Friday, February 24, 2012

Cernak, 26 Februari 2012



Dewi Menunggu Hujan

oleh Benny Rhamdani


"Nanti sore Ayah pulang."

Kalimat itu terus terngiang di telinga Dewi seharian. Ayah hanya bilang akan pergi melaut. Dewi cemas karena Ayah bukan nelayan. Walaupun mereka tinggal di daerah pesisir, tapi Ayah adalah seorang guru. Ayah bahkan tak bisa berenang dengan baik. kalau cuma main air di pantai sih tentu bisa.

Lalu, tiba-tiba Ayah ingin melaut. Tentu saja mengejutkan Dewi. Tapi Dewi juga senang. Soalnya Dewi sering juga diejek teman-temannya karena memiliki ayah yang tak pernah melaut. Pergi dengan perahu sampan ke laut menangkat hewan laut.

Menjelang sore cuaca memburuk. Awan gelap datang dengan cepat disertai tetes air hujan. Beberapa perahu sudah mulai merapat ke tempat singgahnya.

"Badai akan datang," teriak Ayu, teman Dewi. "Ayahku sudah pulang.Kok perahu ayahmu belum kembali. Ini sudah hampir sore."

"Aku akan menunggu ayahku," kata Dewi. "Ayah pergi dengan Pak Jaya dan Pak Dudi. Mereka nelayan yang hebat."

"Ya, aku tahu." Ayu berlari ke rumahnya.

Badai pun menyerang. Angin berkencang hebat, hujan turun deras. Suara halilintar pun terdengar di kejauhan.

"Mengapa Ayah belum pulang, Bu?" tanya Dewi.

"Berdoa saja ayahmu segera pulang," kata Ibu sambil menggendong Ratih yang terus merengek

Dewi pun berdoa. Berdoa agar Ayah segera kembali dengan selamat.

Tapi waktu pun berlalu, malam tiba, badai mereda. Ayah belum juga pulang. Juga Pak Jaya dan Pak Dudi.
Ibu mengajak Dewi menemui Pak Renggo, pemimpin warga. Ibu melaporkan rombongan Ayah yang belum pulang.

Para nelayan mulai berkumpul satu per satu. Sebagian sudah siap kembali melaut. Tapi mendadak muncul perahu dari kegelapan malam. Perahu bersisi Pak Jaya dan Pak Dudi. Mereka kelihatan kepayahan.

Pak Renggo menanyai mereka tentang ayah Dewi.

"Ketika badai datang kami sedang dalam perjalanan pulang. Tapi tiba-tiba perahu kami tertimpa ombak besar. Pak Jaya terjatuh ke laut. Saya berusaha menolongnya, tapi tak berahasil. Lalu, Pak Rudi ikut membantu. Tapi dia malah terseret ombak. Dia tak pandai berenang," jelas Pak Jaya.

Dewi dan ibu menangis keras. Ayah telah hilang ditelan ombak. Bahkan Pak Jaya dan Pak Didi masih berusaha mencari agak lama.

Berhari-hari para nelayan berusaha menemukan jasad ayah dewi. Tapi tak ada yang ketemu. Ada yang bilang mungkin dimakan ikan.

Dewi benar-benar kehilangan. Dia sering ke pantai sendirian. Berharap Ayah kembali menemuinya, seperti janji akan kembali sore.

Setiap hujan datang, Dewi berharap ada kabar, Ayahnya ditemukan. Tapi tidak. Dia malah mendengar cerita baru di antara penduduk. Ayahnya tidak meninggal karena terseret ombak. Ayahnya meninggal bunuh diri terjun ke laut karena stres dililit utang yang banyak.

"Ayah ...," bisik Dewi lirih.


^_^



ARENA KKPK, 26 FEBRUARI 2012









 Serunya Main Band

Judul: Love Music
Penulis: Mahesi
120 halaman


Memang asyik ya membayangkan kita tuh punya grup band. Apalagi kalau grup band kita kemudian terkenal. Kita juga jadi terkenal. Siapa sih yang nggak mau terkenal? Bukan cuma terkenal, kita jga jadi kaya raya. Hehehehe.

Nah, kali ini ada buku KKPK yang ceritanya soal grup band. Serunya kayak apa?

Asyiiik! Bikin band di sekolah, pasti seru banget. Apalagi, bisa tampil dan bertemu dengan boy band idola. Diajak duet pula. huaaa ... rasanya mau pingsan!

Tapi, perjalanan Jessica dan teman-temannya dalam mewujudkan impian membentuk grup band sekolah, enggak gampang, lho. Ada Sasha yang kurang menyenangkan dan penggosip. Bahkan, dia pernah mempermalukan Jessica cs di atas panggung. Hmmm ... sungguh perbuatan yang tidak baik!

Bisa, enggak, ya, Jessica dan teman-temannya berdamai dengan Shasa? Bagaimana noraknya mereka ketika bertemu Super Junior dan boy band lainnya.

Buat yang suka menghayal pengen punya grup band, buku ini kayaknya mesti dibaca deh.

Geus Rama Syarif, 10 thn, SD Az Zahra Palembang

HORE, 26 Februari 2012


Jago Makan Pakai Sumpit

Kalian suka memakai sumpit untuk makan? Ternyata nggak mudah ya. Tapi nggak sedikit lho yang jago makan menggunakan sumpit. Eh, sumpit itu berasal dari mana ya?

Sumpit adalah alat makan yang berasal dari Asia Timur, berbentuk dua batang kayu sama panjang yang dipegang di antara jari-jari salah satu tangan. Sumpit digunakan untuk menjepit dan memindahkan makanan dari wadah, dari piring satu ke piring lain atau memasukkan makanan ke dalam mulut. Sumpit bisa dibuat dari bahan seperti bambu, logam, gading dan plastik yang permukaannya sudah dihaluskan atau dilapis dengan bahan pelapis seperti pernis atau cat supaya tidak melukai mulut dan terlihat bagus.

Kualitas bahan dan bentuk sumpit bisa bermacam-macam, tapi sumpit umumnya terdiri dari sepasang tongkat pendek dan lurus yang mempunyai panjang yang sama. Di bagian pangkal sumpit kadang-kadang diberi hiasan dengan motif dekorasi atau gambar yang menarik agar pasangan sumpit tidak saling tertukar. Hiasan pada pangkal sumpit juga berfungsi sebagai pembeda bagian pangkal dengan bagian ujung sumpit. Bagian ujung sumpit digunakan untuk menjepit makanan sewaktu jari-jari tangan memegang bagian pangkal sumpit.

Sumpit di Berbagai Negara

Panjang sumpit berbeda-beda bergantung pada negara asal sumpit. Sumpit dari Tiongkok biasanya lebih panjang dari sumpit Korea atau Jepang, dengan diameter bagian pangkal dan bagian ujung yang hampir sama. Bagian ujung sumpit tidak dibuat runcing agar tidak digunakan untuk menusuk makanan. Batang sumpit dari Tiongkok lebih berbentuk segi empat panjang supaya tidak mudah tergelincir dari meja. Plastik merupakan bahan pembuat sumpit yang populer di Tiongkok.

Sumpit Korea umumnya terbuat dari bahan logam dan lebih ceper dibandingkan sumpit dari Jepang dan Tiongkok. Sumpit dari Jepang sebagian besar terbuat dari kayu, lebih pendek dibandingan sumpit dari Korea atau Tiongkok dan mempunyai ujung sumpit yang langsing. Bagian ujung yang sangat langsing pada sumpit Jepang dimaksudkan untuk mengangkat tulang dari daging sewaktu orang Jepang makan ikan. Bagian ujung sumpit ada kalanya dibuat berulir agar makanan yang dijepit tidak jatuh.

Bambu dan kayu merupakan bahan pembuat sumpit sekali pakai yang banyak disediakan di restoran termasuk restoran-restoran di Indonesia. Waribashi adalah sebutan untuk sumpit sekali pakai asal Jepang berbentuk sepotong kayu ringan yang diberi belahan di tengahnya tapi tidak dibelah sampai putus. Pemakai bisa membelah sendiri waribashi menjadi sepasang sumpit yang siap digunakan. Waribashi biasanya disediakan di restoran Jepang atau disisipkan sewaktu membeli paket makanan yang disebut bentō.

