Friday, January 27, 2017

Hore Aku tahu, 29 Januari 2017

Yuk, Mengenal Jenis Ayam di Indonesia


Tahukah kalian saat ini disebut tahun ayam api oleh warna Tionghoa? Di Indonesia ayam bukanlah hewan yang aneh. Di Indonesia dikenal istilah ayam ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung).

Ke dalam kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak dikembangkan untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian sekarang mulai dikembangkan sebagai ayam sabung, ayam timangan , atau untuk acara ritual.

Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk penampilan tertentu:

  •     ayam pelung, ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten Cianjur) yang memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada unik), termasuk ayam hias;
  •     ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas warna hitam legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias;
  •     ayam nunukan, ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim, dengan bentuk badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam pedaging dan hias;
Terdapat pula beberapa istilah untuk menyebut penampilan tertentu namun sifat itu tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti

  •     ayam walik (frizzle), ayam dengan bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
  •     ayam bali, ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai dibiakmurnikan;
  •     ayam katai (bantam), istilah umum untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang kaki dengan ukuran badan lebih kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras lokal dan ras murni seleksi yang masuk kategori ini;
  •     ayam ketawa, ayam (jantan) seleksi dengan suara kokok terputus-putus seperti orang tertawa, diduga pertama kali sengaja diseleksi di Sulawesi Selatan, tetapi sekarang telah tersebar di berbagai tempat.

Cernak, 29 Januari 2017

Penyesalan Katak Muda



Di suatu masa, hiduplah seekor Katak Muda dan Ibunya yang sudah ditinggal meninggal suaminya di sebuah kolam besar. Katak Muda ini adalah seekor katak pembuat onar, yang sama sekali tidak pernah mendengarkan ucapan Ibunya. Sehingga, menyebabkan banyak kesedihan dan rasa malu Ibunya.

Si Katak Muda ini selalu saja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kata-kata Ibunya. Jika Ibunya memintanya bermain di bukit, maka katak muda ini pergi ke pantai. Jika Ibunya memintanya pergi ke lingkungan atas, maka katak muda ini pergi ke bawah.

"Apa yang sebaiknya kulakukan dengan anak itu?" tanya Ibu katak pada dirinya sendiri, "Kenapa dia sama sekali berbeda dari anak-anak lainnya yang selalu menurut apa kata orang tua? Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika dia bersikap keras kepala seperti ini. Meski begitu, aku harus melakukan sesuatu supaya kebiasaan buruknya hilang."


Sayangnya, setelah melakukan segala upaya untuk mengubah anaknya, Ibu katak tidak mendapati anaknya berubah. Katak muda tetap saja bersikap semaunya. "Hahaha..." terkekeh katak muda melihat Ibunya yang sudah putus asa dengan sikapnya, "Kau tidak usah mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja dengan sikapku ini!"

"Apakah iya?" kata Ibu katak, "Lalu kenapa suaramu tidak terdengar seperti katak? Mari kuajari..." Sambil tersenyum Ibu Katak bersuara kwok! kwok! sebagaimana biasa dilakukan oleh katak pada umumnya. "Sekarang, cobalah bersuara sepertiku."

Si katak muda menyombongkan dirinya bahwa itu mudah saja dilakukannya. Namun ketika bersuara, yang terdengar dari dalam mulut Katak Muda adalah suara, "Kok! Kok!"

"Aduh, kenapa kau bersuara seperti seekor katak tidak baik? Kau akan membuat Ibumu ini sedih!" pekik Ibu Katak, "Dengarkan aku jika aku sedang memberitahumu tentang hal yang baik untukmu. Sekarang kau..."

Belum Ibunya selesai berbicara, si Katak Muda melompat-lompat menjauh sambil bersuara, "Kok! Kok!"


Hari demi hari, Ibu Katak terus saja memberi nasihatnya, tapi Katak Muda terus melakukan apa yang diinginkannya - kebalikan dari apa yang dikatakan Ibunya. Berpikir tentang nasib Katak Muda kelak, Ibu Katak jatuh sakit. Hal ini membuat Ibu Katak memanggil Katak Muda di sisi tempat tidurnya.

"Anakku," kata Ibu Katak, "Kurasa aku takkan hidup lebih lama lagi. Ketika aku meninggal, jangan kuburkan jasadku di gunung, tapi kuburlah aku di sisi sungai." Ibu Katak mengatakan itu karena tahu Katak Muda akan melakukan hal sebaliknya yang dikatakannya.

Beberapa hari kemudian Ibu Katak benar-benar meninggal. Hal ini menyisakan kesedihan mendalam bagi Katak Muda. "Oh, Ibuku yang malang. Aku merasa dia terlalu khawatir dengan kenakalanku. Kenapa aku tak mendengarkannya?" kata Katak Muda menyesal, "Kini, dia sudah tiada. Aku telah membuatnya meninggal."

Katak Muda merasa Ibunya meninggal karena dirinya. "Aku selalu tidak melakukan apa yang Ibu katakan karena merasa itu menyenangkan aku. Tapi kali ini aku akan melakukan apa yang dia katakan." Maka, Katak Muda memakamkan Ibunya di sisi sungai, walaupun dia merasa itu tidaklah bijaksana.

Beberapa kemudian badai turun, menyebabkan air sungai meluap. Katak Muda tidak bisa tertidur karena khawatir makam Ibunya akan hanyut. Akhirnya, dia pergi ke makam Ibunya di sisi sungai untuk berjaga-jaga.

Di tengah hujan lebat, Katak Muda duduk. Dia menangis berulang-ulang dan bersuara dengan benar, "Kwok! Kwok! Jangan hanyutkan jasad Ibuku." Itulah yang selalu dilakukan Katak Muda setiap kali hujan turun. Sejak itu, katak hijau menangis sambil berteriak,"Kwok! Kwok!" pada waktu hujan turun.


Arena KKPK, 29 Januari 2017

Kota Musik



Judul: Sahabat Musik
Penulis: Alizza
100 halaman

Alifa tinggal di Musical City. Di kota itu, setiap orang harus bisa memainkan salah satu alat musik. Sayangnya, Alifa tidak bisa satu pun! Suatu hari, ayah dan bunda Alifa pergi meninggalkan Musical City. Alifa dan ketiga kakaknya ditinggal bersama Tante Meliana, kakak ibu mereka.

Sayangnya, Tante Meliana tidak sebaik yang Alifa bayangkan! Alifa dan kakak-kakaknya diharuskan mengikuti aturan baru yang dibuat oleh Tante Meliana! Halini membuat Alifa tidak betah. Dia ingin kembali ke kota aslanya.

Benarkah orangtua Alifa pergi karena Alifa tidak bisa memainkan alat musik? Apa yang dilakukan sahabat-sahabat Alifa? Simak petualangan seru Alifa dengan kelima sahabatnya hanya di buku ini!

(Salsa, Palembang)

Friday, January 20, 2017

Cernak, 22 Januari 2017

Tiga Penenun

 
Dahulu kala ada seorang gadis yang sangat malas dan tidak pernah mau menenun kain, dan ibunya tidak pernah bisa membujuk gadis tersebut untuk melakukan apa yang harus dilakukan. Akhirnya ibunya menjadi sangat marah dan kehilangan kesabaran dan mulai memukul anak gadisnya dengan keras. 
 
Pada saat itu Ratu yang kebetulan lewat, berhenti di depan rumah gadis tersebut karena mendengar gadis itu menangis. Ratu kemudian masuk ke dalam rumah dan bertanya apa yang terjadi pada gadis itu dan mengapa ibunya memukuli anak gadisnya sampai-sampai semua orang yang berada di jalan dapat mendengarkan gadis tersebut menangis.
 
Ibu gadis tersebut menjadi sangat malu untuk mengakui kemalasan anak gadisnya, sehingga dia berkata,
“Saya tidak bisa menghentikan dia menenun, dia selalu ingin mengerjakannya setiap waktu dan saya terlalu miskin sehingga tidak bisa menyediakan dia rami – bahan untuk ditenun yang cukup.”
 
Kemudian Ratu menjawab, “Saya sangat senang mendengar suara roda alat pemintal, dan saya merasa senang mendengarkan mereka bersenandung, biarkanlah saya membawa putrimu ke istana, saya mempunyai banyak rami dan bahan tenung, di sana dia dapat memintal dengan hati gembira.”
 
Ibu gadis tersebut sangat senang mendengarkan tawaran itu, dan Ratu pun kemudian membawa gadis tersebut bersamanya. Ketika mereka mencapai istana, Ratu memperlihatkan tiga ruangan yang penuh dengan rami dan bahan tenun yang terbaik yang ada di kerajaannya.
 
“Sekarang kamu dapat menenun rami ini,” Katanya, “dan bila kamu berhasil menyelesaikannya, kamu akan saya nikahkan dengan putra tertua saya; kamu mungkin miskin tapi saya tidak akan memperdulikan hal itu, kain yang kamu buat dari rami ini cukup sebagai emas kawin,”
 
Gadis itu ketakutan dalam hati, karena dia sama sekali tidak dapat menenun, biarpun dia hidup seratus tahun dan duduk menenun setiap hari selama hidupnya dari pagi sampai malam. Dan ketika dia berada sendirian dia mulai menangis, dan duduk selama tiga hari tanpa menyentuh alat tenun. 
 
Pada hari ketiga, Ratu datang, dan ketika dia melihat tidak ada satupun tenunan yang selesai, dia lalu terkejut; tetapi gadis tersebut beralasan bahwa dia belum bisa mulai menenun karena dia masih bersedih akibat perpisahan dengan rumah dan ibunya. 
 
Alasan itu membuat Ratu menjadi tenang, tetapi ketika Ratu akan beranjak pergi, dia mengatakan “Besok pekerjaan kamu harus dimulai.”
 
Ketika gadis itu sendirian lagi, dia tidak dapat berbuat apa apa untuk menolong dirinya sendiri atau melakukan apapun yang sudah seharusnya dilakukan. Dalam kebingungannya dia cuma keluar dan menatap keluar jendela. 
 
Saat itu dilihatnya tiga orang wanita lewat didepannya, dan wanita yang pertama memiliki kaki yang lebar dan rata, yang kedua mempunyai bibir yang tergantung turun sampai ke dagunya, dan yang ketiga memiliki ibu jari tangan yang sangat lebar. 
 
Mereka kemudian berhenti di depan jendela, dan mencoba bertanya apa saja yang gadis itu inginkan. Gadis itu menjelaskan apa yang dibutuhkannya, dan mereka berjanji akan membantunya, dan berkata, “Kamu harus mengundang kami ke pesta pernikahanmu, dan tidak malu karena kehadiran kami, menyebut kami sebagai sanak keluarga dan sepupumu, dan diperbolehkan duduk satu meja dengan kamu; jika kamu berjanji akan memenuhi hal ini, kami akan menyelesaikan tenunan tersebut dalam waktu singkat.” 
 
“Saya berjanji sepenuh hati,” jawab si gadis; “masuklah dan mulailah sekarang.”
 
Lalu, ketiga wanita itu masuk, dan mereka membersihkan sedikit ruangan pada kamar pertama untuk mereka agar mereka dapat duduk dan menempatkan alat tenun mereka.  Wanita yang pertama menarik keluar benang dan mulai menapakkan kakinya ke tuas yang memutar roda alat tenun, wanita yang kedua membasahi benang,  dan wanita yang ketiga memilin dan meratakannya dengan ibu jarinya diatas meja, perlahan-lahan gulungan-gulungan benang yang indah berjatuhan diatas lantai, dan ini menghasilkan tenunan yang sangat indah. 
 
Gadis itu menyembunyikan ketiga wanita penenun itu dari pandangan mata sang Ratu sehingga setiap kali Ratu berkunjung, sang Ratu hanya melihat dia sendirian bersama tumpukan tenunan yang sangat indah; dan tidak terhingga pujian-pujian yang diterimanya dari Ratu. 
 
Ketika kamar pertama sudah kosong, mereka mulai menenun di kamar kedua, lalu ke kama ketiga sampai semua rami telah selesai di tenun. Lalu saat ketiga wanita penenun itu akan pergi, mereka berkata pada sang Gadis, “Jangan lupa dengan apa yang kamu janjikan, dan semuanya akan menjadi lebih baik untuk kamu.”
 
Ketika sang Gadis memperlihatkan pada Ratu ruangan yang telah kosong, dan sejumlah besar tenunan, Ratu langsung mengatur pernikahan gadis itu dengan putranya yang tertua, dan mempelai pria itupun sangat senang karena mendapatkan calon istri yang sangat pandai dan rajin.
 
“Saya mempunyai tiga orang sepupu,” kata Gadis itu, “dan karena mereka sangat baik kepada saya, Saya tidak akan pernah lupa kepada mereka disaat saya mendapatkan keberuntungan; bisakah saya mengundang mereka datang ke pesta, dan meminta mereka duduk satu meja dengan kita?”
 
Ratu dan putra tertuanya yang akan menjadi calon suami berkata bersamaan, “Kamu boleh mengundangnya datang, tidak ada alasan bagi kami untuk tidak mengundangnya kesini,” 
 
Ketika perjamuan dimulai, ketiga wanita penenun tersebut datang tanpa menyembunyikan keburukan rupa mereka, dan sang Gadis berkata, “Sepupuku yang baik, selamat datang.”
 
“Oh,” kata mempelai pria, “bagaimana kamu bisa mempunyai sanak keluarga yang sangat buruk rupa?”
 
Kemudian dia menemui wanita penenun yang pertama dan bertanya kepadanya, “Bagaimana kamu bisa mempunyai kaki yang begitu lebar dan rata?” 
 
“Saya selalu menapakkan kaki saya pada alat tenun,” katanya.
 
 Ketika dia menemui wanita yang kedua dan bertanya, “Bagaimana kamu bisa mempunyai bibir yang bergantungan sampai ke dagumu?” 
 
“Dengan menjilati benang.” katanya,
 
Dan kemudian dia bertanya kepada wanita yang ketiga, “Bagaimana kamu bisa mempunyai ibu jari yang sangat besar dan lebar?” 
 
“Dengan memuntir dan memilin benang,” katanya.
 
Kemudian mempelai pria berkata bahwa semenjak saat itu, sang gadis yang menjadi istrinya ini harus berhenti untuk menenun dan jangan pernah menyentuh alat tenun lagi.

Dan begitulah akhirnya sang gadis lepas dari pekerjaan menenun yang melelahkan.

Hore, 22 Januari 2017

 Yuk, Tahu Sejarah Sedotan



Sedotan merupakan benda yang sangat bermanfaat. Minum susu atau jus teras lebih nikmat dengan sedotan. Selain untuk minum, sedotan pun dapat digunakan untuk bermain balon-balon sabun. Bahkan sedotan dapat dapat digunakan untuk membuat kerajian tangan.

Sedotan sudah menjadi hal yang sangat biasa dalam aktifitas kita sehari hari, khususnya saat kita sedang minikmati minuman.Tapi tahukah Anda awal sejarah sedotan?

Lima ribu tahun yang lalu, orang-orang Sumeria sudah menggunakan sedotan dari bahan rumput jerami. Sedotan tersebut digunakannya untuk meminum minuman fermentasi. Saat diminum  masih bercampur dengan sisa-sisa proses fermentasi sehingga untuk meminumnya harus menggunakan sedotan jerami. Namun, dengan sedotan jerami, sisa rasa rumput yang tidak enak masih terasa di lidah.

Sejarah sedotan di Dunia

Argentina menggunakan perangkat serupa metalik yang disebut bombilla dan digunakan untuk meminum mate. Kemudian, pada tahun 1800an, sedotan rumput rye menjadi mode. Namun, meski murah dan lembut, rumput rye ketika digunakan untuk menyedot akan morat-marit dan bercampur dengan minuman.

Setelah tahun 1880, seorang pemilik pabrik kertas rokok di Amerika Serikat bernama Marvin Chester Stone membuat sedotan dari selembar kertas yang digulungkan pada sepotong pensil, kemudian dilem, tetapi belum dapat digunakan karena basah bila terkena air. Selanjutnya, ia menggunakan kertas manila yang dilapisi lilin sehingga tahan air. Ia meneliti ukuran ideal sebuah sedotan.

Menurut pendapatnya, sebaiknya panjang sedotan sekitar 21,25 cm (menyesuaikan jarak meja dengan bibir) diameter lubangnya lebih kecil dari biji lemon guna menghindari biji jeruk turut terisap dari minuman. Pada tanggal 3 Januari 1888, ia pun mengubah pabrik kertas rokok miliknya menjadi pabrik sedotan di mana ia kemudian berhasil menciptakan mesin otomatis untuk membuat sedotan. Produksi massal tersebut membuat Stone mendapatkan keuntungan besar.

Seiring dengan perkembangan jenis minuman, sedotan juga ikut berkembang menjadi berbagai macam bentuk dan fungsi:



Sedotan bengkok, sedotan yang dapat dibengkokan ujung bagian atas yang gunanya untuk kenyamanan.
Jenis sedotan ini ditemukan oleh Joseph Friedman. Sedotan ini terbuat dari plastik dan mempunyai beberapa liukan. Ketika minuman disedot, maka cairan akan mengikuti alur liukan sedotan tersebut.

Spoon straw, sedotan yang membentuk sendok pada salah satu ujung sedotan.yang berguna untuk meminum ice cream.

Candy straws, berbentuk seperti kayu manis. dan terbuat dari beberapa jenis permen kenyal.

Sedotan mini, sedotan mini biasa ditemukan di kotak minuman.

Wide straw, sedotan berbentuk seperti sedotan biasa namun memiliki diameter yang lebih besar.
 Ini digunakan untuk meminum bola jeli yang ada di minuman.

Sanitary straw, adalah sedotan yang dibungkus terpisah untuk menghindari kontaminasi. Sedotan ini awalnya dipasarkan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mengurangi risiko tertular penyakit dari gelas, atau cangkir.

 Sipahh straw, sipahh adalah sedotan yang berisi manik-manik rasa tapioka yang akan larut jika tercampur dengan air susu.

Cereal straw, cereal straw adalah sedotan berbentuk kue yang panjang dan berlubang pada setiap ujungnya. seperti astor.

Polypropylene straws, polypropylene straws adalah sedotan yang lebih padat atau berat daripada air yang menyebabkan sedotan tenggelam ketika ditempatkan di dalam minuman.

Color-changer straw, sedotan yang dapat berubah warna ketika ada cairan dingin melewatinya.
Extendo-straw, adalah sedotan yang dibungkus plastik seperti halnya sedotan mini dan dapat diperpanjang untuk menjangkau bagian bawah dari minuman kotak.

LifeStraw, merupakan sebuah sedotan plastik sepanjang 31 cm dan berdiameter 30 mm. Apabila air permukaan yang mengandung Salmonela, Shigella, Enterococcus dan Staphylococcus serta bakteri-bakteri dari air lainnya dihisap lewat sedotan ini, bakteri-bakteri berbahaya tersebut akan terjebak di dalam dan air bersih yang aman bisa langsung diteguk.

Thursday, January 19, 2017

Arena KKPK, 22 Januari 2017

Adikku Kembar




Judul: My Sister My Love
Penulis: Stifa Balqish
80 halaman



Rena dan Riana sangat memimpikan mempunyai seorang adik. Keinginan mereka, akhirnya terkabul. Mama mengandung dan akan memberikan mereka adik. Ternyata, Rena dan Riana tidak hanya mendapatkan satu adik, tetapi dua adik. Ya, mereka mendapatkan adik kembar. Keduanya sepakat untuk memberi nama adik kembar mereka, Arin dan Ariana.

Suatu hari, Tante Nisa, adik dari mama mereka, datang. Tante Nisa mengajukan permohonan kepada mama mereka. Permohonan yang sangat berat. Rena dan Riana sangat sedih saat mengetahuinya. 

Apakah permohonan Tante Nisa itu? Apakah mama mengabulkan permohonan Tante Nisa? Aku nggak kasih tahu kelanjutan ceritanya ya, biar kalian penasaran. Pokoknya, aku suka dengan judul Kecil-Kecil Puya karya yang ini.

(Salsa, Palembang)

Saturday, January 14, 2017

Cernak, 15 Januari 2017

Hadiah dari Hanzu


Pada zaman dahulu kala, hiduplah satu keluarga yang tinggal di  tanah pertanian di Korea. Suatu hari, Hansu, sang petani memutuskan untuk melakukan perjalanan ke kota  mendatangi pertemuan seluruh petani.

Ketika Hansu bersiap untuk pergi, istrinya, Jinwon memiliki permintaan, “Aku belum pernah pergi ke kota, jadi maukah kau membawakanku hadiah?"
Hansu menjawab, “Tentu istriku, apa yang kau inginkan?”
“Aku ingin sesuatu yang cantik” jawab Jinwon
Saat Hansu tiba di kota, ia pergi ke toko suvenir dan memasukinya. “Aku ingin membeli hadiah cantik untuk istriku” Hansu mengatakan keinginannya

“Aku punya yang kau perlukan,” jawab saudagar, lalu ia memberikan Hansu sebuah cermin besar.

