Friday, February 26, 2016

Cerpen, 28 Februari 2016

Penghuni Baru Misterius



Penghuni yang datang ke flat 4C adalah penyelundup. Fatan yakin itu. Pria itu memiliki  alis hitam dan ketika dia tersenyum, yang jarang, ia menunjukkan gigi yang bengkok. "Sama seperti penjahat dalam film, "pikir Ratan.

Dan inikah semua perabotannya? Satu  meja, dua kursi dan lemari baja. Ayah Fatan bisa membawanya sendiri, kecuali untuk lemari.

Ketika semuanya dibawa ke atas - dengan lift ditambah menaiki tangga - ketika perabotan, tampak betapa sedikit perabotannya. Fatan mengingat kebanyakan kamar di flat yang sesak dengan perabotan.

Lalu ada hal lain. Mengapa penyewa baru itu ingin tinggal di blok ini sih? Ia tidak datang dengan keluarga; ia bisa dengan mudah tinggal di  apartemen yang lebih mungil. Mengapa ia harus datang ke sini, untuk flat dengan tiga kamar ditambah  dua kamar mandi? Dua kamar mandi, bayangkan itu!

"Dia mungkin akan menggunakan  ruangan untuk sepatunya," kata Bhasir.

Vania  ikut berkata,"Salah satu lengan kemejanya akan berada di satu ruangan dan lengan lainnya di ruangan berbeda."

Tapi Fatan yakin mereka salah. Orang ini adalah seorang pencuri dan ia datang ke sini karena ia bersembunyi dari polisi. Apakah ini bukan tempat terbaik untuk bersembunyi di, blok besar flat keluarga, seperti penyelundup di film?

"Masalahnya denganmu adalah  melihat terlalu banyak film," kata Bina, adik Bhasir ini. "Kamu pikir seluruh dunia ini penuh dengan pencuri dan polisi."

Bina tahu banyak hal; ia berada di kelas IX.  Tapi Fatan tetap berpikir bahwa penyewa baru ini adalah orang jahat, pencuri, seorang penyelundup. Tidak hanya di satu film, ada banyak film di mana tampang penjahat tampak persis seperti orang ini.  Fatan akan mendapatkan bukti segera.

Tapi menjadi seorang detektif cilik  itu sulit. Tokoh-tokoh jagoan di film selalu  memiliki banyak waktu untuk mengejar pencuri. Kadang-kadang para pencuri  datang kepada jagoan film untuk dikejar. Itu sangat berbeda dengan Fatan. Setiap kali dia ingin pergi ke 4C untuk memata-matai orang itu, seseorang akan memanggilnya.

Ibu Bhasir misalnya akan berkata, "Fatan,  tolong minta  Bhasir  segera pulang ke rumah." Atau ibu Yopi minta rolong, "Belikan saya satu kilo telur, cepat." Atau ayahnya sendiri menyuruh, "Fatan, antarkan  pakaian ini ke blok 5D, tukang cuci salah alamat malah kirim ke sini."

Tidak ada yang membantu Fatan, bahkan Bhasir sekalipun, sahabatnya. "Lupakan saja," kata Bhasir. "Kita main bola saja di lapangan."

Yopi berdiri di balkon dan setiap kali melihat Fatan, ia akan menggodanya. "Oi," dan berkata, "Berapa banyak pencuri yang telah kamu tangkap? Apakah akan ada di koran besok?"

Fatan tidak menyerah.  Bahkan jagoan di film pun kadang menunggu berhari-hari.

Suatu sore pria itu pilang lebih awal. Dia biasanya datang setelah berita pukul enam, tapi hari ini pilang  sebelum Bhasir dan yang lainnya pulang dari sekolah. Fatan sedang duduk di dekat pintu gerbang ketika orang itu kembali.

"Hei, nak," katanya dan mengulurkan uang. "Bisakah kamu membelikan  saya sebungkus kopi? Bawa ke 4C.  Ingat ya, 4C."

Fatan tahu  4C, rumah penyelundup. Hmm, dia tidak akan  bisa melarikan diri.

Dalam lima menit, Fatan  naik lift dengan sebungkus kopi. Matanya menyipit. Dalam satu menit dia akan  mendaoatkan bukti. Bukti dari penyelundup di 4C. Yang akan Fatan lakukan kemudian  adalah  memanggil polisi. Dia bisa pergi ke rumah Bhasir atau  ke rumah Yopi untuk menggunakan telepon.

Pintu  4C  setengah terbuka. Fatan berhenti dan menyeka keringat dari keningnya seperti jagoan film lakukan sebelum mereka menghadapi penjahat.

Fatan menengok ke  balik pintu. Apa yang akan dia lihat? Apa yang akan dia dengar? Pria itu sedang menelepon. Pria itu berkata, "Ya, kirim semua." Hanya itu.

Fatan ini  itu tidak bisa apa-apa lagi, jantungnya mulai berdebar. Jadi ia  benar selama ini. Orang ini adalah seorang penyelundup. Mungkin penyelundup perhiasan, emas, mengapa tidak. Fatan bertanya-tanya apakah dia akan mendapatkan jam tangan sebagai hadiah dari polsi.

"Hei kamu! Apa yang kau lakukan di sini?" Itu ayah Yopi yang keluar dari lift. "Mencoba untuk mencuri?"

"Tapi aku ... aku ... aku," Fatan tergagap dan mencoba untuk keluar dari genggamannya. Ayah Yopi memeluknya erat. Fatan menggeliat tapi itu tidak ada gunanya. Jagoan di film mungkin akan menendang. Pintu 4C terbuka lebih lebar dan pria itu tampak keluar.

"Saya telah menangkap pencuri," teriak ayah Yopi ini.

Pria itu hanya tersenyum menampilkan semua gigi bengkoknya. Fatan benar-benar takut. Apa yang akan terjadi sekarang?

"Oh,  lepaskan dia. Dia  anak yang baik. Saya menyurugnya membeli kopi. Dia sedang menunggu saya. Itu semua ..."

Ayah Yopi ini melepaskan lengan Fatan ini. Pria itu mengambil kopi dari Fatan.

Ayah Yopi ini menggerutu.  Dia hendak mengatakan sesuatu ketika  banyak berteriak di lantai bawah dan suara derap banyak pasang kaki yang menaiki tangga.

"Polisi!" kata seseorang.

Polisi! Begitu cepat? Tapi Fatan belum   menelepon mereka . Apa yang akan terjadi sekarang? Apakah mereka mengambil orang itu pergi? Pria di 4C?

Sekarang polisi berada di lantai dua,  ketiga. Apakah mereka berhenti di sana? Tidak, mereka naik lebih lanjut. Sekarang mereka berada di lantai  keempat. Dan kemudian mereka berhenti.

Salah satunya memasukkan tangannya ke dalam saku. Apakah itu untuk borgol? Fatan berdiri. Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang.

Para polisi  mengeluarkan selembar kertas dan menunjukkan kepada ayah Yopi. Dan sekarang tiba-tiba ayah Yopi tampak seperti penjahat ketakutan. . Salah satu polisi membunyikan bel pintu di 4B. Pintu terbuka dan mereka semua pergi. Dari dalam ibu Yopi menjerit.

Bhasir mengatakan kemudian bahwa itu adalah masalah penggelapan pajak. Ayah Yopi bisa dikatakan pencuri, jelasnya.

==&&===

No comments: