Friday, November 25, 2016

Cernak, 27 November 2016

Kisah Sepasang Gajah



Ratusan tahun lalu di negeri Thailand yang terkenal sebagai negeri Gajah Putih ini, sebelumnya wilayah ini tidak mempunyai binatang yang namanya Gajah. Di hutan-hutan negeri tersebut tidak ada hewan tersebut. Gajah pada zaman itu di Thailand hanya sebuah binatang yang di anggap sebuah legenda dongeng saja.

Sampai akhirnya sang Maharaja negeri itu mengutus abdi kepercayaannya untuk pergi ke negeri lain, hanya untuk membeli binatang  atau hewan yang namanya Gajah ini, agar seluruh rakyat dan para pembesar negeri ini tahu bahwa Gajah itu memang ada. Bukan hanya sekedar kabar isapan jempol saja.

"Belikanlah aku sejodoh atau sepasang Gajah dan bawalah binatang dari negeri nun jauh disana, ke negeri kita tercinta ini." Titah sang Maharaja Thailand.

Sepasang atau sejodoh Gajah yang gemuk dan sehat telah datang di negeri ini, Thailand. Namun kedatangan Sang Gajah terjadi pada malam hari atau sudah larut malam, gajah-gajah itu tidak langsung dipamerkan kepada seluruh rakyat.

"Besok hari baru kalian bawa sepasang gajah itu untuk dipertontonkan kepada seluruh khalayak negeri." Perintah sang Maharaja.

"Tetapi aku ingin seluruh abdi negeri para pembesar negeri ini duluan yang melihat malam ini juga, biar seluruh rakyat negeri ini tahu bahwa kita semua adalah orang yang berpengetahuan lebih banyak dari seluruh khalayak ramai." Inilah titah atau perintah sang Maharaja, ditujukan untuk para menteri dan pembesar negeri untuk lebih dulu melihat binatang ini.

Berkumpullah para pembesar serta para menteri atas perintah sang Maharaja. Karena situasi malam yang begitu gelap-gulita maka para pembesar itu memerintahkan untuk dibuatkan obor-obor atau pelita untuk penerangan kala melihat sang Gajah itu.

Tetapi perintah itu di tolak oleh pawang Gajah dengan alasan yang mereka kemukan, bahwa Gajah  akan mengamuk bila di kagetkan oleh cahaya yang tiba-tiba terang. Gajah adalah binatang raksasa yang begitu besar tenaganya, bila mengamuk pasti akan menghancurkan kandangnya. Itulah alasan sang pawang itu ketika didesak untuk dinyalakan pelita dilokasi kandang Gajah tersebut.

Sampailah seluruh pembesar kerajaan itu di tempat kandang Gajah yang di buat begitu kokoh dengan balok-balok besar yang kuat untuk menjaga Gajah tersebut lepas dari kandangannya. Namun keadaan yang begitu gelap itulah yang akhirnya semua pejabat itu hanya dapat memegang bagian-bagian tubuh saja, mereka semua tidak bisa melihat Gajah tersebut.

Pejabat kerajaan yang dari bagian negeri sebelah utara yang pertama memegang bagian dari kaki paha Gajah tersebut, "Tidak salah lagi apa yang di katakan orang selama ini, memang benar Gajah itu besar sampai tanganku saja tidak sanggup memeluknya" pikir pejabat itu dalam hatinya.


Pejabat kerajaan yang dari bagian negeri sebelah selatan maju dan memasukan tanganya kedalam kandang Gajah tersebut untuk memegangnya, "Ternyata kabar tersebut bohong adanya, Gajah hanyalah binatang yang kecil namun sekeras tulang." Karena pejabat iut memegang gading Gajah tersebut, sehingga hatinya berpikir binatang Gajah tidak besar hanya keras saja.

Maka majulah pejabat dari bagian negeri barat, dan mengikuti langkah pejabat yang lain. "Wah besar sekali ini binatang Gajah, sampai tanganku ini tidak bisa menemukan ujung binatang ini." Teriakan pejabat ini, dan ternyata sang pejabat memegang perut dari Gajah itu.

Terakhir giliran pejabat dari timur, melangkah sang pejabat ini terus meraba-rabanya. Ternyata dia hanya bisa meraba bagian dari ekor binatang itu, "Wah semua rekan pejabatku tidak ada yang benar kalau bicara" gerutunya dalam hati, Gajah tidak besar juga tidak pula keras.

Setelah semua pejabat itu mendapat gilirannya, maka pulang para pembesar. Sesampainya dirumah masing-masing, mereka telah di tunggu oleh khalayak yang tidak sabar ingin mengetahui tentang bagaimana kabarnya bitanang tersebut dari pejabat tersebut.

Semua masyarakat sudah tidak sabar ingin mengetahuai bagaimana bentuk dan rupanya dari Gajah yang menjadi idaman negeri Thailand kala zaman tersebut berlangsung. Maka berpidatolah sang pembesar para menteri dan pejabat kerajaan itu di daerah jabatan masing-masing. Mereka berpidato dengan kenyakinan dari apa yang mereka pikirkan tentang Gajah yang hanya dirabanya saja, bukan melihat atau mengenal sebelumnya binatang tersebut.

Semua pejabat dengan pengetahuan yang sedikit itu akhiranya menimbulkan salah paham antar rakyat. Rakyat yang berada dari belahan utara menceritakan Gajah yang menurut pejabatnya demikian. Sementara rakyat dari belahan negeri selatan mencerita Gajah menurut pejabatnya bukan begitu. Juga dari barat dan timur juga berbeda, tidak ada kesamaan dari seluruh pejabat yang memberi tahu rakyatnya tantang sang Gajah. Maka timbullah bentrokan antar rakyat seluruh negeri membela keterangan yang telah disampaikan pembesar dari daerah masing-masing.

Maharajapun akhirnya turun tangan untuk menyesaikan masalah yang sedang berlangsung malam itu. Disuruhnya seluruh Khalayak ramai rakyat negeri Thailand untuk berkumpul keesokan harinya di depam pendopo istana alun-alun kerajaan negeri.
Tak hanya itu sang Maharajapun memerintahkan seluruh pembesar, pejabat dan abdi kerajaan untuk mempersiapkan acara besok harinya.

Pagi-pagi buta sekali berbondong-bondong seluruh rakyat negeri kerajaan saat itu menuju pendopo istana untuk menyaksikan sepasang Gajah yang di beli dari negeri seberang lautan nun jauh disana. Berkumandanglah perintah sang Maharaja untuk membuka kandang Gajah. Semua khalayak rakyat negeri dapat melihat sang Gajah binatang yang sangat besar dan gagah tersebut dengan mata kepala sendiri, bukan kabar dari sang pembesar daerahnya yang bohong itu. Yang semalam mereka bela keterangan mengenai Gajah tersebut, Semua rakyat sangat kecewa terhadap pembesar-pembesar itu.

Dan akhirnya Maharajapun memecat seluruh pejabat yang sok pintar, yang pengetahuannya sedikit tetapi mengaku pintar dari pada yang lain.

"Mulai saat ini rawatlah sepasang Gajah ini. Kembang biakkan menjadi banyak dan terus banyak, memenuhi seluruh negeri ini". Titah sang Maharaja kepada seluruh khalayak rakyat kerajaan saat itu.

Dan Maharaja pun berpesan supaya menjaga kedamaian antar sesama rakyat Thailand, jangan terjadi keributan antar saudara senegeri gara-gara berita dari pejabat yang tidak bertanggung jawab.

Semenjak dari saat itu negeri Thailand menjadi negeri kerajaan yang damai aman sentosa tak terdengar lagi keributan antar daerah satu negeri. Serta pada akhiranya kita mengenal Thailand sekarang dengan sebutan negeri Gajah Putih.

Hore, 27 Nov 2016

Sepedaku Sepedamu




Kalian suka naik sepeda, kan? Nah, apakah kalian tahu sejarah sepeda? Nah, siapa tahu kalau tahu sejrahnya kalian termotivasi menemukan alat transportasi alain yang berguna.

Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Perancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda.
Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat "primitif". Ada yang bilang tanpa pedal tongkat itu (tatocipede) bisa bergerak tetapi bagaimana? Rick Boneshaker akan menjawabnya. Katanya "Oh,ini jawabannya. Dua orang harus memutar engkol di sisi kanan dan kiri sepeda "primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 km/jam. Setelah itu, tatocipede akan bergerak sesuai kecepatan engkol berputar dengan urutan sebagai berikut: kiri,kanan,berputar,atas,depan,bawah,belakang,barat laut. Tidak sulit kan?"
Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.


Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tetapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah "berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).
Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Perancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.
Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang).


Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.

Nah, tahukah kalian bahwa menaiki sepeda itu sangat sehat bagi tubuh kita? Ayo, kita ke sekolah naik sepeda.






KKPK, 27 November 2016

Lorong Misterius







Judul: Lorong berhantu

Penulis: Fayana
80 halaman


"AAAAAAAAA!"

Tiba-tiba terdengar teriakan. Karima, Karin, Putra, Kiki, dan beberapa murid lainnya yang baru selesai pendalaman materi, segera melihat ke arah tangga. Terlihat seorang anak yang tergesa-gesa menuruni anak tangga dengan panik dan ketakutan. Wajahnya pucat. Setelah ditanyai, ternyata anak itu mendengar denting piano di Lab Musik. Awalnya, dia mengira ada yang latihan musik di dalamnya.Tetapi saat dilihat, tak ada siapa pun. Kondisi di dalamnya gelap.

Hari berikutnya, peristiwa menyeramkan juga terjadi pada murid-murid yang lain berturut-turut. Hal ini menyebabkan murid-murid di SD Ceria Bangsa menjadi waswas dan ketakutan ketika melewati Lab Musik.

Bagaimana cara Karima, Karin, Putra, dan Kiki memecahkan misteri ini? Benarkah ada hantu gentayangan seperti desas-desus yang beredar?

Aku suka buku ini karena membuat aku penasaran ingin terus membacanya sampai tamat.

(Salsa, PAlembang)

Friday, November 18, 2016

cernak, 20 Nov 2016

Puteri Bambu



Alkisah, di sebuah desa di negeri Jepang, hiduplah seorang bapak tua dan istrinya. Mereka tidak mempunyai anak. Mereka sangat ingin memiliki anak. Setiap malam, mereka berdoa kepada dewa agar diberikan anak. Namun, dewa belum juga memberinya.

Bapak tua bekerja sebagai penebang bambu. la menebang dan memotong-motong bambu, lalu menjualnya ke kota.

Suatu hari, saat hendak menebang bambu, bapak tua melihat seberkas cahaya di antara rimbunan batang bambu. la mendekati cahaya itu. Cahaya itu ternyata datang dari sebuah batang bambu.

Dengan hati-hati, bapak tua membelah bambu yang bercahaya itu. Di dalam batang bambu, bapak tua menemukan seorang bayi.

Dengan senang hati, bapak tua mengangkat bayi itu dan membawanya pulang. la menceritakan pada istrinya bagaimana menemukan bayi mungil nan cantik itu. lstri bapak tua senang sekali. Mereka yakin bayi itu adalah jawaban atas doa-doa mereka selama ini.

Karena mereka menemukan bayi perempuan itu dalam sebuah bambu, mereka memberinya nama Putri Bambu. Mereka merawat Putri Bambu dengan baik dan penuh cinta.

Tahun demi tahun berlalu, Putri Bambu tumbuh menjadi seorang gadis yang mempesona. Tidak hanya cantik jelita, ia juga gadis yang baik hati dan suka membantu orangtua.

Kabar tentang kecantikan Putri Bambu mulai tersebar ke seluruh negeri . Para pemuda berdatangan dari berbagai daerah untuk melihat kecantikan Putri Bambu.

Tersebutlah lima orang pangeran yang sangat mengagumi kecantikan Putri Bambu. Mereka ingin menikahi Putri Bambu dan membawanya ke istana mereka. Lalu, mereka mengirimkan surat lamaran kepada bapak tua penebang bambu.

Sebenarnya, Putri Bambu belum mau menikah. Sebab, jika menikah ia harus meninggalkan bapak tua dan istrinya. Putri Bambu ingin mengurus kedua orang tua itu selamanya.

la pun mencari akal untuk menolak lamaran kelima pangeran. la harus menolak mereka secara halus. Jika tidak, nyawanya dan nyawa orangtuanya bisa terancam.

"Suruh mereka datang," kata Putri Bambu kepada ayahnya. "Aku akan mengajukan syarat yang sulit mereka penuhi."

Pada hari yang disepakati, kelima pangeran datang ke rumah Putri Bambu secara bersamaan. Mereka senang sekali. Mereka membawa berbagai perhiasan, seperti emas dan permata. Semua pangeran berharap dirinya bisa menikahi Putri Bambu.

Saat kelima pangeran berkumpul, Putri Bambu memberikan syarat kepada masing-masing pangeran. Pangeran pertama mendapat syarat untuk pergi ke India dan menemukan mangkuk batu besar peninggalan sang Budha. Pangeran kedua mendapat syarat mengambil dahan pohon emas yang tumbuh mengambang di Gunung Horai.

Kemudian, pangeran ketiga diminta untuk membuat tali dari kulit tikus api. Pangeran keempat diminta untuk membawakannya sebuah kalung dari leher naga laut. Terakhir, pangeran kelima diberi syarat agar membawakan kulit kacang yang disembunyikan oleh burung layang-Iayang di sarangnya.

Kelima pangeran bersemangat sekali untuk memenuhi syarat yang diajukan Putri Bambu. Padahal, semua syarat itu hanyalah siasat Putri Bambu agar kelima pangeran tidak jadi menikahinya.


Salah satu dari kelima pangeran yang melamar Putri Bambu adalah Pangeran Angkuh. la mendapat tugas untuk merebut kalung milik naga laut.

Pangeran Angkuh adalah seorang yang sombong dan pengecut. la mengajak prajuritnya untuk mencari naga laut dan merebut kalungnya. Para prajurit kebingungan. Mereka tahu cerita naga laut hanya bohong belaka. Jika memang ada, naga laut pasti akan membunuh mereka. Mereka pun memohon agar Pangeran Angkuh tidak melakukannya.

"Pengecut kalian! Aku tidak takut pada seekor naga," teriak Pangeran Angkuh. Mendengar hal itu, mereka pun terpaksa berangkat bersama Pangeran Angkuh.

Awalnya, semua berjalan baik-baik saja. "Benar tidak, naga itu takut kepadaku," kata Pangeran Angkuh dengan nada sombong.

Pada malam ketiga, badai besar datang. Perahu Pangeran Angkuh terombang-ambing di tengah lautan. Hujan deras disambung kilat dan guntur bergemuruh menciutkan hati.

Pangeran Angkuh yang awalnya sombong kini menjadi takut. la menggigil di sudut perahu. "Huhuhu, mengapa kalian membawaku ke tempat yang mengerikan ini?" kata Pangeran Angkuh sambil menangis tersedu-sedu.

Para prajurit tidak kuasa menahan tawa melihat tingkah Pangeran Angkuh. "Pasti naga laut yang mengirim badai ini. Sebaiknya, Anda berjanji tidak akan membunuhnya. Mungkin, ia akan membiarkan kita hidup," kata mereka.

Dengan terbata-bata ketakutan, Pangeran Angkuh pun berjanji tidak akan membunuh naga laut. Lalu, setelah beberapa saat badai berhenti. Namun, Pangeran Angkuh sudah pingsan karena ketakutan. Akhirnya perahu berlabuh di sebuah pulau. Ketika Pangeran Angkuh siuman, ia menangis sekerasnya. la berjanji tidak akan lagi pergi melaut selamanya walaupun demi seratus putri secantik Putri Bambu.

Sementara itu, nasib keempat pangeran lain yang melamar Putri Bambu tidak jauh berbeda dengan Pangeran Angkuh. Mereka tidak mampu memenuhi syarat yang diajukan Putri Bambu.



HORE, 20 Nov 2016

Nempel Karena Lem



Siapa yang suka main gunting tempel? Salah satu alat yang dipakai adalah lem. Tahukah kalian lem apakah sebenarnya lem itu?

Lem adalah bahan lengket (biasanya cairan) yang dapat merekatkan 2 benda atau lebih. Lem bisa dibuat dari bagian tumbuhan atau hewan, maupun bahan kimia dari minyak.

Lem pertama mungkin adalah cairan alami yang berasal dari pohon saat ditebang. Kemudian orang belajar membuat lem dengan merebus kaki, tulang, ataupun tulang rawan binatang. Beberapa lem yang kuat pertama kali dibuat dari tulang ikan, karet, atau susu.

Lem sederhana dapat dibuat di rumah dengan mencampur tepung terigu dan air. Lem ini akan merekatkan potongan-potongan kertas bersama. Banyak seni yang dapat dibuat menggunakan lem. Kliping adalah karya seni yang dibuat dengan menggunakan lem untuk merekatkan benda-benda berwarna ke kertas.

Beberapa lem dapat dibuat untuk menahan air masuk perahu, bangunan, atau kendaraan. Dalam kasus ini, lem bisa disebut ca(u)lk. Beberapa bahan buatan manusia, seperti bahan seperti kayu, dibuat menggunakan lem untuk merekatkan potongan-potongan kecil bahan atau bubuk.

Lem yang terbuat dari bahan alami biasanya menggunakan campuran air sebagai pelarutnya sehingga kekuatannya akan melemah ketika terkena air akan tetapi jenis lem ini tidak mudah terbakar. Lem paling sederhana dibuat dari pasta campuran tepung dan air. Kita juga bisa membuat lem dari pasta tepung maizena atau bahkan susu. Semuanya mudah dibuat, tidak beracun, dan sangat cocok untuk digunakan dalam pembuatan prakarya dari kertas atau bubur kertas. Lem susu dapat merekatkan lebih kuat dibanding lem berbasis tepung. Lem ini juga menyenangkan untuk dibuat karena Anda bisa menyaksikan reaksi kimia yang berlangsung selama pembuatannya. Semua jenis lem ini bisa dibuat bersama dengan anak-anak dan hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk dibuat.

Sedangkan lem sintetis menggunakan pelarut kimia dan lem akan mengering setelah pelarutnya menguap akan tetapi jenis lem ini sangat mudah terbakar.

Untuk jenis lem yang terbuat dari bahan alami waktu keringnya cenderung lambat tapi hasilnya lebih kuat dan awet.Sedangkan jenis lem yang terbuat dari bahan sintetis waktu keringnya lebih cepat akan tetapi hasilnya kurang kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis lem dari bahan alami.

Lalu ada juga jenis lem yang terdiri dari dua bagian yaitu epoxy dan hardener.Epoxy berisi lem yang sebenarnya sedangkan hardener berfungsi sebagai katalis atau pengeras.Lem jenis ini sangat bagus untuk merekatkan logam misalnya untuk pengisi bagian yang penyok pada bodi mobil tetapi lem ini harus dicampur dengan benar agar bisa bekerja dengan baik.



KKPK, 20 November 2016

Agar Menang Game






Judul: Benteng Kemenangan
Penulis: Nasha
80 halaman


Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini SD Ceria Bangsa mengadakan berbagai perlombaan tradisional untuk memperingati Hari Kemerdekaan. Yaitu, lomba engklek, benteng, lari kelereng, dan gobak sodor.
Karima, Kiki, Putra, dan Karin dipilih oleh wali kelas untuk mengikuti lomba banteng. Satu tim terdiri atas 6 orang. Karima dan Kiki bergabung di Tim A. Putra dan Karin berada di Tim B. Kedua tim itu sudah harus berhadapan pada babak penyisihan.
Hari perlombaan pun tiba. Kedua tim mengeluarkan strategi masing-masing untuk memenangkan pertandingan. Saking serunya pertandingan, tidak ada yang menyadari jika Revan, anggota Tim A, menghilang. Setelah pertandingan berjalan sekian lama, Kiki yang pertama kali mengetahuinya langsung melaporkannya kepada wasit. Spontan, pertandingan pun dihentikan.
Apa yang terjadi pada Revan? Apakah ada unsur mistis dalam permainan benteng, sehingga Revan sulit ditemukan?

(Salsa, Palembang)

Friday, November 11, 2016

Cernak, 13 November 2016

 Kisah Pangeran dan Peri Air




Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja yang memiliki tiga putera. Anak pertama yang diberi nama Pangeran Bintang, anak yang kedua bernama Pangeran Bulan dan yang terakhir bernama Pangeran Matahari. Sang raja sangat senang pada kelahiran pengeran yang terakhir sampai sang raja pun memberikan janji kepada sang ratu untuk memenuhi segala permintaannya.

Dengan mengingat janjiya sang raja kepada ratu, sehingga sang ratu harus menunggu sampai putera ketiganya tumbuh dewasa.

Pada saat ulang tahun Pangeran Matahari yang ke duapuluh satu tahun, berkatalah sang ratu kepada raja, ”Yang mulia, pada saat anak ketiga kita lahir dulu, kau telah memberikan janji akan memberiku hadiah. Dan sekaranglah waktunya aku meminta kepada Yang Mulia untuk memberikan kerajaan ini kepada si bungsu Pangeran Matahari.”

Tiba-tiba Sang raja menolaknya dan berkata bahwa kerajaan harus diberikan kepada putera pertama, karena itulah yang akan menjadi haknya. Apabila putera pertama nggak bisa menjadi raja, kerajaan akan jatuh kepada anak nya yang kedua. Namun kedua kakaknya meninggal, barulah putera ketiganya yang berhak memimpin kerajaan.

Kemudian pergilah sang ratu setelah mendengar jawaban dari raja, dengan melihat sang ratu pergi begitu saja. Perasaan khawatir dari raja pun keluar, yang mengkhawatirkan kalau ratu akan mengerjakan sesuatu agar dapat membuang putera pertama dan kedua.

Di panggillah putera pertama dan keduanya. Sang ratu pun mengusir mereka pergi dan menyuruh tinggal di hutan sampai ayah mereka meninggal. “Setelah itu datanglah dan pimpinlah sesuai dengan hakmu didalam kerajaan ini.”

Kemudian berjalanlah mereka keluar istana, Pangeran Matahari melihat dan bertanya pada mereka, “Kak, kalian mau pergi kemana?”

" Aku akan ikut bersama kalian pergi, kak." Pangeran Matahari berkata setelah mendengar alasan kedua kakaknya kenapa harus pergi.

Mereka berjalan terus sampai masuk ke hutan. Sesampainya di hutan mereka mengambil keputusan untuk istirahat sebentar sehingga mereka melihat sebuah kolam. Pangeran pertama berkata dan menyuruh Pangeran Matahari “Hai Dik, pergilah kamu ke kolam untuk mandi dan minum. Kami menunggu kamu disini dan jangan lupa bawakan sedikit air.”
Di berikanlah kolam itu oleh Raja Peri kepada seorang Peri Air. Raja peri berkata “Kau adalah orang yang berkuasa di kolam ini dan kau pun boleh melakukan apa saja kepada siapa pun yang menghampiri kolam ini dengan syarat bila ia dapat menjawab pertanyaanku.” Peri air mendengarkan dengan seksama. Pertanyaan yang diberikan yaitu,”Seperti apa peri yang baik itu?”

Masuklah Pangeran Matahari ke dalam kolam itu, kemudian peri air betanya kepadanya,”Seperti apa peri yang baik itu?”

Sejenak Pangeran Matahari berfikir dan berkata kepada peri air, “Peri yang baik itu seperti matahari dan bulan.”

“Ternyata, kau tidak tahu seperti apa peri yang baik,” di bawalah pemuda malang itu oleh peri air ke guanya yang ada di dasar kolam.

- Dengan cukup lama kedua kakaknya menunggu tetapi tidak datang juga, Pangeran Bintang menyuruh Pangeran Bulan menyusul untuk melihat adiknya si Pangeran Matahari.

Sesampainya di kolam Pangeran Bulan tidak melihat adiknya. Dengan air kolam yang bersih membuat hasratnya ingin mandi. Kemudian, masuklah Pangeran Bulan ke dalam kolam. Tiba-tiba munculah peri air dengan langsung bertanya, “Katakan, seperti apa peri yang baik?”

Dan Pangeran Bulan pun menjawab, “Seperti langit di atas kita.”