Pada saat itu cermin sangatlah jarang. Hansu tak pernah melihat wajahnya di cermin. Saat ia melihat refleksi dirinya, ia terkejut. Saudagar menjelaskan pada Hansu bahwa setiap kali istrinya melihat kaca, ia akan melihat dirinya sendiri.
Kembali ke tanah pertanian, Hansu memutuskan bahwa ia akan menyembunyikan cermin tersebut sebab ia ingin membuat istrinya penasaran dengan hadiahnya. Kemudian ia akan menghadiahkan cermin itu dan ia akan merasa sangat bahagia dengan hadiahnya.

“Alangkah bahagianya ia nanti” Hansu percaya diri sambil meletakkan cermin di belakang tirai.

Ketika Jinwon kembali ke kamar Hansu berkata pada istrinya tentang hadiah dan disembunyikannya. Ia meminta Jinwon berjanji agar tak mencoba menemukan hadiah itu.
Segera setelah Hansu meninggalkan kamar, Jinwon mulai mencari hadiah. Akhirnya ia menyibakkan tirai dan melihat wajahnya di dalam cermin,
“Eeeeeee!” Jinwon beteriak. “Aku meminta sesuatu yang cantik dan suamiku membawa pulang wanita muda yang cantik Aku sudah menjadi istri yang baik, lalu mengapa Hansu menginginkan istri baru?”
Jinwon berpikir dan mulai menangis. Pada saat itu ibunya masuk ke dalam kamar. “Anakku, mengapa kau bersedih?” tanyanya
Jinwon berlari ke arah tirai dan menunjuk. “Suamiku membawa pulang istri baru dan ia menyembunyikannya di belakang tirai ini”

Dengan gemetar ibu Jinwon menyibak hording dan memandangi cermin. Iapun tertawa dan berkata, “Tidak ada apa-apa, hanya wanita tua di balik tirai ini.”
Jinwon mulai berteriak lagi sehingga ibunya melihat ke belakang tirai. “Di situ hanya ada wanita tua,” ibunya berucap.
Kemudian, ayah Jinwon datang ke kamar. Ia mendengar keributan dan ingin tahu mengapa putrinya menangis.
“Ada apa dengan semua keributan ini?” tanya ayah penasaran
“Oh ayah,” tangis Jinwon. “Hansu membawa pulang istri baru dan ia menyembunyikannya di balik tirai ini”
“Tidak, tidak,” ibunya berkeras hati. “Di sana hanya ada wanita tua. Coba lihat sendiri.”
Ayah berlari ke arah tirai dan menyibakkannya. Ia mengamati cermin. Ia terlompat tentu karena ia melihat wajah pria tua. “Itu bukan wanita muda cantik atau wanita tua,” pekik ayah. “Itu pria yang bersembunyi di rumah kita.”
Jinwon berbalik dan melihat sekali lagi, namun ia masih melihat wanita muda cantik. “Kalian berdua salah.”
Lalu ibu Jinwon melihat lagi dan menggerutu, “Apa kalian berdua sudah kehilangan penglihatan?”
Sekarang giliran ayah yang melihat.
Pada saat itu anak Jinwon, Soo sedang bermain di luar. Ia berpikir, “Keributan apa yang terjadi sekarang?”
Ia masuk dan melihat ibu serta kakek neneknya saling berteriak. “Apa kiranya yang sedang terjadi?” ia penasaran.
Mereka tetap menunjuk tirai dan melihat di baliknya. Mereka sibuk berteriak sehingga tak memperhatikan Soo.
“Aku ingin tahu ada apa di balik hording yang membuat mereka sangat marah?”
Sambil memakan biskuit Soo pergi ke arah tirai dan menyibakkan perlahan. Di sana ada seorang anak laki-laki kecil dengan biskuit di tangannya. Soo meninju anak laki-laki itu dan berseru, “Kembalikan biskuitku!”
Anak laki-laki dalam kaca meninju balik dan Soo mulai menangis
“Ada apa?” tanya ibu Soo
“Ada anak laki-laki kecil di balik tirai yang mencuri biskuitku,” ia menangis.
Sekarang kakek, nenek, ibu, dan anaknya berteriak kembali.
“Itu gadis cantik” teriak Jinwon
“Itu wanita tua” seru ibunya
“Itu pria tua” teriak ayahnya
“Itu anak laki-laki kecil” Soo berteriak
Seketika tetangga sedang berjalan di luar dan mendengar keributan. Ia masuk ke rumah dan bertanya, “Ada apa ini?”

“Ada anak laki-laki kecil mencoba mencuri biskuitku dan bersembunyi di balik tirai.”
Tetangga pergi ke arah tirai dan menyibakkan, dan ia melihat wajah penuh kebodohan. “Aku peringatkan padamu agar tak mencuri dari anak kecil” Ia berteriak dan sang tetangga mencoba merenggut wajah tampak bodoh itu dan membawanya. Saat ia melakukannya cermin terjatuh ke lantai.

Hansu mendengar keributan dan ia segera ke dalam rumah. Ia menemukan cermin tercintanya pecah menjadi beberapa bagian. “Apa yang terjadi?” tanyanya
Mereka semua berkata pada Hansu tentang orang-orang yang mereka pikir bersembunyi di balik tirai. Hansu tergelak. Ia menjelaskan pada istrinya tentang cermin yang mengagumkan itu dan bagaimana seseorang bisa melihat refleksi dirinya sendiri.
“Maksudmu itu bukan wanita lain yang cantik?” tanya Jinwon
“Bukan, itu wajahmu yang manis” jawab Hansu
“Maksudmu itu bukan wanita tua?” tanya ibu
“Bukan ibu, wanita tua itu dirimu”
“Maksudmu itu bukan pria tua?” tanya ayah
“Bukan ayah, pria tua itu dirimu”
“Itu juga bukan anak laki-laki yang mencuri biskuitku?” tanya Soo
“Itu bukan wajah orang pengganggu yang ku lihat?” tanya tetangga
“Saat mereka menyadari bagaimana bodohnya mereka, mereka tertawa. Jinwon berjanji bahwa ia tak akan pernah mencoba meminta hadiah lagi. Dan Hansu hanya tersenyum sebab ia tahu benar istrinya.

Friday, January 13, 2017

Hore, 15 Januari 2017


Mengenal Albino





Pernahkah kalian mendengar kata albino? Itu adalah sebuah kata yang kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang disebut albinisme atau albino .Albino memang menjadi perhatian utama banyak orang karena   mereka tampak berbeda dari pada umumnya.

 Manusia, hewan, dan bahkan tanaman dapat memiliki kondisi ini, yang berarti bahwa orang, hewan, atau tumbuhan tidak memiliki jumlah pigmen seperti pada umumnya, atau warna tubuh. Kalian mungkin tahu bahwa albinisme menyebabkan  penampilan tampak pucat. Tapi apa sebenarnya yang menyebabkan albinisme?

Untuk memahami albinisme, kalian harus terlebih dahulu tahu tentang melanin . Melanin adalah zat kimia dalam tubuh kita yang mempengaruhi warna kulit , mata, dan rambut. Ini dibuat oleh melanosit , yang sel-sel ditemukan di lapisan bawah kulit.

Kadang-kadang, seorang manusia atau binatang mungkin lahir  dengan  tubuh yang tidak dapat membuat melanin dalam jumlah normal. Inilah yang terjadi dengan albinisme, yang dapat muncul sebagai kurangnya pigmen (warna) pada kulit, mata, rambut, bulu, atau bulu pada hewan.

Ada berbagai jenis albinisme. Beberapa anak-anak dengan albinisme mungkin memiliki kulit pucat atau rambut yang putih. Jenis lain dari albinisme mungkin hanya mempengaruhi mata.

Sebagian besar anak-anak dengan albinisme memiliki mata biru, dan lain-lain memiliki mata kecoklatan. Dalam beberapa kasus albinisme, mata anak-anak mungkin muncul merah muda atau kemerahan. Ini bukan karena iris (bagian berwarna dari mata) berwarna merah muda atau merah. Itu karena iris sebenarnya memiliki warna yang sangat sedikit. Mata tampak merah muda atau merah karena pembuluh darah di dalam mata (pada retina) menunjukkan melalui iris.


Selain memberikan warna kulit, mata, dan rambut warna, melanin membantu melindungi kulit dari sinar matahari. Kalian tahu bagaimana kulit seseorang menjadi lebih gelap setelah main di pantai? Itu menunjukan jika melanin telah bekerja keras,  kulit  gelap memang memberikan perlindungan lebih dari sinar matahari.

 Jadi, tanpa cukup melanin, kulit  tidak akan mampu melindungi diri. Anak-anak dengan albinisme bisa mendapatkan luka bakar dari sinar matahari  dengan sangat mudah.

Itulah mengapa ide yang baik bagi siapa saja dengan albinisme untuk tetap tertutup dari sinar matahari. Anak-anak dengan albinisme bisa pergi ke pantai dan menghabiskan waktu di luar, tapi mereka harus menggunakan banyak tabir surya dan tidak berlama-lama untuk berjemur di bawah sinar matahari. Anak-anak dengan albinisme harus berbicara dengan dokter mereka untuk mengetahui apakah baik untuk menghabiskan waktu di bawah sinar matahari.

Masalah albino

Beberapa anak-anak dengan albinisme memakai kacamata atau lensa kontak untuk membantu mereka melihat lebih baik. Orang lain mungkin perlu operasi mata. Seorang dokter mata dapat membantu mencari tahu cara untuk membantu orang dengan albinisme melihat lebih baik.

Masalah lain untuk anak-anak dengan albinisme adalah bahwa mata mereka bisa sangat sensitif terhadap cahaya. Iris biasanya membantu mengontrol jumlah cahaya yang masuk ke matadan memukul retina, yang terletak di bagian belakang bola mata.

Ketika seseorang memiliki albinisme, iris tidak memiliki warna cukup dan tidak bisa benar melindungi retina dari cahaya. Jadi, anak-anak dengan albinisme sering menyipitkan mata dalam cahaya terang. Mengenakan kacamata atau lensa kontak berwarna dapat membantu membuat anak-anak dengan albinisme lebih nyaman di bawah sinar matahari.




KKPK. 15 Januari 2017

Kisah Anak Albino





Judul: Smile for The World
Penulis: Nisrina
88 halaman



Andri, adalah seorang anak kecil berusia sepuluh tahun yang menderita penyakit keturunan yaitu albino. Menurutnya, teman-teman di SLB, adalah teman yang pembawa sial. Sungguh kasihan kalau menurut aku. Masak sih ada anak pembawa sial.

Setelah pindah sekolah, bagaimana nasib Andri yang terus-menerus diejek? Dengan bantuan Hen dan Shane, Andri mengambil kebenaran tentang seseorang. Di masalah ini apakah Andri dapat menjadi malaikat kecil untuk ibu dan ayahnya?

Menutku ceritanya sangat mengharukan. Aku sampai membacanya berulang kali. Ayo, teman…baca cerita menarik di buku ini!

(Salsa, Palembang)

Saturday, January 07, 2017

Cernak, 8 Januari 2016

Raja yang Suka Dongeng



Dahulu kala, hiduplah raja yang sangat suka dongeng. la selalu ingin mendengarkan dongeng baru setiap hari. Sampai akhirnya, pendongeng istana kehabisan bahan mendongeng.


"Maaf, Baginda. Hamba tidak punya dongeng yang baru," kata pendongeng bingung.


Raja tidak suka mendengarnya. Dia meminta pendongeng agar mencari orang di istana yang bisa mendongeng. Tapi tidak ada satu pun yang bisa.


Akhrnya, Raja pun membuat sayembara, "Aku akan memberikan putriku pada orang yang bisa menceritakan dongeng yang tidak pernah aku dengar sebelumnya."

Banyak yang mengikuti sayembara. Alasan mereka bermacam-macam. Yang paling banyak adalah bisa menikah dengan puteri Raja. Itu artinya akan jadi pangeran di kerajaan. Akan tetapi hingga berhari-hari tiada satu pun orang yang mampu membuat raj senang dengan dongengnya.

Di tempat lain, hiduplah anak muda yang miskin.Dia bekerja apa saja asalkan dapat pekerjaan. Terakhir dia bekerja sebagai pembersih sebuah perpustakaan tua. Tidak ada orang yang mau bekerja di sana selain dirinya.


Anak muda itu senang bekerja di perpustakaan itu, selain mendapat uang juga bisa membaca banyak buku.

"Kau ikut sayembara saja. Putri pasti jatuh cinta padamu," kata tetangganya sambil tertawa menghina si anak muda yang miskin.

"Ya, ide yang bagus. Aku akan ikut sayembara. Paling tidak, aku akan dapat makanan," pikir si anak muda miskin sambil tersenyum.

Si anak muda miskin memutuskan pergi ke istana.

"Ada apa anak muda?" tanya raja.

"Aku mau mendongeng, Tuanku. Tapi, sebelumnya, tolong beri aku makanan. Aku belum makan seharian," jawab si anak muda miskin.

Raja tertawa melihat si miskin yang mengenakan pakaian penuh tambalan. la tidak bisa membayang kan bagaimana jadinya jika si miskin jadi menantunya. Si anak muda miskin pun mulai makan. Setelah selesai, ia dipanggil lagi menghadap raja.

"Baiklah, mulailah mendongeng!" kata raja kepada si anak muda miskin.

Si anak muda miskin pun mendongengkan kehidupannya yang miskin. Raja terkaget-kaget bahkan dia sampai ingin menitikkan matanya karena merasa iba.. la tidak pernah mendengar dongeng tentang orang miskin sebelumnya. Biasanya ia mendengar dongeng tentang kekayaan, kemuliaan, raja-raja, pangeran, atau putri. Itu sebabnya dia selalu merasa senang saat didongengkan.

Berarti, si anak muda miskin memenangkan sayembara. Sebab hanya dialah yang ceritanya mau didengarkan raja selama berjam-jam. Tapi, raja tidak mau jika haruss menikahkan si anak muda miskin dengan putrinya.

Kegelisahan Raja ternyata diketahui oleh anak muda itu.



"Jangan gundah, Rajaku. Aku tidak menginginkan putrimu. Berikan saja aku pekerjaan agar aku tidak miskin lagi," kata si anak muda miskin yang tahu kegundahan hati raja.

Raja tersenyum senang oleh kebaikan hati si miskin. la pun mengangkatnya menjadi pendongeng istana. Bahkan anak muda itu juga disekolahkan  hingga tinggi sehingga derajat kehidupannya pun meningkat. Anak muda itu menceritakan keberhasilan bercerita karena dirinya suka membaca.

Friday, January 06, 2017

Hore, 8 Januari 2017

 H.C Andersen, si Raja Dongeng Dunia




Pernah dengar atau tak asing lagi dengan dongeng “The Little Mermaid” yang bercerita tentang putri duyung yang jatuh cinta dengan seorang pangeran? Atau “The Little Match Girl” yang mengisahkan gadis penjual korek api? Rupanya, semua dongeng itu merupakan ciptaan dari Hans Christian Andersen, atau disingkat H.C. Andersen. Dia bisa dibilang merupakan Bapak Dongeng Dunia, karena setelah peninggalannya, masih banyak pembuat dongeng anak-anak lainnya yang menggunakan gaya yang sama dengannya. Dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, berikut adalah kisah hidup Andersen.

Hans Christian Andersen dilahirkan di Odense, Denmark, pada 2 April 1805. Lingkungan tempat tinggalnya adalah kawasan kumuh di Denmark bagian selatan. Ayah Andersen adalah pembuat sepatu yang buta huruf, sedangkan ibundanya bekerja sebagai buruh cuci. Sang ibu selalu mendongeng untuknya setiap menjelang tidur. Sedangkan dari ayahnya, Andersen memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang sastra. Pengalaman sastrawi Andersen semakin bertambah berkat sang ayah yang kerap mengajaknya menonton pertunjukan sandiwara.