Di beberapa negara Asia Timur, sumpit yang panjangnya sekitar satu setengah kali sumpit untuk makan dipakai untuk memasak di dapur. Sumpit dapur digunakan untuk pekerjaan menumis dan menggoreng di dalam minyak yang banyak. Tempura digoreng dengan menggunakan sumpit dapur tebal dari kayu atau bahan logam.

Sumpit diciptakan bangsa Tiongkok dan sudah dikenal di Tiongkok sejak 3.000 hingga 5.000 tahun yang lalu. Di dalam masyarakat Tionghoa, makan bersama dianggap sebagai sarana mempererat tali persaudaraan dan kesempatan berkumpul dengan sanak keluarga dan teman-teman, sehingga penggunaan alat makan yang tajam harus dihindari.

.

Cara Memegang Sumpit

Sumpit bisa dipegang dengan tangan kiri atau tangan kanan tergantung pada kebiasaan orang. Batang sumpit pertama dipegang seperti memegang pensil yang dijepit di antara ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Batang sumpit kedua diletakkan di antara jari tengah dan jari manis.
    
 Pastikan kedua batang sumpit dalam keadaan sejajar. Posisi kedua batang sumpit bisa dianggap benar jika bisa batang sumpit pertama bisa melakukan gerakan ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang, sementara batang sumpit kedua dalam keadaan diam.

Di sebagian besar negara-negara Asia Timur, sumpit juga bukan satu-satunya alat makan yang ada di atas meja. Di Tiongkok dan Korea misalnya, sumpit digunakan bersama-sama dengan sendok dan sendok bebek. Dalam menikmati masakan Jepang, orang Jepang biasanya hanya memerlukan sumpit sebagai satu-satunya alat makan, walaupun sendok dan alat makan lainnya juga digunakan sesuai dengan makanan yang dihidangkan.

Secara garis besar etiket penggunaan sumpit berlaku di semua negara walaupun ada perbedaan di sana-sini bergantung pada negara dan daerahnya.

    Sumpit biasanya tidak ikut diayun-ayunkan bersama gerakan tangan ketika sedang berbicara, dipukul-pukulkan ke meja atau digunakan untuk mendorong piring dan mangkok.

  Sumpit biasanya tidak dipakai untuk memilih-milih apalagi mengacak-acak makanan di piring lauk, dan makanan dilarang dikembalikan lagi kalau sudah diambil.

    Sumpit biasanya tidak digunakan untuk menusuk makanan seperti ketika menggunakan garpu, walaupun boleh saja digunakan untuk membelah sayur-sayuran atau kimchi yang masih berukuran besar.

    Sumpit biasanya tidak diletakkan begitu saja di atas meja, melainkan di atas serbet, di atas sandaran sumpit atau di atas mangkok.

    Di Tiongkok dan Jepang, sumpit dipegang di bagian tengah dan digunakan secara terbalik (bagian pangkal sumpit dijadikan bagian ujung sumpit) sewaktu memindahkan makanan dari piring makanan ke mangkuk nasi tapi bukan ke mulut. Di Korea cara memindahkan makanan dengan bagian pangkal sumpit justru dianggap tidak higienis.

    Mangkuk nasi boleh-boleh saja diangkat sampai ke depan mulut, tapi di Korea mangkok nasi harus tetap berada di atas meja.


(ben/net)

Friday, February 17, 2012

CERNAK, 19 FEBRUARI 2012


Alisha

Pada musim semi yang indah, lahirlah seorang bayi cantik di Istana Mandira. Dia diberi nama Princess Hamida. Nama Hamida diambil dari kata Hamid yang artinya terpuji.
Princess Hamida tumbuh menjadi seorang puteri yang sungguh terpuji perbuatan dan tutur katanya. Dia tidak memilih-milih teman bermain. Princess Hamida  malah suka bermain dengan para pelayan istana.

