Friday, November 18, 2016

cernak, 20 Nov 2016

Puteri Bambu



Alkisah, di sebuah desa di negeri Jepang, hiduplah seorang bapak tua dan istrinya. Mereka tidak mempunyai anak. Mereka sangat ingin memiliki anak. Setiap malam, mereka berdoa kepada dewa agar diberikan anak. Namun, dewa belum juga memberinya.

Bapak tua bekerja sebagai penebang bambu. la menebang dan memotong-motong bambu, lalu menjualnya ke kota.

Suatu hari, saat hendak menebang bambu, bapak tua melihat seberkas cahaya di antara rimbunan batang bambu. la mendekati cahaya itu. Cahaya itu ternyata datang dari sebuah batang bambu.

Dengan hati-hati, bapak tua membelah bambu yang bercahaya itu. Di dalam batang bambu, bapak tua menemukan seorang bayi.

Dengan senang hati, bapak tua mengangkat bayi itu dan membawanya pulang. la menceritakan pada istrinya bagaimana menemukan bayi mungil nan cantik itu. lstri bapak tua senang sekali. Mereka yakin bayi itu adalah jawaban atas doa-doa mereka selama ini.

Karena mereka menemukan bayi perempuan itu dalam sebuah bambu, mereka memberinya nama Putri Bambu. Mereka merawat Putri Bambu dengan baik dan penuh cinta.

Tahun demi tahun berlalu, Putri Bambu tumbuh menjadi seorang gadis yang mempesona. Tidak hanya cantik jelita, ia juga gadis yang baik hati dan suka membantu orangtua.

Kabar tentang kecantikan Putri Bambu mulai tersebar ke seluruh negeri . Para pemuda berdatangan dari berbagai daerah untuk melihat kecantikan Putri Bambu.

Tersebutlah lima orang pangeran yang sangat mengagumi kecantikan Putri Bambu. Mereka ingin menikahi Putri Bambu dan membawanya ke istana mereka. Lalu, mereka mengirimkan surat lamaran kepada bapak tua penebang bambu.

Sebenarnya, Putri Bambu belum mau menikah. Sebab, jika menikah ia harus meninggalkan bapak tua dan istrinya. Putri Bambu ingin mengurus kedua orang tua itu selamanya.

la pun mencari akal untuk menolak lamaran kelima pangeran. la harus menolak mereka secara halus. Jika tidak, nyawanya dan nyawa orangtuanya bisa terancam.

"Suruh mereka datang," kata Putri Bambu kepada ayahnya. "Aku akan mengajukan syarat yang sulit mereka penuhi."

Pada hari yang disepakati, kelima pangeran datang ke rumah Putri Bambu secara bersamaan. Mereka senang sekali. Mereka membawa berbagai perhiasan, seperti emas dan permata. Semua pangeran berharap dirinya bisa menikahi Putri Bambu.

Saat kelima pangeran berkumpul, Putri Bambu memberikan syarat kepada masing-masing pangeran. Pangeran pertama mendapat syarat untuk pergi ke India dan menemukan mangkuk batu besar peninggalan sang Budha. Pangeran kedua mendapat syarat mengambil dahan pohon emas yang tumbuh mengambang di Gunung Horai.

Kemudian, pangeran ketiga diminta untuk membuat tali dari kulit tikus api. Pangeran keempat diminta untuk membawakannya sebuah kalung dari leher naga laut. Terakhir, pangeran kelima diberi syarat agar membawakan kulit kacang yang disembunyikan oleh burung layang-Iayang di sarangnya.

Kelima pangeran bersemangat sekali untuk memenuhi syarat yang diajukan Putri Bambu. Padahal, semua syarat itu hanyalah siasat Putri Bambu agar kelima pangeran tidak jadi menikahinya.


Salah satu dari kelima pangeran yang melamar Putri Bambu adalah Pangeran Angkuh. la mendapat tugas untuk merebut kalung milik naga laut.

Pangeran Angkuh adalah seorang yang sombong dan pengecut. la mengajak prajuritnya untuk mencari naga laut dan merebut kalungnya. Para prajurit kebingungan. Mereka tahu cerita naga laut hanya bohong belaka. Jika memang ada, naga laut pasti akan membunuh mereka. Mereka pun memohon agar Pangeran Angkuh tidak melakukannya.

"Pengecut kalian! Aku tidak takut pada seekor naga," teriak Pangeran Angkuh. Mendengar hal itu, mereka pun terpaksa berangkat bersama Pangeran Angkuh.

Awalnya, semua berjalan baik-baik saja. "Benar tidak, naga itu takut kepadaku," kata Pangeran Angkuh dengan nada sombong.

Pada malam ketiga, badai besar datang. Perahu Pangeran Angkuh terombang-ambing di tengah lautan. Hujan deras disambung kilat dan guntur bergemuruh menciutkan hati.

Pangeran Angkuh yang awalnya sombong kini menjadi takut. la menggigil di sudut perahu. "Huhuhu, mengapa kalian membawaku ke tempat yang mengerikan ini?" kata Pangeran Angkuh sambil menangis tersedu-sedu.

Para prajurit tidak kuasa menahan tawa melihat tingkah Pangeran Angkuh. "Pasti naga laut yang mengirim badai ini. Sebaiknya, Anda berjanji tidak akan membunuhnya. Mungkin, ia akan membiarkan kita hidup," kata mereka.

Dengan terbata-bata ketakutan, Pangeran Angkuh pun berjanji tidak akan membunuh naga laut. Lalu, setelah beberapa saat badai berhenti. Namun, Pangeran Angkuh sudah pingsan karena ketakutan. Akhirnya perahu berlabuh di sebuah pulau. Ketika Pangeran Angkuh siuman, ia menangis sekerasnya. la berjanji tidak akan lagi pergi melaut selamanya walaupun demi seratus putri secantik Putri Bambu.

Sementara itu, nasib keempat pangeran lain yang melamar Putri Bambu tidak jauh berbeda dengan Pangeran Angkuh. Mereka tidak mampu memenuhi syarat yang diajukan Putri Bambu.



No comments: