Friday, December 10, 2010

CERNAK, 12 Desember 2010


Kota Tanpa Senyum

Kalian pernah mendengar kota Boring? Letaknya sangat jauh sekali. Penduduk Boring tak pernah tersenyum. Mereka tidak tahu bagaimana tersenyum. Semua anak hanya pergi ke sekolah dan kembali ke rumah, melakukan pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk ulangan dan ujian sekolah.

Jika anak-anak bertemu, mereka tidak bermain. Mereka sibuk belajar. Yang mereka inginkan hanyalah nilai, nilai, dan nilai bagus saat tes. Mereka tidak tahu bagaimana tersenyum, mereka tidak tahu bagaimana bercanda dan mereka tidak tahu bagaimana tertawa dan tertawa.

Suatu hari, datanglah seorang nenek tua dengan rambut keperakan dan senyum yang membentang dari telinga ke telinga. Dia bermaksud mengunjungi cucunya, Ekta, untuk pertama kalinya.

Pada akhir hari pertama di kota, ia langsung mendapatkan kesan sesuatu yang tidak beres, sangat salah. Ketika dia tersenyum dan mengangguk, tak seorang pun tersenyum kembali. Termasuk cucunya sendiri!

Nenek sebenarnya kagum karena Ekta pintar. Tapi di sisi lain dia menemukan hal lain yang keliru.

Melihat semua ini, Nenek memutuskan untuk mengajarkan anak-anakkota Boring berhenti berpikir tentang pekerjaan sekolah dan nilai ujian, lalu mulai bermain, tertawa dan tersenyum. Itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan kota Boring. Sudah waktunya untuk menggunakan senjata rahasia dia!

Nenek memiliki teman bernama Peri Tertawa. Namanya Hasyaa. Kebiasaan Hasyaa menceritakan lelucon kepada manusia. Dia tahu banyak lelucon lebih banyak dibandingkan bintang-bintang di langit. Semua leluconnya bisa membuat orang tertawa dan terasa hangat terhadap satu sama lain.

Suatu kali, Nenek pernah tertawa selama 24 jam sampai gigi palsunya jatuh keluar! Dia telah membuat seluruh desa tertawa bersamanya. Sejak itu tidak ada yang pernah jatuh sakit di desa.

Hasyaa pernah memberikan sebotol kecil krim untuk Nenek. “Krim ini bisa membuat rang tertawa dengan mengoleskannya di kulit mereka,” kata Haasya kepada Nenek.
Nenek ingin memberikannya kepada Ekta.

Ketika Ekta bersiap-siap untuk sekolah, Nenek memberinya segelas susu. Saat itulah, Nenek menyentuh bawah dagu Ekta. Sesuatu terjadi. Rasanya seperti sengatan listrik. Ekta terkikik. Dia tampak terkejut saat ini terdengar aneh yang keluar dari tenggorokannya! Lalu dia pergi ke cermin dan menatap bayangannya. Dan dia terkikik. Nenek puas!

Ternyata tidak di rumah saja. Setelah ebberapa jam di sekolah, semua murid ikut cekikikan saat istirahat dan pulang sekolah. Setiap kali mereka mengucapkan kata ‘nilai ujian’, mereka tertawa. Bahkan ada yang tertawa sampai terguling-guling.

Dan kemudian sesuatu yang menakjubkan terjadi. Anak-anak yang tidak pernah berhitung dengan benar, tiba-tiba mereka jadi pintar. Saat ditanya dua tambah dua, mereka pergi ke taman, menyentuh dua bunga mawar dan dua bunga melati, lalu mengatakan,”empat!” sambil tertawa.

Bahkan guru-guru pun mulai tersenyum. Terutama karena melihat anak-anak jadi ceria. Dan ternyata, belajar dengan hati riang justru membuat anak-anak mudah menerima pelajaran.

Menjelang sore para orang tua sudah mulai tersenyum dan tertawa. Keesokan harinya, stasiun radio lokal menyiarkan berita tentang beberapa suara-suara aneh yang menyerbu kota! Tak seorang pun tahu apa yang penyiar katakan berikutnya, karena ia juga mulai cekikikan!

Nenek merasa puas. Dia pun kembali ke desanya. Nama Kota Boring pun diganti oleh Walikotanya yang selalu tersenyum dengan nama Kota Ceria.

^-^

No comments: