Friday, March 27, 2009

Hore, 29 Maret 2009

Hewan Terkecil di Dunia


Apakah hewan terkecil di dunia? Cacing? Kutu? Ya, tentunya banyak seklai tebakannya. Nah, kali ini kita akan mengenal beberapa hewan terkecil dalam kelompoknya. Hewan apa sajakah itu?

Katak Terkecil

Pernah melihat katak terkecil dengan ukuran tiga perempat inci? Kecil sekali ya. Lebih kecil dari kuku jari kita. Katak langka ini diberi nama Spray Toad atau Kihansi Toad karena katak kerdil ini berasal dari air terjun Kihansi dan Mhalala di Tanzania Selatan.



Katak itu hidup di satu lingkungan yang diciptakan oleh percikan air yang merembes dari atas bendungan. Katak yang memiliki nama ilmiah Nectophrynoides asperginis ini ditemukan pada 1996.

Pemerintah Tanzania memutuskan mengirim katak ini ke Amerika Serikat enam tahun lalu, ketika Ngarai Kihansi dilanda masalah lingkungan hidup dan ekologi--yang membuat populasi katak itu merosot tajam dari 21 ribu ekor pada 2002 menjadi 50 pada 2003.

Sebagaimana dikutip harian Daily News, Direktur Kementerian Margasatwa di Departemen Pariwisata Tanzania Erasmus Tarimo mengatakan katak-katak langka itu akan dikembalikan ke habitat aslinya di Tanzania pada Agustus ini.

Sementara itu, pada 30 Agustus 1996, di Nanga Belabi, Pontianak, tim peneliti World Wide Fun for Nature (WWF) Indonesia menemukan katak kerdil. Di mana katak dewasa dari famili Bufonidae ini sekitar 1 sentimeter, dan diberi nama Pelophryne sp2.

Hal itu dikemukakan Dr. Herwasono Soedjito M.Sc., pimpinan proyek penelitian TNBK yang juga Forest & Human Ecologist LIPI di Pontianak. Penelitian terbaru juga menunjukkan dari 250 spesies katak yang ada di dunia, sepertiganya hanya ada di Indonesia.

Herpetolog dari ITB Djoko Tjahyono Iskandar mencontohkan beberapa spesies katak yang ada di Indonesia. Misalnya jenis Limnonectes blythi yang merupakan katak terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di dunia. Katak ini berasal dari Sumatera dengan ukuran 30 sentimeter. Termasuk juga dua dari tiga spesies katak terkecil di dunia ada di Indonesia.

Spesies katak lainnya adalah katak merah atau Leptophryne cruentata yang ada di Gunung Gede Pangrango. Selain itu, satu-satunya katak yang tidak berparu-paru, Barbourula kalimantanensis, ditemukan tahun 1978 di Kalimantan. Katak ini secara resmi tidak dilindungi oleh pemerintah, tapi disimpan di cagar alam di Kalimantan.


Setiap daerah memiliki jenis spesies yang berbeda-beda dengan jumlah yang juga berbeda. Di Indonesia, Sumatera memiliki jumlah spesies katak terbanyak, yaitu 100 lebih spesies. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dibandingkan spesies katak di Eropa yang hanya memiliki 50 spesies katak.


Hiu Terkecil

ORGANISASI pecinta satwa World Wild Fund menyatakan pejabat maritim dan aktivis Filipina berhasil menyelamatkan seekor ikan hiu yang dipercaya sebagai jenis hiu terkecil di dunia. Kelompok pecinta satwa Filipina mengatakan, ikan dengan panjang sekira 42 cm itu merupakan "Ikan hiu yang paling kecil sepanjang sejarah". Ikan itu ditemukan di kota Pilar di timur Filipina pekan lalu. Untuk menjaga habitatnya, baru-baru ini ikan itu dibebaskan ke perairan dalam.

WWF menyatakan, penemuan ini mengindikasikan kawasan tersebut merupakan tempat hidup mereka.

Kelompok pecinta satwa membandingkan hanya beberapa ekor anak hiu saja yang terlahir dengan ukuran sekecil itu. Project Manager WWF Elson Aca menyatakan, pada 1996, ditemukan hiu betina dalam kondisi mati berukuran antara 40 cm hingga 45 cm.

Sementara ikan hiu besar bisa mencapai ukuran bus. Kawanan ikan-ikan hiu itu kerap muncul pada Desember hingga Mei setiap tahunnya di utara Filipina dan menjadi tontonan menarik para turis.

Hiu yang ditemukan itu berciri titik-titik di bagian belakang dan memakan jenis plankton. Hiu yang dapat tumbuh hingga panjang sekira 13 meter itu diperkirakan dapat hidup selama 70 tahun.


Ular Terkecil

Dari kejauhan, hewan ini tampaknya seekor cacing. Namun jangan salah, hewan mirip spaghetti ini adalah ular terkecil di dunia.




Ular ini memiliki panjang 4 inchi dan tebal sekitar 0,2 inchi (5 mm). Peneliti AS menemukan ular mirip spaghetti ini di bawah bebatuan di kawasan timur Barbados, Kepulauan Karibia pada tahun 2006 lalu.

"Ular itu ada di bawah batu. Saya mendapatkan dua ular. Besarnya seperti mie spaghetti" ujar ahli biologi dari Pennsylvania State University, Blair Hedges.

Menurut Hedges, yang juga menemukan katak dan kadal terkecil di dunia, ular ini memiliki nama ilmiah Leptotyphlops Carlae. Si reptil spaghetti ini lebih kecil dari 3.100 spesies ular yang sudah teridentifikasi sebelumnya.

Hedges menggambarkan kulit ular itu sangat unik. Corak kulitnya termasuk dari 300 corak kulit ular dengan warna coklat gelap keabu-abuan dihiasi dua garis kuning. Untung saja, ular yang memakan larva ini ini tidak berbisa.

Nah, kalian sudah menemukan jawaban, hewan terkecil di dunia?

(ben/berbagai sumber)

No comments: