Friday, November 28, 2014

Hore, 20 November 2014






Ada kota-kota yang ideal dinikmati saat musim panas. Tapi, beberapa kota besar dunia – seperti di bawah ini – justru menunjukkan keindahan lain kala diguyur hujan. Plus, mereka punya berbagai aktivitas dalam ruangan juga menarik.  Jadi, jangan biarkan hujan mengganggu liburan Anda!

Paris
Mungkin, tak ada kota yang lebih menarik dari Paris untuk dikunjungi kala hujan. Tak percaya? Hitung saja jumlah lagu atau puisi yang terinspirasi dari Paris yang basah. Ia bahkan sudah menjadi sebuah klise. Tapi apa yang bisa kita lakukan di sana?

Cobalah memulai dengan mengunjungi museum Louvre. Perjalanan ke Paris takkan lengkap tanpa kunjungan ke Louvre. Dekati si legendaris Mona Lisa, atau lewatkan saja dan pilih beberapa di antara 35.000 benda seni yang ada di sana untuk di amati. Opsi lain adalah menghabiskan waktu (atau menunggu hujan?) di Shakespeare and Company, sebuah toko buku yang menjual buku-buku berbahasa Inggris. Nama Shakespeare and Company diambil dari nama tempat pertemuan bagi penulis dan pemikir terkenal zaman dulu, yang mencatat nama-nama seperti Hemmingway dan James Joyce.

Jika Anda tak ingin berkegiatan berat, seperti mengantri atau berdesakkan di museum, pertimbangkan untuk bersantai di salah satu café dan memesan macarons. Kue kecil ini merupakan produk Paris yang paling terkenal dan bisa ditemukan hampir di setiap café di Paris. Tapi, macarons terpopuler di Paris ada di café Laduree. Mereka sudah membuatnya sejak 1800-an dan kini memiliki 4 café di penjuru Paris.

Roma
Roma sudah melalui masa-masa yang jauh lebih berat ketimbang musim hujan. Jadi, meski Koloseum tidak pas dinikmati kala hujan, Anda bisa mencoba berkunjung ke Pantheon. Pantheon adalah keajaiban arsitektur yang dibangun dua milenium lalu. Dan –secara ajaib – ia masih berdiri hingga kini. Pantheon, yang masih merupakan salah satu kubah terbesar di dunia, terlihat sangat menarik di tengah serbuan rintik hujan.

Atau Anda bisa menyingkir jauh-jauh dari hujan dengan mengunjungi Vatican Museum dan Sistine Chapel. Anda bisa memanjakan mata dengan berbagai karya seni tersohor di dunia - termasuk langit-langit karya Michelangelo, atau merasakan sensasi melihat tembok Vatican dari jarak beberapa meter saja melalui Relais Vatican View.

London 
Tidaklah mengejutkan jika London masuk ke dalam daftar kota dengan aktifitas menarik kala hujan. Kota ini punya sejarah panjang pergulatan dengan cuaca. Untuk awal, Anda bisa meluangkan waktu dengan “afternoon tea” ala Englishman. Tradisi ini dimulai sejak 1860-an oleh Duchess of Bedford, dan ia akan semakin menyenangkan jika langit berwarna kelabu. Palm Court di Langham Hotel London adalah salah satu spot afternoon tea paling terkenal di sana.

Anda bisa melanjutkan agenda dengan menyambangi Tower of London. Tempat yang dulunya merupakan benteng dan juga penjara ini sangat mengagumkan. Anda mungkin membutuhkan payung untuk berpindah dari gedung ke gedung, tapi ruangan-ruangan istana abad pertengahan, White Tower, hingga prisoners exhibition dapat dinikmati di dalam ruangan.

New York 
Beberapa lokasi yang ikonik di kota ini, seperti Times Square, Central Park, memang berada di luar ruangan. Tapi itu tidak membuat warga lokal kehabisan akal untuk bersenang-senang di New York. Pergilah ke Broadway untuk menyaksikan pertunjukkan teater paling spektakuler di dunia. Atau, ambil tur ke NBC Studios untuk menyaksikan bagaimana ‘keajaiban’ dunia teve dilakukan. Kapan lagi Anda bisa melihat set dari Saturday Night Live, The Today Show, atau Late Nate with Jimmy Fallon?

Jika Anda menginginkan hal-hal yang lebih sederhana dalam menikmati hujan, New York juga kota yang tepat. Anda bisa menyesap frozen hot chocolate ala film Serendipity 3, atau bergabung dengan orang-orang lokal di Jacque Torres atau City Bakery.

Amsterdam
Banyak orang mengasosiasikan Amsterdam sebagai tempat untuk berpesta-pora. Sesungguhnya, ia menyimpan daya tarik yang lebih besar dari itu. Cobalah untuk merunut sejarah dengan mengunjungi rumah Anne Frank. Anda bisa melihat Secret Annex yang disembunyikan di belakang rak buku, di mana Anne Frank dan keluarganya bersembunyi pada waktu Perang Dunia II. Ini spot yang menarik bagi pecinta Anne Frank’s Diary, juga pas untuk menunggu hujan.

Area KKPK. 30 November 2014






Jadi Detektif


Judul: Foto Misterius

Penulis Muhammad Yahtaduy dkk

110 halaman



Saat menghadiri pameran foto, detektif James & Joey mendapat sebuah kasus. Hal-hal mencurigakan mereka rasakan selama penyelidikan, termasuk melihat cahaya silau dari hasil jepretan sebuah kamera, juga sebuah foto misterius.  Apakah rahasia dari foto misterius tersebut? Adakah hubungannya dengan pencurian koleksi musium yang berharga mahal?

Nah, ini dia komik seru yang cocok dibaca olek aku. Soalnya aku suka sekali cerita detektif. Bikin kita ikutan penasaran menbak misteri di dalamnya. Tentu saja, agar seru kalian tidak boleh membaca bagian belakang.

Simak kisah seru detektif James & Joey selengkapnya, yuk!

(Geus Rama S, Palembang)

Cernak, 30 September 2014



 

 

Saat Hujan

Oleh Benny Rhamdani


Hari ini mestinya aku les bahasa Inggris. Tapi sebelum berangkat hujan turun deras sekali.
“Tidak usah masuk les dulu. Hujannya deras,” kata Mama.
Aku agak mengeluh. Aku sebenarnya lebih suka  pergi les. Di tempat les, aku bisa bertemu dua sahabatku, Melly dan Vika.  Bosan juga sendirian di kamar. Apalagi aku belum punya buku baru untukdibaca.
Tiba-tiba ringtone HP-ku berbunyi. Rupanya ada SMS masuk dari Vika. Aku segera membacanya.
“Aku nggak pergi les. Kamu?”
                Aku segera membalasnya: “Nggak. Kenapa nggak les?”
                Vika membalasnya:”Malas. Aku boleh main ke rumahmu?”
                Aku membalas:”Aku tunggu.”
                Dalam waktu limabelas menit, Vika sudah berdiri di depan pintu rumahku. Dia berangkat diantar supirnya. Yang aku kaget, Vika datang bersama Melly. Wah, aku senang sekali bisa bermain bersama mereka.
                Mereka langsung kuajak ke kamar. Kubiarkan mereka membaca buku koleksiku. Terutama buku Pink Berry Club.Setelah itu kami bermain playstation. Wah seru deh.
                “Sekarang kita main apa lagi ya?” tanya Vika.
                “Main rumah-rumahan,” usulku.
                “Ah, mana seru. Itu kan mainan anak kecil,” kata Melly.
                “Main teka-teki aja yuk.”
                “Aku dulu ya,” kata Vika. “Hewan apa yang anggota tubuhnya ada di tangan?”
                Belum sempat aku jawab tiba-tiba pintu kamar diketuk. Wajah Mama langsung terlihat dengan raut cemas.
                “Rumah kita kena banjir. Airnya sudah mulai masuk,” kata Mama.
                Aku langsung kebingungan. Apa yang harus kulakukan. Bagaimana kalau aku tenggelam? Ah, ini pengalaman pertamaku kebanjiran.
                “Bantu Mama mengangkat barang-barang ya,” ajak Mama.
                Aku langsung mengangguk.
                “Kami juga siap bantu,” kata Vika dan Melly.
                “Tapi, baju kalin nanti kotor,” kilahku.
                “Nggak papa-,” timpal Melly.
                Mama langsung meminta kami menggulung karpet dan menaikkan benda-benda yang sanggup kami angkat ke atas meja. Sementara itu Mama yang mengenakan jas hujan tetap di teras, membuang luapan air ke selokan agar tak masuk rumah.
                Air yang masuk ke rumah sudah semata kaki. Kulihat Vika dan Melly tetap membantu. Mereka malah berasil mencegah air masuk ke kamarku juga kamar lainnya. Caranya, mereka menutup lubang angin pintu bagian bawah dengan lilin malam.
                “Aduh, mudah-mudahan hujannya segera berhenti ya,” harapku cemas.
                Ternyata doaku terkabul lima menit kemudian. Hujan berhenti. Air yang meluap pun surut. Mama pergi ke luar mencari tahu penyebab banjir.
                “Oh, rupanya ada pohon tumbang yang menyumbat selokan. Jadinya airnya meluap di selokan dan jalan. Sampai masuk ke rumah kita akhirnya. Rumah yang lain juga pada kemasukan air,” lapor Mama kemudian sambil menyeka wajahnya.
                Setelah itu kami berusaha mengeringkan lantai agar bersih dari penyakit. Air luapan dari selokan pasti  banyak kuman-kuman penyebab penyakit. Tak lupa aku memakai cairan pembersih pantai.
                Begitu beres semuanya, kami semua mandi membersihkan badan. Ya, jangan sampai rumah dibersihkan, tapi badan kami tidak.  Vika dan Melly juga mandi lho. Malah, aku pinjamkan bajuku kepada mereka. Habis baju mereka yang tadi basah.
                Setelah mandi, kami berkumpul di kamar. Dan kalian tahu apa yang terjadi kemudian?
                Mama rupanya tadi sedang membuat kue pastel. Karena banjir tertunda masaknya. Nah, sekarang sudah matang. Masih hangat lagi. Aromanya membuat perutku terasa lapar.
                “Pastelnya enak sekali,” kata Vika dan Melly setelah mencomot pastel buatan Mama.
                Aku senang karena mereka suka. Terus terang aku bertambah bangga bersahabat dengan mereka.
                “Terima kasih ya atas bantuan kalian. Aku sangat sayang sama kalian,” kataku kepada Melly dan Vika ketika pamit pulang.
^_^

Friday, November 21, 2014

ARENA KKPK, 23 11 2014

Rumah Misterius







Judul: Penghuni Rumah Kosong
Penulis : Fairuz Sophia
100 halaman


Kalian suka baca komik? Kalian suka baca horor? Nah, kayaknya kalian harus mau baca buku satu ini. Soalnya isinya komik dan mengangkan. Pokoknya untuk yang penakut jangan ikutan baca ya.

Karena Putri penasaran dengan suara tangis di sebuah rumah kosong, dia mengajak Maryam dan Husna ke sana. Ketika mereka masuk ke dalam rumah, ada yang berteriak dari lantai dua. Karena kaget, mereka lari dan gelang Martan terjatuh. Saat mereka kembali mengunjungi rumah itu untuk mencari gelang Maryam, muncul sosok yang mendekati mereka bertiga. Siapa, ya, penghuni rumah kosong itu? Simak cerita mereka, yuk!

Masih ada cerita lainnya di buku ini. Tapi aku nggak mau ceritakan dulu kepada kalian. Nanti nggak kejutan lagi. Eh, jangan lupa belajar ya setelah baca komik ini.


(Geus Rama S, palembang)

Hore, Aku Tahu 23 November 2014

Lima Hotel  Paling Cocok untuk Kutu Buku



Mencari hotel yang ada fasilitas kolam renang? Mudah. Yang ada fasilitas gym? Juga mudah. Bagaimana dengan fasilitas perpustakaan? Mungkin agak susah di Indonesia. Tapi di beberapa negara ternyata ada hotel yang bisa membuat para 'kutu buku' betah.

The Library Hotel, Koh Samui, Thailand






Dikenal banyak orang sebagai hotel dengan kolam renang merah, Library adalah sebuah hotel yang dirancang secara konseptual  di Chaweng Beach, Koh Samui. Ketika Kitamelangkah ke hotel, Kitaakan mendapatkan  pensil sebagai gantungan kunci.Fasilitas dalam-kamar yang ditawarkan, dari komputer iMac dengan Wi-Fi gratis, sebuah TV plasma dan lampu di atas tempat tidur  yang dapat berubah warna.

Ada sebuah bangunan bersantai disebut The Library, di mana Kitadapat meminjam buku dan DVD.

Casa Colonial, Oaxa, Mexico








 Hotel ini memiliki perpustakaan yang bisa dinikmati tamunya untuk membaca buku. Bahkan para penulis bisa menjadikan perpustakaannya untuk launching buku. Jadinya, hotel ini menjadi tempat favorit bagi pembaca buku maupun penulis. Tak jarang pula beberapa komunitas menggelar acara workshop menulis di hotel ini. Mau ikut workshop menulisnya? Silakan ke Mexico ya.


The Library Hotel, New York City, AS




Kita  tidak bisa menulishotel-hotel  dengan perpustakaan besar tanpa menyebut The Library Hotel di New York City. Di sini, setiap kamar didasarkan pada kategori yang berbeda dari Sistem Desimal Dewey, sehingga kita mungkin menemukan diri di Bahasa, Logika, atau Romance. Ruang sarapan dilapisi dengan buku juga, sehingga sangat sempurna untuk solo traveler. Tapi berhati-hatilah. Karena sering kali tamu hotel lupa waktu membaca buku di ruang Pengetahuan Umum, sampai lupa mereka telah menyewa kamar hotel untuk tidur.



The Gladstone, North Wales, Inggris




Banyak orang yang mengira salah masuk hotel karena bentuknya benar-benar seperti perpustakaan ataupun toko buku tua. Tapi hotel ini adalah yang paling direkomendasikan untuk para pembaca menjadi tempat paling menyenagkan membaca, dan untuk penulis menjadi tempat paling menyenangkan menuliskan ide-idenya. Pembaca dan penulis akan merasa berat hati jika harus meninggalkan hotel satu ini.



Il Salviatino, Florence, Italia







Jika kita seorang pencinta buku dan belum melihat pemandangan utama di Florence, jangan sampai tidak tinggal di Il Salviatino Hotel? Kemungkinan kita tidak pernah ingin meninggalkan perpustakaan indah hotel ini.  Dan luar biasanya, hotel ini sangat ramah untuk anak-anak? Bahkan mereka menyediakan perlengkapan organik untuk bayi yang menginap.

Friday, November 14, 2014

Cernak, 16 November 2014



Surat Misterius


oleh Benny Rhamdani


Rasanya senang sekali ketika akhirnya aku tahu letak kamarku. Ya, kamar yang akan kudiami selama aku menjadi murid di sekolah berasrama Lovely School. Berada di lantai tiga bangunan berlantai empat. Meskipun tak seluas kamar rumahku, tapi aku suka sekali pemandangannya. Menghadap ke pantai!

"Nah, beristirahatlah dulu. Limabelas menit lagi  semua harus berkumpul di hall. Letaknya di sayap kiri dari lobi sekolah," kata Nania, senior yang menjadi pendampingku.

"Baiklah," kataku.

Aku memandang melalui jendela. Melihat pantai. Suara deburan ombaknya menenangkan hatiku yang sempat ragu masuk sekolah berasrama ini. Kurapikan barang bawaanku yang tiba sebelum aku. Tak banyak yang aku bawa, selain pakaian dan foto keluargaku.

Tanpa terasa aku mendengar suara dari pengeras suara agar murid baru segera berkumpul di hall. Aku pun turun ke tempat itu bersama murid-murid baru lainnya. Di sini sekolah khusus perempuan, jadi aku tak menemukan satu pun murid lelaki.

"Hai Irene, switermu bagus sekali," sapa seorang murid didekatku. "Namaku Alysa."

"Terima kasih. Pita rambutmu juga lucu," balasku sambil tersenyum. Cara berkenalan yang indah.

Bu Rosemary, Kepala Sekolah, memberi sambutan. Aku tak begitu memerhatikan. Mungkin karena masih gugup jadi aku masih sibuk dengan pikiranku sendiri. Setelah limabelas menit mendengar pidatonya, kami semua disuguhkan makanan selamat datang berupa sandwich yang lezat.

Setelah makan aku kembali ke kamarku. Masih ada dua hari untuk kami menyesuaikan diri dengan kehidupan asrama sebelum masuk masa sekolah. Sebagian murid baru mendatangi senior-senior yang memamerkan kehebatan ekstra kurikuler di sekolah ini. Ada berkuda, berenang, menulis, fotografi. Hm, tapi tak ada yang sesuai denganku.


Karena bosan di kamar aku berjalan menuju pantai. Saat itulah aku seperti mendengar suara bisikan.

"Bacalah suratku ..."



Aku menoleh, mencari sumber suara. Tapi tak ada.

"Bacalah suratku ..."

Suara itu terdengar lagi ketika aku berusaha melupakannya.

"Irene! Tunggu!"

Kali ini suara yang melengking. Kulihat Alysa berlari dari kejauhan.

"Boleh aku bersamamu?" tanya Alysa begitu mendekat.

"Tentu saja." Aku sih sedikit heran. Mengapa Alysa mau ikut bersamaku? Bukankah banyak murid baru yang kelihatannya lebih ramah dariku untuk diajak berteman. Kata sepupuku, mukaku ini muka galak dan judes. Jarang orang yang mau dekat denganku jika belum kenal.

Kami berdua berjalan menyusuri pantai. Saling bercerita tentang diri kami. Yang mengejutkan adalah ketika Alysa bercerita bahwa dirinya memiliki 'kelebihan' dibandingkan anak-anak lainnya.

"Mungkin kamu akan menertawakan aku. Tapi aku harus memberitahumu. Aku sering mendapat bayangan tentang apa yang akan terjadi. Salah satu bayang yang sering datang dan membawa aku ke sini adalah, seorang gadis cilik yang memintaku menemuimu di Lovely School," papar Alysa.

"Menemuiku? Kenapa?"

"Iya, dia memintaku agar bertemu dengan Alysa di Lovely Shool. Lalu, aku melihatmu. Itu sebabnya aku menegur duluan tadi. Karena aku sudah melihatmu sebelumnya," kata Alysa.

Aku baru sadar. Alysa memang telah menyebeut namaku saat berkenalan. Padahal aku belum memberi tahu namaku.

"Untuk apa orang itu menyuruhmu menemuiku?" tanyaku kemudian.

"Aku juga nggak tahu. Mungkin kamu yang harus menceritakan kepadaku. Apakah kamu mengalami hal aneh beberapa hari ini?"

"Beberapa hari? Tidak. Kurasa baru beberapa menit lalu. Sebelum kamu memanggilku. Aku mendengar suara seseorang yang memintaku membaca surat. Tapi aku tidak mengerti surat apaan."

"Kalau begitu kita harus mencari suratnya. Mungkin di kamarmu."

Kami segera ke kamarku. Inilah bakatku. Menjadi seorang detektif. Kami segera menggeledah kamarku. Tapi tak menemukan yang kami cari. Sampai akhirnya aku melihat bingkai foto sekolah di dinding. Letaknya sedikit miring.

"Aku tahu surat itu ada di mana," gumamku. Segera kuangkat bingkai itu. Benar saja, di balik bingkai itu aku menemukan kertas yang dilipat. Sengaja disembunyikan di sana.


Aku dan Alysa membacanya bersama.

Hai, namaku Miko. Itu nama asliku. Tapi selama di sini namaku menjadi Mika. Itu karena aku tidak bisa sekolah di sini kalau aku jadi anak lelaki. Ibuku yang ingin aku sekolah di sini. Katanya ini sekolah terbaik. Dan dulu Ibuku sekolah di sini.

Sejak kecil sekali Ibuku memang selalu menganggap aku anak perempuan. Ibu memang ingin punya anak perempuan. Tapi setelah melahirkan aku, Ibu tak bisa lagi mengandung. Aku adalah anak penurut. Aku tidak mau menolak keinginan Ibu. 

Tapi lama kelamaan aku tidak suka diperlakukan begini. Aku seperti pura-pura. Lagi pula ada beberapa teman yang mulai mencurigaiku. Aku tidak pernah mau bersama-sama di ruang ganti. Ah, aku bingung.

Aku ingin menjadi Miko. Tapi aku tak mau membuat Ibuku sedih. Ya, aku ingin mengatakan kepada semua teman-temanku di sini, namaku adalah Miko, bukan Mika.

dari aku ...

Miko

Aku kaget membacanya. Alysa juga. Kami juga sedih membayangkan derita Miko yang harus menuruti keinginan aneh ibunya. Ibuku juga menginginkan aku sekolah di Lovely School, tapi tidak memaksa. Kata Ibu, kalau aku tidak betah boleh pindah.

"Mari kita bertemu Kepala Sekolah. Kita harus menyerahkan surat ini," kata Alysa.

Aku dan Alysa bergegas ke ruangan kepala sekolah. Untunglah Bu Rosemary ada di tempatnya, dan sedang tidak ada tamu. Kami langsung menyampaikan maksud kami dan menyerahkan surat itu. Kulihat Bu Rosemary pucat dan menangis sedih.

"Miko adalah anakku. Dia meninggal ketika sedang berenang di pantai setahun lalu. Rupanya, dia suka berenang di malam hari, karena tidak bisa berenang di siang hari. Tapi saat itu ombak sedang besar ...."

Kami terdiam, lalu pamit. Kami berjanji tak akan menceritakan hal ini kepada siapapun, kecuali Bu Rosemary sendiri.

Setelah itu, aku tak pernah lagi mendengar suara berbisik. Tapi aku dan Alysa jadi bersahabat. Terutama jika Alysa melihat bayangan-bayangan yang tak dia mengerti. Maka bersama akulah kami memecahkan misteri itu.

Horeee, 16 November 2014

Makanan Sehat di Musim hujan



 Musim hujan mulai  berlangsung.  Cuaca ini rawan bagi tubuh terserang flu atau penyakit musim lainnya. Tubuh kita  perlu asupan beragam vitamin dan zat gizi lain, seperti selenium, seng, probiotik, serat, atau asam amino. Akhir pekan jadi waktu yang cocok bagi  kita  untuk memanjakan diri dengan asupan makanan yang bergizi. Berikut ini daftar makanan yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

 Yoghurt
Studi Universitas Vienna, Austria, menyebutkan mengkonsumsi 2 ons yoghurt sehari sama efektifnya dengan mengkonsumsi obat kekebalan tubuh. Makanan ini mengandung bakteri sehat yang menjaga usus dan salurannya dari penyakit karena bakteri dan kuman.


Oat atau Barley
Oats dan barley mengandung serat khusus yang disebut beta-glucan yang berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba. Dua zat ini sangat penting untuk melindungi sel dari kerusakan karena molekul tidak stabil atau mikroorganisme.

Bawang Putih
Jenis bumbu ini mengandung bahan aktif allicin yang melawan infeksi dan bakteri. Satu penelitian di Inggris menyimpulkan konsumsi bawang putih membuat kemungkinan terserang flu turun 66 persen dibandingkan tak mengkonsumsinya. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang makan lebih dari enam siung bawang putih seminggu maka pertumbuhan kanker perutnya juga melambat sepertiga dibanding tak mengkonsumsi.

Ikan
Ikan mengandung selenium. Zat ini membantu sel darah putih memproduksi sitokin, jenis protein yang membersihkan tubuh dari virus flu. Ikan jenis salmon, mackerel, dan herringmengandung lemak omega-3 yang mengurangi peradangan, meningkatkan aliran udara, dan melindungi paru-paru dari flu dan infeksi pernapasan.

 Daging Sapi
Daging sapi adalah sumber seng yang sangat baik. Seng membantu perkembangan sel-sel darah putih. Mereka yang kekurangan seng ringan lebih rentan terhadap infeksi.

Ubi JalarBahan makanan ini kaya vitamin A yang membantu membangun jaringan ikat kulit. Jaringan ini adalah pertahanan pertama dalam memerangi infeksi bakteri dan lainnya. Dengan demikian, kesehatan kulit tetap baik dan terjaga.

Jamur
Jamur meningkatkan produksi dan aktivitas sel darah putih. Jamur shitake, maitake, dan jamu reshi adalah beberapa jamur yang baik untuk sistem kekebalan tubuh.

 Berries
Jenis-jenis berries, seperti blackberry, raspberry, blueberry, dan stroberi mengandunganthocyanin. Zat ini yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan penyakit.

Teh
Dalam sebuah penelitian Harvard, mereka yang minum lima cangkir teh hitam sehari selama dua minggu memiliki sepuluh kali kekuatan dalam melawan virus interferon dalam darah dibandingkan dengan peserta yang minum minuman panas biasa. Teh hitam dan hijau sama-sama mengandung L-theanine, asam amino yang larut dalam air yang membangun protein dan sistem kekebalan tubuh.

 Sup Ayam
Sup ayam, makanan utama ketika sakit, membersihkan hidung tersumbat dan mengurangi lendir seperti obat batuk. Sup ayam juga memiliki agen anti-inflamasi.

Arena KKPK, 15 November 2014

Perpisahan Sahabat




Judul: Between You adn MePenulis: Marion112 halaman



Apakah kamu punya sahabat dekat? Pernahkah kamu berpikir akan berpisah darinya? Kira sedih nggak ya. Beberapa temanku pernah megalami hal itu, dan mereka sering kelihatan kehialangan.

Nah, KKPK kali ini juga bercerita tentang kehialangan pershabatan. Tiba-tiba Annie meninggalkan Lucy. Padahal, selama ini mereka selalu bersama karena mereka adalah sabahat! Kata Acha, Annie menyembunyikan sebuah rahasia dari Lucy. Annie tidak mau Lucy mengetahuinya.

Annie pindah ke Jerman! Aneh! Apa yang terjadi dengan Annie? Rahasia apa yang disembunyikannya? Bisakah Annie dan Lucy kembali bertemu dan bersahabat? Penasaran dengan kisah mereka? Simak, yuk, hanya di buku ini!

(Geus Rama. Palembang)

Friday, November 07, 2014

KKPK, 9 November 2012

Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Pasukan Keren


Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I

Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I

Judul: Selamatkan Bumi
Penulis: Humaira
100 halaman
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?

Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?

Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!

(Geus Rama S, Palembang)

Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I

Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I
Hmmm? Nasya dan teman-temannya diam-diam membuntuti sahabatnya, Chako. Mereka mengikuti Chako hingga ke Tangkuban Perahu. Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Chako? Lalu, kenapa dia sekarang lebih suka membaca di perpustakaan?
Tak disangka, Chako ternyata sedang menanam pinus. Syukurlah Chako tak marah saat tahu dirinya dibuntuti. Dia malah mengajak keempat sohibnya bergabung dengan komunitas Go Green JUnior. Apa saja, sih, kegiatan mereka? Lalu, apa itu komunitas Go Green Junior, ya? Dalam buku ini, kita bisa tahu banyak bagaimana menyelamatkan bumi dari kerusakan! Jadi, baca buku ini dan mari selamatkan bumi!
- See more at: http://mizanstore.com/detailproduct/22749-KKPK-Selamatkan-Bumi#.VFzFQmeBq_I

Cernak, 8 November 2014

 
 
 
 
Tentang Maya
 
Oleh Benny Rhamdani
Kapan kamu terakhir mendapat teman baru? Aku sih, tiga hari lalu. Namanya Maya. Cantik dan pintar bergaya. Aku yakin dia anak orang kaya.
Siang itu studio tempat aku latihan balet cukup ramai. Kelasku baru akan mulai latihan ketika Tante Lista berjalan masuk beserta seorang anak perempuan sebaya kami.
“Anak-anak Tante yang cantik, hari ini kalian akan mendapat teman baru. Namanya Maya,” begitu kata Tante Lista.
Kami semua langsung mengamati Maya.
“Wuah, cantiknya. Dia bisa jadi saingan kamu, Mia,” kata Wulan kepadaku.
“Maksudmu?” aku mendelik.
“Iya, kamu bisa kalah cantik.”
“Memangnya aku akan meleleh kalau ada yang lebih cantik dari aku. Nggak masalah. Yang penting dia baik hatinya,” kataku.
Latihan pun dimulai. Ternyata Maya tak cuma cantik. Dia juga sudah mahir menari balet. Setiap gerakan baru yang diajarkan Tante Lista, dia dengan cepat menguasainya.
“Dia benar-benar akan menjadi ancaman bagimu,” bisik Wulan lagi.
“Ancaman apa?”
“Dia lebih jago dari kamu. Selama ini kamu yang paling jago di kelas. Setiap semester kamu terpilih jadi pemeran utama di pentas balai kota. Kayaknya, semester ini tempatmu akan tergeser.”
“Wulan, tutup mulutmu. Aku tidak suka kamu menghasut begitu,” kataku.
Wulan terdiam. Pelan-pelan dia mulai mendekatkan dirinya dengan Maya. Entah apa tujuannya. Yang aku tahu, Wulan memang sangat suka mendekati siapapun yang populer.
Seusai latihan aku  menuju locker room. Aku harus mengganti pakaian.
“Hai, Mia!” terdengar suara sapa di belakangku. “Senang rasanya bisa sekelas denganmu.Aku suka gerakanmu di latihan tadi.”
Maya berjalan mendekatiku. Rupanya, letak lockernya di sebelah lockerku.
 “Aku juga senang. Sebelumnya kamu latihan di studio balet mana?” tanyaku.
“Ini pertama kali aku latihan di studio.”
“Oh ya?” Aku tak percaya. “Kok bisa?”
Maya tak menjawab. Sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Aku jadi tak enak hati.
“Kamu mau pulang bareng denganku?” Maya mengalihkan pembicaraan.
“Rumahku hanya satu blok dari sini. Aku bisa berjalan kaki. Lagi pula, aku harus mampir ke toko buku sebentar. Aku ingin membeli buku KKPK terbaru.”
“Oh, kamu suka membaca buku? Aku juga. Kapan-kapan kita tukaran yuk!” pinta Maya.
“Boleh.”
Kami kemudian bicara tentang buku-buku kesukaan kami, sampai kami berpisah di depan studio. Kami sempat saling tukar nomor telepon, PIN BB, Facebook dan twitter.
Malam hari ketika aku sedang belajar, Maya mengirim BBM.
“Pasti kamu lagi belajar ya?”
Aku membalas,”Iya. Kamu juga, kan?”
Maya mengirim BBM lagi,”Nggak. AKu lagi baca KKPK. Selamat belajar. Maaf mengganggu.”
Aku tidak membalasnya karena harus menegrjakan PR yang banyak jumlahnya. Selesai belajar aku tertidur pulas. Besok paginya aku terbangun. Ketika kubuka BBku, aku melihat ada beberapa BBM masuk dari Maya.
“Sudah belajarnya?”
PING
“Pasti kamu sudah tidur. Selamat tidur.”
“Aku tidak bisa tidur.”
“Apakah kamu pernah berpikir  jika besok kamu akan meninggal?”
Aku kaget membaca pesan terakhirnya. Buru-buru aku mengirim BBM,” Maya, maaf aku baru baca BBM kamu.”
Tidak ada balasan. Mungkin Maya masih tidur. Aku pun bergegas mandi dan melakukan kegiatan lainnya bersiap sekolah.
Di sekolah aku tidak bisa mengirim BBM karena Mama melarangku membawa BB-ku ke sekolah.  Sepulang sekolah aku langsung melihat BB. Tidak ada jawaban BBM dari Maya. Mungkin dia sibuk. Anak orang kaya biasanya banyak kegiatan.  Aku memutuskan istirahat sebelum latihan balet sore nanti.
Pukul tiga aku berangkat balet dengan semangat. Tadi aku sudah izin kepada Mama akan main ke rumah Maya pulang latihan nanti. Tiba di studio aku mencai Maya. Tapi belum datang. Mungkin dia terlambat. Namun… sampai Tante Lista masuk kelas, Maya tak juga hadir.
Dan … aku baru tahu ketika Tante Lista bercerita.
“Anak-anakku yang cantik, hari ini kita kehilangan teman baru kita … Maya. Tadi pagi Maya telah meninggal dunia. Tapi dia meninggal dunia dalam kebahagiaan. Sejak balita Maya menderita penyakit aneh yang membuat fisiknya lemah. Dia tidak bisa berlama-lama di luar ruangan, sehingga dia tidak pernah sekolah atau bermain di luar rmah. Dia punya hobi balet dan belajar balet sendiri dari internet Keinginan terakhirnyaadalah bisa belajar balet di sebuah studio. Dan itu dipenuhi orangtuanya kemarin,” tutur tante Lista sambil berlinang air mata.
Aku ikut sedih. Air mata teman-temanku juga menetes.
Rasanya aneh kehilangan seorang teman baru. Benar-benar membuatku tak habis pikir selama berhari-hari.
Aku sedih sampai kini, mengenang seorang teman yang baru kukenal tiga hari yang lalu.

Hore, 8 November 2014

 

 

Untuk Apa Air Mata?


Kalian pasti pernah menangis, kan? Biasanya kalau kita enangis akan mengeluarkan air mata. Bahkan setiap manusia yang turun ke bumi ini didahului dengan tangisan  Menangis bisa didorong beberapa faktor. Bisa karena sedih berpisah dengan sahabta, bisa menangis ketika orang yang kita cintai meningal atau sedang pergi jauh. Ada juga yang menangis karena bahagia lho.
Ternyata menangis itu memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan lahir dan batin. Air mata yang kita tumpahkan tidak akan sia-sia. Kalian pasti penasaran mengetahuinya.
 
Membantu Penglihatan

Air mata yang keluar ternyata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
 
 Membunuh Bakteri

Jadi sebenarnya Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 persen bakteri-bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin dan tempat-tempat yang mengandung bakteri, hanya dalam lima menit.
 
Meningkatkan Mood

Seseorang yang menangis bisa menurunkan tingkat depresi karena dengan menangis, mood seseorang akan terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena emosi mengandung 24 persen protein albumin yang berguna dalam meregulasi sistem metabolisme tubuh dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

Mengeluarkan Racun 

Seorang ahli biokimia, William Frey telah melakukan beberapa studi penelitian tentang air mata dan menemukan bahwa ternyata air mata yang keluar dari hasil menangis karena emosional mengandung racun. Tapi jangan salah, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa ia membawa racun dari dalam tubuh dan mengeluarkannya lewat mata. Jadi bukan air matanya yang beracun.
 
Mengurangi Stress

Bagaimana menangis/mengeluarkan air mata bisa mengurangi stres? Air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi.
 
Melegakan Perasaan

Meskipun kita kena berbagai macam masalah dan cobaan, namun setelah menangis biasanya akan muncul perasaan lega. Setelah menangis, sistem limbik, otak dan jantung akan menjadi lancar, dan hal itu membuat seseorang merasa lebih baik dan lega. Keluarkanlah masalah di pikiranmu lewat menangis, jangan dipendam karena Anda bisa menangis meledak-ledak. Jadi setelah menangis perasaan kita akan plong. Apalagi menangis disertai dengan pelukan orang yang dicintai.

 Jadi, menangislah karena menangis itu sendiri normal bagi setiap manusia. Bahkan jika tidak menangis atau tidak pernah menangis, jangan-jangan ia bukan manusia normal. Ya nggak? Menangislah sebelum menagis itu dilarang! Tapi jangan sebentar-bentar menangis. Kalau itu namanya cengeng.