh-jauh? pindahlah ke teras rumah atau balkon rumahmu.


3. Mulai belajar kelompok
Belajar sendiri atau dengan orang yang sama setiap harinya, mungkin bisa membuatmu bosan. Coba deh cari teman-teman yang sekiranya mau kamu ajak belajar bareng setelah ngampus. Enggak mesti setiap hari dengan kelompok yang sama sih, punya satu kelompok belajar  juga bakal seru loh, apalagi kalau belajarnya di tempat favoritmu di perpustakan.


4. Motivasi dirimu
Jika kejenuhan mulai menyapamu kembali, coba motivasi dirimu sendiri. Misalnya dengan memberikan hadiah tersendiri jika kamu berhasil mendapat nilai bagus di UAS mendatang. Atau jika kamu senang menulis, kamu bisa tuliskan motivasi belajar pada secarik kertas dan menempelnya di dinding. Baca ulang motivasimu, niscaya mood belajar balik lagi kok.



5. Istirahat
Kamu mungkin kerap lupa istirahat lantaran serius belajar. Sebaiknya jangan lalaikan istirahat, masukkan poin istirahat (selain tidur) dalam jadwal sehari-harimu. Kalau bisa, luangkan waktu untuk rileks bareng teman atau keluarga.


Selamat UAS ya.

Arena KKPK, 1 Desember 2013

Detya Beraksi Lagi


Judul: The Secret of Detya 2


Penuli Kanita Desfara Adzani

112 halaman



Kalian pernah membaca cerita seru tentang Detya? Nah sekarang Detya bikin ulah lagi nih. 
Kenapa lagi Detya kali ini? Sesak napasnya sudah sembuh. Haju, kakaknya, sudah ditemukan.
Apa lagi yang sedang terjadi? Mengapa Detya seperti boneka tanpa ekspresi? Citra dibuat bingung oleh sikap sahabatnya ini.
Ditambah lagi teman barunya, Trissa, yang sering mengganggu dengan gayanya yang suka membaca pikiran orang lain.Penasaran juga?Sebaiknya kita baca segera hasil penyelidikan Citra!
Oh iya, buku-buku karya Kanita atau Kinta selalu laris lho. Jadi jangan sampai ketinggalan bacanya.

(Geus R, Palembang)

Friday, November 22, 2013

Cernak, 24 November 2013



Hati Nayla

oleh Benny Rhamdani



Di kelasku kedatangan murid baru. Namanya Nayla. Anaknya sih cantik, tapi menyebalkan. Bayangkan, di hari pertama dia sudah membuat semua anak membencinya.

"Sebenarnya aku tidak suka sekolah di sini. Sekolah ini kampungan," katanya dengan nada keras di saat istirahat.

Kalimatnya itu tentu saja membuat kami yang mendengar langsung mendelik. Memang sekolah kami bukan sekolah favorit, tapi menurut kami, sekolah ini sama sekali tidak kampungan. Lagi pula kalau kampungan, buat apa dia sekolah di sini?

"Aku pindah sekolah di sini karena diminta nenekku saja," lanjut Nayla. Lalu Nayla berjalan ke kantin sekolah kami. Dia terus meledek, "Apaan sih ini? Kantinnya kok cuma menjual gorengan. Mana burger, sosis?"

Uuuuh, rasanya aku ingin menyumpal mulutnya dengan pisang goreng Bik Mirah yang besar-besar itu. Kalau memang dia tidak suka, buat apa ke kantin? Lagi pula, kalau dia tidak suka bukan berarti dia bisa menghina sesukanya, kan?

Lalu ketika pelajaran olahraga, kami mengganti seragam. Nayla tentu saja belum punya kaos seragam olahraga karena dia murid baru. Pak Guru menyarankan Nayla membeli di koperasi.

"Tapi, Pak, seragamnya jelek. Apa boleh saya pakai seragam dari sekolah yang dulu? Lebih ngejreng gitu lho," kata Nayla.

"Tentu saja tidak boleh," kata Pak Erwin tegas.

Rasain! Aku senang melihat muka Nayla langsung pucat mendengar bentakan Pak Erwin.

Nayla pun ke koperasi sekolah emngambil seragam olahraga kami. Saat memakainya, tampak sekali di wajahnya ia sama sekali tak menyukai kaos itu.

Pak Erwin lalu menyuruh kami berlari mengitari lapangan. Tiba-tiba saja Nayla terjatuh saat berlari. Aku langsung berpikir Nayla pura-pura melakukannya karena malas olaharaga.

