Thursday, December 30, 2010

Cernak, 2 Januari 2011


PENCULIKAN TABIB ISTANA

Tabib Akhsay sudah lebih sepuluh tahun menjadi tabib istana. Cara pengobatannya dengan ramuan obat yang sederhana telah berulang kali menyembuhkan penyakit keluarga istana. Itu sebabnya berita hilangnya Tabib Akhsay dari rumahnya membuat seisi istana cemas.

Patih Rangga segera dititahkan Baginda Raja untuk mencari ke mana hilangnya Tabib Akhsay. Begitu mendapat kepercayaan itu segera saja Patih Rangga menuju rumah Tabib Akhsay. Ditemuinya Radev di dalam rumah itu. Patih Rangga mengenal Radev sebagai asisten Tabib Akhsay.

"Ceritakan padaku, kapan terakhir kamu melihat Tabib Akhsay?" tanya Patih Rangga menyelidik.

"Kemarin siang Tabib Akhsay memberitahu saya hendak mencari beberapa daun untuk ramuan obat. Tabib Akhsay pergi ke selatan menuju Danau Perak. Ada beberapa daun yang hanya dapat ditemukan di sana," tutur Radev yang masih belia.

Patih Rangga memutuskan untuk menelusuri jejak hilangnya Tabib Akhsay. Dengan menunggang kuda ia segera menuju ke selatan. Setiap tiba di satu kampung Patih Rangga berhenti sebentar menanyakan perihal Tabib Akhsay.

"Ya, kami pernah melihatnya kemarin. Ia menunggang kuda menuju selatan," kata penduduk kampung pertama yang Patih Rangga tanyai. Jawaban serupa juga diberikan penduduk pada beberapa kampung berikutnya. Sampai kampung ke lima, para penduduknya memberi jawaban yang berbeda.

"Tidak. Kami tidak melihat Tabib Akhsay melewati kampung kami. Biasanya Tabib Akhsay berhenti dulu di kampung ini bila hendak menuju Danau Perak karena inilah kampung terakhir menuju Danau Perak," kata kepala kampung.

Patih Rangga mengerutkan keningnya sebentar. Berarti Tabib Akhsay hilang antara kampung ke empat dan ke lima. Memang ada hutan kecil yang memisahkan dua kampung itu. Patih Rangga memutuskan untuk kembali ke hutan kecil itu. Ia tidak menolak ketika kepala kampung kelima menawarkan seorang penduduk yang mahir melacak jejak untuk menemaninya. Setibanya di hutan kecil dari kejauhan Patih Rangga melihat kuda putih milik Tabib Akhsay. Bersama Ranjit yang menemaninya, Patih Rangga menghampiri kuda putih itu. Sementara Ranjit mengamati jejak yang tertinggal di tanah.

"Patih Rangga, menurut saya Tabib Akhsay telah diculik oleh penduduk kampung Kaki Besar," kata Ranjit kemudian.

"Kampung Kaki Besar? Aku baru mendengarnya."

"Di sebelah timur hutan ini ada lembah yang dihuni satu suku yang memiliki telapak kaki besar. Mereka memegang teguh aturan nenek moyang mereka untuk tidak memakai alas kaki ke mana pun mereka pergi," jelas Ranjit.

"Kalau begitu mari kita ke sana," ajak Patih Rangga.

Letak perkampungan yang mereka tuju sebenarnya tidak jauh. Tapi karena jalan menuju kampung itu sangat curam dan licin, terpaksa mereka turun dari kuda dan berjalan kaki. Saat melewati jalan setapak tiba-tiba telinga Patih Rangga menangkap suara yang amat dikenalnya. Suara siulan yang biasa dilakukan Tabib Akhsay saat mencari dedaunan untuk ramuan obat.

"Suara itu datangnya dari sebelah sana," Ranjit memberi petunjuk ke samping kiri jalan setapak. Buru-buru Patih Rangga menerobos semak-semak. Dari sela dedaunan yang lebar, Patih Rangga melihat Tabib Akhsay tengah sibuk mengumpulkan dedaunan, namun di belakangnya dua orang berwajah seram terus menguntit sambil memegang tombak tajam.

Dugaan Patih Rangga bahwa Tabib Akhsay diculik semakin kuat. Ia segera berbisik pada Ranjit. Tak berapa lama kemudian keduanya bergerak pelan mendekat dari belakang Tabib Akhsay. Hupf, dengan sekali loncatan keduanya berhasil melumpuhkan dua orang di belakang Tabib Akhsay.

"Patih Rangga, biarkan mereka," teriak Tabib Akhsay yang menyaksikan kegaduhan kecil itu.

"Bukankah mereka yang menculik Anda, Tabib Akhsay?" tanya Patih Rangga heran.

"Mulanya memang begitu," jelas Tabib Akhsay. Mereka berdua mencegatku dalam perjalanan ke Danau Perak.

Lantas mereka membawaku secara paksa ke kampung mereka. Kupikir tadinya mereka bermaksud menyanderaku dan minta tebusan kepada istana. Tapi rupanya mereka menculikku karena butuh pertolonganku. Di kampung mereka berjangkit penyakit yang disebabkan oleh sejenis cacing tanah."

Patih Rangga manggut-manggut. Ia akhirnya melepaskan dua orang yang dicekalnya.

"Bukankah setiap kampung sudah punya seorang tabib?" Patih Rangga mengingatkan.

"Tabib mereka sudah meninggal sebulan lalu dan belum ada yang menggantinya."
"Tapi Anda tidak bisa terlalu lama di sini karena istana membutuhkan Anda, Tabib Akhsay."

"Saya mengerti. Jika tidak keberatan, sebaiknya Patih Rangga kembali ke istana lebih dulu. Beritahukan perihal saya kepada Baginda Raja. Mintakan beberapa orang untuk membantu saya di sini dan tunjuk pula seorang tabib untuk ditempatkan di kampung mereka. Satu lagi yang penting, agar Baginda Raja membuat perintah kepada penduduk kampung mereka agar mau menggunakan alas kaki. Tanpa titah Baginda, mereka tidak mau melanggar aturan nenek moyang mereka."

Patih Rangga setuju dengan usul Tabib Akhsay. Ia segera meninggalkan Tabib Akhsay yang ternyata sedang mencari daun untuk ramuan obatnya. Sedangkan dua orang yang mengawalnya itu sengaja diperintahkan untuk menjaga Tabib Akhsay dari serangan binatang liar. Sementara Ranjit diminta untuk turut menemani Tabib Akhsay.

Ketika Patih Rangga menyampaikan laporannya kepada Baginda Raja, terlihat wajah Baginda sangat sedih. Ia menyesali dirinya yang tidak memperhatikan kesehatan rakyatnya hingga ia tak tahu ada seorang tabib yang ditempatkan di satu kampung telah meninggal. Padahal kampung itu sangat memerlukan pertolongan kesehatan.
Esok paginya satu rombongan dari istana diutus menuju Kampung Kaki Besar. Mereka membawa beberapa tenaga tabib dan obat-obatan. Selain itu Patih Rangga membawa surat perintah agar penduduk Kampung Kaki Besar mau menggunakan alas kaki.

"Baginda juga memberi bantuan ratusan pasang alas kaki bagi penduduk Kampung Kaki Besar agar mereka segera melakukan keputusan Baginda. Sumber penyakit mereka disebabkan oleh cacing tanah dan itu hanya dapat dicegah dengan memakai alas kaki," tutur Patih Rangga kepada kepala Kampung Kaki Besar.

Setelah Kepala Kampung memakai alas kaki, para penduduk pun mau memakainya. Hanya saja karena sebelumnya mereka tidak biasa menggunakan alas kaki, ukuran telapak kaki mereka memang besar-besar.

HORE, 2 JANUARI 2011

Kelinci, Hewan Pemalu yang Lucu

Tahun baru telah tiba. Dalam penanggalan Tionghoa, tahun ini dikenal sebagai Tahun Kelinci. Kabarnya, orang yang mempunyai shio kelinci adalah orang yang pendiam, pemalu, dan bertenggang rasa. Eh, tapi kalian pernah melihat kelinci, kan?



Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha.


Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).


Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.


Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.


Dari Belanda


Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis Kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelici sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisamencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asliIndonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan.


Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias.


Kelinci di Indonesia, khususnya pulau Jawa, banyak diternakkan secara komersial oleh para peternak kelinci di Lembang, dimana kelinci hias menjadi primadona para peternak. Sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hias, akan mereka jual sebagai kelinci pedaging, dimana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup besar dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di Lembang, sate kelinci dapat pula dijumpai di daerah Sumedang.


Terwelu




Terwelu atau tegalan adalah binatang menyusui berukuran kecil. Binatang menyusui ini termasuk ke dalam keluarga Leporidae. Terwelu bisa lari pada kecepatan 70 kilometer/jam. Panjangnya 50- 70 cm, dengan berat tubuh 4-5 kg. Kepalanya kecil, kumisnya panjang, dan jika daun telinganya ditarik ke depan, panjangnya bisa melampaui ujung hidungnya. Warna bulunya kelabu, coklat, dan di bagian bawah perutnya berwarna putih. Terwelu gemar makan rumput, daun, dan tunas tanaman. Ia kerap berjingkat, mengangkat telinganya, dan mencium-cium udara. Indranya sangat tajam,


Perbedaan kelinci dan terwelu:


* Kelinci biasanya memiliki lubang sebagai sarangnya, dimana mereka membesarkan anak-anaknya. Anak-anak kelinci biasanya terlahir tak berdaya, belum mampu melihat dan tak berbulu.


* Terwelu tidak bersarang di dalam lubang, melainkan hanya di atas hamparan rumput. Anak-anak terwelu lebih cepat mandiri, sejak lahir mereka telah memiliki bulu dan matanya pun terbuka. Ukuran terwelu biasanya lebih besar daripada kelinci, telinganya juga lebih panjang, serta memiliki bercak-bercak hitam pada bulunya. Kelinci telah lama dipelihara oleh manusia, sedangkan terwelu secara relatif masih hidup di alam bebas.


Kelinci Batu




Pikas (dulu dieja pica) adalah sepupu dari kelinci. Hewan ini hidup di daerah beriklim dingin. Pika yang kadang-kadang disebut dengan kelinci batu adalah hewan kecil pengerat yang rupanya mirip dengan kelinci. Badannya pendek dengan panjang tubuh hanya 15 cm. Pika tidak berekor. Telinganya pendek, dan berat tubuhnya sekitar 140gram. Hewan ini lebih banyak berjingkat, daripada melompat. Selain itu, pika juga pandai bersiul.


Punah



Walabi-Kelinci Timur adalah salah satu spesies Walabi yang telah punah. Binatang ini dahulu hidup di dataran pedalaman Australia tenggara dan memiliki kebiasaan hidup seperti kelinci. Binatang ini memiliki posisi istirahat yang unik pada siang hari, biasanya di bawah perlindungan serumpun rumput ilalang tussock. Jika binatang ini didekati, maka ia akan meloncat dengan kecepatan penuh. Seekor wallabi yang dikejar pemangsa atau pemburu pada jarak 500 meter akan menggandakan lompatannya dengan tiba-tiba dan kembali dalam 6 meter dan dapat melompat setinggi 1,8 meter. Hal ini terjadi pada John Gould yang dilompati kepalanya oleh seekor wallabi-kelinci.


Binatang ini dulu merupakan spesies yang umum, namun mungkin bersaing dengan sapi atau domba. Bisa juga ia terkena dampak buruk pola terbakarnya ladang yang berubah atau karena penyebaran kucing. Catatan terakhir melaporkan adanya spesies betina yang ditangkap oleh Mr. Bennett pada bulan Agustus 1889.


(ben)

Friday, December 24, 2010

HORE, 26 Desember 2010



Manusia Salju


Salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih, dan seperti kristal lembut kepingan salju, pakis seperti kristal es, kelompok dari kesemuanya.


Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius), salju biasa meleleh dan hilang. Proses saat salju berubah secara langsung ke dalam uap air tanpa mencair terlebih dulu disebut menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan.

Saat salju membeku, sering kali menjadi pecahan kecil yang disebut "kepingan salju". Salju merupakan prasyarat buat kegiatan olah raga musim dingin seperti ski dan kereta luncur.


Di dunia, salju biasa terjadi pada negeri beriklim subtropis dan sedang. Namun, ada juga daerah tropis yang bersalju, yakni di Pegunungan Jayawijaya dan Barisan Sudirman di Papua, Indonesia.


Manusia Salju


Manusia salju atau snowman adalah sebuah patung berbentuk mirip manusia yang dibuat dari salju. Manusia salju dibuat oleh anak-anak dibantu keluarganya di perayaan musim dingin.




Salju menjadi cocok untuk dibentuk ketika mendekati titik lebur. Hal ini memungkinkan untuk membentuk sebuah bola salju yang besar hanya dengan menggulungnya, sampai menjadi ukuran yang diinginkan. Jika bola salju mencapai bagian bawah rumput mungkin akan mencabut beberapa rumput, kerikil, dll. Membuat manusia salju sulit karena menempel. Jadi waktu terbaik untuk membangun manusia salju biasanya pada sore hari terpanas berikutnya setelah hujan salju dengan jumlah yang cukup.


Di Eropa dan Amerika Utara, manusia salju dibangun dengan tiga bola menggambarkan batang tubuh, kepala, dan tubuh bagian bawah.


Selain membentuk tubuh, biasanya juga dibuat tambahan manusia salju. Tambahan bisa dengan batu, batubara, tongkat, dan sayuran. Wortel atau buah yang sering digunakan untuk hidung, tongkat untuk senjata dan batu untuk mata. Beberapa anak lebih suka memberi manusia salju pakaian (syal, jaket, topi). Tapi anak-anak lain memilih untuk tidak meninggalkan risiko dicuri atau rusak karena salju yang mencair.


Manusia salju biasanya dibangun dengan dua bola di Asia Timur. Di Jepang, mereka menyebut manusia salju dengan Yuki Daruma.




Sejarah gagal untuk mendokumentasikan manusia salju pertama. Cerita bermunculan pada April 2004 yang mengklaim bahwa manusia salju pertama dibangun pada tahun 1809 oleh Vernon N. Paulus dan anak perempuannya yang berumur sembilan tahun bernama Yetty. Namun, Bob Eckstein, penulis sejarah manusia salju mendokumentasikan dari abad pertengahan, dengan meneliti penggambaran artistik di museum Eropa, galeri seni, dan perpustakaan. Dokumentasi paling awal yang dia temukan adalah ilustrasi dari sebuah karya berjudul Kitab Jam dari 1380, ditemukan di Den Haag.


Rekor untuk manusia salju terbesar di dunia didirikan pada 2008 di Bethel, Maine Amerika Serikat. Salju-wanita berdiri setinggi 37,21 meter, dan diberi nama untuk menghormati Olympia Snowe, Senator AS yang mewakili Maine.




Rekor sebelumnya juga dibangun di Bethel, Maine, pada bulan Februari 1999. Manusia salju yang bernama "Angus, Raja Gunung" untuk menghormati gubernur saat itu, Angus King. Manusia salju itu berdiri setinggi 34,62 meter dan beratnya lebih dari 4.080 ton.


Tanpa Salju


Di Negara seperti Indonesia yang tidak turun salju, biasanya hiasan manusia salju dibuat dari bludru dan lainnya. Ada juga yang membuatnya dari patung es. Biasanya kita bisa melihat hiasan boneka salju di mal-mal menjelang perayaan natal.

(ben)


CERNAK, 26 DESEMBER 2010



Liburan Menyenangkan


oleh Benny Rhamdani


Pagi di hari libur pertama. "Hore asyiiiik!" seru Sheila saat terbangun. Tidak sekolah, banyak kartun di TV, game komputer, dan tentu saja perjalanan ke kedai es krim. Memang menyenangkan! Sheila meneguk susu coklatnya.


Ayah berkata, "Maaf Seheila, kami harus pergi menjenguk seseorang yang sakit. Ayah dan Ibu tidak dapat membawamu jalan-jalan hari ini."


Melihat Sheila menekuk wajahnya, Ibu berkata, "Kamu boleh menyalakan komputer serta memutar film kesukaanmu. Bukankah ada film Barbie di TV hari?"


Sheila memutuskan untuk tersenyum.


Begitu Ayah dan Ibu pergi, Sheila mulai menyalakan komputer. Tapi baru beberapa menit tiba-tiba listrik padam. Sheila meminta Bibi Pur mememriksa listrik karena tak berani. Ternyata memang dari gardu listriknya yang mati.


Mata Sheila jatuh pada buku karya Dr Seuss berjudul Cat in The Hat. Ibu telah membacakannya semalam. Buku tentang kucing lucu yang datang ke sebuah rumah pada hari membosankan dan melakukan banyak hal nakal ketika ibu anak-anak itu keluar. Namun hal ini hanya terjadi di buku atau kepada anak-anak di luar negeri, pikir Sheila.


Tiba-tiba Sheila melihat sesorang berdiri di dekat jendela.


“Kayaknya kamu kelihatan bosan di rumah? Ayolah, buatlah hari ini jadi menyenangkan! Berteman denganku. Oh iya, namaku Munni, " kata anak itu.


