Friday, June 29, 2007

Cernak, BP 1 Juli 2007


Catatan Kecil

Oleh Benny Rhamdani

Rini baru akan masuk ke kamarnya ketika melihat secarik kertas kecil menempel di pintu kamar.

“Kamu ngambil kalkulator dari kamarku ya?! Tolong kembalikan lagi ke kamar ya!”

Rini membaca coretan di kertas itu. Jelas itu tulisan Kak Gaby. Rini langsung mencabut ketas itu. Ia lalu masuk ke kamar dan menuju meja belajarnya. Ditulisnya sebaris kalimat di balik kertas kecil itu.

“Aku tidak mengambil!”

Rini mengambil selotip, memotongnya lalu bergegas ke pintu kamar Kak gaby. Kertas bersisi pesan darinya ditempelkan di pintu kamar itu. Dengan perasaan kesal rini buru-buru kembali ke kamarnya.

Huh! Selalu begitu! Kalau ada apa-apa yang hilang di kamar kak gaby, pasti yang dituduh selalu Rini. Padahal di rumah ini kan banyak orang. Ada Mama, Papa, Kak Julian, Kak Fandi.

Rini kemudian mengambil secarik kertas lagi yang kemduian dibagi dua. Keduanya ditulis kalimat yang sama.

“Yang ngambil kalkulator Kak Gaby harap kembalikan! Biar aku nggak kena tuduh!”

Rini menempel masing-masing kertas di pintu kamar Kak Julian dan Kak Fandy. Setelah beres, Rini masuk ke kamar. Siang hari begini rumah kosong. Mama dan Papa bekerja. Kak Gaby masih kuliah. Kak Julian dan Kak Fandy biasanya les atau basket setelah pulang sekolah. Hanya ada Bik Sum di dapur.

Setelah membaca satu komik terbaru, mata Rini terpejam. Sore hari Rini terbangun karena mulai mendengar suara musik keras dari kamar Kak Julian. Sementara di luar terdengar suara motor Kak Fandy yang tengah diperbaiki.

“Aduh berisik banget!” kata Rini sambil ke luar kamar. Saat menutup pintu dia melihat ada kertas lagi yang menempel di sana. Kali ini bukan cuma satu.

“Aku tidak mengambil!”

Dari tulisannya, Rini langsung tahu itu tulisan Kak Julian.

“Aku juga!”

Yang ini tulisan Kak Fandi.

“Terus siapa dong?”

Kok ada tulisan Kak Gaby. Berarti sudah pulang semua! Rini mencabut semua kertas yang mengotori pintu kamarnya. Dia ke kamar dan menyobek kertas dari bukunya. Sebenarnya Mama melarang rini menyobek kertas dari buku, tapi saat ini Rini sedang kesal. Dia ingin menulis catatan bukan di kertas kecil, tapi di selembar kertas buku.

“Maaf, ya! Pintu kamarku bukan papan tempel pengumuman!”

Rini menulis pesan itu di tiga kertas yang berbeda. Kertas itu kemudian ditempelkan di pintu kamar tiga kakaknya. Karena merasa gerah, Rini langsung mandi sore.

Mata Rini langsung terbelalak ketika setelah mandi hendak masuk ke kamar. Ada kertas baru yang menempel di pintunya lagi.

“Maaf, aku tempel lagi. Ternyata kalkulatornya ngumpet di laci meja belajarku!”

Rini mengembuskan napasnya kesal. Ia mencabut kertas itu lalu menuju kamar kak gaby. Dibukanya pintu kamar Kak Gaby tanpa mengetuk lebih dulu. Dilihatnya Kak Gaby tengah membaca buku.

“Kak Gaby, apa-apaan sih! Nempel-nempel kertas catatan di pintu kamar. Memangnya nggak bisa ngomong?!” tanya Rini.

Kak Gaby hanya memandang.

“Kata Mama, kalau ada apa-apa kita harus bicarakan baik-baik. Jangan biasakan menempel pesan agar tidak ada salah pengertian,” tambah Rini kesal.

Kak gaby hanya tersenyum.

“Kok malah tersenyum?” tanya Rini.

Kak Gaby mengambil selembar kertas lalu menulis di sana. Kak Gaby kemudian menyodorkan kertas catatan itu.

“Maaf, kakak belum bisa ngomong. Tadi habis operasi gigi.”

Gaby membacanya. Dia lantas tersipu.

“Maaf ya kak. Rini nggak tahu!”

Rini buru-buru menulis di balik kertas yang baru dibacanya.

“Kak gaby bukannya nggak bisa dengar. Cuma belum bisa ngomong. Jadi kamu ngomong aja.”

Begitu catatan Kak Gaby.

Rini langsung menepuk dahinya. “Oh iya…. Maaf ya, Kak Gaby. Rini nggak tahu Kak Gaby lagi nggak bisa ngomong,” ucap Rini. Karena tak ingin mengganggu Kak Gaby yang tengah istirahat, Rini kembali ke kamarnya. Tapi lagi-lagi matanya terbelalak ketika melihat pintu kamarnya.

“Kak Gaby lagi nggak bisa ngomong. Baru operasi gigi. Jangan diganggu!”

Ada dua kertas dengan isi pesan yang sama. Satu tulisan Kak Julian, satunya lagi Kak Fandi.

Uuuuh, menyebalkan! Rini buru-buru masuk ke kamar. Lalu menulis di secarik kertas.

“Yang bisa ngomong jangan menempel kertas pesan di pintu kamarku!”

Rini menempel kertas itu karena tak mau lagi ada yang mengotori pintu kamarnya!

^-^

Thursday, June 28, 2007

HORE, 1 Juli 2007


Liburan? Main Futsal Aja!

Kalian kenal futsal? Ya, dulu kita lebih mengenalnya sebagai sepakbola mini. Ada juga yang menyebutnya sepakbola ruangan. Tetapi sekarang semuanya menggunakan istilah yang sama, yakni futsal.

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memainkan bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepakbola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal" adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol (sepak bola) dan sala (ruangan).

Uruguay

Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.

Pertandingan internasional pertama diadakan pada tahun 1965, Paraguay menjuarai Piala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua gelaran juara disapu habis Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkannya lagi pada perebutan berikutnya tahun pada 1984.

Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA (sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama. Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua tahun 1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.

Pertandingan futsal internasional pertama diadakan di AS pada Desember 1985, di Universitas Negeri Sonoma di Rohnert Park, California.

Peraturan

Setiap permainan tentu ada peraturannya. Nah, untuk futsal ada aturan juga lho. Untuk lapangan permainan aturannya adalah:

  1. Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
  2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan.
  3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
  4. Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
  5. Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
  6. Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
  7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
  8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak bergelombang.

Sementara untuk aturan bola adalah:

  1. Keliling: 62-64 cm
  2. Berat: 390-430 gram
  3. Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
  4. Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (tak berbahaya)

Jumlah pemain

  1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
  2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
  3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
  4. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
  5. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)

Perlengkapan pemain adalah Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas kaki bersolkan karet. Untuk aturan lama permainan adalah dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika bola berhenti dimainkan. Waktu dapat diperpanjang untuk tendangan penalti. Jika ingin time-out: 1 per regu per babak; tak ada dalam waktu tambahan. Sedangkan waktu istirahat pergantian babak: maksimal 10 menit

Ayo Berlatih!

Asia terbilang terlambat mengenal futsal. Untuk mengejar ketertinggalannya di futsal, Iran makin serius saja. Pemegang gelar juara Kejuaraan Asia Futsal AFC tiga kali.

Melihat kehebatan tim-tim futsal Asia seperti Iran, Jepang, dan Thailand, jelas Indonesia harus jauh bekerja lebih keras lagi. Karena Indonesia baru saja belajar apa itu futsal.

Nah, apakah kalian tertarik menjadi atlet futsal kelak? Silakan berlatih dengan klab futsal yang terdekat. Banyak pesepakbola handal, sebut saja bintang Piala Dunia FIFA 2002 Ronaldo, dulunya bermain futsal. (benny rhamdani)

Saturday, June 23, 2007

CERNAK, 24 Juni 2007


Perjalanan Liburan

Oleh Benny Rhamdani

“Pokoknya aku tidak mau duduk di dekat Salsa!”

“Aku juga!”

Salsa terdiam sedih. Beginilah kalau mau berpergian ke luar kota. Tidak ada satu pun yang mau duduk di dekatnya kecuali Papa dan Mama. Kak Aga dan Kak Lana saling berebut menjauh darinya.

Alasan utama mereka tidak mau duduk di dekat Salsa adalah karena Salsa suka mabuk di perjalanan. Terutama perjalanan jauh.

“Tapi aku ingin duduk bersama Kak Aga dan Kak Lana di bagian tengah. Mama dan papa di kursi depan. Kalau kalian tidak mau duduk denganku, masa aku duduk sendiri di belakang dengan barang bawaan?” Salsa bertanya sedih.

“Soalnya kamu suka mabuk. Kamu nanti jadi ikut pusing,” kata Kak Aga.

“Aku juga tidak mau mabuk,” kata Salsa.

“Kalau begitu ditahan!” seru Kak Lana.

“Sudah ditahan. Tapi aku tetap pusing.”

“Sudahlah, Salsa. Nanti duduk sama Mama saja di depan,” kata Mama menengahi.

Salsa hanya mengangguk. Sebenarnya ia lebih suka duduk di tengah ebrsama dua kakaknya. Soalnya duduk di depan kurang nyaman kalau bertiga. Dulu sih memang menyanangkan. Tapi sekarang Salsa sudah besar. Sudah sepuluh tahun.

Papa dan Mama kemudian bergegas membereskan barang bawaan ke mobil. Hari ini mereka akan berpergian jauh ke Bandung.

“Minum obat anti mabuk dulu ya semuanya!” kata Mama.

“Salsa sudah, Ma,” kata Salsa.

“Aku tidak pernah mabuk. Jadi nggak usah ya, Ma,” kata Kak Aga.

“Iya, aku juga,” sahut Kak Lana.

Mama tidak mau menyuruh mereka dua kali. Papa meminta mereka segera naik mobil. Tak lama kemudian mobil pun melaju meninggalkan kota Palembang.

Di sepanjang jalan Kak Aga dan Kak Lana terus bermain. Mulai dari lempar-lemparan makanan sampai gebuk-gebukan bantal. Hal itu membuat Salsa semakin ingin pindah ke bangku tengah. Di depan ia hanya bias duduk melihat jalanan yang sudah memasuki wilayah hutan.

“Salsa pusing?” Mama bertanya.

Salsa menggeleng. “Nggak, Ma. Tapi ngantuk nih,” kata Salsa walau sebenarnya ia merasa sedikit pusing.

“Kalau begitu tidur dulu saja. Aga dan Lana, jangan terus rebut. Adik kalian mau tidur!”

Salsa terbangun agak lama kemudian. Dia merasa lebih segar daripada sebelumnya. Ditengoknya ke bangku belakang. Kedua kakaknya tengah membaca komik. Lalu tiba-tiba …

“Pa … Aga pusing. Aga pengin ….”

Papa menengok sbenetar. Kemudian Papa menepikan mobil ke kiri. “Ayo kalau psuing kita keluar dulu. Kita istirahat sebentar!”

Aga buru-buru ke luar mobil. TIba-tiba dia langsung merunduk lalu …

“Kak Aga muntah!” teriak Salsa.

Tak Lama kemduian Kak lana juga ikut merunduk. Lalu Kak Lana …

“Kak Lana juga muntah!” tambah Salsa.

Mama dan Papa sibuk membantu Kak Aga dan Kak Lana agar lebih segar. Bahkan Papa akhirnya memutuskan untuk mengambil alas dan dihamparkan di atas rumput. Mereka semua akhirnya beristirahat di atas alas itu.

“Kita isitrahat dulu di sini sambil makan ya,” kata Papa.

Kak Aga dan Kak Lana hanya mengangguk lesu. Salsa ikut membantu Mama menyiapkan makanan dan minuman segar.

“Salsa … mamafkan kakak ya. Tadi Kak Lana mengira kamu bakal mabuk. Ternyata malah kak lana yang mabuk,” kata Kak Lana ketika meminum jus yang disodorkan Salsa.

“Kak Aga juga minta maaf. Tadi kak Aga bilang nggak mau duduk dekat denganmu,” kata Kak Aga.

“Iya. Salsa maafin. Asalkan Salsa boleh duduk bertiga di bangku tengah ya?”

Kak Lana dan Kak Aga mengangguk sambil tersenyum.

Setengah jam kemudian mereka kembali meneruskan perjalanan. Karena Papa mengatur agar mereka tidak pusing dengan sesekali berhenti menepikan mobil, tidak ada lagi yang mabuk sampai ke Bandung!

^-^

Friday, June 22, 2007

HORE, 24 Juni 2007


Liburan Bebas Mabuk Kendaraan

Sudah terima raport? Nah, sekarang saatnya kita berlibur. Mungkin ada di antara kalian yang berlibur jauh ke luar kota. Hm, ada lho yang masih suka mabuk di perjalanan. Tentunya, pergi berlibur akan lebih menyenangkan bila tanpa mabuk kendaraan. Kita bisa dengan ceria menikmati perjalanannya dan orangtua kita pun tenang.