"Ah, paling dia cari perhatian biar dikasihani," kata Alya, teman sebangkuku.

Kami pun membiarkan. Pak Erwin malah yang langsung menggotong Nayla ke ruang P3K. Tak lama kemudian Nayla sadar, lalu bersikap seperti biasanya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Nayla. Tapi seminggu kemudian, saat pelajaran olahraga Nayla tidak diharuskan mengikuti pelajaran olahraga. Uh enaknya. Dia malah asyik duduk di bawah pohon yang teduh sambil minum sirup dingin, sementara kami lari-lari kepanasan di lapangan.

Oh iya, makin hari Nayla semakin menyebalkan. Dia pernah melempar permen karet ke rambut Alika yang keriting. Bisa dibayangkan betapa kerepotannya Alika harus melepas permen karet itu. Nayla juga sempat menyembunyikan alat tulis Edwar. Lalu dia pernah membawa tikus putih yang membuat kami ketakutan sampai naik ke meja.

Anehnya, betapapun menyebalkannya Nayla, tidak pernah dimarahi guru. Aku tidak tahu kenapa. Padahal kami sellau mengadu ulahnya itu ke guru kami.

Selain itu, aku heran Nayla sering sekali tidak masuk sekolah. Kadang dua hari, kadang tiga hari. Sekolah sepertinya mengistimewakan Nayla.

Aku baru tahu alasannya setelah berbulan-bulan kemudian.

"Nayla itu ternyata keponakannya kepala sekolah," bisil Imel.

"Tapi bukan berarti dia bisa seenaknya kepada kita," sahut Alika.

"Iya. Menyebalkan!" kataku.

Tapi kami tidak tahu harus bersikap seperti apa lagi. Paling-paling kami hanya mengadu ke orangtua kami. Ada juga ibu dari kami yang datang ke sekolah dan menghadap kepala sekolah, tapi kemudian ibu kami tak ada yang marah-marah atau mengambil sikap agar Nayla tidak menyebalkan. Semua tetap sama. Akhirnya, kami memutuskan untuk menjauhi Nayla.

"Biar saja, biar dia kapok," kata Alika.

"Iya. Kalau dijauhi, mungkin dia akan sadar kalau kelakuannya menyebalkan," kata Imel.

"Tapi sepertinya dia tak sadar juga meski sudah lama kita jauhi," kataku.

Imel dan Alika manggut-manggut.

Tiga hari kemudian Nayla tak masuk sekolah lagi. Kali ini bukan cuma dua hari. Tapi hampir seminggu. Setelah tanya ke sana-sini akhirnya aku emndapatkan jawabannya. Sebuah jawabannya yang tidak kuduga.

Aku mendengarnya langsung dari Imel.

"Ternyata Nayla punya penyakit kanker darah. Itu sebabnya tubuhnya lemah. Dia saat ini tengah sekarat," jelas Imel.

Hah! Aku kaget. Kalau begitu kenapa dia bertingkah menyebalkan? Ya, kenapa? Apa ada hubungannya?

Keinginantahuanku itu terjawab beberapa hari kemudian. Pak kepala Sekolah masuk ke kelas dengan wajah menunduk dan sedih.

"Anak-anakku, kawan kalian ... Nayla ... telah meninggal dunia. Sebelumnya, Nayla telah menyampaikan maafnya kepada bapak untuk kalian. Katanya, selama ini dia sengaja bertingkah menyebalkan karena dia tidak ingin menjadi sahabat kalian. Dia tidak ingin jika kalian bersahabat, lalu menjadi sedih saat Nayla meninggal. Nayla tahu penyakit sangat parah. Makanya Nayla juga tidak ingin bersedih dengan memiliki sahabat seperti kalian lalu berat meninggalkan kalian ..."

Aku terpana mendengarnya. Sungguh aku tidak tahu rahasia dibalik tingkah menyebalkan Nayla selama ini.

Nayla ... maafkan aku ya.

^_^

Hore, 24 November 2013

Apa Itu Pantun?

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Karmina dan talibun merupakan bentuk kembangan pantun, dalam artian memiliki bagian sampiran dan isi. Karmina merupakan pantun "versi pendek" (hanya dua baris), sedangkan talibun adalah "versi panjang" (enam baris atau lebih).

Peran pantun

Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.

Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata.

Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.
Struktur pantun

Menurut Sutan Takdir Alisjahbana fungsi sampiran terutama menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena pantun merupakan sastra lisan.

Meskipun pada umumnya sampiran tak berhubungan dengan isi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Sebagai contoh dalam pantun di bawah ini:

    Air dalam bertambah dalam
    Hujan di hulu belum lagi teduh
    Hati dendam bertambah dendam
    Dendam dahulu belum lagi sembuh

Beberapa sarjana Eropa berusaha mencari aturan dalam pantun maupun puisi lama lainnya. Misalnya satu larik pantun biasanya terdiri atas 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan ini tak selalu berlaku.
Sekarang kita kenali yuk, beberapa jenis pantun.
    Pantun Adat

    Menanam kelapa di pulau Bukum
    Tinggi sedepa sudah berbuah
    Adat bermula dengan hukum
    Hukum bersandar di Kitabullah


    Pantun Agama

    Banyak bulan perkara bulan
    Tidak semulia bulan puasa
    Banyak tuhan perkara tuhan
    Tidak semulia Tuhan Yang Esa

   

    Pantun Budi
          
    Bunga cina di atas batu
    Daunnya lepas ke dalam ruang
    Adat budaya tidak berlaku
    Sebabnya emas budi terbuang
    Pantun Jenaka

Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Contoh:


    Jalan-jalan ke rawa-rawa
    Jika capai duduk di pohon palem
    Geli hati menahan tawa
    Melihat katak memakai helm

Pantun kepahlawanan adalah pantun yang isinya berhubungan dengan semangat kepahlawanan

    Hang Jebat Hang Kesturi
    Budak-budak raja Melaka
    Jika hendak jangan dicuri
    Mari kita bertentang mata

Arena KKPK, 25November 2013

Hantu Sekolah

Judul: Ghost
Penulis: Fatimah Azzahra
120 halaman





Pentas Seni gagal dilaksanakan! Kacau! Benar-benar kacau! Tiba-tiba muncul desas-desus, penyebab  mati lampu di sekolah itu adalah hantu. Hah! HANTU? Menurut teman-teman sekelasku yang enggak jelas sumbernya, semua itu terjadi karena hantu yang menunggu sekolahku marah. Ini gara-gara anak laki-laki suka menyorotkan senter di kelas 1B dan gudang.

“Kedua ruang itu angker!” kata Marsela dengan mata jelalatan ke kiri-kanan, seolah takut kalau ada orang lain yang mendengar kata-katanya.
 “Tapi, bisa juga gara-gara anak perempuan yang selalu berteriak-teriak takut sama cicak yang sengaja disodorkan anak laki-laki kelas enam,” timpal Dina dengan gaya mirip Marsela. Matanya jelalatan ke kiri dan ke kanan juga.
Ada apa sebenarnya di sekolah itu? Benarkah hantu penunggu sekolah marah? Yuk, baca aja cerita seru ini juga cerita-cerita lainnya sampai tuntas! 

(Geus Rama, Palembang)

Friday, November 15, 2013

KKPK, 17 November 2013


Kisah Annabele



 

Judul:KKPK Annabelle New School
Penulis Tania rafli
114 halaman

Annabelle dan Claura adalah BFF (Best Friend Forever). Di mana ada Annabelle, di sana ada Claura. Begitu pula sebaliknya. Mereka bertemu saat Annabelle pindah ke sekolahnya yang baru, di Felicity Tower. Banyak kejadian yang mereka alami bersama. Dari mulai belajar bareng, shopping bareng, hingga keduanya sama-sama mendapat penghargaan sebagai Putri Tercantik. Oh ya, ada yang bilang mereka mirip, lho! Apakah mereka kembar? Wuih, jangan-jangan benar mereka anak kembar. Ternyata, oh, ternyata ... penasaran, kan? Yuhuuu ... cepat baca bukunya sampai habis.

(Geus Rama S, Palembang)

Cernak, 17 November 2013

Liburan Berbeda




Pagi di hari libur pertama. "Hore asyiiiik!" seru Sheila saat terbangun. Tidak sekolah, banyak kartun di TV, game komputer, dan tentu saja perjalanan ke kedai es krim. Memang menyenangkan! Sheila meneguk susu coklatnya.

Ayah berkata, "Maaf Seheila, kami harus pergi menjenguk seseorang yang sakit. Ayah dan Ibu tidak dapat membawamu jalan-jalan hari ini."

Melihat Sheila menekuk wajahnya, Ibu berkata, "Kamu boleh menyalakan komputer serta memutar film kesukaanmu. Bukankah ada film Barbie di TV hari?"

Sheila memutuskan untuk tersenyum.

Begitu Ayah dan Ibu pergi, Sheila mulai menyalakan komputer. Tapi baru beberapa menit tiba-tiba listrik padam. Sheila meminta Bibi Pur mememriksa listrik karena tak berani. Ternyata memang dari gardu listriknya yang mati.

Mata Sheila jatuh pada buku karya Dr Seuss berjudul Cat in The Hat. Ibu telah membacakannya semalam. Buku tentang kucing lucu yang datang ke sebuah rumah pada hari membosankan dan melakukan banyak hal nakal ketika ibu anak-anak itu keluar. Namun hal ini hanya terjadi di buku atau kepada anak-anak di luar negeri, pikir Sheila.

Tiba-tiba Sheila melihat sesorang berdiri di dekat jendela.

“Kayaknya kamu kelihatan bosan di rumah? Ayolah, buatlah hari ini jadi menyenangkan! Berteman denganku. Oh iya, namaku Munni, " kata anak itu.

Sheila menatap anak perempuan dengan rambut kecoklatan, wajah kotor, tangan kasar dan mata cerah dengan menyenangkan. Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya. Dia berkata, "Maaf Munni, tak ada hal yang menyenangkan tanpa TV dan komputer.”

“Kamu bisa melakukan hal lain di luar,” kata Munni.

"Aku tidak bisa keluar begitu saja," kata Sheila.

"Sayang sekali. Padahal aku hanya ingin mengajakmu agar tidak bosan di rumah," kata Munni.

Sheila akhirnya memutuskan untuk keluar rumah. Sheila pamit kepada Bibi Pur agar tak bingung mencarinya., ia hanya bilang ingin pergi ke mini market sebntar.

“Permainan apa yang akan kita lakukan di luar sekarang?” tanya Sheila.
“Bagaimana kalo kita kumpulkan sebanyak mungkin orang mengucapkan terima kasih kepada kita?” ajak Munni.

“Untuk apa?” tanya Sheila.

“Kamu akan tahu sendiri nanti,” Jawab Munni.

Mereka menuju ke jalan. Tiba-tiba di sisi trotoar mereka melihat seorang ibu tua yang bingung hendak menyeberangi jalan. Munni mengajak Sheila membantu ibu tua itu. Sheila menuntun ibu tua itu menyeberang, sementara Munni membantu membawakan keranjangnya.

“Terima kasih, anak-anak yang manis dan baik hati. Maukah kalian mampir ke rumahku untuk minum sirup buatanku?” ucap ibu tua itu.

“Terima kasih, bu. Lain waktu saja. Kami ingin bermain dulu sekarang,” kata Munni.

Ibu itu tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal.

“Mengapa kau tolak ajakan ibu tadi?” tanya Sheila.

“Kita baru mengumpulkan satu ucapan terima kasih,” jawab Munni enteng.

Mereka lanjut berjalan. Ketika ada seorang bapak yang terjatuh dari sepedanya dan isi tasnya tumpah, mereka pun ikut membantu. Bapak itu mengucapkan terima kasih. Ketika ada seorang anak yang ketakutan melihat anjing kampung, mereka pun membantunya.
Sekali Sheila dan Munni membantu seorang remaja yang mobilnya mogok. Sheila dan Munni membantu mendorong mobilnya bersama beberapa orang. Tetapi remaja itu sama sekali tidak mengucapkan terima kasih ketika mobilnya jalan.

“Huh, dasar tidak tahu terima kasih! Sudah ditolong malah meninggalkan kita begitu saja,” kata Sheila kesal.

“Biarlah. Mungkin orang itu tidak pernah mendengar indahnya ucapan terima kasih,” kata Munni.

Setelah itu, mereka mendatangi panti asuhan. Beberapa penghuni panti adalah anak tuna netra. Karena mereka tidak bisa membaca buku, Sheila dan Munni membacakan buku untuk mereka. Para penghuni panti sangat senang dengan kebaikan Sheila dan Munni. Saat Sheila dan Munni pulang, mereka memberi hadiah sebuah nyanyian yang merdu.

Tiba-tiba Sheila teringat sudah terlalu lama meninggalkan rumah. Dia pun berpamit pulang kepada Munni.

“Sampai ketemu besok ya!” kata Sheila.

Karena capek, setelah makan, Sheila pun tertidur. Dia bangun ketika sore hari. Ayah dan Ibu baru saja pulang. Ayah dan Ibu bertanya apa yang dilakukan Sheila di hari liburan pertamanya.

Sheila tak mau menceritakannya. “Pokoknya sesuatu yang menyenangkan,” kata Sheila.

Sejam kemudian, Ibu dan Ayah baru tahu apa yang dirahasiakan Sheila. Tiba-tiba saja beberapa orang datang ke rumah bergantian. Mereka ada yang membawakan kue, buah-buahan, buku cerita dan mainan untuk Sheila. Mereka bercerita hari itu Sheila telah membantu mereka.

“Aku tidak sendiri membantu. Aku berdua bersama Munni. Jadi hadiahnya akan kubagi dua bersama Munni,” kata Sheila.

Tapi orang-orang yang dibantu itu sama sekali tidak tahu soal Munni. Mereka bilang, hanya diantu Sheila. Tidak ada anak lain bersama Sheila. Wuah Sheila jadi bingung.

“Ah, biar kutunggu saja besok. Munni pasti akan emenemuiku lagi,” kata Sheila.

Teryata Munni tidak datang. Walaupun mulanya Sheila bingung, akhirnya Sheila tak mau memikirkannya lagi. Dia meneruskan liburannya dengan mengumpulkan banyak kata terima kasih. Ternyata lama kelamaan ucapan itu sangat indah terdengar. Tentu saja, Sheila pun selalu berterima kasih kepada siapapun yang telah berbuat kebaikan.

Hore, 17 November 2013


Membuat Kompos Yuk!


Kalian tahu kan kompos? Kompos adalah penyubur tanaman yang bisa kita buat dengan mudah. Ini ada cara praktis dan sederhana dalam membuat kompos dari sampah organik yang dihasilkan rumah tangga. Sampah-sampah organik seperti dedaunan, sisa sayuran, buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi kompos.

Membuat kompos merupakan bentuk dari recycle, salah satu unsur dari 3 R. Sehingga dengan mengolah sampah menjadi kompos berarti ikut membantu mengurangi permasalahn yang disebabkan sampah. Selain itu, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan langsung sebagai media tanam ataupun pupuk organik.

Pengolahan sampahrumah tangga menjadi kompos dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan dengan berbagai cara. Dalam artikel ini, Alamendah akan membagikan tips sederhana untuk membuat kompos yang bisa dilakukan oleh rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong ataupun hanya memiliki sedikit lahan terbatas bahkan tidak memiliki lahan sama sekali.

Membuat Kompos di Halaman



Ini merupakan cara paling sederhana dalam membuat kompos namun hanya bisa dilakukan jika memiliki lahan (tanah) kosong.

Gali tanah sedalam 50-100 cm. Lubang dibuat dengan jarak minimal 10 meter dari sumur untuk menghindari tercemarnya sumur. Kemudian issi lubang dengan sampah organik yang telah ditiriskan. Tutup atau taburi sampah dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau.Jika telah penuh, tutup lubang dengan tanah.
Setelah tiga bulan, lubang dapat digali. Hasil galian dapat digunakan sebagai kompos sedangkan lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali.

Membuat Kompos  Lahan Terbatas

Bagi yang rumahnya hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan kompos tetap dapat dilakukan. Sediakan drum atau sejenisnya. Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah. Tanam drum dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah. Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
       
Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos. Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama tiga bulan. Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu. Kompos sudah dapat digunakan.

Bagi rumah tangga yang tidak memiliki tanah atau lahan kosong, pengolahan sampah menjadi kompos dapat dilakukan dengan menggunakan ember, pot, kaleng bekas, atau sejenisnya. Benda-benda ini sekaligus nantinya dapat dijadikan pot.

Sediakan ember, pot, kaleng bekas, ataupun wadah lainnya.  Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat menampung rembesan air dari dalamnya.Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala. Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos. Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama dua bulan.Wadah siap dijadikan pot dengan kompos di dalamnya sebagai media tanam.

Manfaat Ekonomi:
  • Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah,
  • Mengurangi volume/ukuran limbah,
  • Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan
    asalnya.
Manfaat Lingkungan:
  • Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah atau sampah,
  • Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah.
Manfaat bagi tanah dan tanaman:
  • Meningkatkan kesuburan tanah,
  • Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah,
  • Meningkatkan kapasitas serap air tana,
  • Meningkatkan aktivitas mikroba tanah,
  • Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen),
  • Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman,
  • Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman,
  • Meningkatkan retensi atauketersediaan hara di dalam
    tanah.


Semoga kalian terinspirasi  melakukan tindakan nyata dalam menangani permasalahan lingkungan utamanya sampah. Bahkan dengan cara-cara yang sederhana sekalipun.