Friday, September 27, 2013

Arena KKPK, 29 September 2013

Millie Model Cilik


 


Judul: Millie Sang Idola
Penulis: Alline
112 halaman



Siapa di sini yang mau terkenal? Aku juga mau. Tapi apakah semua yang trekenal itu hidupnya selalu menyenangkan ya? Soalnya, kita hanya tahu mereka saat tampil di televisi atau majalah. Biar nggak penasaran, kita bisa lho tahu dari buku KKPK yang berjudul Millie Sang Idola.

Buku ini bercerita tentang Millie Smith seorang model cilik yang banyak penggemarnya. Meskipun terkenal, dia sama sekali tidak sombong. Bagian yang membuatku sedih adalah ketika Millie diajak Luna dan Richard ke Rain Valley. Millie dengan keras menolaknya. Tentu saja hal ini membuat teman-temannya bingung. Apalagi kemudian Millie menangis. Wuah, ternyata Millie punya rahasia di masa lalunya.

Millie juga punya kelinci kesyangan bernama Dorrotie dan Hulson. Ketika ia pindah ke Francley, dua kelinci itu tetap dibawa. Aku senang kalau ada cerita yang tokohnya sayang dengan hewan peliharaannya. Sayang tidakbanyak diceritakan tentang dua kelinci ini di buku.

Aku suka buku ini karena ceritanya di luar negeri. Serasa jalan-jalan begitu deh. Nama-nama tokohnya juga bagus lho. Dan, kalian pasti akan terharu membaca akhirnya ceritanya. Soalnya, orang yang disayangi Millie, yang selama ini dikira sudah meninggal, ternyata masih hidup lho. Siapakah dia? Pokoknya baca sendiri saja ya.

(Geus Rama S,Palembang)

Hore, 29 September 2013



MUSIM kemarau tidak saja berpotensi mendatangkan penyakit bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak seperti kalian. Agar terbebas dari ancaman tersebut, lakukan tindakan pencegahan sejak dini sehingga kesehatan kita terjaga setiap waktu.

Anak-anak mudah terkena penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya belum sempurna. Tak hanya itu, anak-anak  pun lebih mudah terdehidrasi. Karenanya, para orangtua harus bijak mengetahui apa pemicu yang membuat anak jatuh sakit di musim kemarau dan segera melakukan langkah pencegahan.

Berikut penyebab-penyebab yang kerap mengganggu kesehatan anak di musim kemarau.

Sengatan matahari

Menurut Skin Cancer Foundation, seorang anak yang terkena sengatan matahari di bawah umur 18 tahun, dua kali lebih rentan untuk mengalami kanker kulit melanoma di kemudian hari. Untuk itu, para orangtua harus memberikan penanganan sejak dini, semisal selalu mengoleskan sunblock sebelum anak-anak beraktivitas di luar rumah.

Tanaman di halaman

Peradangan dikarenakan bersentuhan tanaman tajam di halaman ruang sering terjadi pada balita sehingga tak jarang bisa membuat iritasi atau radang (perubahan warna dan tekstur daerah yang terinfeksi). Bila kondisi itu dibiarkan akan semakin melebar. Bahkan dalam kondisi kemarau, radang itu mudah dengan cepat melebar. Umumnya, efek dari musim kemarau bisa terkena biang keringat atau peradangan di daerah terbuka dari tubuh, antara lain: dahi, leher dan di daerah tentu di badan. Untuk itu, bila kondisi itu dialami oleh kita, segeralah memberikan losion agar  iritasi dan peradangan itu perlahan sembuh.

Gigitan nyamuk

Selain bahaya laten, demam berdarah saat musim kemarau memang harus diwaspadai, terlebih bekas gigitan nyamuknya. Pasalnya, gigitan nyamuk di musim kemarau akan lebih terasa gatal hingga membuat kulit mudah bentol. Nah, hati-hati menggaruknya jangan sampai lecet ya. Sebaiknya kita bantu orangtua membersihkan lingkungan tidak banyak nyamuk. Apalgi nyamuk membahayakan.

