Friday, March 27, 2009

Hore, 29 Maret 2009

Hewan Terkecil di Dunia


Apakah hewan terkecil di dunia? Cacing? Kutu? Ya, tentunya banyak seklai tebakannya. Nah, kali ini kita akan mengenal beberapa hewan terkecil dalam kelompoknya. Hewan apa sajakah itu?

Katak Terkecil

Pernah melihat katak terkecil dengan ukuran tiga perempat inci? Kecil sekali ya. Lebih kecil dari kuku jari kita. Katak langka ini diberi nama Spray Toad atau Kihansi Toad karena katak kerdil ini berasal dari air terjun Kihansi dan Mhalala di Tanzania Selatan.



Katak itu hidup di satu lingkungan yang diciptakan oleh percikan air yang merembes dari atas bendungan. Katak yang memiliki nama ilmiah Nectophrynoides asperginis ini ditemukan pada 1996.

Pemerintah Tanzania memutuskan mengirim katak ini ke Amerika Serikat enam tahun lalu, ketika Ngarai Kihansi dilanda masalah lingkungan hidup dan ekologi--yang membuat populasi katak itu merosot tajam dari 21 ribu ekor pada 2002 menjadi 50 pada 2003.

Sebagaimana dikutip harian Daily News, Direktur Kementerian Margasatwa di Departemen Pariwisata Tanzania Erasmus Tarimo mengatakan katak-katak langka itu akan dikembalikan ke habitat aslinya di Tanzania pada Agustus ini.

Sementara itu, pada 30 Agustus 1996, di Nanga Belabi, Pontianak, tim peneliti World Wide Fun for Nature (WWF) Indonesia menemukan katak kerdil. Di mana katak dewasa dari famili Bufonidae ini sekitar 1 sentimeter, dan diberi nama Pelophryne sp2.

Hal itu dikemukakan Dr. Herwasono Soedjito M.Sc., pimpinan proyek penelitian TNBK yang juga Forest & Human Ecologist LIPI di Pontianak. Penelitian terbaru juga menunjukkan dari 250 spesies katak yang ada di dunia, sepertiganya hanya ada di Indonesia.

Herpetolog dari ITB Djoko Tjahyono Iskandar mencontohkan beberapa spesies katak yang ada di Indonesia. Misalnya jenis Limnonectes blythi yang merupakan katak terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di dunia. Katak ini berasal dari Sumatera dengan ukuran 30 sentimeter. Termasuk juga dua dari tiga spesies katak terkecil di dunia ada di Indonesia.

Spesies katak lainnya adalah katak merah atau Leptophryne cruentata yang ada di Gunung Gede Pangrango. Selain itu, satu-satunya katak yang tidak berparu-paru, Barbourula kalimantanensis, ditemukan tahun 1978 di Kalimantan. Katak ini secara resmi tidak dilindungi oleh pemerintah, tapi disimpan di cagar alam di Kalimantan.


Setiap daerah memiliki jenis spesies yang berbeda-beda dengan jumlah yang juga berbeda. Di Indonesia, Sumatera memiliki jumlah spesies katak terbanyak, yaitu 100 lebih spesies. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan spesies katak di Eropa yang hanya memiliki 50 spesies katak.


Hiu Terkecil

ORGANISASI pecinta satwa World Wild Fund menyatakan pejabat maritim dan aktivis Filipina berhasil menyelamatkan seekor ikan hiu yang dipercaya sebagai jenis hiu terkecil di dunia. Kelompok pecinta satwa Filipina mengatakan, ikan dengan panjang sekira 42 cm itu merupakan "Ikan hiu yang paling kecil sepanjang sejarah". Ikan itu ditemukan di kota Pilar di timur Filipina pekan lalu. Untuk menjaga habitatnya, baru-baru ini ikan itu dibebaskan ke perairan dalam.

WWF menyatakan, penemuan ini mengindikasikan kawasan tersebut merupakan tempat hidup mereka.

Kelompok pecinta satwa membandingkan hanya beberapa ekor anak hiu saja yang terlahir dengan ukuran sekecil itu. Project Manager WWF Elson Aca menyatakan, pada 1996, ditemukan hiu betina dalam kondisi mati berukuran antara 40 cm hingga 45 cm.

Sementara ikan hiu besar bisa mencapai ukuran bus. Kawanan ikan-ikan hiu itu kerap muncul pada Desember hingga Mei setiap tahunnya di utara Filipina dan menjadi tontonan menarik para turis.

Hiu yang ditemukan itu berciri titik-titik di bagian belakang dan memakan jenis plankton. Hiu yang dapat tumbuh hingga panjang sekira 13 meter itu diperkirakan dapat hidup selama 70 tahun.


Ular Terkecil

Dari kejauhan, hewan ini tampaknya seekor cacing. Namun jangan salah, hewan mirip spaghetti ini adalah ular terkecil di dunia.




Ular ini memiliki panjang 4 inchi dan tebal sekitar 0,2 inchi (5 mm). Peneliti AS menemukan ular mirip spaghetti ini di bawah bebatuan di kawasan timur Barbados, Kepulauan Karibia pada tahun 2006 lalu.

"Ular itu ada di bawah batu. Saya mendapatkan dua ular. Besarnya seperti mie spaghetti" ujar ahli biologi dari Pennsylvania State University, Blair Hedges.

Menurut Hedges, yang juga menemukan katak dan kadal terkecil di dunia, ular ini memiliki nama ilmiah Leptotyphlops Carlae. Si reptil spaghetti ini lebih kecil dari 3.100 spesies ular yang sudah teridentifikasi sebelumnya.

Hedges menggambarkan kulit ular itu sangat unik. Corak kulitnya termasuk dari 300 corak kulit ular dengan warna coklat gelap keabu-abuan dihiasi dua garis kuning. Untung saja, ular yang memakan larva ini ini tidak berbisa.

Nah, kalian sudah menemukan jawaban, hewan terkecil di dunia?

(ben/berbagai sumber)

Cernak, 29 Maret 2009


Bila Ayah Pulang

Oleh Benny Rhamdani


Santi baru pulang les. Dia mendatangi Ibu di dapur yang tengah memasak untuk makan malam.


“Ayah kok belum pulang, Bu? Sudah mau magrib,” tanya Santi setelah sebentar membantu Ibu.


“Mungkin agak telat karena ada pekerjaan yang harus dibereskan di kantor. Atau mungkin macet di jalan,” kata Ibu. “Memangnya kenapa? Tumben nanya-nanya Ayah pulang kantor.”


“Santi tadi pagi minta kalkulator sama Ayah. Takutnya Ayah lupa,” jawab Santi.


“Nah, mungkin Ayah mampir dulu ke toko alat tulis beli pesanan Santi,” ucap Ibu smabil menata piring di atas meja.


“Kok pakai beli segala. Di kantor Ayah pasti banyak kalkulator.”


“Ayah kan paling nggak suka barang-barang punya kantor dipakai untuk kepentingan pribadi. Kamu kayak nggak tahu saja,” kata Ibu.


Santi terdiam. Ya, Ayah memang orang paling jujur yang pernah dikenalnya. Bahkan, Ayah itu mendapat mobil dinas dari kantor. Tapi setiap Jumat sore Ayah menyimpannya di kantor. Hari Senin Ayah baru memakainya lagi.


“Kalau akhir pekan mobil dinas di simpan di rumah, nanti kita pasti tergoda memakainya. Padahal belum tentu itu berhubungan dengan dinas kantor,” kata Ayah.


“Tapi teman-teman Ayah yang lainj tidak ada yang menyimpan mobil dinas saat akhir pekan. Terus, kalau kita mau jalan-jalan di akhir pekan jadi enak kalau pakai mobil,” kata Santi.


“Ayah kan punya motor. Kita pergi pakai motor saja,” kata Ayah.


“Tapi kalau hujan bagaimana?”


“Ya, naik angkot. Kalau ada uang lebih bisa naik taksi. Kalau tidak punya uang sama sekali, ya kita bisa liburan di rumah,” kata Ayah enteng.


Pintu pagar terdengar dibuka, disusul suara mobil masuk ke halaman rumah. Santi bergegas ke pintu rumah.