Sheila menatap anak perempuan dengan rambut kecoklatan, wajah kotor, tangan kasar dan mata cerah dengan menyenangkan. Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya. Dia berkata, "Maaf Munni, tak ada hal yang menyenangkan tanpa TV dan komputer.”


“Kamu bisa melakukan hal lain di luar,” kata Munni.


"Aku tidak bisa keluar begitu saja," kata Sheila.


"Sayang sekali. Padahal aku hanya ingin mengajakmu agar tidak bosan di rumah," kata Munni.


Sheila akhirnya memutuskan untuk keluar rumah. Sheila pamit kepada Bibi Pur agar tak bingung mencarinya., ia hanya bilang ingin pergi ke mini market sebntar.


“Permainan apa yang akan kita lakukan di luar sekarang?” tanya Sheila.


“Bagaimana kalo kita kumpulkan sebanyak mungkin orang mengucapkan terima kasih kepada kita?” ajak Munni.


“Untuk apa?” tanya Sheila.


“Kamu akan tahu sendiri nanti,” Jawab Munni.


Mereka menuju ke jalan. Tiba-tiba di sisi trotoar mereka melihat seorang ibu tua yang bingung hendak menyeberangi jalan. Munni mengajak Sheila membantu ibu tua itu. Sheila menuntun ibu tua itu menyeberang, sementara Munni membantu membawakan keranjangnya.


“Terima kasih, anak-anak yang manis dan baik hati. Maukah kalian mampir ke rumahku untuk minum sirup buatanku?” ucap ibu tua itu.


“Terima kasih, bu. Lain waktu saja. Kami ingin bermain dulu sekarang,” kata Munni.


Ibu itu tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal.


“Mengapa kau tolak ajakan ibu tadi?” tanya Sheila.


“Kita baru mengumpulkan satu ucapan terima kasih,” jawab Munni enteng.


Mereka lanjut berjalan. Ketika ada seorang bapak yang terjatuh dari sepedanya dan isi tasnya tumpah, mereka pun ikut membantu. Bapak itu mengucapkan terima kasih. Ketika ada seorang anak yang ketakutan melihat anjing kampung, mereka pun membantunya.


Sekali Sheila dan Munni membantu seorang remaja yang mobilnya mogok. Sheila dan Munni membantu mendorong mobilnya bersama beberapa orang. Tetapi remaja itu sama sekali tidak mengucapkan terima kasih ketika mobilnya jalan.


“Huh, dasar tidak tahu terima kasih! Sudah ditolong malah meninggalkan kita begitu saja,” kata Sheila kesal.


“Biarlah. Mungkin orang itu tidak pernah mendengar indahnya ucapan terima kasih,” kata Munni.


Setelah itu, mereka mendatangi panti asuhan. Beberapa penghuni panti adalah anak tuna netra. Karena mereka tidak bisa membaca buku, Sheila dan Munni membacakan buku untuk mereka. Para penghuni panti sangat senang dengan kebaikan Sheila dan Munni. Saat Sheila dan Munni pulang, mereka memberi hadiah sebuah nyanyian yang merdu.


Tiba-tiba Sheila teringat sudah terlalu lama meninggalkan rumah. Dia pun berpamit pulang kepada Munni.


“Sampai ketemu besok ya!” kata Sheila.


Karena capek, setelah makan, Sheila pun tertidur. Dia bangun ketika sore hari. Ayah dan Ibu baru saja pulang. Ayah dan Ibu bertanya apa yang dilakukan Sheila di hari liburan pertamanya.


Sheila tak mau menceritakannya. “Pokoknya sesuatu yang menyenangkan,” kata Sheila.


Sejam kemudian, Ibu dan Ayah baru tahu apa yang dirahasiakan Sheila. Tiba-tiba saja beberapa orang datang ke rumah bergantian. Mereka ada yang membawakan kue, buah-buahan, buku cerita dan mainan untuk Sheila. Mereka bercerita hari itu Sheila telah membantu mereka.


“Aku tidak sendiri membantu. Aku berdua bersama Munni. Jadi hadiahnya akan kubagi dua bersama Munni,” kata Sheila.


Tapi orang-orang yang dibantu itu sama sekali tidak tahu soal Munni. Mereka bilang, hanya diantu Sheila. Tidak ada anak lain bersama Sheila. Wuah Sheila jadi bingung.


“Ah, biar kutunggu saja besok. Munni pasti akan emenemuiku lagi,” kata Sheila.