Sengatan lebah

Sengatan lebah yang menyerang anak-anak tak jarang menyebabkan alergi yang dikenal sebagai anafilaksis dimana efek buruknya dapat menutup saluran sirkulasi pernafasan pada anak. Bila kita telah disengat, ia akan mengalami kesulitan bernapas. Untuk itu, segeralah membawanya ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Dehidrasi

Bila kita tidak cukup mengonsumsi cairan harian, tentu akan terserang dehidrasi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membuat kita mendadak pusing atau jatuh pingsan. Dengan demikian, kita  harus membiasakan diri minum tiga cangkir air putih sebelum pergi ke luar rumah. Hal ini bertujuan agar tubuh tidak mudah mengalami dehidrasi dan mencegah  dari serangan berbagai penyakit.

Cernak, 29 September 2013






Pohon Tua di Pinggir Jalan

Clara hampir setiap hari melewati pohon kenari tua itu. Letaknya persis di pinggir jalan sebelum belok ke komplek perumahan Clara tinggal. Penampilannya mencolok, karena dialah satu-satunya pohon kenari yang tersisa. Yang lainnya sudah ditebang beberapa waktu untuk pembangunan trotoar.

Clara tidak tahu berapa usia pohon kenari itu. Kata Ayah, sebelum Clara lahir, pohon itu sudah tumbuh. Dan hari ini, sepulang sekolah Clara melihat seorang petugas menandai pohon itu. Clara kenal dengan pria bernama Pak Kamto itu.

“Pak, mengapa pohon itu diberi tanda dengan cat? Kasihan pohonnya. Lihat saja, batangnya sudah dipenuhi paku untuk memasang papan pengumuman, sekarang dicat pula,” tanya Clara spontan.

“Clara, pohon ini sudah tua. Sudah waktunya ditebang. Cat ini menandakan pohon ini akan ditebang besok. Jadi orang yang setiap hari lewat sini, harus berhati-hati besok,” jawab Pak kamto.

“Tapi mengapa pohon ini ditebang? Bukankah pohon ini bermanfaat bagi kita? Bisa memberi oksigen, menyerap air, meneduhkan,” tanya Clara lagi.

“Betul Clara. Pohon ini punya manfaat seperi yang kamu sebutkan. Tapi pohon ini sudah sangat tua. Lihatlah, daunnya sudah berkurang. Tumbuhnya tidak sesubur dulu lagi. Banyak benalu di rantingnya. Lihat pula beberapa ranting yang meranggas. Bebeberapa orang ada yang pernah tertimpa ranting yang jatuh hingga terluka. Pohon ini jadi mencelakai orang yang lewat,” jelas Pak Kamto.

“Tapi di sini nanti jadi gersang,” ucap Clara.

“Pak Walikota sudah merencanakan akan mengganti setiap pohon tua yang ditebang dengan pohon baru. Jadi kita tidak perlu cemas. Dalam dua atau tiga tahun lagi kita akan punya pohon yang masih subur dan rindang,” tambah Pak Kamto.

Clara menengadahkan kepalanya. Dia melihat sosok pohon kenari yang sudah tidak serindang dulu lagi. Tampak sakit dan ringkih.

“Lantas bagaimana dengan burung-burung yang biasa hinggap di sini?” tanya Clara. Dia teringat peristiwa seekor anak burung yang cedera di kaki pohon kenari. Rupanya anak burung itu terjatuh dari sangkarnya. Clara merawat anak burung itu, hingga akhirnya bisa terbang sendiri.

“Ah, mereka akan pindah mencari pohon yang baru di sekitar sini. Oh iya, sebelum ditebang besok, aka nada petugas yang memeriksa pohon ini. Jika ada sarang burung dengan anaknya, tentu kami akan memindahkannya terlebih dulu,” ucap Pak Kamto.

Clara manggut-manggut. Dia kemudian berjalan menuju ke rumah dengan perasaan sedikit sedih. Setahun lalu, Clara pernah mengikuti lomba menulis puisi. Setelah pusing berpikir, Clara akhirnya menulis tentang pohon kenari itu. Tidak disangka-sangka, puisi itu menang lomba. Clara mendapat sebuah komputer yang diimpikannya. Sejak itulah Clara jadi makin rajin menulis. Entah puisi, cerpen, semua dituangkan di blognya.

 Ibu melihat wajah Clara yang mendung begitu masuk ke rumah. “Ada apa Clara? Apa bukumu disembunyikan lagi oleh temanmu?” tanya Ibu.

“Bukan, Bu,” jawab Clara.

“Tapi mukamu sedih begitu?” selidik Ibu.

“Pohon kenari di pinggir jalan akan ditebang besok. Begitu kata Pak Kamto,” jelas Clara sambil duduk di dekat Ibu.

“Benarkah? Oh …” Ibu terkejut sekali.

Clara jadi bingung. Mengapa Ibu sepertinya tidak suka mendengar kabar ini?” Kenapa, Bu?” tanya Clara.

Ibu menarik napasnya. “Pohon itu menyimpan kenangan antara Ibu dan Ayah. Dulu Ibu pertama kenal Ayah di bawah pohon itu. Ceritanya, sore itu hujan deras. Ibu baru pulang kuliah. Lalu beteduh di bawah pohon. Kemudian Ayah melihat Ibu, menawarkan bantuan membonceng motornya. Rupanya Ayah sudah lama memperhatikan Ibu. Tapi baru kali itu Ayah berani mengajak kenalan dengan Ibu. Ibu sih tadinya nggak mau diajak Ayah. Tapi Ayah memberi tahu kalau dia anak kenalan kakekmu,” papar Ibu.

“Hehehe, ia betul. Dulu sebelumnya ayahmu sudah sering tanya-tanya sama Kakek. Tapi dia nggak berani kenalan sendiri sama ibumu,” tiba-tiba kakek, ayahnya Ibu, muncul sambil tertawa. “Jadi, kehadiran Clara sekarang ini karena pohon kenari itu juga. Hehehe.”

Clara tersenyum. Pantas saja Ibu tadi kaget. Rupanya ada kenangan di sana. Setelah mencium Ibu dan Kakek, Clara menuju kamarnya di loteng rumah.

Sore harinya, ketika Clara berjalan ke jendela, dia melihat pucuk pohon kenari di pinggir jalan itu. Tiba-tiba Clara ingin mengucapkan puisi perpisahan untuk pohon kenari. Dia segera mengambil kertas dan pulpen.

Pohon Kenari Pohon Kenangan

Tumbuhmu di tepi jalan
Menyimpan banyak sekali kenangan
Dari ibu sampai aku
Dari debu sampai waktu
Duhai, pohon kenari
Yang menemani teduh dari sengat matahari
Tak lama tiada akan pernah  kulihat lagi
Sosokmu nan tegar berdiri sendiri
Sampai jumpa, kenariku
Kan kugenggam selalu kenangan bersamamu

Di jendela, Clara membacakan puisi itu menghadap pohon kenari. Suaranya lirih dengan basah di sudut matanya.

Tak lama kemudian, angin bertiup kencang. Membuat dedaunan berterbangan. Clara menutup matanya agar tak kelilipan. Lalu, tiba-tiba saja angin berhenti. Clara melihat sehelai daun kenari tergeletak di kakinya. Ada yang aneh di daun itu. Ada tulisan di atasnya.

Terima kasih puisi indahmu, Clara. Aku akan menyimpannya dalam kenangan.

00OO00



Friday, September 20, 2013

ARENA KKPK, 22 September 2013

Asyik Menolong Teman

Judul: Smart Children Club
Penulis Tsabi
124 halaman

Silvi mengajak keempat sahabatnya: Tania, Lyssa, Listy, dan Fadel untuk membentuk organiosasi Smart Children Club. Tujuan mereka mulia, lho. Mereka ingin membantu teman-temannya yang merasa kesulitan dalam memahami pelajaran. Mereka juga ingin membantu memecahkan berbagai masalah di lingkungan sekolah. Ternyata, usulan mereka disetujui oleh kepala sekolah. Wah, asyik, kan? 

Akan tetapi, ada seseorang yang tidak suka dengan rencana Silvi dan kawan-kawannya. Dia sering meledek kelimanya, bahkan menjahili salah seorang anggota kelompok itu. 

Wuah pokoknya aku senang banget baca KKPK yang satu ini. Apalagi ceritanya mirip-mirip dengan kejadian di sekitar aku. 

Inti dari ceritanya adalah kita harus menjaga perasaan dalam persahabatan. Aku sangat suka ceritanya.

Hore, 22 September 2013

Akulah si Peta!


Kalian tahu kan yang namanya peta? kalau kalian pernah nonton kartun Dora pasti tahu pula manfaat peta. Nah kali ini kita cari tahu yuk sejarah dan manfaat peta.

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.

Peta pertama ditemukan ketika dilakukan penggalian reruntuhan Kota Gasur di Babilonia. Peta ini merupakan sebuah lempeng kecil yang terbuat dari tanah liat dan diperkirakan dibuat sekitar 2500 tahun sebelum Masehi. Peta ini menggambarkan suatu lembah, gunung, dan sungai yang bercabang tiga hingga membentuk delta dan bermuara di laut atau di suatu danau.

Peta generasi kedua ditemukan di Mesir. Peta ini digambarkan di atas lembaran kertas yang terbuat dari kulit (parchment). Pada peta - peta ini diperlihatkan persil - persil tanah pertanian yang terdapat di sekitar lembah Sungai Nil dan lokasi - lokasi tambang emas di Mesir pada masa pemerintahan Rames II (1292 - 1225 sebelum Masehi).


Beberapa abad kemudian, orang - orang Yunani yang mendapatkan keterampilan kartografi hingga akhirnya dapat mengkomplikasikan peta - peta realistik yang pertama. Mereka mulai dengan menggunakan sistem koordinat segi - empat untuk pembuatan peta - petanya sekitar 300 tahun sebalum Masehi. Kira - kira 100 tahun kemudian, seorang pakar metematika, astronomi dan geografi Yunani, Eratosthenes, meletakan dasar - dasar ilmu geo desi dan kartografi. Pakar ini telah melakukan serangkaian pengamatan hingga akhirnya didapat bukti - bukti yang menyatakan bahwa bentuk bumi itu tidak datar tetapi bulat.

Selain itu Eratosthenes juga memperoleh nilai keliling bumi walaupun dikemudian hari diketahui nilainya 16% lebih besar dari hasil hitungan pada saat ini. Selain itu, makin banyak peta - peta yang dibuat dengan dasar ilmu - ilmu ini, dan diantaranya adalah peta - peta dunia pertama yang di buat oleh Claudius Ptolemaeus di Alexandria. 
 
Pengaruh kartografi dari Yunani Kuno ini demikian kuat hingga mempengaruhi sebagian dasar - dasar sistem kartografi yang ada pada saat itu, dan baru mendapatkan kemajuan yang signifikan pada abad ke-16. Merekalah yang memperkenalkan konsep - konsep bumi bulat dengan kutub - kutubnya, garis khatulistiwa dengan daerah - daerah tropisnya, sistem koordinat geografi Lintang dan Bujur, sistem proyeksi peta, dan hitungan dimensi - dimensi bumi.

 
 Manfaat Peta


Peta  merupakan alat bantu yang digunakan untuk mempelajari permukaan bumi. Melalui peta kita dapat melihat berbagai bentang alam dan budaya yang ada di muka bumi. Apabila saat ini belum ada peta, manusia akan merasakan kesulitan mengetahui tempat tinggalnya sendiri dan tempat-tempat lain di permukaan bumi. Peta, dapat memperluas pengetahuan dan peradaban manusia.

Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar dengan perbandingan tertentu. Peta mengandung suatu informasi, artinya peta digunakan untuk menyampaikan pesan dari si pembuat peta kepada para pembaca atau pemakainya. Pesan tersebut disampaikan dengan menggunakan bahasa simbol agar lebih mudah dipahami. Kartografi adalah ilmu pengetahuan dan seni yang mempelajari tentang perpetaan, termasuk studi pembuatan peta, macam-macam peta, penyimpanan, dan pengawetan peta.

Berbagai bahasa simbol yang tertera pada peta, seperti judul, skala, tata koordinat, sangat membantu para pemakai peta untuk memahami informasi yang terdapat di dalam peta itu.

Peta memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1.    menunjukkan lokasi sebuah objek atau tempat tertentu
2.    memberikan gambaran secara umum tentang permukaan bumi yang meliputi bentuk, luas, dan jarak antara satu tempat dengan tempat yang lain
3.    menunjukkan berbagai bentang alam pada suatu wilayah, seperti relief, pegunungan, gurun pasir, sungai, tanah, dan lain-lain
4.    menunjukkan kenampakan sosial budaya berupa jumlah dan persebaran, seperti jumlah dan persebaran tanah pertanian, persebaran permukiman, persebaran flora dan fauna, perkotaan, dan lain-lain.

Nah, sekarang kalian sudah tahu tentang peta. yuk kita main cari-carian kota di peta yang ada di rumah kalian.

(ben/net)

Cernak, 22 September 2013




Taman Bunga Misterius


oleh Benny Rhamdani


Hari masih pagi ketika Diva memutuskan untuk berjalan sendirian keluar dari vila. Mama di dapur merapikan bekas sarapan. Papa dan Devo kembali tidur benar-benar menikmati dinginnya pagi.

Kalo mau tidur di rumah saja, pikir Diva. Sayang sekali, jauh-jauh liburan ke daerah perbukitan, menginap di vila, tapi hanya dipakai tidur. Makanya, Diva memilih keluar sendirian, mengenali daerah sekitar vila.

Walaupun matahari sudah bersinar, tapi udara masih sejuk. pepohonan pinus yang tinggi menambah segarnya udara pagi. Diva beberapa kali menarik napas dalam-dalam, melegakan paru-parunya. Sampai setengah jam dia berjalan, akhirnya melihat sebuah vila tua. Bangunan itu dari luar seperti dibuat dari kayu dan batu-batu kali. Yang menarik perhatian Diva adalah tamannya.

Diva langsung berdecak kagum melihat sekumpulan bunga seruni dan anyelir yang menghias taman depan vila itu. Aneka rupa warnanya. Tanpa sadar, Diva berjalan mendekati pintu pagar kayu untuk melihat lebih dekat. Upps, pintu pagarnya terbuka. Diva pun mendorongnya, lalu masuk ke taman.

Tiba-tiba Diva mendengar suara derit pintu dibuka. Diva langsung menoleh ke arah vila.

"Selamat pagi, Bu. Maaf saya masuk ke taman tanpa permisi. Taman ini seperti menyedot saya," kata Diva merasa bersalah.

Ibu yang keluar dari vila tersenyum cerah. "Tak apa kok. Silakan saja melihat-lihat. Oh, maukah kamu menemaniku minum teh, nak?" tanyanya kemudian.

"Teh? Ya, aku suka teh," jawab Diva sambil mendekati Ibu dan menyalaminya. "Namaku Diva."

"Nama yang cantik. Pangil aku Ibu Seruni," balas Ibu itu.

Ibu Seruni mengajak Diva masuk ke rumahnya. Diva kagum karena di dalam rumah pun banak sekali bunga hias.Diva duduk di kursi yang bersulam bunga-bungaan.

Ibu Seruni masuk ke dapur sebentar, lalu muncul kembali dengan satu set cangkir dan poci berisi teh hangat.  "Silakan diminum tehnya. Sambil ceritakan tentangmu. Sekolahmu, hobimu, keluargamu, teman-temanmu ...."

Di saat bersamaan tiba-tiba papa terbangun dari tidurnya. Dia bermimpi buruk. Lho, padahal jarang sekali bisa mimpi kalau tidur jam segini. papa coba menenagkan diri, lalu pergi ke dapur menemui Mama. Terlihat Mama tengah membereskan piring yang pecah di lantai.

"Ma, Diva mana? Papa mimpi buruk tadi. Diva berubah menjadi bunga di sebuah taman," cerita Papa.

"Wah, Mama juga kaget tadi. Seperti mendengar suara Diva minta tolong," kata Mama.

"Aku juga. Tadi mimpi buruk tentang Diva," kata Devo yang juga terbangun dan langsung menemui Mama.

"Kalau begitu kita harus segera mencari Diva," kataPapa.

Ketiganya kemudian begegas ke luar rumah setelah berkemas sekilat mungkin. Di luar mereka berpencar. Mama dan Devo ke kanan jalan, sementara Papa ke kiri.

Papa melihat-lihat sekitar daerah perbukitan. sesuai bayangan dalam mimpinya. Sampai akhirnya Papa menemukan rumah tua dengan taman bunga di depannya. Di pintu pagar, Papa melihat tissue warna pink tergeletak di jalan. Itu tissue khusus yang sering dipakai Diva. Papa langsung masuk melewati pintu pagar yang terbuka.

"Selamat pagi! Permisi!"

Tidak ada sahutan.

Papa langsung membuka pintu rumah, lalu melihat Diva sedang ketakutan di sudut rumah. Papa segera memeluk Diva.

"Apa yang terjadi?" tanya Papa sambil mengusap kepala Diva.

"Diva takut, Pa. Tadi Diva bertemu seorang ibu di rumah ini. Namanya Ibu Seruni.  Ibu itu memberi Diva sepoci teh. Tapi seperti kata Ibu, Diva tidak boleh meminum atau memakan pemebrian orang yang baru dikenal. Jadi, ketika Ibu itu ke dapur lagi mengambil kue, Diva tuangkan tehnya ke gelas besar di meja. Ternyata gelas itu milik Ibu Seruni, dan dia meminum teh yang Diva tuang. Tiba-tiba tubuhnya berasap, dan dia berubah menjadi itu!"  Diva menunjuk pohon seruni yang tergeletak di lantai.

"Berarti tadi Ibu itu ingin mencelakai Diva agar menjadi bunga seruni," ujar Papa. "Ayo, kita pulang sekarang. Nanti kita laporkan kepada polisi."

Papa kemudian menuntun Diva ke vila. Lalu, papa menelpon polisi. Sepertinya polisi kaget mendengar laporan Papa. Tapi mereka mau segera datang menemui Papa.Mereka pun  berangkat ke rumah tua.

Alangkah kagetnya Papa karena di lokasi tadi tak ada satu pun bangunan tua yang berdiri. Tak ada juga hamparan bunga di taman yang indah. Yang ada hanya belasan anak yang tertidur pulas di atas tanah.

Siapakah mereka?


*****



Friday, September 06, 2013

Cernak, 8 September 2013



Kaleidoskop Impian Iris


Iris tahu persis yang ingin dibelinya di Pasar Seni Kota. Di stan  Pak Rodney , ia telah menemukan sebuah kaleidoskop yang indah . Kaleidoskop adalah alat optik yg bentuk luarnya seperti keker, dilengkapi dengan dua kaca persegi panjang yang dipasang pada lapisan dalam pada salah satu ujungnya sehingga dapat memperlihatkan pelbagai gambaran yagn indah dan simetris dari kepingan barang berwarna yang diletakkan di antaranya apabila dilihat dari ujung yg lain

"Aku tidak bisa memutuskan dengan baik- yang dengan burung atau kupu-kupu, " kata Ibu, meluruskan gambar terakhir . "Desainmu begitu kreatif. "

Iris menyeringai . "Aku berharapakan  banyak lukisan yang terjual  sehingga aku bisa membeli kaleidoskop itu. " Ibu telah berjanji untuk berbagi keuntungan dengan Iris jika dia membantu berjualan .

"Kami sudah siap , "kata Ibu sambil melangkah mundur  karena pengunjung sudah berdatangan  melihat stan mereka .

"Stan yang hebat! " kata  Pak Rodney yang mendekati stan mereka  yang penuh hiasan.

 "Terima kasih , " kata Iris ."Apakah  Bapak sudah menjual kaleidoskop yang  saya tandai? "

"Belum. Stanku sepi pengunjung. Mungkin karena tidak ada hiasan macam ini."

Orang-orang  mulai menyerbu ke pasar seni, dan banyak yang berhenti untuk mengagumi karya Ibu. Iris merasa bangga ketika mereka melihat lukisan Ibu , tapi ia berharap seseorang akan membelinya . Di seberang stan , seorang penjual  karpet,  Bu Poppy, mengagumi lukisan . Kemudian dia bertanya apakah Ibu  mau menukar lukisan  dengan barang dagangannya.

" Tentu ," jawab Ibu. "Bertukar barang adalah ide yang  bagus.”

