Friday, February 17, 2012

HORE, 19 FEBRUARI 2012




Mengenal Jambu Air dan Jambu Batu, Yuk!

Mengapa dua jenis jambu ini bernama unik ya? Yang satu jambu air, lainnya jambu batu. Kalian sudah pernah merasakannya, kan?

Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara.   
Nama-nama lainnya adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie, jambu cai, jambu wer, jhambhu wir, nyambu er, kumpas, kumpasa, kombas, kembes , jambu jene, jambu salo, jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo , dan lain-lain. Juga jambu kancing, untuk jenis yang buahnya kecil-kecil. 

Di negara-negara lain, jambu ini dikenal sebagai machom phupa atau chomphu pa, tambis, bell fruit, water apple  dan lain-lain.

Jambu air  biasa disajikan sebagai buah meja. Jambu umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.

Kayunya yang keras dan berwarna kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan sebagai kayu bakar.

Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai pembungkus tape ketan. Tape Kuningan terkenal manis dan banyak berair.

Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan dari wilayah Asia Tenggara. Sejak dahulu tanaman ini telah dipelihara sebagai pohon buah-buahan di kawasan ini, mulai dari wilayah Indocina hingga ke bagian timur Nusantara.

Jambu Batu

Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.


Jambu dapat diperbanyak dengan biji. Namun demikian, perbanyakan dengan cara ini tidak disukai karena tumbuhannya lama menjadi dewasa dan juga akan berubah sifat dari induknya. Perbanyakan yang sekarang dilakukan adalah secara vegetatif, khususnya dengan cara pencangkokan.


Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus jambu biji "bangkok" juga dianggap berkasiat untuk membantu penyembuhan penderita demam berdarah dengue. 


Daun jambu biji sudah dikenal sejak dahulu sebagai pencegah dan mengurangi diare. 3 helai jambu biji direbus dengan 2 gelas air putih lalu direbus,lalu disaring dan diminumkan pada orang yang terkena diare.





Buah jambu biji mengandung banyak vitamin dan serat, sehingga sangat cocok sekali dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Warna daging jambu biji yang merah mengidikasikan jambu biji kaya akan vitamin A untuk kesehatan mata dan antioksidan. Buah jambu biji sangat cocok sekali dikonsumsi di siang hari karena buahnya yang segar dan mendinginkan badan.

Nah, sekarang kalian tidak salah lagi ya, mana yang jambu batu dan jambu air.

(ben/net)

No comments: