Friday, August 28, 2009

Hore, 30 Agustus 2009


Asyiknya Ramadhan di Mancanegara


Tahukah kalian, uymat islam telah menyebar di seantero dunia? Ya, jadi saat ini tidak hanya kita yang sedang menjalankan puasa di bulan ramadhan. Teman-teman kita di beberapa negara juga melakukannya.


Tentu saja, tiap-tiap negara memiliki tradisi yang sedikit berbeda meyambut bulan suci ini. Hm, kira-kira seperti apa ya?


Roti Pide di Turki


Suasana Ramadan sudah terasa di masyarakat Turki sejak dua minggu sebelum awal Ramadan. Di supermarket-supermarket sudah ada diskon Ramadan untuk bahan-bahan sembako dan barang lainnya, iklan-iklan di tv sudah bernuansakan Ramadhan, begitu pula dengan iklan tentang program-program Ramadan yang akan ditayangkan selama bulan Ramadan di televisi Turki.

Hampir sama dengan Indonesia, televisi-televisi Turki juga menyiarkan banyak acara Islami.


Misalnya, saat menunggu waktu iftar (berbuka puasa) ditayangkan khutbah-khutbah penyejuk hati dari ustadz-ustadz ternama di Turki seperti Ustadz Fethullah Gülen. Begitu juga ketika waktu sahur, televisi-televisi menayangkan aneka acara untuk menemani masyarakat Turki santap sahur.

Karena di Turki banyak masjid, masyarakat bisa dengan mudah mengetahui waktu berbuka puasa lewat adzan maghrib yang dikumandangkan lewat masjid-masjid. Seperti halnya di Indonesia, pada malam hari masjid-masjid di Turki dipenuhi oleh orang-orang salat tarawih.


Di Turki tidak ada sajian istimewa untuk berbuka, seperti kolak yang menjadi makanan khas pada bulan Ramadan. Ketika waktu berbuka tiba, masyarakat Turki biasa langsung makan makanan berat. Kecuali jika ada kurma, barulah berbuka dimulai dengan makan kurma. Sedangkan minumannya, masyarakat Turki lebih suka minum teh saat berbuka maupun saat sahur.



Makanan yang boleh dibilang istimewa di Turki pada bulan Ramadan, yaitu Roti Pide yang bentuknya bundar dan bertabur wijen. Roti Pide ini hanya ada dijual di bulan Ramadan, dimakan sebagai panganan untuk berbuka dan untuk menu sahur. Selain Roti Pide, makanan lainnya yang biasa disantap saat sahur oleh masyarakat Turki adalah Makarna (makaroni) atau Pılav (nasi Turki) dan yang spesial adalah Hoşaf (komposto).


Hoşaf adalah manisan buah-buahan. Buah-buahan yang dapat dibuat Hoşaf antara lain: apel, aprikot, peach, pear, anggur, berry, ayva. Keluarga saya di Turki, termasuk saya sendiri lebih suka membuat Hoşaf apel. Biasanya Hoşaf dibuat sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadan dalam jumlah yang cukup banyak, lalu didinginkan di lemari es. Jika pertengahan Ramadhan Hoşaf sudah habis maka akan dibuat lagi hoşaf yang baru.


Saat Ramadan tiba, akan banyak sekali iklan permen dan coklat di televisi-televisi Turki, apalagi menjelang lebaran nanti, permen dan coklat pasti menjadi produk yang laris manis. Toko-toko pakaian juga banyak yang 'diserbu' pembeli, karena ternyata tradisi baju baru untuk lebaran, juga menjadi tradisi masyatakat Turki. Mereka biasanya berbelanja usai salat Tarawih.


Anak-anak Menghapal al Quran Ukraina


Semangat.. itulah gambaran warga Muslim Ukraina dalam menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Semangat untuk lebih memperdalam ajaran agama Islam dan semangat untuk berbagi pada sesama, terutama kalangan duafa.


Di Ukraina terdapat sekitar dua juta warga Muslim atau sekitar lima persen dari total penduduk negeri itu. Sebagai warga minoritas, bulan Ramadhan menjadi bulan spesial bagi warga Muslim Ukraina.

Selama Ramadhan, warga Muslim lebih aktif untuk mengikuti program-program dakwah, bersedekah dan tentu saja membayar zakat. Pada Ramadhan, jumlah anak-anak yang belajar menghapal al-Quran meningkat. Tak heran jika beberapa tahun belakangan ini, Ukraina pasti mengirimkan utusannya dalam kompetisi hapalan al-Quran.


Meski menjadi warga minoritas, Muslim Ukraina beruntung karena otoritas pemerintahan di negara itu memberikan kebebaskan bagi warga Muslim untuk melakukan kegiatannya. Saat ini, di Ukraina terdapat 200 masjid dan 20 Islamic Center.


Muslim Ukraina memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk melakukan kampanye tentang Islam dengan memberikan penjelasan dan pengenalan tentang Islam pada rekan-rekan mereka yang non-Muslim. Sungguh luar biasa, setelah non-Muslim menerima brosur tentang Islam dan Ramadhan yang kami sebarkan, banyak di antara mereka yang memeluk Islam pada bulan Ramadhan.


Banyak makanan di Arab Saudi


Arab Saudi sudah mempersiapkan diri menyambut Ramadhan, jauh-jauh hari sebelum bulan suci itu datang. Misalnya, dengan membuat sejumlah kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan berbuka puasa bersama, membuka masjid-masjid selama 24 jam penuh, menambah jumlah imam dan pekerja yang mengurus masjid serta menertibkan pungutan amal di masjid-masjid selama bulan Ramadhan.



Arab Saudi menerapkan aturan yang sangat ketat selama bulan suci Ramadhan, termasuk pada warga negara asing non-Muslim. Mereka dihimbau untuk menghormati bulan suci Ramadhan dan siapa pun yang melanggar peraturan bulan Ramadhan, diancam akan dideportasi sebagai hukumannya.


Pada bulan Ramadhan masyarakat Saudi biasanya berlomba-lomba memberikan sedekahnya, termasuk memberikan makanan untuk berbuka puasa. Otoritas Saudi menetapkan aturan bahwa sumbangan makanan dari warga masyarakat dikumpulkan di sebuah tempat yang

dijadikan tempat berbuka puasa yang tidak terlalu dekat dengan masjid.


Masjid Padat di Cina



Cina memiliki sekitar 20 juta warga Muslim, separuh di antaranya adalah kelompok etnis Hui. Lebih dari 2,2 juta Muslim dari kelompok etnis Hui hidup di Ningxia, atau sekitar sepertiga dari total penduduk di kawasan itu. Setiap habis sahur, mereka memadati masjid-masjid untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah serta mendengar ceramah Ramadhan.


Keluarga muslim Cina selama Ramadhan, selain meningkatkan kualitas ibadah, juga menyiapkan masakan khas untuk berbuka puasa dan sahur. Makanan itu sebagian akan dibagikan kepada keluarga Muslim lainnya.


Di Cina begitu banyak orang berada dan makmur, namun hanya sedikit dari mereka yang ingin berbagi. Tapi orang Muslim memiliki tradisi untuk berbagi kebahagiaan berupa makanan kepada orang lain dan mengharapkan balasan pahala dari Allah Yang Maha Esa.


(ben)

Cernak, 30 Agustus 2009



Princess Humayra & Kupu-kupu

oleh Benny Rhamdani


Di pagi yang cerah, Princess Humayra meminta izin kepada Baginda Raja Akbar untuk berjalan-jalan melihat air terjun. Tentu saja Raja Akbar mengizinkan.

“Asal kau pergi bersama pengawal terbaik dan dayang-dayang istana. Pulanglah sebelum zuhur tiba,” Raja Akbar memberi syarat.

“Baiklah, Ayahanda. Insya Allah, aku akan kembali sebelum tiba waktu shalat zuhur. Aku ingin shalat berjamaah dengan Ayahanda saat zuhur nanti,” janji Princess Humayra.

Beberapa saat kemudian, Princess Humayra sudah bersiap di atas pelana kudanya. Dia pergi ditemani dua pengawal dan dua dayang-dayang.

“Kami berangkat dulu! Assalammualaikum!” pamit Princess Humayra.

“Waalaikumsalam! Hati-hati ya!” lepas Baginda Raja Akbar.

Princess Humayra bersama rombongannya kemudian berkuda ke arah selatan menuju Lembah Pelangi.

“Wow, indahnya bunga-bunga liar di sini!” seru Dayang Biru di tengah perjalanan melewati rumpun bunga liar.

“Kupu-kupunya juga cantik!” tambah Dayang Kuning.

“Subhanallah,” ucap Princess Humayra sambil memandangi bunga-bunga liar itu.

Tiba-tiba Dayang Biru dan Dayang Kuning menghentikan kuda masing-masing lalu turun.

“Kenapa kalian turun?” tanya Princess Humayra.

“Aku ingin memetik bunga-bunga liar itu,” jawab Dayang Biru.

“Ya, aku juga ingin menangkap kupu-kupu untuk Princess,” tambah Dayang Kuning.

“Sebaiknya tidak usah dipetik bunga-bunga itu.Jangan pula ditangkap kupu-kupu itu. Melihatnya saja aku sudah suka. Biarlah bunga dan kupu-kupu itu di sana agar banyak orang yang melihat keindahannya,” kata Princess Humayra.

Dayang Biru dan Dayang Kuning kembali ke atas pelana kuda mereka. Rombongan itu pun kembali meneruskan perjalanan.

Tak lama kemudian mereka harus melewati jembatan kayu yang sudah tua. Di bawah jembatan mengalir sungai yang airnya jernih.

“Airnya jernih sekali. Mengagumkan,” seru Dayang Kuning.

“Wah, ada ikan-ikan kecil berenang lucu sekali,” tambah Dayang Biru.

“Subhanallah,” ucap Princess Humayra sambil melihat ke arah aliran sungai.

Tiba-tiba Dayang Biru dan Dayang Kuning menghentikan kuda masing-masing lalu turun.

“Kenapa kalian turun?” tanya Princess Humayra.

“Aku ingin mengambil ikan-ikan kecil itu,” jawab Dayang Biru.

“Pasti Princess Humayra ingin memeliharnya di kolam istana,” kata Dayang Kuning.

“Aku lebih senang membiarkan ikan-ikan itu di sungai. Belum tentu ikan-ikan itu menjadi bahagia bila dibawa ke kolam istana,” kata Princess Humayra.

Dayang Biru dan Dayang Kuning kembali ke atas pelana kuda mereka. Rombongan itu pun kembali meneruskan perjalanan.

Setelah menyeberangi jembatan, mereka kemudian melintasi sedikit hutan kecil. Barulah kemudian mereka sampai di tujuan. Semuanya langsung takjub ketika melihat pemandangan indah air terjun Lembah Pelangi.

“Wow! Menakjubkan!” seru Dayang Biru.

“Luar biasa cantiknya!” tambah Dayang Kuning

“Subhanallah,” ucap Princess Humayra.

Princess Humayra turun dari kudanya mendekati telaga air terjun. Kedua dayang pun turun menemani. Sementara kedua pengawal tetap berjaga-jaga.

“Princess Humayra, kenapa selalu mengucapkan ‘subhanallah’ setiap kali melihat keindahan?” tanya Dayang Biru dan Dayang Kuning sambil bermain air telaga yang sejuk.

“Setiap kali aku melihat keindahan, aku teringat Allah yang telah menciptakannya. Maka aku memuji kehebatan Allah dengan bertasbih. Janji Allah jika kita rajin bertasbih, kita akan terus dilimpahkan kesenangan,” jelas Princess Humayra.

Dayang Biru dan Dayang Kuning mengangguk tanda mengerti.

Belum lama mereka menikmati keindahan alam di Lembah Pelangi, tiba-tiba datang seekor kupu-kupu mendekati Princess Humayra.

“Assalammualaikum, Princess Humayra. Aku adalah kupu-kupu yang sangat mengagumi kebaikan hati Princess Humayra. Ada kabar buruk yang harus segera kusampaikan demi keselamat Princess Humayra,” kata kupu-kupu itu.

“Waalaikumsalam. Kabar buruk apakah itu?” tanya Princess Humayra.

“Di utara, ada hujan dan badai yang mulai turun. Dari arah anginnya, kuperkirakan hujan dan badai itu akan bergerak ke sini,” kata si kupu-kupu.

Princess Humayra terkejut mendengarnya. Dia berterima kasih kepada kupu-kupu karena telah mengabarkan berita itu.

“Ayo kita kembali sebelum badai itu datang,” ajak Princess Humayra kepada dayang-dayang dan pengawalnya.

Princess Humayra tidak ingin menyelematkan dirinya saja. Dia juga tak mau dayang-dayang dan pengawalnya nanti kerepotan menghadapi badai.

Mereka pun segera meninggalkan air terjun Lembah Pelangi

Sebelum mendekati jembatan tua, tiba-tiba kupu-kupu datang lagi mendekati Princess Humayra.

“Jembatan kayu ini akan roboh. Sebaiknya, kuda-kuda ini tidak ditunggangi saat melintasi jembatan,” ucap kupu-kupu.

Princess Humayra meminta para pengawal dan dayang-dayang turun dari kuda. Mereka melintasi jembatan tua itu sambil berjalan di sisi kuda dengan menjaga jarak.

Saat semuanya sudah di seberang, tiba-tiba terdengar bunyi keras.

Kraaak! Bum! Jembatan itu patah dan runtuh ke sungai.

Betapa terkejutnya dayang-dayang dan pengawl melihat jembata yang runtuh itu.

Princess Humayra berterimakasih kepada kupu-kupu, lalu bersyukur kepada Allah yang telah melindungi mereka.

Princess Humayra bersama rombongan kemudian meneruskan perjalanan kembali ke istana. Princess Humayra akhirnya sudah tiba di istana ketika badai datang di sekitar Lembah Pelangi.

Sejak itulah, Princess Huimayra semakin terbiasa mengucapkan ‘subhanallah’ setiap kali melihat keindahan ciptaan Allah Swt.

^-^

Friday, August 21, 2009

Cernak, 23 Agustus 2009


Ayunan Misterius


Oleh Benny Rhamdani


Tinggal di rumah baru selalu saja menemukan hal-hal menarik. Itulah yang pernah kubaca dari beberapa buku. Tapi buatku tidak begitu. Seminggu sudah aku tinggal di rumah baru, tapi semuanya biasa saja.


Malah belakangan ini, aku merasa mulai terganggu oleh suara-suara berisik di saat aku istirahat di kamar. Suara itu dari halaman tetangga. Suara dua orang kakak beradik sedang bercanda.


“Ma, apakah tidak sebaiknya kita ke rumah sebelah? Kita beritahu kalau mereka mengganggu aku tidur siang atau sedang belajar,” protesku kepada Mama.


“Mengganggu bagaimana? Mereka kan bermain di halaman rumah mereka sendiri. Suara yang dikeluarkan hanya suara bercanda biasa. Jangan-jangan kamu iri tidak bias bermain seperti mereka,” jelas Mama.


“Uuuh Mama!” aku kesal dan kembali ke kamar.


Mungkin Mama benar, aku iri kepada mereka. Soalnya, aku tidak bias bercanda seperti mereka. Sebenarnya aku juga punya kakak. Kak Bram. Tapi kak Bram tahun ini harus kuliah di Bandung. Jadi, aku hanya satu-satunya anak di rumah sekarang. Seperti anak tunggal.


“Hahahahaha!”


“Dorong yang keras lagi, Kak!”


Aku mendengar lagi suara berisik itu. Suara anak lelaki dan perempuan. Mereka sepertinya sedang bermain ayunan.


Aku bergerak ke jendela. Ingin tahu seperti apa wajah mereka. Tapi mustahil melihat mereka karena terhalang tembok tinggi.


Pelan-pelan aku ke luar ke samping rumah. Aku mengambil tangga dan meyandarkan ke pagar tembok yang membatasi dengan halaman tetangga. Kunaiki anak tangga perlahan. Sedikit demi sedikit aku bisa melihat halaman sebelah rumah.


Halaman yang luas dan asri. Tapi kok sepi? Tak ada seorang anak pun di sana. Kecuali … sebuah ayunan yang masih bergerak pelan.


“Pasti mereka baru saja meninggalkan ayunan itu,” gumamku.


Aku merapikan kembali tangga yang habis kupakai. Dengan perasaan penasaran yang masih tersimpan, aku kembali ke kamar.


Baru beberapa menit aku membaca buku pelajaranku, kembali aku mendengar suara berisik mereka.


“Aku dulu!”


“Aku dulu!”


“Kakak mengalah dong!”


“Iya! Tapi jangan pukul aku!”


“Hahahaha!”


Benar-benar mengacaukan konsentrasiku. Aku pun menutup bukuku. Kali ini aku ke luar kamar menuju loteng rumah. Kamarku ada di bawah. Di atas ada beberapa kamar kosong yang salah satunya kamar Kak Bram. Aku tidak suka kamar di loteng karena terlalu banyak angin.


Dari kamar Kak Bram, aku bisa melihat ke halaman sebelah. Kulihat ke ayunan di taman itu.


Ada seorang anak perempuan sedang duduk di atas ayunan. Sendiri. Wajahnya terlihat sedih. Kemana anak lelakinya?


Aku segera turun dari loteng. Kembali megambil tangga dan menyendarkan di tembok. Saat kepalaku menyembul, aku masih melihat anak perempuan itu.


“Hai! Siapa namamu? Namaku Mia,” kataku menyapa.


Anak perempuan itu seperti kaget melihatku. “Hai. Namaku Hana,” jawabnya sambil tetap berayun pelan.


“Kamu punya kakak lelaki?” tanyaku.


“Ya. Namanya Yoko. Tapi … dia sudah meninggal tiga bulan lalu.”


“Jangan bercanda. Aku baru saja mendegar suaranya. Dia tadi bermain bersamamu, kan?”


Mia mengerutkan keningnya. “Mendengar suaranya? Tidak mungkin. Aku dari tadi sendiri di sini.”


“Aneh sekali. Boleh aku ke tempatmu?” pintaku.


“Boleh. Tapi jangan melompat dip agar. Masuklah dari halalaman depan. Pintu pagar tidak dikunci jadi kamu bias langsung masuk ke sini.”


“Baik. Tunggu sebentar ya.” Aku pun menuruni tangga. Terus terang aku bingung dengan keterangan Hana tadi. Apakah suara yang kudengar tadi berarti suara hantu kakaknya?


Aku berjalan ke luar halaman rumahku menuju ke pintu pagar hlaman sebelah. Baru saja aku membuka pintu pagar, keluar seorang anak lelaki dari dalam rumah.


“Hai, mau ketemu siapa?” tanya anak lelaki itu bingung.


“Aku mau bertemu Hana,” jawabku.


“Hana? Kamu siapanya Hana?”


“Aku tetangga di sebelah rumahmu. Tadi aku bercakap dengan Hana di pagar tembok. Dia memintaku ke sini.”


“Itu tidak mungkin. Hana sudah meninggal tiga bulan lalu.”


“Hah! Jangan bohong. Aku melihatnya di ayunan tadi kok.”


“Buat apa aku berbohong? Lihat saja di ayunan sana.”


Aku ke halaman samping. Kulihat tak ada seorang pun di sana.


“Maaf ya. Tadi malah Hana yang mengatakan kakaknya sudah meninggal. Namanya Yoko,” jelasku.


“Yoko itu namaku. Aku belum meninggal kok.”


Aku makin bigug. Segera saja aku kembali ke rumah karena kini aku malah jadi ketakutan sendiri.


Malam harinya Mama dan Papa mengajakku makan malam di restoran. Aku ingin sekali menceritakan pengalamanku kepada mereka di perjalanan. Tapi aku yakin mereka tidak akan percaya. Jadi kutunda dulu.


Masuk ke restoran, ternyata suasananya ramai. Baru masuk beberapa lankah, Papa bertemu dengan orang yang dikenalnya.


“Mia, kenalkan ini Om Jun. Tetangga sebelah rumah. Orangnya sibuk, jadi papa dan Mama belum

sempat mengajak mu bertamu ke seblah,” kata papa.


Aku menyalami Om Jun, juga isterinya yang kupanggil Tante Jun saja.


“Nggak sama anak-anak?” tanya Papa.


“Mereka sedang ke kamar kecil,” kata Om Jun.


Mereka?


Ya, tak lama kemudian dua anak muncul dari kamar kecil dan mendekati kami. Aku sudah mengenal mereka. Hana dan Yoko.


“Nah, silakan kenalkan anak Om. Namanya Hana dan Yoko. Hati-hati dengan mereka ya, Mia. Mereka tuh jahil sekali. Senang banget ngerjain tem,an-teman mereka,” kata Om Jun.


Aku menelan ludah. Rasanya ingin sekali menonjok muka mereka. Habisnya, mereka tuh malah cengar-cengir senang karena telah berhasil mengerjai aku.


Awas ya pembalasanku!

^-^

HORE, 23 Agutsus 2009

Asyiknya Bangun Sahur!

Sahur…..! Sahur…..! Bunyi suara di pengeras suara dari masjid atau mereka yang berkeliling kampung bisa jadi membangunkan kita untuk sahur di hari-hari pertama Ramadhan. Tetapi, belum tentu untuk hari-hari berikutnya, karena telinga kita sudah tak kaget lagi mendengarnya. Lalu, bagaimana caranya agar kita tetap bersemangat makan sahur? Hm, pastinya kita perlu bekerjasama dengan orangtua kita lho.



Mengusir Kantuk



Lawan utama kita untuk bangun sahur adalah rasa kantuk. Untuk melawan kendala ini, harus dipastikan bahwa jatah tidur kita setiap harinya tetap terpenuhi, tidak berkurang lamanya. Jika di luar bulan puasa kita tidur dalam sehari selama delapan jam, maka sejumlah itu pulalah kita perlu tidur di bulan suci Ramadhan.



Jumlah jam tetap sama, hanya pemilihan waktunya yang bisa divariasi dan disesuaikan dengan jadwal kegiatan Ramadhan kita secara keseluruhan. Ada diantara kita yang memiliki banyak teman bermain di sekitar rumah, sehingga memilih untuk menghabiskan waktu siang dan sore hari untuk bermain. Maka, teman kita yang seperti ini harus segara tidur seusai shalat tarawih, agar bisa bangun ketika sahur.


Namun jika jumlah tidur di malam hari ini pun belum mencukupi jumlahnya, kita bisa tidur barang satu hingga dua jam usai shalat subuh untuk mengganti jam tidur yang kurang. Anak yang tidak memiliki teman bermain, mungkin lebih memilih tidur siang, sehingga di malam hari ia masih bisa meluangkan waktu menonton televisi acara khusus Ramadhan.


Mengusir Malas


Lawan nbesar kedua bangun sahur adalah rasa malas, karena tubuh masih lemas setelah tidur berjam-jam lamanya. Aliran darah belum bisa tersalur lancar ke seluruh bagian tubuh, sehingga banyak bagian badan kita yang terasa lemas dan susah bergerak.


Secara alami, tubuh kita akan mengatasi kendala ini dengan gerakan meregang (molet). Secara refleks tangan dan kaki ditarik-tarik, supaya otot tergerak dan darah bisa mengalir lebih lancar. Tulang-tulang pun digerak-gerakkan supaya tidak terasa kaku.


Kita harus segera duduk setelah membuka mata. Biarkan beberapa saat, baru kemudian kita turun dari tempat tidur menuju ruang makan. Jangan terlampau tergesa untuk segera berada di depan meja makan. Kalau perlu, kita bisa meminta ibu minuman hangat ke tempat tidur dan kita pun meminumnya sembari duduk, agar lebih cepat menyegarkan badan.


Menyegarkan Mata



Selain menyegarkan tubuh dengan gerakan-gerakan ringan, mata kita pun sebaiknya segera disegarkan kembali. Televisi merupakan cara terbaik untuk merangsang mata kita agar cepat terbuka. Lagu-lagu Ramadhan untuk anak, cerita kartun kisah nabi-nabi, akan cukup menyenangkan sebagai teman sahur kita.

Bagi teman-teman yang terbiasa membaca buku cerita, akan lebih baik jika menyiapkan buku-buku menarik di dekat tempat tidur kita..

Kita juga bisa langsung mencuci muka agar mata kita segar lho!


Menyegarkan Hidung dan Mulut



Lawan terakhir adalah rasa malas menghabiskan santap sahur. Dalam hal ini, lidah dan hidung memiliki peranan besar. Jika ke dua indera ini sudah terpancing, kita akan menghabiskan hidangan sahur dengan penuh semangat.




Mintalah kepada Ibu memilih menu-menu makanan yang beraroma harum. Opor, soto maupun rawon yang terhidang hangat, baunya cukup nikmat untuk menyegarkan hidung. Tiap anak memiliki kegemaran aroma yang berbeda-beda. Biasanya ibulah yang paling mengenali kegemaran kita.


Untuk merangsang lidah, pilih menu-menu ringan kesukaan kita. Tetapi kita juga harus menghargai usaha ibu memasak untuk kita, jadilah coba untuk menyantap hidangan yang ada. Jika kita tidak suka, beritahu saja kepada ibu agar tidak memasaknya di waktu sahur berikutnya. Akan lebih bagus jika kita menanyakan menu masakan sahur sebelum kita tertidur biar kita bersemangat.


Jangan lupa lho, bahwa makan sahur itu sangat penting bagi tubuh kita. APalagi kita akan berpuasa dalam waktu yang cukup lama. Dengan makan sahur, kita akan bisa bertahan dengan baik selama siang hari. Nah, sekarang jangan malas bangun sahur ya!


(ben)

Friday, August 14, 2009

Hore, 16 Agustus 2009

">

Permainan Tradisional di Saat Tujuhbelasan


Merayakan proklamasi kemerdekaan Negara tercinta kita tahun ini, kalian mengikuti lomba apa? Ssst, kita lihat yuk beberapa permainan tradional yang sering dimainkan.



Si Jangkung


Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang belum diketahui secara pasti dari mana asalnya, tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda-beda seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-tengkak dari kata Tengkak (pincang), Ingkau yang dalam bahasa Bengkulu berarti sepatu bambu dan di Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang berasal dari nama burung berkaki panjang. Egrang sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang.


Dalam bahasa Banjar di Kalimantan Selatan disebut batungkau. Egrang terbuat dari batang bambu dengan panjang kurang lebih 2,5 meter. Sekitar 50cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata dengan lebar kurang lebih 20cm. Cara memainkannya adalah dengan berlomba berjalan menggunakan egrang tersebut dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya. Orang yang paling cepat dan tidak terjatuh dialah pemenangnya.

Masuk Karung


Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir.



Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk.


Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini


Panjat Hadiah


Panjat pinang adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia.

Sebuah pohon pinang yang tinggi dan batangnya dilumuri oleh pelumas disiapkan oleh panitia perlombaan. Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon.



Oleh karena batang pohon tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para pe

manjat batang pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.


Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain.yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan biasanya bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja, maklum karena dikalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk mewah. sementara orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah, para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. tata cara permainan ini belum berubah sejak dulu.


Nah manakah yang kalian suka?

(ben)

Thursday, August 06, 2009

HORE, 9 Agustus 2009




Jangan Lupa Alas Kaki!


Berapa alas kaki yang kalian punya? Ada sandal, sepatu, lalu apalagi? Terbayangkah oleh kalian jika saat ini tidak ada benda-benda itu? Kita harus berjalan di atas aspal yang panas atau bebatuan.


Alas kaki adalah produk seperti sepatu dan sandal yang dipakai untuk melindungi kaki terutama bagian telapak kaki. Alas kaki melindungi kaki agar tidak cedera dari kondisi lingkungan seperti permukaan tanah yang berbatu-batu, berair, udara panas, maupun dingin. Alas kaki membuat kaki tetap bersih, melindungi dari cedera sewaktu bekerja, dan sebagai gaya busana.


Dilepas atau Tidak?


Sepatu dibuat oleh pengrajin sepatu atau tukang sepatu, sedangkan ahli memperbaiki sepatu disebut tukang sol sepatu. Bahan-bahan untuk alas kaki di antaranya adalah kayu, plastik, karet, kulit, tekstil, dan serat tanaman. Alas kaki seperti sepasang sandal bisa dibuat pengrajin hanya dengan menggunakan peralatan sederhana seperti pisau, jarum, dan benang. Sementara itu, sepatu olahraga dibuat di pabrik sepatu dengan bantuan mesin-mesin.


Sebelum memakai alas kaki, orang sering mengenakan kaus kaki atau stoking agar kaki lebih nyaman dan tidak lecet. Selain itu, kaus kaki berfungsi sebagai penyerap keringat dan kelembapan sehingga kaki lebih bersih dan higienis. Dalam kebudayaan Barat, orang boleh tidak melepas alas kaki sewaktu berada di dalam rumah, sehingga berkembang perabot rumah tangga seperti kursi. Sebaliknya dalam kebudayaan Asia Timur, alas kaki dilepas sewaktu berada di dalam rumah.



Dari lukisan Mesir Kuno di Thebes, Mesir diketahui bahwa orang Mesir sudah mengenakan alas kaki sekitar abad ke-15 SM. Dalam lukisan digambarkan pengrajin yang duduk di kursi pendek. Seorang pengrajin sibuk bekerja membuat sandal, sedangkan seorang lagi sedang menjahit sepatu. Sandal dibuat dari bahan-bahan seperti kain, daun palem, papirus, kulit, atau bahan serupa yang dianyam.



Bagi orang Yunani dan Romawi kuno, alas kaki merupakan salah satu gaya busana yang elegan. Sandal yang disebut baxa atau baxea dibuat dari anyaman daun palem. Pemakainya adalah kalangan bawah seperti filsuf dan pendeta. Apuleius menulis bahwa pendeta muda memakai sandal dari daun palem seperti yang dikenakan orang Mesir.


Pengrajin sandal disebut baxearii atau solearii. Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah disebut solea , sedangkan sepatu (calceus) dipakai di luar rumah. Alas kaki yang menutupi bagian atas kaki disebut soccus, dan dikenakan di dalam rumah seperti slipper (selop) dalam kebudayaan Barat. Sepatu bot bertali yang memperlihatkan seluruh jemari kaki disebut cothurnus. Bagian alas (sol) cothurnus sering dibuat tebal dengan sisipan gabus. Pemakainya adalah penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, dan bangsawan yang ingin tampak lebih tinggi dan gagah.


Prajurit Romawi mengenakan sandal bertali dengan jari-jari yang terbuka. Bila mereka berperang di kawasan perbukitan, bagian bawah sandal dilengkapi dengan gerigi yang tajam atau paku. Bentuk dan warna sepatu bot menunjukkan jabatan dan pekerjaan. Senator Romawi mengenakan sepatu berwarna hitam dengan hiasan bulan sabit berwarna emas atau perak di bagian atas sepatu. Kaisar Romawi menghiasi sepatu bot dengan batu permata dan emas. Kaisar Aurelian melarang laki-laki mengenakan sepatu berwarna merah, kuning, putih, atau hijau karena warna-warna tersebut yang dikhususkan untuk wanita. Sementara itu, Kaisar Heliogabalus melarang wanita menghias sepatu dengan emas dan permata.


Sepatu kalangan bangsawan Eropa pada abad ke-12 dipenuhi dengan berbagai hiasan mewah. Sepatu bot Henry II berwarna hijau dengan garis-garis emas. Dari makam Henry VI dari Sicilia yang wafat tahun 1197 ditemukan sepatu dengan bagian atas dari kain emas berhias mutiara. Bagian sol dibuat dari gabus berlapis kain emas. Sepatu menutupi hingga bagian pergelangan kaki, dan dikencangkan dengan kancing kecil. Permaisuri Constance yang wafat tahun 1198 mengenakan sepatu dari kain emas berhiaskan permata, dengan pengencang berupa sabuk kulit yang diikat dengan tali.



Alas Kaki Sederhana



Sandal adalah alas kaki yang mungkin sudah dikenal manusia sejak zaman Mesir Kuno. Di zaman kuno, orang India, Assyria, Romawi, Yunani, dan Jepang juga mengenakan sandal. Sandal jepit di Amerika Serikat disebut flip-flops, thongs, atau beach sandal. Seusai Perang Dunia II, prajurit Amerika Serikat pulang ke AS dengan membawa oleh-oleh sandal dari Jepang. Semasa perang, prajurit Jepang juga membuat sandal dari ban bekas.


Sandal jepit atau sandal Jepang adalah sandal berwarna-warni dari karet atau karet sintetis. Tali sandal berbentuk huruf "v" menghubungkan bagian depan dan bagian belakang sandal. Bagian bawah sandal umumnya rata (tidak memiliki hak), sedangkan bagian atas sandal tidak memiliki penutup.


Sandal jepit dipakai dengan meletakkan poros bagian depan tali sandal di antara ibu jari dan telunjuk kaki, sehingga tidak terlepas sewaktu dipakai berjalan. Selain dipakai di dalam ruang atau kamar mandi, sandal jepit digunakan di luar rumah pada kesempatan tidak resmi, dan kegiatan rekreasi seperti di pantai atau kolam renang.


Sandal jepit juga disebut sandal swallow. Nama tersebut berasal dari salah satu merek sandal jepit. Havaianas adalah merek sandal jepit eksklusif dari Brazil. Perusahaan ini memulainya pada tahun 1962 dengan memproduksi sandal mirip zōri, namun dibuat dari karet.


Sandal Kayu



Bakiak sebutan di Jawa Tengah untuk sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Di Jawa Timur dikenal dengan sebutan Bangkiak. Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin.


Nah, sekarang hitung dnegan benar alas kaki yang kalian punya!


(ben)

Saturday, August 01, 2009

Hore, 2 Agustus 2009

Jangan Biarkan Hutan Terbakar



Bahaya apa yang paling sering terjadi d musim kemarau? Ya, kebakaran. Bahkan, hutan kita pun ikut terbakar saat di musim kemarau. memang, sebagian ada unsur kesengajaan. Wah, keterlaluan ya mereka yang telah membakar hutan itu.

Kebakaran hutan adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan mansusia, dan pembakaran yang disengaja.

Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.

Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim

Banyak Ruginya

Kebakaran hutan menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer. Kebakaran hutan pada 1997 menimbulkan emisi / penyebaran sebanyak 2,6 miliar ton karbon dioksida ke atmosfer (sumber majala Nature 2002). Sebagai perbandingan total emisi karbon dioksida di seluruh dunia pada tahun tersebut adalah 6 miliar ton.
Akibat lainnya adalah erbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
Kebakaran hutan juga dapat menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil. Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik (PLTA) pada musim kemarau.
Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
Bahaya kebakaran hutan lainnya adalah meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anak-anak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
Asap yang ditimbulkan menyebabkan gangguan di berbagai segi kehidupan masyarakat antara lain pendidikan, agama dan ekonomi. Banyak sekolah yang terpaksa diliburkan pada saat kabut asap berada di tingkat yang berbahaya. Penduduk dihimbau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak. Hal ini mengganggu kegiatan keagamaan dan mengurangi kegiatan perdagangan/ekonomi. Gangguan asap juga terjadi pada sarana perhubungan/transportasi yaitu berkurangnya batas pandang. Banyak pelabuhan udara yang ditutup pada saat pagi hari di musim kemarau karena jarak pandang yang terbatas bisa berbahaya bagi penerbangan. Sering terjadi kecelakaan tabrakan antar perahu di sungai-sungai, karena terbatasnya jarak pandang.
Yang tak kalah menyedihkan adalah juga musnahnya bangunan, mobil, sarana umum dan harta benda lainnya.

Mari Kita Jaga

Mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat banyak, marilah kita jaga hutan kita. Laporkan ke pihak berenang jika menemukan kebakaran kecil di dekat hutan. Juga bila ada yang membakar hutan dengan sengaja, laporkan ke orangtua kita.

Jangan meninggalkan bahan mudah terbakar di hutan saat liburan, piknik, kemping. Jika melihat puntung rokok yang menyala segera siram hingga padam.

Yuk kita jaga hutan kita tercinta!

(ben)

Cernak, 2 Agustus 2009


Princess Aquaryz; Senang Menolong

Oleh Beny Rhamdani


Rasi bintang Aquarius di langit tampak berkilauan, ketika lahir seorang bayi cantik di Istana Athela. Raja kemudian memberinya nama Princess Aquaryz seperti rasi bintang yang menyaksikan kelahiran bayi itu. Oh iya, rasi bintang adalah sekumpulan bintang terang yang tersusun menyerupai simbol tertentu.


“Semoga kelak kau menjadi seorang princess yang senang menolong, terutama mereka yang sedang kesulitan,” harap sang Raja.


Saat tumbuh remaja, Princess Aquaryz sangat suka berenang. Dia memiliki kolam renang khusus di istana, serta seorang pelatih pribadi.


“Pelatih, apakah aku sudah menjadi perenang yang baik?” tanya Princess Aquaryz suatu hari.


“Ya, tentu saja. Gerakan renang Princess sangat indah. Princess juga mampu berenang dengan cepat,” kata sang pelatih.


“Apakah aku saat ini sudah menjadi perenang terbaik di negeri ini?” tanya Princess Aquaryz lagi.


“Aku belum tahu, Princess. Kupikir sebaiknya Princess mengikuti langsung lomba renang tahunan di Danau Kemilau. Di lomba itu, semua rakyat yang jago renang akan berlomba untuk menemukan siapa yang paling tercepat,” saran sang pelatih.


“Ya, tapi aku tidak mau mengikuti lomba itu sebagai seorang Princess. Jangan-jangan mereka mengalah karena tidak mau menyakiti hatiku,” kata Princess Aquaryz. “Kapan lomba renang itu akan diselenggarakan?”


“Akhir bulan ini. Jika Princess Aquaryz akan mengikutinya, masih cukup waktu untuk berlatih khusus,” jelas si pelatih.


“Baiklah. Kalau begitu, tolong daftarkan aku dengan nama samaran Tirtani,” kata Princess Aquaryz.


Pelatih pun menjalankan permintaan Princess Aquaryz. Sehari kemudian Princess Aquaryz berlatih renang lebih giat lagi. Ketika hari perlombaan tiba, Princess Aquaryz sudah benar-benar siap berlomba.


Princess Aquaryz pergi keluar istana dengan menyamar sebagai rakyat biasa. Dia menunggang kuda yang paling jelek di istal kerajaan. Tak ada satu pun pengawal yang mengikutinya. Hanya sang pelatih yang mengikuti Princess Aquaryz dari jarak jauh.


Di tengah perjalanan tiba-tiba terjadi kecelakaan. Kaki kuda yang ditunggangi Princess Aquaryz masuk ke lubang. Akibatnya, kaki kuda itu patah. Bahkan Princess Aquaryz pun terjatuh.


Pelatih yang ada di belakang buru-buru mendekati Princess Aquaryz. Tapi seorang gadis berkulit kecokelatan telah mendahului menolong Princess Aquaryz.


“Mari aku bantu. Kau tidak apa-apa, kan?” tanya gadis itu sambil memapah Princess Aquaryz ke sisi jalan.


“Aku tidak apa-apa. Tapi sepertinya kudaku tidak bisa mengantarku lagi,” kata Princess Aquaryz.


“Rumahku belum jauh dari sini. Bagaimana kalau kita bawa kudamu ke rumah agar dirawat oleh kakakku?” saran gadis itu.


“Tapi aku harus segera tiba ke tempat tujuanku,” kata Princess Aquaryz.


“Memangnya kemana tujuanmu?” tanya gadis itu.


“Danau Kemilau. Aku akan ikut lomba berenang.”


“Wah, kebetulan. Aku juga akan ke sana. Kalu begitu nanti kau bisa menumpang kudaku sja. Oh iya, namanya Jamunna,” kata gadis itu.


“Namaku Tirtani. Baiklah, aku mengikuti saranmu.”


Jamunna kemudian membangunkan kuda yang tadi ditunggangi Princess Aquaryz. Untung saja kuda itu masih dapat berjalan meskipun pelan-pelan. Untungnya lagi, rumah Jamunna dekat dari tempat itu.


Kedatangan Princess Aquaryz disambut ramah oleh keluarga Jamuna. Padahal mereka baru mengenal tamunya. Kakak tertua Jamunna berjanji akan mengobati kaki kuda Princess Aquaryz.


“Di mana ayahmu?” tanya Princess Aquaryz.


“Ayahku sedang terbaring sakit di kamar.”


“Mengapa tidak dibawa berobat?”


“Sudah. Dokter menyarankan agar ayahku segera dioperasi. Tapi kami tidak punya uang untuk biaya operasi dan obatnya. Itu sebabnya hari ini aku mengikuti lomba renang. Jika aku jadi pemenang, hadiah uangnya akan kuberikan untuk biaya operasi dan pengobatan ayahku,” kata Jamunna.


“Kalau begitu, ayo kita segera berangkat ke Danau Kemilau,” ajak Princess Aquaryz.


Mereka pun berangkat menunggang satu kuda berdua. Sepanjang perjalanan Princess Aquaryz banyak bertanya tentang sahabat barunya itu. Ternyata Jamunna ikut berenang karena dia terbiasa berenang di sungai. Bukan karena dia sering berlatih renang di kolam pribadi dengan pelatih khusus.


“Sejak kecil aku harus berenang menuju sekolahku. Tak ada sekolah yang dekat dengan rumahku. Aku harus berenang menyeberangi sungai sebab aku tak mampu membayar perahu penyeberangan,” tutur Jamunna.


Princess Aquaryz merasa iba. Sebagai seorang princess, dia tak pernah tahu ada seorang anak perempuan sebaya dengannya yang harus berjuang demikian hebatnya untuk bersekolah. Sementara Princess Aquaryz cukup berada di kamar untuk sekolah karena guru-guru akan datang ke kamarnya.


Setelah menunggang kuda beberapa saat, mereka tiba di sisi Danau Kemilau. Rupanya banyak sekali orang yang sudah berkumpul. Acara lomba renang tahunan itu sudah sangat terkenal.


Semua peserta yang sudah terdaftar segera mengikuti tahap seleksi awal. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti lomba renang jarak pendek. Princess Aquaryz menjadi juara di kelompoknya sehingga ia masuk ke babak final. Begitu pula Jamunna di kelompoknya.


Lomba pun akhirnya masuk ke babak final. Sepuluh perenang tercepat di babak penyisihan harus berlomba adu cepat berenang dari ujung danau utara ke ujung selatan lalu kembali lagi ke utara. Jarak yang cukup jauh dan melelahkan buat yang tak terbiasa.


“Satu … dua … tiga!”


Peserta pun mulai mengayuh lengan dan kakinya agar menjadi perenang tercepat. Setelah beberapa puluh meter, mulai terlihat tiga pemenang yang berada paling depan. Pertama adalah Saras, pemenang lomba tahun lalu. Di belakangnya adalah Princess Aquaryz, menyusul Jamunna.


Sampai saat berlaik dari selatan ke utara, tiga perenang ini melaju jauh dri perenang lainnya. Princess Aquaryz yang ingin menjadi pemenang lomba mencoba mempercepat kayuhan tangannya.


Tapi tiba-tiba ….


Princess Aquaryz melihat Saras yang berada di depannya mengurangi kecepatannya, bahkan gerakan renangnya kacau seperti orang mau tenggelam. Princess Aquaryz segera tahu bahwa Saras tengah mengalami kram di anggota tubuhnya.


“Tenanglah, aku akan menolongmu!” kata Princess Aquaryz mendekati Saras.


Jamunna pun melihat saras yang kepayahan. Dia ikut menghampiri Saras untuk menolongnya.


“Jamunna, teruslah berlomba. Biar aku yang menolong Saras,” kata Princess Aquaryz.


“Aku tidak bisa membiarkannya kepayahan. Biar aku saja yang menolongnya,” tolak Jamunna.


“Jangan, Jamunna. Kau harus memenangkan lomba ini demi ayahmu,” kata Princess Aquaryz.


Jamunna terdiam sebentar. Dia kemudian meneruskan kembali berenang. Hampir saja seorang peserta lain menyusulnya.


Princess Aquaryz membantu Saras bertahan agar tak tenggelam. Beberapa panitia kemudian menolong Saras ke tepi. Dari kejauhan Princess Aquaryz melihat Jamunna sampai ke garis akhir paling cepat.


Begitu tiba di sisi pantai, Princess Aquaryz disambut keluarga Saras yang mengucapkan terima kasih tak terhingga atas pertolongannya. Barulah kemudian sang pelatih mendekati Princess Aquaryz.


“Princess, aku sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan Pricess tadi. Princess mau mengorbankan keinginan untuk menang demi menyelamatkan nyawa seseorang, meskipun dia adalah lawan,” puji sang pelatih berbisik.


“Aku belajar dari Jamunna. Kau tahu ketika aku terjatuh dan memberi tahu bahwa aku akan mengkuti lomba ini, Jamunna malah bersemangat menolongku. Padahal dia bisa saja meninggalkan aku karena aku akan menjadi lawannya,” kata Princess Aquaryz.


Belum sempat sang pelatih menjawab, terdenmgar suara terikan Jamunna mendekati Princess Aquaryz.


“Tirtani, seharusnya kaulah pemenangnya. Aku sama sekali tidak berhak mendapatkan hadiah ini,” kata Jamunna sambil membawa sekantung uang emas.


“Tidak, Jamunna. Hadiah itu adalah milikmu,” tolak Princess Aquaryz.


“Kau bilang begitu bukan karena kasihan padaku, kan?”


“Kasihan? Aku justru bangga kepadamu. Bagaimana kalau tahun depan kita ikut lomba ini lagi?”


“Ya, aku akan ikut lagi,” sahut Jamunna setuju.


Mereka kemudian menuju rumah jamunna untuk mengambil kuda yang diobati. Ternyata kaki kuda itu berhasil diobati dengan baik.


“Terima kasih telah mengobati kaki kudaku. Sayang, aku tidak bias memberi apa-apa,” kata Princess Aquaryz.


“Tidak apa-apa. Kami menolongmu dengan ikhlas,” kata kakak Jamunna.


Princess Aquaryz dan Jamunna pun kemudian berpisah. Princess Aquaryz kembali ke istana dengan hati bahagia karena telah memetik pengalaman berharga tentang tolong-menolong.



^-^