Dengan kesal peri air itu berkata dan membawanya ke gua, “Ternyata kau juga tidak tahu."

Pangeran Bintang pun berkata dalam hati, “Pasti telah terjadi sesuatu pada adik-adikku.” Bergegaslah Pangeran Bintang pergi ke kolam. Terlihatlah jejak kaki adik-adiknya menuju ke dalam kolam. Ia pun mengetahuinya bahwa ada peri air yang tinggal di dalam kolam tersebut. Dengan sabar ia menunggu sambil megeluarkan pedangnya dan menyiapkan busurnya.

Muncullah si Peri Air dan menyamar seperti seorang pencari kayu. ”Kau terlihat lelah, teman,” berkatanya kepada Pangeran. “Kenapa kau tidak mandi di kolam kemudian berbaring di tepi sana?”

Tetapi Pangeran Bintang telah mengetahui bahwa si pencari kayu itu adalah peri air. Kemudian ia berkata,”Kau sudah mengambil kedua adikku.”

"Ya," jawab Peri Air.

"Kenapa kau mengambil mereka?"

"Sebab mereka tidak bisa menjawab pertanyaanku,"  jawab peri air, “karena raja peri telah memberiku kuasa untuk melakukan apa saja dan kepada siapa pun yang telah masuk ke dalam air dengan syarat mereka yang bisa menjawab pertanyaanku dengan benar."

Dengan lantang Pangeran Bintang berkata, "Baiklah, aku akan menjawabnya. Peri yang baik ialah yang memiliki hati yang murni, yang takut dengan dosa dan berbuat baik dalam kata-kata dan perbuatan."

"Duhai Pangeran yang bijaksana,” jawab Peri Air. “Tetapi aku hanya satu adikmu saja yang kubalikkan. Yang mana yang harus kubalikkan kepadamu?"

"Balikkan si bungsu," kata Pangeran,”Sebab ialah kami disuruh pergi oleh ayah kami, Dan aku tidak bisa pergi bersama Pangeran Bulan kemudian meninggalkan Pangeran Matahari yang malang di sini.”.

“Sungguh kau bijaksana,Pangeran.” jawab  Peri Air, “Kau sangat mengetahui apa yang harus kau kerjakan dan baik hati. Dan aku akan balikkan kedua adikmu."

Bersama-samalah mereka tinggal di dalam hutan sampai ayah mereka meninggal. Lalu mereka datang ke istana lagi. Akhirnya, Pangeran Bintang menjadi raja dan ia mengajak kedua adiknya memerintah bersamanya, Di buatkanlah sebuah rumah di dalam istana untuk Peri Air tinggal.

Hore, 13 November 2016

Pilih Makanan Ini Saat Musim Hujan



Tik-tik bunyi hujan. Kira-kira makanan apa yang sehat untuk musim hujan ya?

Hujan dengan intensitas tinggi dan terkadang datang tiba-tiba, bisa berdampak buruk pada kesehatan kita. Tangkal dengan beberapa jenis makanan berikut, yang bisa menjadi pilihan menyehatkan untuk menemani hari-hari kita di musim penghujan.

Sup ayam. 
 Semangkuk sup panas adalah makanan yang lazim diburu kala musim hujan. Tak hanya menghangatkan, sup yang berisi wortel, daging ayam, dan kuah kaldu juga terasa enak dan menambah stamina. Selain sup, Anda mungkin juga bisa menyantap makanan panas dan berkuah lainnya seperti model, tekwan, ramen, bakso, atau soto mie, yang berfungsi membuat tubuh mudah berkeringat, suhu tubuh terasa hangat, sehingga mampu menangkal hawa dingin.



Variasi teh.
Misalnya teh hijau atau teh chamomile, yang mengandung antioksidan, sekaligus sifat antivirus dan antibakteri, yang bisa membantu menguatkan kekebalan tubuh Anda. Diminum dua hingga lima kali sehari, teh bisa menjadi pelindung tubuh dari cuaca tak menentu.

Buah-buahan.
Khususnya buah yang kaya antioksidan dan vitamin C. Misalnya apel, jeruk, delima, dan pir. Buah-buah ini kaya antioksidan dan juga vitamin C, yang bermanfaat menambah sistem kekebalan tubuh, juga membantu kulit tetap sehat, tidak kering, dan bercahaya.



Chestnuts.
Sebab kaya serat, sejenis kacang-kacangan yang berwarna cokelat ini bisa membantu menjaga kulit Anda tampak muda dan bercahaya. Selain itu, membantu tubuh kita untuk berenergi secara cepat.

 Madu dan yoghurt.
Kandungan senyawa dalam madu yang bersifat antibakteri, telah lama dikenal menjadi bahan sederhana dan aman untuk mengatasi penyakit flu dan demam selama musim hujan. Begitu juga dengan yoghurt yang mengandung antioksidan dan bakteri sehat, berguna sebagai pertahanan dari berbagai virus. Cara konsumsinya: campur secangkir susu hangat dengan madu, atau campur madu dengan jus maupun smoothie. Hmm, enaknya.

Nah, apakah kalian juga punya makanan favorit saat musim hujan?

KKPK, 13 November 2016

 Mengaji Bersama



 
 
Judul: Cinta Kepada Allah
Penulis: Hiradini
112 Halaman


Karima, Kiki, Putra, dan Karin bersahabat baik. Mereka selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Mengaji pun di tempat yang sama. Di pengajian, mereka mendapat banyak ilmu tentang agama Islam. Mulai dari bimbingan shalat, membaca Al-Quran, hingga mendengarkan kisah para nabi. 
 
Guru-guru di tempat pengajian sangat baik dan pintar. Karima, Kiki, Putra, dan Karin jadi cepat paham dengan semua pelajaran yang diberikan
 
Wah, sungguh menyenangkan, ya, persahabatan Karima, Kiki, Putra, dan Karin! Selain cerita seru tentang persahabatan mereka, di buku ini ada bonus cerpennya, lho! Yuk, dibaca semuanya!

(Salsa, Palembang)

Friday, November 04, 2016

Crnak, 6 November 2016


 Sepatu Merah


Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang lelaki di India. Ia hidup seorang diri, pembantunya tak ada. Untuk mencari nafkahnya ia bekerja sebagai tukang sepatu. Sepatu buatannya sangat kuat dan indah.
Persediaan berasnya hampir habis, karena belakangan ini pelanggannya tidak pernah membeli sepatu buatannya. Tukang sepatu itu merasa sedih. Ia tak mempunyai uang lagi untuk membeli beras dan kulit yang baru. Ia jatuh sakit karena kurang makan.
Tukang sepatu mempunyai sehelai kulit yang indah sekali, yang ia beli beberapa tahun yang lalu. Karena indahnya kulit itu tidak ia jadikan sepatu. Tapi sekarang ia berpikir lain. Karena merasa putus asa, ia bermaksud membuat sepatu yang indah dengan kulit itu.
Bibirnya bergumam sendiri, “Aku akan membuat sepatu yang istimewa. Barangkali saja ada orang yang mau membeli dengan harga yang cukup mahal. Aku akan dapat membeli makanan dan bahan kulit lain.”
Dengan tekun dan hati-hati ia mulai bekerja. Lama-lama selesailah sepatu itu. Bagus sekali. Ia selanjutnya letakkan sepatu itu dalam etalase tokonya. Dengan sabar ia menunggu datangnya pembeli. Tetapi tak seorang pun mau membeli sepatu itu. Orang-orang merasa terlalu mahal.
Tukang sepatu itu merasa bingung. Suatu malam penuh duka, ia duduk sendiri di kursi rumahnya. Ia tak punya uang lagi untuk membeli makanan dan kopi. Ia mengeluh, “Ah, darimana aku dapat makan besok? Ya, Tuhan begitu besar cobaan-Mu kepadaku yang hina ini...”
Di luar hujan turun dengan derasnya. Angin dingin menghembus. Tiba-tiba pintu rumahnya diketuk orang. Ia berdiri membukanya. Yah, seorang pengemis miskin berdiri di muka pintu. Pengemis itu berkata perlahan, “Berilah aku sedikit uang. Aku kedinginan dan lemas sekali. Sehari ini aku belum makan...”
“Aku tak ada uang dan makanan, tapi masuklah dan keringkan bajumu dekat perapian. Malam ini kau dapat tidur di sini”, ujar tukang sepatu itu dengan ibanya.
Masuklah pengemis itu ke dalam dan duduk dekat api. Ia tak bersepatu. Telapak kakinya koyak-koyak dan belah-belah karena gigitan batu-batu tajam.
“Mengapa kau tak punya uang, Pak Tua?” tanya pengemis. Tukang sepatu itu menjawab, “Aku sudah tua sekali. Langganan-langganaku tak mau membeli sepatu lagi. Sepatu-sepatuku tahan lama...”
Pengemis itu mengambil sepasang sepatu istimewa dan berkata, “Sepatu ini bagus sekali, mengapa tak kau jual?”
“Tak seorang pun membelinya. Mereka merasa terlalu mahal.” Jawab tukang sepatu itu dengan wajah penuh kesedihan.
“Aku ingin sepatu seperti ini, kakiku pecah-pecah dan berdarah. Tetapi ah... aku tak ada uang sama sekali”, ujar pengemis.
“Ambillah sepatu itu, tak seorang pun mau membelinya. Ambilllah jika kau menyukainya”.
Sambil berkata begitu tukang sepatu itu pergi meninggalkan pengemis sendiri dan pergi tidur. Pagi-pagi sekali ia bangun. Pengemis itu sudah pergi, sepatu merah dibawanya juga.
Tukang sepatu itu memasak air untuk minum. Tak ada makanan sama sekali. Duduklah ia tenang-tenang menunggu apa yang mungkin terjadi pada dirinya.
Kira-kira jam satu siang pintu rumahnya diketuk orang. Ia buka pintu sambil ia terheran-heran. Di depan pintu berdiri seorang Menteri Kerajaan dengan pakaian kebesarannya. Di belakangnya berdiri seorang pelayan membawa makanan yang lezat-lezat. Menteri itu berkata dengan senyumnya tersungging di bibirnya.
“Saya membawa makanan untuk Anda!”
“Makanan ini untuk saya?” kata tukang sepatu itu dengan rasa keheranan. “Mungkin ini suatu kekeliruan?”
“Bukan kekeliruan, makanlah dahulu nanti saya ceritakan”, kata Perdana Menteri Kerajaan itu. Maka tukang sepatu itu pun makan dengan lahapnya. Selesai makan Perdana Menteri itu berkata, “Tadi malam Anda telah memberi Baginda sepatu merah dan kini beliau akan membayarnya kembali.”
“Tetapi, saya berikan sepatu merah itu kepada seorang pengemis. Siapa Tuan Anda?”, tanya tukang sepatu itu dengan penuh keheranan.
“Tuanku adalah Maharaja KerajaanWirata. Desa ini masuk wilayahnya. Untuk lebih mengenal kehidupan rakyatnya dari dekat, beliau menyamar sebagai seorang pengemis. Anda tentu mengira beliau seorang pengemis sungguhan. Anda berikan kepada beliau satu-satunya kekayaan Anda. Mulai hari ini Anda diminta tinggal di Istana Wirata. Nah, cukup penjelasan saya mari kita berangkat sekarang!”
Kini tukang sepatu itu hidup berbahagia di Istana raja. Tetapi ia tidak sombong dan congkak

Hore, 6 November 2016



Lima Tarian Terkenal di Sumatera Selatan


Kalian suka menari? Mungkin kalian lebih suka tarian moden. Tapi jangan lupakan juga ya tarian tradisional. Sebab tarian tradsional biasanya mengandung cerita dan patut untuk dilestarikan. Tarian merupakan bagian dari budaya yang merupakan identitas sebuah bangsa


Tari Gending Sriwijaya



Gending Sriwijaya merupakan lagu daerah dan juga tarian yang cukup populer dari kota Palembang Sumatera Selatan. Lagu Gending Sriwijaya ini dibawakan untuk mengiringi tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara Lirik lagu ini juga menggambarkan kerinduan seseorang akan zaman di mana pada saat itu Sriwijaya pernah menjadi pusat studi agama Buddha di dunia.
Tari Gending Sriwijaya dari Sumatera Selatan ini dibawakan untuk menyambut tamu-tamu agung. Biasanya tarian ini dibawakan oleh sebanyak 13 orang penari, yang terdiri dari 9 orang penari inti dan 4 orang pendamping dan penyanyi.

Tari Tanggai

Tari Tanggai merupakan tarian tradisional dari Sumatera Selatan yang juga dipersembahkan untuk menyambut tamu kehormatan. Berbeda dengan tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang, dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga.
Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai dengan busana khas daerah. Tarian ini menggambarkan masyarakat Palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamu yang berkunjung ke daerahnya.

 Tari Mejeng Basuko

Tarian mejeng basuko adalah tarian khas muda mudi Sumatera Selatan (Sumsel). Tarian ini menggambarkan muda mudi yang berkumpul dan bersenda gurau untuk menarik hati lawan jenisnya. Tak jarang ada yang sampai jatuh hati dan mendapatkan jodoh dari pertemuan tersebut.

Tari Rodat Cempako

Tarian Rodat Cempako adalah tarian khas masyarakat Sumsel yang dipengaruhi oleh gerakan dari Timur Tengah. Tarian Rodat Cempako ini merupakan tarian masyarakat Sumsel yang bernafaskan Islam.

Tari Tenun Songket

Tarian Tenun Songket dari Sumatera Selatan ini menggambarkan masyarkat Sumsel khususnya kaum wanita yang memanfaatkan waktu luangnya untuk menenun kain songket dan kerajinan tangan.

KKPK, 6 November 2016


Rahasia Geng Girl



Judul: Clumsy Girl

Penulis: Putri Sekar

96 halaman




Kalian menulis diary atau buku harian? Siapa saja yang kamu tulis di diary kamu itu? Bagimaan kalau kamu membaca isi diary seperti ini?

Diaryku,
ini adalah hari saat aku bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Orang yang biasa mem-bullyku kini sudah meminta maaf dan menyesal atas perbuatan mereka, termasuk Jessica dan Sherly. Aku senang sekali. Apalagi aku sudah tahu siapa Girl yang sebenarnya. Aku sudah berhasil membalas semua kebaikannya dengan cara mempertemukannya dengan ibunya ....
Thanks
 
Freya
 
Hmmm ... kenapa Freya sangat senang ketika mengetahui Girl? Siapa sebenarnya Girl? Kisah apa yang dialami Freya? Pasti penasaran, kan? Aku juga suka cerita ini. Makanya aku membaca berulang kali. Sebab aku juga punya buku harian lho.

(Salsa, Palembang)