Saturday, July 23, 2016

Cernak 24 Juli 2016


 Tas Ajaib 



Seluruh murid senang kepada Bu Beryl. Sebab bila mereka dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Bu Beryl, mereka akan mendapat hadiah darinya.

       "Emil, berapa kembang gula yang akan kau peroleh bila kau mempunyai dua orang kakak dan seorang adik, sementara ibumu ingin membagi adil enam belas kembang gula yang dimilikinya?" tanya Bu Beryl kepada Emil.

       Emil diam sebentar sambil menghitung di atas kertas. "Empat kembang gula, Bu!" serunya tak lama kemudian.

       "Pintar kau!" Maka seperti biasa Bu Beryl merogoh tas ajaibnya. Dari dalam tas itu ia mengambil empat butir kembang gula dan memberikannya kepada Emil.

       Ya-ya, tentu saja semua murid mendapat pertanyaan. Bila mereka tidak bisa menjawab, mereka tetap akan mendapat hadiah. Tetapi, tak sebanyak hadiah untuk mereka yang bisa menjawab. Itu sebabnya semua murid berusaha rajin belajar agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan Bu Beryl.

       Tidak cuma karena itu saja Bu Beryl disukai murid-muridnya. Bu Beryl baik hati, mau menolong mereka yang kesulitan. Seperti hari ini, Emil dan Rani lupa membawa jas hujan mereka, padahal ketika bel pulang sekolah berbunyi, di luar sedang hujan deras.     "Kenapa kalian tidak membawa jas hujan?" tanya Bu Beryl di pintu kelas. "Kami lupa, Bu! Oh, padahal kami ingin cepat pulang ke rumah. Perut kami sudah lapar," jawab Rani.


  Bu Beryl tersenyum. Ia merogoh tasnya. Dua buah jas hujan yang diambilnya dari tas itu segera diberikan kepada Emil dan Rani. "Cepat kalian pakai. Lain kali, di musim hujan seperti ini jangan lupa membawa jas hujan," pesan Bu Beryl.

       "Terima kasih, Bu," ucap Emil dan Rani serempak. Mereka meninggalkan sekolah dengan riang.

       Tas Bu Beryl memang ajaib. Ya, karena dari tas itu ia dapat memperoleh barang apa saja yang diinginkannya. Hampir semua orang tahu kabar tentang keajaiban tas Bu Beryl. Bahkan akhirnya kabar itu sampai juga ke telinga dua orang pencuri.

       Dua pencuri itu tinggal di rumah kayu dekat tumpukan rongsokan mobil di tengah kota. Rencananya, malam ini mereka hendak mencuri tas ajaib milik Bu Beryl.

       Lewat tengah malam mereka mengendap masuk ke dalam rumah Bu Beryl. Mereka tidakmengalami kesulitan untuk menemukan kamar Bu Beryl.

       "Kalau perempuan itu bangun, kita pukul saja!" bisik pencuri yang berjanggut tebal.

       "Beres. Ia 'kan tinggal sendirian di rumah ini," sahut si Kepala Botak.

       Ternyata, mereka berhasil mendapatkan tas ajaib itu tanpa membangunkan Bu Beryl. Mereka segera ke luar rumah dan kembali ke tempat tinggal mereka.

       "Hahaha, dengan mendapatkan tas ini kita tidak perlu mencuri lagi. Kita akan menjadi kaya,"seru si Botak sambil terbahak-bahak.

       "Ya, dan perempuan tua itu akan panik melihat tas ajaibnya tidak ada di tempatnya. Kita kembalikan nanti kalau kita sudah kaya," usul si Janggut Lebat.

       "Kurasa tidak perlu," si Botak menolak usul temannya.

       Mereka berdua diam. Memandangi tas yang baru mereka curi.

       "Bagaimana kalau kita minta uang emas kepada tas ini," usul si Janggut Lebat.

       "Jangan sekarang! Lebih baik kita minta roti saja dulu. Perutku belum diisi sejak tadi," sahut si Botak.

       "Ya, perutku juga lapar."

       Si Botak memegang tas ajaib itu. Kemudian ia berkata keras, "Tas ajaib berilah kami roti yang banyak!"

       Ajaib! Sewaktu si Botak merogoh tas itu, ia mendapatkan roti di dalamnya. Mereka memakan roti itu.

       "Heh, lihat tas itu mengeluarkan roti lagi. Satu ... dua ... tiga ... wah, wah, wah, tas itu tidak mau berhenti mengeluarkan roti," si Janggut Lebat keheranan.

       "Bagaimana cara menghentikannya?" gumam si Botak.

       "Mana aku tahu. Tadi 'kan kau yang minta roti kepadanya!"

       Si Botak kebingungan. Kemudian ia berteriak, "Hei tas ajaib, berhentilah mengeluarkan roti!"

       Berhentikah tas itu mengeluarkan roti? Oh, ternyata tidak. Semakin lama, semakin banyak roti yang dikeluarkan tas itu. Kedua pencuri itu malah jadi ketakutan.

       "Ayo, kita lari saja!" ajak si Botak. Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, mereka berlari meninggalkan tempat itu.

       Lalu apa yang terjadi esok paginya? Penduduk kota dikejutkan oleh gundukan roti yang menyerupai sebuah bukit. Anak-anak kecil kegirangan mengerumuni bukit roti itu.

       "Heh, lihat! Bukankah itu tas milik Bu Beryl?" teriakEmil yang ikut berkerumun dengan anak-anak di gundukan roti. Tangannya menunjuk ke sebuah tas yang dikenalnya di antara gundukan roti.

       "lya. Mari kita kembalikan kepada Bu Beryl. Pasti ada yang mencuri tas ini! Kasihan Bu Beryl, pasti ia kebingungan karena tasnya hilang," timpal Rani.

       Mereka berlari menuju rumah Bu Beryl sambil membawa tas ajaib itu. Ternyata Bu Beryl baru bangun dari tidurnya.

       "Bu Beryl, kami menemukan tas ini di gundukan roti itu," tutur Emil seraya menunjuk ke arah bukit roti yang puncaknya terlihat dari rumah Bu Beryl.

       "Astaga rupanya tasku telah dicuri," Bu Beryl tersentak kaget ketika menyadarinya.

       "Ya, rupanya si pencuri tidak tahu bagaimana menggunakan tas ajaib ini," tambah Rani . "Akibatnya, ia jadi kerepotan."

       Bu Beryl tersenyum senang. "Tidak ada seorang pun yang bisa menggunakan tas ini, selain aku sendiri. Apalagi orang yang berhati jahat," kata Bu Beryl kemudian.

       Emil dan Rani mengangguk tanda mengerti. Ya, mereka lebih senang kalau tas ajaib itu tetap di tangan Bu Beryl. Sebab Bu Beryl baik hati dan tahu benar bagaimana menyenangkan mereka dengan membagi-bagikan hadiah dari tas ajaib itu.

Hore AKu Tahu, 24 Juli 2016


Tas Sekolah Kesayangan




Saat libur sekolah sudah usai, ingatlah dan praktikkan beberapa hal di bawah ini. Agar kita terhindar dari nyeri punggung.

Pilih tas punggung
Sekali lagi, hindari tas selempang. Kenapa? Karena penggunaan tas selempang membuat beban hanya tertumpu pada satu bagian pundak, sehingga tidak seimbang. Membuat pundak tertarik, dan memicu sakit leher, pundak, punggung. Sebaliknya, tas punggung akan membagi beban ke kedua punggung. Jadi, jangan  menggunakan tas selempang, sekalipun bentuknya lucu.

Gunakan tas beroda
Selain tas punggung biasa, kita juga bisa memilih tas punggung beroda sehingga dapat memudahkan  untuk membawa tasnya. Namun, pastikan terlebih dahulu bahwa kita tidak perlu melewati tangga untuk sampai ke dalam kelasnya. Karena penggunaan tas sekolah beroda dan mengangkatnya pada saat menaiki tangga juga bisa memicu sakit punggung.

Gunakan tas dengan benar.
Penggunaan tas punggung juga perlu ditunjang dengan pemakaiannya yang benar. Atur kedua tali ransel sehingga pas dengan tubuh. Atur juga tinggi tas setidaknya 5 cm dari atas pinggang. Jika tas punggung sekolah kita memiliki sabuk pinggang, kencangkan dengan baik namun tetap tidak terlalu ketat. Sehingga kita dapat merasa nyaman.

Perhatikan beratnya.
Selain cara penggunaan, perhatikan juga apa saja yang anak kita bawa. Jangan sampai  membawa beban berlebih.Guna menghindari nyeri punggung, jangan membawa tas dengan berat lebih dari 10% berat badan kita. Bisa kan menghitungnya?

Pilih bentuk tas dengan tali yang tepat.
Tas punggung juga harus dipilih dengan benar. Pilih tas punggung dengan tali pundak agak lebar dan memiliki bantalan yang empuk. Selain itu, cari tas yang memiliki rangka plastik. Rangka ini dapat membantu dalam membagi beban di dalam tas, sehingga  merasa nyaman saat membawa tasnya.

. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar cedera penggunaan ransel terjadi karena penggunaannya yang tidak benar. Misalnya karena tersandung ransel, cedera bahu karena salah dalam mengangkat ransel yang berat, atau kita bermain-main dengan mengayunkan tasnya hingga mengenai tubuh sendiri.

Selamat menyayangi tas kamu.



Arena KKPK 24 Juli 2016



Ada Apa dengan Dirly?



