Friday, February 26, 2016

Cerpen, 28 Februari 2016

Penghuni Baru Misterius



Penghuni yang datang ke flat 4C adalah penyelundup. Fatan yakin itu. Pria itu memiliki  alis hitam dan ketika dia tersenyum, yang jarang, ia menunjukkan gigi yang bengkok. "Sama seperti penjahat dalam film, "pikir Ratan.

Dan inikah semua perabotannya? Satu  meja, dua kursi dan lemari baja. Ayah Fatan bisa membawanya sendiri, kecuali untuk lemari.

Ketika semuanya dibawa ke atas - dengan lift ditambah menaiki tangga - ketika perabotan, tampak betapa sedikit perabotannya. Fatan mengingat kebanyakan kamar di flat yang sesak dengan perabotan.

Lalu ada hal lain. Mengapa penyewa baru itu ingin tinggal di blok ini sih? Ia tidak datang dengan keluarga; ia bisa dengan mudah tinggal di  apartemen yang lebih mungil. Mengapa ia harus datang ke sini, untuk flat dengan tiga kamar ditambah  dua kamar mandi? Dua kamar mandi, bayangkan itu!

"Dia mungkin akan menggunakan  ruangan untuk sepatunya," kata Bhasir.

Vania  ikut berkata,"Salah satu lengan kemejanya akan berada di satu ruangan dan lengan lainnya di ruangan berbeda."

Tapi Fatan yakin mereka salah. Orang ini adalah seorang pencuri dan ia datang ke sini karena ia bersembunyi dari polisi. Apakah ini bukan tempat terbaik untuk bersembunyi di, blok besar flat keluarga, seperti penyelundup di film?

"Masalahnya denganmu adalah  melihat terlalu banyak film," kata Bina, adik Bhasir ini. "Kamu pikir seluruh dunia ini penuh dengan pencuri dan polisi."

Bina tahu banyak hal; ia berada di kelas IX.  Tapi Fatan tetap berpikir bahwa penyewa baru ini adalah orang jahat, pencuri, seorang penyelundup. Tidak hanya di satu film, ada banyak film di mana tampang penjahat tampak persis seperti orang ini.  Fatan akan mendapatkan bukti segera.

Tapi menjadi seorang detektif cilik  itu sulit. Tokoh-tokoh jagoan di film selalu  memiliki banyak waktu untuk mengejar pencuri. Kadang-kadang para pencuri  datang kepada jagoan film untuk dikejar. Itu sangat berbeda dengan Fatan. Setiap kali dia ingin pergi ke 4C untuk memata-matai orang itu, seseorang akan memanggilnya.

Ibu Bhasir misalnya akan berkata, "Fatan,  tolong minta  Bhasir  segera pulang ke rumah." Atau ibu Yopi minta rolong, "Belikan saya satu kilo telur, cepat." Atau ayahnya sendiri menyuruh, "Fatan, antarkan  pakaian ini ke blok 5D, tukang cuci salah alamat malah kirim ke sini."

Tidak ada yang membantu Fatan, bahkan Bhasir sekalipun, sahabatnya. "Lupakan saja," kata Bhasir. "Kita main bola saja di lapangan."

Yopi berdiri di balkon dan setiap kali melihat Fatan, ia akan menggodanya. "Oi," dan berkata, "Berapa banyak pencuri yang telah kamu tangkap? Apakah akan ada di koran besok?"

Fatan tidak menyerah.  Bahkan jagoan di film pun kadang menunggu berhari-hari.

Suatu sore pria itu pilang lebih awal. Dia biasanya datang setelah berita pukul enam, tapi hari ini pilang  sebelum Bhasir dan yang lainnya pulang dari sekolah. Fatan sedang duduk di dekat pintu gerbang ketika orang itu kembali.

"Hei, nak," katanya dan mengulurkan uang. "Bisakah kamu membelikan  saya sebungkus kopi? Bawa ke 4C.  Ingat ya, 4C."

Fatan tahu  4C, rumah penyelundup. Hmm, dia tidak akan  bisa melarikan diri.

Dalam lima menit, Fatan  naik lift dengan sebungkus kopi. Matanya menyipit. Dalam satu menit dia akan  mendaoatkan bukti. Bukti dari penyelundup di 4C. Yang akan Fatan lakukan kemudian  adalah  memanggil polisi. Dia bisa pergi ke rumah Bhasir atau  ke rumah Yopi untuk menggunakan telepon.

Pintu  4C  setengah terbuka. Fatan berhenti dan menyeka keringat dari keningnya seperti jagoan film lakukan sebelum mereka menghadapi penjahat.

Fatan menengok ke  balik pintu. Apa yang akan dia lihat? Apa yang akan dia dengar? Pria itu sedang menelepon. Pria itu berkata, "Ya, kirim semua." Hanya itu.

Fatan ini  itu tidak bisa apa-apa lagi, jantungnya mulai berdebar. Jadi ia  benar selama ini. Orang ini adalah seorang penyelundup. Mungkin penyelundup perhiasan, emas, mengapa tidak. Fatan bertanya-tanya apakah dia akan mendapatkan jam tangan sebagai hadiah dari polsi.

"Hei kamu! Apa yang kau lakukan di sini?" Itu ayah Yopi yang keluar dari lift. "Mencoba untuk mencuri?"

"Tapi aku ... aku ... aku," Fatan tergagap dan mencoba untuk keluar dari genggamannya. Ayah Yopi memeluknya erat. Fatan menggeliat tapi itu tidak ada gunanya. Jagoan di film mungkin akan menendang. Pintu 4C terbuka lebih lebar dan pria itu tampak keluar.

"Saya telah menangkap pencuri," teriak ayah Yopi ini.

Pria itu hanya tersenyum menampilkan semua gigi bengkoknya. Fatan benar-benar takut. Apa yang akan terjadi sekarang?

"Oh,  lepaskan dia. Dia  anak yang baik. Saya menyurugnya membeli kopi. Dia sedang menunggu saya. Itu semua ..."

Ayah Yopi ini melepaskan lengan Fatan ini. Pria itu mengambil kopi dari Fatan.

Ayah Yopi ini menggerutu.  Dia hendak mengatakan sesuatu ketika  banyak berteriak di lantai bawah dan suara derap banyak pasang kaki yang menaiki tangga.

"Polisi!" kata seseorang.

Polisi! Begitu cepat? Tapi Fatan belum   menelepon mereka . Apa yang akan terjadi sekarang? Apakah mereka mengambil orang itu pergi? Pria di 4C?

Sekarang polisi berada di lantai dua,  ketiga. Apakah mereka berhenti di sana? Tidak, mereka naik lebih lanjut. Sekarang mereka berada di lantai  keempat. Dan kemudian mereka berhenti.

Salah satunya memasukkan tangannya ke dalam saku. Apakah itu untuk borgol? Fatan berdiri. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang.

Para polisi  mengeluarkan selembar kertas dan menunjukkan kepada ayah Yopi. Dan sekarang tiba-tiba ayah Yopi tampak seperti penjahat ketakutan. . Salah satu polisi membunyikan bel pintu di 4B. Pintu terbuka dan mereka semua pergi. Dari dalam ibu Yopi menjerit.

Bhasir mengatakan kemudian bahwa itu adalah masalah penggelapan pajak. Ayah Yopi bisa dikatakan pencuri, jelasnya.

==&&===

hore, 28 Februari 2016

Tetap Sehat di Musim Hujan




Musim hujan telah tiba. Sebaiknya kita lebih berhati-hati di musim ini. Tidak jarang teman-teman kita yang jatuh sakit. Akhirnya tidak bisa ke sekolah dan beraktivvitas seoerti biasanya.

Nah, ini ada tips biar kita tetap sehat di musim hujan. Yuk, kita lakukan.



Konsumsi Makanan Minuman Bergizi dan Vitamin



Cuaca dingin sering membuat kita merasa lapar. Jumlah dan jenis makanan juga harus diperhatikan di musim hujan. Usahakan untuk selalu makan makanan bergizi dan mengkonsumsi vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Berolahraga



Luangkan waktu untuk melakukan olah raga  agar tubuh tetap  bugar. Tidak perlu melakukan olah raga yang berat, Kita dapat berjalan kaki, lari pagi atau melakukan senam ringan di rumah untuk menjaga kebugaran tubuh. Karena tubuh yang bugar serta sehat, tidak akan mudah terserang virus penyakit.

Mencuci Tangan Sebelum Makan dan Sesudah Beraktifitas



Mencuci tangan mungkin sepele, tetapi kita harus tahu bahwa virus penyakit mudah menular dari tangan kita.

Jangan Terlalu Sering Menyentuh Wajah

Virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh melalui hidung, mulut bahkan mata, maka jangan terlalu sering menyentuh wajah kecuali tangan dalam keadaan bersih.

Tidak Terkena Air Hujan


Air hujan dapat memicu penurunan daya tahan tubuh, maka dari itu selalu siapkan payung ataupun jas hujan jika bepergian dan cuaca akan hujan.

Perbanyak Minum Air Putih


Kebiasaan minum air putih juga merupakan hal yang harus di jaga untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Usahakan untuk selalu minum air putih delapan gelas sehari untuk membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh.


Tetap menjaga kesehatan ya.

Arena KKPK. 28 Februari 2016



Serunya Asrama Sekolah


Judul: Boarding School Yes
Penulis: Alifa
112 hlaman



Kalian pernah membayangkan sekolah di sekolah berasrama? Bagimana ya ceritanya?

Sekolah berasrama? Duh, bisa enggak ya lepas dari Mama? Begitu pikir Vicky saat mamanya menyuruhnya mendaftar di sebuah boarding school. Vicky takut berpisah dengan keluarganya. Juga takut kehilangan teman-teman terbaiknya di sekolah lama.

Ternyata, bersekolah di boarding school memang tak mudah. Vicky harus dikurangi poinnya karena melanggar aturan. Yang lebih tak menyenangkan, ada seorang anak bernama Sabrina yang jutek padanya karena Vicky terpilih mengikuti Lomba Karya Ilmiah. Wah, gimana dong?

Apakah Vicky bisa melalui hari-harinya di boarding school dengan baik? Bagaimana dengan Sabrina? Masihkan dia membenci Vicky? Adakah saat-saat menyenangkan di sekolah itu? Yuk, kita baca kisahnya di buku ini! 

(Salsa, Palembang)




Friday, February 12, 2016

Cernak, 14 Februari 2016

Cincin Puteri



Tersebutlah seorang putri raja yang cantik jelita. Karena bergelimang harta, Sang Putri mempunyai sifat buruk. Ia selalu menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sedangkan Sang Raja tak pernah menolak kemauan putrinya.

Salah satu kegemaran Sang Putri adalah mengumpulkan perhiasan dari intan permata. Ia sudah memiliki berlaci-laci perhiasan dari berbagai negeri.

Suatu saat Raja mengajak Sang Putri berkeliling kota. Setelah singgah di berbagai tempat, mereka berhenti di depan bangunan indah. Di depan bangunan itu terdapat air mancur. Sang Putri sangat terpesona dengan air mancur yang elok itu. Air mancur itu memancarkan butir-butir air yang sangat indah. Karena terkena sinar matahari, butiran-butir air itu memancarkan cahaya kemilau bak intan permata. Sang Putri semakin terpesona.

Sepulang dari perjalanan, Sang Putri minta dibuatkan air mancur di depan istana. Raja mengabulkan permintaan itu. Maka berdirilah air mancur nan megah seperti keinginan Sang Putri. Bukan main gembiranya Sang Putri.

Tiap hari ia memandangi air mancur itu. Suatu hari ketika Sang Putri duduk di pinggir air mancur itu, jari manisnya kejatuhan air mancur. Butiran air itu menjalar melingkari jari manis Sang Putri laksana cincin. Begitu tersinari matahari, lingkaran air itu memancarkan cahaya bak cincin permata. Sang Putri berdecak kagum. Ia berlari menemui Sang Raja.

 “Ayahanda, saya ingin dibuatkan cincin permata dari butiran air,” pinta Sang Putri.

Raja tak kuasa menolak keinginan putrinya. Segera Sang Raja memerintahkan abdi kerajaan mencari ahli permata.

Datanglah seorang ahli permata. Raja lalu menceritakan keinginan putrinya. Sang ahli permata mendengarkan dengan seksama. “Ampun, Baginda. Hamba baru kali ini mendapatkan permintaan seperti itu. Hamba minta waktu untuk memikirkannya,” kata ahli permata. Ia tampak kebingungan.

“Kalau begitu, kuberi waktu dua hari. Tapi, kalau gagal, penjara telah menantimu!” tukas Sang Raja. Dua hari kemudian, ahli permata itu datang untuk memberitahu bahwa ia tak dapat memenuhi permintaan Sang Putri.

Sesuai perjanjian, ahli permata itu dijebloskan ke penjara.

Kemudian Sang Raja memerintahkan mencari ahli permata lain. Tapi, beberapa ahli permata yang datang ke istana mengalami nasib serupa dengan ahli permata pertama.

Raja sudah putus asa. Ia tak tahu harus berbuat apa lagi demi putri kesayangannya. Sementara itu, Sang Putri terus menuntut agar permintaannya dikabulkan. Tiba-tiba seorang pengemis tua terbungkuk-bungkuk mendatangi istana.

“Kamu ahli permata?” sergah Sang Raja.

“Bu … bukan, Baginda. Hamba hanya seorang pengemis. Tapi, mengapa Baginda menanyakan ahli permata?” Si Pengemis balik bertanya.

Lalu Sang Raja bercerita tentang keinginan putrinya. “Izinkan hamba mencobanya, Baginda,” ujar Si Pengemis kemudian.

 “Awas, kalau gagal, penjara tempatmu!” ancam Sang Raja. Si Pengemis kemudian memanggil Sang Putri.

“Tuan Putri, tolong bawa butiran air itu kemari!” pinta Si Pengemis kepada Sang Putri seraya menunjuk air mancur di depan istana.

Sang Putri menuruti saja perintah Si Pengemis karena ia sudah tak sabar memiliki cincin yang diidamkannya. Begitu berada di sisi air mancur ia menengadahkan tangannya. Sebutir air jatuh tepat di atas telapak tangannya. Cepat-cepat ia bawa butiran itu ke pengemis. Tapi, sebelum sampai ke pengemis, butiran air itu menguap habis. Sang Putri mengulanginya. Kini ia berlari. Namun apa daya, tetap saja ia tak mampu membawa butiran air.

Memang hari itu sedang sangat panas sehingga membuat butiran air cepat menguap. Dan ini memang siasat Si Pengemis, ia datang pada saat cuaca panas. “Kalau butiran airnya tidak ada, bagaimana hamba bisa mengabulkan permintaan Sang Putri? Saya kira tak seorang pun mampu membuat cincin kalau bahannya tidak ada. Hamba khawatir Tuan Putri yang cantik dan pintar ini akhirnya mendapat julukan putri bodoh karena menginginkan sesuatu yang tak ada.”

Sesudah berkata demikian, Si Pengemis dengan tenang meninggalkan istana. Apa yang dikatakan Si Pengemis sangat menyentuh hati Sang Putri. Sang Putri menyadari kekeliruannya. Lalu ia meminta Raja membebaskan semua ahli permata.

Seluruh perhiasan intan permata yang dimiliki Sang Putri dibagikan kepada ahli permata sebagai ganti rugi. Sejak saat itu Sang Putri hidup sederhana dan tidak pernah minta yang bukan-bukan.

Tersebutlah seorang putri raja yang cantik jelita. Karena bergelimang harta, Sang Putri mempunyai sifat buruk. Ia selalu menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu. Sedangkan Sang Raja tak pernah menolak kemauan putrinya. Salah satu kegemaran Sang Putri adalah mengumpulkan perhiasan dari intan permata. Ia sudah memiliki berlaci-laci perhiasan dari berbagai negeri. Suatu saat Raja mengajak Sang Putri berkeliling kota. Setelah singgah di berbagai tempat, mereka berhenti di depan bangunan indah. Di depan bangunan itu terdapat air mancur. Sang Putri sangat terpesona dengan air mancur yang elok itu. Air mancur itu memancarkan butir-butir air yang sangat indah. Karena terkena sinar matahari, butiran-butir air itu memancarkan cahaya kemilau bak intan permata. Sang Putri semakin terpesona. Sepulang dari perjalanan, Sang Putri minta dibuatkan air mancur di depan istana. Raja mengabulkan permintaan itu. Maka berdirilah air mancur nan megah seperti keinginan Sang Putri. Bukan main gembiranya Sang Putri. Tiap hari ia memandangi air mancur itu. Suatu hari ketika Sang Putri duduk di pinggir air mancur itu, jari manisnya kejatuhan air mancur. Butiran air itu menjalar melingkari jari manis Sang Putri laksana cincin. Begitu tersinari matahari, lingkaran air itu memancarkan cahaya bak cincin permata. Sang Putri berdecak kagum. Ia berlari menemui Sang Raja. “Ayahanda, saya ingin dibuatkan cincin permata dari butiran air,” pinta Sang Putri. Raja tak kuasa menolak keinginan putrinya. Segera Sang Raja memerintahkan abdi kerajaan mencari ahli permata. Datanglah seorang ahli permata. Raja lalu menceritakan keinginan putrinya. Sang ahli permata mendengarkan dengan seksama. “Ampun, Baginda. Hamba baru kali ini mendapatkan permintaan seperti itu. Hamba minta waktu untuk memikirkannya,” kata ahli permata. Ia tampak kebingungan. “Kalau begitu, kuberi waktu dua hari. Tapi, kalau gagal, penjara telah menantimu!” tukas Sang Raja. Dua hari kemudian, ahli permata itu datang untuk memberitahu bahwa ia tak dapat memenuhi permintaan Sang Putri. Sesuai perjanjian, ahli permata itu dijebloskan ke penjara. Kemudian Sang Raja memerintahkan mencari ahli permata lain. Tapi, beberapa ahli permata yang datang ke istana mengalami nasib serupa dengan ahli permata pertama. Raja sudah putus asa. Ia tak tahu harus berbuat apa lagi demi putri kesayangannya. Sementara itu, Sang Putri terus menuntut agar permintaannya dikabulkan. Tiba-tiba seorang pengemis tua terbungkuk-bungkuk mendatangi istana. “Kamu ahli permata?” sergah Sang Raja. “Bu … bukan, Baginda. Hamba hanya seorang pengemis. Tapi, mengapa Baginda menanyakan ahli permata?” Si Pengemis balik bertanya. Lalu Sang Raja bercerita tentang keinginan putrinya. “Izinkan hamba mencobanya, Baginda,” ujar Si Pengemis kemudian. “Awas, kalau gagal, penjara tempatmu!” ancam Sang Raja. Si Pengemis kemudian memanggil Sang Putri. “Tuan Putri, tolong bawa butiran air itu kemari!” pinta Si Pengemis kepada Sang Putri seraya menunjuk air mancur di depan istana. Sang Putri menuruti saja perintah Si Pengemis karena ia sudah tak sabar memiliki cincin yang diidamkannya. Begitu berada di sisi air mancur ia menengadahkan tangannya. Sebutir air jatuh tepat di atas telapak tangannya. Cepat-cepat ia bawa butiran itu ke pengemis. Tapi, sebelum sampai ke pengemis, butiran air itu menguap habis. Sang Putri mengulanginya. Kini ia berlari. Namun apa daya, tetap saja ia tak mampu membawa butiran air. Memang hari itu sedang sangat panas sehingga membuat butiran air cepat menguap. Dan ini memang siasat Si Pengemis, ia datang pada saat cuaca panas. “Kalau butiran airnya tidak ada, bagaimana hamba bisa mengabulkan permintaan Sang Putri? Saya kira tak seorang pun mampu membuat cincin kalau bahannya tidak ada. Hamba khawatir Tuan Putri yang cantik dan pintar ini akhirnya mendapat julukan putri bodoh karena menginginkan sesuatu yang tak ada.” Sesudah berkata demikian, Si Pengemis dengan tenang meninggalkan istana. Apa yang dikatakan Si Pengemis sangat menyentuh hati Sang Putri. Sang Putri menyadari kekeliruannya. Lalu ia meminta Raja membebaskan semua ahli permata. Seluruh perhiasan intan permata yang dimiliki Sang Putri dibagikan kepada ahli permata sebagai ganti rugi. Sejak saat itu Sang Putri hidup sederhana dan tidak pernah minta yang bukan-bukan.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Hore, 14 Februari 2015

Mengenal Cap Go Meh






Kalian pernah mendengar tentang Cap Go Meh? Yuk kita cari tahu kebudayaan satu ini.


Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.

Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion.
 
Perayaan di Palembang

Perayaan Cap Go Meh ini dihadiri puluhan ribu warga Tionghoa dari Provinsi Sumatera Selatan. Ada juga dari provinsi tetangga seperti Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan daerah lainnya. Bahkan, dari Singapura, Malaysia, dan negara asia lainnya. Warga yang tidak merayakan Cap Go Meh pun turut hadir untuk mencari rezeki dengan berdagang makanan, minuman, mainan, dan alat-alat untuk kebutuhan sembahyang. Selain para pedagang, banyak pula yang hadir untuk sekedar berwisata di Pulau Kemaro. Seribu lampion berwarna merah seukuran bola kaki juga dipasang di sekeliling Pulau Kemaro untuk memeriahkan suasana cap Go Meh.


Ritual perayaan Cap Go Meh dirayakan dengan beragam kegiatan. Mulai dari pesta lampu lampion, makan lontong, menyembelih kambing, menyalakan lilin, membakar garu/hio, dan bersembahyang kepada Thien (Tuhan Yang Maha Esa), Dewa Bumi (Hok Tek Cin Sin), Buyut Fatimah, Dewi Kwan Im, Dewa Langit dan Dewi Laut. Perayaan Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya tradisional China, seperti barongsai dan wayang orang China. Di panggung pertunjukan juga dimeriahkan dengan lagu-lagu mandarin yang dinyanyikan artis lokal.

Ada hal yang unik dari tradisi Cap Go Me di Pulau Kemaro, yaitu melepaskan burung. Bagi kaum Tionghoa, melepas burung dapat mengurangi karma buruk dan memperlancar rezeki. Tentunya, dengan memohon kepada Tuhan terlebih dahulu. Semakin banyak burung yang dilepas, semakin enteng pula dosa yang ditanggung.

Selain keunikan dalam ritual melepas burung, ada juga tradisi membakar uang-uangan. Tradisi ini kerap dilakukan oleh orang-orang keturunan Tionghoa terutama yang menganut ajaran tridarma (Budhisme, Khonghucu dan Taoisme). setiap kali melakukan persembahyangan mereka menyediakan sam seng (tiga makanan berjiwa dari tiga alam udara, air dan daratan) dan juga membakar kertas yang berupa uang-uangan bagi arwah leluhurnya. Uang ini terbagi menjadi dua kategori yakni uang emas (Kim Coa) dan uang perak (Gin Coa). Uang emas diperuntukkan bagi dewa-dewa sementara uang perak diperuntukkan bagi arwah leluhur ataupun orang tua yang sudah meninggal.

Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh adalah masakan adaptasi Peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, tepatnya masakan Jawa. Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk. Lontong Cap Go Meh biasanya disantap keluarga Tionghoa Indonesia pada saat perayaan Cap go meh, yaitu empatbelas hari setelah Imlek atau tepatnya hari kelima belas bulan 1 penanggalan imlek.[1] Akan tetapi kini hidangan ini juga kerap disajikan kapan saja, tidak hanya ketika cap go meh.
Asal mula

Pengaruh masakan Tionghoa tampak jelas pada adaptasinya ke dalam masakan Indonesia, misalnya mie goreng, lumpia, bakso, dan siomay. Akan tetapi pengaruh ini juga berlaku dua arah. Peranakan Tionghoa yang telah sekian lama bermukim di Nusantara sangat dipengaruhi oleh selera masakan Indonesia. Dipercaya lontong cap go meh adalah adaptasi Tionghoa Indonesia terhadap masakan lokal Indonesia.

Para pendatang Tionghoa pertama kali bermukim di kota-kota pelabuhan di pesisir utara Jawa, misalnya Semarang, Pekalongan, Lasem, dan Surabaya. Hal ini berlangsung sejak zaman Majapahit. Pada saat itu hanya kaum laki-laki etnis Tionghoa yang merantau ke Nusantara, mereka menikahi perempuan Jawa penduduk lokal, hal ini melahirkan perpaduan budaya Peranakan-Jawa.

Untuk merayakan Imlek, saat Cap go meh, kaum peranakan Jawa mengganti hidangan yuanxiao (bola-bola tepung beras) dengan lontong yang disertai berbagai hidangan tradisional Jawa yang kaya rasa, seperti opor ayam dan sambal goreng. Dipercaya bahwa hidangan ini melambangkan asimilasi atau semangat pembauran antara kaum pendatang Tionghoa dengan penduduk pribumi di Jawa.

Dipercaya pula bahwa lontong cap go meh mengandung perlambang keberuntungan, misalnya lontong yang padat dianggap berlawanan dengan bubur yang encer. Hal ini karena ada anggapan tradisional Tionghoa yang mengkaitkan bubur sebagai makanan orang miskin atau orang sakit, karena itulah ada tabu yang melarang menyajikan dan memakan bubur ketika Imlek dan Cap go meh karena dianggap ciong atau membawa sial. Bentuk lontong yang panjang juga dianggap melambangkan panjang umur. Telur dalam kebudayaan apapun selalu melambangkan keberuntungan, sementara kuah santan yang dibubuhi kunyit berwarna kuning keemasan, melambangkan emas dan keberuntungan.

KKPK, 14 Februari 2016

Misteri Tian dan Anna





Judul: Poltergeist
Penulis: Weza dan Tesha
180 halaman













Ini kisah-kisah tentang fenomena yang sulit terjelaskan. Tentang mengapa benda bergerak dengan sendirinya. Tentang mengapa mereka menghilang begitu saja, melayang tanpa alasan, atau terbang seperti ada hantu yang melemparnya. Ini tentang poltergeist. Tentang pengalaman mengerikan dua bocah yang dihantui fenomena poltergeist.

Temui Tian, yang masih dalam pencarian atas kakaknya yang hilang. Bocah ini mendapati kamarnya berantakan setiap pagi. Baju-baju berhamburan, buku-buku bertebaran, alat tulis berserakan, dan itu belum termasuk sepedanya yang hilang. Awalnya mungkin ini ulah orang iseng hingga akhirnya ... sesuatu mulai menghubungi dirinya melalui pantulan monitor televisi yang padam.

Temui juga Anna, yang selalu merasa sendirian. Dia tidak punya teman. Dia tidak punya keluarga. Dia hanya punya kehampaan, dan teror-teror mengerikan. Seisi ruang UKS yang beterbangan, perabot di rumahnya yang menari-nari, hingga kursi kosong di sebelahnya yang bergetar tanpa alasan. Lalu sahabat lamanya muncul, hanya untuk memberi tahu, bahwa sang iblis telah datang.

Kamu sekarang boleh memutuskan antara membaca dua kisah ini atau memastikan benda-benda di kamarmu tidak ada yang melayang oleh kekuatan tak kasat mata ....


(Salsa, Palembang)

Friday, February 05, 2016

Cernak, 7 Februari 2016

Festival Musim Semi


Sung-Li dan tiga putrinya  telah menunggu datangnya  Festival Musim Semi selama tiga bulan.


"Mama, kita bisa memiliki kue bulan?" Ming-Mei melingkarkan lengannya ke samping dan menari-nari di sekitar ruangan.
"Saya suka kue bulan, Mama."
Ming-Li tertawa. "Mama, bisa kita memilih bunga sakura dan membawa tas rumah?"
"Mama, saya ingin membeli kandang jangkrik dan lampion." Ming-Su meraih tangan kakaknya dan menari bersamanya.
"Kami akan pergi ke Festival Musim Semi!"
Sung-Li tersenyum  melihat tiga anak-anaknya. "Ming-Mei, kamu dapat memiliki semua kue bulan yang kamu inginkan. Ming-Li, kamu dapat memilih dua kantong bunga sakura  yang kamu  inginkan dan Ming-Su, Anda dapat memiliki jangkrik di sangkar emas. Aku akan memiliki lentera Cina untuk diriku sendiri. Sekarang, mari kita pergi ke festival."
Sung-Li meraih tangan Ming Mei. Ming-Mei memegang tangan ming-Li dan Ming Li menggandeng Ming-Su. Bersama-sama mereka berjalan ke taman.
Lentera Cina tergantung dari setiap pohon. Hijau, oranye, ungu dan biru yang menari-nari di angin, lilin dalam berkedip-kedip. Pohon-pohon yang penuh bunga merah muda yang memenuhi udara dengan manis, aroma bunga.
"Saya ingin pergi dan mencari jangkrik," kata Ming-Su. Dia melepaskan tangan Ming-Li dan lari.
"Tunggu! Ming-Su. Kembalilah. "Ming-Li berteriak adiknya. Ming-Su tidak mendengarkan. "Mama! Mama! Ming-Su lari untuk mencari jangkrik. Dia hilang. Apa yang harus kita lakukan?"
Sung-Li mengerutkan kening.
"Kalian berdua tinggal di sini, di dekat lentera ini. Aku akan pergi dan mencari Ming-Su." Mama meninggalkan kedua gadis kecilnya dan pergi mencari putrinya yang hilang.
"Aku ingin tahu apakah dia melukis sebuah gulungan." Sung-Li mencari booth di dekatnya di mana anak-anak melukis gulungan dengan tinta hitam. Dia tidak ada di sana.
"Aku ingin tahu apakah dia pergi untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Mungkin aku harus membeli gadis-gadis beberapa Jiaozi, pangsit kukus, atau puding beras ketan manis yang disebut nian gao. Aku harus membeli Ming-Mei kue bulan. "Sung-Li berjalan sekitar untuk waktu yang lama. Akhirnya dia melihat Ming-Su berdiri di depan kandang jangkrik.
Ming-Su melihat ibunya. "Oh, Mama. Lihatlah jangkrik. satu ini bernyanyi dan dalam sangkar emas yang indah. Dapatkah saya memilikinya, Mama? "
Sung-Li dimarahi putrinya.
"Ming-Su, kami  khawatir tentangmu. Kamu berlari tanpa memberitahu kami akan pergi ke mana.
"
"Maafkan aku, Mama. Aku begitu bersemangat untuk memiliki jangkrik. "Ming-Su cemberut.
"Baiklah, Ming-Su.
Kamu boleh membeli jangkrik, tapi berjanji untuk tetap bersama saudara-saudaramu."


"Saya berjanji, Mama."

Beberapa menit kemudian mereka tiba kembali di lampion.
"Mama, Ming-Su, kau kembali. Kami khawatir."Ming-Li memeluk adiknya.
"Lihat apa yang Mama belikan?
Ini jangkrik. Aku akan memanggilnya Chang. "Ming-Su mengangkat kandang jangkrik.
"Anak-anak, ayo kita akan pergi sekarang dan membeli Ming-Mei  kue bulan." Sung-Li memimpin mereka di rumput. "Berapa banyak yang kamu mau, Ming-Mei?"
"Saya ingin lima , Mama." Ming-Mei begitu gembira ketika Mama membelikannyal. "Mama, aku ingin memberikan satu untuk Ming-Li dan satu untuk Ming-Su dan  satu untuk Mama. Saya akan memiliki dua untuk diriku sendiri."
"Itu sangat baik, Ming-Mei.
Sekarang, kita akan pergi dan mengisi kantong bunga sakura dari Ming-Li." Sung-Li memimpin anak-anaknya ke pohon. Ribuan bunga merah muda jatuh ketika angin bertiup. Gadis-gadis kecil berlari di sekitarnya mengumpulkan dengan genggaman tangan mereka.
"Cantik," kata Ming-Li.
"Aku menyukainya."
Mereka mengisi empat kantong dengan bunga sakura..
"Aku punya bunga sakura saya.
Ming-Mei memiliki pai bulan dan Ming-Su memiliki jangkrik. Bagaimana dengan  Mama?"
"Aku akan membeli lampion merah.
Ini akan cocok gaun kita. "Sung-Li memilih lampion terbesar. "Ini saatnya untuk pulang sekarang. Apakah kalian siap?"
Tak satu pun dari mereka benar-benar ingin meninggalkan. "Tidak bisakah kita tinggal dan menonton kembang api malam ini, Mama?" Ming-Mei memohon.
"Kembang api?
Tentu saja. Mari kita ke rumah dulu dan  makan malam, kemudian  datang kembali  ke sini nonton kembang api. Mungkin nanti akan ada barongsai. "Sung-Li tersenyum dan mengajak anak-anaknya ke  rumah.
Malam itu mereka kembali ke taman. Mereka duduk di rumput dan menyaksikan naga panjang datang ke arah mereka, meniup kembang api dari hidungnya. Ledakan,  tepukan gemuruh asap berlangsung selama beberapa jam. Ketika itu selesai, Mama membawa anak-anaknya pulang.  




"Mama harap kalian semua senang di Festival Musim Semi tadi," kata Mama menjelang tidur.

Semuanya menjawab," Ya, kami senang."


"Selamat malam, Mama."

Hore, 7 Februari 2016

Hidangan Imlek yang Lezat


Menjelang Tahun Baru Imlek, aneka hidangan khas mulai dijual di beberapa kedai. Bagi mereka yang merayakan, hidangan Imlek wajib dimakan karena berhubungan dengan manfaatnya. Apa saja ya.


Mie Panjang (Siu Mie)



Siu Mie adalah makanan yang wajib hadir saat malam tahun baru Imlek. Siu Mie memiliki bentuk panjang dengan tekstur kenyal dan rasa yang gurih. Siu mie menjadi simbol panjang umur, kebahagiaan, dan rejeki yang melimpah. Cara menyantapnya pun haruslah dimakan secara utuh hingga ujung terakhir mie. Siu mie ini sebenarnya sama seperti mie goreng pada umumnya, namun isiannya sangat lengkap. Isian siu mie antara lain: sawi, kol, udang, cumi, bakso, irisan daging ayam, dan bisa juga sosis.

Teh Telur

Teh telur (tea leaf egg) mungkin terdengar aneh di telinga kita, namun teh telur yang dapat menambah stamina ini rasanya enak! Telur direbus hingga setengah matang, lalu cangkangnya diretakkan sehingga teh yang telah dicampur kecap asin pun merembes masuk ke dalam telur. Selain kecap asin, teh juga dicampur dengan kayu manis dan lada hitam. Wanginya harum dengan citarasa asin yang khas. Teh telur ini melambangkan kesuburan

Yusheng 

 

Yusheng atau yee sang merupakan sajian Imlek berupa salad ikan segar yang ditambah irisan sayuran segar seperti lobak dan wortel. Ikan yang digunakan adalah ikan tuna atau salmon yang direndam campuran minyak goreng, minyak wijen, dan merica. Sementara saus yusheng terbuat dari campuran minyak wijen dengan saus buah prem, gula pasir dan kayu manis.

Menurut tradisi, ketika diaduk dengan saus, ikan dan sayuran harus diangkat tinggi-tinggi di atas piring. Semakin tinggi yusheng terangkat, dipercayai peruntungan pada tahun yang baru pun semakin baik. Yusheng diaduk bersama-sama oleh orang yang duduk satu meja sambil saling mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Tradisi mengaduk yusheng dan mengangkatnya tinggi-tinggi disebut lo hei.

Kue Keranjang


Kue keranjang (Nian Gao) hanya dibuat setahun sekali menjelang Imlek. Penganan yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah ini memiliki rasa manis dengan tekstur lengket. Secara adat, kue keranjang yang juga sering disebut dodol cina ini digunakan untuk upacaya sembahyang leluhur.

Kue keranjang memiliki bentuk bulat sebagai harapan keluarga dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang. Kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas ukurannya makin kecil. Hal ini melambangkan peningkatan rejeki atau kemakmuran. Teksturnya yang lengket juga menjadi simbol agar keluarga menjadi semakin lengket (akrab).

Biasanya bagian puncaknya ditaruh kue mangkok merah yang melambangkan rejeki yang semakin mekar. Selain disajikan langsung, kue keranjang dapat disajikan dengan cara digoreng dengan tepung terigu dan telur. Dapat juga dikukus dan dimakan hangat-hangat dengan kelapa parut.

Manisan Segi Delapan



Manisan segi delapan atau dikenal juga sebagai “tray of togetherness” atau “prosperity box” merupakan sajian Imlek yang sarat makna. Kotak segi delapan ini berisi manisan, buah yang dikeringkan, dan biji-bijian untuk camilan. Setiap makanan di dalam kotak ini memiliki makna simbolis, misalnya seperti jeruk kumkuat yang menjadi simbol kemakmuran, biji teratai yang melambangkan kesuburan, atau leci sebagai lambang ikatan keluarga yang kuat. Angka 8 sendiri melambangkan keberuntungan dalam tradisi China.


Arena, 7 Februari 2016

Misteri di Alaska


Judul: Ghost Dormitory in Alaska

Penulis: Nabilla

184 halaman





Autumn Fray mendapat kejutan paling mengejutkan pada ulang tahunnya yang ketujuh belas. Dia sudah cukup paham, dia hanyalah anak yang diadopsi. Jadi ketika orangtua angkatnya mengirim Autumn ke asrama paling dingin di Alaska, dia hanya bisa pasrah. Musim gugur tampak tak bekerja sama dengannya tahun ini. Tak seindah namanya sendiri.

Asrama itu berada di pinggir danau. Permukaan airnya dingin dan sangat gelap pada malam hari. Deretan pepohonan konifer berbaris rapi di seberangnya. Rumor bilang, ada kehidupan lain yang selalu terjadi lewat tengah malam. Misalnya kemunculan dua hantu bocah yang hobi menjebak manusia, perempuan bergaun putih yang berlayar di tengah danau, atau ilusi sekte kematian yang setiap malam mengadakan upacara dengan kapak-kapak berdarah.

Awalnya Autumn anggap, itu hanya mitos, seperti misalnya dongeng-dongeng Cinderella dan lain sebagainya. Sampai akhirnya, Autumn mengalami itu semua pada hari pertama kedatangannya. Sekarang, apa yang perlu Autumn lakukan?

Meskipun buku ini berlatar Alaska, tapi penulisnya orang Indonmesia. Dan aku suka banget ceritanya.


(Salsa, Palembang)