Teryata Munni tidak datang. Walaupun mulanya Sheila bingung, akhirnya Sheila tak mau memikirkannya lagi. Dia meneruskan liburannya dengan mengumpulkan banyak kata terima kasih. Ternyata lama kelamaan ucapan itu sangat indah terdengar. Tentu saja, Sheila pun selalu berterima kasih kepada siapapun yang telah berbuat kebaikan.


^-^

Friday, December 17, 2010

HORE, 19 September 2010


Liburan di Musim Hujan



Bulan Desember selalu penuh hujan. Wuah, padahal liburan telah tiba. Hmm, apakah karena hujan kita tidak jadi berlibur ya? Hujan boleh jadi mengganggu kenyamanan waktu liburan bersama keluarga kita. Tapi, jika keluarga kita sudah mempersiapkan diri, musim hujan bukan jadi halangan untuk melewatkan liburan. Apa saja yang mesti diperhatikan saat liburan di musim hujan?


Kenali Lokasi


Yuk, ikut bersama orangtua mengenali lokasi yang akan dituju. Bisa saja daerahnya sudah pernah kita kujungi. Kalau begitu lebih mudah mengenalinya. Tapi kalau baru, ya kita bisa buka-buka internet. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang kebiasaan cuaca di sana.


Kondisi di musim hujan di daerah tujuan bisa jadi berbeda satu sama lain. Ada wilayah tertentu yang curahnya hujan tinggi, sementara daerah lain tidak. Di wilayah pegunungan biasanya curah hujan tinggi. Bukan tidak mungkin air dari langit mengguyur tiada henti.


Rencana Kegiatan


Nah, selain membuat rencana kegiatan utama liburan, kita buat juga cadangannya. Buat list aktivitas yang nyaman buat kita. Bagi sebagian orang liburan di dalam ruangan lebih menyenangkan karena tidak terkena hujan. Sementara, bagi sebagian lainnya aktivitas di luar ruangan sambil diguyur hujan justru dirasa lebih seru.


Jenis kegiatan di dalam ruangan susun sebanyaknya, semisal dari nonton DVD bareng, baca buku, main game, atau apa saja. Tentu saja kita juga bisa menyusun kegiatan di luar tapi tidak jauh dari rumah, biar kalau mendadak hujan kita tidak kehujanan.


Tetap Jaga Kesehatan


Paling menyebalkan kalau kita justru sakit saat liburan. Wuah, apalagi kalau keterusan sampai saat masuk. Di musim hujan bakteri, virus, kuman, dan jamur tumbuh subur. Penyakit mudah menyerang, terutama mereka yang kondisi fisiknya lemah.


Stamina yang bagus tentu membuat tubuh lebih kuat menghadapi serangan penyakit. Baik juga kalau kita sekeluarga melakukan vaksinasi virus tertentu seperti malaria, demam berdarah, atau flu. Lazimnya vaksinasi dilakukan 1 minggu atau 3 hari sebelum berangkat liburan.


Jangan lupa minta ibu membawa obat. Obat-obatan ringan akan sangat membantu dalam kondisi-kondisi tertentu. Lazimnya obat-obatan wajib yang biasa dibawa adalah obat sakit kepala, flu, dan diare. Selain itu, lengkapi kotak obat dengan pelengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan seperti obat antiseptik, alkohol, kapas, balsam, minyak gosok, dan lain-lain.


Jangan sepelekan pakaian. Bawalah beberapa baju hangat, sweater, atau jaket. Pastikan pula payung atau jas hujan sudah masuk dalam tas. Tak kalah penting juga pelindung tas (rain cover). Jangan sampai barang-barang penting di dalam tas basah dan rusak. O,iya, jangan lupa kaos kaki. Barang kecil yang satu ini sangat membantu menghangatkan badan di wilayah dingin.


Segera Mandi


Jika kita sedang berada di luar ruangan, dan hujan turun, sebaiknya segera berteduh. Tapi jika kita kehujanan, jangan lupa segera mandi. Mandilah sehabis hujan-hujanan meski suhu udara dingin. Bilaslah tubuh dari kepala hingga ujung kaki. Mandi akan menyegarkan tubuh kita. Jika tidak tahan dengan air dingin gunakanlah air hangat.


Tentu saja setelah itu jangan lupa menghangatkan tubuh. Bisa dengan susu hangat atau minuman lain yang kalian suka. Isi juga perut dengan makanan sehat agar tidak kembung atau masuk angin.


Ayo! Jangan takut liburan meskipun musim hujan!



(ben)