Suatu hari Princess Hamida mengundang para pelayan makan malam bersamanya. Bukan untuk merayakan ulangtahunnya, tapi syukuran karena dia baru saja lulus ujian sekolah. 

Undangan ini membuat para pelayan sibuk bersiap dengan penampilan terbaik mereka.

“Aduh, aku harus pakai gaun yang indah nanti malam,” kata seorang pelayan.

“Hm, aku akan beli gaun yang baru saja.”

“Aku juga mau berdandan khusus ke salon,” timpal pelayan lainnya.

Obrolan itu juga sampai ke telinga seseorang. Dia tampak gugup menyambut jamuan dari Princess Hamida. Dia tak punya cukup uang untuk membeli gaun baru dan pergi ke salon.

Pukul tujuh Princess Hamida mendatangi ruang makan istana yang luas. Para pelayan sudah berkumpul.

“Assalamualaikum. Terima kasih atas kehadiran kalian semua,” kata Princess Hamida. Dia memandangai semua pelayan di depannya yang berpakaian istimewa.

“Wa’alaikumsalam,” sahut para pelayan samil tersenyum senang.

 “Apakah semua pelayan sudah datang?” tanya Princess Hamida.

“Kecuali Alisha belum datang,” kata kepala pelayan.

“Aku….datang!” tiba-tiba terdengar teriakan di bagian belakang.

Para pelayan menoleh ke arah suara itu.

Alisha tiba dengan penampilan yang berantakan. Rias wajahnya membuat Alisha seperti badut.

“Hahaha…”  beberapa pelayan langsung menertawakannya.

Princess Hamida memberi isyarat agar tak ada yang menertawakan Alisha.

“Maafkan aku yang terlambat, Princess Hamida. Aku hanya ingin tampil istimewa malam ini. Karena selama ini Princess selalu melihatku berpakaian kotor sebagai pembersih kandang kuda,” jelas Alisha tertunduk malu.

Princess Hamida mengerti keinginan Alisha. Dia mengajak Alisha ke ruang rias. Princess Hamida kemudian membantu Alisha merapikan riasan wajahnya.

Beberapa menit kemudian, Princess Hamida dan Alisha keluar ruang rias. Para pelayan terkejut melihat penampilan Alisha.

“Alisha, sesungguhnya kau tampak cantik meskipun tanpa rias wajah yang berlebihan. Kau memiliki senyum yang indah,” puji Princess Hamida.

Alisha pun tersenyum. Para pelayan semakin menyadari kecantikan Alisha karena senyumnya.

“Ahamdulillah. Terima kasih, Princess Hamida. Sekarang aku menyadari kesalahanku yang ingin tampil berlebihan,” kata Alisha.

Acara makan malam pun dimulai. Banyak pelayan yang tersenyum tulus sepanjang acara. Princess Hamida pun tak henti memuji para pelayan.

^_^

ARENA KKPK, 19 FEBRUARI 2012

Catatan Seru Berliana




Judul: Me & My Sister
Penulis: Berliana
116 halaman


Buku ini dibuka dengan pengalaman penulisnya ketika masih TK. Berlianan mewakili sekolahnya mengikuti lomba menggambar poster. Untunglah, Berlianan punya ayah yang mau membimbingnya. Saat pengumuman lomba, ternyata Berliana tidak disebut namanya. Padahal, Berliana paling dulu selesai. Akirnya, Berliana baru tahu kalau lomba menggambar tidak sama dengan lomba balap karung. Pemenang lomba menggambar bukan karena pesertanya selesai duluan.

Lucu ceritanya, kan? Tapi di cerita ini kita bisa menemukan tips menggambar lho. Oh, iya cerita lainnya yang juga seru adalah berjudul Me & My Sister.  Liburan ke Bali, yeaaa . Pasti asyik. Tapi, kok, adik Berlian yang bernama Indri ngambek, sih? Jadi garing, deh. Padahal, cuma gara-gara Berlian dan ayah makan duluan, karena kelamaan menunggu adik dan ibu mandi. Susaaah, deh, membujuk adik ini. Ngambeknya lama! Bagaimana, ya, caranya meredakan kekesalan adik? Seseram apa, sih, dia kalau sedang bad mood? Hehehe ... Baca selengkapnya, yuk!

Cerita pertengakaran Berlian dan adiknya terus berlanjut. Ayah tentu saja bingung. Tapi ayah tidak menasehati langsung. Ayah malah mendongeng tentang Dua bebek Bersaudara. Dongen yang keren, membuat Berlian dan Indri akur.

Aku sangat suka cerita buku KKPK ini. Ceritanya tentang kakak beradik bisa menjai teladan bagi kita semua. Sebab, biasanya kita memang bertengkar sama saudara sendiri. Kalau bercanda sedikit sih nggak apa-apa, kan?

Balkis Shafira,, SD IBA Palembang




HORE, 19 FEBRUARI 2012




Mengenal Jambu Air dan Jambu Batu, Yuk!

Mengapa dua jenis jambu ini bernama unik ya? Yang satu jambu air, lainnya jambu batu. Kalian sudah pernah merasakannya, kan?

Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara.   
Nama-nama lainnya adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie, jambu cai, jambu wer, jhambhu wir, nyambu er, kumpas, kumpasa, kombas, kembes , jambu jene, jambu salo, jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo , dan lain-lain. Juga jambu kancing, untuk jenis yang buahnya kecil-kecil. 

Di negara-negara lain, jambu ini dikenal sebagai machom phupa atau chomphu pa, tambis, bell fruit, water apple  dan lain-lain.

Jambu air  biasa disajikan sebagai buah meja. Jambu umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.

Kayunya yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan sebagai kayu bakar.

Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai pembungkus tape ketan. Tape Kuningan terkenal manis dan banyak berair.

Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan dari wilayah Asia Tenggara. Sejak dahulu tanaman ini telah dipelihara sebagai pohon buah-buahan di kawasan ini, mulai dari wilayah Indocina hingga ke bagian timur Nusantara.

Jambu Batu

Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.


Jambu dapat diperbanyak dengan biji. Namun demikian, perbanyakan dengan cara ini tidak disukai karena tumbuhannya lama menjadi dewasa dan juga akan berubah sifat dari induknya. Perbanyakan yang sekarang dilakukan adalah secara vegetatif, khususnya dengan cara pencangkokan.


Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue. 


Daun jambu biji sudah dikenal sejak dahulu sebagai pencegah dan mengurangi diare. 3 helai jambu biji direbus dengan 2 gelas air putih lalu direbus,lalu disaring dan diminumkan pada orang yang terkena diare.





Buah jambu biji mengandung banyak vitamin dan serat, sehingga sangat cocok sekali dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Warna daging jambu biji yang merah mengidikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk kesehatan mata dan antioksidan. Buah jambu biji sangat cocok sekali dikonsumsi di siang hari karena buahnya yang segar dan mendinginkan badan.

Nah, sekarang kalian tidak salah lagi ya, mana yang jambu batu dan jambu air.

(ben/net)

Friday, February 03, 2012

ARENA KKPK, 5 Februari 2012



Petualangan Memburu Naga

Judul: Komik KKPK Dargon War
Penulis: Faikar
Komik: John
120 halaman



Apakah kalian tahu, sekarang KKPK ada komiknya lho? Nah, yang aku baca kali ini adalah komik KKPK Dragon War. Ceritanya seru. Buat yang suka baca komik kayaknya harus baca juga deh.

Suatu hari, Jack dan Bob pergi ke Desa Drat yang sangat tenang. Tetapi, ketenangan Desa Drat terganggu oleh dua eko naga. Naga Biru dan Naga Kutuk. Mereka tinggal dalam gua di gunung berapi.

Jack dan Bob ingin menghentikan dua ekor naga itu. Lalu, mereka membeli beberapa senjata. Senjata-senjata apa saja yang mereka beli? Berhasilkah mereka menghentikan Naga Biru dan Naga Kutuk? Ikuti kisahnya, yuk!

Komiknya seru. Nggak kalah sama komik dari Jepang. Hm, daripada baca komik luar lebih baik menurutku sih baca komik dalam negeri. Soalnya komik Indonesia nggak kalah keren kok.

Geus Rama Syarif, 10 thn, SD Az Zahra Palembang

HORE, 5 FEBRFUARI 2012

Lezatnya Pancake

Pancake adalah kue dadar yang dibuat dari terigu, telur ayam, gula dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air membentuk adonan kental yang digoreng di atas wajan  datar yang diolesi sedikit minyak. Setelah matang, panekuk bisa dihidangkan sewaktu masih hangat atau setelah dingin. Kue ini dimakan dengan tambahan mentega dan sirup mapel, selai, atau madu. Selain itu, panekuk juga sering dimakan dengan keju, buah beri, dan irisan daging.



Adonan biasanya dicampur bahan pengembang seperti baking powder, soda kue, ragi,  atau kocokan putih telur. Panekuk yang enak biasanya adalah panekuk yang "ringan" karena berisi udara yang terperangkap di dalam adonan. Adonan juga tidak terlalu banyak diaduk agar kue tidak keras. Sewaktu menuangkan adonan, wajan yang sudah panas diletakkan atas handuk atau kain basah. Suhu permukaan wajan menjadi turun, dan bagian bawah panekuk setelah matang menjadi berwarna kuning keemasan. Sebagai pengganti susu, adonan bisa menggunakan buttermilk, yogurt, atau susu kedelai.

Di seluruh dunia terdapat berbagai variasi panekuk. Poffertjes adalah salah satu variasi panekuk yang berukuran kecil. Crêpe adalah salah satu variasi panekuk yang dibuat menjadi lembaran yang sangat tipis. Bergantung pada tradisi setempat, panekuk ini bisa dimakan dengan menggunakan pisau dan garpu, atau dimakan dengan tangan.

Membuat Pancake

Yuk kita membuat pancake. Berani mencoba sekarang?

Bahan-bahan:
100 g tepung terigu
1 sdt penuh baking powder
50 g gula halus
200 ml susu cair
1 sdt garam
3 butir telur ayam, pisahkan kuning dan putihnya

Bahan Pelengkap:
Maple syrup
Mentega, potong-potong

Cara membuat:
a.  Aduk tepung, baking powder, gula, susu, garam dan kuning telur hingga licin dan rata.
b. Kocok putih telur hingga kaku.
c. Masukkan ke dalam adonan terigu, aduk rata.
d. Panaskan wajan dadar antilengket, olesi sedikit minyak.
e. Tuangkan 1 sendok sayur penuh adonan ke dalam wajan. Masak hingga kedua sisinya matang. Angkat.
f. Taruh di piring saji. Sajikan hangat dengan pelengkapnya.


Yang paling asyik adalah membuat toping pancake.  Kita bisa mencoba segala hiasan yang kita suka. Kalau suka buah-buahan, ayo kita tambahkan irisan buah. Kalau suka keju atau cokelat juga bisa kok.


(ben)

CERNAK, 5 Februari 2012


Junior Chef

oleh Benny Rhamdani


Ulang tahun Dion tiba. Seisi kelas diundang pada Minggu sore. Kalian mau tahu kejutan apa yang dibuat Dion untuk mereka?

"Salamat datang, teman-temanku. Hari ini kita akan mememperebutkan gelar Junior Chef!" begitu sambutan Dion.

Tentu saja saja ada yang bersorak karena hobi memasak. Ada juga yang bersorak karena hobi makan. Sisanya hanya penasaran.

"Aku tidak bisa masak nih," keluh Frans. "Itu kan pekerjaan perempuan."

"Kata siapa? Ayahku chef restoran terkenal. Teman ayahku banyak yang lelaki," kata Dion. "Lombanya mudah kok."

Dion sudah menyiapkan banyak sekali pancake. Tapi belum ada topingnya. Kalian tahu toping kan? Itu lho, hiasan di atas pancake. Tentu saja semua bisa ikut.

"Semua siap? Kita mulai pada hitungan ke tiga. Ingat, waktunya hanya 3 menit. Satu ... dua.. tiga!"

Mereka berebut mengambil pancake. Ada yang meletakkan keju di atasnya, ada ccokelat, meisis, selai, es krim, buah-buahan, madu dan tentu saja ada yang mencampurnya. Ketika waktu tiga menit habis, Din berteriak," Selesai!"

Semua berhenti sambil menjilati jari mereka. Mereka memandangi karya toping mereka.

"Sekarang, aku akan memilih lima yang terbaik dari kalian. Beri aku waktu. Kalian bisa menunggu sambil memakan kue-kue buatan ayahku," kata Dion.

Dion menilai semua pancake yang tersajai di meja besar. Hanya lima menit kemudian, Dion sudah menentukan lima nama.

"Lima orang yang masuk babak final adalah Dita, Rein, Gwen, Etna dan David!"

Hah? Aku! Dan akulah satu-satu anak lelaki yang lolos final. Padahal aku tuh tadi cuman menghias pancake dengan madu dan es krim teh hijau.

"Hiasan kalian sederhana tapi menarik," lanjut Dion. "Nah, untuk final, lombanya adalah memasak nasi goreng. Bahan-bahannya kalian pilih sendiri ya."

Nasi goreng? Aku tuh paling nggak suka goreng.

Aku mengikuti peserta lainnya ke ruang khusus. Rupanya banyak sekali bahan masakan di sana. Ada telur, sayur, daging dan lainnya. Aku tidak tahu memilih apa. Aku paling suka madu. Makanya tadi pancake kuhias pakai madu. Hm, bagaimana kalu nasi goreg pakai madu ya? Mungkin masni ya. kalau ditambah keju?

Aku mengambil bahan yang kuperlukan. Sedikit mencontek teman yang lain.

Akhirnya, aku mulai memasak. Mengolak bumbunya seperti yang kulihat kalau ibuku memasak nasi goreng untuk adikku. Teman-teman yang lain emasukkan sosis, telor, baso, daging. Aku tidak suka masakan yang terlalu ramai begitu. Aku malah memakai jamur.

Setelah hampir selesai kuberi madu dan sedikit keju. Aku menghidangkannya di atas piring dengan hiasan tomat.

"Waktunya habis!" teriak Dion bersamaan masakan selesai. Yang lain sudah lebih dariku. Entah bagaimana mereka bisa masak nasi goreng dengan cepat begitu.

Tiba-tiba  muncul ayah Dion. Chef Bima. Namanya sangat terkenal sebagai koki internaisonal. Beberapa kali aku melihatnya di TV. Asyiknya punya ayah yang jago masak. Makan enak setiap hari.


Rupanya Chef Bima diminta Dion menjadi juri spesial. Wow, aku pernah melihat Chef Bima di TV menjadi juri lomba masak. galaknya minta ampun. Tapi kali ini terlihat ramah.

Chef Bima mencicipi satu persatu hidangan kami. Dia sempat berhenti agak lama ketika mencicipi nasi gorengku.

"Ini pakai madu ya?" tanya Chef Bima.

"Iya."

"Kamu berani sekali membuat nasi goreng manis. Biasanya orang pakai kecap biar rasanya agak manis."

"Sedikit kok madunya."

"Ya, ini pas sekali."

Chef Bima kemudian berdiri di depan kami semua.

"Pemenang Junior Chef untuk tahun ini adalah ... nasi goreng jamur madu karya David!" Chef Bima mengumumkan.

Aku kaget. Aku nggak suka nasi goreng tapi bisa menang masak nasi goreng. Yang lain bersorak.

"Nasi gorengnya unik dan sederhana. Orang tidak bingung dengan rasanya," tambah Chef Bima.

Dion kemudian memberi aku hadia PSP terbaru. Aku senang. Kadoku untuk Dion saja tak semahal ini.

Acara berikutnya adalah makan-makan. Tentu saja semua makanannya lezat. Kalau kamu ingin ikut makan kami, buruan ya datang. Nanti kamu menyesal lho.


^_^