Iris mengerutkan kening . Barter adalah ide yang buruk , pikirnya. Bagaimana dia akan mendapatkan uang untuk kaleidoskop jika orang tidak membayar secara tunai 

Saat tengah hari  Ibu behasil menjual tiga lukisan , tapi Iris berharap lebih. Tapi berapa harga persis kaleidoskop ?  Iris melihat langit yang mendung. Tak lama lagi hujan, dan pengunjung akan berhenti dating. Seua stan akan tutup. Iris memutuskan berlari ke stan Pak Rodney.

Pak Rodney sedang berbicara dengan pelanggan , tapi Iris cepat menemukan kaleidoskop yang diincarnya . Rp1.700.000. Dua kali uang yang dimilikinya. Dia melihat ke kaleidoskop  itu untuk kesekian kalinya. Guntur di kejauhan bergemuruh

Iris kembali ke stan ibunya membantu berkemas. Seorang Ibu bertanya,”Apakah saya masih bisa membeli lukisan padang rumput itu?”
Iris merunduk cepat di bawah plastik , melirik label harga , dan berteriak , " Ya ! Tujuhratus ribu rupiah! "
" Iris ! Sopan sedikit ! " Ibu marah karena Iris berteriak.
Rintik hujan mulai menimpa kanopi . Setelah membayar , ibu itu berlari ke tempat parkir bersama sisa kerumunan .

Iris mengintip dari balik bahu ibunya . "Berapa banyak yang sudah aku dapatkan?"
Ibu menghitung. Setelah mengurangi dengan biayabiaya, Iris hanya mendapat Rp.200.000. Iris mendesah . Itu tidak cukup , dan sekarang semua pengunjung telah pulang.

Iris dan Ibu  langsung mengenakan jas hujan dan menarik kursi taman ke belakang stan. Ibu kemudian  membaca novel . Iris mengeluarkan buku gambar dan spidol . Dia mencoret-coret lingkaran dan membagi mereka seperti  potongan kue . Dia dipulas pada warna yang berbeda , menciptakan pola kaleidoskop .

Tiba-tiba ia tersenyum . " Aku  pergi sebentar lagi , " kata Iris, lalu pergi lagi ke stand Pak Rodney.

“Pak Rodney, aku ingin membeli kaleideskopmu. Tapi uangku kurang,” kata Iris sambil menyodorkan uangnya.

“Kembalilah sampai kamu punya uang yang cukup.”

“Tapi aku ingin menukar sesuatu,” kata Iris sambil mengeluarkan potongan kertas warnawarni yang dibuatnya. Mirip pola warna kaleideskop.

Pak Rodney tertarik. “Kertaskertas ini bisa untuk hiasan stanku yang sepi ini,” kata Pak Rodney.

“Ya, itu yang ada dipikiranku,” ucap Iris. “Pasar seni masih tiga hari lagi.”

“Baiklah, kalau begitu aku mau dibuatkan hiasan seperti ini yang banyak.  Tapi bantu aku menggantungnya 
ya,” kata Pak Rodney. “Ini kaleidekop untukmu.”


Iris tertawa menerimanya. Kemudian dia berlari kembali ke stan ibunya. Ternyata ide bertukar barang ibunya tadi membantu memecahkan masalahnya.

OOooOO

ARENA KKPK, 8 September 2013

Rahasia Tiga Gadis

Judul: The Secret House
Penulis: Lisa

11 halaman


Mulamula hanya hobi. Lamalama jadi mendatangkan uang dan membuat kita sukses. Ow, asyik ya. Nah, itu ternyata ada ceritanya di buku KKPK berjudul  The Secret house. Judulnya kayak cerita horror ya. Tapi tenang saja. Buku KKPK satu ini membuat kita semangat dengan hobi kita.
Ceritanya tentang tiga sahabat bernama Dinda, Naura, dan Diva. Tiga sahabat ini punya kegemaran dengan fashion dan berdandan. Mreka kemudian membuat geng bernama Three Secret Girls yang modis, cantik dan gaul.

Setelah dewasa mereka pun berkumpul lagi dan menghidupkan kembali markas rahasia mereka menjadi  sebuah butik. Wuah, ternyata dagangan mereka di butik laris manis. Kirakira kalian bias menebak nama butiknya nggak?

Penasaran, kan? Sengaja aku nggak kasih tahu jalan cerita lengkapnya. Biar kalian membaca sendiri. Pokoknya, kalian pasti akan suka membacanya.

(Geus Rama S, SD Az Zahra, Palembang)

Hore, 8 September 2013

 Taman Miniatur Dunia Paling Terkenal

Seni membangun miniatur jelas bukanlah hal mudah. Konsentrasi dan kesabaran yang tinggi  modal utama bagi seniman pembuat miniature. Dan jika hasilnya sempurna sudah pasti siapa pun akan terkagum-kagum. Berikut empat miniatur yang mengagumkan itu;

Paris (Prancis)    

Gerard Brion mengambil tantangan membangun sebuah miniatur Kota Paris 15 tahun lalu. Bekerja selama 18.000 jam, Brion berhasil menciptakan sebuah miniature kota yang diberi nama “Le Petit Paris” di sebuah taman di Vaissaic sebelah selatan Prancis.     Brion menggunakan beberapa blok beton bekas, stoples makanan bayi dan kaleng sup. 150.000 pengunjung setiap tahunnya menikmati 40 bangunan lainnya yang terdapat di replica Paris tersebut, seperti Elyses Champs, Montmartre, Sungai Siene dan Menara Eiffel yang diatur dengan skala 1.130. Tamhan yang bergaya Prancis ini ditamani 400 bonsai.

Madurodam (Belanda)   

Madurodam dibuka sepanjang tahun. Rumah Kanal Amsterdam, Pasar Keju Alkmaar dan beberapa bagian lainnya karya Delta ini direplikasi secara mendetail pada skala 1:25. Semua diset menjadi sebuah taman yang indah. Kincir angin, rentetan perahu di pelabuhan dan kereta tengah  kota dan stasiun ditatap dengan sempurna.



Minato-ku  (Jepang )  

Dibuat di gedung Roppongi Hills Mori, model skala 1:1000, Minato-ku tampak tampilannya sangat rinci. Skala ini diperlihatkan untuk meyakinkan betapa potensialnya Tokyo untuk dijadikan tempat pelaksanaan Olimpiade 2012. Setiap bangunan difoto dari udara dengan menggunakan helikopter dan mobil untuk komposisi model gambar yang ideal.    Model dalam replika yang tampak sangat rinci diantaranya Yoyogi Park, Shibuya, Azabu, Roppongi, Shinagawa dan pulau buatan, Tsukishima dan Kachidoki. Proses ini memakan waktu selama 14 bulan.

Mini Europe (Belgia )

Pada awalnya, Mini Europe hanya berisi 60 model bangunan dari 12 negara anggota Uni Eropa. Seperti halnya anggota Uni Eropa yang bertambah, Mini Europe pun menambahkan model miniature landmark tahun demi tahun. Ketika tembok Berlin runtuh, hamparan mini pembongkaran tembok Berlin. Pun ketika negara-negara bekas komunis bergabung, bangunan landmark pun bertambah sehingga menjadi 350 monumen dari 80 kota di 27 negara Uni Eropa.

Akhir tahun lalu, Mini Europe  menampilkan bangunan baru sebuah model miniature Gereja St Mark Zagreb, sebagai tanda bergabungnya Kroasia ke dalam Uni Eropa.  Namun diperkirakan usianya tak akan lama, karena tiga tahun lagi buldoser akan tiba meruntuhkan semua bangunan di Mini Europe.

Entah apa yang ada di pikiran dewan kota Brussels sehingga berencana menghancurkan Mini Europe. Padahal, taman ini banyak diminati anak-anak sekolah yang melakukan study-tour, juga turis-turis dari negara-negara yang ekonominya tengah meningkat, seperti Rusia dan China. Menurut data, lebih dari 350.000 pengunjung yang tersedot ke Mini Europe dan berkelana di antara bangunan mini itu. Entah sudah berapa banyak foto yang mengabadikan pengunjung di depan Menara Eifel, Menara Pisa, atau di depan Istana Buckingham. Pastinya, Mini Europe telah mendatangkan pendapatan pariwisata 13 juta Euro per tahun.

(ben)