Friday, June 24, 2016

Cernak 26 Juni 2016




Saat Ibu Sakit

Azan subuh berkumandang. Vina bergegas menuju ke masjid yang tak seberapa jauh dari rumahnya. Di tengah jalan dia bertemu dengan Sisil dan Santiana dengan tujuan sama. Bedanya, teman-teman Vina berangkat dengan ayah dan ibunya.

Vina berangkat sendiri. Sahur pun tadi dia hanya ditemani Rahmi, kakaknya.

“Bagaimana kabar ibumu?” tanya Sisil.

“Semalam kata Ayah di telepon sudah membaik,” jawab Vina.

Sudah dua hari Ibu dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Siang hari, Vina dan Rahmi yang menjaga Ibu. Sepulang kerja, Ayah giliran menjaga. Itu sebabnya puasa kali ini Vina tidak bisa sahur bersama Ayah dan Ibu.

“Mudah-mudahan cepat kembali ya,” doa Santiana.

“Amin.”

Vina memasuki masjid, tak lama kemudian iqamat dikumandangkan. Semua jamaah pun menjalankan shalat subuh. Usai shalat berjamaah, Vina berdoa dengan khusyu agar Ibu segera sembuh. Vina merasakan sekali betapa tidak enaknya berpuasa tanpa Ibu.

“Vina, ayo bangun …. Sudah waktunya sahur,” begitu Ibu membangunkannya ntuk sahur. Nadanya lembut.

Vina biasanya sedikit malas bangun. Dia menunggu Ibu membangunkan untuk ketiga kalinya.

“Heh, bangun, anak kebluk! Kalo nggak mau bangun, nggak usah sahur ya!” Begitu kalau Kak Rahmi yang membangunkan. Nadanya kasar. Dan tidak ada kalimat kedua atau ketiga. Malah, karena malas bangun, Vina hampir saja terlambat sahur.

Lalu, masakan Ibu saat sahur sudah pasti enak. Semua kesukaan Vina dan rasanya lezat walau dimakan saat mengantuk. Berbeda dengan Kak Rahmi. Masak tahu saja setengah gosong. Masak oseng-oseng pasti rasanya pedas tak karuan.

“Ya, Allah cepat sembuhkan Ibu ya….” Doa Vina lirih. Amin.

Setelah lama berdoa, Vina kembali ke rumah. Dia harus membantu merapikan rumah dan menyiapkan sendiri semua keperluannya. Vina jadi menyadari betapa beratnya tugas Ibu. Biasanya, setelah shalat subuh sudah pasti Vina tidur lagi. Begitu bangun semua keperluannya sudah disiapkan Ibu.

Kini, saat Ibu sakit, Vina bisa merasakan arti seorang Ibu. Ah, ini baru ditinggal Ibu sakit beberapa hari. Bagaimana jika Ibu meninggal? Vina tidak bisa membayangkannya.

Paginya, Vina mendapat kabar Ibu sudah boleh pulang siang nanti. Vina senang sekali. Dia merapikan seisi rumah agar Ibu senang nanti.

Ketika mobil Ayah masuk ke halaman siang hari, Vina langsung berlari ke teras. Dia menyamut Ibu yang turun dari mobil.

“Alhamdulillah, Ibu sudah kembali,” peluk Vina.

“Iya, Ibu juga nggak betah di rumah sakit. Ibu selalu ingat kamu. Ibu takut kamu nggak ada yang membangunkan sahur, masakin sahur kamu, menyiapkan buka puasa,” kata Ibu.

“Oh, kan ada Kak Rahmi. Kalau buka puasa tinggal beli aja,” jawab Vina agar Ibu tetap tenang.

Vina senang bukan main. Dia memasang status di Facebooknya: Ibuku tersayang sudah kembali ke rumah.

Beberapa jam Ibu di rumah, Ibu mulai merasakan hal yang aneh terhadap Vina. Kini Vina jauh lebih rajin dan mandiri. Bahkan saat sahur, Vina terbangun sendiri tanpa harus dibangunkan Ibu. Vina juga ikut membantu Ibu beres-beres rumah.

“Wuah, anak Ibu sekarang rajin banget. Senang banget deh,” puji Ibu.

“Iya, Bu. Vina nggak mau Ibu sakit lagi karena kecapekan dan kesal sama Vina. Kalau Ibu sakit, semuanya jadi tidak enak,” kata Vina jujur.

Ibu tersenyum. Sakit yang menghampirinya ternyata membawa hikmah untuk Vina di bulan puasa ini.

Hore, 26 Juni 2016

Masjid Bersejarah di Sumatera





Tahukah kalian, Sumatera merupakan salah satu pusat penyebaran aga Islam di Indonesia. Buktinya adalah dengan berdirinya sejumlah masjid yang memiliki catatan bersejarah. Apa saja itu?





Masjid Raya Baiturrahman


Masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Ada juga yang mengatakan bahwa masjid ini dibangun di tahun 1292 oleh Sultain Alaidin Mahmudsyah. Pada zaman penjajahan Belanda, masjid ini sempat dihancurkan di tahun 1873. Namun Belanda memutuskan untuk membangun kembali masjid ini di tahun 1877, sebagai permintaan maaf atas dirusaknya bangunan masjid yang lama. Pembangunan kembali masjid baru mulai dilaksanakan pada tahun 1879. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1883 dan tetap berdiri hingga sekarang. Pada saat bencana Tsunami di tahun 2004, Masjid Raya Baiturrahman tidak mengalami kerusakan sedikitpun dan jadi tempat mengungsi para korban gelombang Tsunami terbesar di dunia itu.


Masjid Raya Medan


Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Al-Mashun ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909 oleh Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam. Kemegahan masjid ini memang disengajakan oleh Sultan, yang menganggap masjid ini harus lebih megah dari istananya, Istana Maimun. Sebagian bahan bangunan untuk masjid ini diimpor dari luar negeri, seperti marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia dan Jerman, dan kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Arsitek Belanda yang merancang masjid ini, JA Tingdeman merancang bangunan ini dengan corak bangunan Maroko, Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.



Masjid Raya Ganting



Menurut sejarah, masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1700. Namun bangunannya beberapa kali dipindah sampa pada akhirnya berada di daerah Ganting, kota Padang, Sumatra Barat mulai tahun 1805. Atapnya yang berbentuk persegi delapan itu dibuat oleh para pekerja etnis Cina yang membantu mengembangkan bangunan ini, setelah Belanda menambahkan bangunan masjid ini sebagai kompensasi digunakannya tanah wakaf untuk jalur transportasi pabrik semen Indarung ke Pelabuhan Teluk Bayur. Masjid ini juga tetap kokoh dan tidak mengalami kerusakan pada saat dilanda gempa dan Tsunami di tahun 1833. Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno, juga pernah mengungsi ke masjid ini sebelum diasingkan ke Bengkulu di tahun 1942.

 Masjid Agung Palembang





Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa disebut Masjid Agung Palembang adalah sebuah masjid paling besar di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Masjid ini dipengaruhi oleh 3 arsitektur yakni Indonesia, China dan Eropa. Bentuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung baru masjid yang besar dan tinggi. Sedangkan arsitektur China dilihat dari masjid utama yang atapnya seperti kelenteng. Masjid ini dulunya adalah masjid terbesar di Indonesia selama beberapa tahun. Bentuk masjid yang ada sekarang adalah hasil renovasi tahun 2000 dan selesai tahun 2003. Megawati Soekarnoputri adalah orang yang meresmikan masjid raksasa Sumatera Selatan modern ini.

Masjid ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama. Saat ini, Masjid Agung Palembang telah menjadi Masjid regional di kawasan ASEAN. Terletak di kawasan 19 Ilir, di mana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah lama didiami.

ARENA KKPK, 26 Juni 2016

Tahun pertama di SMP



Judul: Ghisency

Penulis:  Tsamara

180 halaman

 

 

Aduh, ya ampun! Aku pikir Kelas Unggulan itu, anak-anak yang suka belajar, pendiam, dan rata-rata berkacamata. Kelas baruku ternyata tidak begitu, meskipun katanya, 7c adalah Kelas Unggulan. Dilihat kelas dengan nilai paling terbaik dari mana? Toh, sosok-sosok di kelas ini ajaib semua.
 
Aku tidak yakin bisa belajar dengan tenang, selama satu kelas dengan mereka. karena kelas ini, seringkali berurusan dengan guru. Guru-guru killer pula. Ya Tuhan, semoga aku bisa melewati tahun-tahun yang damai selama di kelas baru ini.

Buku ini wajib dibaca buat kalian yang akan masuk SMP. Biar bisa merasakan lebih dulu pengalaman tokoh kita ini jadi siswi baru di SMP. Pokoknya, cerita buku ini seru banget deh.

(Salsa, Palembang)



Friday, June 17, 2016

Cernak, 19 Juni 2016

Sahur Aga

Oleh Benny Rhamdani


“Aga, jam berapa nanti kamu bangun?” tanya Haris sepulang sholat taraweh hari pertama.

“Terserah ibuku yang membangunkan,” jawab Aga.

Haris tertawa. “Bagaimana sih? Masa nunggu dibangunkan ibumu. Mestinya kamu bangun lebih awal, lalu nanti kita ikut pawai bedug keliling kampung membangunkan yang sahur,” kata Haris.

“Itu bukannya hanya dilakukan orang dewasa?” tanya Aga.

“Kata siapa? Kita juga boleh ikutan kok. Asyik lho. Kita bisa membantu membangunkan orang lain untuk sahur. Tahun lalu aku sudah ikutan. Sekarang jua mau ikutan. Kamu mau?” ajak Haris.

“Ya, kalau kamu ikut aku ikutan ya.”

“Jangan molor ya. Pukul dua aku tunggu di depan rumahmu,” kata Haris.

Mereka berpisah di pertigaan jalan karena berbeda arah. Setiba di rumah Aga langsung mengutarakan keinginannya ikutan pawai sahur kepada Ayah. Tentu saja Ayah tidak keberatan.

“Ayah juga pengin ikutan. Tapi Ayah ada acara pagi harinya. Ayah harus cukup tidur. Mungkin Mingu depan Ayah baru ikut.,” ucap Ayah.

Aga mengangguk. Dia juga tidak menghendaki ayahnya ikutan. Hm, sebab kalau ada Ayah pasti selalu banyak larangan. Tidak boleh ini, tidak boleh itu. Maksudnya sih baik. Tapi Aga merasa jadi tidak bebas.

Atas saran Ibu, Aga tidur pukul sembilan. Aga berharap semoga dia tidak terlambat bangun. Malu sama Haris nanti. Dan, mungkin karena terlalu cemas, pukul satu dini hari Aga sudah terbangun. Lebih cepat satu jam yang dari yang diinginkan. Tapi untuk kembali tidur, Aga tidak berani.

Nanti malah terlambat bangunnya, pikir Aga. Akhirnya Aga berusaha terjaga. Dia mencuci muka dan menunggu datangnya pukul dua dengan membaca komik. Tepat pukul dua, Aga pergi ke luar rumah. Haris belum datang, tapi tak lama kemudian Haris muncul bersama beberapa teman.

“Ayo, kita ke mesjid mengambil bedugnya!” ajak Haris.

Aga mengikuti rombongan menuju mesjid. Sudah ada beberapa orang dewasa yang menyiapkan perlatan pawai sahur. Tak lama kemudian, mereka pun berkelililing perumahan.

“Sahuuuur … sahuuuur!” teriak Aga bersama yang lain berirama.

Mereka juga memukul beduk dan apapun yang berbunyi. Diharapkan dengan bunyi-bunyian tersebut, penduduk yang hendak sahur terjaga. Terutama kaum ibu yang harus bangun lebih dulu, menyiapkan makanan sahur.

Aga menikmati pawai sahur. Apalagi ketika dia diperbolehkan memukul beduk bertalu-talu. Seru sekali.

Setelah berputar-putar, entah pukul berapa rombongan pun berpencar. Mereka harus kembali ke rumah masing-masing. Aga masuk ke rumah. Ayah sudah bangun, Ibu masih memasak. Tapi adiknya, Salsa, masih tertidur pulas.

Aduh, masih ada waktu … masakan belum selesai, pikir Aga. Matanya tiba-tiba terasa berat melihat Salsa tertidur lelap. Aga pun merebahkan tubuhnya di samping Salsa.
Ia ikut tertidur. Bahkan Aga bermimpi. Mau tahu Aga mimpi apa? Dia mimpi naik pesawat terbang, tapi ketika asyik terbang kapalnya terguncang. Aga kemudian terbang melayang di awan, lalu tahu-tahu berada di negeri yang indah.

Entah jam berapa Aga terbangun. Yang jelas Salsa sudah tidak ada di dekatnya. Matahari sudah terang benderang.

“Hah sudah jam delapan pagi?!” teriak Aga kaget.

Lho, aku belum sahur? Kenapa Ibu tidak membangunkan aku? Tanya Aga dalam hati. Buru-buru Aga ke luar kamar dan mendapatkan Ibu yang tengah membaca.

“Ibu … Aga kok tidak diajak sahur?” protes Aga kemudian.

“Oh, Aga sudah bangun. Ibu dan Ayah sudah membangunkanmu. Tapi kamunya malah marah-marah. Jadi Ayah dan Ibu pikir kamu tidak mau sahur,” jelas Ibu.

“Aga kan mau puasa, pasti mau sahur.”

“Ya, kalau mau puasa, silakan saja puasa. Nanti kalau tidak kuat boleh buka jam berapa saja. Kamu masih kelas tiga SD, masih Ayah dan Ibu izinkan puasa setengah hari!”

Uuuuh! Aga mengeluh dalam hati. Padahal ia sudah berniat puasa sehari penuh tahun ini. Dia tidak mau kalah sama Haris. Ini semua gara-gara Aga terbangun terlalu cepat, jadinya malah mengantuk saat waktu sahur. Hm, bisa ya, orang yang membangunkan sahur malah tidak sahur!

Ngomong-ngomong, Aga jadi puasa nggak ya?

Hore 19 Juni 2016

Yuk, Membuat Kolak Pisang


Taukah  Berbuka Puasa dengan Kolak ternyata memiliki manfaat kesehatan loh. Makanan apa yang biasa kamu sanap saat berbuka puasa? Hmm, kebanyakan dari kita menyukai takjil atau makanan ringan untuk berbuka puasa.

Di luar sana, takjil bermacam-macam jenisnya, ada Kolak Pisang, Kue, Es Buah, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak macam takjil tersebut, manakah yang paling sering anda jadikan sebagai teman berbuka puasa? Yap, Kolak Pisang adalah takjil yang paling populer dan paling sering dijadikan sebagai teman berbuka puasa. Namun tahukah  kalau ternyata kolak pisang memiliki manfaat kesehatan terutama bagi orang yang sedang berpuasa?



Kolak Pisang merupakan salah satu jenis makanan yang sangat mudah dijumpai di seluruh penjuru Indonesia. Apalagi saat bulan puasa tiba, Kolak Pisang merupakan salah satu makanan yang paling sering dijadikan sebagai teman berbuka puasa. Sejak kapan kebiasaan ini ada, masih belum bisa dijawab dengan pasti. Namun, jika kita bertanya dari Sabang sampai Merauke, pasti semua orang mengenal dan pernah makan Kolak Pisang ini.

Kolak pisang menjadi pilihan yang sangat tepat untuk dijadikan sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa, karena rasanya yang manis, dan cukup untuk mengganjal perut yang seharian tidak mendapat asupan makanan. Sehingga dengan mengkonsumsi Kolak Pisang, kita tak perlu langsung memakan nasi agar tidak kekenyangan, yang dapat mengganggu ibadah sholat kita nantinya.

Seperti namanya, Kolak Pisang berbahan dasar buah pisang, yang manfaat dan khasiatnya sangat banyak untuk tubuh kita. Pisang memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk pencernaan kita. Selain itu, pisang juga mengandung kalium, mineral, karbohidrat, protein, serta kalsium. Dalam satu buah pisang, terdapat kandungan kalori sebesar 800-1000 kalori, dan juga kalium sebesar 500 mg. Kalori mempunyai tugas sebagai sumber energi, sementara kalium membantu menyeimbangkan kadar cairan di dalam tubuh.

Selain pisang, biasanya Kolak Pisang dibuat dari campuran gula aren, santan, kolang-kaling, dan juga dimasak bersama dengan daun pandan yang khasiat dan manfaatnya sudah tidak diragukan lagi. Agar mendapatkan manfaat dari Kolak Pisang yang optimal, sebaiknya buatlah kolak dengan tambahan gula aren, bukan dengan gula pasir. Karena Kolak Pisang yang menggunakan tambahan gula aren ternyata memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk menetralkan asam lambung.

Ternyata, dibalik kepopulerannya, Kolak Pisang memiliki sejuta manfaat yang baik untuk tubuh kita, terutama bagi kita yang sedang berpuasa. Nah, setelah kita mengetahui Manfaat Kolak Pisang, kini kita tak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsinya sebagai takjil.



Resep Kolak Pisang Special 

-1 kg pisang yang sudang matang (bisa memakai pisang tanduk, pisang kepok, pisang raja, dsb)
-gula pasir/gula putih, 1 ons
-gula merah, 1 ons
-1 ons kolang-kaling, dibersihkan dan dibelah dua
-daun pandan, 2 lembar dicuci bersih
-santan instan, 65 ml
-3 gelas air (720 ml), untuk kuah kolaknya

Cara Membuat Kolak Pisang :

1. Pertama-tama potong pisang bentuk miring atau sesuai selera, sisihkan.
2. Kemudian rebus gula merah hingga mencair, saring.
3. Rebus saringan gula merah tadi bersama dengan gula pasir/gula putih, aduk-aduk hingga tercampur.
4. Masukkan air, pisang tanduk, rebus hingga pisangnya berubah warna.
5. Masukkan juga santan, daun pandan, kolang-kaling, kemudian aduk-aduk.
6. Masak hingga matang, kemudian angkat.
7. Kolak Pisang siap disajikan.

KKPK 19 Juni 2016

Rahasia Reisya

 

Judul: Senyum Manis Reisya

Penulis Meila

108 halaman

Pernah nggak punya teman yang sengaja menyembunyikan rahasia? Nah, terus kamu selidiki. Tenyata teman kamu itu punya penyakit parah. Kamu akan membocorkan rahasia itu kepada teman-temanmu nggak? Begitulah cerita kali ini.
 
Semua orang enggak tahu kalau aku terkena penyakit Leukumia. Jangan sampai ada yang tahu kalau aku sedang sakit. Pokoknya jangan sampai ada yang tahu .... Gadis kecil itu berjalan menuju rumahnya. Tiba di rumah, dia langsung berbaring di kamarnya yang berwarna ungu.
 
Hmmm ... siapakah gadis kecil itu sebenarnya? Apakah rahasianya akan terbongkar? Mengapa dia menyembunyikan penyakitnya? Biar enggak penasaran, baca aja, yuk!
 
(Salsa, Palembang}

Friday, June 10, 2016

Cernak, 12 Juni 2016

Menu Buka Puasa



Ibu sering bingung menentukan menu buka puasa. Empat anaknya selalu ingin menu buka puasa yang berbeda.

"Aku ingin es buah segar," kata Jaka.

"Aku ingin kolak yang enak," kata Putri.