“Ayah, kalkulatornya bawa nggak?” tanya Santi langsung ketika Ayah muncul di pintu.


“Wah, Ayah lupa. Tadi habis rapat Ayah harus mengerjakan beberapa laporan. Karena takut kemalaman sampai rumah, Ayah buru-buru pulang. Nanti kalau kemalaman, kita nggak bisa makan malam bersama,” kata Ayah.


“Uuuh, Ayah ini bagaimana sih? Kalkulatornya kan penting buat besok. Pokoknya Santi mau Ayah bawain kalkulator sekarang!” uycap Santi kesal.


“Santi, kok begitu sama Ayah? Mestinya Santi bawain tas Ayah dulu, sambut Ayah dengan senyuman, pijat Ayat … bukan cemberut sambil marah-marah begitu. Ayah kan baru pulang kerja, bukan habis main,” kata Ibu menasehati.


“Iya, tapi Ayah sudah janji tadi pagi. Ayah juga tahu kalkulator itu penting buat Santi,” kata Santi.


“Okay, Ayah sekarang beli kalkulator dulu. Maafin Ayah, tadi benar-benar lupa.” Ayah kemudian berbalik ke luar rumah. Kali ini Ayah mengeluarkan motor, bukan mobil. Ya, karena kalkulator yang dibeli buat Santi, jadi tidak ada hubungannya dengan kantor.


“Aduh,Santi, sabar sedikit dong. Kasihan Ayah tuh. Mana di luar mendung,” kata Ibu sambil geleng-geleng kepala.


Ternyata, setengah menit kemudian hujan turun deras. Ibu tampak cemas.


“Pasti Ayah pulangnya basah-basahan,” kata Ibu.


“Habis Ayah malah pakai motor. Coba kalau pakai mobil perginya,” kata Santi.


Menit demi menit berlalu. Di luar hujan mulai turun, azan magrib pun telah berkumandang. Ayah belum datang juga. Ibu tampak cemas, tapi tak berkata apapun.


“Kenapa, Bu? Sebentar lagi Ayah pasti pulang,” tanya Santi.


“Ibu takut terjadi sesutau sama Ayah.”


“Lho, Ayah kan sudah biasa pergi naik notor iar hujan-hujanan juga.”


“Iya, Ibu juga tahu. Tapi Ibu tidak akan cemas kalau … pagi ini Ibu tidak membaca map yang ada di meja kerja Ayah.”


“Memangnya kenapa?”


“Map itu berisi keterangan dari rumah sakit dua hari lalu.”


“Oh,yang kata Ayah sakit kepala itu.”


“Iya. Ternyata Ayah bukan cuma sakit kepala biasa. Ayah itu kena kanker otak.”


“Kanker otak? Bahaya ya, Bu?”


“Sangat bahaya. Sama seperti yang dialami Om Farhan sebelum meninggal.”


“Oh, berarti ….” Santi tak sanggup meneruskan kalimatnya. Dia sedih membayangkan Ayah pergi meninggalkannya seperti Om Farhan.


“Seebenarnya Ayah tak boleh bekerja lagi. Jika terlalu lelah, penyakit Ayah akan smeakin parah,” lanjut Ibu.


Santi terdiam. Dia benar-benar menyesal telah bertindak buruk tadi ketika Ayah pulan kerja.


“Bu, Santi janji …. Bila Ayah pulang nanti Santi akan minta maaf. Santi akan tersenyum untuk Ayah, akan memijat Ayah biar nggak lelah,” ucap Santi.


Ibu megangguk.


Sementara di luar hujan sedikit mulai mereda. Santi berharap Ayah segera pulang ke rumah.

*-*

Wednesday, March 18, 2009

Hore, 22 Maret 2009

Kecil-kecil Jenius

Hai, bagaimana persiapan menghadapi ulangan dan ujian? Jangan malas belajar ya. nah, biar kalian semngat terus belajar, kalian bisa membaca profil dua teman kalian yang jenius ini. Jangan mau kalah sama mereka ya.

IQ Tertinggi di Dunia

Lahir di Portland, Oregon, pada tahun 1990. Sho adalah anak keturunan Jepang dan Korea yang berkewargenaraan Amerika. Pada usia 12 tahun ia memperoleh gelar IQ tertinggi sedunia dengan figur atau gambaran IQ yang begitu tingginya sehingga tidak dapat diukur lagi. Ia dilaporkan bermain ala chopin pada usia 3 tahun. Setelah memperoleh skor 1500 pada SAT di usia 8 tahun, ia masuk Loyola University pada usia 9 tahun dan lulus dengan summa cum laude pada usia 12 tahun dan sekarang masuk sekolah kedokteran Pritzker di University of Chicago pada program MSTP yang dirancang untuk mengkombinasikan gelar MD dan PhD.


Ia mulai kuliah pada usia 9 tahun di Loyola University dan menjadi mahasiswa terkecil di kampus dengan IQ tertinggi. Ia mengatakan tes IQnya menunjukkan angka 200, jauh di atas rata-rata dan dikategorikan di level jenius. Meskipun demikian, Sho tidak peduli pada gambaran tersebut.

“saya tidak terlalu peduli pada IQ”, katanya. “lebih penting adalah kerja keras.”. pada saat anak-anak lain seusianya berada di kelas empat dan belajar tentang ibukota negara, Sho belajar pengobatan dan menulis makalah tentang posisi kepedulian kesehatan pada kandidat presiden, yaitu George W. Bush dan Al Gore.

Dosennya mengatakan, kadang-kadang Sho menjawab pertanyaan sebelum waktunya. Sho juga belajar biologi, komposisi musik dan bahasa Inggris. Ia menulis makalah di saat bersamaan dengan mempelajari sel-sel dan kanker.

Kelulusannya pada kampus pertama adalah A-. pada ujian kimia ia memperoleh skor 106 dengan angka tertinggi yaitu 108. sho mengatakan kunci dari intelegensinya ditemukan pada DNA dan factor keluarganya. “ saya rasa ada factor genetic dari orang tua saya. Dan orang tua juga sangat mendukung serta memfasilitasi saya”.

Ayahnya adalah Katsura, seorang Jepang dan orang bisnis yang sukses. Ibunya, Kyung, adalah orang Korea, seorang ibu rumah tangga yang merawat anak-anaknya. Keduanya lulusan universitas. Ketika Sho berumur 2 tahun, ia dapat menulis. Umur 3 tahun, ia dapat membaca. Umur 4 tahun, ia dapat memainkan musik klasik. Umur 5 tahun sudah dapat membuat komposisi lagu. Sho menulis 29 lagu. Lagu favorit yang ditulisnya adalah ketika pergi bersama kedua orang tuanya ke pemandian air panas setelah kelahiran adiknya.

Sho tidak terlalu tertarik pada musik pop. “saya menyukai musik klasik. Favorit saya adalah Bach. Saya tidak menyukai musik metal. Orang tua Sho membuktikan bahwa Sho adalah anak berbakat. Ketika seorang anak tumbuh lebih cepat dan dapat menikmati hidupnya maka hal tersebut tidak dapat dihentikan. Orang tua Sho juga melakukan hal-hal yang dapat membuat hidup Sho seimbang. Ada waktunya Sho ikut Tae Kwon Do dan komitmennya untuk ke gereja sangat kuat.

Sho juga mengatakan, ”saya tidak merasa jenius. Saya anak gifted. Saya mendapatkannya dari Tuhan dan juga dimiliki oleh orang lain, jadi jangan disia-siakan.”

Ahli Kimia Termuda di Dunia

Ainan Celeste Cawley telah dinyatakan lulus mata pelajaran kimia bagi peringkat GCE O (peringkat untuk anak usia 16 tahun) dari London Edexcel. Ia tercatat sebagai ahli kimia termuda dunia karena usianya saat itu masih 6 tahun.


Sejak kecil Ainan, yang keturunan Melayu dan Irlandia, berminat membaca buku-buku sains khusus untuk orang dewasa di perpustakaan, kata Valentine Cawley, ketua jurusan Bahasa Inggris di sekolah Linguaphone Education, Singapura, seperti dikutip Berita Harian Singapura, Senin.

"Selepas membaca, dia juga banyak menggunakan Internet bagi kajian yang lebih mendalam," kata Valentine Cawley.

Meski Ainan tidak membaca buku teks peringkat itu hingga July 18, 2006, ia mampu meraih peringkat Kimia GCE O pada 18 Januari 2007, tepat enam bulan kemudian, di British Council, di Singapura sebagai calon privat, katanya.

Ia mengatakan pada usia tiga hingga empat tahun, Ainan begitu tertarik kepada struktur tiga demensi yang kompleks dan melukis bentuk-bentuk 2-dimensi ini sebagai permainan.

Melalui minat dalam struktur abstrak ini, dia mulai mengenali bentuk molekul dan ilmu kimia, katanya.

"Bila adik-adiknya, Fintan dan Tiarnan bermain dia sibuk melukis," kata ibunya, Syahidah Osman Cawley, seorang artis yang dapat melukis dengan kedua tangannya.

Syahidah mengatakan Ainan belajar sendiri tentang sains melalui internet. Pada usia 6 tahun, dia diberi buku teks peringkat O kepunyaan keluarganya lalu membaca and memberitahukan apa yang ia pahami kepada bapaknya.

Nah, jika mereka bisa belajar penuh semangat, tentunya kita juga bisa kok! Ayo, lebih semangat lagi belajar!

(ben)

Friday, March 13, 2009

Hore, 15 Maret 2009

Orang Hebat Termuda di Dunia


Apa yang terbayang oleh kalian mengenai sosok seorang professor? Biasanya, orang yang sudah lanjut usia dan berkepala botak. Begitu juga ketika kita embayangkan seorang programmer ataupun guru. Wah, ternyata tidak selalu begitu lho.
Ada banyak orang berprestasi di dunia di usia muda. Kita perlu mengetahuinya agar kita terpacu berprestasi sama seperti mereka. Siapa sajakah mereka?



Profesor Termuda di Dunia


Ini dia profesor termuda di dunia. Usianya baru 19 tahun, namun wanita ini telah mencetak rekor dunia sebagai profesor paling muda dalam sejarah. Dialah Alia Sabur asal Northport, New York, AS. Wanita satu ini memang luar biasa. Dia mulai bicara dan membaca ketika masih berumur 8 bulan!



Alia menyelesaikan pendidikan SD pada usia 5 tahun. Dia kemudian masuk kuliah pada umur 10 tahun. Dan pasa umur 14 tahun, Alia meraih gelar sarjana sains dalam bidang matematika aplikasi dari Universitas Stony Brook, wanita paling muda dalam sejarah AS yang berhasil melakukannya.

Pendidikan Alia berlanjut ke Universitas Drexel dan meraih gelar M.S. dan Ph.D. dalam sains dan engineering. Selain prestasi akademiknya yang mengagumkan, Alia juga merupakan pemain musik dan pemegang sabuk hitam olahraga bela diri taekwondo.



Guru Termuda di Dunia


Gadis Amerika Serikat ini sungguh luar biasa. Di usianya yang baru 11 tahun, Adora Svitak sudah menjadi guru. Dia tidak hanya mengajar anak-anak namun juga orang dewasa. Tak heran jika dia disebut-sebut sebagai guru termuda dunia.


Jika anak-anak seusianya gemar menonton film kartun, Adora justru senang menonton siaran berita di televisi. Adora memang masih anak-anak, namun cara berpikirnya jelas bukan cara pikir anak-anak. Hal itu terbukti saat dia ditanya apakah ada yang dia khawatirkan?

’’Perekonomian dunia, saya kira,’’ jawabnya. ’’Juga pemanasan global, kolera di Zimbabwe, penurunan kualitas pendidikan AS, dan kelaparan dunia,’’ tambahnya.

Menurut harian The Telegraph, pada usia tiga tahun, Adora sudah bisa membaca. Dia mulai mengajar pada usia 7 tahun. Pada usia yang sama, buku pertamanya diterbitkan secara internasional.

Buku berjudul Flying Fingers itu berisi koleksi cerita-cerita pendek karya Adora yang juga mencakup tips dan panduan bagi mereka yang ingin menjadi penulis. Buku keduanya, Dancing Fingers (koleksi puisi yang ditulis bersama kakaknya) diterbitkan tahun 2008.

Gadis mungil itu pun bisa mengetik cepat. Dia mengetik antara 80-112 kata per menit. Dia membaca dua hingga tiga buku per harinya. Dia memandang dirinya sebagai pendidik dan penulis. Namun bagi kebanyakan orang, dia adalah seorang anak kecil dengan otak dewasa.

Hari-hari Adora sangat sibuk. Dia telah bepergian ke berbagai belahan dunia, dengan biaya ditanggung pihak pengundang. Dia telah berkunjung ke lebih dari 300 sekolah di China, Hong Kong, Vietnam, Inggris, dan lainnya. Di Inggris, si mungil Adora mendapat julukan ’’Dora the Explorer’’ karena caranya berbagi pengalaman membaca dan menulis pada anak-anak.


Programer Termuda



Anak berusia sembilan tahun ini hampir seperti umumnya anak yang tinggal Singapura – ia pergi ke sekolah, mengerjakan pekerjaan rumahnya dan bermain komputer. Satu-satunya perbedaannya adalah bahwa Lim Ding Wen adalah mungkin programmer termuda di kota tersebut dan barangkali, di dunia.



Lim menjadi seorang yang terkenal setelah menulis suatu aplikasi iPhone yang disebut "Doodle Kids," suatu program yang memungkinkan para pemakai untuk menggambar dengan jari-jari mereka di layar dan lalu menggoncangkan telepon untuk menghapus hasil karya mereka.

Di dalam pikirannya, ia membayangkan membuat program ini untuk adik perempuannya, saat ia merancang program untuk melukis yang sangat sederhana ini untuk anak-anak.
Ayahnya, Lim Thye Chean berkata putranya tumbuh dewasa dikelilingi oleh komputer. Lim sudah menguasai enam bahasa program dan menyelesaikan lebih dari 20 proyek. Ding Wen kini telah menjadi developer iPhone, dan software Doodle Kidsnya telah tersedia di Apple App Store. Ia menguasai ActionScript, JavaScript, Applesoft BASIC, GSoft BASIC, Complete Pascal, Orca/Pascal dan Objective-C.

Ketika ditanya ia mau menjadi apa ketika ia dewasa, ia hanya mempunyai satu hal di dalam pikirannya. "Seorang programmer !"


Matador Termuda


Masih kecil tapi sudah memiliki keahlian yang luar biasa. Michelito namanya, walaupun usianya baru sepuluh tahun. Tapi dia sudah memiliki keberanian yang tinggi. Menantang Banteng dalam permainan Matador.




Permainan asal Mexico ini biasa diikuti oleh orang dewasa. Saat memainkan kain merahnya, Michelito sangat lincah sekali. Michelito tampak seperti pria dewasa dengan mata coklatnya dia begitu mahir dalam mengendalikan banteng. Tak heran jika matador cilik ini disukai banyak orang.

Michelito sudah menyukai permainan ini sejak usianya baru menginjak 4 tahun. Sekarang dia berusia 10 tahun, dan sudah banyak berlatih walaupun pada awal latihan Michelito sering mengalami cedera. Namun ini tidak membuatnya kapok. Awalnya sang ayah Michel Lagravere, juga tidak mengizinkan dan cenderung khawatir pada keadaan anaknya. Karena permainan ini termasuk permainan yang sangat berbahaya.

Saat akan mempertunjukan keahlian nya di Perancis, Michelito mendapat penolakan keras dari Aliansi yang membuat peraturan matador di Perancis. Walaupun banyak mendapat kontroversi, masih banyak penonton yang ingin melihat aksi matador cilik ini. Menurut aliansi tersebut Orang tua Michelito tidak mementingkan keselamatn anaknya. Aliansi ini berkesimpulan kalau orangtuanya lah yang memaksa Michelito untuk menjadi matador cilik.


Nah, kira-kira prestasi apa yang kalian akan ukir selagi muda? Ayo, jangan takut berprestasi ya!

(ben)

Wednesday, March 04, 2009

Hore,, 8 maret 2009

>

Dulu, Payung Hanya Untuk Bangsawan


Jika hujan turun, benda apa yang sebaiknya kalian bawa serta saat ke luar rumah? Ya, payung. Payung adalah suatu benda pegang yang digunakan untuk mencegah hujan mengguyur tubuh seseorang. Juga digunakan untuk menciptakan bayangan dan mencegah orang dari sinar matahari. Payung yang digunakan untuk menahan cahaya matahari disebut parasol.



Tidak ada yang tahu siapa penemu payung pertama kali Yang diketahui hanyalah payung sudah digunakan sejak 4000 tahun yang lalu oleh orang-orang Asiria kuno, Mesir, dan Yunani.


Ada yang menyebutkan kalau payung itu pertama kali dibuat di China, sekitar 4000 tahun yang lalu. Rangka Payung yang dibuat berasal dari pohon bambu. Pada zaman itu di China, payung kuno digunakan untuk melindungi diri dari terik matahari. Payung tersebut terbuat dari bahan kertas. Kemudian payung mengalami perkembangan di China dengan munculnya payung yang dapat digunakan untuk melindungi diri dari air hujan. Payung tersebut dibuat dari bahan lilin yang digunakan sebagai pelapis kertas payung.


Simbol Kehormatan


Sekitar abad ke-16 payung mulai digunakan oleh orang-orang Eropa. Awalnya payung digunakan sebagai pelindung panas matahari, hanya para wanita yang boleh menggunakan payung. Barulah setelah penulis asal Persia, Jonas Hanway menggunakan payung di publik, payung mulai banyak digunakan oleh pria.


Bahkan, zaman dahulu payung menjadi simbol kehormatan dan kekuasaan tentunya hanya keluarga kerajaan atau pejabat tinggi yang boleh memakai payung.


Kabarnya, orang yang mulai menggunakan payung sebagai pelindung hujan adalah orang-orang Romawi kuno. Akhirnya pada abad ke-18 payung digunakan sebagai pelindung hujan hampir diseluruh kawasa Eropa.


Saat itu di Eropa, gagang payung masih terbuat dari kayu dan tulang ikan paus sedangkan penutupnya terbuat dari kanvas yang diberi minyak. Gagang bawah payung dibuat dengan bentuk melengkung sehingga mudah untuk dipegang. Kemudian pada tahun 1852, gagang payung mulai menggunakan besi setelah ditemukan oleh Samuel Fox. Payung mulai diproduksi secara massal di pabrik sejak tahun 1928, tepatnya di Baltimore, Maryland.


Di Indonesia, hingga tahun 1960an, payung masih terbuat dari kertas. Yang paling terkenal adalah payung dari Tasikmalaya. Lama kelamaan mulai muncul payung impor yang terbuat dari plastik atau kain kasa yang kedap air.

Jika kita memerhatikan reliefcandi Borobudur, kita juga bisa menemukan bahwa payung sudah ada sejak dulu. Termasuk di Indonesia.


Banyak Model


Sekarang model payung beraneka macam. Yang paling umum adalah payung yang kita pakai sehari-hari dikala hujan. Kita juga sering melihat payung besar yang dipakai oleh tukang jual minuman itu namanya payung matahari karena kegunaan utamanya adalah untuk melindungi kita dari matahari. Juga ada payung khusus untuk anak-anak berbeda lagi modelnya. Bentuk dan warnanya lebih menarik dan lebih lucu. ada yang berbentuk kepala hewan lengkap dengan telinganya atau bentuk bunga dengan warna merah cerah. Sungguh cantik dan unik.



Ada yang menarik dari cerita tentang payung. Setiap bulan Januari selalu diadakan festival payung di desa Borsarng, Thailand. Ada parade alat musik kuno, lomba menabuh drum, tarian rakyat, kontes kecantikan, dan demonstrasi pembuatan payung. Desa Bo Sang memang sudah terkenal dengan seni pembuatan payungnya sejak 200 tahun yang lalu. Selain itu desa Borsarng juga dikenal sebagai pembuat payung terbesar di dunia. Di Indonesia kita juga mengenal adanya kota payung. Sudah lebih dari 75 tahun Tasikmalaya terkenal sebagai pusat pengrajin payung.


Nah, kalian jangan lupa ya membawa payung jika hendak ke luar rumah sementara langit mendung.

(ben)