Mengapa mabuk kendaraan?

Tidak semua anak mengalami mabuk kendaraan. Anak berusia kurang dari 2 tahun sangat jarang mengalami mabuk kendaraan. Pengalaman yang tidak mengenakkan ini biasanya sering terjadi pada anak-anak berusia 4-10 tahun, akibat sifat otak yang terlalu sensitif terhadap input berupa pergerakan.

Normalnya, rangsang gerak dari luar tubuh kita akan ‘ditangkap’ oleh 3 sistem sensorik, yaitu mata, telinga bagian dalam, dan sistem saraf yang terdapat pada tiap sendi. Mabuk dapat terjadi jika rangsang yang ditangkap dan diteruskan ke otak oleh 3 sistem sensorik ini tidak serasi.

Misalnya ketika kita sedang duduk dalam kendaraan, bagian telinga dalam kita dapat menangkap gerak akibat mobil yang sedang melaju, tetapi tidak demikian dengan mata dan sistem saraf pada sendi-sendinya. Apalagi jika ia tidak dapat melihat ke luar jendela karena jangkauan pandangnya belum mencapai jendela kendaraan.

Butuh adaptasi

Biasanya mabuk kendaraan ini akan berangsur-angsur berkurang dengan bertambahnya usia. Mabuk biasanya terjadi saat pertama kali anak menaiki kendaraan, seperti mobil, kereta, kapal laut, atau kapal terbang. Semakin sering anak bepergian dengan kendaraan-kendaraan ini, akan semakin cepat ia beradaptasi.

Tanda-tanda mabuk kendaraan

Hm, jika kita mulai merasa mual maka itulah awal kita akan mabuk. Selain itu, dari pori-pori tubuh kita akan keluar keringat dingin. Keadaan yang tidak menyenangkan tersebut akan membuat kita gelisah dan pucat.

Keadaan menjelang mabuk juga diikuti tanda-tanda lainnya, seperti iba-tiba menjadi tidak nafsu makan. Dariu sinilah kemudian akhirnya kita muntah.

Terhindar dari mabuk kendaraan

Tentunya kita harus melakukan bebebrapa hal jika hendak bepergian. Terlebih jika kita pernah mabuk perjalanan. Cobalan makan makanan ringan sebelum bepergian. Asal tahu saja, rasa lapar juga dapat mencetuskan mabuk.

Eits! Tapi hati-hati juga memilih makanannya. Coba hindari makanan yang me-ngandung banyak garam sebelum bepergian. Makanan bergaram akan merangsang saraf kita menjadi mual.

Kita juga bias menyiapkan makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi selama perjalanan. Sebaiknya hindari makanan manis, asin, dan berlemak. Lebih baik membawa biskuit dan buah-buahan atau jus buah, seperti jus apel dan jus anggur.

Jika sebelumnya kita pernah mengalami mabuk kendaraan, sebaiknya minta agar orangtua kita berkonsultasi dengan dokter mengenai obat yang boleh diberikan dan berapa dosisnya untuk pencegahan. Biasanya obat yang sering digunakan adalah golongan antihistamin yang me-ngandung dimenhydrinate. Obat golongan ini akan menyebabkan rasa ngantuk, sehingga biasanya kita akan tertidur sepanjang perjalanan.

Mencegah mabuk kendaraan

Jika perjalanan yang akan ditempuh panjang, terutama dengan mobil, mintalah agar Ayah berhenti beberapa kali setelah 1-2 jam perjalanan. Kita bisa keluar dari mobil untuk menghirup udara segar.

Rencanakan kegiatan yang dapat dilakukan sepanjang perjalanan, misalnya dengan merangkai cerita atau bernyanyi bersama. Hindari membaca atau menonton selama mobil berjalan.

Sebaiknya kita jugaduduk tenang selama perjalanan. Tidak usah loncat-loncatan atau banyak bergerak yang tidak perlu.

Jika telanjur mabuk

Mintalah agar Ayah memperlambat laju kendaraan, menepi pada tempat yang aman dan hentikan mobil. Kita harus segera keluar dari mobil agar dapat menghirup udara segar. Minta agar Ayah mengizinkan kita beristirahat dulu, apalagi jika kita muntah. Sebaiknya lanjutkan perjalanan 1-2 jam kemudian. Pokoknya, sampai kita benar-benar segar kembali.

Nah, semoga tips ini bermanfaat bagi kalian yang akan liburan panjang. Ditunggu ya cerita liburan kalian! (benny rhamdani)

Saturday, June 16, 2007

Dihapus

Iya ... ini dihapus ...

HORE, 17 Juni 2007


Manga Menyerbu Indonesia

Apakah kalian suka membaca manga? Ya, manga! Bukan mangga lho. Manga merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka adalah orang yang menggambar manga.

Perbedaan mendasar antara sebutan manga dan komik adalah pembedaan pengelompokan, di mana manga lebih terfokus kepada komik-komik Jepang (kadang juga termasuk Asia), dan komik lebih kepada komik komik buatan Eropa/Barat.

Manga di Jepang

Majalah-majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman majalah itu (satu bab). Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Jika sukses, sebuah judul manga bisa terbit hingga bertahun-tahun.

Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankōbon (atau kadang dikenal sebagai istilah volume). Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul.

Dari bentuk tankōbon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia. Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shonen. Sedangkan yang untuk perempuan disebut shoujo. Dua penerbit manga terbesar di Jepang adalah Shogakukan dan Shueisha.

Gaya penggambaran

Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon.

Tidak semua manga digambarkan dengan sederhana. Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis, walaupun dalam beberapa elemen masih bisa dikategorikan manga. Seperti contohnya Vagabond, karya Takehiko Inoue yang menonjolkan penggunaan arsir, proporsi seimbang dan setting yang realistis.[rujukan?] Tetap, Vagabond dikategorikan manga karena gaya penggambaran mata, serta beberapa bagian yang simpel. Manga juga biasa digambar dalam monochrome dan gradasinya yang biasa disebut tone.

Untuk komik jangka panjang atau yang memiliki ratusan volume, umumnya seiring dengan perkembangan waktu, para mangaka akan mengalami perubahan goresan. Contoh yang umum di Indonesia mungkin karaya Hojo Tsukasa yang dari Cat Eyes berubah menjadi seperti dalam City Hunter. Atau karya lain Ah ! My Goddess yang dimulai sejak 1988 dan sampai sekarang masih terus berjalan. One Piece and Naruto pun cukup berubah bila dibandingkan pada goresan volume awal.

Doujinshi

Doujinshi adalah sebutan bagi manga yang dibuat oleh fans manga tersebut yang memiliki alur cerita atau ending yang berbeda dari manga aslinya. Para fans ini biasa mendistribusikannya dari tangan ke tangan, dijual secara indie di toko doujinshi, atau mengikuti konvensi akbar doujinshi yang biasa disebut [Comicket]. Disini dijual ribuan judul doujinshi tiap tahunnya. Pengunjungnya bisa mencapai 400.000 orang.

Doujinshi sendiri kadang menjadi batu loncatan seseorang/kelompok untuk menjadi mangaka. Ken Akamatsu (Love Hina, Negima) juga sering membuat dojin karyanya sendiri. Manga yang bertema hentai biasanya adalah dojin dari manga tertentu yang sudah terkenal. Biasanya karakter manga tersebut memang didesain untuk jadi "sasaran" para dojin-ka ( sebutan bagi para pembuat dojin, sama seperi manga-ka ).

Pengaruh di Indonesia

Karena banyaknya manga yang diterbitakan di Indonesia sejak dari zaman Doraemon, Candy Candy, maupun Kungfu Boy yang membanjiri pasar Indonesia yang berlangsung selama bertahun-tahun dengan distribusi yang cukup teratur secara tidak langsung banyak generasi komikus muda di Indonesia baik tanpa sadar maupun sadar, terpengaruh oleh gaya aliran Jepang (manga) ini. Hal ini pun masih diperdebatkan, namun mengingat dengan beberapa pengarang asal Korea dan Hong Kong yang memiliki goretan yang cukup mirip dengan manga Jepang, harusnya hal ini tidak dipermasalahkan. Senada dengan ini, beberapa pendapat, seperti Anthony Ann, yang menganggap terlalu naif bila kita mengkotak-kotak komik.

Di Indonesia juga terdapat komunitas-komunitas penggemar manga dan anime. Biasanya mereka berkumpul dan berbagi dengan penggemar lain lewat internet atau berkumpul di suatu tempat. Para penggemar yang bertemu di internet/forum biasa mengadakan gathering (pertemuan) untuk saling berjumpa satu sama lain.

Manga di luar Jepang

Manga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di negara-negara di luar Jepang termasuk China, Perancis, Italia, Malaysia, Indonesia dan lainnya. Untuk beberapa negara terdapat sebutan tersendiri untuk menyebut komik: Manhua untuk China/Hongkong/Taiwan dan Manhwa untuk Korea.

Nah, kalian boleh saja asyik membaca manga. Malah kalian juga berkreasi membuat manga. Tapi ingat ya, jangan lupa beajar.

(benny rhamdani)

Friday, June 08, 2007

HORE, 10 Juni 2007


Uniknya Ibu kota Negara

Ibu kota (juga dieja ibukota) adalah kota utama di sebuah negara atau daerah meskipun kota ini belum tentu yang paling besar. Di kota ini biasanya terdapat gedung-gedung pemerintahan pusat atau daerah dan sebuah dewan perwakilan rakyat yang seringkali disebut parlemen serta kantor-kantor pusat perusahaan-perusahaan komersial. Selain itu di ibu kota negara biasanya juga terdapat perwakilan-perwakilan dari negara asing yang biasa disebut kedutaan besar.

Ibu Kota Unik

Di Negeri Belanda ibu kota adalah Amsterdam, tetapi kota pemerintahan adalah Den Haag. Di kota terakhir ini pula terdapat perwakilan-perwakilan dari negara asing.

Ibu kota Israel adalah Yerusalem. Tetapi berhubung kota ini oleh dunia internasional dianggap sebagai sebuah kota Internasional, maka Kedutaan Besar negara-negara yang berhubungan diplomatik dengan Israel menaruh Kedutaan Besar mereka di kota Tel Aviv, kecuali beberapa negara saja.

Ibu kota Afrika Selatan adalah Pretoria tetapi parlemen terletak di Cape Town/Kaapstad.

Ibu kota Republik China di Taiwan yang resmi adalah Nanjing, namun karena kalah dalam perang saudara sehingga Chiang Kai-shek memindahkan pemerintahan ke ibu kota sementara di Taipei, Taiwan.

Pindah

Kadang-kadang beberapa negara memindah ibu kota mereka karena alasan politik atau ekonomis. Beberapa negara yang pernah memindahkan ibu kota mereka adalah Amerika Serikat, dari New York ke Philadelphia lalu ke Washington, DC . Brazil dari Rio de Janeiro ke Brasilia . Kazakhstan dari Almaty/Alma Ata ke kota Astana Turki dari Istanbul/Konstantinopel ke Ankara

Seringkali ibu kota harus dipindahkan karena diduduki atau dikuasai negara asing. Lithuania antara tahun 1918-1940 beribukotakan Kaunas karena ibu kota Vilnius dikuasai Polandia

Dalam masa perang seringkali ibu kota diduduki musuh dan harus mendirikan ibu kota "tandingan" atau sementara di kota lain. Republik Indonesia beberapa kali ibu kotanya berpindah antara tahun 1945-1950. Dari Jakarta ke Yogyakarta lalu ke Bukittinggi sebelum kembali ke Jakarta Perancis "Bebas" antara tahun 1940-1944 dengan ibu kota Vichy

Kadang-kadang ibu kota negara harus dibagi dengan negara lain karena dikuasai musuh. Siprus dengan ibu kota Nikosia yang harus dibagi dengan Republik Turki Siprus Utara semenjak tahun 1974 Kota Berlin yang terbagi antara Republik Federal Jerman dan Republik Demokratis Jerman antara tahun 1949 – 1990.

Jakarta

Nah, sekarang kita berkenalan yuk dengan ibu kota Negara kita, yakni Jakarta. Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Raya adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota Indonesia. Karena Jakarta merupakan sebuah kota yang amat besar dan sekaligus ibu kota Indonesia, maka kota ini mempunyai status yang sama dengan sebuah provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut pulau Jawa. Koordinatnya adalah 6°11′ LS 106°50′ BT. Pada tahun 2004, luasnya adalah sekitar 740 km² dan penduduknya berjumlah 8.792.000 jiwa.

Nama Jakarta dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta. Nama ini diberikan oleh orang-orang Jawa Muslim dari Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) setelah merebut Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai kota kemenangan atau kota kejayaan, namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha" dari bahasa Sansekerta jayakrta. Nama lain atau sinonim "Jayakarta" pada awal adalah "Surakarta" mirip dengan nama kota yang sama di Jawa Tengah

Jakarta pertama kali dikenal sebagai pelabuhan di muara Sungai Ciliwung. Asal-usulnya bisa ditelusuri dari zaman Hindu pada abad ke-5. Orang Eropa pertama yang datang ke Jakarta adalah orang Portugis. Pada abad ke-16, para pendatang Portugis diberi izin mendirikan benteng di Sunda Kelapa.

Asal-usul hari jadi Jakarta tanggal 22 Juni adalah penaklukan Sunda Kelapa oleh Fatahillah pada tahun 1527 dan mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang berarti "kemenangan".

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 dan pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta dan kemudian mengubah namanya menjadi Batavia. Dalam masa Belanda, Batavia berkembang menjadi kota yang besar dan penting. Lihat Batavia.

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama Batavia menjadi Jakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II. Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan diduduki Belanda sampai pengakuan kedaulatan pada 1949.

Nah, tak lama lagi Jakarta akan berulang tahun. Ayo, tebak ulang tahun yang ke berapa? Silakan dihitung ya! (benny rhamdani)

Dihapus



Friday, June 01, 2007

Cernak, 3 Juni 2007


Jangan Lewat Sana!

Oleh Benny Rhamdani

“Jangan lewat sana!”

“Kenapa?” Aku heran Danil malah menyuruh kami berjalan lurus, bukannya belok.

Di perempatan jalan ini, baik lurus maupun belok kanan nantinya akan tiba ke rumah Danil. Cuma kalau jalan lurus akan lebih jauh jaraknya. Jalan lebih singkat ya belok kanan.

“Aku mau ke toko Pak Ahmad dulu,” jawab Danil.

“Di dekat rumahmu kan ada minimarket. Jauh lebih lengkap,” kilahku.

“Aku sudah cari kok. Barangnya nggak ada di sana,” kata Danil.

Kami mengayuh sepeda masing-masing lebih cepat. Rencananya, pulang les ini Danil ingin meminjami aku buku cerita serial Kelas Ajaib. Aku sudah baca seri pertamanya, Inilah kelas Paling Ajaib. Sangat bagus ceritanya. Nah, Danil sudah membeli dua buku lainnya dari seri itu, yakni Makin Seru di Kelas Ajaib dan Saatnya Menjerit.

Menjelang Toko Pak Ahmad aku memelankan kayuhan. Soalnya Danil kan harus ke toko itu. Tapi …

“Katanya mau ke toko Pak Ahmad dulu?” tanyaku heran karena Danil melewati begitu saja toko Pak Ahmad.

“Aku lupa bawa uangnya,” jawab Danil cepat seperti sudah menyiapkan sejak lama.

Kami mengayuh sepeda lebih cepat lagi. Kalau lewat jalan yang belok kanan tadi, mungkin kami sudah sampai. Lewat jalan ini kami harus memutar lagi. Untung kakiku masih baik-baik saja ketika sampai rumah Danil. Dan rasa capekku terbayar dengan dua buku yang dipinjamkan Danil.

Aku pulang buru-buru setelah mendapat dua buku dari Danil. Aku ingin sampai rumah sebelum magrib. Tentu saja aku tidak mau mengambil jalan memutar. Aku lewat jalan yang lebih dekat.

“Andi!”

Aku mendadak menerem sepadaku. Aku menoleh. Kulihat teman sekelasku, Tora, datang mendekat setengah berlari.

“Dari mana kau?” tanya Tora.

“Rumah Danil pinjam buku.”

“Oh … kok tadi tidak kulihat lewat sini?” Tora bertanya lagi.

“Mutar.”

“Oh ….”

“Aku pulang ya. Harus buru-buru sampai rumah,” kataku. Setelah Tora mengangguk aku langsung melanjutkan kayuhan sepedaku.

Keesokan paginya di kelas aku langsung berkomentar tentang buku yang kupinjam. Belum tamat semua kubaca, tapi aku ingin mengomentarinya ketika jam istirahat.

“Danil, aku suka bukunya. Memang benar katamu, lebih asyik. Aku jadi makin penasaran. Oh iya, waktu pulang kemarin aku bertemu Tora.”

“Oh iya? Dia bilang apa saja?”

“Tidak ada yang penting sih,” kataku.

“Jangan ke sana! Kita ke kantin lain saja,” kata Danil tiba-tiba.

Kami tengah berjalan menuju kantin. Ada dua kantin di sekolah. Satu berjalan lurus dari koridor sekolah di dekat meshola, satunya lagi berbelok dekat perpustakaan.

“Lho, katamu nggak suka jajanan di kantin dekat perpustakaan?” tanyaku heran.

“Sesekali kan nggak apa-apa,” jawab Danil.

Aku menurut saja. Aku memang terbiasa jajan bareng Danil di saat istirahat. Lumayan mengirit uang sakuku, karena Danil suka mentraktir.

Tiba di kantin dekat peprustakaan, Danil kelihat bingng memilih jajanan. Kalao di kantin dekat mushola biasanya Danil akan memesan batagor atau mie ayam. Tapi di kantin ini tidak ada. Lebih banyak kue-kue basah dan kering.

Akhirnya Danil mengambil roti keju dan teh botol, begitu juga aku. Lalu Danil membayar semuanya. Sepertinya Danil kurang puas dengan acara mengisi perut istirahata kali ini. Tapi makanan yang dijualtidak disukainya. Akhirnya kami kembali ke kelas.

“Danil, kamu menganggap aku sahabat, kan?” tanyaku begitu duduk di kelas.

Danil mengerutkan keningnya. “Tentu saja. Kalu tidak, untuk apa aku meminjamkan buku-bukuku kemarin, juga mentraktirmu jajan tadi,” kata Danil.

“Iya. Tapi sahabat itu nggak Cuma meminjam atau membelikan sesuatu,” kataku.

“Maksudmu?” Danil heran.

“Sebenernya ada masalah apa sih? Kamu merahasiakan sesuatu dariku. Iya, kan?” tanyaku lagi.

Danil terdiam, lalu mengangguk.” Bagaimana kamu tahu?”

“Iya, soalnya dari kemarin kamu selalu aneh. Sepertinya kamu sedang menghindari seseorang. Kamu kemarin mengajak berputar, lalu hari ini menghindari kantin dekat mushola. Siapa orang yang kamu hindari itu?” tanyaku.

“Tora,” jawab Danil.

“Hah? Tora? Bukankah kalian sudah bermaafan?” tanyaku.

Ya, kemarin memang Danil dan Tora bertengkar di kelas. Gara-gara Tora meledek Danil karena mendapat nilai jelek di ulangan matematika. Mneurut danil, biarpun jelek ia sudah berusaha mengerjakannya sendiri. Sedangkan Tora mendapat nilai bagus karena mencontek dari Aga, teman sebangkunya.

Bu Aminah langsung melerai mereka. Keduanya kemudian diminta saling emmaafkan dan bersalaman. Ya, kupikir masalahnya berhenti sampai situ.

“Aku masih dendam sama Tora. Bahkan aku membencinya,” kata Danil.

“Ah … mudah-mudahan jangan lama-lama mendendam dan membenci nya. Soalnya kita yang akan rugi,” kataku.

“Kok kita yang rugi?” Danil heran.

“Iya. Jadinya kita selalu berusaha menghindari orang yang kita benci itu. Ke mana-mana kita berusaha menghindarinya. Akhirnya kita sendiri yang capek dan kesal, sementara orang itu belum tahu kita mbenci atau tidak,” jelasku.

Danil terdiam sebentar. “Ya, sebenarnya aku tidak mau membenci Tora. Tapi setiap aku ingat kejadian itu, aku jadi membencinya,” kata Danil kemudian.

“Nah, sekarang jangan ingat yang kemarin. Coba ingat kebaikan-kebaikan Tora. Ingat, dulu siapa yang membantu kamu ketika jatuh dari sepeda dan hampir ditabark truk. Lalu siapa yang datang hujan-hujan ke rumahmu mengantar kalkulatormu yang tertinggal di kelas? Tora, kan?”

Danil mengangguk. “Ya, Tora juga yang pertama menjenguk aku ketika sakit demam berdarah tahun lalu, bahkan dia yang mencarikan aku jus jambu batu. Dan … duh lebih banyak kebaikan Tora ketimbang hal-hal yang menjengkelkan darinya,” kata Danil.

“Ya, sudah. Jangan hanya satu kesalahan, kita lupakan ekbaikannya yang banyak itu. Apalagi kalians udah saling memaafkan,” kataku sambil menarik napas.

“Terima kasih, Andi. Kamu telah mengangatkan aku. Kamu memang sahabat sejatiku,” kata Danil.

Aku tersenyum. Inilah enaknya punya seorang sahabat. Aapakah kalian juga punya sahabat?

^-^