"Aku ingin martabak manis keju dan cokelat," kata Indra

"Jus buah-buahan lebih enak," kata Dini.

Begitu setiap hari mereka berebut menu buka puasa puasa. Akhirnya Ibu membuat menu buka puasa yang mereka buat bergiliran. Tapi ketika dibuatkan es buah segar, hanya Jaka yang mau mengahabiskan. Yang lain hanya mencicipi tapi tak  menyukai. Akhirnya Ibu mau tak mau menyediakan ke empat menu buka puasa. Ya, walaupun hanya satu yang dibuat ibu, selainnya membeli.

"Tapi kalau berbeda aneka menu buka puasa, uang ibu bisa bangkrut," keluh Ibu.

Ibu juga ingin menasehati agar anak-anaknya belajar melatih kemauan diri sendiri.

Satu hari Ibu sengaja tak menghidangkan menu buku puasa apapun di meja makan. Hanya ada buah kurma.

"Bu, mana es buahku?" tanya Jaka. Yang lain ikutan protes.

"Kali ini giliran menu buka puasa kesukaan Ibu dan Ayah yang dihidangkan," jelas Ibu.

Empat anaknya merengut.

"Ini adalah buah kesukaan Rasul saat berbuka puasa," jelas Ibu lagi."Kalin tidak mau mengikuti jejak Rasul?"

"Bu, dulu jaman Rasul kan nggak ada maratabak. Coba kalau ada martabak," kata Indra.

"Bukan begitu, anakku," kilah Ibu. "Karena Rasul tahu buahini banyak manfaatnya. Coba kalian cek di Internet."

Mereka membuka Internet.:

Manfaat dari kurma diantaranya bebas dari masalah konstipasi, gangguan pencernaan, masalah jantung, anemia, disfungsi seksual, diare, kanker abdomen, dan kondisi-kondisi lain. Kurma juga sangatlah baik untuk menaikkan berat badan. Kurma kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Buah kurma yang lezat ini mengandung minyak, kalsium, sulfur, zat besi, potassium, fosfor, mangan, tembaga, dan magnesium yang bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa ahli kesehatan berkata bahwa mengkonsumsi satu buah kurma per hari diperlukan untuk pola makan yang seimbang dan sehat.
Manfaat kesehatan dari kurma telah menjadikan buah ini sebagai bahan baku terbaik untuk perkembangan otot. Orang-orang mengkonsumsi kurma dalam berbagai cara; mencampur adonan kurma dengan susu, yogurt, atau dengan roti dan mentega untuk menjadikannya lebih nikmat. Adonan kurma bermanfaat bagi orang dewasa dan anak-anak, khususnya pada masa pemulihan dari cedera atau sakit.
Keempatnya kemudian takjub. Lalu mereka menghampiri Ibu. "Iya, Bu. Ternyata kurma banyak manfaatnya ya."

Ibu tersenyum karena bisa menyelesaikan masalah.

Saat berbuka puasa, semua memakan kurma dan air putih. Ibu senang anak-anaknya berebut menghabiskan buah kurma.

"Ibu memang pintar," kata Ayah tersenyum.

Seusai shalat taraweh,keempat anak itu mendekati ibunya.

"Bu, kurma sehatkan ya?" tanya Jaka.

"Iya."

"Kalau begitu besok bikin es buah segar saja, tapi pakai kurma," usul Jaka.

"Kolak pisang pakai kurma juga kayaknya enak, Bu," usul Putri.

"Tadi aku lihat di Internet ada penjual martabak dengan isi kurma. Pasti lezat dan sehat, Bu," kata Indra merayu Ibu.

"Aku juga ingin dibuatkan jus buah campur kurma. Sepertinya kalau kominasi pisat dan kurma akan enak dibuatkan jus," tambah Dini.

Ibu memerhatikan anaknya satu per satu. Tiba-tiba kepalanya m,enjadai pusing. Dan Ayah hanya tertawa melihat reaksi Ibu.



Hore 12 Juni 2016


6 Hidangan Populer untuk Buka Puasa – Disaat bulan puasa kita selalu dihidangkan dengan menu-menu spesial yang akan membangkitkan gairah makan kita namun adasejumlah makanan dan minuman yang selalu ditunggu-tunggu untuk berbuka puasa, mulai dari kurma hingga es buah biasa nya selalu menjadi incaran masyarakat indonesia ketika mereka berbuka puasa.
Kali ini kami dari sekedarinfo.com akan memberikan info tentang 6 Hidangan Populer untuk Buka Puasa yang bisa menjadi pertimbangan anda sebagai menu buka puasa anda.
1. Kurma

Buah yang berasal dari negeri arab ini selalu menjadi primadona ketika bulan puasa , buah yang sudah ada sejak jaman rasulullah ini sangat bagus untuk dikonsumsi saat berbuka atau sahur.
2. Kolak
Kolak yang biasa disajikan saat berbuka puasa juga menjadi salah satu menu yang paling populer dibulan puasa adapun beberapa kolak yang sangat nikmat saat dikonsumsi untuk berbuka puasa seperti kolak pisang,kolang-kaling, biji salak dan labu, makanan yang bersantan ini sangat populer dibulan puasa arena sudah dianggap sebagai budaya bagi masyarakat indonesia.

3. Teh Manis
Teh manis juga menjadi salah satu menu populer untuk berbuka puasa karena selain harga yang murah teh manis juga bisa memberikan banyak manfaat untuk tubuh anda sehingga jika anda mengkonsumsi teh manis untuk berbuka sangat bagus untuk kesehata anda, minuman ini bisa disajikan dengan dingin atau hangat dan disaat disajikan dengan dingin minuman ini sangat menyegarkan tenggorokan anda. jika anda mengkonsumsi teh manis dan 3 butir kurma dapat mengisi kekosongan perut anda selama 6-8 jam sehingga kombinasi teh dan kurma sangat bagus.
4. Kue Tradisional
Kue tradisional juga banyak kita lihat saat bulan puasa dan kue tradisional juga menjadi hidangan populer untuk berbuka puasa , dan kita yang tinggal di indonesia sangat beruntung karena setiap daerah di indonesia mempunyai kue tradisional nya sendiri.
5. Gorengan
Gorengan juga menjadi salah satu menu berbuka yang tidak boleh dilewatkan walaupun makanan ini tidak terlalu sehat namun banyak masyarakat indonesia yang mengkonsumsi gorengan sebagai menu berbuka puasa mereka jika anda mengkonsumsi gorengan saat berbuka puasa makan lah secukup nya jangan terlalu berlebihan.
6. Es Buah
Minuman dingin ini sangat menggiurkan saat kita berbuka puasa, campuran buah dan susu bisa menyegarkan tenggorokan kita, rsa yang manis dan buah yang segar membuat tubuh anda kembali segar setelah berpuasa seharian, tapi bagi anda yang mengidap penyakit maag baik nya hati-hati untuk mengkonsumsi ini karena ketika anda mengkonsumsi es buah bagi penderita maag akan membuat maag anda cepat kambuh.
berikut beberapa menu yang populer saat bulan ramadhan dan semoga info yang kami berikan bermanfaat untuk kalian

KKPK, 12 Juni 2016

Tentang Mama



Judul: Rahasia Mama

Penulis Zeila

104 halaman


Sedekat apa kamu dengan mama? Apakah pernah suatu hari melihat mama kamu menyimpan suatu rahasia? Apakah kamu ingin membiarkannya atau mencari tahu? Itulah inti cerita KKPK kali ini.

Anita kesal sekaligus sedih. Mamanya selalu menyembunyikan apa pun darinya. Selalu ada rahasia yang tak boleh diketahuinya. Bahkan rahasia tentang ayahnya yang belum pernah dijumpainya. Dengan dibantu oleh sahabat-sahabat baiknya, Anita berusaha mengungkap rahasia mamanya itu. 

Mereka bersama-sama menyelidikinya dari suatu tempat yang hanya mereka yang tahu. Tempat tersembunyi di dekat sebuah taman. Wow, ceritanya bikin penasaran saja! Berhasilkah Anita membongkar semua rahasia yang disembunyikan mamanya? Buka dan baca bukunya saja, yuk!

Friday, June 03, 2016

Cernak, 5 Juni 2016

Gadis Kecil di Tepi Pantai
 






oleh Benny Rhamdani

Hore, betapa senangnya aku ketika Ayah mengajak kami sekeluarga ke pantai. Ibu langsung menyiapkan bekal  dan keperluan lainnya. Kak Arya menyiapkan perlengkapan fotografinya. Aku menyiapkan beberapa pakaian pantai yang modis. Hahaha, siap menjadi foto model untuk Kak Arya.

Setelah tiga jam perjalanan mobil, kami sampai di sebuah villa di sisi pantai. Setelah memasukan barang ke kamar, aku langsung berlari ke pantai yang berpasir putih. "Pantai ... aku datang!" teriakku menyapa pantai. Rasanya geli ketika kakiku menginjak pasir pantai yang lembut. Riak kecil air laut menyentuk kakiku.

Kak Arya datangmembawa kameranya. Aku siap-siap berpose.

"Rara, aku ingin memotret matahari, bukan kamu!" kata Kak Arya memintaku minggir dari depannya.

Aku mencibir. Aku beralih mencari kerang di pantai. Tanpa terasa waktu berlalu cepat. Ayah dan Ibu memanggil kami untuk kembali ke villa karena sudah gelap.

Pukul tujuh kami menggelar barbekyu di halaman villa. Aku paling suka udang bakar. Setelah makan, Ayah bermain gitar. Kami semua bernyanyi bersama dengan lagu pilihan masing-masing. rasanya senang sekali kalau bisa begini setiap hari. Tapi Ayah dan Ibu sama-sama pekerja keras. Pulang kadang larut malam. Malah tak jarang pergi keluar kota selama beberapa hari.

