Friday, October 30, 2015

Cernak, 1 November 2015

Hantu Berbisik





"Paul, bangun. Bangun."

Paul membuka matanya. Adiknya yang berusia lima tahun berdiri di samping tempat tidurnya.  Morgan dan ia memegang boneka kambingnya. Sinar bulan masuk ke jendela.

Sebuah buku komik yang digambar oleh dirinya tergeletak di samping Paul.  Rupanya Paul  tertidur saat memikirkan apa yang menarik berikutnya untuk dikomikkan..

"Ada apa, Morgan?" tanya Paul

"Aku tidak bisa tidur. Terlalu berisik di kamarku. "

"Kok bisa? "Paul mengusap matanya.

"Ada hantu di kamarku dan dia terus berbisik kepadaku. "

Paul duduk. Hantu berbisik?

Mereka berjingkat-jingkat menyusuri lorong gelap ke kamar tidur Morgan.

Pintu ditutup. "Aku menutupnya agar hantu tidak bisa pergi," jelas Morgan.

Paul berhenti di depan pintu kamar tidur orangtua mereka, bertanya-tanya apakah ia harus membangunkan mereka. Morgan membuka pintu ke kamarnya dan masuk ke dalam.

"Ayo," bisiknya, seperti biasa tidak takut apa-apa.

Paul menelan ludah, masuk, dan menyalakan tombol lampu. Ruangan Morgan penuh dengan cahaya lembut dari lampu di samping tempat tidurnya.

Paul melihat sekeliling di mainan, buku dan boneka binatang.

"Aku tidak mendengar apa-apa," katanya.

"Mungkin dia takut denganmu."

Paul tidak berpikir bahwa itu masuk akal. Hantu seharusnya untuk menakut-nakuti orang, tidak sebaliknya. Dia memutuskan untuk menunggu di kamar Morgan dan melihat apakah hantu itu akan datang kembali.

Paul mematikan lampu dan duduk di kursi goyang sementara Morgan meringkuk ke tempat tidur dengan bonekanya. Ruangan itu gelap dan Paul bisa mendengar detak jam di lantai bawah.

Paul  tertidur ketika ia tiba-tiba mendengar suara berbisik lembut. Datang dari dekat rak buku, di bagian paling gelap dari kamar Morgan. Morgan juga mendengar bisik-bisik.

"Paul, ksmu mendengarnya?"

"Ya. " Paul bangkit dan berjingkat ke saklar lampu dan menyalakannya. Ruangan dipenuhi dengan cahaya lagi. Tapi tidak ada hantu dan suara berbisik berhenti.

Morgan duduk. "Hantunya tidak suka cahaya."

Morgan memutuskan untuk tidur di kamar Paul pada sisa malam. Paul membantunya membawakan selimut dan bantal. Morgan kemudian tidur, tetap memegang bonekaya. Paul berbaring dalam gelap untuk waktu yang lama, tidak bisa tidur dan bertanya-tanya tentang hantu berbisik di kamar Morgan.

Paul bergegas ke kamar Morgan keesokan harinya untuk menyelidiki. Kamar tidurnya tampak normal. Dia menatap rak buku dari mana suara berbisik itu berasal. Tidak ada yang tampak keluar. Di rak-rak itu tampak  deretan buku, kerang, buah pinus dan ... stoples diisi dengan tongkat dan daun di mana ulat Morgan sedang tidur di dalam kepompong.

"Saya bilang, hantu tidak menyukai cahaya," kata Morgan, berdiri di ambang pintu. "Kami harus menunggu sampai malam untuk mendengar lagi."

Paul memikirkan hal itu. Dia memandang jendela dengan tirai tipis yang mengurangi sinar matahari pagi yang kuat. Dan ia punya ide.

Paul mengambil selimut dilipat dari kaki tempat tidur Morgan, kemudian pindah ke kursi goyang di samping jendela dan mencoba berdiri di atasnya.  Paul pergi ke kamarnya dan membawa kembali kursi meja dan meletakkannya di depan jendela Morgan. Dia berdiri di kursi dan mengangkat selimut, lalu menyelipkan satu ujung ke batang tirai dan kemudian dia turun dari kursi. Selimut menutupi jendela dan memblokir semua cahaya.

Paul membuat kembali  ke kamarnya. Dia datang kembali dengan senter dan menutup pintu ke kamar Morgan. Ruangan menjadi gelap.

Morgan bertepuk tangan. "Oh, bagus, sekarang kita bisa berbicara dengan hantu. Kita bisa bertanya siapa namanya. "

"Ssst!" kata Paul dan ia duduk di kursi goyang, menunggu sambil memegang senter dan menatap ke arah rak buku.

Segera suara berbisik lembut terdengar. Paulus mengarahkan senternya ke rak buku dan menyalakannya.

Putaran  cahaya menari-nari di rak buku tapi tidak ada hantu di sana. Namun berbisik terus.

"Mungkin dia tak terlihat," kata Morgan.

Paul bangkit dari kursi goyang dan pergi ke rak buku, menjaga senternya ditujukan mana berbisik itu berasal dari. Saat ia mendekat, cahaya dipantulkan dari botol kaca di rak, tabung dengan kepompong ulat dan tongkat dan daun. Paulus melihat sesuatu bergerak di dalam tabung dan dia membungkuk untuk melihat.

Ada ngengat besar di dalam tabung , sayapnya bergerak kesempitan! Itulah yang membuat suara hantu!

Morgan turun dari tempat tidur . "Ini sangat cantik," katanya.

Ibu Paul mengetuk pintu dan masuk. "Mengapa begitu gelap di sini?" tanyanya.

"Kepompong Morgan menetas," kata Paul. "Lihat, itu berubah menjadi ngengat."

Ibu mereka membungkuk untuk melihat. "Betapa indahnya."

"Saya pikir itu adalah hantu," kata Morgan. "Dia berbicara kepada saya."

Paul pergi ke kamarnya dan mengambil buku Tentang Serangga. Itu buku favoritnya karena memiliki gambar  banyak serangga. Dia meletakkannya di lantai dan membalik-balik halaman.

"Lihat, ini dia." Dia menunjukkan ibunya dan Morgan. "Ini adalah Luna Moth."

Malam itu,  bulan naik di atas atap dan mengintip melalui pohon-pohon halaman belakang, Morgan dan Paul membawa tabung dengan ngengat di luar dan meletakkannya di rumput. Ibu dan ayah mereka menyaksikan. Paul melonggarkan atas  tabung dan Morgan membukanya. Kemudian Morgan dan Paul berjalan kembali melintasi rumput basah ke tempat orang tua mereka berdiri. Bersama-sama mereka menyaksikan ngengat.

Besar, ngengat hijau tertekuk sayapnya dua kali dan kemudian, dalam momen ajaib, ia terbang keluar dari tabung dan ke udara. Llebih tinggi dan lebih tinggi terbang dengan cahaya bulan bersinar pada sayapnya dan kemudian menghilang ke dalam malam.

"Selamat jalan, Luna!" Morgan  melambaikan tangannya.

"Selamat jalan, Luna, " bisik Paul.  Malam itu ia mulai menulis bab baru  untuk buku komiknya. Sebuah bab tentang hantu berbisik.

Arena KKPK, 1 November 2015

Ingin Jadi Penulis






Judul: Diary Arcita
Penulis: Nada
108 halaman



Arcita adalah anak yang sangat ceria. Dengan penuh suka cita, Arcita menerima permintaan ummi dan abinya untuk mondok di Pondok Pesantren Ibadurrahman di Banten. Arcita memang bercita-cita menjadi hafizah alias seorang wanita yang hafal Al-Quran. Mengapa bercita-cita seperti itu? Karena menurut ummi dan abi, penghafal Al-Quran itu punya banyak keutamaan, salah satunya adalah selalu mendapat pertolongan Allah.
Cita-cita Arcita yang lain adalah menjadi penulis. Sayangnya, jalan untuk menjadi penulis dan hafizah tidak semulus bayangan Arcita, ada banyak rintangan menghadang. Alhamdulillahnya, berkat pertolongan Allah semua bisa terlalui dengan baik.

Aku suka buku ini karena aku juga ingin jadi poenulis. Penasaran nggak kamu? Mau tahu cerita lengkap petualangan Arcita di pondok? Yuk, baca cerita seru Arcita sampai selesai.

Hore, 1 November 2015

Sejarah Polisi Lalu Lintas di Indonesia



Sejarah lalu lintas di Indonesia tidak lepas dari perkembangan teknologi automotif dunia, yang berawal dari penemuan mesin dengan bahan bakar minyak bumi. Pada Jaman revolusi di Eropa terutama akhir abad 19 mobil dan sepeda motor mulai berkembang banyak diproduksi. Industri Mobil dipelopori oleh Benz yang perusahaannya berkembang sejak tahun 1886.

Pemerintah Hindia Belanda yang saat itu menjajah Indonesia mulai membawa mobil dan sepeda motor masuk ke Indonesia. Mulai munculnya aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor di Indonesia. Ketika mobil dan sepeda motor bertambah banyak Pemerintah Hindia Belanda mulai merasa perlu mengatur penggunaannya.

Peraturan pertama di keluarkan pertama kali pada tanggal 11 Nopember 1899 dan dinyatakan berlaku tepat tanggal 1 Januari 1900. Bentuk peraturan ini adalah Reglement (Peraturan Pemerintah) yang disebut Reglement op gebruik van automobilen ( stadblaad 1899 no 301 ).

 Organ kepolisian sendiri telah ada lebih awal sejak jaman VOC, namun baru dipertegas susunannya pada masa pemerintah Gubernur Jenderal Sanford Raffles, masa pendudukan Inggris. Kantor - kantor Polisi baru ada di beberapa kota - kota besar seperti Jayakarta, Semarang, Surabaya, yang umumnya dipegang oleh Polisi Belanda.

Untuk mengimbangi perkembangan lalu lintas yang terus meningkat, maka pemerintah Hindia Belanda memandang perlu membentuk wadah Polisi tersendiri yang khusus menangani lalu lintas, sehingga pada tanggal 15 Mei 1915, dengan Surat Keputusan Direktur Pemerintah Dalam Negeri No. 64/a lahirlah satu organ Polisi Lalu Lintas dalam tubuh Polisi Hindia Belanda.

Dalam organ Polisi pada waktu itu ada empat bagian, yaitu bagian sekretaris, bagian serse, bagian pengawas umum dan bagian lalu lintas. Pada mulanya bagian lalu lintas di sebut Voer Wesen, sebagai jiplakan dari bahasa Jerman "Fuhr Wessen" yang berarti pengawasan lalu lintas. Organ ini terus disempurnakan, diberi nama asli dalam bahasa Belanda Verkeespolitie. artinya Polisi Lalu Lintas.

Penjajahan Jepang

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, dalam perang Asia Timur Raya maka pemerintahan Indonesia dikuasai oleh bala tentara Jepang. Segala aspek kehidupan ditentukan oleh kekuasaan Militer. Bidang lalu lintas juga diatur dan dikuasasi dengan cara militer. Dalam organ kepolisian hanya ada organ Kempetai (Polisi Militernya Jepang). 