Meskipun tidak pernah merasakan bangku sekolah, Andersen punya daya imajinasi yang tinggi. Semua itu tentunya berkat ayah dan ibunya yang mengenalkan banyak dongeng kepadanya sejak dini. Setelah orang tuanya wafat, Andersen mencoba bertahan hidup dengan bekerja apa saja. Ia pernah bekerja di pabrik rokok, magang pada seorang penjahit, dan cukup lama menjadi buruh. Meskipun demikian, dalam hati kecil Andersen masih memendam cita – cita ingin berkiprah di dunia seni. Pada 1819, Andersen mencari peruntungan ke Kopenhagen, ibu kota Denmark, dan berharap impiannya terwujud.

Ia harus bersusah payah dahulu sebelum kemudian bisa bergabung dengan grup sandiwara Royal Danish Theatre sebagai pemain sekaligus penyanyi. Namun, ia tak bisa berlama-lama menikmati perannya itu karena perubahan suaranya akibat masa puber di mana Andersen mulai beranjak dewasa. Sempat menjadi penyair, Andersen kemudian mencoba menulis naskah sandiwara, namun tidak ada orang yang mau memakai karyanya. Salah satu karya perdananya adalah “The Ghost at Palnatoke’s Grave” yang diciptakannya pada 1822.


Nasib Andersen berubah ketika ia bertemu dengan Raja Denmark, Frederik VI. Sang raja pernah menyaksikan aksi teatrikal Andersen dan ternyata terkesan. Merasa anak muda ini memiliki bakat, sang raja kemudian menyekolahkan Andersen ke sekolah bahasa di Slagelse dan Elsinore. Setelah lulus pada 1827, salah seorang petinggi Royal Danish Theatre bersedia mendanai kuliahnya. Andersen kemudian melanjutkan studi ke Universitas Kopenhagen. Sembari kuliah, Andersen tetap berkaya, salah satu hasil ciptaanya adalah kisah perjalanan dengan judul “Fodreise fra Holmens Kanal Til Ostpynten of Amager” yang dibuatnya pada 1828 dan memperoleh sambutan yang menggembirakan.

Sejak itu, nama Andersen semakin terangkat dan berbagai karyanya pun mulai laku. Salah satu puisinya yang berjudul “The Dying Child” diterbitkan oleh Journal Sastra di Kopenhagen. Naskah drama Andersen pun mulai sering dipentaskan. Tokoh sastra yang menjadi inspirasi Andersen antara lain adalah ETA Hoffmann, seorang penulis roman dari Jerman, dan sastrawan terkemuka asal Inggris, William Shakespeare.

Setelah lulus kuliah, Andersen memperoleh tawaran dari Raja Denmark berkeliling dunia untuk menambah wawasannya. Andersen tentunya menerima tawaran itu dan segera memulai perjalannya. Negara-negara yang pernah ia sambangi antara lain adalah Jerman, Prancis, Swedia, Spanyol, Portugal, Italia, hingga ke Timur Tengah. Petualangan yang melahirkan banyak kisah itu berakhir pada 1833. Pada 1840 sampai 1857, Andersen kembali melakukan perjalanan ke beberapa negara Eropa, Turki, bahkan ke negara-negara Afrika.


Andersen semakin produktif menghasilkan karya. Meskipun hampir semua novelnya memperoleh apresiasi yang luar biasa, Andersen justru lebih kondang sebagai penulis dongeng. Ia menerbitkan cerita anak-anak “Tales for Children” pada 1835, kemudian kumpulan kisah dengan judul “Fairy Tales and Story” yang penulisannya dimulai pada 1836. Popularitas Andersen sebagai pakarnya dongeng dunia tak pelak kian meledak.

Karya-karya Andersen, terutama cerita dongengnya, memuat pesan moral yang luhur. Banyak sekali karya Andersen yang sudah diterjemahkan ke lebih dari 147 bahasa di dunia. Pengaruh Andersen bagi perkembangan sastra, khususnya sastra anak, di dunia sangat besar. Banyak penulis di era-era selanjutnya yang meneladani sosok Andersen. Pada 4 Agustus 1874, Hans Christian Andersen wafat karena sakit. Jenazahnya dikebumikan secara khusus di Kopenhagen.

KKPK, 8 januari 2017

Ibu yang Dirindukan

 

Judul: Where is My mom?

Penulis:  Rifla Alifah

96 halaman

 
Arinatinggal di PantiAsuhan As-Syifa. Dia senang tinggal di sana. Temannya banyak dan baik-baik. Hingga suatu hari, seorang ibu datang untuk mengadopsi salah seorang dari mereka. Arina berharap, dialah anak yang beruntung itu. Namun, dugaannya salah! Yang terpilih adalah Lina, teman sekamarnya!
 
Sejak saat itu, Arina mulai memikirkan ibunya. Dia yakin ibu masih hidup. Apalagi, ketika dia bermimpi melihat seorang perempuan yang membawa sebuah foto. Arina yakin perempuan itu adalah ibunya. Mungkinkah mimpi Arina menjadi kenyataan? Apa saja yang dilakukan Arina? 
 
Kisah di dalam buku KKPK kali ini sangat menyentuh. Membuat aku juga ikut membayangkan kehidupan di panti asuhan. Aku jadi bersyukur karena hingga kini masih memiliki kedua orangtua> Jadi, aku menganjurkan agar teman-teman membaca buku ini. Selamat membaca!
 
(Salsa, Palembang)