Karena perjalanan yang panjang dan perut kenyang, aku gampang sekali terlelap. Ketika bangun aku melihat matahari sudah mengintip di jendela. Aaaah! Aku menyesal tidak bangun lebih awal. Aku langsung berlari ke pantai tidak ingin kehilangan indahnya pagi di pantai.

Aku berjalan menyusuri pantai sendirian. tanpa terasa aku melihat sebuah rumah di tepi pantai yang indah. Rumah setengah kayu itu tampak berbeda dengan villa-villa yang ada di dekat pantai.

"Hai!"

Aku menoleh. Seorang anak perempuan sebaya denganku berdiri di belakangku. "Hai juga!" kataku membalas.

"Kamu sedang berlibur?"

"Iya. Aku tinggal di Villa Marigold. Kamu juga?"

"Nggak. Aku tinggal di sekitar sini."

"Wuah, kamu pasti tahu pemilik rumah kayu itu."

"Itu milik Keluarga Viralel. Orang-orang sini menyebutnya rumah misterius. Ada juga yang menyebutnya rumah hantu."

"Kenapa memangnya?"

"Suatu malam keluarga itu makan hidangan laut. Rupanya hidangan itu bercaun. Akhirnya keluarga itu masuk rumah sakit. Salah satu anggota keluarganya meninggal keracunan. Sejak saat itu orang sini sering melihat bayangan-bayangan aneh di rumah itu. Keuarga Viralel pindah beberapa bulan lalu. Rmah itu hanya didatangi sesekali dalam sebulan."

Aku bergidik. "Hiiy, sudah ah jangan dilanjutkan ceritanya," pintaku.

"Rara!"

Aku melihat Kak Arya datang dengan kameranya. Aku langsung meminta Kak Arya memotret kami.

"Oh iya, namaku Mimi," katanya mengenalkan dri. sayangnya Mimi harus pergi. Jadi aku tak bisa bermain bersamanya.

Kami kembali ke villa. Kulihat ada penduduk sekitar yang sedang menjual makanan laut segar kepada Ibu.

"Darimana saja kalian?" tanya Ibu.

"Tadi aku ke rumah mistrius, Bu. Rumah hantu."

"Ada-ada saja. Bagimana kamu tahu itu rumah hantu?" tanya Ibu.

"Tadi aku kenalan dengan seorang anak seumur denganku. Dia yang cerita. namanya Mimi."

PRAK! Tiba-tba si penjual menjatuhkan dagangannya.

"Kenapa, Pak?" tanya Ibu.

"Itu ... barusan yang diceritakan. Mimi ..." Bapak penjual ikan laut itu tergagap.

"Iya. Kenapa?" tanya Kak Arya.

"Dia adalah anggota keluarga Viralel yang meninggal keracunan. Tidak ada lagi yang bernama Mimi di sini."

"Tidak mungkin. Aku tadi memotretnya bersama Rara. Kalau dia hantu, tidak akan terlihat di kamera. Mari kita lihat," Kak Arya membuka kameranya.

Kami melihat di layar kecil belakang kamera. Di sana ada fto aku .... berpose ... dan tanpa Mimi. Padahal tadi akau difoto bersama Mimi. Ke mana gambar Mimi?

Aku memandang Kak Arya heran. Kak Arya juga memandang heran.

Jadi Mimi adalah ....

Hore, 5 Juni 2016

Tradisi Sahur di Berbagai Negara



Bulan puasa sudah tiba. Sudahkah kalian siap mengikuti puasa? Sebelum berpuasa pada siang harinya, kita dianjurkan sahur lho. Tidak cuma yang berpuasa di Indonesia, juga di luar negeri. Seperti apa ya?

» Sahur ala Maroko

Saat sahur, warga muslim Maroko memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan ringan, seperti oatmeal, yogurt, croissant, kurma, dan roti. Untuk minumannya mereka menghidangkan kopi, susu, dan teh mint. Cukup sederhana, tapi ketika waktu berbuka, umat muslim di Maroko cenderung menyajikan makanan yang lezat. Kurma selalu muncul bersama beragam jus, susu, kopi dan teh. Selain itu, orang-orang di sana makan sup khas Maroko yang disebut Hareera, bersama kue pastry madu Maroko yang disebut Shabakia. Hareera adalah sup berbasis tomat, yang merupakan menu berbuka harian selama Ramadan berlangsung.

» Mousaheratis, Irak dan Palestina

Sebenarnya, pada intinya, kegiatan sahur ini hampir menyerupai tradisi membangunkan sahur lainya. Namun, sayangnya, tradisi ini sudah hampir punah di Irak. Hanya beberapa yang mencoba mempertahankan tradisi ini.

Di masa lalu, masing-masing kampung memiliki mousaherati sendiri-sendiri. Biasanya anak-anak menyebutnya dengan jeritan kebahagiaan, tapi sekarang malah sebaliknya, masyarakat seperti enggan melakukannya lagi karena ketidakamanan situasi Irak belakangan ini.

Hal serupa dialami Palestina. Negara yang tengah dilanda konfl ik peperangan untuk kesekian kalinya dengan Israel ini juga memiliki tradisi membangunkan sahur yang unik. Biasanya sekelompok pemuda Palestina akan mengenakan pakaian tradisional setempat dan berkeliling menyusuri jalanjalan, mulai dari jalanan kota, masuk ke gang-gang kecil, hingga sudut-sudut permukiman warga sambil berteriak membangunkan sahur untuk kaum muslim di wilayahnya.

Selain berteriak, terkadang mereka membunyikan suara-suara bising, seperti kaleng, besi, ember, dan berbagai macam alat yang dapat mengeluarkan suara keras. Dahulu, tradisi ini pernah dilarang Israel yang menduduki Jerusalem, dan banyak pemuda yang ditangkap ketika menjalankan tradisi ini. Tetapi, geliat pelestarian tradisi ini kembali dihidupkan walaupun skalanya terhitung kecil.

» Tradisi Pukul Beduk, Turki

Di saat sahur di bulan Ramadan pun Turki memiliki tradisi unik untuk membangunkan orang sahur, yaitu dengan cara menggelar tradisi pukul beduk di lingkup permukiman sampai jalan kota.
Dengan adanya tradisi ini, warga Turki tak perlu khawatir tertinggal waktu sahur. Suara meriah dari tabuhan beduk yang dimainkan sekelompok pria ini memang terhitung bising, tapi bertujuan agar umat Islam bangun untuk sahur. Tradisi ini sudah berlangsung lama di negara ini. Jika berkunjung ke Turki, Anda akan menemukan suasana malam dini hari di bulan Ramadan terasa ramai dan sangat menarik untuk diamati.


» Mengetuk Pintu, Arab Saudi

Tradisi yang populer sejak 1.400 tahun silam ini merupakan tradisi membangunkan orang untuk sahur. Tradisi ini ditandai dengan arakarakan sejumlah pria menabuh gendang dan mengalunkan lagu-lagu klasik khas Arab sembari meneriakkan, “Ayo bangun sahur!”

Sambil berkeliling kampung, pria-pria itu juga suka mengetuk pintu-pintu rumah di sekitar tempat tinggalnya hanya untuk membangunkan atau mengingatkan jika waktu sahur tiba. Jika pemilik rumah tak bangun, mereka tak berhenti membangunkan atau menghentikan tabuhan gendang dan alunan lagu-lagu sampai pemilik rumah tersebut benar-benar bangun.

» Lodra, Albania


Setiap datang Ramadan, mereka akan menggelar kesenian yang dinamakan Lodra. Kesenian ini mirip dengan tradisi memukul beduk di Nusantara. Yang membedakan, kesenian beduk Lodra Albania ini menggunakan dua buah tabung yang masing-masing menggunakan kulit kambing dan domba. Alat pemukulnya menggunakan dua buah stik yang berbeda sehingga menghasilkan dua jenis suara yang berbeda pula.
Hal tersebut yang membuat beduk Albania ini khas dibanding beduk di negara kita. Lodra akan dikombinasikan dengan perkusi serta alat tiup lainnya sehingga Lodra mirip dengan iringan musik marching band. Biasanya Lodra beserta alat musik pelengkapnya ini kerap digunakan untuk mengiringi saat sahur (syfyr) atau berbuka puasa

KKPK, 5 Juni 2016

Buku Harian Malapetaka

 
 
 
 
Judul: Diary of March
Penulis: Fransisca Intan
140 halaman
 
 
 Buku harian itu terkutuk. Peringatannya menamparmu dibagian terdepan: JANGAN DIBACA, ATAU  MALAPETAKA AKAN MENGIKUTIMU. Namun peringatan itu semacam mantra yang membuat pembacanya tidak pernah mau berhenti sampai di situ. Tentu saja mereka membuka halaman berikutnya, dan berikutnya ... Hingga tidak ada lagi jalan kembali.
 
Lalu, teror datang. Siapa pun yang menyentuh buku harian itu akan dicakar ketika melewati lorong  angker. Dia juga akan disapa ketika becermin, dihantui pantulan tak wajar dari balik kaca. Belum lagi diganggu burung gagak hitam yang mencoba bicara. lilitan rambut akan membelit pergelangan tangannya. Semuanya ulah sesosok wanita berambut panjang, pirang, bergaun putih, dan mengacungkan pisau di tangannya.
 
Alex mengalami itu semua. Bahkan kelima sahabatnya mengalaminya pula. Dia terpaksa menyeret mereka ke dalam kejadian-kejadian di luar nalar. Atau, membawa serta kawannya menuju masa di mana semua teror itu bersumber...akhir abad ke-1.
 
Aku suka sekali buku ini karena membawaku berpetualang ke dunia penuh misteri.
 
(Salsa, Palembang)