Polisi Lalu Lintas tidak nampak dan tidak banyak diketahui prang pada masa itu, anggota Polisi Lalu Lintas yang bersedia bekerja sama dengan Jepang dan sudah berpengalaman sebelumnya mendapat tugas membentuk registrasi kendaraan bermotor terutama yang di tinggal pemiliknya karena suasana Jepang.

 Periode 1945-1950

Pada masa Proklamasi ini sudah nampak kegiatan Polisi Lalu Lintas setiap ada kegiatan di jalan raya. Banyak tokoh - tokoh polisi yang ikut aktif dalam mempersiapkan hari proklamasi bersama dengan tokoh - tokoh lainnya. Tokoh - tokoh Polisi tersebut antara lain R.S. Soekanto dan R. Sumanto.

Tanggal 19 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menetapkan bahwa Polisi termasuk di dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri. Hal ini berarti Jawatan Kepolisian Negara, secara administrasi mempunyai kedudukan yang sama dengan Dinas Polisi Umum dari Pemerintah Hindia Belanda.
Ketentuan tersebut diperkuat oleh suatu maklumat pemerintah tanggal 1 Oktober 1945 yang ditanda tangani oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung.

Tanggal 29 September 1945 Presiden mengangkat dan menetapkan R.S. Soekanto sebagai Kepala Kepolisian Negara R.l  yang pertama. Pengangkatan ini disamping suatu kehormatan juga tantangan, dimana pada masa itu bangsa Indonesia menghadapi perang melawan Belanda. Kekurangan, keterbatasan serta kesulitan yang datang silih berganti menjadi tantangan tersendiri.



Sekarang

Tuntutan akan Polantas yang Profesional dan Proporsional yang bercirikan Perlindungan, Pengayoman, Pelayanan kepada masyarakat, Penegakan Demokrasi dan Hak Asasi Manusia dalam rangka kepastian hukum dan terwujudnya kamtibcar lantas menuntut reposisi atas kedudukan serta pemulihan fungsi dan peranannya.


Dalam rangka mewujudkan tuntutan tersebut Direktorat Lalu Lintas telah menyusun Program Pembangunan Polisi Lalu Lintas 5 (Lima) tahun kedepan dan perubahan struktur organisasi menjadi organisasi yang berada langsung di bawah Kapolri, dengan maksud dan tujuan agar Masyarakat pemakai jalan memahami dan yakin kepada Polantas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dalam kegiatan Pendidikan Masyarakat lalu lintas, penegakan hukum lalu lintas, pengkajian masalah lalu lintas, registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, demi tercapainya keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Hore, 

Friday, October 23, 2015

Cernak, 25 Oktober 2015




Teka-Teki Raja
oleh Benny Rhamdani 

Raja Persia sangat suka teka-teki. Dia selalu berteka-teki kepada penasehatnya yang berjumlah empat orang. Kadang-kadang Raja tahu jawabannya. Kadang juga dia tidak. Terkadang Raja yang bertanya, atau sebaliknya.

Suatu hari, tepat sebelum awal Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, Raja Persia bertanya, "Apakah suara yang paling merdu?"

Penasihat pertama segera berkata, "Oh, Yang Mulia, itui teka-teki sederhana. Suara paling merdu adalah suara seruling."

Penasehat kedua tidak setuju. "Ya, suara seruling memang merdu. Tapi suara paling merdu adalah suara harpa.."

Penasihat ketiga menggelengkan kepala dan menyatakan, "Seruling dan harpa memang membuat suara merdu. Namun, saya telah mendengar biola. Dan menurut saya suara biola paling merdu ."

Raja menatap penasihat keempat yang hanya tersenyum. Raja mengangguk padanya, berkata, "Hmm, tampaknya penasehat keempat belum siap memberikan jawaban. Aaku akan menunggu sampai siap."

Hari demi hari berlalu. Bulan Ramadhan dimulai. Raja Persia berhenti bertanya teka-teki dan menghabiskan lebih banyak waktu ibadah, seperti kebiasaan selama bulan Ramadhan.

Selama bulan Ramadhan, semua orang dewasa Muslim menahan diri dari makan dan minum antara fajar dan matahari terbenam. Puasa selama bulan Ramadhan adalah salah satu dari lima Rukun Islam. Puasa ini memiliki berbagi tujuan. Pertama, waktu dan energy yang biasanya dihabiskan menyiapkan makanan dan makan dapat diapakai untuk ibadah. Kedua, puasa mengingatkan kepada orang-orang miskin dan bagaimana rasanya menjadi lapar. Ketiga, puasa membantu mengajar orang mengendalikan diri dari hal-hal buruk.

Setelah matahari terbenami, mereka berbuka puasa atau disebut Iftar. Sering orang mengundang teman-teman untuk berbuka.

Jadi bukan hal yang aneh ketika penasehat keempat Raja dan tiga lainnya penasihat atas diundang Iftar suatu malam. Ketika Raja dan tiga penasehat lainnya tiba, mereka cukup terkejut. Penasehat keempat menggiring mereka ke ruang makan, tapi tidak ada piring-piring makanan di meja, hanya piring kosong. Mereka juga tidak mencium bau masakan apapun dari dapur. Mereka saling menatap penuh tanya.

Saat itu, seorang pria datang bermain suling. Itu adalah suara manis. Dia diikuti oleh seorang pria bermain kecapi, juga seorang bermain biola. Akhirnya, tiga musisi bermain bersama. Terdengar sama semua, karena perut mereka menggeram.

Akhirnya, salah satu pelayan dapur kecil datang, membawa panci sederhana dan sendok. Sendok digunakan untuk memukul piring pertama, Raja tersenyum lebar dan berkata, "Ya, ya, penasehat keempat saya. Anda benar. Bunyi paling merdu adalah suara piring dipukul ketika Anda lapar. Sebagai pepatah bilang, makanan yang paling enak adalah makanan yang Anda makan saat Anda lapar. "
Tiga penasehat lain tersenyum. Mereka membersi salam untuk penasahet keempat karena telah menjawab teka-teki Raja.

^_^ 

Arena KKPK, 25 Oktober 2015



Doa dan Harapan






Judul: Let's Make a WishPenulis Dyah Apriliani168 halaman


Apakah kalian pernah punya keinginan yang tidak bisa tercapai karena keterbatasan? Ya, kadang-kadang kita perlu menghadapi kenyataan, tidak semua yang kita inginkan jadi kenyataan. Seperti cerita Bintang ini.

Bintang bermasalah dengan jantungnya. Dokter melarangnya melakukan aktivitas berat. Padahal pertandingan basket tinggal dua minggu lagi. Sasa, ketua tim basket memperketat jadwal latihan. Bintang tak bisa menolak. Sampai dia jatuh pingsan pada saat latihan. Pada saat bersamaan, ibunya meminta Bintang ikut bimbel. Bintang lagi-lagi tak bisa menolak. 

Di sanalah Bintang bertemu Bulan. Bulan mengajarkan Bintang tentang mimpi dan harapan. Tentang asa dan kasih sayang. Bulan membuat Bintang bertanya-tanya, "Apa yang membuatnya berbahagia?" Mengikuti keinginan orang lain atau mendengarkan keinginannya sendiri?

Ceritanya sangat indah dan mengharukan. Aku suka sekali membacanya, dan ingin mengulanginya beberapa kali.

(Salsa, Palembang)

Friday, October 16, 2015

Cernak, 18 Oktober 2015




Payung Biru Ajaib
oleh Benny Ramdani

Tika menemukannya di gudang nenek tadi pagi. Sebuah payung berwarna biru. Bentuknya seperti kebanyakan payung tua. Memiliki pegangan yang melengkung dan tidak bisa dipendekan ketika dilipat. Tika tetap mengambilnya.

Sore ini Tika berencana jalan-jalan mengitari lembah sekitar rumah Nenek. Dia tak mau menghabiskan waktu liburannya hanya dengan berdiam di kamar dan menghabiskan kue buatan Nenek.

"Nenek, aku pinjam payung biru ini ya. Aku mau jalan-jalan sekarang," kata Tika sambil mendekati nenek yang tengah memasak pastel.

"Oh ... payung itu," Nenek kaget. "Ya, tapi jangan jauh-jauh. Pakai payung itu jika hujan saja."

"Iya, Nek." Tika kemudian berjalan meninggalkan rumah Nenek. Tika tidak bisa pamit kepada Kakek karena sedang pergi ke toko pupuk. Mungkin tak lama lagi pulang.

Tika menapaki jalan desa dengan riang. Dia kemudian memasuki pematang ladang palawija yang menghijau. Wuah, di kota mana bisa dia melakukan hal ini. Apalagi ada angin lembah yang bertiup.

Bagaimana rasanya berpayung di ladang? tanya Tika dalam hatinya. Dia pun membuka payung biru di tangannya. Plop. Payung terbuka.

Tik-tik-tik.

Lho, kok tiba-tiba hujan? Tika menarik payungnya agar berdiri tegak. Tika berusaha mencari pohon agar bisa berlindung.

"Hai, jangan dekati pohon besar itu. Bahaya kalau hujan begini," tiba-tiba terdengar suara di belakang Tika.

Tika menoleh. Seorang anak perempuan sebaya dengannya berdiri sekitar lima meter dari Tika. Dia juga memakai payung biru seperti Tika.

"Ayo ke rumahku saja," ajaknya.

Tika tak mengerti, tiba-tiba kakinya mengikuti langkah anak perempuan itu. Tak seberapa jauh berjalan, mereka tiba di depan sebuah rumah besar. Seperti kastil.

Anak perempuan itu menutup payungnya. Tika juga. Ajaib! hujan tiba-tiba berhenti.

"Namaku Zela. Selamat datang di rumahku," sapa anak perempuan itu ramah.

"Namaku Tika. Rumahmu besar sekali ya. Rasanya, aku baru melihat ada rumah besar di sekitar rumah nenekku," balas Tika.

"Mari masuk. Kamu pasti suka bermain di dalam," kata Zela.

Tika masuk tanpa ragu. Dia terkejut ketika melihat di dalam rumah itu ternyata banyak sekali wahana mainan. Ada jet coaster, komidi putar, bom-bom car, dan banyak lagi.

"Silakan pilih sendiri mainanmu," kata Zela. "Aku mau mengambil makanan dan minuman untukmu."

Begitu Zela masuk ke sebuah ruangan, Tika langsung bingung memilih. AKhirnya dia mulai naik jetcoaster. Ada petugas yang baik hati yang mebantunya. Begitu jetcoaster dijalankan, Tika langsung teriak nyaring. Wuuuah! Kencang sekali.

Setelah satu putaran selesai, Tika menuju wahana lainnya, yakni komidi putar. Ada patung kuda sembrani yang bisa ditunggangi. Tika memilih itu.

Saat komidi putar itu berputar, tiba-tiba dia mendengar suara ...

"Kau harus pergi dari sini secepatnya."

Tika bingung. Siapa yang bicara?

"Aku yang bicara. Kuda yang kamu naiki. Sebenarnya aku adalah anak perempuan sepertimu. tapi aku pergi dari rumah dan masuk ke rumah ini. Tapi aku keasyikan bermain dan lupa pulang. Akhirnya, Zela menyihirku jadi begini. Beberapa anak juga disihir jadi boneka di wahana puri boneka, dan sebagainya," jelas kuda sembrani.

Tika mulai ketakutan. Komidi putar  berhenti. Tika melihat Zela berdiri di dekat wahana sambiol membawa puding stroberi.

"Jangan makan puding itu," teriak suara kuda sembrani.

"Suara siapa itu?" tanya Zela.

"Sudahlah, kamu tidak usah bohong. Aku tahu akal licikmu. Kamu ingin menyhirku menjadi penghias istana mainanmu ini, kan?" tanya Tika berbalik.

Zela mendelik. Dia berubah begitu cepat menjadi seorang pertempuan keriput bermata besar.

"Cepat, buka payung ajaibmu!" tiba-tiba terdengar suara lainnya.

Tika segera membuka payung birunya. Plop. Bersamaan dengan itu hujan besar datang. Halilintar pun berdentam dan petirnya mengenai perempuan tua itu. Tiba-tiba semua wahanan mainan berubah. Beberapa anak kembali ke asalnya.

"Terima kasih, kau telah menyelamatkan kami. Sekarang tutuplah payungmu agar kamu bisa kembali," kata anak peremnpuan yang disihir jadi patung kuda sembrani.

Tika menutup kembali payungnya. Perlahan sekelilingnya berubah menjadi pemandangan ladang yang didatanginya tadi. Anak-ana itu telah  menghilang.

"Aku harus segera pulang dan menceritakan ini semua kepada nenek," ucap Tika.

^_^

Hore, Aku Tahu 18 Oktober 2015

Apakah kalian pernah k Inggris yang terkenal dengan jam Big Ben itu? Ada banyak hal mnarik di sana. Kita cari tahu yuk ada apa saja di sana.

Teater dan Seni


Teater dan seni adalah bagian hidup dari warga Inggris. Perjalanan kita di Inggris tidak akan lengkap tanpa menghadiri pertunjukan musikal. West End di London merupakan tempat dengan berbagai teater. West End sering mengadakan tur keliling negara. kita bisa menikmati pertunjukannya di London dan menikmati pertunjukan Wicked, Les Miserables atau Shrek the Musical. Kita juga bisa mengunjungi teater lainnya, yang akan mengisi sore hari kita  dengan nyanyian dan tarian.


Cornwall


Cornwall adalah rumah dari Eden Project, sebuah proyek lingkungan dengan ribuan jenis tanaman. Eden Project terdiri dari dua kubah raksasa yang menyajikan dua lingkungan berbeda: lingkungan tropis dan lingkungan mediterania. Atraksi ini telah berlangsung selama  satu dekade dan merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi.


Festival Musik


Para pencinta musik harus mengunjungi Reading atau Leeds di akhir musim panas untuk menikmati festival musik. Kedua festival dilaksanakan bersamaan. Jika tidak ingin melewati keduanya, kita bisa berkemah di sekitar sana. Glastonbury Festival juga merupakan festival seni besar yang sayang dilewatkan.

Hadrian’s Wall


Hadrian’s Wall di Northumberland dimasukkan sebagai situs warisa dunia UNESCO pada tahun 1987. Tempat ini merupakan monumen terpenting yang dibangun oleh Bangsa Romawi di Inggris. Tempat ini tidak dijaga, jadi kita bisa memanjat hingga tempat yang tertinggi. Di sana juga terdapat museum, yang akan menjelaskan sejarah Hadrian's Wall. Kita bisa berjalan di atas tapak kaki Bangsa Romawi saat menelusuri Hadrian's Wall.

Fish & chips dan Sunday roast



Warga Inggris identik dengan fish and chips, teh dan scone serta Sunday Roast Dinner yang tradisional. Banyak resto lokal yang menyajikan makanan tradisional setiap Hari Minggu dan kita harus mencobanya sewaktu  di Inggris.


(ben/net)

Arena KKPK, 18 Oktober 2015

Petualangan Laura di inggris


Judul: Laura and Her London AdventurePenulis: Sabrina156 hlaman



Kali ini aku mau cerita tentang serial Pink Berry Club yang seru lho. Ada banyak buku yang sudah aku baca. Tapi aku mau ceita yang satu ini dulu. 

Setelah berhasil mendapatkan beasiswa, Laura meninggalkan Perancis. Dengan berat hati dia pergi dari peternakan milik Bibinya. Sejak kecil Laura tidak mengenal Ayah, sementara Ibunya telah meninggal dunia. Laura bertekad hidup mandiri dan tak ingin lagi membebani Bibinya. Dengan kemampuan bahasa yang baik, Laura dapat beradaptasi di Inggris. 

Di Michigan Girls School Laura bertemu teman baru dari berbagai negara. Sayangnya tidak semua orang menyukainya, salah satunya Naomi. Siswa yang berasal dari Jepang ini berkali-kali membuat ulah dan menjebak Laura. Hingga akhirnya Laura dihadapkan pada sidang sekolah dan beasiswanya terancam dicabut! Berhasilkan Laura hidup mandiri?

Pokoknya, kalau kalian uka dngan kisa-kisah di luar ngeri akan suka dngan cerita ini.Bikin kita tambah ingin jalan-jalan k luar negri.


(Salsa, Palembang)

Friday, October 09, 2015

Cernak 11 Oktober 2015

Liburan Impian

oleh Benny Rhamdani


Sudah lama aku ingin liburan ke Korea. Terutama sejak aku senang mendengar lagu-lagu boyband asal Korea. Misalnya Super junior dan Big Bang.

"Lika, kenapa kamu suka lagu Korea? lagu Indonesia kan bagus-bagus," kata Wening teman seklasku saat main ke rumah. Dia kaget melihat kamarku yang penuh poster artis korea.

"Bosan sama lagu Indonesia," kataku sambil menari ala girlband Korea.

Aku tidak cuman suka lagu Korea, juga drama korea. Sampai-sampai Ibu marah karena aku nonton terus. "Kamu hanya boleh nonton hari Minggu saja," kata Ibu.

Padahal nilai-nilai rapotku tidak pernah turun lho gara-gara lagu dan drama Korea. Malah aku semangat belajar. Sampai satu hari Ayah berkata,"Kalau tahun ini kamu juara kelas lagi, Ayah akan ajak kamu liburan ke Korea."

Wuah, siapa yang tidak senang? Aku jadi tambah semangat belajar di kelas dan di rumah. Teman-temanku malah kebingungan karena aku tidak mau main lagi sama mereka. 

"Kamu kenapa tidak mau main ke rumahku lagi? Ibumu melarang?" tanya wening.

"Nggak. Aku ingin juara kelas lagi."

"Tapi setiap semester kamu memang juara kelas."

"Soalnya kali ini Ayah akan mengajakku ke Korea kalau berhasil juara kelas," kataku.

Ayah pun mengajak aku ke kantor Imigrasi membuat paspor. Ayah dan Ibu sudah punya karena mereka sering dinas ke luar negeri. Rasanya senang ketika seminggu kemudian melihat paspor itu jadi. Yiay, tinggal selangkah lagi aku ke Korea.

UAS tinggal sebulan lagi, aku makin rajin belajar. Kadang aku sampai larut malam. Sampai-sampai Ibu menegurku. "Sudah malam, jangan belajar terus. Waktunya istirahat," kata Ibu.

Aku tersenyum. Ibu lain susah payah menyuriuh anak lainnya belajar, Ibu malah memintaku berhenti belajar. tapi aku menuruti kata Ibu. Aku pun istirahat.

Waktu berlalu, aku pun menghadapi UAS. Aku tidak terlalu takut, karena sudah menyiapkan segalanya. Soal-soal dapat kujawab dengan mudah. 

Malam di hari UAS, di meja makan Ayah mengejutkanku di meja makan. "Ayah sudah urus tiket dan visa untuk kita bertiga liburan ke Korea," kata Ayah.

Ibu tersenyum. Padahal belum ada pembagian rapot. Sepertinya Ayah dan Ibu yakin aku bisa jadi juara kelas lagi.

"Begitu visa selesai, lalu liburan tiba, kita akan berangkat ke Korea," kata Ayah.

Mengetahui hal itu aku langsung mengabarkan ke Wening. Dia takjub dengar kabar dariku. Sampai kemudian Ayah mengabarkan visa sudah beres. Lalu hari pengambilan rapot tiba. Dan aku juara kelas!

"Tiga hari kita berangkat," kata Ibu.

Malamnya aku tak bisa tidur. Kuputar lagu-lagu Korea kesukaanku. Sampai aku terbangun esok paginya. Tapi ... kok? Kenapa aku demam ya? Ah, jangan sakit! Aku berusaha tak kelihatan sakit. Tapi Ibu melihatnya.

"Mukamu pucat," kata Ibu sambil memegang keningku. "Panas sekali. Kamu harus istirahat dan makan sup ayam."

Aku berusaha menghabiskan sup ayam buatan Ibu. Malamnya, aku tidak cuman demam. rasanya ada yang lain di wajahku.

"Lika, kamu kena cacar," kata Ibu.


Oh, aku jadi ingat Dimas yang kena cacar saat UAS. Apakah aku tertular darinya? Dan betul saja, keesokan harinya muka dan tubuhku penuh bintik-bintik. Agak gatal.

"Kita tidak akan diijinkan naik pesawat kalau cacar. Sedangkan cacar baru hilang sekitar satu minggu," kata Ibu.

Aku tertunduk kelu. Jadi aku tidak bisa ke Korea?

Hore, 11 Oktober 205

Gua Indah di Indonesia 

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang sangat kaya. selain itu banyak sekali obyek wisata yang bertemakan alam di negeri ini, salah satunya yaitu Obyek wisata Gua / Goa. Mungkin bagi sebagian orang yang awam dengan Obyek wisata Gua memandang remeh akan kecantikan pemandangan yang di suguhkan di dalam Gua tersebut. tapi jangan salah, ternyata di Indonesia terdapat beberapa Gua yang di Nobatkan sebagai Gua Terindah di Asia Tenggara bahkan salah satu yang terindah di dunia. dan berikut ini adalah lima  dari sekian banyak Gua terindah yang ada di Indonesia:

Goa Gong

Goa Gong terletak di desa Bomo, kecamatan Punung, kabupaten Pacitan, sekitar 30 km dari pusat kota Pacitan. Anda bisa menuju kota ini dari Yogyakarta melalui Wonosari Gunungkidul, Solo, maupun Ponorogo Jawa Timur. Cara termudah adalah menggunakan kendaraan dari kota Solo karena jalannya relatif halus meski harus melalui jalan yang berliku naik turun khas pegunungan. Jalur ini bisa ditempuh kira-kira 3 jam dengan mobil. Goa ini terletak kira-kira 12 km dari Goa Tabuhan, tujuan wisata Pacitan lain yang tak kalah menarik. Di dalam Goa Gong ini anda akan di suguhkan pemandangan Stalaktit dan setalakmit yang sangat cantik, serta di iringi latar cahaya yang sangat menakjubkan. sehingga tidak salah jika Goa gong ini termasuk kedalam goa terindah se Asia tenggara.2.Goa Jomblang

Goa-Jomblang

Gua Jomblang merupakan salah satu gua dari ratusan kompleks gua Gunungkidul yang terkenal karena keunikan dan keindahannya yang tidak terbantahkan. Pada tahun 2011, Gua Jomblang dijadikan tempat pengambilan gambar Amazing Race Amerika. Terletak di rentangan perbukitan karst pesisir selatan yang memanjang dari Gombong, Jawa Tengah; hingga kawasan karst Pegunungan Sewu, Pacitan, Jawa Timur; gua vertikal yang bertipe collapse doline ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng. Karena itu gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan nama Luweng Jomblang.

Gua Petruk


Goa Petruk, di Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen memiliki keindahan yang menakjubkan. Meski kini Goa Petruk lebih mudah dicapai karena medannya sudah dibenahi, namun goa petruk tetap menjaga kealamian di dalam goanya. Stalaktit dan stalagmit di Goa Petruk membentuk beragam bentuk, seperti mayat, buaya, lumbung, dan payudara.

Goa bertingkat tiga ini basah dan lembab, dengan sungai, sejumlah sendang, dan air terjun. Di lantai dasar bertabur kotoran kelelawar dan serangga kecil. Air menetes dari langit-langit goa, meningkahi keheningan. Bagian kedua goa dihubungkan dengan batu terjal dengan kemiringan sekitar 45 derajat, dengan sendang dan air terjun kecil.Goa Petruk ini merupakan salah satu goa yang terindah di Jawa.

Goa Pindul

Gua Pindul adalah objek wisata berupa gua yang terletak di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul. Gua Pindul dikenal karena cara menyusuri gua yang dilakukan dengan menaiki ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, kegiatan ini dikenal dengan istilah cave tubing. Aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut gua sampai bagian akhir gua, di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu ban pelampung, sehingga biasanya wisatawan akan bergantian satu per satu untuk melewati bagian ini. Panjang gua Pindul adalah 350 meter dengan lebar 5 meter dan jarak permukaan air dengan atap gua 4 meter. Penelusuran gua Pindul memakan waktu kurang lebih selama satu jam yang berakhir pada sebuah dam. Aliran sungai yang berada di dalam Gua Pindul berasal dari mata air Gedong Tujuh.


Gua Maharani


Goa Maharani adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Lamongan, tepatnya berada di kecamatan Paciran. Goa Maharani berada di kedalaman 25 M dari permukaan tanah dan memiliki rongga seluas 2500 m2. Goa Maharani merupakan goa dengan keindahan alam yang unik daripada goa wisata lain. Hal ini dilihat dari stalagtit dan talagmit di goa ini masih bertumbuh dan memancarkan cahaya warna-warni saat terkena cahaya. Karenanya, layaknya goa Maharani ini disejajarkan dengan gua Altamira di Spanyol. Gua Mamonth di Amerika Serikat dan gua Carlsbad di Perancis.


ARena kkpK, 1 Oktober 2015

Kisah Gua Aneh




Judul: Petualangan di Gua AjaibPenulis: kensa104 halaman


Kamu pernah masuk goa? Ada apa ya di goa? Katanya goa itu kadang ada harta karun. Seperti di cerita Alibaba. Kadang ada juga yang isinya binatang buas. Ngeri, ya? tapi ada juga lho gua ajaib. Seperti di buku KJKPK yang aku baca ini.


Tiba-tiba, Falia sudah berada di dalam gua! Di sana, dia bertemu dengan kucing, tikus, kelinci, dan kelelawar yang bisa berbicara. Falia sangat takut. Apalagi dengan tikus! Falia bergegas menuju pintu gua. Dia ingin keluar dari sana. Namun, dia tidak bisa! Hewan-hewan itu menyuruh Falia mencarikan obat untuk raja mereka. Falia semakin takut dan bingung. 

Apa yang terjadi selanjutnya? Maukan Falia mengabulkan permohonan hewan-hewan itu? Berhasilkah Falia keluar dari gua itu dan berkumpul kembali dengan keluarganya? Hmm, pasti kamu penasaran, kan? Aku nggak mau ceritakan ke kamu. Silakan baca sendiri ya.


(Salsa, Palembang)


Friday, October 02, 2015

Crnak, 4 Oktober 2016

Leyka dan Petr Pan



 

Leyka sedang membaca bukunya saat sebuah suara tiba-tiba terdengar di lantai dekat jendela. Bruk! Leyka langsung menoleh, dan melihat seorang anak lelaki berusaha berdiri. Pakaiannya tidak umum. Selempang hijau, sepatu boot cokelat, juga topi kulit dengan sehelai bulu ayam menancap di sisi kanan.

“Kamu Peter Pan?” tanya Leyka sambil melihat gambar di buku tentang peter pan yang dibacanya.

“Bukan. Aku Thinker Bell. Hahaha. Ya, tentu saja aku Peter Pan. Maaf kalau aku mengejutkanmu,” kata Peter pan.

“Bukankah kamu seharusnya berada di Neverland?” tanya Leyka lagi.

“Ah, sudah lama aku meninggalkan Neverland. Membosankan. Semua serba kekanakan. Aku sedang keliling dunia. Tapi saat terbang tadi aku nyaris tersambar helikopter, sehingga tubuhku tidak seimbang dan terjatuh ke kamarmu. Untung saja jendela kamarmu terbuka,” tutur Peter Pan sambil duduk di sisi tempat tidur. Dan kamu, apa yang sedang dilakukan?”

“Membaca buku tentangmu.”

“Ah, itu pasti ngaco ceritanya. Aku sudah membaca semua buku tentangku. Isinya tidak ada yang benar. Untuk apa kamu baca suatu informasi yang tidak benar? Lagipula, membaca itu membosankan. Kamu tidak ingin keluar rumah, melihat dunia dari angkasa?” tanya Peter Pan.

“Tentu saja aku mau. Tapi Ibu selalu melarangku bermain di luar rtumah. Katanya berbahaya.  Ah, apakah kamu tidak mengajak Wendy?”

“Wendy? Siapa itu?”

“Temanmu.”

Peter Pan tertawa. “Pasti gara-gara buku dongeng itu. Percayalah, aku tidak punya teman bernama Wendy. Ya, dulu aku punya sih. Seekor anak ayam bernama Wendy. Tapi sudah diambil orang, entah siapa. Eh, kamu sudah siap ikut terbang, kan?”

Leyka mengangguk. Peter Pan merogoh kantung jelek di pinggangnya. Segenggam serbuk dikeluarkannya kemudian disemburkan ke wajah Leyka. Karuan Leyka terbatuk.

“Nah, sekarang kamu bisa terbang denganku,” kata Peter Pan.

“Bagaimana caranya?’

“Ucapkan saja dalam hatimu kamu ingin terbang. Begitu juga kalau kamu ingin belok, cepat, pelan, atau turun,” jelas Peter Pan.

Leyka mengcapkan dalam hati ingin terbang. Wow! Tiba-tiba Leyka melayang lalu posisi badannya berputar seperti Superman jika terbang.

Peter Pan melakukan hal yang sama. Kemudian berkata, “Ayo ikutlah aku!” Peter pan kemudian melesat keluar jendela.

Leyka mengucapkan keinginannya melesat seperti Peter pan. Dan … wussssh! “Aaaaah!” Leyka kaget tubuhnya terbang cepat menerpa udara,setelah melewati jendela. Sampai-sampai Leyka tak berani membuka matanya.

“Buka matamu! Lihatlah pemandangan di bawah,” seru Peter Pan yang tahu-tahu berada di sisi Leyka.

Leyka pun membuka matanya perlahan.  Wow! Dia melihat pemandangan yang … “Apanya yang indah? Aku tidak bisa melihat jelas kotaku,” kata Leyka.

“Ya, begitulah kotamu ini. Kotor penuh polusi. Aku heran bagaimana kalian mau tinggal di kota yang jorok ini. Lihat di bawah sana, orang membawa sampah sembarangan. Lalu di sana, ada pabrik membuang limbah ke sungai,” Peter Pan tampak kesal.

Leyka mendengar terus penjelasan Peter Pan.

“Sekarang, ikut aku ke kota lain, yuk!” Peter pan langsung menarik pergelangan tangan Leyka.

Wuzzz! Mereka terbang lebih cepat lagi. Satu jam kemudian, Peter pan melambatkan terbangnya.

“Nah, sekarang lihatlah ke bawah. Indah, kan?” tanya Peter Pan.

Wendy melihat kota di bawahnya. Benar-benar menakjubkan. Kota dengan gedung tinggi, namun banyak taman dengan pohon-pohon rindang. Air sungai mengalir bersih mengelilingi kota. Sudut-sudut jalanan tampak asri. Jarang sekali orang yang menggunakan kendaraan pribadi. Mereka lebih senang bepergian dengan kereta tenaga matahari. Untuk jarak dekat, mereka lebih suka bersepeda.

 “Bagaimana kota in ibis abegitu indah?” tanya leyka.

“Karena para pemimpin memberi contoh yang baik. Mereka ke kantor bersepeda dan pakai kendaraan umum, jadi warga pun mengikuti.”

Leyka benar-benar betah berada di atas kota itu. Tapi kemkudian dia teringat waktu makan siang. “Aku harus pulang. Maukah kamu mengantarku? Aku tidak tahu arahnya,” kata Leyka.

“Ya, tentu saja. Ayo, ikuti aku!” Peter Pan kemudian mengajak Leyka terbang.

Tapi saat memasuki kota Leyka tinggal, tiba-tiba wajah Peter Pan pucat. “Ada apa, Peter Pan?” tanya Leyka.

“Dadaku sakit. Kotamu benar-benar tak cocok untukku.”

“Ayo ke kamarku. Biar kamu istirahat dulu di sana,” ajak Leyka cemas.

“Tidak. Aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini. Uhuk. Pulanglah sendiri. Rumahmu sudah dekat,” kata Peter pan sambil melambaikan tangannya.

Dengan berat hati Leyka kembali ke kamarnya. Dia kemudian berdiri di jendela, memandang ke angkasa, berharap Peter Pan kembali sehat.

Bersamaan dengan itu Ibu masuk ke kamar. Ibu kaget karena melihat Leyka berdiri di jendela kamar yang terbuka lebar. “Leyka, jangan buka jendelanya, sayang,” kata Ibu sambil menutup jendela. “Apa yang kamu lakukan di jendela ini? Ibu kan sudah bilang, kalau kamu masih berdiri di jendela, Ibu akan pasangkan teralis.

Leyka terdiam. Kepalanya masih memikirkan nasib Peter Pan.

“Waktu makan siang tiba. Ibu memasak sup jagung kesukaanmu,” bujuk Ibu sambil menuntun Leyka.

Leyka tak menjawab.

Ibu tersenyum karena Leyka dengan mudah dibujuk mengikuti ke ruang makan. Biasanya Leyka sulit diminta mengikuti kata-kata Ibu. Sejak bayi Leyka menyandang autis. Sangat sulit bagi Ibu mengajak Leyka berkomunikasi. Seringnya Leyka seperti berada di dunianya sendiri.

“Nanti sore Ibu akan mengajak ke dokter lagi,” kata ibu terus berkata sendiriaan.

Peter Pan, kamu baik-baik saja, kan?