Judul: Dirly Girly

Penulis: Nadia

100 Halaman




“Anak-anak, berbarislah yang rapi!” seru Bu Zerti sambil mengatur murid-murid membuat barisan. Setelah itu, mereka berjalan menuju tempat tes kepekaan mata di halaman sekolah.
“Minum jus wortel,” begitu nasihat petugas tes kepekaan mata setiap kali ada anak yang salah dalam menyebutkan huruf-huruf itu.
Kini, tibalah giliran Dirly untuk maju.
Ups! Ternyata Dirly banyak salah dalam menyebutkan huruf-huruf pada layar kertas itu.
“Minum jus wortel,” kata petugas kepada Dirly. Dirly terlihat lemas. Dia tidak suka wortel. Apalagi kata Mama, jus wortel itu bau.
Hmmm ... bagaimana kelanjutan cerita Dirly? Baca aja, yuk! Jangan lewatkan sembilan cerita pendek keren lainnya, di buku KPK yang seru ini.

(Salsa. Palembang)

Friday, July 15, 2016

Cernak, 17 Juli 2016

Terjebak di Pantai

Liburan telah tiba. Tiga sahabat Tom, Ram dan Sandi, sedang bermain video game di rumah Sandi. Mereka berumur 12 tahun.

"Mari kita pergi ke pantai," ajak Tom. "Kita bisa berenang, nggak kepanasan kayak sekarang. Cuaca benar-benar panas di kota kita ini."

Ram dan Sandi setuju, dan mendapat izin orang tua mereka.

"Tolong hati-hati, dan patuhi larangan penjaga pantai," perintah ibu Sandi.

Ram memiliki sepasang kacamata berenang. Dia membawa kacamata itu. Sandi membawa bola voli dari rumahnya untuk bermain di pantai.

Mereka naik bus pukul setengah dua siang dari pusat kota dan mencapai pantai pukul tiga sore. Mereka segera turun dari bus, dan berjalan di sepanjang pantai. Mereka berjalan melewati toko, hotel dan restoran untuk wosatawan. Tapi semakin mendekati pantai, semakin sepi.

"Aku lebih suka bermain dan berenang jauh dari restoran dan keramaian," kata Sandi.

Dua temannya sepakat. Mereka melewati mercusuar, dan menemukan pantai yang lebih baik, tetapi lebih kecil.

"Kita bisa bermain di sini," kata Tom.

Untuk beberapa waktu, anak-anak bermain bola voli di pantai. Kemudian mereka mulai menceburkan diri ke laut.

"Ada seorang pria menyewakan papan selancar di pantai pertama," kata Ram. "Mari kita coba surfing."

Tom dan Sandi setuju. Ram berlari kembali ke pantai untuk menyewa papan selancar. Dia datang segera kembali, juga membawa snorkel dan kacamata untuk menyelam.

Bermain papan selancar ternyata tidak mudah. Tom dan Sandi berulang kali jatuh dari papan ketika gelombang besar datang. Akhirnya mereka mengembalikan papan selancar. Ram memakai snorkel dan kacamata untuk melihat dan bernapas di bawah air.

Karena pantainya kecil, tidak ada orang lain di sana,. Sehingga mereka benar-benar menikmati pantai itu seolah milik betiga.

Setelah beberapa waktu, Tom bertanya,” Sekarang jam berapa ya?”

"Pukul enam kurang," kata Ram sambil melihat jam tahan airnya.

"Ayo kita pulang," kata Sandi. "Acara main kita sudah terlalu lama."

"Benar!" kata yang lain.

Mereka berjalan kembali sepanjang pantai. Namun air laut sudah pasang. Hanya ada sisi pantai yang sempit untuk berjalan karena di sisi lain ada tebing tinggi. Tak lama berjalan, akhirnya mereka menemukan jalan buntu dengan batu di depan mereka.

"Air pasang membuat kita terperangkap di sini," kata Ram.

Mereka mencoba untuk mencari jalan di sekitar batu, tetapi ombak besar datang dan menghempas batu. Ram yang berada di depan hampir jatuh.

"Mari kita kembali ke tempat bermain tadi," kata Sandi.

Tetapi ketika mereka kembali, air pasang telah datang dengan cepat, dan hanya sekitar tiga meter lebar pantai yang tersisa. Bahkan itu pun mulai tertutup secara bertahap karena ombak besar mulai masuk. Karena air pasang makin tinggi, mereka mencengkeram depan tebing.

"TOLOOONG!" teriak mereka, tapi tampaknya tidak ada satu orang pun yang mendengar mereka.

Tiba-tiba, sebuah perahu mendekat dari arah mercusuar. Dengan hati-hati, pria yang mendayung perahu itu melempar tali.

"Ayo naik ke sini!" ia berteriak di atas deru ombak.

Tiga sahabat itu meuruti perintah pria itu.

"Kami melihat kalian berada dalam kesulitan," jelas pria itu. “Untung saja kami bisa datang dan menyelamatkan kalian. Tapi kalian harus belajar dari kejadian ini. Selau ingat waktu ketika bermain di pantai lagi. Jangan sampai terkepung air pasang."

Pria itu mengantar ketiga sahabat sampai terminal bus.

"Sangat menakutkan terjebak di pantai," kata Sandi di bus.

"Ya, tapi jadi semacam petualangan juga," kata Ram.

Hore, 17 Juli 2016



Asa-usul Kacamata


Apakah kalian memakai kacamata? Atau mungki teman kalian, orangtua dan gurumu? Apakah kaliantahu asl-usul kcamata? Kita cari tahu yuk.

Kacamata adalah lensa tipis untuk mata guna menormalkan dan mempertajam penglihatan. Sekarang selain menjadi alat bantu penglihatan, kacamata juga sudah menjadi pelengkap gaya serta menjadi alat bantu khusus untuk menikmati hiburan seperti kacamata khusus tiga dimensi.

Sejarah kacamata pertama kali dimulai dari Nero, seorang kaisar Roma, yang berkuasa pada tahun 54 sampai 68 Masehi. Nero selalu menggunakan batu permata cekung untuk membaca hingga menonton pertunjukan, walaupun tidak diketahui dengan pasti apakah Nero memiliki masalah dengan penglihatannya,

Bangsa Cina mungkin yang pertama kali menggunakan kacamata seperti kacamata yang lazim digunakan sekarang ini. Biasanya kacamata itu terbuat dari lensa yang berbentuk oval sangat besar dan terbuat dari kristal batu serta bingkai dari tempurung kura-kura. Supaya dapat memegang kacanya, bangsa Cina menggunakan dua kawat yang diberi pemberat serta dicantolkan ke telinga mereka atau lensanya diikatkan ke topi atau menggunakan kait yang dicantolkan ke pelipis mereka. 

Bagi bangsa Cina waktu itu, kacamata hanya digunakan sebagai jimat keberuntungan atau alat untuk membuat mereka terlihat lebih keren dan berwibawa sehingga kadang mereka hanya mengenakan bingkai kacamatanya saja tanpa lensa,

Kacamata mulai dikenal di Eropa pada abad ke 13. Namun berbeda dengan bangsa Cina, orang Eropa menggunakan kacamata untuk membantu penglihatan mereka. Kacamata yang dikenakan masih menyerupai dengan kacamata bangsa Cina yakni terbuat dari kristal batu atau batu transparan.


Kacamata Abad 16 di Jerman



Kacamata pertama yang dipergunakan oleh orang Eropa hanyalah kaca pembesar yang dipegang dengan satu tangan. Setelah itu barulah digunakan lensa kaca ganda yang diberikan gagang supaya bisa dikaitkan ke telinga. Lalu, gagangnya pun dihilangkan dan digantikan dengan pita atau tali agar bias diikatkan ke kepala. Untuk beberapa waktu, orang menggunakan kacamata per, yakni kacamata yang dijepit dengan alat sejenis peniti ke atas hidung. Akhirnya, lama kelamaan, munculah ide untuk menggunakan kawat bengkok yang dikeraskan supaya menjadi gagang di telinga.

Lensa yang digunakan untuk mengoreksi penglihatan konon digunakan oleh Abbas Ibn Firnas [3] pada abad ke sembilan. Abbas Ibn Firnas menemukan cara untuk memproduksi lensa yang amat jernih. Lensa ini ada dibentuk dan diasah menjadi batu bulat yang dapat digunakan untuk membaca sehingga terkenal dengan istilah batu membaca.

Pada akhir abad ke tiga belas, akhirnya ditemukan bahwa penggunaan kaca sebagai lensa jauh lebih baik daripada menggunakan batu transparan. Hal ini berdasarkan hasil penelitian ilmuan dan sejarawan Inggris yang bernama Sir Joseph Needham. Penelitiannya menunjukan bahwa kacamata ditemukan 1000 tahun lalu di Cina dan tersebar ke seluruh dunia pada zaman kedatangan Marco Polo pada tahun 1270. Hal ini juga disebutkan oleh Marco Polo dalam bukunya tersebut. Walau tidak diketahui secara pasti, namun orang percaya bahwa tukang kaca lah yang menjadi penggagas hal ini.

Arena KKPK, 16 Juli 2016

 Indahnya Persahabatan

 

 

Judul: Beautiful Friendship

Penulis: Yoviena

92 halaman




Marissa murid baru di SD Smart. Dia sombong banget. Bicara selalu memakai Bahasa Inggris. Dia juga selalu merendahkan teman-teman yg lain di sekolah.

"Mulai hari ini & seterus aku enggak mau dudu dgn orang yg sombong!" bentak Vinta dgn wajah yg memerah.

"Dasar! Anak enggak tahu sopan santun!" kata Fanda.

"It's okay! I don't like you. I don't like wanna sit beside you Vinta!" balas Marissa dgn wajah merah padam. Kemudian dia pun pergi meninggalkan kelas sambil meneteskan air mata.

Hmmm … bisakah sifat sombong Marissa itu berubah? Bisakah Marissa menjadi bagian dari persahabatan Vero Vinta Fanda & Firdasari? Yuk kita baca! Kecil-Kecil Punya Karya Beautiful Friendship. Kalo aku sih suka sekali bacanya


(Salsa, Palembang)

Saturday, July 09, 2016

Hore, 10 Juli 2016

Hati-Hati Makan Gula


Kalian suka makan gula? atau minuman yang manis mengandung gula? Hati-hati ya. Kalau terlalu banyak bisa menimbulkan penyakit.



1. Gula merusak jantung
Meski sudah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung, studi dalam Journal of American Heart Association tahun 2013 akhirnya menemukan bukti kuat tentang mekanisme bagaimana gula merusak jantung. Studi menyatakan, molekul pada gula yang disebut glukosa 6-fosfat menyebabkan perubahan otot jantung yang berujung pada gagal jantung.

2. Gula membentuk lemak perut
Prevalensi obesitas meningkat beberapa tahun terakhir, baik pada dewasa maupun anak-anak. Salah satu penyebabnya yaitu tingginya konsumsi minuman manis. Sebuah studi menemukan, konsumsi fruktosa (salah satu jenis gula) berlebih menyebabkan bertambahnya lemak perut yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

3. Gula membunuh diam-diam
Sebuah studi tahun 2008 mengungkap, konsumsi fruktosa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko kondisi resistensi leptin. Leptin merupakan hormon yang memberi tahu otak jika perut sudah kenyang. Jika tubuh mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa terpuaskan meski tubuh sebenarnya sudah kenyang. Akibatnya, kita tidak bisa menghentikan keinginan untuk makan. Dalam jangka panjang hal ini tentu menyebabkan obesitas. Hal tersebut terjadi perlahan, sehingga orang sering kali tidak sadar sudah mengalaminya.

4. Gula memberi makan sel kanker
Setiap manusia berisiko kanker karena memiliki sel kanker di dalam tubuhnya. Meskipun begitu, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk mematikan sel kanker sehingga sel tersebut tidak lantas berkembang menjadi kanker yang mematikan. Sayangnya, konsumsi gula berlebihan akan merusak mekanisme tersebut. Ditambah lagi, studi baru-baru ini mengungkap, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk berkembang.

5. "Ketagihan" gula bisa diturunkan
Gula juga bersifat aditif sehingga mungkin ada istilah untuk ketagihan gula. Sayangnya, ketagihan gula ini bisa bersifat genetik yang dapat diturunkan, karena melibatkan perubahan pada hormon ghrelin. Ghrelin merupakan hormon yang mengatakan pada otak saat tubuh lapar. Namun, perubahan pada hormon ini akan mengakibatkan tubuh lapar dan ingin makan terus menerus.

Arena KKPK. 10 Juli 2016

Bukan Gadis Istimewa




Judul Ordinary Girl

Penulis Esa Kharinia

180 halaman



Pernahkah kamu bertanya bagaimana rasanya menjadi bintang? Ketika semua mata tertuju padamu. Ketika semua elu-elu semangat ditujukan untukmu. Ketika semua surat sayang dari penggemar didedikasikan hanya untukmu. kamu mungkin mengira kebahagiaanmu sudah sempurna. 

Semua teman iri padamu, semua sahabat ingin tinggal di rumahmu yang bagai istana. Aku tak perlu bertanya-tanya, karena aku tahu persis rasanya bagaimana. Aku memiliki semua fantasi itu, bahkan dengan mudahnya. namun, maaf kalau ini akan membuatmu terkejut ... yang kuinginkan hanyalah satu: Aku ingin menjadi gadis bias-biasa saja.

Buku ini punya cerita yang luar biasa dan bikin aku ingin terus membacanya hingga akhir.

(Salsa, Palembang)

Cernak 10 Juli 2016

Usai Lebaran si Kembar



Dita duduk santai di sofa ruang tengah. Di depannya, tergeletak mangkok bakso yang sudah tandas. Kini, Dita beralih menghabiskan cokelat batang kesukaannya. Seminggu setelah lebaran, di rumah masoih banyak makanan.
“Dita, besok masuk sekolah, kan?” tanya Dina, kembarannya.
“Ya iyalah. Kamu juga pasti tahu,” timpal Dita.
“Maksudku, kok belum beres-beres? Sepatu sekolah terakhir dipakai kan masih kotor kena lumpur. Buku-buku sekolah juga belum dirapikan,” kata Dina.
Dita terdiam. Saat libur lebaran banyak sepupunya yang berkunjung. Mereka mengacak-acak rak buku Dita karena ingin membaca buku seri Kecil-Kecil Punya Karya. Tapi sekarang Dita belum sempat merapikannyalagi.
“Nanti repot lho,” ujar Dina lagi.
“Ih, kamu cerewet banget kayak Ibu, nenek, dan yang lainnya. Tenang aja, pasti aku bereskan rak buku aku. Memangnya kamu sudah?” tanya Dita.
“Sudah dari kemarin.”
“Nah, kalau begitu rapikan sekalian rak buku punyaku.”
Dina melempar bantal kursi. “Enaknya. Kata Ibu, nanti kebiasaan,” sergah Dina sambil melihat di sekiatr Dita. Ya, ampun! Bukan Cuma mangkuk bakso, tapi juga ada bungkus keripik pedas dari Badung, mangkok kecil bekas empek-empek.
“Kamu kok makan yang pedas-pedas melulu? Nanti sakit perut lho,” kata Dina.
“Nggak mungkin. Aku ini hobi makanan pedas. Memangnya kamu. Makan tekwan aja mules,” ledek Dina.
“Biar saja. Yang penting aku masih bisa makan sayur dan buah-buahan,” kata Dina.
“Kalo cokelat mau nggak?” tanya Dita sambil menyodorkan cokelat di tangannya.
“Tadi sudah. Terlalu banyak juga bisa bikin mules,” kata Dina.
“Uh, dasar usus tipis. Dikit-dikit mules!” ledek Dita.
Dina dan Dita memang saudara kembar. Tapi dalam beberapa hal mereka sangat berbeda. Dita sangat tomboy, sementara Dina halus dan lembut. Dita sangat berantakan, sementara Diana sangat rapi. Yang pasti, keduanya saling menyayangi. Buktinya, beberapa jam kemudian ketika Dita merasa sakit perut, Dina tidak menyalahkannya.
“Aku buatkan teh pahit hangat ya,” kata Dina.
“Iya. Sekalian obatnya,” kata Dita yang terbaring di sofa menahan sakit perutnya.
Dina membuatkan teh pahit hangat dan obat sakit perut. Dita meminumnya sambil berdoa sakit perutnya segera hilang. Tapi ternyata sakit perutnya belum hilang-hilang juga. Dita malah sekarang bolak-balik ke toilet.
Dina langsung memberi tahu Ibu ketika Ibu dan Ayah pulang dari acara halal bi halal. Ibu langsung khawatir dengan kondisi kesehatan Dita.
“Kita ke rumah sakit ya. Ini hari Minggu, dokter praktik pasti masih pada tutup,” kata Ayah.
DIta kemudian dibawa ke rumah sakit. Dina ikut mengantar. Sepanjang jalan Dina berdoa, sesekali menghibur Dita yang terus menahan sakit perutnya.
“Coba tadi aku tidak ngatain kamu usus tipis,” gumam Dita menyesal.
“Ah, kayaknya bukan karena kamu ngatain aku deh. Tapi karena kamu terlalu banyak makan yang pedas dan cokelat,” kilah Dina.
Dita dirawat sebentar di ruang UGD rumah sakit. Setelah menghabiskan satu botol caira infus, Dita diijinkan pulang. Sakit perutnya sudah berkurang. Hanya badannya saja yang masih lemas.
Dita berbaring di kamar.
“Duh, aku belum siap-siap utuk sekolah besok,” gumam Dita.
“Kalau masih belum sehat benar, jangan sekolah dulu ya,” kata Ibu.
Dina mengiyakan. Dina kemudian merapikan rak buku Dita yang berantakan.
Keesokan harinya Dita ternyata sudah sehat. Dita memaksa untuk sekolah karena ingin segera bertemu teman-temannya. Ayah dan Ibu mengijinkan selama Dita tidak lari-larian di sekolah.
Saat melihat sepatunya, Dita kaget karena sudah bersih. Dita tahu kepada siapa harus berterimakasih.
“Dina, terima kasih ya. Aku menyayangimu. Jangan bosan ya menasehati aku agar jadi anak baik sepertimu,” ucap Dita saat berangkat sekolah.
“Aku juga menyayangimu, Dita,” jawab Dina.

Friday, July 01, 2016

Cernak, 3 Juli 2016

Lebaran Tidak Mudik



Jauh sebelum bulan puasa tiba, Elya sudah merajuk kepada Mama agar berlebaran lagi di Bandung bersama nenek dan kakek. Ya, seperti lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Tapi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Mama tidak menjawab dengan pasti.

“Kita lihat saja nanti. Papa punya uang atau nggak,” kata Mama.

“Lho, Mama kan punya tabungan khusus untuk ke Bandung. Mama sendiri yang bilang,” kata Elya mengingatkan.

“Uang di tabungan itu sebagian besar sudah dipakai untuk bayar keperluan sekolah Elya, juga uang masuk sekolah Bang Ega yang ternyata tidak sedikit,” jawab Mama.

“Huh, Bang Ega sih nggak keterima di sekolah negeri. Jadi masuk sekolah swasta yang mahal,” rutuk Elya.

Akhirnya, Elya hanya berdoa dalam hati agar ada kejutan di bulan puasa ini. Ya, siapa tahu saja Papa dapat rejeki besar dari bisnis jual beli mobil bekasnya. Ah … tapi Elya ingat benar, bisnis Papa sedang tidak begitu aik. Elya pernah mendengar percakapan Papa dan Mama. Malah, Elya sempat mendengar Papa terkena tipu oleh seorang teman Papa. Papa sampai rugi puluhan juta!

Sebenarnya Elya tahu, kalau saja Mama mau minta tolong Om Irwan, pasti mereka sekeluarga dapat berangkat ke Bandung. Om Irwan itu adik Mama yang kaya raya. Tapi Mama kan orangnya gengsian. Mana mau minjam uang kepada Om Irwan, apalagi minta.

Kalau jadi keluarga Om Irwan sih enak. Bisa lebih dari sekali ke Bandung dalam setahun. Tahun baru ke Bandung. Liburan sekolah ke Bandung. Lebaran ke Bandung. Padahal anak Om Irwan ada tiga. Coba berapa banyak uang yang harus dikeluarkan jika pulang pergi naik pesawat terbang. Dan itu tidak mungkin dilakukan Papa dan Mama.

Biasanya Elya sekeluarga ke Bandung naik mobil Papa. Agak lama bila dibandingkan naik pesawat. Bahkan Elya sering merasa bosan di perjalanan.

Tok-tok-tok!

“Assalamualaikum!”

“Waalaikumsalam!” Elya membuka pintu. Ternyata yang masuk Salsa, saudara sepupunya, anak Om Irwan.

“Sama siapa ke sini?” Tanya Elya bingung karena Salsa tidak ditemani Mama ataupun papanya.

“Tadi diturunin sampai depan pagar sama supir,” kata Salsa sambil duduk santai.

“Sengaja mampir ke sini?” Tanya Elya.

“Iya dong. AKu kan kangen sama sepupuku yang centilnya minta ampun ini. Hehehehe! Lho, kok kamu malah cemberut? Eh, sebenarnya tadi aku mau ke took buku. Ngabuburit. Tapi aku batalin. Soalnya, aku pengin ketemu kamu, El.”

“Terus kalo udah ketemu, mau ngapain?”

“Nggak ngapa-ngapain. Aku cuma mau lihat-lihat aja, kira-kira kamu nyiapin oleh-oleh apa buat nenek dan kakek lebaran annti,” kata Salsa.

Elya mengeleng. “Aku kan nggak akan ke Bandung lebaran tahun ini,” jawab Elya.

“Oh iya? Sama dong!” teriak Salsa. “Ya, aku juga baru tahu tadi dari Mama. Makanya aku pengin keluar dari rumah. Abis sebel sih!”

“Memangnya kenapa nggak ke Bandung?” tanya Elya bingung.

“Kamu kan tahu mamku lagi hamil gede. Mama tuh takut hamil gede naik peswat. Takut lahiran di pesawat. Terus, Kak Bram juga mau ada acara apaan gitu di kampusnya. Sebel deh!” rutuk Salsa. “Padahal aku pengin banget ke Bandung. Pengen makan bataor yang enak, beli-beli baju yang bagus-bagus, naik delman ….”

“Ih, kamu. Ke Bandung itu kan tujuan utamanya ketemu Nenek dan kakek.”

“Hehehehe. Iya, itu sih udah jelas atuh!” timpal Salsa sambil nyengir.

Tiba-tiba terdengar bunyi lagu Wulan Jamila. Rupanya HP Salsa berbunyi. Sebagai anak orang kaya, Salsa memang sejak lama punya HP sendiri.

“Ya, Pa? Salsa di rumah Elya. Apa? Pulang? Nggak mau. Salsa mau nginep di sini. Kecuali Papa janji … Iya. Harus Janji. Kita lebaran ketemu Kakek dan Nenek,” kata Salsa di telepon. Kemudian Salsa mematikan HP-nya.

Ternyata Salsa benar-benar serius marah sama Papa dan mamanya karena tak lebaran ke Bandung.

“Aku boleh ya nginep di sini beberapa hari. Aku janji nggak akan ngacak-ngacak bukumu,” pinta Salsa.

“Ya, boleh saja. Tapi kamarku kan kecil. Nggak kayak kamar kamu,” kata Elya.
“Kamarku biar gede tapi sempit. Banyak perabotnya sih. Mama tuh suka beli perabot yang aneh-aneh buat di kamar,” kata Salsa.

Maka, jadilah Salsa menginap di rumah Elya. Buka dan sahur bersama di rumah Elya. Sementara Om Irwan tak pernah berhenti membujuk Salsa agar mau pulang ke rumah.

Pagi harinya, ketika Salsa dan Elya sedang duduk-duduk di teras, mereka melihat mobil masuk ke pekarangan rumah. Mobil Om Irwan. Tapi kok di dalam mobil itu ….

“Hah! Kakek dan Nenek!” teriak Salsa dan Elya bareng. Mereka berebutan merangkul Kakek dan Nenek.

“Kok mau ke sini nggak bilang-bilang?” Tanya Elya.

“Solanya kakek dan nenek mau kasih kejutan,” kata Om Irwan.

Elya dan Salsa senang bukan kepalang. Kali ini, meskipun tak jadi ek Bandung tapi mereka masih bias berlebaran dengan Nenek dan Kakek.

“Ngomong-ngomong, Kakek dan Nenek nginep di rumah Salsa aja ya,” pinta Salsa.

“Jangan dong. Di rumah Elya aja. Sekarang kan sudah di rumah Elya,” kata Elya.

“Di rumah Salsa!”

“Di rumah Elya!”

Kakek dan Nenek jadi bingung. Inilah repotnya punya cucu yang sangat mencinta mereka.

Nah, menurut kalian sebaiknya Kakek dan Nenek menginap di rumah siapa?
^-^

Hore aku tahu, 3 Juli 2016

 Lebaran Unik di Luar Negeri

Umat Islam tersebar di seluruh dunia, sehingga tidak hanya di Indoenesia yang berlebaran. Yuk kita intip lebaran di beberapa negara.

Turki
 
Masyarakat Turki menyebut perayaan Idul Fitri dengan kata "Bayram". Pada hari Bayram biasanya mereka mengenakan pakaian khas Turki yang dikenal dengan Bayramlik dan saling mengucapkan salam "Bayraminiz Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayraminiz Mubarek Olsun". Sama halnya dengan di Indonesia, orang yang lebih muda akan mencium tangan dan bersujud kepada orang yang lebih tua. Selain itu, anak-anak di sana juga akan berkeliling ke rumah sanak keluarga dan tetangga untuk mengucap salam Bayram dan doa. Sebagai balasannya, mereka akan menerima hadiah berupa coklat, permen, uang koin, dan manisan tradisional Turki seperti Baklava dan Lokum. Namun pada saat shalat ied, hanya kaum pria saja yang berangkat ke masjid, sementara kaum perempuan tetap tinggal di rumah.

China
Dari kurang lebih 56 etnis yang menghuni Republik Rakyat China, 10 diantaranya mayoritas memeluk agama Islam. Perayaan Idul Fitri di beberapa daerah dengan mayoritas penduduknya muslim seperti di Xinjiang dan Yunnan, tergolong cukup meriah. Setelah mengikuti shalat Ied, umat muslim di sana akan bersilahturahmi dan makan bersama dengan sanak keluarga dan tetangga terdekat. Masing-masing dari mereka mengenakan pakaian khas lebaran, kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita menggunakan baju hangat dan kerudung. Seusai bersilahturahmi, umat muslim akan megunjungi makam leluhur dan makam tokoh muslim setempat untuk membersihkan makam dan membacakan doa. Doa juga ditujukan kepada ratusan ribu umat muslim yang meninggal selama masa pemerintahan Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan

Australia
Walaupun agama Islam termasuk agama minoritas di Australia, namun umat muslim di sana diberi kebebasan untuk menjalankan hak dan kewajiban mereka untuk beragama. Banyak pula perusahaan yang meliburkan karyawan-karyawannya yang muslim agar mereka bisa beribadah dan merayakan Idul Fitri bersama anggota keluarga. Lebaran di Australia juga dimeriahkan dengan festival multi kultur yang melibatkan umat muslim dan juga non muslim, bahkan pejabat negara pun bersedia hadir dalam acara tersebut.

Nigeria


 
Di Nigeria, Idul Fitri dikenal dengan sebutan "Sallah Kecil" dan masyarakat di sana saling mengucapkan salam "Barka Da Sallah" yang berarti "Salam Sejahtera di Hari Raya". Seperti yang diketahui, Nigeria dihuni oleh umat-umat beragama Islam dan Kristen yang hidup saling berdampingan serta saling menghormati. Oleh karena itu, saat umat muslim merayakan lebaran, banyak pula umat Kristen yang ikut berpartisipasi dalam perayaan tersebut, dan begitu juga sebaliknya.


India

 
Pada saat Idul Fitri, umat muslim di India berkumpul di Masjid yang menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, untuk melakukan shalat Ied bersama. Setelah melakukan shalat, mereka akan berbincang-bincang sambil menikmati hidangan khas lebaran. Jika di Indonesia ada ketupat dan teman-temannya, di India juga ada satu hidangan khusus yang selalu ada saat lebaran, yaitu Siwaiyaan yang merupakan campuran bihun manis yang dihidangkan bersama susu dan buah-buahan kering.

ARENA KKPK, 3 Juli 2016

 Dandan Pertamaku


 Judul: My First make Up

Penulis: Shara

104 halaman



Halo, aku Shabryna Azizah. Aku terkenal paling tomboy di sekolah, lho. Aku ini anak yang cuek dan tidak suka berdandan. Ciri khasku selalu memakai celana jeans hitam, baju lengan pendek biru, dan rambut dikucir. Aku lebih senang bermain bersama teman laki-laki. Aku hanya punya seorang teman perempuan bernama Ghreta. Sebenarnya, aku ingin seperti dia.

Suatu hari, kakakku mendandaniku. Benar-benar tak menyangka, hasilnya keren abis! Aku cantik banget! Berbeda dari biasanya.
 
Seperti apa, ya, perubahan penampilan Shabryna? Bagaimana pengalaman pertama ketika didandani? Daripada penasaran, ikuti kisah serunya dalam buku ini, ya! Ayooo, baca sampai habis!
 
(Salsa, Palembang)